SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 31
PENDAHULUAN
Di pandang dari segi ekonomi, dalam pengertian hutan 
terdapat 3 sumberdaya ekonomi, Yaitu : 
1. Lahan 
2. Vegetasi beserta semua komponen hayatinya 
(Barang) 
3. Lingkungan (jasa) Republik Indonesia Nomor 28 
Tahun 1985 tentang 
4. perlindungan hutan, dinyatakan bahwa tujuan 
perlindungan hutan adalah untuk menjaga 
5. kelestarian hutan agar dapat memenuhi fungsinya
Dari persepsi ekonomi, keberadaan sumberdaya 
hutan mampu menghasilkan manfaat kuantitatif 
(tangible benefit) meliputi hasil hutan kayu dan non 
kayu dan sekaligus manfaat kualitatif (intangible 
benefit) meliputi perlindungan tanah, pelestarian 
sumberdaya air dan beragam hasil wisata
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang 
tingkah laku manusia dalam melakukan pilihan dari 
berbagai alternatif. 
Ilmu Ekonomi sumberdaya hutan adalah ilmu yang 
mempelajari tingkah laku manusia dalam 
memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga 
fungsinya dapat dipertahankan dan ditingkatkan 
dalam jangka panjang.
Ruang lingkup dari ESDH meliputi : 
1. Kajian ekonomi mikro dalam ekonomi SDH untuk 
menjawab barang dan jasa hasil hutan apa yang 
diproduksi sehingga dapat menguntungkan unit 
usaha (bisnis) sebagai pelaku usaha, 
2. kajian ekonomi makro akan menjawab bagaimana 
sumberdaya hutan dimanfaatkan untuk sebesar-besar 
kemakmuran rakyat dalam pengertian bahwa 
sumberdaaya hutan telah memberikan kontribusi 
bagi tersedianya lapangan kerja, meningkatkan 
pendapatan masyarakat dan memberikan jasa 
perlindungan lingkungan bagi semua masyarakat.
Analisis ekonomi SDH dapat diketahui : 
1. apa yang diusahakan, 
2. berapa jumlahnya, 
3. kapan ditanam dan kapan dipanen serta 
4. berapa harga jual 
sehingga pengelolaan hutan dapat menguntungkan 
dan berkelanjutan. 
Pertimbangan ekonomi juga belaku pada konservasi 
dan rehabilitasi serta jasa lingkungan
PERANAN SDH DALAM 
PEREKONOMIAN
A. Peranan SDH sebagai Penggerak 
Perekonomian 
1. penyediaan devisa untuk membangun sektor lain 
yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; 
2. penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal 
untuk pembangunan berbagai sektor, terutama 
untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor 
ekonomi lainnya; dan 
3. peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan 
hidup dan lingkungan sosial masyarakat.
lanjutan............ 
Peran SDH tersebut dikarenakan sifat produk 
SDH,yaitu: 
1. Kayu merupakan produk multiguna, sehingga 
diperlukan banyak jenis industri dan produk kayu 
hampir selalu berperan pada setiap tahapan 
perkembangan teknologi dan perekonomian. 
2. Konsumsi hasil hutan (kayu dan bukan kayu) relatif 
stabil dan investasi usahanya relatif kecil serta 
pengembalian modalnya dapat cepat kembali pada 
areal hutan alam.
lanjutan............ 
3. Memiliki ”forward lingkage” dan ”backward lingkage” 
yang kuat terhadap perkembangan sektor ekonomi 
lainnya. 
4. Mendorong berkembangnya ekonomi pedesaan, 
karena sifat produk sumberdaya hutan tersebar dan 
volume produksinya besar, biaya angkut tinggi, 
sehingga dapat menciptakan kegiatan ekonomi di 
permukiman dekat kawasan hutan. 
5. Industri hasil hutan relatif lebih muda didirikan, 
biasanya tidak memerlukan input teknologi tinggi 
dan skala usaha tidak terlalu besar.
B. Alternatif Peningkatan Peran Sumberdaya 
Hutan dalam Perekonomian di Indonesia 
potensi sumber daya hutan yang harus dimanfaatkan 
secara efektif dan optimal : 
1. Landscaping (Jasa Lingkungan/Fenomena Alam) 
2. Hutan dan Transfer Nilai Karbon 
3. Pemanfaatan Keragaman Hayati Hutan 
4. Hutan dan Transfer Nilai Air 
5. Pencegah Perubahan Iklim Global secara Ekstrim 
6. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu 
7. Transfer Nilai Hutan sebagai Sumber Dana Mandiri 
dalam Pengelolaan Hutan
C. Kebijakan Ekonomi Makro Hubungannya dengan Peran 
SDH 
Kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro akan 
turut mempengaruhi kinerja pengelolaan SDH, 
dapat memberikan dampak positif dan juga dampak 
negatif bagi pelestarian hutan serta peningkatan 
peranan ekonomi sektor kehutanan.
Kebijakan ekonomi makro : 
1. Kebijakan fiskal (pajak dan 
subsidi) 
2. Kebijakan moneter 
3. Kebijakan pertumbuhan 
ekonomi
Beberapa kasus dampak kebijakan ekonomi 
makro terhadap Sektor Kehutanan antara 
lain: 
1. Kebijakan perizinan dan penarikan pajak 
pada hutan milik 
2. Kebijakan pada awal pembangunan 
Indonesia thn 1970-an melalui PMA dan 
PMDN
III. Konsep dan Teori Suku Bunga
A. Peranan unsur waktu pada 
Analsis Ekonomi Pengusahaan 
hutan 
Unsur waktu merupakan variabel penentu dalam 
kaitannya dengan output yang dihasilkan SDH. 
Suku bunga dalam teori ESDH menjadi variabel 
penyeimbang/deflator antara nilai ekonomi uang dari 
nilai nominal ke nilai ekonomi tertentu menurut 
dimensi waktu (time value of money) misalnya pada 
present value dan future value
Beberapa formula terkait dengan 
penerapan unsur waktu : 
1. Formula Heers dan Lefers 
i = 
Ket : i = suku bunga riil (%) 
f = angka inflasi rata-rata pertahun (%) 
m = suku bunga pasar (%)
2. formula-formula untuk konsep analisis 
nilai sekarang dan nilai yang akan datang : 1. Discounting faktor; menyamakan atau mengkonversikan 
terhadap nilai masa datang ke nilai sekarang yang 
eukivalen dengan suatu discount faktor tertentu. 
Discount Rate = 
Ket : 
i = suku bunga riil (%) 
n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
Lanjutan................. 
Contoh : 
Untuk membangun sebuah kebun jati, seorang 
petani membutuhkan dana investasi sebesar Rp. 
10.000.000,- /ha. Uang tersebut harus dipinjam di 
bank dengan bunga 7% pertahun. Nilai tersebut 
adalah nilai untuk 2 tahun kedepan karena 
pembangunan kebun tersebut direncanakan 2 tahun 
ke depan. 
Berapakah nilai sekarang dari investasi tersebut?
Lanjutan................. 
2. Compunding faktor/bunga 
majemuk/bunga berbunga; 
menyamakan atau mengkonversikan 
nilai dari masa sekarang ke masa yang 
akan datang yang eukivalen dengan 
suatu compound rate tertentu. 
Compund Rate = 
Ket : 
i = suku bunga riil (%) 
n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
Contoh : 
Untuk pengadaan bibit kayu kuku, kita memerlukan 
modal sebesar Rp. 5.000.000,- /ha. Modal tersebut 
rencananya akan diperoleh melalui bank dengan 
tingkat suku bunga 8% dengan jangka waktu 5 tahun. 
Berapa jumlah uang yang harusdikembalikan ke bank?
Lanjutan................ 
3. Compunding factor for one per Annum; pada dasarnya 
sama dengan compounding factor, perbedaannya 
pada prosedur pembiayaan tidak harus tiap tahun, 
dimana tiap investasi selalu diperhitungkan dengan 
tingkat bunganya sesuai dengan perjanjian yang ada 
= 
Ket : 
i = suku bunga riil (%) 
n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari 
sekarang
Contoh : 
Suatu perusahaan HTI harus membayar iuran hasil 
hutan (IHH) atas produksi yang diperolehnya sejumlah 
Rp. 15.000.000,- tiap akhir tahun. IHH ini harus dibayar 
selama 5 tahun berturut-turut. Karena produksi yang 
tidak pasti, perusahaan mengadakan perjanjian untuk 
membayar sekaligus pada akhir tahun kelima dengan 
tingkat bunga 13% pertahun. Berapa yang harus dibayar 
pada akhir tahun kelima?
Lanjutan........... 
4. Sinking Fund Factor merupakan proses 
kebalikan dari compounding factor for 
one per Annum yaitu merupakan 
tingkat pembayaran pertahun atau 
lebih yang diperhitungkan sekarang 
(pada saat pembayaran) 
= 
Ket : 
i = suku bunga riil (%) 
n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
Contoh ; 
Ali ingin membeli kebun seandainya sudah pensiun 
yang nantinya dijadikan jaminan pendapatan alternatif 
di hari tuanya. Perkiraan pensiun 4 tahun lagi dan 
ditaksir harga kebun tersebut Rp. 35.000.000. 
Seandainya ia meminjam ke bank akan dikenakan bunga 
sebesar 20% pertahun. Maka dari itu Ali harus mulai 
menabung dari sekarang, apabila diberi bunga 20%/thn 
nilai uang yang perlu ditabung setiap tahunnya adalah?
Lanjutan.............. 
5. Present Worth of An Annuity Factor 
merupakan nilai sekarang dari 
akumulasi pembayaran selama 
periode waktu tertentu 
= 
Ket : 
i = suku bunga riil (%) 
n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari 
sekarang
Contoh; 
Suatu perusahaan HTI harus membayar iuran hasil 
hutan (IHH) atas produksi yang diperolehnya sejumlah 
Rp. 15.000.000,- tiap akhir tahun. IHH ini harus dibayar 
selama 5 tahun berturut-turut. Karena mempunyai 
modal yang lebih, perusahaan bersedia membayar 
sekaligus permulaan tahun pertama dengan tingkat 
bunga 13% pertahun. Berapa yang harus 
dibayarperusahaan tersebut?
Lanjutan............. 
6. Capital Recovery factor merupakan kebalikan 
dari Present Worth of An Annuity, 
dimaksudkan untuk menduga/menaksir 
nilai yang bakal diperoleh kembali terhadap 
sejumlah modal/investasi yang sudah 
ditanamkan selama periode waktu tertentu. 
= 
Ket : 
i = suku bunga riil (%) 
n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
Contoh ; 
Pemilik perusahaan industri penggergajian 
menyerahkan sejumlah uang kepada bank, dengan niat 
uang tersebut akan diberikan kepada anaknya untuk 
biaya sekolah PTselama 5 tahun. Jika uang yang 
diserahkan sebesar Rp. 150.000.000,- dengan bunga 
pertahunnya adalah 12%. Maka uang yang akan diterima 
anak tersebut perbulannya adalah ?
Konsep Teori Bunga (The 
Arithmatics of Interest) 
1. 
2. 
3.
4. 
5.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
edhie noegroho
 

Mais procurados (20)

Makalah intan
Makalah intanMakalah intan
Makalah intan
 
Modul Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
Modul Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)Modul Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
Modul Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
 
PPT-RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
PPT-RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptxPPT-RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
PPT-RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
 
Konsep ekologi
Konsep ekologiKonsep ekologi
Konsep ekologi
 
Makalah ladang berpindah
Makalah ladang berpindahMakalah ladang berpindah
Makalah ladang berpindah
 
Ppt ekologi
Ppt ekologiPpt ekologi
Ppt ekologi
 
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide show
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide showPetak Ukur Inventarisasi hutan slide show
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide show
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
 
Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHONILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
 
Bab 5 3. metode perhitungan etat
Bab 5 3. metode perhitungan etatBab 5 3. metode perhitungan etat
Bab 5 3. metode perhitungan etat
 
Permudaan hutan silvikuktur
Permudaan hutan silvikuktur Permudaan hutan silvikuktur
Permudaan hutan silvikuktur
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
 
Faktor Pembatas
Faktor PembatasFaktor Pembatas
Faktor Pembatas
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Makalah sifat fisik & mekanik kayu beserta cacat cacatnya
Makalah sifat fisik & mekanik kayu beserta cacat cacatnyaMakalah sifat fisik & mekanik kayu beserta cacat cacatnya
Makalah sifat fisik & mekanik kayu beserta cacat cacatnya
 

Semelhante a Ekonomi Sumber daya Hutan Universitas Haluoleo 2014

ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
Fransiska Puteri
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi
Wahyu Nurse
 
PPT MATERI PERAN PELAKU EKONOMI (KONSENTRASI KEAHLIAN RITEL ELEMEN 1) - GIA S...
PPT MATERI PERAN PELAKU EKONOMI (KONSENTRASI KEAHLIAN RITEL ELEMEN 1) - GIA S...PPT MATERI PERAN PELAKU EKONOMI (KONSENTRASI KEAHLIAN RITEL ELEMEN 1) - GIA S...
PPT MATERI PERAN PELAKU EKONOMI (KONSENTRASI KEAHLIAN RITEL ELEMEN 1) - GIA S...
giasrimulyani1
 
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
Operator Warnet Vast Raha
 
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.pptPresentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
novri7
 
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.pptPresentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
novri7
 
Laporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha taniLaporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha tani
fahmiganteng
 

Semelhante a Ekonomi Sumber daya Hutan Universitas Haluoleo 2014 (20)

ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 04
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 04Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 04
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 04
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanian
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi
 
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya PertanianLaporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
 
PPT MATERI PERAN PELAKU EKONOMI (KONSENTRASI KEAHLIAN RITEL ELEMEN 1) - GIA S...
PPT MATERI PERAN PELAKU EKONOMI (KONSENTRASI KEAHLIAN RITEL ELEMEN 1) - GIA S...PPT MATERI PERAN PELAKU EKONOMI (KONSENTRASI KEAHLIAN RITEL ELEMEN 1) - GIA S...
PPT MATERI PERAN PELAKU EKONOMI (KONSENTRASI KEAHLIAN RITEL ELEMEN 1) - GIA S...
 
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
 
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
 
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.pptPresentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
 
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.pptPresentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
 
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomiMakalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
Pertemuan 3 & 4.pptx
Pertemuan 3 & 4.pptxPertemuan 3 & 4.pptx
Pertemuan 3 & 4.pptx
 
Laporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha taniLaporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha tani
 
strategi akselerasi transformasi pertanian
strategi akselerasi transformasi pertanianstrategi akselerasi transformasi pertanian
strategi akselerasi transformasi pertanian
 
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanian
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanianekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanian
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanian
 
Tugas Pemodelan MNH746.pdf
Tugas Pemodelan MNH746.pdfTugas Pemodelan MNH746.pdf
Tugas Pemodelan MNH746.pdf
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang
Konsep Nilai Waktu dari UangKonsep Nilai Waktu dari Uang
Konsep Nilai Waktu dari Uang
 
Makalah pembangunan ekonomi daerah
Makalah pembangunan ekonomi daerahMakalah pembangunan ekonomi daerah
Makalah pembangunan ekonomi daerah
 

Mais de EDIS BLOG

Klimatologi hutan
Klimatologi hutanKlimatologi hutan
Klimatologi hutan
EDIS BLOG
 

Mais de EDIS BLOG (20)

DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUMDESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
 
Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)
 
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanTerjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
 
FAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAFAMILY THEACEA
FAMILY THEACEA
 
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkunganMakalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
 
Klimatologi hutan
Klimatologi hutanKlimatologi hutan
Klimatologi hutan
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTAN
 
PENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAHPENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAH
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
 
EPIDEMILOGI
EPIDEMILOGIEPIDEMILOGI
EPIDEMILOGI
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGI
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
Tipe buah
Tipe buahTipe buah
Tipe buah
 
SILVIKA
SILVIKASILVIKA
SILVIKA
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Ekonomi Sumber daya Hutan Universitas Haluoleo 2014

  • 2. Di pandang dari segi ekonomi, dalam pengertian hutan terdapat 3 sumberdaya ekonomi, Yaitu : 1. Lahan 2. Vegetasi beserta semua komponen hayatinya (Barang) 3. Lingkungan (jasa) Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1985 tentang 4. perlindungan hutan, dinyatakan bahwa tujuan perlindungan hutan adalah untuk menjaga 5. kelestarian hutan agar dapat memenuhi fungsinya
  • 3. Dari persepsi ekonomi, keberadaan sumberdaya hutan mampu menghasilkan manfaat kuantitatif (tangible benefit) meliputi hasil hutan kayu dan non kayu dan sekaligus manfaat kualitatif (intangible benefit) meliputi perlindungan tanah, pelestarian sumberdaya air dan beragam hasil wisata
  • 4. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam melakukan pilihan dari berbagai alternatif. Ilmu Ekonomi sumberdaya hutan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga fungsinya dapat dipertahankan dan ditingkatkan dalam jangka panjang.
  • 5. Ruang lingkup dari ESDH meliputi : 1. Kajian ekonomi mikro dalam ekonomi SDH untuk menjawab barang dan jasa hasil hutan apa yang diproduksi sehingga dapat menguntungkan unit usaha (bisnis) sebagai pelaku usaha, 2. kajian ekonomi makro akan menjawab bagaimana sumberdaya hutan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam pengertian bahwa sumberdaaya hutan telah memberikan kontribusi bagi tersedianya lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan memberikan jasa perlindungan lingkungan bagi semua masyarakat.
  • 6. Analisis ekonomi SDH dapat diketahui : 1. apa yang diusahakan, 2. berapa jumlahnya, 3. kapan ditanam dan kapan dipanen serta 4. berapa harga jual sehingga pengelolaan hutan dapat menguntungkan dan berkelanjutan. Pertimbangan ekonomi juga belaku pada konservasi dan rehabilitasi serta jasa lingkungan
  • 7. PERANAN SDH DALAM PEREKONOMIAN
  • 8. A. Peranan SDH sebagai Penggerak Perekonomian 1. penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; 2. penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembangunan berbagai sektor, terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi lainnya; dan 3. peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan lingkungan sosial masyarakat.
  • 9. lanjutan............ Peran SDH tersebut dikarenakan sifat produk SDH,yaitu: 1. Kayu merupakan produk multiguna, sehingga diperlukan banyak jenis industri dan produk kayu hampir selalu berperan pada setiap tahapan perkembangan teknologi dan perekonomian. 2. Konsumsi hasil hutan (kayu dan bukan kayu) relatif stabil dan investasi usahanya relatif kecil serta pengembalian modalnya dapat cepat kembali pada areal hutan alam.
  • 10. lanjutan............ 3. Memiliki ”forward lingkage” dan ”backward lingkage” yang kuat terhadap perkembangan sektor ekonomi lainnya. 4. Mendorong berkembangnya ekonomi pedesaan, karena sifat produk sumberdaya hutan tersebar dan volume produksinya besar, biaya angkut tinggi, sehingga dapat menciptakan kegiatan ekonomi di permukiman dekat kawasan hutan. 5. Industri hasil hutan relatif lebih muda didirikan, biasanya tidak memerlukan input teknologi tinggi dan skala usaha tidak terlalu besar.
  • 11. B. Alternatif Peningkatan Peran Sumberdaya Hutan dalam Perekonomian di Indonesia potensi sumber daya hutan yang harus dimanfaatkan secara efektif dan optimal : 1. Landscaping (Jasa Lingkungan/Fenomena Alam) 2. Hutan dan Transfer Nilai Karbon 3. Pemanfaatan Keragaman Hayati Hutan 4. Hutan dan Transfer Nilai Air 5. Pencegah Perubahan Iklim Global secara Ekstrim 6. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu 7. Transfer Nilai Hutan sebagai Sumber Dana Mandiri dalam Pengelolaan Hutan
  • 12. C. Kebijakan Ekonomi Makro Hubungannya dengan Peran SDH Kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro akan turut mempengaruhi kinerja pengelolaan SDH, dapat memberikan dampak positif dan juga dampak negatif bagi pelestarian hutan serta peningkatan peranan ekonomi sektor kehutanan.
  • 13. Kebijakan ekonomi makro : 1. Kebijakan fiskal (pajak dan subsidi) 2. Kebijakan moneter 3. Kebijakan pertumbuhan ekonomi
  • 14. Beberapa kasus dampak kebijakan ekonomi makro terhadap Sektor Kehutanan antara lain: 1. Kebijakan perizinan dan penarikan pajak pada hutan milik 2. Kebijakan pada awal pembangunan Indonesia thn 1970-an melalui PMA dan PMDN
  • 15. III. Konsep dan Teori Suku Bunga
  • 16. A. Peranan unsur waktu pada Analsis Ekonomi Pengusahaan hutan Unsur waktu merupakan variabel penentu dalam kaitannya dengan output yang dihasilkan SDH. Suku bunga dalam teori ESDH menjadi variabel penyeimbang/deflator antara nilai ekonomi uang dari nilai nominal ke nilai ekonomi tertentu menurut dimensi waktu (time value of money) misalnya pada present value dan future value
  • 17. Beberapa formula terkait dengan penerapan unsur waktu : 1. Formula Heers dan Lefers i = Ket : i = suku bunga riil (%) f = angka inflasi rata-rata pertahun (%) m = suku bunga pasar (%)
  • 18. 2. formula-formula untuk konsep analisis nilai sekarang dan nilai yang akan datang : 1. Discounting faktor; menyamakan atau mengkonversikan terhadap nilai masa datang ke nilai sekarang yang eukivalen dengan suatu discount faktor tertentu. Discount Rate = Ket : i = suku bunga riil (%) n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
  • 19. Lanjutan................. Contoh : Untuk membangun sebuah kebun jati, seorang petani membutuhkan dana investasi sebesar Rp. 10.000.000,- /ha. Uang tersebut harus dipinjam di bank dengan bunga 7% pertahun. Nilai tersebut adalah nilai untuk 2 tahun kedepan karena pembangunan kebun tersebut direncanakan 2 tahun ke depan. Berapakah nilai sekarang dari investasi tersebut?
  • 20. Lanjutan................. 2. Compunding faktor/bunga majemuk/bunga berbunga; menyamakan atau mengkonversikan nilai dari masa sekarang ke masa yang akan datang yang eukivalen dengan suatu compound rate tertentu. Compund Rate = Ket : i = suku bunga riil (%) n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
  • 21. Contoh : Untuk pengadaan bibit kayu kuku, kita memerlukan modal sebesar Rp. 5.000.000,- /ha. Modal tersebut rencananya akan diperoleh melalui bank dengan tingkat suku bunga 8% dengan jangka waktu 5 tahun. Berapa jumlah uang yang harusdikembalikan ke bank?
  • 22. Lanjutan................ 3. Compunding factor for one per Annum; pada dasarnya sama dengan compounding factor, perbedaannya pada prosedur pembiayaan tidak harus tiap tahun, dimana tiap investasi selalu diperhitungkan dengan tingkat bunganya sesuai dengan perjanjian yang ada = Ket : i = suku bunga riil (%) n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
  • 23. Contoh : Suatu perusahaan HTI harus membayar iuran hasil hutan (IHH) atas produksi yang diperolehnya sejumlah Rp. 15.000.000,- tiap akhir tahun. IHH ini harus dibayar selama 5 tahun berturut-turut. Karena produksi yang tidak pasti, perusahaan mengadakan perjanjian untuk membayar sekaligus pada akhir tahun kelima dengan tingkat bunga 13% pertahun. Berapa yang harus dibayar pada akhir tahun kelima?
  • 24. Lanjutan........... 4. Sinking Fund Factor merupakan proses kebalikan dari compounding factor for one per Annum yaitu merupakan tingkat pembayaran pertahun atau lebih yang diperhitungkan sekarang (pada saat pembayaran) = Ket : i = suku bunga riil (%) n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
  • 25. Contoh ; Ali ingin membeli kebun seandainya sudah pensiun yang nantinya dijadikan jaminan pendapatan alternatif di hari tuanya. Perkiraan pensiun 4 tahun lagi dan ditaksir harga kebun tersebut Rp. 35.000.000. Seandainya ia meminjam ke bank akan dikenakan bunga sebesar 20% pertahun. Maka dari itu Ali harus mulai menabung dari sekarang, apabila diberi bunga 20%/thn nilai uang yang perlu ditabung setiap tahunnya adalah?
  • 26. Lanjutan.............. 5. Present Worth of An Annuity Factor merupakan nilai sekarang dari akumulasi pembayaran selama periode waktu tertentu = Ket : i = suku bunga riil (%) n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
  • 27. Contoh; Suatu perusahaan HTI harus membayar iuran hasil hutan (IHH) atas produksi yang diperolehnya sejumlah Rp. 15.000.000,- tiap akhir tahun. IHH ini harus dibayar selama 5 tahun berturut-turut. Karena mempunyai modal yang lebih, perusahaan bersedia membayar sekaligus permulaan tahun pertama dengan tingkat bunga 13% pertahun. Berapa yang harus dibayarperusahaan tersebut?
  • 28. Lanjutan............. 6. Capital Recovery factor merupakan kebalikan dari Present Worth of An Annuity, dimaksudkan untuk menduga/menaksir nilai yang bakal diperoleh kembali terhadap sejumlah modal/investasi yang sudah ditanamkan selama periode waktu tertentu. = Ket : i = suku bunga riil (%) n = jumlah tahun dimasa yang akan datang dari sekarang
  • 29. Contoh ; Pemilik perusahaan industri penggergajian menyerahkan sejumlah uang kepada bank, dengan niat uang tersebut akan diberikan kepada anaknya untuk biaya sekolah PTselama 5 tahun. Jika uang yang diserahkan sebesar Rp. 150.000.000,- dengan bunga pertahunnya adalah 12%. Maka uang yang akan diterima anak tersebut perbulannya adalah ?
  • 30. Konsep Teori Bunga (The Arithmatics of Interest) 1. 2. 3.
  • 31. 4. 5.