SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Blog Resmi SD 3 Megawon
  PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE MAJU MUNDUR


A. Bilangan Bulat
       Pengertian bilangan bulat adalah bilangan yang terbentuk dari perluasan
himpunan bilangan asli dan bilangan cacah. Bilangan bulat terdiri dari:
   1. bilangan-bilangan yang bertanda negatif (-1, -2, -3, -4, -5, ….) yang
       selanjutnya disebut bilangan bulat negatif;
   2. bilangan 0 (Nol) dan;
   3. bilangan-bilangan yang bertanda positif (1, 2, 3, 4, 5, …..) yang selanjutnya
       disebut bilangan bulat positif.
       Pada operasi pengurangan bilangan bulat, sebarannya mencakup:
   1. pengurangan bilangan bulat positif oleh bilangan bulat positif;
   2. pengurangan bilangan bulat positif oleh bilangan bulat negatif;
   3. pengurangan bilangan bulat negatif oleh bilangan bulat positif;
   4. pengurangan bilangan bulat negatif oleh bilangan bulat negatif.
       Operasi hitung dalam bahasan bilangan bulat baru diperkenalkan kepada
siswa sekolah dasar di kelas 4 (pada siswa yang masih dalam taraf berpikir konkret).
Pendekatan yang harus dilakukan harus sesuai dengan perkembangan mental anak di
usia anak antara 10 sampai 11 tahun. Banyak persoalan yang muncul pada sistem
bilangan bulat bagi siswa-siswa sekolah dasar kelas 4, misalkan pada waktu mereka
akan melakukan operasi hitung seperti: 4 + (-7); (-6) + 9; 2-7; (-3) – (-6); dan
sebagainya. Persoalan yang muncul dalam kaitannya dengan soal-soal yang seperti
itu adalah bagaimana memberikan penjelasan dan cara menanamkan pengertian
operasi tersebut secara konkret, karena kita tahu bahwa pada umumnya siswa
berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret menuju hal-hal yang bersifat abstrak.
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat dapat
dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
    1. Tahap pengenalan konsep secara konkret,
    2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak,
    3. Tahap pengenalan konsep secara abstrak.
       Dalam tahap pertama ada dua model peragaan yang dapat dikembangkan,
yaitu model yang menggunakan pendekatan himpunan (yaitu menggunakan alat
peraga manik-manik), sedang model yang kedua menggunakan pendekatan hukum
kekekalan panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau pita
garis bilangan atau tangga garis bilangan).
       Pada tahap kedua, proses pengerjaan operasi hitungnya diarahkan
menggunakan garis bilangan dan pada tahap ketiga kepada siswa baru diperkenalkan
dengan konsep-konsep operasi hitung yang bersifat abstrak. Prinsip dan cara kerja
pada garis bilangan sama dengan cara kerja pada balok, tangga, atau pita garis

                                          1          www.sd3megawon.blogspot.com
Blog Resmi SD 3 Megawon
bilangan, yaitu ditekankan pada langkah “maju” untuk operasi penjumlahan dan
langkah “mundur” untuk operasi pengurangan. Kemudian sisi muka model yang
dihadapkan ke arah bilangan positif maupun negatif ditunjukkan oleh arah ujung
anak panah pada garis bilangannya. Untuk lebih jelasnya, prinsip-prinsip kerja
penggunaan garis bilangan diuraikan sebagai berikut:
    1.        Setiap akan melakukan peragaan, posisi awal aktivitas peragaan harus
              selalu dimulai dari bilangan atau skala 0 (nol).
    2.        Bilangan positif konsisten ditunjukkan dengan arah panah menghadap
              ke kanan dan bilangan negatif selalu ditunjukkan dengan arah panah
              menghadap ke kiri.
    3.        Jika bilangan pertama dalam suatu operasi hitung bertanda positif,
              maka ujung anak panah diarahkan ke bilangan positif dan bergerak
              maju dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama
              sedangkan pangkal anak panahnya mengarah pada bilangan negatifnya.
              Sebaliknya jika bilangan pertamanya bertanda negatif, maka ujung
              anak panahnya diarahkan ke bilangan negatif dan gerakkan dengan
              skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal
              anak panahnya mengarah ke bilangan positif.
    4.        Jika anak panah dilangkahkan maju, maka dalam prinsip operasi hitung
              istilah maju dapat diartikan sebagai penjumlahan. Sebaliknya, jika anak
              panah dilangkahkan mundur maka istilah mundur dapat diartikan
              sebagai pengurangan. Namun demikian, gerakan maju atau mundurnya
              anak panah tergantung pada bilangan penambah atau pengurangnya.

B. Balok Garis Bilangan
         Alat peraga yang dapat dipakai untuk menjelaskan pengoperasian bilangan
bulat adalah Balok garis Bilangan. Alat peraga ini berupa balok kayu berskala angka
dengan ukuran panjang 400 cm lebar 5 cm dan model yang pendekatannya
berhubungan dengan konsep kekekalan panjang. Model yang digunakan dapat
berupa boneka, wayang, mobil-mobilan, dan sebagainya, yang terpenting adalah
bahwa model tersebut harus mempunyai sisi muka dan sisi belakang. Proses
operasinya berpegang pada prinsip bahwa panjang keseluruhan sama dengan jumlah
panjang masing-masing bagian-bagiannya.
         Manfaat penggunaan media garis bilangan dalam membantu siswa
memahami konsep operasi pengurangan bilangan bulat adalah
   1. memperbesar perhatian siswa dalam pembelajaran
   2. meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir sehingga dapat
         mengurangi verbalisme
   3. melatih siswa dalam pemecahan masalah
   4. mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
                                           2         www.sd3megawon.blogspot.com
Blog Resmi SD 3 Megawon
       Yang perlu diingat adalah bahwa tujuan utama penggunaan alat peraga garis
bilangan ini adalah agar konsep-konsep atau ide-ide dalam matematika yang sifatnya
abstrak itu dapat dikaji, dipahami dan dicapai oleh penalaran siswa terutama siswa
yang masih berada pada tahap berpikir konkret.

C. Pembelajaran Bilangan Bulat Menggunakan Balok Garis Bilangan
       Di bawah ini adalah contoh pengoperasian bilangan bulat menggunakan
balok garis bilangan.
Soal 1 : (-3) + 5 = ….?
   1. Tempatkanlah model pada skala nol dan menghadap ke bilangan negatif




         -4       -3    -2     -1   0    1     2     3     4     5     6      7   8

   2. Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka
       0 sebanyak 3 skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama dari operasi
       tersebut, yaitu negatif 3.




         -4       -3    -2     -1   0    1     2     3     4     5     6      7   8

   3. Karena bilangan penjumlahnya merupakan bilangan positif, maka pada skala
       3 tersebut posisi model (sisi mukanya) harus kita hadapkan ke bilangan
       positif.
                        muka menghadap ke arah bilangan positif




         -4       -3    -2     -1   0    1     2     3     4     5     6      7   8

   4. Karena operasi hitungnya berkenaan dengan penjumlahan (menambah), yaitu
       oleh bilangan 5, berarti model tersebut harus dilangkahkan maju dari angka
       -3 satu langkah demi satu langkah sebanyak 5 skala
                        Maju




         -4       -3    -2     -1   0    1     2     3     4     5     6      7   8

   5. Kedudukan terakhir dari model pada langkah keempat di atas terletak pada
       skala 2, dan ini menunjukkan hasil dari (-3) + 5. Jadi (-3) + 5 = 2.

                                          3         www.sd3megawon.blogspot.com
Blog Resmi SD 3 Megawon


Soal 2 : 3 – (-5) = ….?
   1. Tempatkanlah model pada skala nol dan menghadap ke bilangan positif




        -4        -3   -2     -1    0     1    2      3     4     5     6   7   8

   2. Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka
       0 sebanyak 3 skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama dari operasi
       tersebut, yaitu positif 3.




        -4        -3   -2     -1    0     1    2      3     4     5     6   7   8

   3. Karena bilangan pengurangnya merupakan bilangan negatif, maka pada skala
       3 tersebut posisi model (sisi mukanya) harus kita hadapkan ke bilangan
       negatif.

   muka menghadap ke arah bilangan negatif




        -4        -3   -2     -1    0     1    2      3     4     5     6   7   8


   4. Karena operasi hitungnya berkenaan dengan pengurangan, yaitu oleh
       bilangan -5, berarti model tersebut harus dilangkahkan mundur dari angka 3
       satu langkah demi satu langkah sebanyak 5 skala

                                                                 Mundur




        -4        -3   -2     -1    0     1    2      3     4     5     6   7   8


   5. Kedudukan terakhir dari model pada langkah keempat di atas terletak pada
       skala 8, dan ini merupakan hasil dari 3 – (-5). Jadi 3 – (-5) = 8.


Penyusun : Edi B Mulyana, S.Pd SD
Tim Kelola Blog Resmi SD 3 Megawon

                                           4         www.sd3megawon.blogspot.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016Novriheriyani
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaMia Ervina
 
Lembar penilaian
Lembar penilaianLembar penilaian
Lembar penilaianindes25
 
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Arif Lubis
 
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfKelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfzhenkekamahendra
 
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Yoshiie Srinita
 
Matematika tema 7 kelas 2 (mengenal pecahan)
Matematika tema 7 kelas 2 (mengenal pecahan)Matematika tema 7 kelas 2 (mengenal pecahan)
Matematika tema 7 kelas 2 (mengenal pecahan)fitriasolihah1
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaHyronimus Lado
 
Kd 32 dan 42 kelas 8 sistem koordinat
Kd 32 dan 42 kelas 8 sistem koordinatKd 32 dan 42 kelas 8 sistem koordinat
Kd 32 dan 42 kelas 8 sistem koordinatarrinidittamargarani
 
Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)Cecep Aceng
 
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Ayu Febriyanti
 
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)Yoshiie Srinita
 
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)Yusrina Fitriani Ns
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Eko Supriyadi
 

Mais procurados (20)

LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
 
Lembar penilaian
Lembar penilaianLembar penilaian
Lembar penilaian
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
RPP - Median Modus
RPP - Median ModusRPP - Median Modus
RPP - Median Modus
 
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
 
Ppt kaidah pencacahan
Ppt kaidah pencacahanPpt kaidah pencacahan
Ppt kaidah pencacahan
 
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfKelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
 
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
 
Angket respon siswa
Angket respon siswaAngket respon siswa
Angket respon siswa
 
Matematika tema 7 kelas 2 (mengenal pecahan)
Matematika tema 7 kelas 2 (mengenal pecahan)Matematika tema 7 kelas 2 (mengenal pecahan)
Matematika tema 7 kelas 2 (mengenal pecahan)
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
 
PROGRAM TAHUNAN KELAS 8
PROGRAM TAHUNAN KELAS 8PROGRAM TAHUNAN KELAS 8
PROGRAM TAHUNAN KELAS 8
 
Silabus Matematika Wajib Kelas XI
Silabus Matematika Wajib Kelas XISilabus Matematika Wajib Kelas XI
Silabus Matematika Wajib Kelas XI
 
Kd 32 dan 42 kelas 8 sistem koordinat
Kd 32 dan 42 kelas 8 sistem koordinatKd 32 dan 42 kelas 8 sistem koordinat
Kd 32 dan 42 kelas 8 sistem koordinat
 
Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)
 
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
 
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
 
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 

Semelhante a Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur

Presentasi batang bilangan
Presentasi batang bilanganPresentasi batang bilangan
Presentasi batang bilanganSabil Tulen
 
Presentasi batang bilangan
Presentasi batang bilanganPresentasi batang bilangan
Presentasi batang bilanganSabil Tulen
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatfauziahadni
 
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1Iman Lukman
 
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)Endah Gustianti Hamzah
 
MATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxMATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxnamfyoid
 
PPT Matematika Bilangan Cacah kelompok 4 universitas terbuka palembang
PPT Matematika Bilangan Cacah  kelompok 4 universitas terbuka palembangPPT Matematika Bilangan Cacah  kelompok 4 universitas terbuka palembang
PPT Matematika Bilangan Cacah kelompok 4 universitas terbuka palembangSDN7BA3
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulatTeguh Sucipto
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2maudya09
 
bilangan bulat dan pecahan kelas VII SMP
bilangan bulat dan pecahan kelas VII SMPbilangan bulat dan pecahan kelas VII SMP
bilangan bulat dan pecahan kelas VII SMPMarianaHihabi1
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafianaPembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafianaTusro Mardio
 
matematika bab 1
matematika bab 1matematika bab 1
matematika bab 1heri junior
 
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docx
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docxbahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docx
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docxTiniPuspariniTini
 

Semelhante a Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur (20)

Presentasi batang bilangan
Presentasi batang bilanganPresentasi batang bilangan
Presentasi batang bilangan
 
Presentasi batang bilangan
Presentasi batang bilanganPresentasi batang bilangan
Presentasi batang bilangan
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
 
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
 
3
33
3
 
MATEMATIKA_MODUL_3.pptx
MATEMATIKA_MODUL_3.pptxMATEMATIKA_MODUL_3.pptx
MATEMATIKA_MODUL_3.pptx
 
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
 
MATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxMATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptx
 
PPT Matematika Bilangan Cacah kelompok 4 universitas terbuka palembang
PPT Matematika Bilangan Cacah  kelompok 4 universitas terbuka palembangPPT Matematika Bilangan Cacah  kelompok 4 universitas terbuka palembang
PPT Matematika Bilangan Cacah kelompok 4 universitas terbuka palembang
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2
 
bilangan bulat dan pecahan kelas VII SMP
bilangan bulat dan pecahan kelas VII SMPbilangan bulat dan pecahan kelas VII SMP
bilangan bulat dan pecahan kelas VII SMP
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafianaPembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
 
matematika bab 1
matematika bab 1matematika bab 1
matematika bab 1
 
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docx
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docxbahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docx
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docx
 
Alat peraga garis bilangan pdf
Alat peraga garis bilangan pdfAlat peraga garis bilangan pdf
Alat peraga garis bilangan pdf
 

Mais de Edi B Mulyana

RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.Edi B Mulyana
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...Edi B Mulyana
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaEdi B Mulyana
 
Gaya gerak listrik hukum khircoff
Gaya gerak listrik   hukum khircoffGaya gerak listrik   hukum khircoff
Gaya gerak listrik hukum khircoffEdi B Mulyana
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometriEdi B Mulyana
 
Bukti fisik 62 indikator
Bukti fisik 62 indikatorBukti fisik 62 indikator
Bukti fisik 62 indikatorEdi B Mulyana
 
Program tahunan bahasa inggris
Program tahunan bahasa inggrisProgram tahunan bahasa inggris
Program tahunan bahasa inggrisEdi B Mulyana
 
Program semester bahasa inggris
Program semester bahasa inggrisProgram semester bahasa inggris
Program semester bahasa inggrisEdi B Mulyana
 
Aplikasi materi atau tema berdasarkan kalender pendidikan
Aplikasi materi atau tema berdasarkan kalender pendidikanAplikasi materi atau tema berdasarkan kalender pendidikan
Aplikasi materi atau tema berdasarkan kalender pendidikanEdi B Mulyana
 
Perbandingan materi (tema)
Perbandingan  materi (tema)Perbandingan  materi (tema)
Perbandingan materi (tema)Edi B Mulyana
 
Alokasi waktu pelajaran bahasa inggris di sd sd 3 megawon
Alokasi waktu pelajaran bahasa inggris di sd   sd 3 megawonAlokasi waktu pelajaran bahasa inggris di sd   sd 3 megawon
Alokasi waktu pelajaran bahasa inggris di sd sd 3 megawonEdi B Mulyana
 
A good english teacher
A good english teacherA good english teacher
A good english teacherEdi B Mulyana
 
Simulasi pengisian instrumen eds sd 3 megawon
Simulasi  pengisian instrumen eds   sd 3 megawonSimulasi  pengisian instrumen eds   sd 3 megawon
Simulasi pengisian instrumen eds sd 3 megawonEdi B Mulyana
 

Mais de Edi B Mulyana (20)

Makalah Paedagogik
Makalah PaedagogikMakalah Paedagogik
Makalah Paedagogik
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Gaya gerak listrik hukum khircoff
Gaya gerak listrik   hukum khircoffGaya gerak listrik   hukum khircoff
Gaya gerak listrik hukum khircoff
 
Animasi air
Animasi airAnimasi air
Animasi air
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometri
 
Bukti fisik 62 indikator
Bukti fisik 62 indikatorBukti fisik 62 indikator
Bukti fisik 62 indikator
 
Angka penting
Angka pentingAngka penting
Angka penting
 
Alat alat optik
Alat alat optikAlat alat optik
Alat alat optik
 
Program tahunan bahasa inggris
Program tahunan bahasa inggrisProgram tahunan bahasa inggris
Program tahunan bahasa inggris
 
Program semester bahasa inggris
Program semester bahasa inggrisProgram semester bahasa inggris
Program semester bahasa inggris
 
Intermezo sang guru
Intermezo sang guruIntermezo sang guru
Intermezo sang guru
 
Aplikasi materi atau tema berdasarkan kalender pendidikan
Aplikasi materi atau tema berdasarkan kalender pendidikanAplikasi materi atau tema berdasarkan kalender pendidikan
Aplikasi materi atau tema berdasarkan kalender pendidikan
 
Perbandingan materi (tema)
Perbandingan  materi (tema)Perbandingan  materi (tema)
Perbandingan materi (tema)
 
Alokasi waktu pelajaran bahasa inggris di sd sd 3 megawon
Alokasi waktu pelajaran bahasa inggris di sd   sd 3 megawonAlokasi waktu pelajaran bahasa inggris di sd   sd 3 megawon
Alokasi waktu pelajaran bahasa inggris di sd sd 3 megawon
 
A good english teacher
A good english teacherA good english teacher
A good english teacher
 
Simulasi pengisian instrumen eds sd 3 megawon
Simulasi  pengisian instrumen eds   sd 3 megawonSimulasi  pengisian instrumen eds   sd 3 megawon
Simulasi pengisian instrumen eds sd 3 megawon
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Último (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur

  • 1. Blog Resmi SD 3 Megawon PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE MAJU MUNDUR A. Bilangan Bulat Pengertian bilangan bulat adalah bilangan yang terbentuk dari perluasan himpunan bilangan asli dan bilangan cacah. Bilangan bulat terdiri dari: 1. bilangan-bilangan yang bertanda negatif (-1, -2, -3, -4, -5, ….) yang selanjutnya disebut bilangan bulat negatif; 2. bilangan 0 (Nol) dan; 3. bilangan-bilangan yang bertanda positif (1, 2, 3, 4, 5, …..) yang selanjutnya disebut bilangan bulat positif. Pada operasi pengurangan bilangan bulat, sebarannya mencakup: 1. pengurangan bilangan bulat positif oleh bilangan bulat positif; 2. pengurangan bilangan bulat positif oleh bilangan bulat negatif; 3. pengurangan bilangan bulat negatif oleh bilangan bulat positif; 4. pengurangan bilangan bulat negatif oleh bilangan bulat negatif. Operasi hitung dalam bahasan bilangan bulat baru diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar di kelas 4 (pada siswa yang masih dalam taraf berpikir konkret). Pendekatan yang harus dilakukan harus sesuai dengan perkembangan mental anak di usia anak antara 10 sampai 11 tahun. Banyak persoalan yang muncul pada sistem bilangan bulat bagi siswa-siswa sekolah dasar kelas 4, misalkan pada waktu mereka akan melakukan operasi hitung seperti: 4 + (-7); (-6) + 9; 2-7; (-3) – (-6); dan sebagainya. Persoalan yang muncul dalam kaitannya dengan soal-soal yang seperti itu adalah bagaimana memberikan penjelasan dan cara menanamkan pengertian operasi tersebut secara konkret, karena kita tahu bahwa pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret menuju hal-hal yang bersifat abstrak. Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Tahap pengenalan konsep secara konkret, 2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak, 3. Tahap pengenalan konsep secara abstrak. Dalam tahap pertama ada dua model peragaan yang dapat dikembangkan, yaitu model yang menggunakan pendekatan himpunan (yaitu menggunakan alat peraga manik-manik), sedang model yang kedua menggunakan pendekatan hukum kekekalan panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau pita garis bilangan atau tangga garis bilangan). Pada tahap kedua, proses pengerjaan operasi hitungnya diarahkan menggunakan garis bilangan dan pada tahap ketiga kepada siswa baru diperkenalkan dengan konsep-konsep operasi hitung yang bersifat abstrak. Prinsip dan cara kerja pada garis bilangan sama dengan cara kerja pada balok, tangga, atau pita garis 1 www.sd3megawon.blogspot.com
  • 2. Blog Resmi SD 3 Megawon bilangan, yaitu ditekankan pada langkah “maju” untuk operasi penjumlahan dan langkah “mundur” untuk operasi pengurangan. Kemudian sisi muka model yang dihadapkan ke arah bilangan positif maupun negatif ditunjukkan oleh arah ujung anak panah pada garis bilangannya. Untuk lebih jelasnya, prinsip-prinsip kerja penggunaan garis bilangan diuraikan sebagai berikut: 1. Setiap akan melakukan peragaan, posisi awal aktivitas peragaan harus selalu dimulai dari bilangan atau skala 0 (nol). 2. Bilangan positif konsisten ditunjukkan dengan arah panah menghadap ke kanan dan bilangan negatif selalu ditunjukkan dengan arah panah menghadap ke kiri. 3. Jika bilangan pertama dalam suatu operasi hitung bertanda positif, maka ujung anak panah diarahkan ke bilangan positif dan bergerak maju dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal anak panahnya mengarah pada bilangan negatifnya. Sebaliknya jika bilangan pertamanya bertanda negatif, maka ujung anak panahnya diarahkan ke bilangan negatif dan gerakkan dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal anak panahnya mengarah ke bilangan positif. 4. Jika anak panah dilangkahkan maju, maka dalam prinsip operasi hitung istilah maju dapat diartikan sebagai penjumlahan. Sebaliknya, jika anak panah dilangkahkan mundur maka istilah mundur dapat diartikan sebagai pengurangan. Namun demikian, gerakan maju atau mundurnya anak panah tergantung pada bilangan penambah atau pengurangnya. B. Balok Garis Bilangan Alat peraga yang dapat dipakai untuk menjelaskan pengoperasian bilangan bulat adalah Balok garis Bilangan. Alat peraga ini berupa balok kayu berskala angka dengan ukuran panjang 400 cm lebar 5 cm dan model yang pendekatannya berhubungan dengan konsep kekekalan panjang. Model yang digunakan dapat berupa boneka, wayang, mobil-mobilan, dan sebagainya, yang terpenting adalah bahwa model tersebut harus mempunyai sisi muka dan sisi belakang. Proses operasinya berpegang pada prinsip bahwa panjang keseluruhan sama dengan jumlah panjang masing-masing bagian-bagiannya. Manfaat penggunaan media garis bilangan dalam membantu siswa memahami konsep operasi pengurangan bilangan bulat adalah 1. memperbesar perhatian siswa dalam pembelajaran 2. meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir sehingga dapat mengurangi verbalisme 3. melatih siswa dalam pemecahan masalah 4. mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. 2 www.sd3megawon.blogspot.com
  • 3. Blog Resmi SD 3 Megawon Yang perlu diingat adalah bahwa tujuan utama penggunaan alat peraga garis bilangan ini adalah agar konsep-konsep atau ide-ide dalam matematika yang sifatnya abstrak itu dapat dikaji, dipahami dan dicapai oleh penalaran siswa terutama siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkret. C. Pembelajaran Bilangan Bulat Menggunakan Balok Garis Bilangan Di bawah ini adalah contoh pengoperasian bilangan bulat menggunakan balok garis bilangan. Soal 1 : (-3) + 5 = ….? 1. Tempatkanlah model pada skala nol dan menghadap ke bilangan negatif -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 2. Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka 0 sebanyak 3 skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama dari operasi tersebut, yaitu negatif 3. -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 3. Karena bilangan penjumlahnya merupakan bilangan positif, maka pada skala 3 tersebut posisi model (sisi mukanya) harus kita hadapkan ke bilangan positif. muka menghadap ke arah bilangan positif -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 4. Karena operasi hitungnya berkenaan dengan penjumlahan (menambah), yaitu oleh bilangan 5, berarti model tersebut harus dilangkahkan maju dari angka -3 satu langkah demi satu langkah sebanyak 5 skala Maju -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 5. Kedudukan terakhir dari model pada langkah keempat di atas terletak pada skala 2, dan ini menunjukkan hasil dari (-3) + 5. Jadi (-3) + 5 = 2. 3 www.sd3megawon.blogspot.com
  • 4. Blog Resmi SD 3 Megawon Soal 2 : 3 – (-5) = ….? 1. Tempatkanlah model pada skala nol dan menghadap ke bilangan positif -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 2. Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka 0 sebanyak 3 skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama dari operasi tersebut, yaitu positif 3. -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 3. Karena bilangan pengurangnya merupakan bilangan negatif, maka pada skala 3 tersebut posisi model (sisi mukanya) harus kita hadapkan ke bilangan negatif. muka menghadap ke arah bilangan negatif -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 4. Karena operasi hitungnya berkenaan dengan pengurangan, yaitu oleh bilangan -5, berarti model tersebut harus dilangkahkan mundur dari angka 3 satu langkah demi satu langkah sebanyak 5 skala Mundur -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 5. Kedudukan terakhir dari model pada langkah keempat di atas terletak pada skala 8, dan ini merupakan hasil dari 3 – (-5). Jadi 3 – (-5) = 8. Penyusun : Edi B Mulyana, S.Pd SD Tim Kelola Blog Resmi SD 3 Megawon 4 www.sd3megawon.blogspot.com