5. Keutamaan Jihad Dari Abu Said Al Khudri, bahwa ada orang bertanya: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُؤْمِنٌ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِنَفْسِهِ وَمَالِه “Wahai Rasulullah! Manusia bagaimanakah yang paling utama?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Seorang mu’min yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.” (HR. Bukhari, Muslim)
6.
7. الْجِهَادُ فِي اللُّغَةِ بَذْلُ مَا فِي الْوُسْعِ مِنْ الْقَوْلِ ، وَالْفِعْلِ “Secara bahasa, jihad bermakna pengerahan segenap potensi dengan ucapan dan perbuatan.” *Imam Abdurrahman SyaikhiZaadah, Majma’ Al Anhar fi Syarh Multaqa Al Ab-har Pengertian Jihad : Bahasa
8. بذل الوُسع والطاقة في القتال في سبيل الله بالنفس، أو معاونة بمال، أو رأي، أو لسان، أو تكثير سواد، أو غير ذلك Adalah upaya mengerahkan segenap kekuatan dalam perang fi sabilillah secara langsung maupun memberikan bantuan keuangan, pendapat, atau perbanyakan logistik, dan lain-lain * Hasiyah Ibnu Abidin Pengertian Jihad : Istilah
10. PERTAMA : golongan yang ingin mengaburkan makna Jihad dengan mengutamakan nilai-nilai spiritualitas (ruhiyah) dan kemuliaan akhlak, dan menganggap dua hal tersebut sebagai jihad akbar yaitu meliputi jihad nafs dan jihad syaiton
11. ( رجعنا من الجهاد الأصغر ، إلى الجهاد الأكبر ) ، قالوا : وهل هناك جهاد أعظم من جهاد الكفار ؟ قال : ( نعم . جهاد النفس ) . "Kita baru saja kembali dari jihad kecil menuju jihad yang besar. Para shahabat bertanya, "Apa jihad besar itu? Nabi saw menjawab, "jihaad al-qalbi (jihad hati). Di dalam riwayat lain disebutkan jihaad al-Nafs".178 (Kanzul-'Ummaal, juz 4/616; Hasyiyyah al-Baajuriy, juz 2/ 265) Ket : Hadits Dhoif dan bertentangan dengan banyak riwayat seputar jihad Sebagian Hujjah Golongan Pertama
12. KEDUA : golongan yang memahami jihad sebagai pengumuman perang kepada seluruh alam. Maka mereka menyamakan antara memerangi pihak yang menyerang kaum muslimin dan menghalangi dakwahnya, dengan mereka yang berdamai dan hidup bersama kaum muslimin.
13. فَإِذَا انْسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ “ Dan apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. ..”(QS At-Taubah 5) Ket : Hujjah lemah dan banyak dibantah, karena bgmn satu ayat menghapus 140-an lebih ayat tentang toleransi dan kesabaran Sebagian Hujjah Golongan Kedua
14. KETIGA : Mereka yang memahami jihad secara lebih moderat. Tidak terjebak dalam pengkaburan makna jihad , tidak terperangkap dalam pemahaman yang terlampau sempit. Golongan ini setelah melihat ragam makna jihad yang tertuang dalam dalil-dali Quran dan Sunnah, lalu berupaya menyelaraskan dengan kondisi realitas terkini.
15. Ragam banyak dalil baik dari Al-Quran dan Sunnah yang tidak semata-mata menunjukkan makna Jihad berarti perang saja, namun juga terkait beberapa amal lainnya . NEXT RAGAM MACAM JIHAD Hujjah Golongan Ketiga
17. وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ (69) “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Ankabut (29): 69) Ket : Ayat ini turun sebelum kewajiban berperang, dan penafsiran para salaf sholeh menunjukkan jihad dalam arti menolong agama Allah secara umum Jihad : Menolong Agama Allah
18. أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ أَوْ أَمِيرٍ جَائِرٍ Jihad paling utamaadalahmengutarakanperkataan yang adildidepanpenguasa yang zalimataupemimpin yang zalim.” (HR. Abu Daud) Jihad : Menasehati Penguasa Zalim
19. Dari AisyahRadhiallahu ‘Anha, katanya: يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ أَفَلَا نُجَاهِدُ قَالَ لَا لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ “YaRasulullah, kamimelihatjihad adalahamal yang paling utama, apakahkamijugabolehberjihad?” Nabibersabda: “Tidak, tetapisebaik-baiknya jihad adalahhaji yang mabrur.” (HR. Bukhari) Jihad : Haji Mabrur bagi Wanita
21. Jihad : Melawan Hawa Nafsu Dari Fadhalah bin ‘Ubaid, bahwaRasulullahShallallahu ‘AlaihiwaSallambersabda: المجاهد من جاهد نفسه “Mujahidadalahorang yang berjihadterhadaphawanafsunya.” (HR. At Tirmidzi)
22. Ungkapan Ulama ttg Ragam Jihad Imam Ibnu Hajar Al Asqalani : “Ada pun berjihad melawan hawa nafsu adalah dengan cara mempelajari perkara-perkara agama lalu mengamalkannya dan mengajarkannya. Sedangkan berjihad melawan syetan adalah dengan cara melawan syubhat-syubhat yang dilancarkannya dan melawan syahwat yang dihiasinya. Sedangkan jihad melawan orang kafir adalah dengan tangan, harta, lisan, dan hati sekaligus. Sedangkan berjihad melawan kefasikan adalah dengan tangan, kemudian lisan, kemudian hati. “ (Fathul Bari, 6/3. DarulFikr)
26. Atau musuh menyakiti dan membahayakan jiwa kaum muslimin, harta dan kehormatan mereka
27.
28. DALIL TIDAK WAJIBNYA JIHAD OFFENSIF Allah Ta’alaberfirman: “Allah tidakmelarangkamuuntukberbuatbaikdanBerlakuadilterhadaporang-orang yang tiadamemerangimukarena agama dantidak (pula) mengusirkamudarinegerimu. Sesungguhnya Allah menyukaiorang-orang yang Berlakuadil. Sesungguhnya Allah hanyamelarangkamumenjadikansebagaikawanmuorang-orang yang memerangimukarena agama danmengusirkamudarinegerimu, danmembantu (orang lain) untukmengusirmu. danBarangsiapamenjadikanmerekasebagaikawan, MakamerekaItulahorang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah (60): 8-9)
29. Fardu Kifayah atau Ain يكون فرض عين ـ في حالات معينة وهي: عند هجوم الأعداء على بلد مسلم . استنفار الإمام لفرد أو طائفة معينة. حاجة الجيش إلى خبرة فرد معين. Menjadi Fardhu Ain dalam Kondisi sebagai berikut : Musuh memasuki negeri muslim dan sudah ada didepan mata Perintah dan mobilisasi umum dari pemimpin Pasukan yang ada masih membutuhkan bantuan tenaga spesialis
30. DUA HAL YANG DISEPAKATITENTANG JIHAD Wajib berjihad saat Musuh datang menyerang Wajib mempersiapkan Kekuatan Militer sebaik mungkin {وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ} [الأنفال:60] dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya
32. Mendahulukan Ijin Orang Tua Dari Abu Sa’id, bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam pernah menolak seseorang yang berhijrah dari Yaman dengan meninggalkan kedua orang tuanya. Beliau bertanya, “apakah kamu punya seseorang di Yaman.” Dia menjawab, “Kedua orang tuaku.” Beliau bertanya lagi, “Apakah kedua mengizinkanmu?” dia menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Kembalilah kepada keduanya dan mintalah izin darinya. Jika keduanya mengizinkanmu, boleh kamu berjihad. Jika tidak, maka berbaktilah kepada keduanya.” (Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban ) *dalam kondisi fardhu kifayah
33. Tidak Melampaui Batas اغْزُوا بِاسْمِ اللَّهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ اغْزُوا وَلَا تَغُلُّوا وَلَا تَغْدِرُوا وَلَا تَمْثُلُوا وَلَا تَقْتُلُوا وَلِيدًا “Berperanglah dengan nama Allah fi sabilillah, perangilah orang-orang yang kafir terhadap Allah, berperanglah dan jangan melampaui batas, jangan mencincang, dan jangan membunuh anak-anak.” (HR. Muslim& Abu Daud) Nabi SAW, bersabda: “Jika salah seorang kalian berperang, hindarilah memukul wajah.” (HR. Bukhari)
34. Tidak Membunuh Sipil Dari Rabbah bin Rabi' r.a, ia berkata, "Kami bersama Rasulullah saw. dalam sebuah peperangan. Beliau melihat orang-orang berkumpul mengelilingi sesuatu. Lalu beliau mengutus seseorang untuk melihatnya. Beliau berkata, 'Coba lihat mengapa mereka berkumpul?' Tak lama kemudian orang itu kembali dan berkata, 'Mereka berkumpul menyaksikan mayat seorang wanita yang terbunuh.' Beliau berkata, 'Bukan mereka yang harus dibunuh!' Ketika itu pasukan dipimpin oleh Khalid bin al-Walid. Lalu Rasulullah saw. mengutus seseorang dan bersabda, 'Katakanlah kepada Khalid, janganlah membunuh wanita dan jangan membunuh pegawai/buruh'," (Abu Daud, Ibnu Majah)
35. Lalu, Apa dan Bagaimana Bentuk Jihad kita Hari Ini ?
36. Jihad kita Hari INI Terus mendoakan dan mendukung JIHAD FI SABILILLAH yang ada di negeri-negeri muslimin yang terjajah ( Palestina, Iraq, Afghanistan) Menyiapkan diri baik secara pribadi maupun sebagai warga negara Indonesia, sistem pertananan keamanan dan persenjataan yang kuat dan profesional. Melakukan upaya optimal sesuai bidang dan spesialisasi masing-masing dalam rangka menegakkan nilai-nilai islam ditengah masyarakat.
37. “ Sesungguhnya inilah (bentuk) jihad pada zaman ini bagi barang siapa yang memiliki niat untuk bergabung bersama kendaraan para mujahidin, atau bersemangat mendapatkan keutamaan jihad fi sabilillah, baik dengan harta maupun jiwa, atau dengan tenaga dan kesungguhan. Inilah jihad kita hari ini, jihad yang besar dan panjang masanya” ( Pidato Qardhawi dalam Launching situs islamonline.net)