SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Deskripsi Palaquium Obovatum
EDI SUMARNO
M1A1 13 136
Jurusan Kehutanan
Fakultas Kahutanan dan Ilmu Lingkungan
Universitas Halu Oleo
Umum di hutan Asia Tenggara, Palaquium obovatum
dapat mencapai tinggi 40 m dengan diameter batang 80
cm
Spesies ini berasal dari Kalimantan, Kamboja, India, Kepulauan Sunda
Kecil, Myanmar, Semenanjung Malaysia, Filipina, Singapura, Sulawesi,
Sumatera, Thailand dan Vietnam, di mana ia tumbuh di hutan cemara
lembab, merupakan salah satu spesies dominan, pada rendah dan
ketinggian menengah.
Nama genus adalah salah satu yang digunakan di Filipina; nama spesies
adalah kata sifat Latin "obovatus, sebuah, um" = obovate, dengan mengacu
pada bentuk daun. Nama-nama umum: getah putih (English); hangkang,
mayang katapong, njatuh (Indonesia); getah Taban putih, nyatoh
(Malaysia);nyatoh Puteh (Singapura);balam putih (Sumatera);Xay Đào,
Chay, Cot, Giao Moc Trung ngược (Vietnam).
The Palaquium obovatum (Griff.) Engl.(1890) adalah pohon cemara
dengan mahkota silindris, 30-40 m, dengan batang sampai 80 cm
diameter, yang, dalam spesimen tertua menyajikan pada akar tabular
dasar (akar diratakan mirip dengan penopang berkontribusi terhadap
dukungan pohon); kulit coklat keabu-abuan adalah, secara vertikal
fissured dan cabang muda ditutupi oleh tomentum kemerahan.
Daun, pada 1,5-3 cm tangkai daun yang panjang, dikelompokkan di
puncak cabang, yang alternatif, sederhana, seluruh, obovate-lanset dengan
tumpul atau kasar menunjuk puncak, dasar cuneate dan nervation pusat
menonjol, 10-30 cm panjang dan 4-12 cm luas, seperti kulit, glossy warna
hijau intens di atas, ditutupi oleh tomentum sayu bawah.Perbungaan
dalam kelompok axillar dari 1-10 bunga, pada 0,7-1,5 cm pedicel panjang
ditutupi oleh tomentum kemerahan, dengan lonceng kelopak dengan 6
sepal diatur dalam dua verticils, tiga orang luar menunjuk, sekitar 4 mm,
dan 3 yang batin tumpul, 2 mm panjang, mahkota 2-3 cm diameter, berisi
1-2 biji ellipsoid warna coklat, panjang sekitar 2 cm.
Memaksakan spesies praktis tidak dikenal keluar dari zona asal, diolah di
bawah sinar matahari penuh di zona iklim lembab tropis dan subtropis; itu
tidak khusus tentang tanah, yang disediakan dalam, menguras dan
dipelihara hampir terus-menerus lembab. Di masa lalu, lateks itu
digunakan untuk mendapatkan getah perca, tapi kualitas lebih miskin
daripada yang diperoleh dari spesies lain yang termasuk dalam genus,
khususnya dari Palaquium gutta (Hook.) Baill. (1884).
Kayu, warna kemerahan, memiliki karakteristik yang baik dari kekerasan
dan perlawanan terhadap serangga xylophagous, digunakan untuk
furnitur, perlengkapan, lantai dan bengkel tukang kayu internal, menjadi
tahan lama juga di dalam air, digunakan juga untuk struktur terendam
dan perahu.
Sinonim: Isonandra obovata Griff. (1854); Bassia
hypoleuca Miq. (1861); Bassia krantzii Hance (1876); Dichopsis
krantziana Pierre (1881); Dichopsis helferi CBClarke (1882); Dichopsis
obovata (Griff.) CBClarke (1882); Palaquium celebicum Burck
(1885); Palaquium cinereum Burck (1885); Palaquium cupreum Burck
(1885); Palaquium minahassaeBurck (1885); Palaquium
montgommerianum Burck (1885); Palaquium oxleyanum Burck
(1885); Palaquium helferi(CBClarke) Engl. (1890); Palaquium
obovatum King & Gamble (1906); Palaquium theoideum Elmer
(1910); Isonandra krantziana (Pierre) Pierre (1920); Palaquium
krantzianum Pierre ex Lecomte (1930); Palaquium punctatum Fletcher
(1937).
Deskripsi Palaquium Spp
Sistematika dan Deskripsi Morfologis Palaquium spp.
Secara umum klasifikasi Palaquium spp. yaitu (Plantamor.com, 2011):
Regnum : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Ebenales
Family : Sapotaceae
Genus : Palaquium
Spesies : Palaquium spp.
Palaquium spp. merupakan pohon yang memiliki tinggi 30 – 45 m,
panjang batas bebas cabangnya 15 – 30 m, diameter 50 – 100 cm,
kecuali pada P. rostratum dapat mencapai 175 cm atau lebih. Bentuk
batang lurus dan silindris, kadang-kadang berbanir 2 – 3 m terutama
pada P. Rostratum. Kulit luar berwarna coklat, kelabu coklat, merah-
coklat atau merah tua sampai agak hitam. Warna kayu teras bervariasi
dari coklat-kuning, coklat muda, coklat ungu, coklat-merah sampai
coklat atau merah tua. Kayu gubal berwarna lebih muda, tetapi biasanya
hanya sedikit berbeda dari kayu teras, tebal seringkali sampai 10 cm.
Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar dan merata. Arah serat lurus
sampai agak berpadu, permukaan kayunya agak licin dan kadang-
kadang mengkilap (Martawijaya dkk., 2005).
Daun mengumpul di ujung ranting, tunggal, berbentuk bulat telur
sungsang (obovate) sampai lonjong elliptik, berukuran 6 – 25 × 2 ½ - 7
½ cm, daun yang kering menyerupai kertas tetapi sangat kaku, di
bagian atas gundul, di bagian bawah berwarna cokelat keemasan, tulang
daun utama di bagian atas tenggelam, tulang daun sekunder berjumlah
16 – 30 pasang, umumnya mempunyai satu atau lebih tulang daun
tertier yang sangat jelas di antara tulang daun sekunder dan sejajar
dengannya (Tantra, 1979).
Bunga dari Palaquium spp. berjumlah sampai 6 berkumpul pada ketiak
daun. Buahnya bulat telur sampai bulat, diameternya kurang lebih 2 ½
cm, berbulu halus dan berbiji 1 – 2 buah. Biji mempunyai lampang (scar)
yang hampir meliputi setengah dan bagian dari biji itu tidak terdapat
endosperma tetapi kotiledonnya tebal (Tantra, 1979). Lebih lanjut lagi,
Yuniarti dkk. (2011) menambahkan bahwa pohon Palaquiumspp.
berbuah setiap tahun pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret.
Kayu Palaquium secara umum termasuk kelas awet II – III, kelas kuat I
– II dan ketahanan II – IV. Selain itu, kayu ini memiliki berat jenis
minimum yaitu 0,39 dan maksimal 1,07 dengan rata-rata 0,67 (Tantra,
1979; Heyne, 1987).
# Penyebaran Palaquium spp.
Palaquium spp. dapat ditemukan di seluruh Indonesia, khususnya di
Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku dan
Sulawesi (Sastrapradja dkk., 1997; Martawijaya dkk., 2005). Di Sulawesi,
dapat ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu, di Cagar Alam
Tangkoko Batuangus dan di hutan dataran rendah hutan rawa air tawar
dekat tepi Danau Ranu, Sulawesi Tengah (Whitten dkk., 1987).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Achmad
(2001), Palaquiumsp. merupakan jenis penghuni khusus habitat bukit
sisa di kawasan kars Maros-Pangkep (Achmad, 2011).
Palaquium spp. tumbuh pada tanah berawa dan sebagian pada tanah
kering, dengan jenis tanah liat atau tanah berpasir. Selain
itu, Palaquium spp. juga dapat tumbuh di daerah banyak hujan pada
ketinggian 20 – 500 m dari permukaan laut (Martawijaya dkk., 2005).
# Kegunaan Palaquium spp.
Secara umum kayu Palaquium spp. baik digunakan sebagai bahan
bangunan. Selain itu beberapa jenis diantaranya seperti P. burckii, P.
obtusifolium dan P. rostratum dapat dipakai untuk membuat perahu
atau kano, sedangkan kayu banirnya biasa dipakai untuk dayung, roda
gerobak, gagang pacul dan tangkai kapak. Kayu P. javense biasa dipakai
untuk membuat gamelan dan mebel halus, khususnya di Jawa Tengah
(Martawijaya dkk., 2005).
Kayu Palaquium spp. dapat dikupas tanpa perlakuan pendahuluan
dengan sudut kupas 910 dan menghasilkan venir yang cukup baik.
Kemudian venir direkatkan dengan urea-folmaldehida umumnya
menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan standar Jerman
(Martawijaya dkk., 2005). Lebih lanjut lagi Sastrapradja dkk. (1997)
mengemukakan bahwa, biji dari beberapa
jenis Palaquium spp.mengandung lemak yang tinggi kadarnya dan jenis
ini juga biasa disadap untuk diambil getahnya (getah perca/getah merah).
Menurut Tjitrosoepomo (2005), getah perca atau gutta
perchamengandung sampai 85% zat hidrokarbon berwarna putih yang
dinamakan gutta (C10H6) , 13 – 20% dua macam oksida dari resin yang
disebut alban (C10H6O) dan fluavil (C20H32O). Bahan tersebut terutama
digunakan dalam pembuatan bahan isolasi, alat-alat pembedahan, alat-
alat penunjang (spalk, statif dan lain-lain) dan sebagai bahan penutup
luka. Selain itu, bahan ini digunakan pula untuk pembuatan semen
(glassionomer cement) atau komposit yang dipakai untuk menambal gigi
yang berlubang.
Kayu Palaquium spp. mempunyai pita berjarak rapat, serupa dengan
parenkim pada kayu jelutung. Frekuensi jari-jarinya lebih banyak
daripada frekuensi jari-jari kayu jelutung. Oleh karena itu, kayu ini cocok
untuk digunakan sebagai pengganti kayu jelutung dalam pembuatan
batang pensil. Hasil percobaan menunjukkan bahwa batang pensil yang
dibuat dari kayuPalaquium spp. dengan kerapatan 0,40 – 0,60 gr/cm3,
ternyata mudah diserut seperti halnya kayu jelutung. Selain mudah
diserut, kayu Palaquium spp. mempunyai kelebihan tertentu dibanding
dengan kayu jelutung sebagai bahan pembuatan batang pensil sebab
kayu Palaquium spp. berwarna coklat merah sehingga tidak memerlukan
pewarnaan lagi seperti halnya yang dilakukan terhadap kayu jelutung
selama ini (Mandang dan Suhendra, 2003)
ABOUT ME :
E-mail : edisumarno007@gmail.com
Facebook : Edi sumarno
Twitter : @edisumarno007
Web : edisumarnoblog.blogspot.com
edisumarno007@gmail.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5
Rica Nuraeni
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
jackruto
 
Marsilea crenata
Marsilea crenataMarsilea crenata
Marsilea crenata
Ayu Lestari
 
Analisis vegetasi
Analisis vegetasiAnalisis vegetasi
Analisis vegetasi
ayireni
 
Makalah struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil se
Makalah struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil seMakalah struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil se
Makalah struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil se
rissa nabilla hakiki
 

Mais procurados (20)

Makalah_64 Tugas akhir semester 2 klasifikasi gulma.
Makalah_64 Tugas akhir semester 2 klasifikasi gulma.Makalah_64 Tugas akhir semester 2 klasifikasi gulma.
Makalah_64 Tugas akhir semester 2 klasifikasi gulma.
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5
 
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptxPPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Marsilea crenata
Marsilea crenataMarsilea crenata
Marsilea crenata
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
 
Acara xii
Acara xiiAcara xii
Acara xii
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indralaporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Stomata
StomataStomata
Stomata
 
Analisis vegetasi
Analisis vegetasiAnalisis vegetasi
Analisis vegetasi
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Presentasi kl
Presentasi klPresentasi kl
Presentasi kl
 
Makalah struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil se
Makalah struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil seMakalah struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil se
Makalah struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil se
 

Semelhante a DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM

RABU_Kuliah 2 OPT. 22 Feb. 2023_Golongan Hama.pptx
RABU_Kuliah 2 OPT. 22 Feb. 2023_Golongan Hama.pptxRABU_Kuliah 2 OPT. 22 Feb. 2023_Golongan Hama.pptx
RABU_Kuliah 2 OPT. 22 Feb. 2023_Golongan Hama.pptx
MuhammadfajrulIslama1
 
Lateks pekat-dan-pemanfaatannya
Lateks pekat-dan-pemanfaatannyaLateks pekat-dan-pemanfaatannya
Lateks pekat-dan-pemanfaatannya
irfanmuhfi
 

Semelhante a DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM (20)

Bantal sulam
Bantal sulamBantal sulam
Bantal sulam
 
Tumbuhan langkah
Tumbuhan langkahTumbuhan langkah
Tumbuhan langkah
 
10 hewan langkah smp negeri 1 raha kab. muna
10 hewan langkah smp negeri 1 raha kab. muna10 hewan langkah smp negeri 1 raha kab. muna
10 hewan langkah smp negeri 1 raha kab. muna
 
05 ni putu rahayuni, x mia sks
05 ni putu rahayuni, x mia sks05 ni putu rahayuni, x mia sks
05 ni putu rahayuni, x mia sks
 
Hewan langka
Hewan langkaHewan langka
Hewan langka
 
Hewan langka
Hewan langkaHewan langka
Hewan langka
 
Yasin
YasinYasin
Yasin
 
keanekaragaman hayati
keanekaragaman hayatikeanekaragaman hayati
keanekaragaman hayati
 
Hewan langka
Hewan langkaHewan langka
Hewan langka
 
Hewan langka
Hewan langkaHewan langka
Hewan langka
 
Flora dan fauna endemic malaysia joshua dan echa (2)
Flora dan fauna endemic malaysia joshua dan echa (2)Flora dan fauna endemic malaysia joshua dan echa (2)
Flora dan fauna endemic malaysia joshua dan echa (2)
 
03. BAB II.pdf
03. BAB II.pdf03. BAB II.pdf
03. BAB II.pdf
 
Biodiversity
BiodiversityBiodiversity
Biodiversity
 
RABU_Kuliah 2 OPT. 22 Feb. 2023_Golongan Hama.pptx
RABU_Kuliah 2 OPT. 22 Feb. 2023_Golongan Hama.pptxRABU_Kuliah 2 OPT. 22 Feb. 2023_Golongan Hama.pptx
RABU_Kuliah 2 OPT. 22 Feb. 2023_Golongan Hama.pptx
 
Bunga lanka
Bunga lankaBunga lanka
Bunga lanka
 
10 hewan langka
10 hewan langka10 hewan langka
10 hewan langka
 
DENDROLOGI ARECACEAE, pengenalan jenis dari suku palem paleman
DENDROLOGI ARECACEAE, pengenalan jenis dari suku palem palemanDENDROLOGI ARECACEAE, pengenalan jenis dari suku palem paleman
DENDROLOGI ARECACEAE, pengenalan jenis dari suku palem paleman
 
Pengenalan padang lamun
Pengenalan padang lamunPengenalan padang lamun
Pengenalan padang lamun
 
STRUKTUR ORGANISASI TUBUH TUMBUHAN
STRUKTUR ORGANISASI TUBUH TUMBUHANSTRUKTUR ORGANISASI TUBUH TUMBUHAN
STRUKTUR ORGANISASI TUBUH TUMBUHAN
 
Lateks pekat-dan-pemanfaatannya
Lateks pekat-dan-pemanfaatannyaLateks pekat-dan-pemanfaatannya
Lateks pekat-dan-pemanfaatannya
 

Mais de EDIS BLOG

Klimatologi hutan
Klimatologi hutanKlimatologi hutan
Klimatologi hutan
EDIS BLOG
 

Mais de EDIS BLOG (20)

Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)
 
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanTerjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
 
FAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAFAMILY THEACEA
FAMILY THEACEA
 
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkunganMakalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
 
Klimatologi hutan
Klimatologi hutanKlimatologi hutan
Klimatologi hutan
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTAN
 
PENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAHPENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAH
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
 
EPIDEMILOGI
EPIDEMILOGIEPIDEMILOGI
EPIDEMILOGI
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGI
 
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
Tipe buah
Tipe buahTipe buah
Tipe buah
 
SILVIKA
SILVIKASILVIKA
SILVIKA
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Último (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM

  • 1. Deskripsi Palaquium Obovatum EDI SUMARNO M1A1 13 136 Jurusan Kehutanan Fakultas Kahutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo
  • 2. Umum di hutan Asia Tenggara, Palaquium obovatum dapat mencapai tinggi 40 m dengan diameter batang 80 cm
  • 3. Spesies ini berasal dari Kalimantan, Kamboja, India, Kepulauan Sunda Kecil, Myanmar, Semenanjung Malaysia, Filipina, Singapura, Sulawesi, Sumatera, Thailand dan Vietnam, di mana ia tumbuh di hutan cemara lembab, merupakan salah satu spesies dominan, pada rendah dan ketinggian menengah. Nama genus adalah salah satu yang digunakan di Filipina; nama spesies adalah kata sifat Latin "obovatus, sebuah, um" = obovate, dengan mengacu pada bentuk daun. Nama-nama umum: getah putih (English); hangkang, mayang katapong, njatuh (Indonesia); getah Taban putih, nyatoh (Malaysia);nyatoh Puteh (Singapura);balam putih (Sumatera);Xay Đào, Chay, Cot, Giao Moc Trung ngược (Vietnam). The Palaquium obovatum (Griff.) Engl.(1890) adalah pohon cemara dengan mahkota silindris, 30-40 m, dengan batang sampai 80 cm diameter, yang, dalam spesimen tertua menyajikan pada akar tabular dasar (akar diratakan mirip dengan penopang berkontribusi terhadap dukungan pohon); kulit coklat keabu-abuan adalah, secara vertikal fissured dan cabang muda ditutupi oleh tomentum kemerahan.
  • 4. Daun, pada 1,5-3 cm tangkai daun yang panjang, dikelompokkan di puncak cabang, yang alternatif, sederhana, seluruh, obovate-lanset dengan tumpul atau kasar menunjuk puncak, dasar cuneate dan nervation pusat menonjol, 10-30 cm panjang dan 4-12 cm luas, seperti kulit, glossy warna hijau intens di atas, ditutupi oleh tomentum sayu bawah.Perbungaan dalam kelompok axillar dari 1-10 bunga, pada 0,7-1,5 cm pedicel panjang ditutupi oleh tomentum kemerahan, dengan lonceng kelopak dengan 6 sepal diatur dalam dua verticils, tiga orang luar menunjuk, sekitar 4 mm, dan 3 yang batin tumpul, 2 mm panjang, mahkota 2-3 cm diameter, berisi 1-2 biji ellipsoid warna coklat, panjang sekitar 2 cm. Memaksakan spesies praktis tidak dikenal keluar dari zona asal, diolah di bawah sinar matahari penuh di zona iklim lembab tropis dan subtropis; itu tidak khusus tentang tanah, yang disediakan dalam, menguras dan dipelihara hampir terus-menerus lembab. Di masa lalu, lateks itu digunakan untuk mendapatkan getah perca, tapi kualitas lebih miskin daripada yang diperoleh dari spesies lain yang termasuk dalam genus, khususnya dari Palaquium gutta (Hook.) Baill. (1884).
  • 5. Kayu, warna kemerahan, memiliki karakteristik yang baik dari kekerasan dan perlawanan terhadap serangga xylophagous, digunakan untuk furnitur, perlengkapan, lantai dan bengkel tukang kayu internal, menjadi tahan lama juga di dalam air, digunakan juga untuk struktur terendam dan perahu. Sinonim: Isonandra obovata Griff. (1854); Bassia hypoleuca Miq. (1861); Bassia krantzii Hance (1876); Dichopsis krantziana Pierre (1881); Dichopsis helferi CBClarke (1882); Dichopsis obovata (Griff.) CBClarke (1882); Palaquium celebicum Burck (1885); Palaquium cinereum Burck (1885); Palaquium cupreum Burck (1885); Palaquium minahassaeBurck (1885); Palaquium montgommerianum Burck (1885); Palaquium oxleyanum Burck (1885); Palaquium helferi(CBClarke) Engl. (1890); Palaquium obovatum King & Gamble (1906); Palaquium theoideum Elmer (1910); Isonandra krantziana (Pierre) Pierre (1920); Palaquium krantzianum Pierre ex Lecomte (1930); Palaquium punctatum Fletcher (1937).
  • 6. Deskripsi Palaquium Spp Sistematika dan Deskripsi Morfologis Palaquium spp.
  • 7. Secara umum klasifikasi Palaquium spp. yaitu (Plantamor.com, 2011): Regnum : Plantae (Tumbuhan) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Class : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Ordo : Ebenales Family : Sapotaceae Genus : Palaquium Spesies : Palaquium spp.
  • 8. Palaquium spp. merupakan pohon yang memiliki tinggi 30 – 45 m, panjang batas bebas cabangnya 15 – 30 m, diameter 50 – 100 cm, kecuali pada P. rostratum dapat mencapai 175 cm atau lebih. Bentuk batang lurus dan silindris, kadang-kadang berbanir 2 – 3 m terutama pada P. Rostratum. Kulit luar berwarna coklat, kelabu coklat, merah- coklat atau merah tua sampai agak hitam. Warna kayu teras bervariasi dari coklat-kuning, coklat muda, coklat ungu, coklat-merah sampai coklat atau merah tua. Kayu gubal berwarna lebih muda, tetapi biasanya hanya sedikit berbeda dari kayu teras, tebal seringkali sampai 10 cm. Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar dan merata. Arah serat lurus sampai agak berpadu, permukaan kayunya agak licin dan kadang- kadang mengkilap (Martawijaya dkk., 2005). Daun mengumpul di ujung ranting, tunggal, berbentuk bulat telur sungsang (obovate) sampai lonjong elliptik, berukuran 6 – 25 × 2 ½ - 7 ½ cm, daun yang kering menyerupai kertas tetapi sangat kaku, di bagian atas gundul, di bagian bawah berwarna cokelat keemasan, tulang daun utama di bagian atas tenggelam, tulang daun sekunder berjumlah 16 – 30 pasang, umumnya mempunyai satu atau lebih tulang daun tertier yang sangat jelas di antara tulang daun sekunder dan sejajar dengannya (Tantra, 1979).
  • 9. Bunga dari Palaquium spp. berjumlah sampai 6 berkumpul pada ketiak daun. Buahnya bulat telur sampai bulat, diameternya kurang lebih 2 ½ cm, berbulu halus dan berbiji 1 – 2 buah. Biji mempunyai lampang (scar) yang hampir meliputi setengah dan bagian dari biji itu tidak terdapat endosperma tetapi kotiledonnya tebal (Tantra, 1979). Lebih lanjut lagi, Yuniarti dkk. (2011) menambahkan bahwa pohon Palaquiumspp. berbuah setiap tahun pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Kayu Palaquium secara umum termasuk kelas awet II – III, kelas kuat I – II dan ketahanan II – IV. Selain itu, kayu ini memiliki berat jenis minimum yaitu 0,39 dan maksimal 1,07 dengan rata-rata 0,67 (Tantra, 1979; Heyne, 1987).
  • 10. # Penyebaran Palaquium spp. Palaquium spp. dapat ditemukan di seluruh Indonesia, khususnya di Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku dan Sulawesi (Sastrapradja dkk., 1997; Martawijaya dkk., 2005). Di Sulawesi, dapat ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu, di Cagar Alam Tangkoko Batuangus dan di hutan dataran rendah hutan rawa air tawar dekat tepi Danau Ranu, Sulawesi Tengah (Whitten dkk., 1987). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Achmad (2001), Palaquiumsp. merupakan jenis penghuni khusus habitat bukit sisa di kawasan kars Maros-Pangkep (Achmad, 2011). Palaquium spp. tumbuh pada tanah berawa dan sebagian pada tanah kering, dengan jenis tanah liat atau tanah berpasir. Selain itu, Palaquium spp. juga dapat tumbuh di daerah banyak hujan pada ketinggian 20 – 500 m dari permukaan laut (Martawijaya dkk., 2005).
  • 11. # Kegunaan Palaquium spp. Secara umum kayu Palaquium spp. baik digunakan sebagai bahan bangunan. Selain itu beberapa jenis diantaranya seperti P. burckii, P. obtusifolium dan P. rostratum dapat dipakai untuk membuat perahu atau kano, sedangkan kayu banirnya biasa dipakai untuk dayung, roda gerobak, gagang pacul dan tangkai kapak. Kayu P. javense biasa dipakai untuk membuat gamelan dan mebel halus, khususnya di Jawa Tengah (Martawijaya dkk., 2005). Kayu Palaquium spp. dapat dikupas tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 910 dan menghasilkan venir yang cukup baik. Kemudian venir direkatkan dengan urea-folmaldehida umumnya menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan standar Jerman (Martawijaya dkk., 2005). Lebih lanjut lagi Sastrapradja dkk. (1997) mengemukakan bahwa, biji dari beberapa jenis Palaquium spp.mengandung lemak yang tinggi kadarnya dan jenis ini juga biasa disadap untuk diambil getahnya (getah perca/getah merah).
  • 12. Menurut Tjitrosoepomo (2005), getah perca atau gutta perchamengandung sampai 85% zat hidrokarbon berwarna putih yang dinamakan gutta (C10H6) , 13 – 20% dua macam oksida dari resin yang disebut alban (C10H6O) dan fluavil (C20H32O). Bahan tersebut terutama digunakan dalam pembuatan bahan isolasi, alat-alat pembedahan, alat- alat penunjang (spalk, statif dan lain-lain) dan sebagai bahan penutup luka. Selain itu, bahan ini digunakan pula untuk pembuatan semen (glassionomer cement) atau komposit yang dipakai untuk menambal gigi yang berlubang. Kayu Palaquium spp. mempunyai pita berjarak rapat, serupa dengan parenkim pada kayu jelutung. Frekuensi jari-jarinya lebih banyak daripada frekuensi jari-jari kayu jelutung. Oleh karena itu, kayu ini cocok untuk digunakan sebagai pengganti kayu jelutung dalam pembuatan batang pensil. Hasil percobaan menunjukkan bahwa batang pensil yang dibuat dari kayuPalaquium spp. dengan kerapatan 0,40 – 0,60 gr/cm3, ternyata mudah diserut seperti halnya kayu jelutung. Selain mudah diserut, kayu Palaquium spp. mempunyai kelebihan tertentu dibanding dengan kayu jelutung sebagai bahan pembuatan batang pensil sebab kayu Palaquium spp. berwarna coklat merah sehingga tidak memerlukan pewarnaan lagi seperti halnya yang dilakukan terhadap kayu jelutung selama ini (Mandang dan Suhendra, 2003)
  • 13. ABOUT ME : E-mail : edisumarno007@gmail.com Facebook : Edi sumarno Twitter : @edisumarno007 Web : edisumarnoblog.blogspot.com