1. KODE MODUL Milik Negara
ELKA-MR.TV.006.A Tidak Diperdagangkan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA
PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA AUDIO VIDEO
Memperbaiki/Reparasi Televisi
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
2. KODE MODUL Milik Negara
ELKA-MR.TV.006.A Tidak Diperdagangkan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA
PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA AUDIO VIDEO
Memperbaiki/Reparasi Televisi
Tim Penyusun:
1. Drs. Asrul Sani
2. Drs. Bambang Muhadi
3. Raharjo
4. Drs. I Komang Sumardika
5. Achjar Chalil, S.Pd
Tim Fasilitator:
1. Toni Karja Saputra, S.Pd
2. Akhmad Rofiq, ST
3. Drs. Batahan Harahap, S.ST
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
3. KATA PENGANTAR
Pada setiap pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan tentu diperlukan
media yag sesuai dan tepat. Dari beberapa media yang dapat digunakan adalah
berupa modul. Modul selain dipakai sebagai sumber belajar bagi siswa juga dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Untuk
sekolah menengah kejuruan, modul merupakan media informasi yang dirasakan
efektif, karena isinya yang singkat, padat informasi dan mudah dipahami bagi
peserta belajar, sehingga proses pembelajaran yang tepat guna akan dapat
dicapai.
Dalam modul ini akan dipelajari dasar-dasar cara kerja televisi, gejala-
gejala kerusakan, melakukan reparasi televisi dan antena TV serta cara membuat
laporan perbaikan reparasi. Materi modul yang dipelajari terkait dengan modul-
modul lain tentang trouble shooting elektronika dan alat ukur untuk keperluan
pengukuran/penyajian yang harus dikuasai sebelumnya.
Semoga materi ini dapat memberikan kontribusi yang cukup baik dalam
memenuhi kompetensi yang diperlukan dalam kurikulum dalam edisi 2004.
Akhirnya penyusun menghargai saran dan kritik pada semua pihak yang
menggunakan bahan ajar modul SMK.
Bogor, Juni 2005
Penyusun
Drs. Asrul Sani
NIP. 131 634 862
Modul ELKA-MR.TV.006.A i
4. DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................ii
Peta Kedudukan Modul................................................................................iv
Daftar Judul Modul.......................................................................................v
Mekanisme Pemelajaran....………………………….……………................................vi
Glossary...……………………………………………………………......................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi………………………………………………………………………………....................1
B. Prasyarat ………………………………………………………………………………........ ..........1
C. Petunjuk Penggunaan Modul……………………………………………………..................1
D. Tujuan Akhir …………………………………………………………………………..................2
E. Kompetensi……………………………………………………………………………..................3
F. Cek Kemampuan ……………………………………………………………………........ ..........7
BAB II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat ………………………………………..….......................8
B. Kegiatan Belajar ……………………………………………………………….........…............9
Kegiatan Belajar 1: Mempelajari Diagram Blok TV ………….………………...9
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran………………………………………….......................9
b. Uraian Materi ……………………………………………........……………….................. 9
c. Rangkuman …………………………………………………………….................. ........20
d. Tugas ……………………………………………………………………...........................21
e. Tes Formatif ………………..…………………………………………..........................22
f. Kunci Jawaban………………………………………………………………....................22
g. Lembar Kerja ………………………………………………………………......................24
Modul ELKA-MR.TV.006.A ii
5. Kegiatan Belajar 2: Mengamati Gejala Kerusakan TV……………............27
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran …………………………………...........................27
b. Uraian Materi …………………………………………………………...........................27
c. Rangkuman ……………………………………………………………...........................49
d. Tugas ……………………………………………………………………...........................49
e. Tes Formatif …………………………………………………………….........................49
f. Kunci Jawaban ……………………………………………………….........................50
g. Lembar Kerja …………………………………………………………...........................51
Kegiatan Belajar 3: Prosedur Mencari Kerusakan TV.................. ........53
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran………………………………….............................53
b. Uraian Materi..……………………………………………………………….....................53
c. Rangkuman ………………………………………………………………….....................63
d. Tugas ………………………………………………………………………….....................63
e. Tes Formatif ……………………………………………………………….....................63
f. Kunci Jawaban ……………………………………………………………......................64
g. Lembar Kerja ………………………………………………………………......................65
BAB III EVALUASI
A. Test Tertulis …………………………………………………………………………......... ........67
B. Test Praktek ………………………………………………………………………….................68
C. Kunci Jawaban.................................................................................. ........70
D. Lembar Penilaian Test Praktek...………………………………………………........ ........74
BAB IV PENUTUP..…………………………………………………………………………...........77
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...... ........78
Modul ELKA-MR.TV.006.A iii
7. DAFTAR JUDUL MODUL
NO KODE MODUL JUDUL MODUL
1 ELKA-MR.UM.001 A Menguasai Teori Dasar Elektronika
2 ELKA-MR.UM.005.A Menggunakan Alat Ukur Untuk Keperluan
Pengukuran/Pengujian.
3 ELKA-MR.UM.002 A Membaca dan Mengidentifikasi Komponen
Elektronika.
4 ELKA-MR.UM.003 A Menguasai Elektronika dan terapan
5 A Mengoperasikan Peralatan Audio & Video
6 ELKA-MR.UM.004 A Menguasai Dasar Elektronika Digital dan
Komputer.
7 ELKA-MR.UM.007.A Ketrampilan Dasar Perbengkelan
8 B Merawat Peralatan Audio & Video
9 C Menginstalasi Peralatan Audio & Video
10 D Menerapkan Sistem Audio & Video
11 ELKA-MR.UM.006.A Melakukan Trouble Shooting Elektronika
12 ELKA-MR.PS.001.A Memperbaiki/ Reparasi Power Supply Kecil
(Adaptor Dinding).
13 ELKA-MR.PS.002.A Mereparasi Power Supply Pada Produk
Elektronika.
14 ELKA-MR.AMP.003.A Memperbaiki/ Reparasi Amplifier (Sistem
Penguat Suara).
15 ELKA-MR.AM.004.A Memperbaiki/ Reparasi Radio
16 ELKA-MR.TAP.005.A Memperbaiki/ Reparasi Tape Recorder
17 ELKA-MR.TV.006.A Memperbaiki/ Reparasi Televisi
18 ELKA-MR.CD.007.A Memperbaiki/ Reparasi VCD/ DVD
19 ELKA-MR.PIL.002.A Mereparasi Monitor Komputer
20 ELKA-MR.PIL.003.A Mereparasi Remote Control
21 ELKA.MR-PIL.005.A Mereparasi CD Player
22 E Memperbaiki Kerusakan Atau Gangguan
Peralatan Elektronik Game Komersial.
Modul ELKA-MR.TV.006.A v
8. MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur mekanisme
pemelajaran sebagai berikut:
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul
Kerjakan
Cek Kemampuan
Nilai ≥ 7 Y
T
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Kerjakan
Evaluasi
T Y Modul
Nilai ≥ 7 berikutnya/Uji
Kompetensi
Modul ELKA-MR.TV.006.A vi
9. GLOSSARY
ISTILAH KETERANGAN
ACC Automatic Color Control (Pengatur warna
otomatis).
AFT Automatic Fine Tuning (Pengatur frekuensi
otomatis).
AGC Automatic Gain Control (Pengatur penguatan
otomatis).
Band Pass Adalah rangkaian pelewat jalur warna
Chromynance Adalah sinyal warna
Color Splitter Adalah rangkaian pembelah warna
CRT Catode Ray Tube (Katoda tabung gambar TV).
Demodulasi Adalah pengambilan sinyal modulasi
Kompatibilitas Adalah kemampuan TV warna dan TV hitam-
putih dalam mereproduksi sinyal gambar warna
ataupun hitam-putih.
Lumynance Adalah sinyal kecerahan yang dipancarkan
pemancar TV warna.
Modulasi Adalah proses pembawaan suatu sinyal
NTSC, PAL, SECAM Adalah macam-macam system penyiaran sinyal
TV.
Sinyal U Adalah sinyal selisih warna biru yang sudah
dilemahkan.
Sinyal V Adalah sinyal selisih warna merah yang sudah
dilemahkan.
Syncronisasi Adalah penyamaan sinyal yang diterima dengan
yang dipancarkan.
Trafo Flyback Adalah trafo yang mampu menghasilkan
tegangan 10 s/d 30 KV.
Modul ELKA-MR.TV.006.A vii
10. BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari dasar-dasar televisi dan cara
memperbaikinya dengan melihat gejala kerusakan yang ditemukan. Ada 3
kegiatan belajar didalamnya yang mencakup Diagram blok penerima TV,
Klasifikasi gejala kerusakan dan Prosedur reparasi. Dengan menguasai
ketiga materi kegiatan belajar diatas, diharapkan peserta diklat mampu
memperbaiki televisi sesuai prosedur yang seharusnya.
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan modul Memperbaiki/Reparasi Televisi memerlukan
kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat, yaitu:
1. Peserta diklat telah menguasai komponen elektronika
2. Peserta diklat sudah memahami alat-alat ukur elektronika
3. Peserta diklat telah dapat melakukan trouble shooting elektronika
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi serta peta kedudukan modul dengan cermat dan teliti
2. Kerjakan soal cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana
pengetahuan yang telah Anda miliki
3. Bacalah dengan cermat uraian informasi pada masing-masing kegiatan
belajar
4. Kerjakan tugas, soal tes formatif dan soal evaluasi dengan benar
5. Cermati setiap kebutuhan alat dan bahan yang diperlukan
6. Perhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dalam kerja di bengkel.
7. Kembalikan semua peralatan praktek yang digunakan
Modul ELKA-MR.TV.006.A 1
11. 8. Untuk menambah pengetahuan bacalah referensi lainnya yang
berhubungan dengan modul ini.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat:
1. Menggambarkan Diagram blok dan memahami prinsip kerja dari
rangkaian penerima TV
2. Memperbaiki televisi sesuai prosedur reparasi yang sudah ditentukan
Modul ELKA-MR.TV.006.A 2
12. E. Kompetensi
PROGRAM DIKLAT : Memperbaiki/ Reparasi Televisi
KODE : ELKA-MR.TV.006.A
ALOKASI WAKTU : 200 Jam @ 45 menit
A B C D E F G
LEVEL KUNCI KOMPETENSI
2 3 3 2 2 3 3
Unit kompetensi ini berlaku untuk perbaikan baik yang dilakukan di pusat perbaikan (service center)
televisi maupun bengkel-bengkel service televisi.
1. Schematic Diagram/ buku service manual yang berlaku sesuai dengan merek tipe masing-masing
televisi.
KONDISI KERJA
2. Peralatan dan bahan yang dipergunakan:
Peralatan umum perbaikan elektronika televisi meliputi: Toolkit, Patter Generator, Osiloskop,
Sweep Generator, Marker Generator, Vectorscope.
Bahan: kabel, timah solder, komponen elektronik dan bagian mekanik
LINGKUP MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
1. Mempersiapkan Pekerjaan Spesifikasi dan cara kerja televisi Perbaikan Teliti dalam Spesifikasi dan Cara Mempersiapkan dan
Perbaikan / reparasi dikuasai lebih dulu. Pesawat mempersiapkan dan Kerja. mengidentifikasi
Kebutuhan peralatan kerja mekanis Televisi mengidentifikasi Keselamatan dan kebutuhan peralatan kerja
dan alat ukur listrik serta bahan kebutuhan peralatan Kesehatan Kerja. mekanis dan alat ukur
reparasi dipersiapkan dan diidentifikasi kerja mekanis dan alat listrik serta bahan reparasi
apakah sesuai dengan SOP (Standard ukur listrik serta bahan sesuai dengan SOP
Operating Procedure). reparasi sesuai dengan (Standard Operating
Tempat kerja dipersiapkan dan SOP (Standard Procedure).
dibebaskan dari kemungkinan bahaya Operating Procedure). Mempersiapkan tempat
kecelakaan. Mempersiapkan tempat kerja yang bebas dari
Perlengkapan keselamatan dan kerja yang bebas dari kemungkinan bahaya
kesehatan kerja digunakan secara kemungkinan bahaya kecelakaan.
benar serta langkah pengamanan kecelakaan. Menggunakan
dilakukan sesuai dengan prosedur Menggunakan perlengkapan keselamatan
Modul ELKA-MR.TV.006.A 3
13. LINGKUP MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
yang diberlakukan. perlengkapan dan kesehatan kerja
keselamatan dan secara benar serta langkah
kesehatan kerja secara pengamanan dilakukan
benar serta langkah sesuai dengan prosedur
pengamanan dilakukan yang diberlakukan.
sesuai dengan prosedur
yang diberlakukan.
2. Mengamati Gejala Televisi dioperasikan untuk diamati Perbaikan Cermat dan teliti dalam Gejala Kerusakan Mengamati gejala
Kerusakan gejala kerusakan yang timbul dengan Pesawat melakukan pengamatan Televisi. kerusakan melalui tombol-
melakukan pengamatan pada kontrol- Televisi gejala kerusakan tombol : Tombol Power,
kontrol : Tombol Power, Tombol melalui tombol kontrol : Tombol Volume, Tombol
Pengatur Volume, Tombol Pengatur Tombol Power, Tombol Pengatur Kecerahan,
Kecerahan, Tombol Kontras, Tombol Volume, Tombol Tombol Kontras, Tombol
Warna, Tombol Pemilih Saluran, Pengatur Kecerahan, Warna, Tombol Pemilih
Antena dan Fasilitas-fasilitas lain. Tombol Kontras, Saluran, Antena dan
Dilakukan identifikasi terhadap gejala- Tombol Warna, Tombol Fasilitas-fasilitas lain.
gejala yang timbul sesuai dengan Pemilih Saluran, Antena Mengidentifikasi gejala
fungsinya. dan Fasilitas-fasilitas kerusakan.
lain.
Identifikasi gejala
kerusakan.
3. Mengalokasi Kerusakan Berdasar pada gejala kerusakan yang Perbaikan Teliti dalam Lokasi Kerusakan Mengklasifikasi gejala
timbul lalu diklasifikasikan jenis Pesawat mengklasifikasi gejala kerusakan yang timbul lalu
kerusakannya yang dapat berupa: Televisi kerusakan yang timbul berdasarkan jenis
Kerusakan pada komponen Masalah lalu berdasarkan jenis kerusakannya berupa :
koneksitas pada PCB atau kabel. kerusakannya berupa : Kerusakan pada
Masalah pada bagian mekanik. Kerusakan pada komponen. Masalah
komponen. Masalah koneksitas pada PCB atau
koneksitas pada PCB kabel. Masalah pada
atau kabel. Masalah bagian mekaniknya.
pada bagian mekanik. Melakukan pengalokasian
Melakukan kerusakan pada rangkaian,
pengalokasian blok rangkaian, bagian
kerusakan pada mekaniknya.
rangkaian, blok Melakukan pemeriksaan
rangkaian, bagian sesuai prosedur buku
mekaniknya. petunjuk servis (service
Melakukan pemeriksaan manual) pada titik
sesuai prosedur buku pengukuran untuk dapat
petunjuk servis (service mencari kerusakannya.
manual) pada titik-titik Melakukan pengukuran
pengukuran untuk dengan mengamati
Modul ELKA-MR.TV.006.A 4
14. LINGKUP MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
dapat mencari tegangan, bentuk pulsa
kerusakannya. pada titik pengukuran
Melakukan pengukuran yang sudah ditetapkan
dengan mengamati dengan alat ukur misalnya
tegangan, bentuk pulsa : Multitester, Pattern
pada titik pengukuran Generator, Sweep
yang sudah ditetapkan Generator, Marker
dengan alat ukur Generator, Vectorscope
misalnya : Multitester,
Osiloskop, Pattern
Generator, Sweep
Generator, Marker
Generator, Vectorscope
4. Melakukan Analisa Hasil Dengan mengacu pada skema Perbaikan Teliti dalam melakukan Analiasa Hasil Melakukan analisa
Pengukuran rangkaian serta buku service manual Pesawat analisa pengukuran Pengukuran pengukuran mengacu
hasil-hasil pengukuran dianalisa. Televisi mengacu pada skema pada skema rangkaian
Dari hasil analisa lalu didiagnose jenis rangkaian serta buku serta buku service manual
kerusakan secara benar. service manual hasil- hasil-hasil pengukuran.
hasil pengukuran. Melakukan didiagnose
Melakukan didiagnose jenis kerusakan secara
jenis kerusakan secara benar.
benar.
5. Melakukan Perbaikan/ Sesuai jenis kerusakannya perbaikan Perbaikan Cermat dalam Teknik Reparasi Melakukan perbaikan
Reparasi dapat dikerjakan dengan pergantian Pesawat melakukan perbaikan sesuai jenis kerusakannya
komponen, repair/ penggantian Televisi sesuai jenis dikerjakan dengan
bagian mekanik atau dengan kerusakannya pergantian komponen,
perbaikan solder, adjustment/ setting dikerjakan dengan repair/ bagian mekanik
ulang. pergantian komponen, atau dengan solder,
Perbaikan dapat pula dikerjakan repair/ penggantian adjustment/ setting ulang.
dengan hanya pembersihan pada bagian mekanik atau Melakukan pembersihan
jalur-jalur rangkaian, konektor- dengan perbaikan pada jalur-jalur rangkaian,
konektor atau bagian mekanik bila solder, adjustment/ konektor-konektor atau
tidak perlu dilakukan penggantian setting ulang. bagian mekanik bila tidak
komponen. Melakukan perlu dilakukan
pembersihan pada penggantian komponen.
jalur-jalur rangkaian,
konektor-konektor atau
bagian mekanik bila
tidak perlu dilakukan
penggantian
komponen.
6. Menguji Hasil Perbaikan/ Hasil perbaikan atau pergantian Perbaikan Teliti dalam melakukan Pengujian Hasil Melakukan pengujian hasil
Modul ELKA-MR.TV.006.A 5
15. LINGKUP MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
Reparasi komponen diuji dengan running test Pesawat pengujian hasil Perbaikan perbaikan atau pergantian
untuk mengamati aktivasi kerja Televisi perbaikan atau komponen diuji dengan
sistemnya. pergantian komponen running test untuk
Dilakukan tindakan korektif jika diuji dengan running mengamati aktivasi kerja
pekerjaan running test tidak berjalan test untuk mengamati sistemnya.
dalam kondisi normal. aktivasi kerja Melakukan tindakan
Untuk memastikan kerusakan yang sistemnya. korektif jika pekerjaan
ditemukan bukan diakibatkan oleh Melakukan tindakan running test tidak berjalan
bagian atau komponen lain sehingga korektif jika pekerjaan dalam kondisi normal.
dapat dihindari kerusakan yang sama running test tidak Melakukan analisa
berulang, maka perlu dilakukan berjalan dalam kondisi lanjutan.
analisa lanjutan. normal.
Melakukan analisa
lanjutan.
7. Memperbaiki Antena TV Diterangkan tentang segmen utama Perbaikan Cermat dan teliti dalam Gejala Kerusakan Mengamati gejala
dari sinyal TV Cable dan level ideal Pesawat melakukan pengamatan Televisi. kerusakan melalui tombol-
bagi pelanggan. Televisi gejala kerusakan tombol : Tombol Power,
Digambarkan konstruksi antenna TV, melalui tombol kontrol : Tombol Volume, Tombol
jenisnya, gain, pola radiasi dan Tombol Power, Tombol Pengatur Kecerahan,
karakteristik frekuensinya. Volume, Tombol Tombol Kontras, Tombol
Pengatur Kecerahan, Warna, Tombol Pemilih
Tombol Kontras, Saluran, Antena dan
Tombol Warna, Tombol Fasilitas-fasilitas lain.
Pemilih Saluran, Antena Mengidentifikasi gejala
dan Fasilitas-fasilitas kerusakan.
lain.
Identifikasi gejala
kerusakan.
8. Membuat Laporan Setiap selesai dilakukan perbaikan Perbaikan Teliti dalam membuat Teknik Pelaporan Membuat laporan service
Perbaikan atau penggantian komponen, perlu Pesawat laporan service check Perbaikan/ Reparasi check list.
dibuatkan laporan berupa service Televisi list. Membuat riwayat
check list. Membuat riwayat perbaikan pada history
Pada laporan supaya dituliskan perbaikan pada history card.
komponen, bagian mekanik yang telah card.
dilakukan perbaikan/ penggantian.
Setiap selesai kegiatan perbaikan
dibuatkan riwayat perbaikan pada
history card.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 6
16. F. Cek Kemampuan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara cek list (V) untuk
mengetahui kemampuan awal kompetensi siswa.
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anda dapat menyebutkan blok penerima TV
Hitam-Putih.
2 Apakah anda dapat menjelaskan perbedaan antara
blok penerima TV Hitam-Putih dan TV Berwarna.
3 Apakah anda dapat menggambarkan diagram blok
penerima TV Berwarna.
4 Apakah anda sudah bisa menggunakan Pattern
Generator, Osciloscope dan Multimeter.
5 Apakah anda sudah mengetahui fungsi tombol-
tombol yang ada pada pesawat TV.
6 Apakah anda sudah bisa memasang antenna dan
booster TV.
7 Apakah anda sudah mengetahui kerusakan umum
pada pesawat TV.
8 Apakah anda sudah memahami rusak tidaknya suatu
komponen TV.
9 Apakah anda mempunyai buku skema rangkaian TV.
10 Apakah anda bisa menggunakan komputer untuk
membuat laporan perbaikan/ reparasi TV.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 7
17. BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Memperbaiki/ Reparasi Televisi
Sub Kompetensi : 1. Mempersiapkan pekerjaan perbaikan/ reparasi
2. Mengamati gejala kerusakan
3. Mengalokasi kerusakan
4. Melakukan analisa hasil pengukuran
5. Melakukan perbaikan/ reparasi
6. Menguji hasil perbaikan/ reparasi
7. Memperbaiki antenna TV
8. Membuat laporan perbaikan
Tanda
Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tangan
Belajar Perubahan
Guru
1. Mempelajari diagram Sekolah
blok TV Color dan TV Black
and White.
2. Mengerjakan tugas Sekolah
kelompok. dan rumah
3. Menjawab soal test Sekolah
formatif
4. Melakukan analisa hasil Sekolah
pengukuran lembar kerja 1.
5. Memahami rangkaian TV Sekolah
Berwana dan TV Hitam-
Putih.
6. Mengamati gejala Sekolah
kerusakan pesawat TV.
7. Mengerjakan tugas Sekolah
kelompok. dan rumah
8. Menjawab soal test Sekolah
formatif
9. Melaksanakan praktek Sekolah
lembaran kerja 2.
10.Mempelajari prosedur Sekolah
Modul ELKA-MR.TV.006.A 8
18. Tanda
Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tangan
Belajar Perubahan
Guru
pencarian kerusakan.
11.Mengerjakan tugas Sekolah
kelompok. dan rumah
12.Menjawab soal test Sekolah
formatif.
13.Melaksanakan praktek Sekolah
lembar kerja 3.
14.Mengadakan evaluasi Sekolah
test tertulis.
15.Melakukan evaluasi test Sekolah
praktek.
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1: Mempelajari Diagram TV
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan peserta diklat dapat:
1. Menggambarkan diagram blok penerima TV Hitam-Putih dan TV
Berwarna
2. Menjelaskan prinsip kerja penerima TV Berwarna
3. Menjawab dengan benar soal-soal tes formatif
b. Uraian Materi
1. DIAGRAM BLOK PENERIMA TV
Modul ELKA-MR.TV.006.A 9
19. Gambar 1. Diagram Blok Penerima TV Hitam Putih
Gambar 2. Diagram Blok Penerima TV Berwarna
Modul ELKA-MR.TV.006.A 10
20. Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya
mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita
lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari
sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan
dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green)
dan biru (Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar
TV(Transmitter) berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan
syncronisasi.
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang
ditransmisikan bersama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan
system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan system
frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk
menghindari derau (noise) dan interferensi.
Gambar 3. Distribusi Objek Ke Televisi
Modul ELKA-MR.TV.006.A 11
21. 2. SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV
Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut
saluran (channel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz
dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk
penyiaran TV komersial yaitu:
a) VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).
b) VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).
c) UHF saluran 14 sampai 83 (470 – 890 MHz)
Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:
a) National Television System Committee (NTSC) digunakan USA
b) Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris
c) Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis
Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang
membedakan system tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi
pembawa gambar dan pembawa suara.
3. PRINSIP KERJA PENERIMA TV
Gambar 4. Blok Rangkaian TV
Modul ELKA-MR.TV.006.A 12
22. Model dan jenisnya blok rangkaian TV bermacam-macam, tergantung
pada merek TV yang digunakan.
Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) Antena Televisi
Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi.
Antena diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
1) Antena Yagi
2) Antena Perioda Logaritmis
3) Antena Lup
Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima
adalah:
1) Kanal VHF Rendah
2) Kanal VHF Tinggi
3) Kanal UHF
(a)Antena VHF Rendah (b) Antena VHF Tinggi (c) Antena UHF
Gambar 5. Antena Yagi
Modul ELKA-MR.TV.006.A 13
23. Gambar 6. Antena Perioda Logaritmis Gambar 7. Antena Lup (Loop)
b) Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF),
pencampur (Mixer) dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi
untuk menerima sinyal TV yang masuk dan mengubahnya menjadi
sinyal frekuensi IF.
Gambar 8. Tuner
Modul ELKA-MR.TV.006.A 14
24. c) Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali.
Sinyal ouput yang dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang
lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima
dan bentangan alam. Lingkaran merah menunjukkan rangkaian IF
yang sebagian berada didalam tuner.
Gambar 9. Penguat IF
d) Rangkaian Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari
penguat IF gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal
suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar
e) Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal
dari detector video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau
CRT (Catode Ray Tube)
f) Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi
yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi
Modul ELKA-MR.TV.006.A 15
25. konstan. Lingkaran merah menunjukkan komponen AGC yang
berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner
Gambar 10. Rangkaian AGC
g) Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.
Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah
AGC dan AFT. Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi
pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis
h) Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi,
rangkaian defleksi vertical, rangkaian defleksi horizontal dan
rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 16
26. Gambar 11. Rangkaian Defleksi Vertical
Gambar 12. Rangkaian Defleksi Horizontal
i) Rangkaian Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal
pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM).
Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar
Modul ELKA-MR.TV.006.A 17
27. Gambar 13. Rangkaian Suara
j) Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya
didistribusikan ke seluruh rangkaian.
Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan
kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input
yang merupakan daerah tegangan tinggi (Live Area). Sementara itu,
daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang
selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV
Modul ELKA-MR.TV.006.A 18
28. Gambar 14.Rangkaian Catu Daya
Gambar 15. Skema Rangkaian Catu Daya
k) Penguat Krominan
Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan
yang termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-
Y). Lebar jalur penguat 2 MHz
l) Sinkronisasi Warna
Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi
warna dikeluarkan dari sinyal video warna komposit
m) Automatic Color Control (ACC)
Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu
tegangan kemudi yang memperkecil penguatan didalam bagian
warna
Modul ELKA-MR.TV.006.A 19
29. n) Color Killer (Pemati Warna)
Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila
sedang tak ada sinyal krominan masuk. Ini terjadi pada waktu
penerimaan sinyal hitam-putih
o) Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)
Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter
(pembelah warna). Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang
termodulasi dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi dengan
sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan beberapa
resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka
sinyal V diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa
p) Demodulasi Warna
Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal
perbedaan warna di demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada
pemancar, sinyal-sinyal itu dimodulasikan dengan system pembawa
suppressed/dihilangkan dan hanya kedua sub pembawa jalur
samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat
mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli
kembali, maka diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan
frekuensi yang tepat sama seperti pada pemancar
c. Rangkuman
1. Catu Daya memberikan tegangannya keseluruh bagian penguat
2. Tuner menerima sinyal dari antenna dan memperkuat serta mengubah
frekuensi yang diterima menjadi sinyal IF (33,4 MHz dan 38,9 MHz).
Sinyal sub pembawa masih dibawa oleh sinyal IF Video
3. Penguat IF dan detector berturut-turut memperkuat sinyal IF dan
mendeteksi sinyal videonya. Sinyal IF suara dihasilkan pula pada
Modul ELKA-MR.TV.006.A 20
30. detector ini setelah sinyal IF 33,4 MHz dan 38,9 MHz dicampur pada
detector video
4. Sinyal IF suara diperkuat oleh penguat IF suara dan dideteksi oleh
detector FM
5. Penguat audio memperkuat sinyal audio dari hasil detector FM.
Kemudian sinyal audio diubah menjadi suara oleh loudspeaker
6. Rangkaian AGC mengatur penguatan penguat RF dan IF vidio, agar
output sinyal vidio tetap amplitudonya
7. Sinyal vidio hasil deteksi diperkuat dan dimasukan ke katoda CRT
8. Sebahagian sinyal video dipisahkan pulsa sinkronisasinya
9. Pulsa sinkronisasi horisoltal diberikan ke osilator horizontal melalui AFC
10. Pulsa sinkronisasi vertical memicu osilator vertical agar sinkron
11. Sinyal pembelok vertical dan horizontal masuk ke kumparan defleksi
dan juga kumparan konvergensi
12. Sinyal sub pembawa melalui penguat band pass diambilkan dari
penguat video
13. Setelah proses demodulasi kroma oleh rangkaian kroma di peroleh
sinyal (B – Y) dan (R –Y)
14. Dalam rangkaian matrik dihasilkan sinyal (G – Y) dari sinyal B – Y )
dan (R – Y)
15. Sinyal Y pada katoda CRT dan sinyal (R – Y) , (G – Y) dan (B - Y)
menghasilkan pengaruh berkas electron antara katoda dan grid
sesuai dengan sinyal R,G dan B
d. Tugas
Buatlah gambar diagram blok penerima TV berwarna dan TV hitam-putih
pada kertas karton ukuran Ao
Modul ELKA-MR.TV.006.A 21
31. e. Test Formatif
1. Sebutkan diagram blok penerima TV hitam-putih!
2. Tuliskan 3 (tiga ) fungsi utama penerima TV!
3. Jelaskan 3 (tiga) sistim yang digunakan dalam pengiriman sinyal
4. Sebutkan 3 (tiga) sinyal selisih warna yang anda ketahui
5. Terangkan perbedaan antara sinyal V dan sinyal U
6. Sinyal kominansi dibentuk oleh sinyal warna menurut
persamaan……………
7. Pemancar memancarkan sinyal-sinyal: (a )….( b )….( c )
8. Sinyal ( G – Y ) dijabarkan sendiri oleh penerima output dari sinyal
Y, (R – Y ) dalam suatu rangkaian……..
9. Sinyal V dan sinyal U dimodulasikan pada gelombang pembawa yang
berfrekuensi ……………………
10. Osilator vertical membangkitkan frekuensi ……………. Dan osilator
horizontal menghasilkan frekuensi …………….
f. Kunci Jawaban
1. Diagram blok penerima TV hitam putih adalah
a) Antena TV
b) Penala (Tuner)
c) VIF Amplifier
d) Detector Video
e) Penguat Video
f) AFT & AGC
g) Pemisah Sinkronisasi
h) Defleksi Vertikal & Defleksi Horisontal
i) Penyearah Tegangan Tinggi
j) SIF Amplifier Detector FM
k) Penguat Suara
l) Catu Daya
Modul ELKA-MR.TV.006.A 22
32. 2. 3 (tiga) fungsi utama penerima TV:
a) Menguatkan sinyal pembawa suara, mendeteksi sinyal tersebut dan
kemudi mengumpankannya ke penguat suara
b) Menguatkan sinyal pembawa gambar, mendeteksi sinyal ini dan
memberikannya pada tabung gambar
c) Membangkitkan arus bentuk gigi gergaji guna membelokkan berkas
electron didalam tabung gambar dan menghasilkan tegangan ekstra
tinggi
3. 3 (tiga) sistim yang digunakan dalam pengiriman sinyal adalah
a) Sistem NTSC
b) Sistem PAL
c) Sistem SECAM
4. 3 (tiga) sinyal selisih warna yang anda ketahui adalah
a) Sinyal selisih merah (R – Y)
b) Sinyal selisih biru (G – Y)
c) Sinyal selisih hijau (R – Y)
5. Perbedaan antara sinyal V dan sinyal U adalah
a) Sinyal V adalah sinyal selisih merah yang sudah dilemahkan atau
dirumuskan V = 0,877 (R – Y)
b) Sinyal U adalah sinyal selisih biru yang sudah dilemahkan atau
dirumuskan U = 0,493 (R – Y)
6. Sinyal kominansi dibentuk oleh sinyal warna menurut persamaan Y =
0,3 M + 0,59 H + 0,11 B
7. Pemancar memancarkan sinyal-sinyal:
a) Sinyal luminan (Y)
b) Sinyal selisih merah (R –Y)
c) Sinyal selisih biru (B – Y)
8. Sinyal ( G – Y ) dijabarkan sendiri oleh penerima output dari sinyal Y,
(R – Y ) dalam suatu rangkaian Matrik
Modul ELKA-MR.TV.006.A 23
33. 9. Sinyal V dan sinyal U dimodulasikan pada gelombang pembawa yang
berfrekuensi 4,43 MHz
10. Osilator vertical membangkitkan frekuensi 50 Hz. Dan osilator
horizontal menghasilkan frekuensi 15.625 Hz
g. Lembar Kerja
Sumber Catu AC dan DC TV Hitam-Putih
1. Tujuan
Untuk mengetahui tegangan jala-jala dan tegangan DC
2. Alat dan Bahan
a) Multitester
b) TV Trainer BW (TV-HT-IB 3611)
c) Pattern Generator
3. Teori Singkat
Rangkaian sumber catu yang terlihat pada gambar 16. ialah sumber
catu AC dengan input jala-jala 110/ 220 V AC yang menghasilkan ouput
13,8 V AC. Tegangan ini disearahkan oleh penyearah dioda, sehingga
tegangannya menjadi 14,1 V DC
Modul ELKA-MR.TV.006.A 24
34. Gambar 16. Catu Daya AC dan DC Non Regulator
4. Langkah Kerja
a) Hubungkan Pattern Generator ke terminal antenna TV
b) Hidupkan berturut-turut TV dan Pattern Generator untuk
mendapatkan gambar vertical bar
c) Carilah trafo T 901, ukur tegangan input dan outputnya:
TP 56 & TP 57 (AC input) : …………… V AC
TP 51 & TP 52 (AC output) : …………. V AC
d) Cari dioda CR 901, 902, 903, 904 dan ukur tegangannya:
CR 901 (TP 44 & TP 52) : ……………… V DC
CR 902 (TP 52 & TP 53) : ……………… V DC
CR 903 (TP 44 & TP 51) : ……………… V DC
CR 901 (TP 51 & TP 53) : ……………… V DC
e) Ukur pula tegangan antara kutub katoda CR 902 (TP 53) terhadap
ground (TP 44)
f) Selesai praktek bersihkan dan kembalikan peralatan pada tempat
semula
Modul ELKA-MR.TV.006.A 25
35. g) Buat laporan hasil praktek dan kumpulkan pada instruktur/guru
pembimbing
Modul ELKA-MR.TV.006.A 26
36. Kegiatan Belajar 2: Mengamati Gejala Kerusakan TV
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan peserta diklat dapat:
1. Menyebutkan gejala-gejala kerusakan pada masing-masing blok
penerima TV
2. Memperbaiki kerusakan yang ada pada pesawat TV
3. Menjawab dengan benar soal-soal test formatif
b. Uraian Materi
MENGAMATI GEJALA-GEJALA KERUSAKAN
Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena
dapat berakibat fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki
tegangan listrik tinggi. Disamping itu, dari semua kerusakan belum tentu
disebabkan oleh komponen yang rusak. Adakalanya rusak karena solderan
timah yang kurang baik sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung
sempurna ke PCB. Gejala dan penyebab kerusakan TV bermacam-macam.
Gejala yang timbul dapat berupa mati total, tidak ada suara atau gambar
yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan TV dapat pula disebabkan
oleh komponen yang sudah dimakan atau hubungan antar komponen yang
kurang sempurna
1. TIDAK ADA GAMBAR DAN SUARA
a) Mati Total
Gambar 17. TV Mati Total
Modul ELKA-MR.TV.006.A 27
37. Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak
dapat bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini
terjadi pada bagian catu daya (Power Supply) atau rangkaian
defleksi horizontal
1) Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?
Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu
daya
Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input
sampai output
Perhatikan gambar skema rangkaian regulator berikut. Pada
umumnya catu daya TV mempunyai output tegangan sebesar
115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek TV- nya. Ganti komponen
yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang sempurna.
Tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak
Gambar 18. Catu Daya
Modul ELKA-MR.TV.006.A 28
38. 2) Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
Penyebab: biasanya tegangan output tersumbat karena ada
komponen yang rusak.
Pemecahan:
Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki
basis transistor horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal
dan ukur tegangan outputnya. Jika ouput regulator menunjukkan
tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa
seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan
seluruh rangkaian horizontal.
Gambar 19. Mengukur Output Regulator
Perhatikan gambar skema rangkaian horizontal berikut. Pada
umumnya komponen yang biasa mudah rusak adalah trafo
flyback, transistor horizontal dan kapasitor (lihat tanda panah).
Modul ELKA-MR.TV.006.A 29
39. Gambar 20. Rangkaian Defleksi Horisontal
3) Apakah lampu indicator menyala tetapi gambar dan suara
tidak muncul?
Gambar 21. TV Mati, Lampu Indicator ON
Penyebab: kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal
atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya
terhambat karena dioda pembatas tegangan rusak. Tidak semua
Modul ELKA-MR.TV.006.A 30
40. merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang digunakan biasanya
mempunyai nomor seri R2M dan R2KY.
Pemecahan: pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya
lampu indicator. Saat TV dinyalakan indicator merah, selang
beberapa detik berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan
TV dapat dinikmati. Apabila indicator tetap warnanya atau
berubah tetapi hanya sekejap berarti terjadi proteksi.
Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika
tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu
atau ada komponen yang rusak dan perlu diganti.
b) Tidak Ada Raster Tetapi Suara Baik
Gambar 22. Raster Tidak Ada Tapi Suara Baik
Modul ELKA-MR.TV.006.A 31
41. Gambar 23. Daerah Rangkaian Tegangan Tinggi
Penyebab: rangkaian penguat video, pembatas tegangan tinggi
atau CRT rusak.
Pemecahan:
Apakah tegangan tinggi yang terhubung ke CRT normal ? Jika
normal, periksa tegangan tinggi katoda CRT. Jika tegangan yang
diukur tidak ada, periksalah rangkaian tegangan tinggi.
Apakah tegangan tinggi ke katoda CRT normal ? Jika normal, periksa
rangkaian penguat video.
Apabila semua normal, periksa rangkaian CRT. Kerusakan yang
sering terjadi adalah filamennya putus sehingga CRT tidak
memancarkan cahaya.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 32
42. Gambar 24. Tabung Gambar (CRT)
c) Gambar Gelap
Raster tidak menyala terang meskipun posisi screen flyback pada
maksimum.
Gambar 25. Layar Gambar Gelap
Modul ELKA-MR.TV.006.A 33
43. Penyebab:
Tegangan anoda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan pada
rangkaian tegangan tinggi, rangkaian defleksi horizontal atau
rangkaian catu daya.
Tegangan semua katoda CRT menjadi besar karena gangguan pada
penguat video.
Pemecahan:
Apakah tegangan regulator output normal ? Jika normal, periksa
tegangan katoda CRT. Jika tidak normal, periksa tegangan output
regulator.
Apakah tegangan katoda CRT normal ? Jika normal, periksa
tegangan anoda CRT. Jika tidak normal, periksa rangkaian tegangan
tinggi.
d) Raster Satu Garis Horizontal
Gambar 26. Raster Satu Garis Horisontal
Modul ELKA-MR.TV.006.A 34
44. Penyebab:
Sumber gangguan tergantung pada osilator yang digunakan TV.
Pemecahan:
Periksa rangkaian defleksi vertikal
Periksa seluruh elektroda IC atau transistor dengan multitester.
Gambar 27. IC dan Transistor Yang Mudah Rusak
2. SINKRONISASI JELEK
a) Sinkronisasi Horizontal Jelek
Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah
disetel.
Gambar 28. Sinkronisasi Horizontal Jelek
Modul ELKA-MR.TV.006.A 35
45. Penyebab:
Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika
sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang
sudah termakan umur.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang
sudah kering. Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat
kusam atau pecah.
b) Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
Gambar 29. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
Penyebab:
Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal
sinkronisasi pada rangkaian AFC.
Pemecahan:
Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian
rangkaian sinkronisasi, rangkaian buffer video dan AGC.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 36
46. Gambar 30. Sebagian Gambar Tergeser Vertical
c) Sinkronisasi Vertikal Jelek
Penyebab:
Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian
osilator vertical. Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada
TV keluaran lama.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV
keluaran lama sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi
akibat kapasitor keramik bocor.
Gambar 31. Sinkronisasi Vertical Jelek
Modul ELKA-MR.TV.006.A 37
47. d) Sinkronisasi Vertical dan Horizontal Jelek
Penyebab:
Kebanyakan kerusakan terjadi pada pemisah sinyal sinkronisasi dan
pada rangkaian penguat sinyal sinkronisasi, atau kadang-kadang
terjadi pada rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise (noise
canceler).
Pemecahan:
Apakah sinkronisasi vertical dan horizontal lemah?
Jika ya, periksa rangkaian pemisah sinyal sinkrosasi.
Jika rangkaian pemisah sinyal sinkronisasi normal, periksa bagian
penguat sinyal sinkronisasi.
Jika bagian penguat sinyal sinkronisasi normal, periksa rangkaian
AGC dan rangkaian penghapus noise.
3. Cacat (Distorsi) Pola Raster
a) Gambar Sempit
Gambar 32. Gambar Layar Menyempit
Penyebab:
Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru.
Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus
Modul ELKA-MR.TV.006.A 38
48. gigi gergaji pada kumparan defleksi horizontal (yoke) bertambah
lemah.
Pemecahan:
Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih
rendah, periksa komponen-komponennya.
Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada di
dalamnya.
Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti
Gambar 33.Transistor Defleksi Horizontal
b) Pelebaran Horizontal
Penyebab:
Kerusakan semacam ini disebabkan oleh Vr yang rusak.
Pemecahan:
Periksa komponen-komponennya.
Jika tegangan catu daya normal, periksa tegangan anoda CRT
Jika tegangan anoda CRT terlalu rendah, periksa rangkaian Ubah
nilai VR, jika tidak ada perubahan ganti VR tersebut.
Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih
besar penguat tegangan tinggi.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 39
49. Gambar 34. Horizontal Melebar
c) Pemendekan Tinggi Gambar
Gambar 35. Tinggi Gambar Kurang
Penyebab:
Amplitudo gelombang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertical
terlalu kecil sehingga output rangkaian defleksi vertikalnya tidak
cukup.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 40
50. Pemecahan:
Periksa V SIZE dan V LIN. Pada TV digital, pengaturan dapat
dilakukan dengan cara mengatur remote control pada menu
adjusment. Jika tidak ada perubahan periksa R dan Tr pada
rangkaian defleksi vertical.
Panah merah adalah R dan Tr didalam rangkaian defleksi vertical
yang rusak.
Gambar 36. Rangkaian Defleksi Vertical
d) Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Gambar 37. Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Modul ELKA-MR.TV.006.A 41
51. Penyebab:
Disebabkan oleh nilai Vr yang tidak sesuai atau kondensator
elektrolit yang kering.
Pemecahan:
Setel VR, jika tidak ada perubahan berarti VR rusak.
Periksa elko apakah masih baik atau sudah kering
e) Gambar Vertical Memanjang
Penyebab:
Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertical terlalu rendah.
Pemecahan:
Atur VR, jika tidak ada perubahan mungkin elko nya sudah kering.
Gambar 38. Vertical Terlalu Besar
f) Gambar Jelek
1) Noise Salju Pada Gambar
Penyebab:
Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi
rendah.
Sistem antenna TV rusak
Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak
Modul ELKA-MR.TV.006.A 42
52. Pemecahan:
Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus.
Perbaiki jalur antenna kabel
Periksa solderan pada blok tuner dan AGC
Gambar 39. Gambar Jelek
2) Kontras Gambar Rendah
Gambar 40. Kontras Gambar Rendah
Modul ELKA-MR.TV.006.A 43
53. Penyebab:
Kerusakan terletak antara rangkaian mixer hingga penguat video.
Pemecahan:
Periksa ada resistor yang nilainya sudah membesar atau short.
3) Muncul Garis Miring
Gambar 41. Muncul Garis Miring Pada Gambar
Penyebab:
Biasanya gangguan dari pemancar radio.
Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari sumber frekuensi gangguan.
4) Noise Bintik Putih
Penyebab:
Gangguan dari busi motor, mobil atau kawat distribusi listrik
tegangan tinggi.
Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari kabel listrik tegangan tinggi.
Gunakan kabel koaksial untuk antenna TV
Modul ELKA-MR.TV.006.A 44
54. Gambar 42. Noise Bintik Putih
5) Garis Horizontal Hitam
Penyebab:
Biasanya disebabkan oleh alat yang menggunakan motor kecil.
Pemecahan:
Jauhkan pesawat TV dari sumber noise.
Gambar 43. Garis Horizontal Pada Gambar
Modul ELKA-MR.TV.006.A 45
55. 6) Terdapat Bayangan Dari Kanal Lain
Gambar 44. Gambar Terganggu Oleh Kanal Lain
Penyebab:
Terjadi modulasi silang oleh kanal yang memilki daya pancar
besar.
Pemecahan:
Aturlah letak ketinggian antenna TV
Aturlah nilai Vr pada rangkaian AGC
7) Gangguan Warna
Gambar TV tampak biru, merah, kuning, cyan atau hijau
Gambar 45. Gambar TV Gambar 46. Gambar TV Tampak
Tampak Biru Gambar Merah
Modul ELKA-MR.TV.006.A 46
56. Gambar 47. Gambar TV Gambar 48. Gambar TV
Tampak Kuning Tampak Cyan
Gambar 49. Gambar TV Tampak Hijau
Penyebab:
Biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian
RGB atau CRT.
Pemecahan:
Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor yang
membesar atau solderan sudah jelek. Jika tidak ada komponen
yang rusak atur VR RGB Jika tetap tidak mendapatkan hasil,
periksalah CRT
Modul ELKA-MR.TV.006.A 47
57. Gambar 50. Cara Memeriksa CRT
8) Gangguan Suara
Tidak Ada Suara/Suara Lemah
Penyebab:
Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan speaker.
Pemecahan:
Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan. Jika
terdengar desis di speaker, periksa bagian IF audio. Jika tidak,
periksa bagian rangkaian penguat audio atau periksa speaker.
Gambar 51. Rangkaian Suara
Modul ELKA-MR.TV.006.A 48
58. c. Rangkuman
TABEL DUGAAN KERUSAKAN
GEJALA KERUSAKAN DUGAAN KERUSAKAN
Tidak ada suara dan tidak ada raster Catu Daya, Defleksi Horisontal.
Tidak ada gambar maupun suara Penguat Video, IF Video dan HF
Gambar baik tetapi tidak ada suara IF Audio, Detektor Video dan Penguat
Audio.
Sinkronisasi lemah (tipis) Sinkronisasi, AGC, AFC dan Osilator
Tidak ada raster Defleksi Horizontal, Tegangan Tinggi,
Tabung Gambar, Fokus dan Penguat
Video.
Gambar monokromatis Pembangkit Sinyal Kroma dan Tabung
Gambar.
Tidak ada warna Penguat Band Pass, ACC, Pemati
Warna, Osilator 4,43 MHz dan Gerbang
Burst.
Sinkronisasi warna lemah Osilator 4,43 MHz, Gerbang Burst dan
Detektor Fasa.
Tidak ada warna merah, hijau ataupun Demodulasi Warna
biru.
Pergeseran warna Rangkaian RGB dan Rangkaian
Konvergen.
d. Tugas
Buatlah table dugaan kerusakan pada kertas karton putih ukuran Ao.
e. Test Formatif
1. Sinyal warna diumpankan ke rangkaian pembelah warna melalui
rangkaian ………………………………
2. Pembelah warna mengeluarkan sinyal masing-masing mengandung
…………….. dan …………….. Sinyal-sinyal itu diumpankan pada
demodulator …………….. dan …………………
3. Demodulator pada sinyal pembawa ………………. MHz dalam fasa yang
benar.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 49
59. 4. Penindas warna menindas ………………. Kalau sedang tak ada
sinyal…………….
5. Sinyal V adalah sinyal yang sudah dilemahkan yaitu …………….. Adapun
yang dimaksud dengan sinyal U adalah ………………………… Sedangkan
sinyal Y adalah ……………………
6. Kerusakan rangkaian …………………. Akan berakibat gambar tidak stabil
dan suara cacat.
7. Gambar berupa satu garis lurus horizontal, kerusakan terletak pada
………… , sedangkan 1 garis vertical kerusakannya terletak pada ……….
8. Tegangan ekstra tinggi yang dihasilkan trafo flyback untuk keperluan
anoda tabung gambar adalah ……………………
9. Gambar bergetar-getar dengan suara gemeretak sering disebabkan oleh
…………………
10. Gambar tidak linier (orang jadi jangkung/tinggi) disebabkan
pada…………………
f. Kunci Jawaban
1. Penguat krominan
2. Sinyal selisih warna merah, sinyal selisih warna biru, demodulator V,
demodulator U.
3. 4,43 MHz
4. Penguat warna, krominan yang masuk
5. Sinyal selisih warna merah, sinyal selisih warna biru, sinyal luminan
(kecerahan).
6. Stabilisier catu daya
7. Rangkaian vertical, rangkaian horizontal
8. 10 s/d 30 KV DC
9. Rusaknya kondensator pada trafo filter IF video
Modul ELKA-MR.TV.006.A 50
60. 10. Sistem kopel balik vertical (elco nya rusak)
g. Lembar Kerja
Trouble Shooting Pada S 19 (Output Matriks)
1. Tujuan
S 19 dibuka, simulasi kerusakan pada bagian output matriks warna biru
tidak bekerja, sinyal input ke basis Q 501 tidak ada, Q 501 rusak, VR
502 rusak/ hubung singkat.
2. Alat dan Bahan
1. Multitester
2. Osiloskop
3. TV Trainer Color (Model CE – 140F)
4. Pattern Generator
3. Langkah Kerja
a) Perhatikan skema gambar rangkaian TV yang tersedia
b) Pesawat penerima dalam keadaan normal
c) S 19 dibuka, warna dasar layar CRT menjadi kuning (warna biru
hilang).
d) S 19 dibuka, suara normal
e) Ukur tegangan DC pada TP 53 dan TP 59
f) Ukur pula TP 53 dan TP 59 dengan osiloskop dan gambarkan bentuk
gelombangnya. Probe x 10, T = 5 ms/ div, V = 5 V/ div.
g) Selesai praktek bersihkan dan kembalikan peralatan pada tempat
semula.
h) Buat laporan hasil praktek dan kumpulkan pada instruktur/ guru
pembimbing.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 51
62. Kegiatan Belajar 3: Prosedur Pencarian Kerusakan
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan peserta diklat dapat:
1. Menjelaskan empat langkah efisiensi dalam prosedur pencarian
kerusakan.
2. Menyebutkan perlengkapan reparasi TV
3. Membuat laporan perbaikan TV dengan menggunakan komputer.
4. Menjawab dengan benar soal-soal test formatif
b. Uraian Materi
1. PERLENGKAPAN REPARASI TV
Untuk memudahkan pekerjaan, peralatan (tool) harus disiapkan
selengkap mungkin. Peralatan yang kita butuhkan dalam menyervis
televisi warna sebagai berikut.
a) Multitester
Multitester berfungsi untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan.
Gambar 53. Multitester
Modul ELKA-MR.TV.006.A 53
63. b) Solder
Solder berfungsi untuk menyolder komponen ke PCB (Printed Circuit
Board) dengan menggunakan timah. Gunakan daya yang tidak
terlalu besar untuk menyolder komponen aktif seperti IC karena
komponen ini rentan terhadap panas. Supaya hasilnya bagus
sebaiknya digunakan mata solder yang lancip.
Gambar 54. Solder
c) Desoldering
Fungsi alat ini adalah untuk melepaskan kaki komponen dari timah,
setelah timah dipanaskan terlebih dahulu dengan solder.
Gambar 55. Desoldering
d) Obeng
Berbagai jenis obeng yang diperlukan untuk menyervis TV
diantaranya: obeng (+ dan –) dan obeng trim (+ dan -). Obeng trim
Modul ELKA-MR.TV.006.A 54
64. terbuat dari bahan nilon untuk mencegah terjadinya induksi saat
digunakan.
Gambar 56. Obeng
e) Tang
Gambar 57. Tang
Tang terdiri dari tang potong dan tang lancip untuk menjepit.
f) Pinset
Pinset umumnya digunakan untuk menjepit komponen bila
diperlukan.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 55
65. Gambar 58. Pinset
g) Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan debu yang menempel pada
PCB.
Gambar 59. Kuas
2. KOMPONEN TV
Secara umum komponen elektronika dibagi menjadi dua bagian yaitu:
komponen aktif dan komponen pasif.
a) Komponen Pasif
Secara garis besar komponen pasif dibagi menjadi tiga macam yaitu:
resistor (R). Inductor (L) dan kapasitor (C).
1) Resistor
Nilai resistansi dapat dilihat dengan membaca kode warna atau
dengan alat Multitester.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 56
66. Gambar 60. Resistor
2) Induktor
Induktor adalah kumparan berupa lilitan kawat pada suatu inti.
Jenis inductor yang menggunakan lilitan kawat email adalah
sebagai berikut.
Gambar 61. Trafo Flyback
Modul ELKA-MR.TV.006.A 57
67. Gambar 62. Trafo IF
Gambar 63. Line Filter Gambar 64. Trafo Switching
Gambar 65. Yoke
Modul ELKA-MR.TV.006.A 58
68. 3) Kapasitor/Kondensator
Kondensator terdiri dari dua jenis, yaitu kondensator polar dan
non polar.
Gambar 66. Macam-Macam Kondensator
b) Komponen Aktif
1) Dioda
Ada berbagai jenis dioda di pasaran, tetapi pada TV umumnya
digunakan dioda penyearah (Rectifier) yang terbuat dari
germanium dan silicon, LED (Light Emitting Diode) dan dioda
zener.
Gambar 67. Dioda
Modul ELKA-MR.TV.006.A 59
69. 2) Transistor
Transistor terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. Masing-
masing jenis tersebut mempunyai tiga kaki ,yaitu basis, kolektor
dan emitor.
Gambar 68. Transistor
3) Integrated Circuit (IC)
IC dibagi dua jenis, yaitu monolitik dan hibrida. IC yang rusak
dapat dilihat atau dirasakan dari penampilan fisiknya misalnya:
pecah, terlalu panas atau tidak mengantarkan panas (kalor).
Gambar 69. Integrated Circuit (IC)
Modul ELKA-MR.TV.006.A 60
70. 3. PROSEDUR PENCARIAN KERUSAKAN
Langkah-langkah efisiensi yang diperlukan dalam prosedur reparasi
adalah sebagai berikut.
1) Keadaan Gangguan Diketahui
Ketika menerima TV yang mau diservis, dengar/tanyakan kerusakan
dari konsumen untuk mempermudah mempermudah pemeriksaan.
2) Perkiraan Blok Yang Rusak
Pesawat TV dihidupkan, atur tombol pengatur suara, kontras,
brightness dan warna. Lihat gejala-gejala yang nampak pada layar
TV untuk menduga-duga bagian mana yang rusak. Buatlah perkiraan
blok yang rusak sesuai table kerusakan.
3) Membagi Sebuah Blok Yang Rusak
Meskipun rangkaian yang mencurigakan telah dapat ditentukan,
tetapi daerah yang diperiksa sangat luas. Maka dari itu, bagian yang
rusak lebih efisien untuk dapat ditemukan jika daerah yang diperiksa
makin terbatas.
4) Menemukan Bagian Yang Rusak
Setelah membuat daerah yang dicurigai semakin sempit, ukur
tegangan dan resistansi dengan menggunakan Multitester.
4. LAPORAN PERBAIKAN
Setelah selesai dilakukan perbaikan atau penggantian komponen, maka
perlu dibuatkan laporan berupa service check list dan kartu riwayat
perbaikan (History Card).
Modul ELKA-MR.TV.006.A 61
71. 1) Laporan Service TV
1. Merk TV : ……………………………………
2. Ukuran : …………………………………..
NO GEJALA KERUSAKAN YA TIDAK BAGIAN YANG RUSAK
1 TVMatiTotal
2 Terdengar Suara Desis Getaran
3 TV Mati, Indikator Menyala
4 Suara Baik, Raster Tidak Ada
5 Gambar Gelap
6 Raster 1 Garis Horisontal
7 Sinkronisasi Horisontal Jelek
8 Gambar Tergeser Horisontal
9 Gambar Tergeser Vertikal
10 Sinronisasi Vertikal Jelek
11 Gambar Kurang Tinggi
12 Gambar Terlalu Tinggi
13 Penyusutan Gambar Atas Dan
Bawah
14 Gambar Jelek
15 Kontras Gambar Rendah
16 Muncul Garis Miring
17 Gangguan Warna
18 Gangguan Suara
2) Kartu Riwayat Perbaikan (History Card)
NO TGL. GANGGUAN KERUSAKAN KOMPONEN YANG DIGANTI PARAF
1
2
3
Modul ELKA-MR.TV.006.A 62
72. c. Rangkuman
1. Ada empat langkah efisiensi yang diperlukan dalam prosedur reparasi
yaitu:
Diketahui betul-betul gangguan kerusakan
Perkiraan blok yang rusak berdasarkan keadaan gangguan.
Bagi-bagilah blok yang rusak dan carilah daerah rusaknya
Carilah komponen yang rusak
2. Komponen Transistor dan IC mudah rusak oleh panas, maka
penyolderan harus dilakukan dengan cepat.
3. Pada waktu menyolder komponen TV, kabel jala-jala TV harus dicabut
dari stop kontak.
4. Komponen-komponen yang diganti harus mempunyai standar yang
sama.
5. Pencarian kerusakan akan lebih efektif bila skema rangkaian TV
tersedia.
d. Tugas
Buatlah gambar komponen resistor, transistor, dioda, elko, transformator,
trafo flyback dan tabung gambar pada kertas karton putih ukuran Ao.
e. Test Formatif
1. Tuliskan empat langkah efektif prosedur reparasi TV!
2. Komponen manakah yang mudah rusak oleh panas pada waktu
penyolderan?
3. Jelaskan perbedaan antara pengetesan tegangan dan pengetesan
resistansi!
4. Sebutkan peralatan untuk reparasi TV!
Modul ELKA-MR.TV.006.A 63
73. 5. Untuk memudahkan dalam pencarian kerusakan, selain alat ukur adalah
……………………………
f. Kunci Jawaban
1. Empat langkah efektif prosedur reparasi TV adalah
1) Diketahui betul keadaan gangguan kerusakan
2) Perkirakan blok yang rusak berdasarkan keadaan
gangguan.
3) Bagilah blok yang rusak dan carilah daerah rusaknya
4) Carilah dan ganti komponen yang rusak
2. Komponen yang mudah rusak oleh panas pada waktu penyolderan
adalah Transistor dan IC
3. Perbedaan antara pengetesan tegangan dan pengetesan resistansi
adalah
1) Pengetesan tegangan adalah pengukuran tegangan output
transistor/ IC pada saat TV ON.
2) Pengetesan resistansi adalah pengukuran resistansi komponen
apakah putus atau hubung singkat pada saat TV OFF.
4. Peralatan untuk reparasi TV adalah
1) Multitester
2) Solder
3) Desoldering
4) Obeng
5) Tang
6) Pinset
7) Kuas
5. Untuk memudahkan dalam pencarian kerusakan, selain alat ukur adalah
Skema rangkaian TV
Modul ELKA-MR.TV.006.A 64
74. g. Lembar Kerja
TROUBLE SHOOTING PADA SAKLAR S 20
1. Tujuan
S 20 dibuka, simulasi kerusakan pada bagian output matrik, warna
merah tidak bekerja. Sinyal input ke basis Q 503 tidak ada (Q 503
rusak), VR 503 rusak (hubung singkat).
2. Alat dan Bahan
a) Multitester
b) Osiloskop
c) TV Trainer Color (Model CE-140 F)
d) Pattern Generator
3. Langkah Kerja
a) Perhatikan skema rangkaian dibawah ini.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 65
75. Gambar 70. Penguat Warna dan CRT
b) Pesawat penerima dalam keadaan normal
c) S 20 dibuka, warna dasar pada layar CRT menjadi biru dan warna
merah hilang.
d) S 20 dibuka, suara tidak terpengaruh/ normal
e) Ukur tegangan DC pada TP 52 dan TP 55
f) Ukur juga TP 52 dan TP 55 dengan osiloskop dan gambarkan bentuk
gelombangnya.
g) Selesai praktek bersihkan dan kembalikan peralatan pada tempat
semula.
h) Buat laporan hasil praktek dan kumpulkan pada instruktur/guru
pembimbing.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 66
76. BAB III
EVALUASI
A. Test Tertulis
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas.
1. Jelaskan perbedaan antara system NTSC, PAL dan SECAM pada
penerimaan sinyal TV!
2. Sebutkan tiga fungsi utama penerima TV!
3. Tuliskan enam sub bagian pada blok rangkaian warna!
4. Gambarkan lingkaran warna primer (R, G, B)!
5. Diketahui : distasion pemancar TV ada adegan yang ditatap dari kiri ke
kanan terdiri dari jalur hijau, merah dan biru. Kamera mengeluarkan
tegangan 1 Volt, apabila ia melihat warna. Ditanya bagaimanakah
tingkahnya sinyal luminansi selama proses penelusuran?
6. Penerima TV menangkap informasi yang terdiri dari Y = 0,8 V ; M = 1V
; B = 0,5 V. Berapa tegangan H?
7. Sebutkan empat gangguan kerusakan pada rangkaian Video Amplifier!
8. Berapakah tegangan ekstra tinggi pada trafo flyback?
9. Jelaskan empat langkah efisiensi yang diperlukan dalam prosedur
reparasi!
10. Terangkan cara pemeriksaan baik/ rusaknya komponen dibawah ini:
a) Dioda
b) Elco
c) Transistor
d) Transformator
Modul ELKA-MR.TV.006.A 67
77. B. Test Praktek
SUMBER CATU DAYA DENGAN REGULATOR TEGANGAN
1. Tujuan
Untuk mengetahui cara kerja rangkain regulator tegangan pada
keadaan berbeban.
2. Alat dan Bahan
a) Multimeter
b) Pattern Generator
c) TV Trainer Set (Model IB 3611)
3. Teori Singkat
Karena perubahan yang cukup luas pada waktu start, maka TV perlu
diberi pengatur tegangan. Agar teganga yang digunakan oleh TV selalu
konstan, sehingga tidak begitu mudah terpengaruh oleh perubahan
beban. Pengatur tegangan ini disebut: Stabilisator.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 68
78. Gambar 71. Power Regulator
4. Langkah Kerja
a) Perhatikan gambar rangkaian power regulator, terutama TP 53, TP
54 dan TP 55.
b) Hubungkan output Pattern Generator pada terminal antenna TV,
kemudian hidupkan TV dan Pattern Generator.
c) TP 54 dan TP 53 mempunyai sumber tegangan yang tetap dan
diberikan pada sebagian besar rangkaian TV.
d) Tegangan pada TP 53 digunakan untuk tegangan pada penguat
audio.
e) Ukurlah tegangan kolektor, emitor dan basis pada TR 901 terhadap
chasis (ground).
Vb (TP 54) = ……………. V DC
Vc (TP 53) = ……………. V DC
Ve (TP 55) = ……………. V DC
f) Ukur juga Vce, Vbe dan Vbc
g) Dari hasil pengukuran buat analisa tegangan transistor
h) Selesai praktek bersihkan dan kembalikan peralatan pada tempat
semula.
i) Buat laporan hasil praktek dan kumpulkan pada instruktur/guru
pembimbing.
5. Pertanyaan
a) Apa gunanya dioda zener
b) Bila arus yang digunakan 1 A, hitung daya yang diubah menjadi
panas pada TR 901.
Modul ELKA-MR.TV.006.A 69