Jantung adalah organ berongga berotot yang berfungsi sebagai pompa darah. Terletak di dada dan terdiri atas 4 ruang serta 2 jenis katup. Jantung bekerja mengalirkan darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Tekanan darah normal adalah 100-140/70-90 mmHg dan diukur menggunakan sfigmomanometer.
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
JANTUNG OPTIMAL
1.
2. JANTUNG
Merupakan organ berongga, berotot, berbentuk kerucut
Terletak didaerah bernama mediastinum yang berada
diantara paru kanan dan paru kiri, dibelakang corpus
sternum
2/3 bagian jantung berada di sisi kiri dada
Apex cordis (puncak jantung) terletak setinggi intercosta
IV-V garis midclavikula kiri
Fungsi Jantung
Sebuah pompa yang mendorong darah kedalam arteri
(Aorta/A. Pulmonalis) untuk dialirkan darah keseluruh
tubuh/keparu-paru demi menjalani fungsi darah sebagai
alat transportasi didalam tubuh.
3.
4.
5.
6. JANTUNG
Terdiri dari 4 ruang:
Atrium kanan
Atrium kiri
Ventrikel kanan (bilik kanan)
Ventrikel kiri (bilik kiri)
Atrium kanan – kiri dipisahkan oleh septum interatrial
Ventrikel kanan – kiri dipisahkan oleh septum interventrikel
Terdiri dari 2 jenis katup:
Katup semiluner Katup Aorta dan Katup
Pulmonal, masing masing terdiri dari 3 lembar daun katup.
Katup Atrio-ventrikuler Katup Mitral/Bicuspid (atrium
kiri-ventrikel kiri) dan Katup Trikuspid (tipis, bening)
10. JANTUNG
Otot-Otot Jantung
Otot-otot Papilaris membuka dan menutup katup
jantung
Korda tendinea penghubung katup jantung dan otot
papilaris
Perikardium Perikardium visceral (Epikardium)
Perikardium parietal
Miokardium
Endokardium
11.
12. KELISTRIKAN JANTUNG
Nodus Sino-Atrial (SA-Node/Pace maker) Nodus
Atrio-ventrikuler (AV-Node) Berkas His (Bundle
Branch) serat-serat Purkinje
Persarafan Simpatis (Vertebrae Thorakal 3-6 - Plexus
kardialis) listrik dihantarkan oleh norepinephrin
yang mempengaruhi kerja otot jantung.
Persarafan Parasimpatis (N. X / Nervus Vagus)
listrik dihantarkan oleh asetilkolin yang
mempengaruhi irama dan laju denyut jantung
13. Atrio-ventricular node
(AV node)
Sino-atrial node
(SA node) His bundle
Right bundle branch
Left bundle branch
Purkinje
LISTRIK JANTUNG
14. LA
(HB)
RA
(SAN) V
V (BB)
(AVN)
(BB)
HB
SAN AVN BB
RA
LA
V
15. PERDARAHAN JANTUNG
A. Koroner Kanan bercabang menjadi A. Atrium
anterior kanan yang memperdarahi SA-Node dan
A, Koroner desendens posterior yang memperdarahi
AV-Node
A. Koroner Kiri Bercabang menjadi A. Sirkumfleks
kiri memperdarahi bagian posterior jantung dan A.
desendens anterior kiri memperdarahi Apeks jantung
Vena koroner bermuara langsung ke atrium kanan
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22. FISIOLOGI
1. Fase siklus jantung – Pompa Kiri
Dimulai dari pembukaan katup mitral (Bunyi Jantung I)
Yang mana terjadi saat tekanan ventrikel kiri turun dibawah
tekanan atrium kiri, darah yang semula terkumpul di atrium
kiri dengan cepat berpindah ke ventrikel kiri, seiring dengan
kejadian ini atrium kiri terisi darah dari vena
pulmonalis, kemudian terjadi peningkatan tekanan kedua
ruang.
Peningkatan tekanan ini memicu pace maker (SA-Node)
mengeluarkan impuls listrik dan menyebabkan kontraksi di
ventrikel kiri.
Seiring dengan berakhirnya pengosongan ventrikel
kiri, terjadi penutupan katup aorta (Bunyi Jantung II)
23. 2. Fase siklus jantung – Pompa Kanan
Dimulai dari pembukaan katup trikuspid, yang mana
terjadi saat tekanan ventrikel kanan turun dibawah
tekanan atrium kanan, darah yang semula terkumpul
di atrium kanan dengan cepat berpindah ke ventrikel
kanan
Seiring dengan kejadian ini atrium kanan terisi darah
dari vena cava inferior dan superior, kejadian ini
berjalan bersamaan persis dengan siklus jantung
pompa kiri, begitu juga dengan pengeluaran impuls
listrik oleh pace maker (SA-Node) yang menyebabkan
kontraksi di ventrikel kanan.
24. Sistem Sirkulasi
Arteri Vena
Pulmonalis Pulmonalis
Atrium
Sin.
Ventrikel Sin.
Atrium Dex.
Ventrikel Dex.
Vena Arteri
Kapiler
25.
26.
27.
28. Curah Jantung
CO = HR X SV
Curah Jantung = Denyut jantung/menit X isi sekuncup
Curah jantung (Cardiac Output) = Jumlah darah yang
dipompakan setiap menitnya oleh ventrikel
Isi sekuncup (Stroke Volume) = Jumlah darah yang
ditampung ventrikel yang kemudian dipompakannya
setiap satu siklus
Denyut jantung (Heart Rate) = Jumlah denyutan ventrikel
per menit (70-80 x/mnt)
29. SIRKULASI JANIN
Sirkulasi janin sedikit berbeda dengan orang
dewasa, karena pada janin paru-paru dan organ lainnya
belum berfungsi secara optimal
Beredaran dimulai dari darah ibu masuk ke janin melalui
vena umbilikalis, kemudian masuk ke hepar/hati janin
melewati duktus venosus yang memiliki sfingter yang
berfungsi mengatur tekanan darah yang masuk.
Kemudian darah berjalan ke vena cava inferior masuk ke
atrium kanan yang juga tempat muara vena cava superior
Dari atrium kanan sebagian darah memasuki ventrikel
kanan untuk selanjutnya dipompa ke arteri pulmonalis dan
duktus arteriosus
30. SIRKULASI JANIN
Sebagian darah atrium kanan memasuki foramen
ovale menuju atrium kiri, disini darah bersih
bercampur dengan darah kotor.
Dari atrium kiri darah dipompa ke ventrikel kiri untuk
dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta
Dari aorta desenden, darah dialirkan kembali ke
peredaran darah ibu melalui arteri umbilikalis
31. SIRKULASI JANIN
Perubahan setelah janin lahir
A. umbilikalis menutup setelah beberapa menit lahir, kemudian
2-3 bulan kemudian berubah membentuk ligamentum
umbilikalis medial
Vena umbilikalis dan duktus venosus menutup segera setelah a.
umbilikalis menutup, kemudian 2-3 minggu berubah menjadi
ligamentum teres hepatis dan ligamentum venosum
Duktus arteriosus menutup setelah 1-3 bulan dan berubah
menjadi ligamentum arteriosum
Foramen ovale menutup sempurna setelah kira-kira usia 1
tahun, hal ini menjelaskan adanya periode sianotik pada bayi
baru lahir, karena pada saat menangis foramen ini masih bisa
membuka dan menutup.
32.
33. PEMBULUH DARAH
Arteri
Berdinding tebal terdiri dari:
Tunika adventisia (paling luar)
Tunika media (mengandung otot polos)
Tunika intima (mengandung selapis sel endotelial dengan
permukaan yang licin, sehingga darah dengan mudah
mengalir tanpa membeku)
Berdenyut
Warna darah merah cerah (teroksidasi)
Arteriole (arteri kecil)
Kapiler Suatu jejaring antara arteriole dan
venula, terdiri dari selapis sel tunggal endotel
Venula (vena kecil)
34.
35. PEMBULUH DARAH
Vena
Berdinding tipis (3 bagian yg sama dengan arteri)
Tidak berdenyut
Memiliki Katup untuk mencegah darah mengalir
terbalik
Warna darah merah gelap (terdeoksigenasi)
Mekanisme aliran balik vena:
Gaya isap ketika atrium relaksasi
Gaya isap ketika gerakan inspirasi thorax(menghisap
nafas)
Tahanan katup
36.
37.
38.
39.
40.
41. Jantung dan Pembuluh Darah
pada Kehamilan
Kebutuhan janin akan oksigen dan zat makanan semakin
bertambah seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka tubuh akan
menambah voleume darah dan jantung ibu harus bekerja
lebih berat.
Perubahan yang terjadi pada masa kehamilan:
1. Hipervolemia Penambahan volume darah ± 22 %, mulai
minggu ke 10 sampai puncaknya pada minggu ke 32-34.
dimana volume plasma >> eritrosit
2. Perubahan bentuk dan volume ‘pembuluh darah besar’
disekeliling uterus dan abdomen akibat tekanan dari
pembesaran uterus
3. Pada saat partus kala II, darah akan terkonsentrasi di pelvis
dan abdomen karena wanita mengeluarkan tenaga untuk
meneran
42. Jantung dan Pembuluh Darah
pada Kehamilan
4. Masa 12-24 jam post partum, terjadi peningkatan volume
plasma dikarenakan darah yang biasanya didistribusikan
untuk uterus harus kembali ke sistem peredaran darah ibu
5. Fase diuresis pasca persalinan (± 2 minggu post partum),
dengan adanya peningkatan volume darah, maka tubuh
akan berusaha menormalkan kembali dengan
mengeluarkan kelebihan plasma melalui urine, kejadian ini
menyebabkan darah menjadi kental (Hemokonsentrasi)
Pada keadaan normal, jantung akan menyesuaikan diri
dengan kondisi perubahan diatas, pada penderita dengan
kelainan/penyakit jantung, kondisi diatas tidak dapat
terkompensasi, maka penderita akan mengalami gagal
jantung (Kardiomiopathy Gravidarum).
43. Klasifikasi Penyakit Jantung
Menurut NYHA (New York Heart Association)
berdasarkan keluhan pasien
KELAS KATEGORI
I Tanpa keterbatasan dalam kegiatan fisik
II - Sedikit keterbatasan dalam kegiatan fisik sedang (olah raga berat,
berjalan jauh, manaiki tangga)
- Pada saat istirahat tidak ada keluhan
- Pada saat aktifitas fisik akan merasakan gejala penyakit jantung
seperti terasa lelah, sesak nafas, jantung berdebar
III Keterbatasan dalam kegiatan fisik ringan (berjalan, berdiri terlalu
lama, menyusui/laktasi dilarang)
IV Tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun, bahkan pada waktu
istirahatpun dapat menimbulkan gejala
44. TEKANAN DARAH
Adalah gaya yang diberikan darah pada dinding pembuluh darah
Jumlah tekanan harus mencukupi untuk dapat mencapai
jaringan (terutama otak)
Alat pengukur tekanan darah disebut Sfigmomanometer
Normal : Sistolik : 100 – 140 mmHg
Diastolik: 70 – 90 mmHg
Cara Menentukan tekanan darah
Pasang manset pada lengan atas ± 2 jari diatas fossa cubiti (siku)
Letakan membran stetoskop tepat di fossa cubiti
Tekan balon untuk memasukkan udara kedalam manset hingga
suara denyut nadi hilang, kemudian tambahkan 20 mmHg
Perlahan turunkan tekanan manset dengan memutar pengatur
udara di balon
Perhatikan angka turunnya air raksa dan dengarkan bunyi denyutan
nadi
Bunyi pertama yang terdengar merupakan tekanan sistolik
Bunyi terakhir yang terdengar merupakan tekanan diastolik
45. TEKANAN DARAH
Cara Menentukan tekanan darah
Pasang manset pada lengan atas ± 2 jari diatas fossa cubiti
(siku)
Letakan membran stetoskop tepat di fossa cubiti
Tekan balon untuk memasukkan udara kedalam manset
hingga suara denyut nadi hilang, kemudian tambahkan 20
mmHg
Perlahan turunkan tekanan manset dengan memutar
pengatur udara di balon
Perhatikan angka turunnya air raksa dan dengarkan bunyi
denyutan nadi
Bunyi pertama yang terdengar merupakan tekanan sistolik
Bunyi terakhir yang terdengar merupakan tekanan diastolik
Setelah angka menunjukkan angka nol, lepaskan manset