2. A. Mendeskripsikan pengertian PUIL untuk instalasi
penerangan
B. Mendeskripsikan fungsi dan tujuan dari PUIL untuk
instalasi penerangan
C. Mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan karena
instalasi penerangan tidak sesuai PUIL
D. Menganalisis perbedaan instalasi penerangan 1 fasa
dan 3 fasa
E. Mengidentifikasi ketentuan-ketentuan komponen-
instalasi penerangan 3 fasa yang sesuai dengan PUIL
F. Mendeskripsikan prosedur pemasangan instalsi
penerangan 3 fasa sesuai dengan PUIL
3. BEBAN LISTRIK ADALAH SUATU PERALATAN YANG
TERKONEKSI DEGAN SISTEM DAYA SEHINGGA
MENGKONSUMSI ENERGI LISTRIK.
BEBAN LISTRIK DAPAT BERUPA KOMPONEN-
KOMPONEN ELRKTRONIK (INDUKTOR, RESISTOR,
DSB), PESAWAT ELEKTRONIK (RADIO, TELEVISI,
DSB), ATAUPUN PESAWAT LISTRIK (LAMPU,
SETRIKA LISTRIK, POMPA AIR, DSB)
4. INSTALASI 1 FASA instalasi listrik yang
menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1
kawat phasa dan 1 kawat 0 (netral).
INSTALASI 3 FASA
Listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang
menggunakan tiga kawat phasa dan satu
kawat 0 (netral) atau kawat ground.
5. listrik 3 phasa yang banyak digunakan
Industri atau pabrik bertegangan 380V.
Ada 2 macam tegangan listrik dalam sistem
3 phasa ini, yaitu :
Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to
phase atau ada juga yang menggunakan
istilah Voltage line to line).
Tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage
phase to netral atau Voltage line to netral).
6. Pada PUIL tahun1964, 1977 dan 1987
kepanjangan dari PUIL adalah
Peraturan Umum Instalasi Listrik,
2000, direvisi menjadi Persyaratan Umum
Instalasi Listrik
Standar Internasional;
IEC (International Electrotechnical Commission)
NEC (National Electric Code)
VDE (Verband Deutscher Elektrotechniker)
SAA (Standards Association Australia).
7. Bagian 1 dan Bagian 2 tentang Pendahuluan dan Persyaratan dasar
Bagian 3 tentang Proteksi untuk keselamatan
Bagian 4 tentang Perancangan instalasi listrik,
Bagian 5 tentang Perlengkapan Listrik
Bagian 6 tentang Perlengkapan hubung bagi dan kendali (PHB) serta
komponennya
Bagian 7 tentang Penghantar dan pemasangannya
Bagian 8 tentang Ketentuan untuk berbagai ruang dan instalasi
khusus
Bagian 9 meliputi Pengusahaan instalasi listrik
8. 1. Instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik.
2. Terjamin keselamatan manusia.
3. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta
perlengkapannya.
4. Terjamin keamanan gedung serta isinya terhadap
kebakaran akibat listrik.
5. Terjamin perlindungan lingkungan.
6. Tercapai tujuan pencahayaan, yaitu terwujudnya
interior yang efisien dan nyama
9.
10. 1. Semua kabel yang digunakan harus dibuat dari bahan yang
memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya,
serta telah diperiksa dan diuji.
2. Kabel yang dipasang :
a. Harus memiliki standar atau tanda sertifikasi (SNI atau
standar lain yang diberlakukan) dan tanda pengenal lain
dipermukaannya, sepanjang kabel tersebut sesuai dengan
ketentuan standar.
b. Tidak cacat dan tidak rusak.
3. Jenis kabel yang dipilih dan dipasang harus sesuai dengan
penggunaannya, sebagaimana disebut dalamrancangan
instalasi dan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000 :
a. Kabel instalasi dalamgedung memiliki warna selubung
putih/
abu-abu.
b. Kabel tanah tegangan pengenal 600 sampai 1000 Volt,
memiliki warna selubung hitam.
11. c. Kabel udara tegangan pengenal 600 Volt sampai
1000Volt, memiliki warna selubung hitam.
d. Kabel tegangan menengah/ tinggi tegangan pengenal
di atas 1000 Volt, memiliki warna selubung merah.
4. Kabel yang dipilih dan dipasang harus memiliki ukuran
memenuhi persyaratan sesuai dengan beban,
sebagaimana tersebut dalam rancangan instalasi.
5. Kabel yang akan dipasang harus dipilih sedemikian,
sehingga jumlah dan warna isolasinya sesuai dengan
rancangan instalasi dan persyaratan PUIL 2000, yaitu :
a. Warna biru untuk penghantar netral.
b. Warna loreng untuk penghantar pembumian.
c. Warna merah untuk fasa R.
d. Warna kuning untuk fasa S.
e. Warna hitam untuk fasa T.
12. KETENTUAN PUIL UNTUK FITING
LAMPU:
FITING LAMPU DIPASANG
DENGAN CARA
MENGHUBUNGKAN KONTAK
DASARNYA PADA
PENGHNATAR FASA DAN
KONTAK LUARNYA PADA
PENGHANTAR NETRAL
13. KETENTUAN PUIL UNTUK KOTAK
KONTAK
1. Kotak kontak untuk fasa tunggal, baik
yang berkutub dua maupun tiga harus
dipasang sehingga kutub netralnya
ada disebelah kanan atau disebalah
bawah kutub tegangan
2. Tinggi pemasangan dari lantai yakni
berjarak 1,5 m dari lantai
14.
15. 1. Penataan PHB.
2. Ruang pelayanan. lorong, dan emper untuk lalu
lintas.
3. Penandaan.
4. Pemasangan sakelar masuk.
5. Pemasangan sakelar keluar pada sirkit keluar
PHB pada kondisi tertentu.
6. Pengelompokan perlengkapan sirkit.
7. Penempatan pengaman lebur, sakelar dan rel.
8. Pemasangan pemisah.
9. Jarak udara minimum.
16. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PEMASANGAN INSTALASI FASA
A. Urutan Fasa R, S, T dipasang tidak boleh
terbalik.
B. Pembagian Jumlah beban tiap fasa harus
seimbang
C. Pemasangan gawai pengaman tidak boleh
melebihi KHA kabel yang diamankan
17.
18.
19. 1. Kabel SR 4x16 mm milik PLN memiliki ciri atau kode khusus
sebagai penentu RST dan N. Jika di raba dengan jari kabel SR
memiliki sirip/ garis halus di sepanjang kabel. Kabel SR (satu
garis adalah R, dengan ciri dua sirip adalah S, dengan ciri tiga
garis adalah T dan polos tanpa ada garis pada kulit kabel
adalah N)
2. Pasangkan sepatu kabel pada ke empat ujung kabel SR dan
bautkan ke masing masing Plat Konduktor pada Panel Listrik 3
phase.
3. Pasangkan kabel RSTN dari plat konduktor sebagai Input
arus listrik tiga phase ke stand meter atau meteran listrik.
4.Lubang Ganjil pada KWH 3 phasa adalah Input (Arus Masuk)
dan Lubang Genap adalah Output (Arus Keluar).
20. 5. Kabel Output RST dari kwh di hubungkan pada MCB 3 Phase
sebelum akhirnya di aplikasikan ke instalasi gedung/Panel
Listrik dalam Gedung.
6. Output N (Netral) di hubungkan ke Plat Konduktor sebelum di
hubungkan ke panel dalam gedung.
7. Plate konduktor itu sendiri di fungsikan sebagai penghantar
arus listrik yang aman dan tahan terhadap panas.
8. Terakhir Pasangkan Modem kwh 3 phase sesuai petujuk
gambar yang tertera pada kotak pembungkus modem. Jenis
modem yang berbeda biasanya juga berbeda cara koneksinya.
Rangkaian modem kwh di atas hanya sebagi contoh saja.
Modem itu sendiri di fungsikan sebagai pembaca dan pengirim
data kinerja kwh ke kantor PLN.
21. A. Kabel
Sebagai penghantar digunakan kabel berisolasi ganda
(misalnya NYM) yang terdiri atas dua atau tiga inti
tembaga pejal dengan penampang tiap intinya
minimum 1,5 mm2.
Kabel dicabangkan dalam kotak pencabangan dengan
penyambungan yang baik.
Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5mm2.
Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi
PVC yang terpasang secara permanen di dalam
rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2,
berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan
hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A
22. Lampu
Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat
sedemikian rupa sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang
terbuat dari logam, pada waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau
dalam keadaan lampu terpasang, teramankan dengan baik dari
kemungkinan sentuhan.
Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu,
lembab, sangat panas, berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung
bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang
sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian
luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu
terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat.
Armatur penerangan yang dipasang dekat atau di atas bahan yang mudah
terbakar harus dibuat, dipasang atau terlindung sedemikian rupa sehingga
bagian yang bersuhu lebih dari 90 tidak berhubungan dengan bahan yang
mudah terbakar itu.
Lampu dalam ruang yang mengandung bahan atau debu yang mudah
terbakar atau meledak harus dipasang dalam armatur penerangan yang
kedap debu.
Lampu untuk penerangan luar dan dalam ruang dengan tetes air harus
kedap tetesan atau dipasang dalam armatur penerangan yang kedap
tetesan.
23. Perkawatan pada atau di dalam armatur harus terpasang
dengan rapi. Diameter kawat harus minimum 0,75 mm2
dan sedemikian rupa sehingga kabel bebas dari gaya tarik
dan kerusakan mekanik yang mungkin terjadi. Perkawatan
yang berlebihan harus dihindarkan. Kabel harus dipasang
sedemikian rupa sehingga bebas dari pengaruh suhu yang
melebihi kemampuannya.
Armatur harus terbuat dari logam, atau bahan lain yang
diizinkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga terjamin
kekuatan dan kekokohan mekaniknya. Pipa dan tempat
masuknya harus dibuat sedemikian rupa sehingga kabel
dapat dengan mudah dipasang dan dikeluarkan tanpa ada
kemungkinan terjadinya kerusakan pada bahan isolasi
atau putusnya hubungan kabel.
Konstruksi rumah armatur yang tertanam tidak boleh
menggunakan solder.
Lampu randah dan lampu lantai boleh dihubungkan
dengan kabel berselubung karet yang diizinkan
bila pengawatannya ditempatkan bebas dari panas lampu.
24. Stop kontak
Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai,
apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi
tutup.
Mudah dicapai tangan.
Di pasang sedemikian rupa, sehingga
penghantar netralnya berada disebelah kanan
atau di sebelah bawah.
25. Saklar
Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
Dekat dengan pintu dan mudah dicapai
tangan/sesuai kondisi tempat.
Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila
pemasangan lebih dari satu.