SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
Koordinasi
Manajemen mutu berbasis sekolah
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang di tugaskan oleh :
Bapak Dr. Rais Hidayat, M.Pd
Disusun oleh :
Dwi Tresna Sarasa
037117124
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2018
i
Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat meyelesaikan penyusunan makalah
MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan
terimakasih kepada
1. Dr Rais Hidayat S.pd , M.pd
2. Teman-teman yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik
dalam bentuk moril maupun moral.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran untuk penyempurna makalah ini.
Bogor, 15 september 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Koordinasi dalam MBS.............................................................................. 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 8
B. Saran...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
MBS sebagai model manajemen pendidikan yang memberikan otonomi lebih
besar terhadap sekolah, memberikan fleksibilitas, dan mendorong partisipasi stakeholder
secara langsung untuk meningkatkan mutu sekolah yang akan menciptakan keterbukaan,
kerjasama yang kuat, akuntabilitas, dan demokrasi pendidikan. MBS dipahami sebagai
salah satu alternative untuk mengelola struktur penyelenggaraan pendidikan yang
menempatkan sekolah sebagai unit utama peningkatan. MBS juga merupakan cara untuk
meningkatkan motivasi kepala sekolah agar tanggung jawab terhadap mutu peserta didik.
Untuk itu, kepala sekolah sebagai pemimpin sebaiknya mengembangkan program
pendidikan secara menyeluruh dalam melayani segala kebutuhan peserta didik.
Kepemimpinan sekolah yang kuat adalah kepemimpinan yang efektif, tangguh, mampu
menggunakan fakta, menciptakan visi, memotivasi orang, memberdayakan stafnya,
mampu memimpin dan memiliki keahlian dalam arti sebenarnya.
Dalam pelaksanaan MBS, tidak hanya factor kepemimpinan yang diperhatikan,
tetapi ada koordinasi dan komunikasi yang harus selalu terjalin di antara stakeholder yang
terkait dengan sekolah. Sekolah yang melaksanakan MBS juga perlu di evaluasi dan di
supervise untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang telah dicapai. Partisipasi
masyarakat dalam berbagai bidang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan MBS. Yang
perlu di monitor dan dievaluasi dalam MBS adalah konteks atau eksternal lsekolah yang
berupa tuntutan dan dukungan, yang di dalamnya ada evaluasi kebutuhan, input, proses,
output, dan outcome. Indicator keberhasilan MBS ditentukan oleh kualitas pendidikan,
pemerataan pendidikan, efektivitas dan efisiensi pendidikan, dan tata pengelolaan sekolah
yang baik.
2
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai organisasi MBS dengan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana koordinasi dalam MBS ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui koordinasi yang harus dilakukan sekolah dalam implementasi MBS
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOORDINASI DALAM MBS
1. Koordinasi dalam MBS
Coordination, berasal dari bahasa latin cum, artinya berbeda-beda, sedangkan ordinare,
artinya penyusunan/penempatan sesuatu pada keharusannya. Dalam MBS koordinasi
berkaitan dengan penempatan berbagai kegiatan yang berbeda – beda pada keharusan
tertentu sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya melalui
proses yang tidak membosankan. Pada hakekatnya, koordinasi merupakan proses
penyatupaduan kegiatan yang dilakukan pegawai di berbagai satuan lembaga sehingga
dapat berjalan selaras dan serasi. 1Handayaningrat (dalam Mulyasa,2009:133)
mengemukakan karakteristik koordinasi sebagai berikut :
a. Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan
b. Koordinasi adalah kerja sama
c. Koordinasi merupakan proses yang terus menerus (continue process)
d. Pengaturan usaha kelompok secara teratur
e. Kesatuan tindakan merupakan inti koordinasi
f. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama
Ada lima prinsip utama yang harus diperhatikan agar koordinasi berjalan lancar, antara
lain :
1. koordinasi harus dimulai dari tahap perencanaan awal
2. menciptakan iklim yang kondusif bagi kepentingan bersama
3. koordinasi merupakan proses yang terus menerus dan berkesinambungan
4. koordinasi merupakan pertemuan-pertemuan bersama untuk mencapai tujuan
5. serta perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan harus dikemukakan
secara terbuka dan diselidiki dalam kaitannya dengan situasi secara keseluruhan.2
1 Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Rosda Karya
2 Depdiknas. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan.
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
4
a. Manfaat koordinasi dalam MBS
1) Menghilangkan dan menghindarkan perasaan terpisahkan satu sama lain antara
pengawas, kepala sekolah, guru, dan para petugas/personalia di sekolah.
2) Menghindarkan perasaan / pendapat bahwa dirinya / jabatannya merupakan paling
penting.
3) Mengurangi / menghindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan antar sekolah /
antar pejabat dan pelaksana.
4) Menghindarkan timbulnya rebutan fasilitas.
5) Menghindarkan terjadinya peristiwa menunggu yang memakan waktu lama.
6) Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekembaran pekerjaan sesuatu kegiatan oleh
sekolah.
7) Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekosongan pekerjaan sesuatu program oleh
sekolah / kekosongan pekerjaan tugas oleh kepala sekolah.
8) Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah untuk saling memberikan bantuan satu sama
lain terutama bagi mereka yang berada dalam wilayah yang sama.
9) Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah untuk saling memberi tahu masalah yang
dihadapi bersama dan bekerja sama dalam memecahkannya.
10) Memberikan jaminan tentang kesatuan langkah diantara para kepala sekolah/guru.
11) Menjamin adanya kesatuan kebijaksanaan diantara kepala sekolah dalam wilayah
tertentu.
12) Menjamin adanya kesatuan sikap diantara kepala sekolah.
Manfaat utama koordinasi yaitu, menumbuhkan sikap egaliter serta meningkatkan rasa
kesatuan dan persatuan diantara kepala sekolah maupun guru dengan tetap menghargai
kewajiban dan wewenang masing-masing.
3 Rokhmaniyah. 2008. Kompetensi Supervisi Manajerial. Direktorat Tenaga Kependidikan.
Departemen Pendidikan Nasional.
5
b. Macam – macam koordinasi
Handayaningrat mengemukakan koordinasi berdasarkan hubungan antara pejabat yang
mengkoordinasi dan pejabat yang dikoordinasi, sebagai berikut:
1) Koordinasi intern
a) Koordinasi vertical / structural : antara yang mengkoordinasi dengan yang
dikoordinasi terdapat hubungan hierarkis, satu dengan yang lain berada pada satu
garis komando (line of command).
b) Koordinasi horizontal, yaitu koordinasi fungsional : kedudukan yang
mengkoordinasi dengan yang dikoordinasi setingkat eselonnya.
c) Koordinasi diagonal, yaitu koordinasi fungsional : yanh memhkoordinasi
menpunyai kedudukan lebih tinggi eselonnya disbanding yang di koordinasi,
tetapi satu sama lain tidak berada pada satu garis komando.
2) Koordinasi ekstern
Termasuk dalam koordinasi fungsional, bersifat horizontal dan diagonal.
Siagian mengelompokkan koordinasi sebagai berikut :
a) koordinasi menjadi atasan dengan bawahan yang disebut koordinasi vertical
b) koordinasi diantara sesame pejabat yang setingkat dengan instansi
c) koordinasi fungsional : koordinasi antar instansi, tiap instansi mempunyai tugas dan
fungsi dalam suatu bidang tertentu.
Hakekatnya koordinasi dilakukan secara formal, yaitu upaya impersonal dengan
membuat peraturan dan mengangkat pejabat, serta secara informal, yaitu pembicaraan
dan konsultasi. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan pendekatan proses dan
pendekatan tugas (koordinasi mencakup seluruh program pengelolaan terhadap setiap
subjek, objek dan bidang garapan sekolah).
6
DIAGRAM PERKEMBANGAN JUMLAH KOORDINASI ROMBONGAN BELAJAR DITINGKAT MA-SMK-SMA DI
INDONESIA PADA TAHUN 2012-2014
MA SMK SMU
Series 1 542 211 420 0
Series 2 542 284 400
Series 3 434 188 404
0
100
200
300
400
500
600
7
Contoh manajemen kelas menggunakan sistem MBS
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam MBS koordinasi berkaitan dengan penempatan berbagai kegiatan yang
berbeda – beda pada keharusan tertentu sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai
tujuan dengan sebaik-baiknya melalui proses yang tidak membosankan. Pada hakekatnya,
koordinasi merupakan proses penyatupaduan kegiatan yang dilakukan pegawai di
berbagai satuan lembaga sehingga dapat berjalan selaras dan serasi.
Komunikasi harus dilakukan oleh pihak sekolah. Komunikasi tersebut biasa bisa bersifat
intern, antara personil sekolah secara ekstern, antara sekolah dengan orang tua peserta
didik dengan masyarakat. Tujuan komunikasi adalah dapat menjadikan pemecah masalah
yang dihadapi seputar proses belajar mengajar dan persoalan kebutuhan sekolah. Hal ini
terjadi karena kerjasama saling support dari berbagai komponen.
Secara etimologi kata super dan visi mengandung arti melihat dan meninjau dari atas
atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas,
kreativitas dan kinerja bawahan. Istilah yang hampir sama dengan supervisi, yaitu
pengawasan.
Dalam Carter Good’s dictionary of Education (dalam Mulyasa,2009:155), supervisi
adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga
kependidikan lainnya untuk memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi,
menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi
tujuan –tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi
pengajaran.
9
B. SARAN
1. Agar koordinasi berjalan maksimal, maka perlu ditingkatkan rasa kesatuan dan persatuan
di antara kepala sekolah maupun guru-guru dengan tetap menghargai kewajiban dan
wewenang masing-masing sehingga dapat menjalankan peranan secara efektif dan
efesien dalam mencapai tujuan sekolah secara menyeluruh.
2. Agar terjadinya proses kerjasama antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat perlu
dijalin komunikasi yang baik sesuai dengan MBS.
10
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan.
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Rosda Karya
Rokhmaniyah. 2008. Kompetensi Supervisi Manajerial. Direktorat Tenaga Kependidikan.
Departemen Pendidikan Nasional.
http://prastutikartikasari.blogspot.co.id/2011/03/makalah-manajemen-berbasis-
sekolah.html?m=1

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisiProfesure Rezky Jihanudin
 
Tugas kepala sekolah dan peran kepala
Tugas kepala sekolah dan peran kepalaTugas kepala sekolah dan peran kepala
Tugas kepala sekolah dan peran kepalaSepti C-phe
 
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanKepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanAan Pambudi
 
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanPelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanImroati Ar
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahPuspawijaya Putra
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt2012620165
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahWawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahIg Fandy Jayanto
 
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanAfif Kurniawan
 
Fasilitasi profesional-melalui-gugus-sd
Fasilitasi profesional-melalui-gugus-sdFasilitasi profesional-melalui-gugus-sd
Fasilitasi profesional-melalui-gugus-sddinochaa
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahPuspawijaya Putra
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanHasmul Tafit
 

Mais procurados (20)

106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
 
Tugas kepala sekolah dan peran kepala
Tugas kepala sekolah dan peran kepalaTugas kepala sekolah dan peran kepala
Tugas kepala sekolah dan peran kepala
 
Bab I
Bab I Bab I
Bab I
 
Tupoksi smpn1gabus
Tupoksi smpn1gabusTupoksi smpn1gabus
Tupoksi smpn1gabus
 
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanKepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanPelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahWawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
 
1930 6755-1-pb
1930 6755-1-pb1930 6755-1-pb
1930 6755-1-pb
 
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Fasilitasi profesional-melalui-gugus-sd
Fasilitasi profesional-melalui-gugus-sdFasilitasi profesional-melalui-gugus-sd
Fasilitasi profesional-melalui-gugus-sd
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
 
Tatang nurjaman
Tatang nurjamanTatang nurjaman
Tatang nurjaman
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
tugas TIK
tugas TIK tugas TIK
tugas TIK
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 

Semelhante a Koordinasi MBS

PPT MBS KELOMPOK 3.pptx
PPT MBS KELOMPOK 3.pptxPPT MBS KELOMPOK 3.pptx
PPT MBS KELOMPOK 3.pptxrien putri
 
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbsEfektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbsferry heriyanto
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahRachma Wati
 
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demakLaporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demakAziz Zindani
 
Tugas tik pitri handayani
Tugas tik pitri handayaniTugas tik pitri handayani
Tugas tik pitri handayaniPitriHandayani5
 
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxSM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxMelisaWulandariPutri
 
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docxMAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docxranimandina
 
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]fentytiarajunika
 
2. arni apriani (06111404002)
2. arni apriani (06111404002)2. arni apriani (06111404002)
2. arni apriani (06111404002)Dewi_Sejarah
 
[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text documentChandra PurNama
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...Chandra PurNama
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...Chandra PurNama
 
Prinsip dan fungsi pokok administrasi pendidikan
Prinsip dan fungsi pokok administrasi pendidikanPrinsip dan fungsi pokok administrasi pendidikan
Prinsip dan fungsi pokok administrasi pendidikanRizqi Salsabila
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulumShiltima Wiska
 

Semelhante a Koordinasi MBS (20)

PPT MBS KELOMPOK 3.pptx
PPT MBS KELOMPOK 3.pptxPPT MBS KELOMPOK 3.pptx
PPT MBS KELOMPOK 3.pptx
 
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbsEfektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
 
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demakLaporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
 
Tugas tik pitri handayani
Tugas tik pitri handayaniTugas tik pitri handayani
Tugas tik pitri handayani
 
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxSM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
 
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docxMAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
 
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
 
2. arni apriani (06111404002)
2. arni apriani (06111404002)2. arni apriani (06111404002)
2. arni apriani (06111404002)
 
Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum
Pembinaan Pelaksanaan KurikulumPembinaan Pelaksanaan Kurikulum
Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum
 
[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Irma Kurikulum
Irma KurikulumIrma Kurikulum
Irma Kurikulum
 
Irma Kurikulum
Irma KurikulumIrma Kurikulum
Irma Kurikulum
 
Irma Kurikulum
Irma KurikulumIrma Kurikulum
Irma Kurikulum
 
Prinsip dan fungsi pokok administrasi pendidikan
Prinsip dan fungsi pokok administrasi pendidikanPrinsip dan fungsi pokok administrasi pendidikan
Prinsip dan fungsi pokok administrasi pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
 

Último

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 

Último (20)

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 

Koordinasi MBS

  • 1. Koordinasi Manajemen mutu berbasis sekolah Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang di tugaskan oleh : Bapak Dr. Rais Hidayat, M.Pd Disusun oleh : Dwi Tresna Sarasa 037117124 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN 2018
  • 2. i Kata pengantar Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat meyelesaikan penyusunan makalah MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada 1. Dr Rais Hidayat S.pd , M.pd 2. Teman-teman yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik dalam bentuk moril maupun moral. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran untuk penyempurna makalah ini. Bogor, 15 september 2017 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI Kata Pengantar............................................................................................. i Daftar Isi...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Koordinasi dalam MBS.............................................................................. 3 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................ 8 B. Saran...................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah MBS sebagai model manajemen pendidikan yang memberikan otonomi lebih besar terhadap sekolah, memberikan fleksibilitas, dan mendorong partisipasi stakeholder secara langsung untuk meningkatkan mutu sekolah yang akan menciptakan keterbukaan, kerjasama yang kuat, akuntabilitas, dan demokrasi pendidikan. MBS dipahami sebagai salah satu alternative untuk mengelola struktur penyelenggaraan pendidikan yang menempatkan sekolah sebagai unit utama peningkatan. MBS juga merupakan cara untuk meningkatkan motivasi kepala sekolah agar tanggung jawab terhadap mutu peserta didik. Untuk itu, kepala sekolah sebagai pemimpin sebaiknya mengembangkan program pendidikan secara menyeluruh dalam melayani segala kebutuhan peserta didik. Kepemimpinan sekolah yang kuat adalah kepemimpinan yang efektif, tangguh, mampu menggunakan fakta, menciptakan visi, memotivasi orang, memberdayakan stafnya, mampu memimpin dan memiliki keahlian dalam arti sebenarnya. Dalam pelaksanaan MBS, tidak hanya factor kepemimpinan yang diperhatikan, tetapi ada koordinasi dan komunikasi yang harus selalu terjalin di antara stakeholder yang terkait dengan sekolah. Sekolah yang melaksanakan MBS juga perlu di evaluasi dan di supervise untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang telah dicapai. Partisipasi masyarakat dalam berbagai bidang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan MBS. Yang perlu di monitor dan dievaluasi dalam MBS adalah konteks atau eksternal lsekolah yang berupa tuntutan dan dukungan, yang di dalamnya ada evaluasi kebutuhan, input, proses, output, dan outcome. Indicator keberhasilan MBS ditentukan oleh kualitas pendidikan, pemerataan pendidikan, efektivitas dan efisiensi pendidikan, dan tata pengelolaan sekolah yang baik.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah Dalam makalah ini akan dibahas mengenai organisasi MBS dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana koordinasi dalam MBS ? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui koordinasi yang harus dilakukan sekolah dalam implementasi MBS
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. KOORDINASI DALAM MBS 1. Koordinasi dalam MBS Coordination, berasal dari bahasa latin cum, artinya berbeda-beda, sedangkan ordinare, artinya penyusunan/penempatan sesuatu pada keharusannya. Dalam MBS koordinasi berkaitan dengan penempatan berbagai kegiatan yang berbeda – beda pada keharusan tertentu sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya melalui proses yang tidak membosankan. Pada hakekatnya, koordinasi merupakan proses penyatupaduan kegiatan yang dilakukan pegawai di berbagai satuan lembaga sehingga dapat berjalan selaras dan serasi. 1Handayaningrat (dalam Mulyasa,2009:133) mengemukakan karakteristik koordinasi sebagai berikut : a. Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan b. Koordinasi adalah kerja sama c. Koordinasi merupakan proses yang terus menerus (continue process) d. Pengaturan usaha kelompok secara teratur e. Kesatuan tindakan merupakan inti koordinasi f. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama Ada lima prinsip utama yang harus diperhatikan agar koordinasi berjalan lancar, antara lain : 1. koordinasi harus dimulai dari tahap perencanaan awal 2. menciptakan iklim yang kondusif bagi kepentingan bersama 3. koordinasi merupakan proses yang terus menerus dan berkesinambungan 4. koordinasi merupakan pertemuan-pertemuan bersama untuk mencapai tujuan 5. serta perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan harus dikemukakan secara terbuka dan diselidiki dalam kaitannya dengan situasi secara keseluruhan.2 1 Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Rosda Karya 2 Depdiknas. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
  • 7. 4 a. Manfaat koordinasi dalam MBS 1) Menghilangkan dan menghindarkan perasaan terpisahkan satu sama lain antara pengawas, kepala sekolah, guru, dan para petugas/personalia di sekolah. 2) Menghindarkan perasaan / pendapat bahwa dirinya / jabatannya merupakan paling penting. 3) Mengurangi / menghindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan antar sekolah / antar pejabat dan pelaksana. 4) Menghindarkan timbulnya rebutan fasilitas. 5) Menghindarkan terjadinya peristiwa menunggu yang memakan waktu lama. 6) Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekembaran pekerjaan sesuatu kegiatan oleh sekolah. 7) Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekosongan pekerjaan sesuatu program oleh sekolah / kekosongan pekerjaan tugas oleh kepala sekolah. 8) Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah untuk saling memberikan bantuan satu sama lain terutama bagi mereka yang berada dalam wilayah yang sama. 9) Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah untuk saling memberi tahu masalah yang dihadapi bersama dan bekerja sama dalam memecahkannya. 10) Memberikan jaminan tentang kesatuan langkah diantara para kepala sekolah/guru. 11) Menjamin adanya kesatuan kebijaksanaan diantara kepala sekolah dalam wilayah tertentu. 12) Menjamin adanya kesatuan sikap diantara kepala sekolah. Manfaat utama koordinasi yaitu, menumbuhkan sikap egaliter serta meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan diantara kepala sekolah maupun guru dengan tetap menghargai kewajiban dan wewenang masing-masing. 3 Rokhmaniyah. 2008. Kompetensi Supervisi Manajerial. Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional.
  • 8. 5 b. Macam – macam koordinasi Handayaningrat mengemukakan koordinasi berdasarkan hubungan antara pejabat yang mengkoordinasi dan pejabat yang dikoordinasi, sebagai berikut: 1) Koordinasi intern a) Koordinasi vertical / structural : antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasi terdapat hubungan hierarkis, satu dengan yang lain berada pada satu garis komando (line of command). b) Koordinasi horizontal, yaitu koordinasi fungsional : kedudukan yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasi setingkat eselonnya. c) Koordinasi diagonal, yaitu koordinasi fungsional : yanh memhkoordinasi menpunyai kedudukan lebih tinggi eselonnya disbanding yang di koordinasi, tetapi satu sama lain tidak berada pada satu garis komando. 2) Koordinasi ekstern Termasuk dalam koordinasi fungsional, bersifat horizontal dan diagonal. Siagian mengelompokkan koordinasi sebagai berikut : a) koordinasi menjadi atasan dengan bawahan yang disebut koordinasi vertical b) koordinasi diantara sesame pejabat yang setingkat dengan instansi c) koordinasi fungsional : koordinasi antar instansi, tiap instansi mempunyai tugas dan fungsi dalam suatu bidang tertentu. Hakekatnya koordinasi dilakukan secara formal, yaitu upaya impersonal dengan membuat peraturan dan mengangkat pejabat, serta secara informal, yaitu pembicaraan dan konsultasi. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan pendekatan proses dan pendekatan tugas (koordinasi mencakup seluruh program pengelolaan terhadap setiap subjek, objek dan bidang garapan sekolah).
  • 9. 6 DIAGRAM PERKEMBANGAN JUMLAH KOORDINASI ROMBONGAN BELAJAR DITINGKAT MA-SMK-SMA DI INDONESIA PADA TAHUN 2012-2014 MA SMK SMU Series 1 542 211 420 0 Series 2 542 284 400 Series 3 434 188 404 0 100 200 300 400 500 600
  • 10. 7 Contoh manajemen kelas menggunakan sistem MBS
  • 11. 8 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam MBS koordinasi berkaitan dengan penempatan berbagai kegiatan yang berbeda – beda pada keharusan tertentu sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya melalui proses yang tidak membosankan. Pada hakekatnya, koordinasi merupakan proses penyatupaduan kegiatan yang dilakukan pegawai di berbagai satuan lembaga sehingga dapat berjalan selaras dan serasi. Komunikasi harus dilakukan oleh pihak sekolah. Komunikasi tersebut biasa bisa bersifat intern, antara personil sekolah secara ekstern, antara sekolah dengan orang tua peserta didik dengan masyarakat. Tujuan komunikasi adalah dapat menjadikan pemecah masalah yang dihadapi seputar proses belajar mengajar dan persoalan kebutuhan sekolah. Hal ini terjadi karena kerjasama saling support dari berbagai komponen. Secara etimologi kata super dan visi mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas dan kinerja bawahan. Istilah yang hampir sama dengan supervisi, yaitu pengawasan. Dalam Carter Good’s dictionary of Education (dalam Mulyasa,2009:155), supervisi adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan –tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.
  • 12. 9 B. SARAN 1. Agar koordinasi berjalan maksimal, maka perlu ditingkatkan rasa kesatuan dan persatuan di antara kepala sekolah maupun guru-guru dengan tetap menghargai kewajiban dan wewenang masing-masing sehingga dapat menjalankan peranan secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan sekolah secara menyeluruh. 2. Agar terjadinya proses kerjasama antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat perlu dijalin komunikasi yang baik sesuai dengan MBS.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Rosda Karya Rokhmaniyah. 2008. Kompetensi Supervisi Manajerial. Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional. http://prastutikartikasari.blogspot.co.id/2011/03/makalah-manajemen-berbasis- sekolah.html?m=1