SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 26
MANAJEMEN NUTRISI
BAGI PENDERITA
PENYAKIT HATI DAN
KANKER
R. Rizky Suganda P., dr., M.Kes
Nutrition Department
FK UNISBA
Objective
O Mengetahui tujuan diet
O Pemberian makanan bagi penderita

penyakit hati
O Pemberian makanan bagi penderita
penyakit kanker
Apa fungsi Hati?
O Sebagai Pabrik
O Tempat penyimpanan
O Pembuangan produk sisa
Sebagai pabrik
O Protein -untuk aliran darah (albumin)
O Bentuk glikogen -penyimpanan glukosa

untuk energi
O Empedu untuk membantu mencernalemak yang dibutuhkan untuk struktur sel
dan energi
O Kolesterol - dan protein khusus untuk
membawa lemak melalui darah
Tempat Penyimpanan
O Glikogen -dilepaskan ketika tubuh kita

perlu
Energi
O Besi -paling banyak disimpan dalam hati
Pembuangan produk sisa
O Amonia - dari pemecahan makanan

protein dan jaringan otot
O Bilirubin - dari pemecahan sel darah
merah
O Narkoba dan Alkohol - dimetabolisme
dalam hati
Masalah yang Mempengaruhi
Makan
O Penurunan ruang abdomen akibat asites
O Tertunda pengosongan lambung
O Nafsu makan menurun
O Penyerapan nutrisi yg buruk:
O Produksi empedu menurun = absopsi

lemak rendah
O Diare
O Pembatasan diet berlebihan
O Perubahan status mental / ensefalopati
Manajemen Nutrisi
O Indikasi dimulainya penanganan nutrisi :

Pengobatan Dietetik menjadi penting ketika ada
tanda-tanda malnutrisi atau gizi yang adekuat
tidak dapat lagi mungkin didapat menggunakan
cara biasa.
O Tanda-Tanda gizi buruk meliputi:

• Hilangnya massa otot
• Kehilangan jaringan adiposa subkutan
• Peningkatan cairan jaringan (Ascites)
O Berat badan dan indeks massa tubuh (IMT)

mungkin dapat terlihat normal karena
hilangnya massa otot dan jaringan adiposa
tertutup oleh akumulasi cairan dalam ascites
atau edema. Oleh karena itu pemeriksaan
fisik tetap diperlukan.
O Nilai laboratorium seperti albumin, prealbumin
atau cholinesterase pun kurang begitu
berguna untuk mendiagnosis gizi buruk,
karena sebelumnya fungsi hatinya juga sudah
menurun.
O Jika tetap ingin mengukur tingkat gizinya
maka ukur massa sel tubuh dengan
bioimpedance assay (BIA)
Langkah-langkah dalam
Penanganan diet :
O Mencukupi asupan protein dan jenis
O
O

O
O
O
O

protein yang tepat
Memastikan pasokan energi yang cukup
Peningkatan asupan Serat
Pemberian asam amino rantai cabang
Mengurangi asupan natrium
Pembatasan Cairan
Peningkatan asupan kalium
Tujuan penanganan diet:
O Mencegah atau menanggulangi kekurangan gizi
O Meningkatkan fungsi hati
O Menghindari keadaan katabolik (peningkatan

pemecahan protein tubuh), yang dapat memicu
hepatic-encephalopathy*
O Meningkatkan Metabolisme protein, terutama pada
pasien yang membutuhkan pengurangan protein
diet, dengan memberikan peningkatan jumlah
BCAA
O Manajemen pembentukan asites dan edema
dengan diet rendah natrium, restriksi cairan, dan
Ensefalopati Hepatik(EH) adalah suatu sindroma neuropsikiatrik kompleks yang ditandai dengan
penambahan pasokan kalium
gangguan kesadaran dan kelakuan,perubahan kepribadian,gejala neurologik yang berfliktuasi,serta
perubahan nyata dari Electroencephalography(EEG).
Chirrosis Hepatis
O Pada pasien ini dilakukan diet tinggi protein dan tinggi kalori untuk

memperbaiki status gizi pasien.
O Pemberian protein pada penderita sirosis disesuaikan dengan
kompikasi keadaan pasien. Kelebihan protein dapat
mengakibatkan peningkatan amonia darah yang berbahaya,
sedangkan kekurangan protein akan menghambat penyembuhan
sel hati.
O Pada sirosis hati terkompensasi diberikan diet tinggi kalori tinggi
protein dengan maksud agar sel-sel hati dapat beregenerasi.
Sedangkan untuk mengontrol tingkat amonia darah digunakan
laktulosa dan atau suatu jenis antibiotik yang bernama neomisin.
O Experts recommend the following protein intakes:

• 1.2 g of protein per kg body weight each day in compensated liver
cirrhosis
• 1.5 g of protein per kg body weight each day in decompensated liver
cirrhosis and malnutrition
Phenylalanine,tryptophan,histidine,tyrosine

O phenylalanine
O tryptophan
O histidine
O tyrosine

leucine, isoleucine and valine
O Pada keadaan sirosis hati lanjut, terjadi pemecahan

protein otot. Asam amino rantai cabang (AARC) yang
terdiri dari valin, leusin, dan isoleusin digunakan
sebagai sumber energi (kompensasi gangguan
glukosa sebagai sumber energi) dan untuk
metabolisme amonia. Dalam hal ini, otot rangka
berperan sebagai organ hati kedua sehingga
disarankan penderita sirosis hati mempunyai massa
otot yang baik dan bertubuh agak gemuk. Dengan
demikian, diharapkan cadangan energi lebih banyak,
stadium kompensata dapat dipertahankan, dan
penderita tidak mudah jatuh pada keadaan koma.
O Bilamana tidak ada koma hepatik diberikan

diet yang mengandung protein 1 gr/KgBB
dan kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari
atau 35-40 kcal/kgBB/hari dengan protein
berkisar antara 1,2-1,5 g/kgBB bergantung
pada derajat malnutrisi dan kondisi lain
yang dialami pasien. Dalam preskripsi diet
pasien sirosis hati, tidak ada pembatasan
asupan karbohidrat walaupun pasien
mengalami resistensi insulin
(Tsiaousi, et.al., 2008).
Ringkasan
O Tidak ada batasan mutlak dalam diet untuk pasien dengan penyakit

hati dan secara umum mereka harus mengikuti prinsip diet
seimbang, diet sehat. Hal ini penting. Walaupun begitu pasien
dengan penyakit hati harus menghindari alkohol.
O Pasien dengan penyakit hati lanjut (kronis) dirawat sebagaimana
perkembangannya-nya ke arah malnutrisi, yang dapat ditangani
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• asupan Kalori Yang memadai (35-40kkal per kg berat badan sehari)
• protein asupan (1,2-1,5 g per kg berat badan perhari)
• Terutama asam amino rantai cabang (BCAA)
• asupan serat nabati. (simple CH : Complex CH = 1 : 3)
• Lemak ± 20% total energi. Terutama MCT (Medium Chain Tryiglycerides)
• Olahraga teratur untuk menjaga massa otot
• Tambahan suplemen makanan secara enteral
• Low Sodium diet (2000-2400mg sodium/hari atau 5-6 g garam meja/hari)
• Makanan lembut dan tidak mengiritasi
• Vitamin & mineral (termasuk anti-oxidan)
O Konsultasi kepada dokter tetap diperlukan.
CANCER
Introduction
O Kanker terjadi akibat perubahan sel yang

melepaskan diri dari mekanisme pengaturan normal.
Kanker sendiri merupakan istilah yang
menggambarkan keadaan penyakit yang ditandai
dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali
secara normal yaitu multiplikasi dan menyebar.
O Multiplikasi sel merupakan keadaan normal pada

masa pertumbuhan atau proses regenerasi. Akan
tetapi bila faktor yang mengontrol pembelahan sel
tidak lagi berfungsi dengan normal maka keadaan ini
yang disebut penyakit kanker.
O Penderita kanker sering disertai adanya

kaheksi yaitu suatu sindroma yang
ditandai dengan gejala klinik berupa
anoreksia, perubahan ambang rasa
kecap, penururnan berat badan, anemia,
gangguan metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak. Keadaan ini
merupakan akibat dari kanker baik lokal
maupun sistemik dan juga merupakan
komplikasi dari obat anti kanker.
O Anoreksia adalah hilangnya atau berkurangnya

nafsu makan yang merupakan faktor utama dalam
terjadinya kaheksia pada kanker. Zat metabolit yang
dihasilkan sel kanker menyebababkan anoreksia,
cepat kenyang dan menyebabkan perubahan rasa
kecap. Stres psikologis yang terjadi pada kanker
juga menunjang peranan dalam terjadinya
anoreksia.
O Namun tidak jarang pada penderita yang mendapat

asupan makanan yang adekuat juga mengalami
penurunan berat badan adalah terjadinya
hipermetabolisme pada penderita kanker.
O Beberapa pengaruh pengobatan anti

kanker pada status nutrisi:
O Kemoterapi
O Radioterapi
O Pembedahan
Tujuan Terapi Nutrisi pd
Penderita Kanker
O 1. Mempertahankan status nutrisi.

2. Mengurangi gejala sindroma kaheksia.
3. Mencegah komplikasi.
4. Memenuhi kecukupan mikronutrien
O Kebutuhan nutrisi penderita kanker sangat individual dan

berubah-ubah dari waktu ke waktu selama perjalanan
penyakit serta tergantung dari terapi yang dijalankan.
Kebutuhan energi dan protein penderita kanker belum ada
kesepakatan. Secara umum dianjurkan kebutuhan kalori
dianjurkan 25-35 kal/kg BB/hari, protein 1-1,5 gr/kg BB.
Suplementasi vitamin sesuai kebutuhan terutama bagi yang
tidak dapat mengkonsumsi diit gizi seimbang.
Manajemen Nutrisi
O Cara Pemberian :
O Melalui mulut/oral
O Nutrisi enteral/pipa
O Nutrisi parenteral
Manajemen Nutrisi
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Anoreksia
Perubahan cita rasa dan aroma
terhadap makanan
Kekeringan dan Sariawan pada mulut
Disfagia
Mual & Muntah
Cepat kenyang & rasa capai
Kembung & Diare
Terima kasih..

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
MJM Networks
 
Diet hati dan kantung empedu
Diet hati  dan kantung empeduDiet hati  dan kantung empedu
Diet hati dan kantung empedu
Deni Ab Mulyana
 
Diet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihanDiet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihan
Yabniel Lit Jingga
 

Mais procurados (20)

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 
Diet hati dan kantung empedu
Diet hati  dan kantung empeduDiet hati  dan kantung empedu
Diet hati dan kantung empedu
 
Gizi kesmas fix
Gizi kesmas fixGizi kesmas fix
Gizi kesmas fix
 
Diet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjalDiet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjal
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
 
10 asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
10   asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih10   asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
10 asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
 
Diet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihanDiet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihan
 
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemiaUnida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Kekurangan Energi Protein (KEP)
Kekurangan Energi Protein (KEP)Kekurangan Energi Protein (KEP)
Kekurangan Energi Protein (KEP)
 
Anemia (1)
Anemia (1)Anemia (1)
Anemia (1)
 
Modul iii gizi kb 2
Modul iii gizi kb 2Modul iii gizi kb 2
Modul iii gizi kb 2
 
Modul iii gizi kb 4
Modul iii gizi kb 4Modul iii gizi kb 4
Modul iii gizi kb 4
 
Nutrisi enteral parenteral aw
Nutrisi enteral parenteral awNutrisi enteral parenteral aw
Nutrisi enteral parenteral aw
 
IPA Citra Nusantara
IPA Citra NusantaraIPA Citra Nusantara
IPA Citra Nusantara
 
Diet pada penyakit jantung
Diet pada penyakit jantungDiet pada penyakit jantung
Diet pada penyakit jantung
 
9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular
9   asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular9   asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular
9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
 
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
4   gizi pada usia dewasa dan lansia4   gizi pada usia dewasa dan lansia
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
 

Semelhante a Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for std

Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
wokwok
 
Leaflet diet & nutrisi pd penderita kanker (2)
Leaflet diet & nutrisi pd penderita kanker (2)Leaflet diet & nutrisi pd penderita kanker (2)
Leaflet diet & nutrisi pd penderita kanker (2)
Septian Muna Barakati
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
teguh948013
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Dessycis
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
BAksaSonita062
 
35152967 nutrisi-anak-sakit-berat
35152967 nutrisi-anak-sakit-berat35152967 nutrisi-anak-sakit-berat
35152967 nutrisi-anak-sakit-berat
iqbal_r2hmi
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
witanurma
 

Semelhante a Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for std (20)

Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxTugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
Terapi Nutrisi Pasien Kanker
Terapi Nutrisi Pasien KankerTerapi Nutrisi Pasien Kanker
Terapi Nutrisi Pasien Kanker
 
Leaflet nutrisi (2)
Leaflet nutrisi (2)Leaflet nutrisi (2)
Leaflet nutrisi (2)
 
Leaflet diet & nutrisi pd penderita kanker (2)
Leaflet diet & nutrisi pd penderita kanker (2)Leaflet diet & nutrisi pd penderita kanker (2)
Leaflet diet & nutrisi pd penderita kanker (2)
 
Leaflet diet kanker AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet diet kanker AKPER PEMKAB MUNA Leaflet diet kanker AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet diet kanker AKPER PEMKAB MUNA
 
Leaflet diet kanker
Leaflet diet kankerLeaflet diet kanker
Leaflet diet kanker
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
 
Masalah gizi
Masalah giziMasalah gizi
Masalah gizi
 
Diet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjalDiet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjal
 
2-Askep nutrisikeperawatankesehatan.pptx
2-Askep nutrisikeperawatankesehatan.pptx2-Askep nutrisikeperawatankesehatan.pptx
2-Askep nutrisikeperawatankesehatan.pptx
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
 
35152967 nutrisi-anak-sakit-berat
35152967 nutrisi-anak-sakit-berat35152967 nutrisi-anak-sakit-berat
35152967 nutrisi-anak-sakit-berat
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
 
Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteralNutrisi parenteral
Nutrisi parenteral
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
 
Ppt gagal ginjal
Ppt gagal ginjalPpt gagal ginjal
Ppt gagal ginjal
 

Último

Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Último (20)

Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 

Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for std

  • 1. MANAJEMEN NUTRISI BAGI PENDERITA PENYAKIT HATI DAN KANKER R. Rizky Suganda P., dr., M.Kes Nutrition Department FK UNISBA
  • 2. Objective O Mengetahui tujuan diet O Pemberian makanan bagi penderita penyakit hati O Pemberian makanan bagi penderita penyakit kanker
  • 3.
  • 4. Apa fungsi Hati? O Sebagai Pabrik O Tempat penyimpanan O Pembuangan produk sisa
  • 5. Sebagai pabrik O Protein -untuk aliran darah (albumin) O Bentuk glikogen -penyimpanan glukosa untuk energi O Empedu untuk membantu mencernalemak yang dibutuhkan untuk struktur sel dan energi O Kolesterol - dan protein khusus untuk membawa lemak melalui darah
  • 6. Tempat Penyimpanan O Glikogen -dilepaskan ketika tubuh kita perlu Energi O Besi -paling banyak disimpan dalam hati
  • 7. Pembuangan produk sisa O Amonia - dari pemecahan makanan protein dan jaringan otot O Bilirubin - dari pemecahan sel darah merah O Narkoba dan Alkohol - dimetabolisme dalam hati
  • 8. Masalah yang Mempengaruhi Makan O Penurunan ruang abdomen akibat asites O Tertunda pengosongan lambung O Nafsu makan menurun O Penyerapan nutrisi yg buruk: O Produksi empedu menurun = absopsi lemak rendah O Diare O Pembatasan diet berlebihan O Perubahan status mental / ensefalopati
  • 9. Manajemen Nutrisi O Indikasi dimulainya penanganan nutrisi : Pengobatan Dietetik menjadi penting ketika ada tanda-tanda malnutrisi atau gizi yang adekuat tidak dapat lagi mungkin didapat menggunakan cara biasa. O Tanda-Tanda gizi buruk meliputi: • Hilangnya massa otot • Kehilangan jaringan adiposa subkutan • Peningkatan cairan jaringan (Ascites)
  • 10. O Berat badan dan indeks massa tubuh (IMT) mungkin dapat terlihat normal karena hilangnya massa otot dan jaringan adiposa tertutup oleh akumulasi cairan dalam ascites atau edema. Oleh karena itu pemeriksaan fisik tetap diperlukan. O Nilai laboratorium seperti albumin, prealbumin atau cholinesterase pun kurang begitu berguna untuk mendiagnosis gizi buruk, karena sebelumnya fungsi hatinya juga sudah menurun. O Jika tetap ingin mengukur tingkat gizinya maka ukur massa sel tubuh dengan bioimpedance assay (BIA)
  • 11. Langkah-langkah dalam Penanganan diet : O Mencukupi asupan protein dan jenis O O O O O O protein yang tepat Memastikan pasokan energi yang cukup Peningkatan asupan Serat Pemberian asam amino rantai cabang Mengurangi asupan natrium Pembatasan Cairan Peningkatan asupan kalium
  • 12. Tujuan penanganan diet: O Mencegah atau menanggulangi kekurangan gizi O Meningkatkan fungsi hati O Menghindari keadaan katabolik (peningkatan pemecahan protein tubuh), yang dapat memicu hepatic-encephalopathy* O Meningkatkan Metabolisme protein, terutama pada pasien yang membutuhkan pengurangan protein diet, dengan memberikan peningkatan jumlah BCAA O Manajemen pembentukan asites dan edema dengan diet rendah natrium, restriksi cairan, dan Ensefalopati Hepatik(EH) adalah suatu sindroma neuropsikiatrik kompleks yang ditandai dengan penambahan pasokan kalium gangguan kesadaran dan kelakuan,perubahan kepribadian,gejala neurologik yang berfliktuasi,serta perubahan nyata dari Electroencephalography(EEG).
  • 13. Chirrosis Hepatis O Pada pasien ini dilakukan diet tinggi protein dan tinggi kalori untuk memperbaiki status gizi pasien. O Pemberian protein pada penderita sirosis disesuaikan dengan kompikasi keadaan pasien. Kelebihan protein dapat mengakibatkan peningkatan amonia darah yang berbahaya, sedangkan kekurangan protein akan menghambat penyembuhan sel hati. O Pada sirosis hati terkompensasi diberikan diet tinggi kalori tinggi protein dengan maksud agar sel-sel hati dapat beregenerasi. Sedangkan untuk mengontrol tingkat amonia darah digunakan laktulosa dan atau suatu jenis antibiotik yang bernama neomisin. O Experts recommend the following protein intakes: • 1.2 g of protein per kg body weight each day in compensated liver cirrhosis • 1.5 g of protein per kg body weight each day in decompensated liver cirrhosis and malnutrition
  • 14. Phenylalanine,tryptophan,histidine,tyrosine O phenylalanine O tryptophan O histidine O tyrosine leucine, isoleucine and valine
  • 15. O Pada keadaan sirosis hati lanjut, terjadi pemecahan protein otot. Asam amino rantai cabang (AARC) yang terdiri dari valin, leusin, dan isoleusin digunakan sebagai sumber energi (kompensasi gangguan glukosa sebagai sumber energi) dan untuk metabolisme amonia. Dalam hal ini, otot rangka berperan sebagai organ hati kedua sehingga disarankan penderita sirosis hati mempunyai massa otot yang baik dan bertubuh agak gemuk. Dengan demikian, diharapkan cadangan energi lebih banyak, stadium kompensata dapat dipertahankan, dan penderita tidak mudah jatuh pada keadaan koma.
  • 16. O Bilamana tidak ada koma hepatik diberikan diet yang mengandung protein 1 gr/KgBB dan kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari atau 35-40 kcal/kgBB/hari dengan protein berkisar antara 1,2-1,5 g/kgBB bergantung pada derajat malnutrisi dan kondisi lain yang dialami pasien. Dalam preskripsi diet pasien sirosis hati, tidak ada pembatasan asupan karbohidrat walaupun pasien mengalami resistensi insulin (Tsiaousi, et.al., 2008).
  • 17. Ringkasan O Tidak ada batasan mutlak dalam diet untuk pasien dengan penyakit hati dan secara umum mereka harus mengikuti prinsip diet seimbang, diet sehat. Hal ini penting. Walaupun begitu pasien dengan penyakit hati harus menghindari alkohol. O Pasien dengan penyakit hati lanjut (kronis) dirawat sebagaimana perkembangannya-nya ke arah malnutrisi, yang dapat ditangani dengan langkah-langkah sebagai berikut: • asupan Kalori Yang memadai (35-40kkal per kg berat badan sehari) • protein asupan (1,2-1,5 g per kg berat badan perhari) • Terutama asam amino rantai cabang (BCAA) • asupan serat nabati. (simple CH : Complex CH = 1 : 3) • Lemak ± 20% total energi. Terutama MCT (Medium Chain Tryiglycerides) • Olahraga teratur untuk menjaga massa otot • Tambahan suplemen makanan secara enteral • Low Sodium diet (2000-2400mg sodium/hari atau 5-6 g garam meja/hari) • Makanan lembut dan tidak mengiritasi • Vitamin & mineral (termasuk anti-oxidan) O Konsultasi kepada dokter tetap diperlukan.
  • 19. Introduction O Kanker terjadi akibat perubahan sel yang melepaskan diri dari mekanisme pengaturan normal. Kanker sendiri merupakan istilah yang menggambarkan keadaan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali secara normal yaitu multiplikasi dan menyebar. O Multiplikasi sel merupakan keadaan normal pada masa pertumbuhan atau proses regenerasi. Akan tetapi bila faktor yang mengontrol pembelahan sel tidak lagi berfungsi dengan normal maka keadaan ini yang disebut penyakit kanker.
  • 20. O Penderita kanker sering disertai adanya kaheksi yaitu suatu sindroma yang ditandai dengan gejala klinik berupa anoreksia, perubahan ambang rasa kecap, penururnan berat badan, anemia, gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Keadaan ini merupakan akibat dari kanker baik lokal maupun sistemik dan juga merupakan komplikasi dari obat anti kanker.
  • 21. O Anoreksia adalah hilangnya atau berkurangnya nafsu makan yang merupakan faktor utama dalam terjadinya kaheksia pada kanker. Zat metabolit yang dihasilkan sel kanker menyebababkan anoreksia, cepat kenyang dan menyebabkan perubahan rasa kecap. Stres psikologis yang terjadi pada kanker juga menunjang peranan dalam terjadinya anoreksia. O Namun tidak jarang pada penderita yang mendapat asupan makanan yang adekuat juga mengalami penurunan berat badan adalah terjadinya hipermetabolisme pada penderita kanker.
  • 22. O Beberapa pengaruh pengobatan anti kanker pada status nutrisi: O Kemoterapi O Radioterapi O Pembedahan
  • 23. Tujuan Terapi Nutrisi pd Penderita Kanker O 1. Mempertahankan status nutrisi. 2. Mengurangi gejala sindroma kaheksia. 3. Mencegah komplikasi. 4. Memenuhi kecukupan mikronutrien O Kebutuhan nutrisi penderita kanker sangat individual dan berubah-ubah dari waktu ke waktu selama perjalanan penyakit serta tergantung dari terapi yang dijalankan. Kebutuhan energi dan protein penderita kanker belum ada kesepakatan. Secara umum dianjurkan kebutuhan kalori dianjurkan 25-35 kal/kg BB/hari, protein 1-1,5 gr/kg BB. Suplementasi vitamin sesuai kebutuhan terutama bagi yang tidak dapat mengkonsumsi diit gizi seimbang.
  • 24. Manajemen Nutrisi O Cara Pemberian : O Melalui mulut/oral O Nutrisi enteral/pipa O Nutrisi parenteral
  • 25. Manajemen Nutrisi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Anoreksia Perubahan cita rasa dan aroma terhadap makanan Kekeringan dan Sariawan pada mulut Disfagia Mual & Muntah Cepat kenyang & rasa capai Kembung & Diare