2. BUKU PUTIH SANITASI
Buku Putih Sanitasi adalah
Gambaran karakteristik & kondisi sanitasi, serta
prioritas/arah pengembangan kabupaten/kota &
masyarakat saat ini
Kegunaan
Sebagai baseline data tentang kondisi sanitasi
kabupaten/kota saat ini bagi penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK) dan Monitoring & Evaluasi Sanitasi
4. Aspek Umum:
o Data Umum (Demografi, Geografi, Administrasi, RTRW)
Aspek Teknis :
o Sub-sektor Air Limbah Domestik
o Sub-sektor Persampahan
o Sub-sektor Drainase
5. Aspek Non-Teknis:
o Aspek Kelembagaan
o Aspek Keuangan
o Aspek Komunikasi
o Aspek Pemberdayaan Masyarakat, Jender &
Kemiskinan (PMJK)
o Aspek Partisipasi Sektor Swasta & Lembaga Non
Pemerintah
o Aspek PHBS
6. Input Penyusunan Buku Putih Sanitasi
Data Sekunder: (1) demografi (populasi dan proyeksi), (2) kepadatan
penduduk, (3) kemiskinan dan jumlah keluarga miskin, (4) cakupan layanan
sanitasi, (5) data sarana dan prasana sanitasi, (6) arah dan kebijakan
pembangunan kota/kab, (7) data kelembagaan, (8) data keuangan, (9) data
aspek komunikasi, (10) dll.
Data Primer: (1) Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan/Environmental
Health Risk Assessment (EHRA), (2) Penilaian Sanitasi Berbasis
Masyarakat/Community-based Sanitation Assessment, (3) Penilaian Peran
Media/Media Assessment dan Aspek Komunikasi; (4) Tingkat Kepuasan
Masyarakat; dan (5) Penilaian Penyedia Sarana Sanitasi oleh Sektor
Swasta/Sanitation Supply Assessment (SSA)
7. Data Sekunder
• Data sekunder merupakan data yang diperoleh
secara tidak langsung, atau melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
• Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan
yang tidak dipublikasikan.
8. Sumber Data
• Dokumen Perencanaan: Masterplan subsektor, RTRW,
RPIJM, RPJMD, Renstra SKPD
• Laporan berbasis web
• Laporan: SKPD, Provinsi, Kementrian/Lembaga, Kota
dalam Angka
• Data hasil penelitian (Universitas, LSM, lembaga-
lembaga lain)
12. Langkah-langkah Pengumpulan
1. Identifikasi dan sepakati kebutuhan, sumber,
penanggung jawab serta lama pengumpulan
2. Bila diperlukan, menyiapkan Surat Permohonan Data
ke instansi yang memiliki data
3. Kumpulkan di Sekretariat Pokja
4. Sebagian data sekunder dimasukkan ke dalam
database untuk dijadikan salah satu indikator dalam
penetapan area prioritas sanitasi
14. Diagram Sistem Sanitasi
Alat bantu berupa “system template” yang
menggambarkan sistem sanitasi suatu
kawasan melalui berbagai “kelompok fungsi”
yang didalamnya melibatkan berbagai pilihan
teknologi sesuai konteksnya.
15. Kelompok Fungsi Air Limbah
1. Kelompok Fungsi A: User Interface
2. Kelompok Fungsi B : Pengumpulan dan
penampungan/pengolahan awal
3. Kelompok Fungsi C: Pengangkutan/Pengaliran
4. Kelompok Fungsi D: (Semi) Pengolahan Akhir
Terpusat
5. Kelompok Fungsi E: Daur Ulang dan/atau
Pembuangan Akhir
16. Jumlah RT yang memiliki Jumlah pengusaha sedot
jamban pribadi tinja
Perda mengenai tangki
septik sesuai SNI Kapasitas IPLT dan
volume lumpur tinja
terolah
18. Kelompok Fungsi Persampahan
1. Kelompok Fungsi A: User Interface
2. Kelompok Fungsi B: Pengumpulan setempat
3. Kelompok Fungsi C: Penampungan
setempat/Pengolahan awal
4. Kelompok Fungsi D: Pengangkutan
5. Kelompok Fungsi E: Pengolahan antara/akhir
terpusat
6. Kelompok Fungsi F: Pemrosesan akhir/daur
ulang
19. Jumlah RT yang
melakukan
pengomposan
Jumlah TPS
Volume dan
komposisi
timbulan
Jumlah gerobak
Jumlah
pengusaha daur
ulang
20. Kelompok Fungsi Drainase
1. Kelompok Fungsi A: User Interface
2. Kelompok Fungsi B: Pengumpulan dan
penampungan/pengolahan awal
3. Kelompok Fungsi C:
Pengangkutan/Pengaliran
4. Kelompok Fungsi D: (Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat
5. Kelompok Fungsi E: Daur Ulang dan/atau
Pembuangan Akhir
21. Panjang drainase
tersier
Jumlah RT dengan
sumur
resapan/biopori
Panjang drainase
sekunder