SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
ComLabs-USDI
Institut Teknologi Bandung




“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis
  Online Learner Pendidikan Tinggi”

          Djadja Sardjana
     Djadja@comlabs.itb.ac.id

                                   4 Maret 2011
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis
                           Online Learner Pendidikan Tinggi”
A. Pendahuluan
       Karakteristik Pembelajar Online (Online Learner) dewasa ini sangat berbeda dengan
karakteristik pembelajar pada sistem pendidikan jarak jauh klasik. Pembelajar jarak jauh
dengan memanfaatkan jasa teknologi internet lebih memanfaatkan jaringan komunikasi sosial
(social collaborative network for learning). Pembelajar Online (Online Learner), yang
merupakan karakteristik pembelajar abad 21 juga harus memiliki beberapa keterampilan
diantaranya keterampilan komunikasi sosial, keterampilan dialogis, keterampilan evaluasi diri
maupun kelompok, dan keterampilan refleksi.
       Oleh karena karakteristik tersebut, maka membawa implikasi terhadap aspek pedagogis
pada Pembelajaran Online (Online Learning). Untuk mengoptimalkan atau memfasilitasi
karakteristik Pembelajar Online (Online Learner) tersebut, maka model pembelajaran harus
bersifat eksploratoris dan juga dialogis dengan memanfaatkan tool-tool komunikasi berbasis
internet yang semakin pesat dan powerful saat ini.
       Penelitian sampai saat ini belum terkumpul untuk profil tipikal para pelajar online.
Meskipun beberapa karakteristik situasional, afektif, dan demografis dapat memotong ini
pelajar penduduk, apa yang tampaknya lebih umum adalah sifat berubah atau muncul para
pelajar online dan keragaman gaya belajar dan perbedaan generasi diwakili. Situasi ini
membawa implikasi pedagogis cukup untuk rancangan lingkungan belajar online dan
memerlukan review penelitian untuk menentukan karakteristik dan keterampilan peserta didik
online muncul. Menentukan karakteristik dan kebutuhan pendidikan para pelajar online belum
tentu menjamin kesuksesan dalam kursus pendidikan jarak jauh atau program (Galusha, 1997).
Itu bisa, bagaimanapun, secara signifikan membantu administrator, guru, dan desainer
instruksional memahami (a) yang cenderung berpartisipasi dalam belajar online, (b) apa faktor
atau motivator berkontribusi untuk sukses online pengalaman belajar, dan (c) potensi
hambatan detering beberapa siswa dari berpartisipasi dalam atau berhasil menyelesaikan
kursus online. Dalam rangka untuk lebih memahami karakteristik dan keterampilan dirasakan
para pelajar online dan yang mendasari motivasi dan kendala yang sukses dampak pengalaman
belajar online, penelaahan terhadap karakteristik peserta didik pendidikan tradisional atau
klasik jarak penting.




“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                Hal 2
B. Karakteristik Pembelajar Online Learning dalam Pendidikan Tinggi
        Sebelumnya profil para pelajar online dapat ditelusuri dari pengaturan klasik pendidikan
jarak jauh (Misalnya, korespondensi atau belajar di rumah) di mana sebagian besar peserta
didik adlah orang dewasa dengan pekerjaan, sosial, dan komitmen keluarga (Hanson et al,
1997.). Studi Dewan Nasional Home (NHSC) yang didirikan pada tahun 1926 menginformasikan
tentang profil demografis mahasiswa dan siswa yang belajar di rumah (Lambert, 2000): "Usia
rata-rata mereka adalah 34 tahun, 66% adalah laki-laki, 25% memiliki gelar sarjana, lebih dari
50% telah memiliki beberapa pendidikan perguruan tinggi, dan lebih dari 75% adalah menikah
"(hal. 11). Siswa juga digambarkan mempunyai motivasi diri, berorientasi tujuan, dan disiplin
diri.
        Konsep akademik siswa juga terbukti menjadi prediktor kunci untuk sukses dalam
pendidikan jarak jauh. Dille dan Mezack (1991) mempelajari profil dari siswa yang terdaftar di
telecourses (kursus yang disampaikan melalui televisi) dengan fokus pada lokus kontrol
(Internal / atribut keberhasilan dan kegagalan eksternal) dan gaya belajar (misalnya, verbal,
visual, atau kinestetik) sebagai prediktor keberhasilan antara siswa pendidikan perguruan tinggi
jarak jauh. Mereka menemukan bahwa lokus kontrol adalah prediktor yang bermakna terhadap
keberhasilan dan ketekunan dalam program pendidikan jarak jauh. Khususnya, siswa dengan
lokus internal kontrol (mereka yang punya atribut kesuksesan dan kegagalan pada tugas untuk
perilaku pribadi dan usaha) lebih mungkin berhasil (menerima nilai C atau lebih baik) dan
bertahan dalam “Telecourse” daripada siswa dengan lokus kontrol eksternal (orang-orang yang
punya atribut kesuksesan dan kegagalan pada tugas karena faktor eksternal atau tak terkendali
seperti keberuntungan).
        Beberapa penelitian lain meneliti integrasi sikap mahasiswa, karakteristik kepribadian,
studi praktek, tingkat saja selesai, dan lainnya akademik, psikologis, dan “variabel social” untuk
mengidentifikasi hambatan dalam pendidikan jarak jauh dan menentukan penaksir
keberhasilan prestasi (misalnya, Bernt & Bugbee, Biner, Bink, Huffman & Dean, 1995; Fjortoff,
1995; Garland, 1993; Laube, 1992; Pugliese, 1994;Stone, 1992; 1993;). Secara keseluruhan hasil
studi tersebut menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki lokus kontrol internal yang
tinggi secara intrinsik termotivasi, ditambah dengan sikap positif dan harapan tinggi instruktur
kelas lebih mungkin berhasil untuk menyelesaikan gelar dalam program pendidikan jarak jauh.
        Menariknya, gaya belajar individu tidak terbukti menjadi prediktor signifikan
kesuksesan. Dasar pemikirannya adalah bahwa pendidikan jarak jauh secara inheren
akomodatif untuk berbagai gaya belajar (Dille & Mezack, 1991). Temuan ini konsisten dengan

“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                     Hal 3
karakteristik pedagogis dan teknologi yang mendukung lingkungan belajar dan, dalam hal
tertentu, lingkungan belajar berbasis web atau online yang menekankan interaksi dan
kolaborasi. Lingkungan multimodal (dukungan audio, video, dan teks) seperti ini, menyediakan
ruang interaksi individu dan kelompok dengan format sinkron dan asinkron, dukungan
representasi isi linier dan nonlinier, dan menyediakan berbagai alat belajar untuk memenuhi
berbagai gaya pembelajaran individu. Brown (2000) menyatakan, "Kita perlu membandingkan
antara media pembelajaran dan bagaimana orang tertentu mempelajari suatu topik"(hal. 12).


1) Mengubah Sifat dari Pembelajar Online
            Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun peserta didik pendidikan online/jarak
  jauh punya saham terhadap karakteristik demografi dan situasional, tidak ada bukti konkret
  menunjukkan bahwa ini kelompok yang homogen atau tidak berubah (Thompson, 1998).
  Bahkan, profil saat ini peserta didik jarak jauh online dapat dicirikan sebagai responsif
  terhadap kecepatan inovasi teknologi dan paradigma pembelajaran baru, serta termasuk
  semakin muda. Dalam laporan terbaru Konsorsium Sloan pada keadaan “online learning” di
  Amerika Serikat, dilaporkan Allen dan Seaman (2006) bahwa mahasiswa yang mewakili
  82,4% dari total populasi mahasiswa pendidikan tinggi mengambil minimal satu mata kuliah
  online.
            Penelitian juga menunjukkan bahwa interaksi dukungan dan kolaborasi anak muda
  yang saat ini semakin tumbuh dengan Internet dan Web berbasis Teknologi seperti mesin
  pencari, pesan instan, pengguna “Massive online multiplayer role-playing game
  (MMORPG)”,       podcasting,    vodcasting,   social   bookmark   dan    folksonomi,   sudah
  mempersiapkan dengan baik untuk terlibat dalam kegiatan belajar online (Dabbagh &
  Bannan-Ritland, 2005). Selain itu, pengiriman model pembelajaran seperti itu didistribusikan
  secara online, sebagai pengetahuan jaringan,            komunitas belajar, belajar jaringan
  asynchronous, dan portal pengetahuan, adalah dirancang untuk secara efektif sesuai dengan
  karakteristik populasi pelajar ini.
            Model ini mendukung interaksi dengan rekan-rekan mereka di ruang virtual pada
  proyek tim, terlibat dalam wacana online, meneliti makalah menggunakan sumber daya
  yang berbasis web, dan mengembangkan situs Web dan produk digital untuk menunjukkan
  pembelajaran. Meskipun Generasi Xers (lahir 1960-1980) terus mewakili sebagian besar
  peserta didik pendidikan jarak jauh online, generasi Nexters (lahir 1980-2000) segera akan



“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                  Hal 4
mewakili porsi yang cukup besar ini populasi, dengan membawa komunikasi baru dan
  keahlian teknologi.
           Populasi pendidikan jarak jauh secara keseluruhan juga menjadi lebih heterogen
  atau beragam, meliputi mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan pendidikan
  (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Globalisasi pendidikan jarak jauh telah memungkinkan
  mahasiswa dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran online,
  seperti bergabung di “mailing list”, berpartisipasi dalam seminar online, dan berbagi
  informasi melalui pengetahuan portal. Selain itu, peserta didik pendidikan jarak jauh
  menjadi kurang terikat pada lokasi. Thompson (1998) diuraikan dalam hal ini sebagai
  berikut: "Semakin, siswa di dekat dengan lembaga pendidikan tradisional yang memilih studi
  jarak tidak karena merupakan satu-satunya alternatif, melainkan karena alternatif yang lebih
  disukai "(hal. 13). Ketertarikan untuk lingkungan belajar dimediasi inovatif teknologi dan
  jadwalkursus yang fleksibel adalah dua alasan untuk keinginan berada di luar pendidikan
  mainstream (tradisional).


2) Pembelajar Online yang muncul
           Konsep klasik orang dewasa, tempat-terikat, motivasi diri, disiplin diri, dan tujuan-
  berorientasi pelajar, yang sebagian besar ditandai jarak pendidikan pelajar, sekarang sedang
  ditantang dengan pembelajaran online suatu kegiatan yang menekankan belajar independen
  dan menekankan interaksi sosial dan kolaborasi. Seperti yang dinyatakan oleh Anderson dan
  Garrison (1998), "Independensi dan karakteristik isolasi dari era industri pendidikan jarak
  jauh sedang ditantang oleh pendekatan kolaboratif untuk belajar yang dimungkinkan
  dengan jaringan belajar "(hal. 100).
         Oleh karena itu, peserta didik online harus siap untuk berbagi pekerjaan mereka,
  berinteraksi dalam kelompok kecil dan besar dalam pengaturan virtual, dan berkolaborasi
  dalam proyek online atau sebaliknya masyarakat berkembang semakin tergantung pada
  konektivitas dan interaksi. Mengingat konteks baru tersebut, karakteristik keterampilan apa
  dirasakan dan muncul pada pembelajar online?
         Penelitian menunjukkan bahwa ketrampilan interpersonal dan komunikasi dan
  kelancaran dalam penggunaan kolaboratif teknologi pembelajaran online adalah kompetensi
  penting bagi peserta didik online (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Williams (2003)
  menemukan bahwa keterampilan interpersonal dan berkomunikasi (termasuk kemampuan
  menulis) mendominasi 10 besar kompetensi umum dalam program pendidikan jarak jauh

“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                   Hal 5
yang didukung oleh internet. Powell (2000) menggambarkan pembelajar online sebagai
  seseorang yang "sangat nyaman dengan komunikasi tertulis, agak cerdas dengan teknologi
  web, dan mahir dengan komputer".
         Selain itu., Cheurprakobkit, Hale, dan Olson (2002) melaporkan bahwa kurangnya
  pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi pembelajaran online,
  khususnya komunikasi dan kolaborasi teknologi, bisa hadir hambatan belajar untuk
  pengaturan siswa dalam pembelajaran online. Karakteristik penting lain dari peserta didik
  online yang membawa maju dari profil pembelajar jarak klasik adalah “self-directed
  learning” yang dapat digambarkan sebagai keterampilan "belajar cara belajar," atau
  metakognitif seseorang menjadi menyadari belajar sendiri (Olgren, 1998, hal 82).
  Cheurprakobkit et al. (2002) melaporkan bahwa siswa dalam lingkungan belajar online harus
  memiliki "perilaku diri" seperti disiplin diri, self-monitoring, self-inisiatif, dan self-
  manajemen, yang merupakan karakteristik diri atau diri diarahkan belajar. Mengingat tidak
  adanya fisik instruktur di pembelajaran online, kemampuan peserta didik untuk memonitor
  dan mengatur pembelajaran mereka sendiri menjadi kritis.
         Selanjutnya, peserta didik online harus memahami dan menghargai kesempatan
  belajar diberikan oleh teknologi kolaborasi dan komunikasi dalam rangka untuk terlibat
  secara aktif dan konstruktif dalam belajar. Beberapa peserta didik harus secara inheren
  tertarik pada interaksi atau rekan kolaborasi, sementara yang lain harus memahami nilai
  pendidikan pedagogis ini. Menjadi tertarik secara inheren untuk interaksi dapat dicirikan
  sebagai perbedaan individu      tersebut dalam sastra sebagai kebutuhan afiliasi. Dalam
  pembelajaran online lingkungan kebutuhan afiliasi dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk
  dihubungkan atau mendukung kemilikan kelompok (MacKeracher, 1996).
         Sebuah komunitas praktis (Community On Practice/COP) adalah contoh bagaimana
  kebutuhan afiliasi dapat diwujudkan dalam lingkungan belajar online. Anggota COP
  memahami bahwa pikiran social dan pengetahuan sedang bekerja yang merupakan modal
  intelektual bersama. COP adalah model pedagogis didasarkan pada teori belajar sebagai
  suatu proses sosial dan diterapkan dalam konteks online melalui jaringan pengetahuan,
  jaringan belajar asynchronous, dan Internet lain dan Kolaboratif berbasis web dan teknologi
  komunikasi (Wenger & Snyder, 2000).
         Meskipun peserta didik online masih perlu untuk (a) bertindak secara kompeten
  pada mereka sendiri, (b) memiliki kepercayaan dalam pengetahuan, keterampilan, dan
  kinerja, dan (c) mempelajari cara membuat dan mengelola kehadiran pribadi; kepedulian

“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                Hal 6
atau menunjukkan kebutuhan afiliasi adalah kunci untuk sebuah sukses dan pengalaman
  belajar bermakna secara online (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005).


3) Karakteristik Pembelajar Online
          Secara ringkas, karakteristik dan keterampilan berikut dianggap sebagai penting bagi
  keberhasilan para pelajar online:
  •   Memiliki akademis yang kuat konsep diri.
  •   Menunjukkan kelancaran dalam penggunaan teknologi pembelajaran online.
  •   Memiliki kemampuan interpersonal dan komunikasi.
  •   Pemahaman dan menilai interaksi dan pembelajaran kolaboratif.
  •   Memiliki sebuah lokus kontrol internal.
  •   Menunjukkan keterampilan self-directed learning.
  •   Yang menunjukkan kebutuhan afiliasi.


          Kompetensi dalam penggunaan teknologi pembelajaran online, khususnya
  komunikasi dan teknologi kolaboratif, tidak menjamin interaksi yang berarti, kolaborasi, dan
  membangun pengetahuan dalam lingkungan pembelajaran online (Lindblom-Ylanne &
  Pihlajamaki, 2003). Oleh karena itu, selain dengan karakteristik sebelumnya tercatat dan
  keterampilan, online pelajar harus memiliki atau mengembangkan kemampuan belajar
  kolaboratif independen terhadap teknologi. Keterampilan ini termasuk keterampilan
  pembelajaran sosial, diskursif atau keterampilan dialogis, diri dan kelompok evaluasi
  keterampilan, dan kemampuan refleksi (Comeaux, Huber, Kasprzak, & Nixon, 1998; Spector,
  1999). Masing-masing keahlian secara singkat dijelaskan pada bagian berikut.
  a) Keterampilan Belajar Sosial
              Belajar keterampilan sosial mendukung pengambilan keputusan, komunikasi,
       membangun kepercayaan, dan konflik manajemen, yang semuanya adalah komponen
       penting untuk kolaborasi yang efektif. Belajar keterampilan sosial yang diperlukan
       untuk menganggap peran kepemimpinan serta peran lainnya biasanya ditugaskan di
       tim.
  b) Diskursif atau Keterampilan Dialogis
              Diskursif atau keterampilan dialogis mencakup kemampuan untuk membahas
       masalah (yang diskursif), berbagi ide dan berdebat, negosiasi makna, menunjukkan



“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                 Hal 7
keterbukaan terhadap berbagai perspektif, dan memiliki artikulasi yang baik dan
       keterampilan mendengarkan.
   c) Keterampilan Evaluasi Diri dan Grup
              Termasuk belajar bagaimana menjadi individu bertanggung jawab atas (1) Aktif
       dan terlibat dalam kegiatan kelompok (2) Melakukan bagian yang adil dari pekerjaan
       dan (3) Membantu anggota kelompok lainnya untuk menunjukkan kompetensi dan
       prestasi belajar (yaitu, interaksi promotif).
   d) Refleksi Keterampilan
              Termasuk kemampuan untuk menerapkan pertimbangan substantif dan
       penilaian proses belajar sendiri dan proses kelompok belajar. Pelajar harus terampil
       dalam manajemen waktu dan strategi yang berorientasi membantu mereka
       mempersiapkan diri untuk belajar, dan dalam strategi belajar kognitif yang membantu
       mereka berinteraksi bermakna dengan isi pembelajaran. Selain itu, manajemen waktu
       dan keterampilan strategi berorientasi memiliki dampak langsung terhadap
       pembelajaran kolaboratif dalam hal efektif dan efisien melaksanakan tanggung jawab
       menjadi seorang yang aktif dan bertanggung anggota kelompok. strategi belajar
       kognitif, di sisi lain, yang dianggap paling relevan dengan kemampuan individu untuk
       merenungkan, memantau, dan menilai seseorang sendiri belajar ketika melaksanakan
       tugas belajar.


Sebagai ringkasan, seorang pembelajar online yang sukses harus:
   1. Menjadi terampil dalam penggunaan teknologi pembelajaran online, terutama
       komunikasi dan teknologi kolaboratif.
   2. Memiliki konsep diri dan interpersonal akademis yang kuat serta keterampilan
       komunikasi baik.
   3. Memiliki     pemahaman       dasar    dan        apresiasi   pembelajaran   kolaboratif    dan
       mengembangkan kompetensi dalam keterampilan yang terkait.
   4. Memperoleh belajar keterampilan self-directed melalui penempatan manajemen waktu
       dan strategi belajar kognitif.




“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                        Hal 8
C. Implikasi Pedagogis Online Learning di Pendidikan Tinggi
       Untuk mengakomodasi secara efektif, dukungan, dan mempromosikan karakteristik dan
keterampilan Pembelajar online yang sukses seperti yang dibahas dalam makalah ini;
pengembang pembelajaran online, instruktur, dan guru harus mempertimbangkan dua model
pedagogis saat merancang mereka online kursus dan interaksi belajar: eksplorasi dan dialogis.


1) Model Pedagogis Eksplorasi
              Model eksplorasi pembelajaran didasarkan pada konstruksi teori penemuan atau
    penyelidikan berbasis pembelajaran, di mana peserta didik dengan penyelidikan ilmiah
    atau masalah otentik dengan konten tertentu dan diminta untuk menghasilkan hipotesis,
    mengumpulkan informasi yang relevan dengan menggunakan berbagai sumber daya, dan
    memberikan solusi, rencana aksi, rekomendasi, dan interpretasi situasi (Dabbagh &
    Bannan-Ritland, 2005). Contoh model tersebut termasuk Microworlds, simulasi,
    WebQuests, magang kognitif, belajar lokasi, dan pembelajaran berbasis masalah. Model ini
    mendukung kolaboratif pembelajaran, keterampilan interpersonal dan komunikasi,
    keterampilan belajar sosial, dan grup evaluasi keterampilan, keterampilan refleksi, dan
    keterampilan belajar mandiri, yang semuanya adalah karakteristik para pelajar online yang
    sukses.
              Modus eksplorasi atau pengalaman pembelajaran yang disediakan dalam
    pembelajaran online melalui penggunaan beberapa teknologi pembelajaran online,
    termasuk hypermedia, multimedia, search engine, audio digital dan video, grafik, dan
    modul pembelajaran mandiri yang dikembangkan dengan menggunakan berbagai alat.
    Contoh bagaimana model eksplorasi dapat diterapkan dalam pembelajaran online adalah
    sebagai berikut:
   •   Menggunakan alat berbasis web authoring dan bahasa scripting untuk mengembangkan
       diri berisi modul pembelajaran seperti Microworlds dan simulasi yangmelibatkan para
       siswa dalam kegiatan eksplorasi.
   •   Menyediakan sumber daya yang berbasis web menggunakan hypermedia dan link
       multimedia yang mendukung kegiatan siswa bereksplorasi.
   •   Memberikan link ke mesin pencari di lokasi kursus memungkinkan siswa untuk mencari
       sumber daya berbasis web untuk mempromosikan eksplorasi.
   •   Menyediakan link ke database repositori online dan pengetahuan yang menyediakan
       data nyata seperti informasi cuaca up-to-date dan data ilmiah lainnya dan statistik.

“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                      Hal 9
•   Memberikan siswa dengan area posting Web dan alat yang sesuai untuk
       mempublikasikan pekerjaan masing-masing (misalnya, kertas kerja, solusi masalah, dll).
       Siswa kemudian dapat terlibat dalam pelaksanaan evaluasi rekan kerja satu sama lain,
       mendorong berpikir reflektif.


       Ketika merancang pembelajaran online berdasarkan model pedagogis eksplorasi,
keputusan dari teknologi pembelajaran yang digunakan akhirnya diserahkan pada keahlian
pengembang pembelajaran online, sumber daya yang tersedia dan teknologi, karakteristik
peserta, dan karakteristik pembelajaran model pedagogis yang dilaksanakan (Dabbagh &
Bannan-Ritland, 2005). Sebuah aktivitas belajar online populer dengan banyak guru yang
mendukung model pembelajaran eksplorasi adalah WebQuest. Kegiatannya berorientasi
penyelidikan di mana sebagian besar atau seluruh informasi yang digunakan oleh peserta didik
adalah diambil dari Web. WebQuests dirancang untuk menggunakan waktu peserta didik
“untuk membantu mereka fokus pada penggunaan informasi daripada mencarinya untuk
mendukung pemikiran peserta didik di tingkat analisis, sintesis dan evaluasi.” (Dodge, n.d.)


2) Model Pedagogis Dialogis
       Model pembelajaran dialogis menekankan interaksi sosial melalui dialog dan
percakapan. Idenya adalah untuk membantu peserta didik dalam membangun pengetahuan
baru terutama melalui dialog sebagai bentuk interaksi. Internet dan teknologi berbasis web
menyediakan mekanisme untuk mendukung berbagai dialog terkait dengan situasi
pembelajaran informal dan formal. Sebagai contoh, sebuah forum kelompok berbasis Web
(discussion board) dapat mendukung percakapan formal yang terjadi dalam mendukung
tujuan-tujuan instruksional khusus atau pertukaran percakapan informal berdasarkan
kepentingan konten (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Kedua pertukaran percakapan
memupuk rasa komunitas dan memiliki. Contoh model pembelajaran pedagogis dialogis
termasuk masyarakat, membangun pengetahuan masyarakat, dan praktek masyarakat. Model
ini menekankandiskursif atau dialogis keterampilan seperti artikulasi, refleksi, kolaborasi, dan
negosiasi, serta kemampuan evaluasi diri dan kelompok, yang mendukung karakteristik peserta
didik online yang sukses.
       Teknologi pembelajaran online yang mendukung pelaksanaan pedagogis dialogis model
termasuk alat asinkron dan sinkron, seperti email, papan buletin atau forum diskusi, milist,
computer conferencing, groupware, pertukaran dokumen, virtual chat, dan video conferencing.

“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                   Hal 10
Contoh cara model pedagogis dialogis dapat diimplementasikan dalam pembelajaran online
adalah sebagai berikut:
   •   Menyiapkan daerah kelompok diskusi online difokuskan pada sebuah topik atau spesifik
       kegiatan, tujuan, atau proyek, seperti studi kasus, menggunakan diskusi asynchronous
       forum untuk meningkatkan kerjasama dan negosiasi sosial. Beberapa diskusi kelompok
       terbuka dapat berakhir dan tanpa moderator, memungkinkan siswa untuk
       mengumpulkan informasi dari satu sama lain, sedangkan yang lain dapat mengambil
       bentuk terstruktur diskusi online.
   •   Merancang aktivitas yang memungkinkan anggota kelompok untuk berbagi dokumen
       terkait dengan kelompok proyek. Berbagi online dokumen adalah kegiatan kolaboratif
       dan dapat berkisar dari sekadar menampilkan dokumen pada suatu area tertentu
       posting Web untuk memiliki anggota kelompok kerja secara simultan pada sebuah
       groupware dokumen menggunakan (suatu aplikasi alat berbagi). Bila dokumen
       ditampilkan, anggota kelompok dapat membahas isinya melalui email, videoconference,
       atau chatting. Ketika groupware digunakan, anggota kelompok dapat bersama-
       mengedit dokumen online dan membubuhi keterangan dokumen jika groupware
       memiliki built-in sistem anotasi, siswa terlibat dalam kegiatan komunikasi sinkron
       menggunakan virtual chat dan videoconference. Kegiatan kerja sama Real-
       timememungkinkan kelompok untuk brainstorming ide-ide, masalah perdebatan, dan
       rencana aksi mengembangkan dalam jangka waktu tertentu.
   •   Tambahan contoh aplikasi pembelajaran online yang mendukung dialogis pedagogis
       model MUDs dan Moos (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). MUDs dan Moos adalah
       pengetahuan jaringan yang menekankan interaksi sosial dan negosiasi melalui
       permainan peran-bermain (Role Playing Game). Sebuah MUDs (Multiple User Dungeon
       atau Multiple User Dimension) adalah "Dunia maya di mana Anda menjadi tubuh
       karakter Anda mengadopsi untuk mengatur dunia "(Hall, 2001, hal 55). Pengguna
       menjelajahi dunia maya secara real time dan biasanya di waktu yang sama seperti
       pengguna lainnya yang juga mengendalikan karakter. Pengguna dapat berbicara satu
       sama lain dan bentuk tim. Tema, isi, dan gaya bervariasi dari satu MUDs ke yang
       berikutnya. MUD berasal dari permainan yang disebut Dungeons and Dragons
       dikembangkan untuk multi-user pada Internet. Dalam pengaturan pendidikan, MUD
       sedang digunakan sebagai alat kolaborasi untuk siswa. "Dalam pembelajaran berbasis
       web, penggambaran peran simulasi dapat difasilitasi melalui Multi-User Dialog (MUD)

“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”               Hal 11
lingkungan, dimana instruktur menciptakan ruang multi-user dengan karakter tema
       sentral, dan artefak "(Khan, 2001, p.81).
                  Sebuah MOO (Multi-User Object Oriented) adalah jenis MUD yang memberikan
       pengguna kesempatan untuk mengalami dunia maya sebagai pemain dari permainan
       atau penjelajah tema. Perbedaan penting antara Moos dan MUDs adalah bahwa Moos
       menggunakan multimedia, sedangkan MUDs terutama berbasis teks. Selain itu, Moos
       berkembang menjadi ruang sosial sehingga lebih mudah untuk digunakan sebagai kelas
       virtual atau sebagai ruang untuk konferensi dan pertemuan.


D. Kesimpulan
       Profil pembelajar online berubah dari yang tua, sebagian besar bekerja, tempat terikat,
berorientasi tujuan, dan intrinsik termotivasi, kepada yang beragam, dinamis, tentatif, muda,
dan responsif terhadap perubahan teknologi yang cepat. Perubahan ini dalam profil pedagogis
menimbulkan tantangan yang dapat diatasi melalui pemahaman yang lebih baik pada para
pelajar online.
       Peserta didik online      digambarkan sebagai seseorang yang memiliki konsep diri
akademis yang kuat, kompeten dalam penggunaan Teknologi pembelajaran online, khususnya
komunikasi dan kolaborasi Teknologi; Mengerti, nilai, dan terlibat dalam interaksi sosial dan
kolaborasi pembelajaran; Memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi yang kuat, dan
mengarahkan diri sendiri.
       Dalam rangka mendukung dan mempromosikan karakteristik dan keterampilan lebih
efektif, para pengembang online, instruktur, atau guru harus fokus pada merancang lingkungan
pembelajaran online       yang mendukung pembelajaran eksplorasi dan dialogis. Lingkungan
belajar yang eksplorasi dan dialogis melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
online yang membutuhkan belajar kolaborasi, komunikasi, interaksi sosial, refleksi, evaluasi,
dan mandiri. Karakteristik dan keterampilan pembelajar online baru terus muncul pada
generasi dan teknologi masa depan, untuk itu dibutuhkan model pedagogis lebih mendalam
yang akan mengembangkan dan mengubah desain lingkungan belajar online.




“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                Hal 12
DAFTAR PUSTAKA
[1]   Allen, I.E., & Seaman, J. (2006, November). Making the grade: Online education in the
      United States. Sloan Consortium and Babson Survey Research Group. Retrieved
      http://www.sloan-c.org/publications/survey/index.asp
[2]   Anderson, T.D., & Garrison, D.R. (1998). Learning in a networked world: New roles and
      responsibilities. In C.C. Gibson (Ed.), Distance learners in higher education (pp. 97-112).
      Madison, WI: Atwood Publishing.
[3]   Bernt, F.L., & Bugbee, A.C. (1993). Study practices and attitudes related to academic
      success in a distance learning programme. Distance Education, 14(1), 97-112.
[4]   Biner, P.M., Bink, M.L., Huffman, M.L., & Dean, R.S. (1995). Personality characteristics
      differentiating and predicting the achievement of televised-course students and
      traditional-course students. The American Journal of Distance Education, 9(2), 46-60.
[5]   Brown, J.S. (2000). Growing up digital: How the Web changes work, education, and the
      ways       people        learn.       Retrieved       July      27,      2007,          from
      http://www.usdla.org/html/journal/FEB02_Issue/article01.html
[6]   Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 7(3) Cheurprakobkit, S., Hale,
      D.F., & Olson, J.N. (2002). Technicians' perceptions about Web-based courses: The
      University of Texas system experience. The American Journal of Distance Education,
      16(4), 245-258.
[7]   Comeaux, P., Huber, R., Kasprzak, J., & Nixon, M.A. (1998). Collaborative learning in Web-
      based instruction. Paper presented at the 3rd WebNet 98 World Conference on the
      WWW, Internet, and Intranet, Orlando, FL.
[8]   Dabbagh, N., & Bannan-Ritland, B. (2005). Online learning: Concepts, strategies, and
      application. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
[9]   Dille, B., & Mezack, M. (1991). Identifying predictors of high risk among community
      college telecourse students. The American Journal of Distance Education, 2(1), 25-37.
[10] Dodge, B. (n.d.). What is a WebQuest? Retrieved July 27, 2007, from the WebQuest home
      page: http://webquest.org
[11] Fjortoff, N.F. (1995, October). Predicting persistence in distance learning programs. Paper
      presented at the Mid-Western Educational Research Meeting, Chicago. (ERIC Document
      Reproduction Service No. ED 387 620).
[12] Galusha, J. M. (1997). Barriers to learning in distance education. InterpersonalComputing
      and Technology, 5(3-4), 6-14.

“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi”                  Hal 13

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14Nadya Natalia
 
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...shufynoor
 
Media Pembelajaran Berbasis Web
Media Pembelajaran Berbasis WebMedia Pembelajaran Berbasis Web
Media Pembelajaran Berbasis Webfadhilahrani
 
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018NoveniaSembiring
 
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)felikstevanus
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...SeptianCahyo10
 
Perisian&Internet
Perisian&InternetPerisian&Internet
Perisian&Internetdr2200s
 
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...Ellya Yasmien
 
Pengantar elearning
Pengantar elearningPengantar elearning
Pengantar elearningariesmaesya
 
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserModel pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserBagus Prastya
 
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018farizsatiano32
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...Universitas Mercu Buana
 
E learning konsep dan strategi penerapananya
E learning konsep dan strategi penerapananyaE learning konsep dan strategi penerapananya
E learning konsep dan strategi penerapananyarosidin2811
 
Makalah Dasar TIK "E-Learning"
Makalah Dasar TIK "E-Learning"Makalah Dasar TIK "E-Learning"
Makalah Dasar TIK "E-Learning"Asep Hendri
 
E-learning
E-learningE-learning
E-learninglauthfi
 
Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...
Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...
Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...RamaNurrajib
 
324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengen
324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengen324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengen
324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenAchmatNurfauzi
 
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah Herlina
 

Mais procurados (20)

Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
 
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
 
PPT e-LEARNING
PPT e-LEARNINGPPT e-LEARNING
PPT e-LEARNING
 
Media Pembelajaran Berbasis Web
Media Pembelajaran Berbasis WebMedia Pembelajaran Berbasis Web
Media Pembelajaran Berbasis Web
 
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
 
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...
 
Perisian&Internet
Perisian&InternetPerisian&Internet
Perisian&Internet
 
Pembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis webPembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis web
 
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
 
Pengantar elearning
Pengantar elearningPengantar elearning
Pengantar elearning
 
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserModel pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
 
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
 
E learning konsep dan strategi penerapananya
E learning konsep dan strategi penerapananyaE learning konsep dan strategi penerapananya
E learning konsep dan strategi penerapananya
 
Makalah Dasar TIK "E-Learning"
Makalah Dasar TIK "E-Learning"Makalah Dasar TIK "E-Learning"
Makalah Dasar TIK "E-Learning"
 
E-learning
E-learningE-learning
E-learning
 
Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...
Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...
Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...
 
324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengen
324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengen324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengen
324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengen
 
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
 

Destaque

Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...
Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...
Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...Djadja Sardjana
 
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat  tangible dan intangiblePembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat  tangible dan intangible
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangibleDjadja Sardjana
 
Manajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger University
Manajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger UniversityManajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger University
Manajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger UniversityDjadja Sardjana
 
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...Djadja Sardjana
 
ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...
ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...
ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...Djadja Sardjana
 
Dasar.Administrasi.Pendidikan
Dasar.Administrasi.PendidikanDasar.Administrasi.Pendidikan
Dasar.Administrasi.PendidikanDjadja Sardjana
 
Process of Creative Regeneration: Lecture on Corporate Creativity
Process of Creative Regeneration: Lecture on Corporate CreativityProcess of Creative Regeneration: Lecture on Corporate Creativity
Process of Creative Regeneration: Lecture on Corporate CreativityDjadja Sardjana
 
Resep menuju kesuksesan: “Dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berba...
Resep menuju kesuksesan: “Dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berba...Resep menuju kesuksesan: “Dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berba...
Resep menuju kesuksesan: “Dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berba...Djadja Sardjana
 
Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
Pengembangan Ilmu Manajemen PendidikanPengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
Pengembangan Ilmu Manajemen PendidikanDjadja Sardjana
 
Creative Management: Lecture on Corporate Creativity
Creative Management: Lecture on Corporate CreativityCreative Management: Lecture on Corporate Creativity
Creative Management: Lecture on Corporate CreativityDjadja Sardjana
 
Project ManagementOf Telecom Project A Case Study
Project ManagementOf Telecom Project A Case StudyProject ManagementOf Telecom Project A Case Study
Project ManagementOf Telecom Project A Case StudyDjadja Sardjana
 

Destaque (11)

Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...
Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...
Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...
 
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat  tangible dan intangiblePembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat  tangible dan intangible
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible
 
Manajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger University
Manajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger UniversityManajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger University
Manajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger University
 
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
 
ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...
ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...
ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...
 
Dasar.Administrasi.Pendidikan
Dasar.Administrasi.PendidikanDasar.Administrasi.Pendidikan
Dasar.Administrasi.Pendidikan
 
Process of Creative Regeneration: Lecture on Corporate Creativity
Process of Creative Regeneration: Lecture on Corporate CreativityProcess of Creative Regeneration: Lecture on Corporate Creativity
Process of Creative Regeneration: Lecture on Corporate Creativity
 
Resep menuju kesuksesan: “Dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berba...
Resep menuju kesuksesan: “Dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berba...Resep menuju kesuksesan: “Dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berba...
Resep menuju kesuksesan: “Dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berba...
 
Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
Pengembangan Ilmu Manajemen PendidikanPengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
 
Creative Management: Lecture on Corporate Creativity
Creative Management: Lecture on Corporate CreativityCreative Management: Lecture on Corporate Creativity
Creative Management: Lecture on Corporate Creativity
 
Project ManagementOf Telecom Project A Case Study
Project ManagementOf Telecom Project A Case StudyProject ManagementOf Telecom Project A Case Study
Project ManagementOf Telecom Project A Case Study
 

Semelhante a Karakteristik Online Learner

Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blogUpaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blogAde Fathurahman
 
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...FaizalRisdianto1
 
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Djadja Sardjana
 
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...Yasni Lavinia
 
Model dan strategi Blended learning and flipped classroom
Model dan strategi Blended learning and flipped classroomModel dan strategi Blended learning and flipped classroom
Model dan strategi Blended learning and flipped classroomhimabioummy
 
research_and_distance_education
research_and_distance_educationresearch_and_distance_education
research_and_distance_educationFailasuf Fadli
 
Model dan strategi Blended learning and flipped classroom
Model dan strategi Blended learning and flipped classroomModel dan strategi Blended learning and flipped classroom
Model dan strategi Blended learning and flipped classroomhimabioummy
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebModul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebMuzdalifahbiologi016
 
Pertemuan 11 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 11 pengantar tik (stkip)Pertemuan 11 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 11 pengantar tik (stkip)Dede Alamsyah
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkMbakyu Sarah
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkAGUS SETIYONO
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkAGUS SETIYONO
 
Implimentasi e learning
Implimentasi e learningImplimentasi e learning
Implimentasi e learningtikamahduri19
 
Perbandingan pembelajaran
Perbandingan pembelajaranPerbandingan pembelajaran
Perbandingan pembelajaranHARISA MARDIANA
 
Modul Media pembelajaran berbasis WEB
Modul Media pembelajaran berbasis WEBModul Media pembelajaran berbasis WEB
Modul Media pembelajaran berbasis WEBRini biologi
 

Semelhante a Karakteristik Online Learner (20)

Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blogUpaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
 
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
 
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
 
Wiki
WikiWiki
Wiki
 
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
 
Model dan strategi Blended learning and flipped classroom
Model dan strategi Blended learning and flipped classroomModel dan strategi Blended learning and flipped classroom
Model dan strategi Blended learning and flipped classroom
 
Modul. pdf
Modul. pdfModul. pdf
Modul. pdf
 
research_and_distance_education
research_and_distance_educationresearch_and_distance_education
research_and_distance_education
 
Model dan strategi Blended learning and flipped classroom
Model dan strategi Blended learning and flipped classroomModel dan strategi Blended learning and flipped classroom
Model dan strategi Blended learning and flipped classroom
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebModul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
 
Pertemuan 11 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 11 pengantar tik (stkip)Pertemuan 11 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 11 pengantar tik (stkip)
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
 
E-LEARNING
E-LEARNINGE-LEARNING
E-LEARNING
 
Implimentasi e learning
Implimentasi e learningImplimentasi e learning
Implimentasi e learning
 
Modul Media Pembelajaran
Modul Media Pembelajaran Modul Media Pembelajaran
Modul Media Pembelajaran
 
Perbandingan pembelajaran
Perbandingan pembelajaranPerbandingan pembelajaran
Perbandingan pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul Media pembelajaran berbasis WEB
Modul Media pembelajaran berbasis WEBModul Media pembelajaran berbasis WEB
Modul Media pembelajaran berbasis WEB
 

Mais de Djadja Sardjana

Organisasi dan Tata Kelola e-Learning di Perusahaan
Organisasi dan Tata Kelola e-Learning di PerusahaanOrganisasi dan Tata Kelola e-Learning di Perusahaan
Organisasi dan Tata Kelola e-Learning di PerusahaanDjadja Sardjana
 
Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...
Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...
Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...Djadja Sardjana
 
Digitalization of Learning and Knowledge Management on Corporate
Digitalization of Learning and  Knowledge Management on Corporate  Digitalization of Learning and  Knowledge Management on Corporate
Digitalization of Learning and Knowledge Management on Corporate Djadja Sardjana
 
Konsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di Perusahaan
Konsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di PerusahaanKonsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di Perusahaan
Konsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di PerusahaanDjadja Sardjana
 
Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...
Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...
Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...Djadja Sardjana
 
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiPeningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiDjadja Sardjana
 
TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning
TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning
TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning Djadja Sardjana
 
Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...
Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...
Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...Djadja Sardjana
 
Teknik Kreatif Menjalankan Usaha
Teknik Kreatif Menjalankan UsahaTeknik Kreatif Menjalankan Usaha
Teknik Kreatif Menjalankan UsahaDjadja Sardjana
 
Human Capital Development & Future Learning for BCA
Human Capital Development & Future Learning for BCAHuman Capital Development & Future Learning for BCA
Human Capital Development & Future Learning for BCADjadja Sardjana
 
Corporate Ethics and Social Responsibility
Corporate Ethics and Social ResponsibilityCorporate Ethics and Social Responsibility
Corporate Ethics and Social ResponsibilityDjadja Sardjana
 
Basic Concept of Strategy & Strategic Management
Basic Concept of Strategy & Strategic Management Basic Concept of Strategy & Strategic Management
Basic Concept of Strategy & Strategic Management Djadja Sardjana
 
Policy Making and Decision Making in Education
Policy Making and Decision Making in EducationPolicy Making and Decision Making in Education
Policy Making and Decision Making in EducationDjadja Sardjana
 
Kebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga Pendidikan
Kebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga PendidikanKebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga Pendidikan
Kebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga PendidikanDjadja Sardjana
 
Management Creativity and Its Form: Lecture on Corporate Creativity
Management Creativity and Its Form: Lecture on Corporate CreativityManagement Creativity and Its Form: Lecture on Corporate Creativity
Management Creativity and Its Form: Lecture on Corporate CreativityDjadja Sardjana
 
The Creative Manager: Lecture on Corporate Creativity
The Creative Manager: Lecture on Corporate CreativityThe Creative Manager: Lecture on Corporate Creativity
The Creative Manager: Lecture on Corporate CreativityDjadja Sardjana
 
ACFTA Trickle Down Effect: ICT Education Roles on Human Resources Readiness...
ACFTA Trickle Down Effect:  ICT Education Roles on Human Resources  Readiness...ACFTA Trickle Down Effect:  ICT Education Roles on Human Resources  Readiness...
ACFTA Trickle Down Effect: ICT Education Roles on Human Resources Readiness...Djadja Sardjana
 
Comlabs-ITB Service Excellence for Institution or Company
Comlabs-ITB Service Excellence for Institution or CompanyComlabs-ITB Service Excellence for Institution or Company
Comlabs-ITB Service Excellence for Institution or CompanyDjadja Sardjana
 
Online Education Medresa & Bapinger
Online Education Medresa & Bapinger Online Education Medresa & Bapinger
Online Education Medresa & Bapinger Djadja Sardjana
 
Bapinger help desk procedure, log book & report
Bapinger help desk procedure, log book & reportBapinger help desk procedure, log book & report
Bapinger help desk procedure, log book & reportDjadja Sardjana
 

Mais de Djadja Sardjana (20)

Organisasi dan Tata Kelola e-Learning di Perusahaan
Organisasi dan Tata Kelola e-Learning di PerusahaanOrganisasi dan Tata Kelola e-Learning di Perusahaan
Organisasi dan Tata Kelola e-Learning di Perusahaan
 
Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...
Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...
Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...
 
Digitalization of Learning and Knowledge Management on Corporate
Digitalization of Learning and  Knowledge Management on Corporate  Digitalization of Learning and  Knowledge Management on Corporate
Digitalization of Learning and Knowledge Management on Corporate
 
Konsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di Perusahaan
Konsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di PerusahaanKonsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di Perusahaan
Konsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di Perusahaan
 
Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...
Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...
Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...
 
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiPeningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
 
TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning
TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning
TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning
 
Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...
Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...
Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...
 
Teknik Kreatif Menjalankan Usaha
Teknik Kreatif Menjalankan UsahaTeknik Kreatif Menjalankan Usaha
Teknik Kreatif Menjalankan Usaha
 
Human Capital Development & Future Learning for BCA
Human Capital Development & Future Learning for BCAHuman Capital Development & Future Learning for BCA
Human Capital Development & Future Learning for BCA
 
Corporate Ethics and Social Responsibility
Corporate Ethics and Social ResponsibilityCorporate Ethics and Social Responsibility
Corporate Ethics and Social Responsibility
 
Basic Concept of Strategy & Strategic Management
Basic Concept of Strategy & Strategic Management Basic Concept of Strategy & Strategic Management
Basic Concept of Strategy & Strategic Management
 
Policy Making and Decision Making in Education
Policy Making and Decision Making in EducationPolicy Making and Decision Making in Education
Policy Making and Decision Making in Education
 
Kebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga Pendidikan
Kebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga PendidikanKebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga Pendidikan
Kebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga Pendidikan
 
Management Creativity and Its Form: Lecture on Corporate Creativity
Management Creativity and Its Form: Lecture on Corporate CreativityManagement Creativity and Its Form: Lecture on Corporate Creativity
Management Creativity and Its Form: Lecture on Corporate Creativity
 
The Creative Manager: Lecture on Corporate Creativity
The Creative Manager: Lecture on Corporate CreativityThe Creative Manager: Lecture on Corporate Creativity
The Creative Manager: Lecture on Corporate Creativity
 
ACFTA Trickle Down Effect: ICT Education Roles on Human Resources Readiness...
ACFTA Trickle Down Effect:  ICT Education Roles on Human Resources  Readiness...ACFTA Trickle Down Effect:  ICT Education Roles on Human Resources  Readiness...
ACFTA Trickle Down Effect: ICT Education Roles on Human Resources Readiness...
 
Comlabs-ITB Service Excellence for Institution or Company
Comlabs-ITB Service Excellence for Institution or CompanyComlabs-ITB Service Excellence for Institution or Company
Comlabs-ITB Service Excellence for Institution or Company
 
Online Education Medresa & Bapinger
Online Education Medresa & Bapinger Online Education Medresa & Bapinger
Online Education Medresa & Bapinger
 
Bapinger help desk procedure, log book & report
Bapinger help desk procedure, log book & reportBapinger help desk procedure, log book & report
Bapinger help desk procedure, log book & report
 

Último

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Último (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

Karakteristik Online Learner

  • 1. ComLabs-USDI Institut Teknologi Bandung “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Djadja Sardjana Djadja@comlabs.itb.ac.id 4 Maret 2011
  • 2. “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” A. Pendahuluan Karakteristik Pembelajar Online (Online Learner) dewasa ini sangat berbeda dengan karakteristik pembelajar pada sistem pendidikan jarak jauh klasik. Pembelajar jarak jauh dengan memanfaatkan jasa teknologi internet lebih memanfaatkan jaringan komunikasi sosial (social collaborative network for learning). Pembelajar Online (Online Learner), yang merupakan karakteristik pembelajar abad 21 juga harus memiliki beberapa keterampilan diantaranya keterampilan komunikasi sosial, keterampilan dialogis, keterampilan evaluasi diri maupun kelompok, dan keterampilan refleksi. Oleh karena karakteristik tersebut, maka membawa implikasi terhadap aspek pedagogis pada Pembelajaran Online (Online Learning). Untuk mengoptimalkan atau memfasilitasi karakteristik Pembelajar Online (Online Learner) tersebut, maka model pembelajaran harus bersifat eksploratoris dan juga dialogis dengan memanfaatkan tool-tool komunikasi berbasis internet yang semakin pesat dan powerful saat ini. Penelitian sampai saat ini belum terkumpul untuk profil tipikal para pelajar online. Meskipun beberapa karakteristik situasional, afektif, dan demografis dapat memotong ini pelajar penduduk, apa yang tampaknya lebih umum adalah sifat berubah atau muncul para pelajar online dan keragaman gaya belajar dan perbedaan generasi diwakili. Situasi ini membawa implikasi pedagogis cukup untuk rancangan lingkungan belajar online dan memerlukan review penelitian untuk menentukan karakteristik dan keterampilan peserta didik online muncul. Menentukan karakteristik dan kebutuhan pendidikan para pelajar online belum tentu menjamin kesuksesan dalam kursus pendidikan jarak jauh atau program (Galusha, 1997). Itu bisa, bagaimanapun, secara signifikan membantu administrator, guru, dan desainer instruksional memahami (a) yang cenderung berpartisipasi dalam belajar online, (b) apa faktor atau motivator berkontribusi untuk sukses online pengalaman belajar, dan (c) potensi hambatan detering beberapa siswa dari berpartisipasi dalam atau berhasil menyelesaikan kursus online. Dalam rangka untuk lebih memahami karakteristik dan keterampilan dirasakan para pelajar online dan yang mendasari motivasi dan kendala yang sukses dampak pengalaman belajar online, penelaahan terhadap karakteristik peserta didik pendidikan tradisional atau klasik jarak penting. “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 2
  • 3. B. Karakteristik Pembelajar Online Learning dalam Pendidikan Tinggi Sebelumnya profil para pelajar online dapat ditelusuri dari pengaturan klasik pendidikan jarak jauh (Misalnya, korespondensi atau belajar di rumah) di mana sebagian besar peserta didik adlah orang dewasa dengan pekerjaan, sosial, dan komitmen keluarga (Hanson et al, 1997.). Studi Dewan Nasional Home (NHSC) yang didirikan pada tahun 1926 menginformasikan tentang profil demografis mahasiswa dan siswa yang belajar di rumah (Lambert, 2000): "Usia rata-rata mereka adalah 34 tahun, 66% adalah laki-laki, 25% memiliki gelar sarjana, lebih dari 50% telah memiliki beberapa pendidikan perguruan tinggi, dan lebih dari 75% adalah menikah "(hal. 11). Siswa juga digambarkan mempunyai motivasi diri, berorientasi tujuan, dan disiplin diri. Konsep akademik siswa juga terbukti menjadi prediktor kunci untuk sukses dalam pendidikan jarak jauh. Dille dan Mezack (1991) mempelajari profil dari siswa yang terdaftar di telecourses (kursus yang disampaikan melalui televisi) dengan fokus pada lokus kontrol (Internal / atribut keberhasilan dan kegagalan eksternal) dan gaya belajar (misalnya, verbal, visual, atau kinestetik) sebagai prediktor keberhasilan antara siswa pendidikan perguruan tinggi jarak jauh. Mereka menemukan bahwa lokus kontrol adalah prediktor yang bermakna terhadap keberhasilan dan ketekunan dalam program pendidikan jarak jauh. Khususnya, siswa dengan lokus internal kontrol (mereka yang punya atribut kesuksesan dan kegagalan pada tugas untuk perilaku pribadi dan usaha) lebih mungkin berhasil (menerima nilai C atau lebih baik) dan bertahan dalam “Telecourse” daripada siswa dengan lokus kontrol eksternal (orang-orang yang punya atribut kesuksesan dan kegagalan pada tugas karena faktor eksternal atau tak terkendali seperti keberuntungan). Beberapa penelitian lain meneliti integrasi sikap mahasiswa, karakteristik kepribadian, studi praktek, tingkat saja selesai, dan lainnya akademik, psikologis, dan “variabel social” untuk mengidentifikasi hambatan dalam pendidikan jarak jauh dan menentukan penaksir keberhasilan prestasi (misalnya, Bernt & Bugbee, Biner, Bink, Huffman & Dean, 1995; Fjortoff, 1995; Garland, 1993; Laube, 1992; Pugliese, 1994;Stone, 1992; 1993;). Secara keseluruhan hasil studi tersebut menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki lokus kontrol internal yang tinggi secara intrinsik termotivasi, ditambah dengan sikap positif dan harapan tinggi instruktur kelas lebih mungkin berhasil untuk menyelesaikan gelar dalam program pendidikan jarak jauh. Menariknya, gaya belajar individu tidak terbukti menjadi prediktor signifikan kesuksesan. Dasar pemikirannya adalah bahwa pendidikan jarak jauh secara inheren akomodatif untuk berbagai gaya belajar (Dille & Mezack, 1991). Temuan ini konsisten dengan “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 3
  • 4. karakteristik pedagogis dan teknologi yang mendukung lingkungan belajar dan, dalam hal tertentu, lingkungan belajar berbasis web atau online yang menekankan interaksi dan kolaborasi. Lingkungan multimodal (dukungan audio, video, dan teks) seperti ini, menyediakan ruang interaksi individu dan kelompok dengan format sinkron dan asinkron, dukungan representasi isi linier dan nonlinier, dan menyediakan berbagai alat belajar untuk memenuhi berbagai gaya pembelajaran individu. Brown (2000) menyatakan, "Kita perlu membandingkan antara media pembelajaran dan bagaimana orang tertentu mempelajari suatu topik"(hal. 12). 1) Mengubah Sifat dari Pembelajar Online Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun peserta didik pendidikan online/jarak jauh punya saham terhadap karakteristik demografi dan situasional, tidak ada bukti konkret menunjukkan bahwa ini kelompok yang homogen atau tidak berubah (Thompson, 1998). Bahkan, profil saat ini peserta didik jarak jauh online dapat dicirikan sebagai responsif terhadap kecepatan inovasi teknologi dan paradigma pembelajaran baru, serta termasuk semakin muda. Dalam laporan terbaru Konsorsium Sloan pada keadaan “online learning” di Amerika Serikat, dilaporkan Allen dan Seaman (2006) bahwa mahasiswa yang mewakili 82,4% dari total populasi mahasiswa pendidikan tinggi mengambil minimal satu mata kuliah online. Penelitian juga menunjukkan bahwa interaksi dukungan dan kolaborasi anak muda yang saat ini semakin tumbuh dengan Internet dan Web berbasis Teknologi seperti mesin pencari, pesan instan, pengguna “Massive online multiplayer role-playing game (MMORPG)”, podcasting, vodcasting, social bookmark dan folksonomi, sudah mempersiapkan dengan baik untuk terlibat dalam kegiatan belajar online (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Selain itu, pengiriman model pembelajaran seperti itu didistribusikan secara online, sebagai pengetahuan jaringan, komunitas belajar, belajar jaringan asynchronous, dan portal pengetahuan, adalah dirancang untuk secara efektif sesuai dengan karakteristik populasi pelajar ini. Model ini mendukung interaksi dengan rekan-rekan mereka di ruang virtual pada proyek tim, terlibat dalam wacana online, meneliti makalah menggunakan sumber daya yang berbasis web, dan mengembangkan situs Web dan produk digital untuk menunjukkan pembelajaran. Meskipun Generasi Xers (lahir 1960-1980) terus mewakili sebagian besar peserta didik pendidikan jarak jauh online, generasi Nexters (lahir 1980-2000) segera akan “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 4
  • 5. mewakili porsi yang cukup besar ini populasi, dengan membawa komunikasi baru dan keahlian teknologi. Populasi pendidikan jarak jauh secara keseluruhan juga menjadi lebih heterogen atau beragam, meliputi mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan pendidikan (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Globalisasi pendidikan jarak jauh telah memungkinkan mahasiswa dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran online, seperti bergabung di “mailing list”, berpartisipasi dalam seminar online, dan berbagi informasi melalui pengetahuan portal. Selain itu, peserta didik pendidikan jarak jauh menjadi kurang terikat pada lokasi. Thompson (1998) diuraikan dalam hal ini sebagai berikut: "Semakin, siswa di dekat dengan lembaga pendidikan tradisional yang memilih studi jarak tidak karena merupakan satu-satunya alternatif, melainkan karena alternatif yang lebih disukai "(hal. 13). Ketertarikan untuk lingkungan belajar dimediasi inovatif teknologi dan jadwalkursus yang fleksibel adalah dua alasan untuk keinginan berada di luar pendidikan mainstream (tradisional). 2) Pembelajar Online yang muncul Konsep klasik orang dewasa, tempat-terikat, motivasi diri, disiplin diri, dan tujuan- berorientasi pelajar, yang sebagian besar ditandai jarak pendidikan pelajar, sekarang sedang ditantang dengan pembelajaran online suatu kegiatan yang menekankan belajar independen dan menekankan interaksi sosial dan kolaborasi. Seperti yang dinyatakan oleh Anderson dan Garrison (1998), "Independensi dan karakteristik isolasi dari era industri pendidikan jarak jauh sedang ditantang oleh pendekatan kolaboratif untuk belajar yang dimungkinkan dengan jaringan belajar "(hal. 100). Oleh karena itu, peserta didik online harus siap untuk berbagi pekerjaan mereka, berinteraksi dalam kelompok kecil dan besar dalam pengaturan virtual, dan berkolaborasi dalam proyek online atau sebaliknya masyarakat berkembang semakin tergantung pada konektivitas dan interaksi. Mengingat konteks baru tersebut, karakteristik keterampilan apa dirasakan dan muncul pada pembelajar online? Penelitian menunjukkan bahwa ketrampilan interpersonal dan komunikasi dan kelancaran dalam penggunaan kolaboratif teknologi pembelajaran online adalah kompetensi penting bagi peserta didik online (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Williams (2003) menemukan bahwa keterampilan interpersonal dan berkomunikasi (termasuk kemampuan menulis) mendominasi 10 besar kompetensi umum dalam program pendidikan jarak jauh “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 5
  • 6. yang didukung oleh internet. Powell (2000) menggambarkan pembelajar online sebagai seseorang yang "sangat nyaman dengan komunikasi tertulis, agak cerdas dengan teknologi web, dan mahir dengan komputer". Selain itu., Cheurprakobkit, Hale, dan Olson (2002) melaporkan bahwa kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi pembelajaran online, khususnya komunikasi dan kolaborasi teknologi, bisa hadir hambatan belajar untuk pengaturan siswa dalam pembelajaran online. Karakteristik penting lain dari peserta didik online yang membawa maju dari profil pembelajar jarak klasik adalah “self-directed learning” yang dapat digambarkan sebagai keterampilan "belajar cara belajar," atau metakognitif seseorang menjadi menyadari belajar sendiri (Olgren, 1998, hal 82). Cheurprakobkit et al. (2002) melaporkan bahwa siswa dalam lingkungan belajar online harus memiliki "perilaku diri" seperti disiplin diri, self-monitoring, self-inisiatif, dan self- manajemen, yang merupakan karakteristik diri atau diri diarahkan belajar. Mengingat tidak adanya fisik instruktur di pembelajaran online, kemampuan peserta didik untuk memonitor dan mengatur pembelajaran mereka sendiri menjadi kritis. Selanjutnya, peserta didik online harus memahami dan menghargai kesempatan belajar diberikan oleh teknologi kolaborasi dan komunikasi dalam rangka untuk terlibat secara aktif dan konstruktif dalam belajar. Beberapa peserta didik harus secara inheren tertarik pada interaksi atau rekan kolaborasi, sementara yang lain harus memahami nilai pendidikan pedagogis ini. Menjadi tertarik secara inheren untuk interaksi dapat dicirikan sebagai perbedaan individu tersebut dalam sastra sebagai kebutuhan afiliasi. Dalam pembelajaran online lingkungan kebutuhan afiliasi dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk dihubungkan atau mendukung kemilikan kelompok (MacKeracher, 1996). Sebuah komunitas praktis (Community On Practice/COP) adalah contoh bagaimana kebutuhan afiliasi dapat diwujudkan dalam lingkungan belajar online. Anggota COP memahami bahwa pikiran social dan pengetahuan sedang bekerja yang merupakan modal intelektual bersama. COP adalah model pedagogis didasarkan pada teori belajar sebagai suatu proses sosial dan diterapkan dalam konteks online melalui jaringan pengetahuan, jaringan belajar asynchronous, dan Internet lain dan Kolaboratif berbasis web dan teknologi komunikasi (Wenger & Snyder, 2000). Meskipun peserta didik online masih perlu untuk (a) bertindak secara kompeten pada mereka sendiri, (b) memiliki kepercayaan dalam pengetahuan, keterampilan, dan kinerja, dan (c) mempelajari cara membuat dan mengelola kehadiran pribadi; kepedulian “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 6
  • 7. atau menunjukkan kebutuhan afiliasi adalah kunci untuk sebuah sukses dan pengalaman belajar bermakna secara online (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). 3) Karakteristik Pembelajar Online Secara ringkas, karakteristik dan keterampilan berikut dianggap sebagai penting bagi keberhasilan para pelajar online: • Memiliki akademis yang kuat konsep diri. • Menunjukkan kelancaran dalam penggunaan teknologi pembelajaran online. • Memiliki kemampuan interpersonal dan komunikasi. • Pemahaman dan menilai interaksi dan pembelajaran kolaboratif. • Memiliki sebuah lokus kontrol internal. • Menunjukkan keterampilan self-directed learning. • Yang menunjukkan kebutuhan afiliasi. Kompetensi dalam penggunaan teknologi pembelajaran online, khususnya komunikasi dan teknologi kolaboratif, tidak menjamin interaksi yang berarti, kolaborasi, dan membangun pengetahuan dalam lingkungan pembelajaran online (Lindblom-Ylanne & Pihlajamaki, 2003). Oleh karena itu, selain dengan karakteristik sebelumnya tercatat dan keterampilan, online pelajar harus memiliki atau mengembangkan kemampuan belajar kolaboratif independen terhadap teknologi. Keterampilan ini termasuk keterampilan pembelajaran sosial, diskursif atau keterampilan dialogis, diri dan kelompok evaluasi keterampilan, dan kemampuan refleksi (Comeaux, Huber, Kasprzak, & Nixon, 1998; Spector, 1999). Masing-masing keahlian secara singkat dijelaskan pada bagian berikut. a) Keterampilan Belajar Sosial Belajar keterampilan sosial mendukung pengambilan keputusan, komunikasi, membangun kepercayaan, dan konflik manajemen, yang semuanya adalah komponen penting untuk kolaborasi yang efektif. Belajar keterampilan sosial yang diperlukan untuk menganggap peran kepemimpinan serta peran lainnya biasanya ditugaskan di tim. b) Diskursif atau Keterampilan Dialogis Diskursif atau keterampilan dialogis mencakup kemampuan untuk membahas masalah (yang diskursif), berbagi ide dan berdebat, negosiasi makna, menunjukkan “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 7
  • 8. keterbukaan terhadap berbagai perspektif, dan memiliki artikulasi yang baik dan keterampilan mendengarkan. c) Keterampilan Evaluasi Diri dan Grup Termasuk belajar bagaimana menjadi individu bertanggung jawab atas (1) Aktif dan terlibat dalam kegiatan kelompok (2) Melakukan bagian yang adil dari pekerjaan dan (3) Membantu anggota kelompok lainnya untuk menunjukkan kompetensi dan prestasi belajar (yaitu, interaksi promotif). d) Refleksi Keterampilan Termasuk kemampuan untuk menerapkan pertimbangan substantif dan penilaian proses belajar sendiri dan proses kelompok belajar. Pelajar harus terampil dalam manajemen waktu dan strategi yang berorientasi membantu mereka mempersiapkan diri untuk belajar, dan dalam strategi belajar kognitif yang membantu mereka berinteraksi bermakna dengan isi pembelajaran. Selain itu, manajemen waktu dan keterampilan strategi berorientasi memiliki dampak langsung terhadap pembelajaran kolaboratif dalam hal efektif dan efisien melaksanakan tanggung jawab menjadi seorang yang aktif dan bertanggung anggota kelompok. strategi belajar kognitif, di sisi lain, yang dianggap paling relevan dengan kemampuan individu untuk merenungkan, memantau, dan menilai seseorang sendiri belajar ketika melaksanakan tugas belajar. Sebagai ringkasan, seorang pembelajar online yang sukses harus: 1. Menjadi terampil dalam penggunaan teknologi pembelajaran online, terutama komunikasi dan teknologi kolaboratif. 2. Memiliki konsep diri dan interpersonal akademis yang kuat serta keterampilan komunikasi baik. 3. Memiliki pemahaman dasar dan apresiasi pembelajaran kolaboratif dan mengembangkan kompetensi dalam keterampilan yang terkait. 4. Memperoleh belajar keterampilan self-directed melalui penempatan manajemen waktu dan strategi belajar kognitif. “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 8
  • 9. C. Implikasi Pedagogis Online Learning di Pendidikan Tinggi Untuk mengakomodasi secara efektif, dukungan, dan mempromosikan karakteristik dan keterampilan Pembelajar online yang sukses seperti yang dibahas dalam makalah ini; pengembang pembelajaran online, instruktur, dan guru harus mempertimbangkan dua model pedagogis saat merancang mereka online kursus dan interaksi belajar: eksplorasi dan dialogis. 1) Model Pedagogis Eksplorasi Model eksplorasi pembelajaran didasarkan pada konstruksi teori penemuan atau penyelidikan berbasis pembelajaran, di mana peserta didik dengan penyelidikan ilmiah atau masalah otentik dengan konten tertentu dan diminta untuk menghasilkan hipotesis, mengumpulkan informasi yang relevan dengan menggunakan berbagai sumber daya, dan memberikan solusi, rencana aksi, rekomendasi, dan interpretasi situasi (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Contoh model tersebut termasuk Microworlds, simulasi, WebQuests, magang kognitif, belajar lokasi, dan pembelajaran berbasis masalah. Model ini mendukung kolaboratif pembelajaran, keterampilan interpersonal dan komunikasi, keterampilan belajar sosial, dan grup evaluasi keterampilan, keterampilan refleksi, dan keterampilan belajar mandiri, yang semuanya adalah karakteristik para pelajar online yang sukses. Modus eksplorasi atau pengalaman pembelajaran yang disediakan dalam pembelajaran online melalui penggunaan beberapa teknologi pembelajaran online, termasuk hypermedia, multimedia, search engine, audio digital dan video, grafik, dan modul pembelajaran mandiri yang dikembangkan dengan menggunakan berbagai alat. Contoh bagaimana model eksplorasi dapat diterapkan dalam pembelajaran online adalah sebagai berikut: • Menggunakan alat berbasis web authoring dan bahasa scripting untuk mengembangkan diri berisi modul pembelajaran seperti Microworlds dan simulasi yangmelibatkan para siswa dalam kegiatan eksplorasi. • Menyediakan sumber daya yang berbasis web menggunakan hypermedia dan link multimedia yang mendukung kegiatan siswa bereksplorasi. • Memberikan link ke mesin pencari di lokasi kursus memungkinkan siswa untuk mencari sumber daya berbasis web untuk mempromosikan eksplorasi. • Menyediakan link ke database repositori online dan pengetahuan yang menyediakan data nyata seperti informasi cuaca up-to-date dan data ilmiah lainnya dan statistik. “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 9
  • 10. Memberikan siswa dengan area posting Web dan alat yang sesuai untuk mempublikasikan pekerjaan masing-masing (misalnya, kertas kerja, solusi masalah, dll). Siswa kemudian dapat terlibat dalam pelaksanaan evaluasi rekan kerja satu sama lain, mendorong berpikir reflektif. Ketika merancang pembelajaran online berdasarkan model pedagogis eksplorasi, keputusan dari teknologi pembelajaran yang digunakan akhirnya diserahkan pada keahlian pengembang pembelajaran online, sumber daya yang tersedia dan teknologi, karakteristik peserta, dan karakteristik pembelajaran model pedagogis yang dilaksanakan (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Sebuah aktivitas belajar online populer dengan banyak guru yang mendukung model pembelajaran eksplorasi adalah WebQuest. Kegiatannya berorientasi penyelidikan di mana sebagian besar atau seluruh informasi yang digunakan oleh peserta didik adalah diambil dari Web. WebQuests dirancang untuk menggunakan waktu peserta didik “untuk membantu mereka fokus pada penggunaan informasi daripada mencarinya untuk mendukung pemikiran peserta didik di tingkat analisis, sintesis dan evaluasi.” (Dodge, n.d.) 2) Model Pedagogis Dialogis Model pembelajaran dialogis menekankan interaksi sosial melalui dialog dan percakapan. Idenya adalah untuk membantu peserta didik dalam membangun pengetahuan baru terutama melalui dialog sebagai bentuk interaksi. Internet dan teknologi berbasis web menyediakan mekanisme untuk mendukung berbagai dialog terkait dengan situasi pembelajaran informal dan formal. Sebagai contoh, sebuah forum kelompok berbasis Web (discussion board) dapat mendukung percakapan formal yang terjadi dalam mendukung tujuan-tujuan instruksional khusus atau pertukaran percakapan informal berdasarkan kepentingan konten (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Kedua pertukaran percakapan memupuk rasa komunitas dan memiliki. Contoh model pembelajaran pedagogis dialogis termasuk masyarakat, membangun pengetahuan masyarakat, dan praktek masyarakat. Model ini menekankandiskursif atau dialogis keterampilan seperti artikulasi, refleksi, kolaborasi, dan negosiasi, serta kemampuan evaluasi diri dan kelompok, yang mendukung karakteristik peserta didik online yang sukses. Teknologi pembelajaran online yang mendukung pelaksanaan pedagogis dialogis model termasuk alat asinkron dan sinkron, seperti email, papan buletin atau forum diskusi, milist, computer conferencing, groupware, pertukaran dokumen, virtual chat, dan video conferencing. “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 10
  • 11. Contoh cara model pedagogis dialogis dapat diimplementasikan dalam pembelajaran online adalah sebagai berikut: • Menyiapkan daerah kelompok diskusi online difokuskan pada sebuah topik atau spesifik kegiatan, tujuan, atau proyek, seperti studi kasus, menggunakan diskusi asynchronous forum untuk meningkatkan kerjasama dan negosiasi sosial. Beberapa diskusi kelompok terbuka dapat berakhir dan tanpa moderator, memungkinkan siswa untuk mengumpulkan informasi dari satu sama lain, sedangkan yang lain dapat mengambil bentuk terstruktur diskusi online. • Merancang aktivitas yang memungkinkan anggota kelompok untuk berbagi dokumen terkait dengan kelompok proyek. Berbagi online dokumen adalah kegiatan kolaboratif dan dapat berkisar dari sekadar menampilkan dokumen pada suatu area tertentu posting Web untuk memiliki anggota kelompok kerja secara simultan pada sebuah groupware dokumen menggunakan (suatu aplikasi alat berbagi). Bila dokumen ditampilkan, anggota kelompok dapat membahas isinya melalui email, videoconference, atau chatting. Ketika groupware digunakan, anggota kelompok dapat bersama- mengedit dokumen online dan membubuhi keterangan dokumen jika groupware memiliki built-in sistem anotasi, siswa terlibat dalam kegiatan komunikasi sinkron menggunakan virtual chat dan videoconference. Kegiatan kerja sama Real- timememungkinkan kelompok untuk brainstorming ide-ide, masalah perdebatan, dan rencana aksi mengembangkan dalam jangka waktu tertentu. • Tambahan contoh aplikasi pembelajaran online yang mendukung dialogis pedagogis model MUDs dan Moos (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). MUDs dan Moos adalah pengetahuan jaringan yang menekankan interaksi sosial dan negosiasi melalui permainan peran-bermain (Role Playing Game). Sebuah MUDs (Multiple User Dungeon atau Multiple User Dimension) adalah "Dunia maya di mana Anda menjadi tubuh karakter Anda mengadopsi untuk mengatur dunia "(Hall, 2001, hal 55). Pengguna menjelajahi dunia maya secara real time dan biasanya di waktu yang sama seperti pengguna lainnya yang juga mengendalikan karakter. Pengguna dapat berbicara satu sama lain dan bentuk tim. Tema, isi, dan gaya bervariasi dari satu MUDs ke yang berikutnya. MUD berasal dari permainan yang disebut Dungeons and Dragons dikembangkan untuk multi-user pada Internet. Dalam pengaturan pendidikan, MUD sedang digunakan sebagai alat kolaborasi untuk siswa. "Dalam pembelajaran berbasis web, penggambaran peran simulasi dapat difasilitasi melalui Multi-User Dialog (MUD) “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 11
  • 12. lingkungan, dimana instruktur menciptakan ruang multi-user dengan karakter tema sentral, dan artefak "(Khan, 2001, p.81). Sebuah MOO (Multi-User Object Oriented) adalah jenis MUD yang memberikan pengguna kesempatan untuk mengalami dunia maya sebagai pemain dari permainan atau penjelajah tema. Perbedaan penting antara Moos dan MUDs adalah bahwa Moos menggunakan multimedia, sedangkan MUDs terutama berbasis teks. Selain itu, Moos berkembang menjadi ruang sosial sehingga lebih mudah untuk digunakan sebagai kelas virtual atau sebagai ruang untuk konferensi dan pertemuan. D. Kesimpulan Profil pembelajar online berubah dari yang tua, sebagian besar bekerja, tempat terikat, berorientasi tujuan, dan intrinsik termotivasi, kepada yang beragam, dinamis, tentatif, muda, dan responsif terhadap perubahan teknologi yang cepat. Perubahan ini dalam profil pedagogis menimbulkan tantangan yang dapat diatasi melalui pemahaman yang lebih baik pada para pelajar online. Peserta didik online digambarkan sebagai seseorang yang memiliki konsep diri akademis yang kuat, kompeten dalam penggunaan Teknologi pembelajaran online, khususnya komunikasi dan kolaborasi Teknologi; Mengerti, nilai, dan terlibat dalam interaksi sosial dan kolaborasi pembelajaran; Memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi yang kuat, dan mengarahkan diri sendiri. Dalam rangka mendukung dan mempromosikan karakteristik dan keterampilan lebih efektif, para pengembang online, instruktur, atau guru harus fokus pada merancang lingkungan pembelajaran online yang mendukung pembelajaran eksplorasi dan dialogis. Lingkungan belajar yang eksplorasi dan dialogis melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran online yang membutuhkan belajar kolaborasi, komunikasi, interaksi sosial, refleksi, evaluasi, dan mandiri. Karakteristik dan keterampilan pembelajar online baru terus muncul pada generasi dan teknologi masa depan, untuk itu dibutuhkan model pedagogis lebih mendalam yang akan mengembangkan dan mengubah desain lingkungan belajar online. “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA [1] Allen, I.E., & Seaman, J. (2006, November). Making the grade: Online education in the United States. Sloan Consortium and Babson Survey Research Group. Retrieved http://www.sloan-c.org/publications/survey/index.asp [2] Anderson, T.D., & Garrison, D.R. (1998). Learning in a networked world: New roles and responsibilities. In C.C. Gibson (Ed.), Distance learners in higher education (pp. 97-112). Madison, WI: Atwood Publishing. [3] Bernt, F.L., & Bugbee, A.C. (1993). Study practices and attitudes related to academic success in a distance learning programme. Distance Education, 14(1), 97-112. [4] Biner, P.M., Bink, M.L., Huffman, M.L., & Dean, R.S. (1995). Personality characteristics differentiating and predicting the achievement of televised-course students and traditional-course students. The American Journal of Distance Education, 9(2), 46-60. [5] Brown, J.S. (2000). Growing up digital: How the Web changes work, education, and the ways people learn. Retrieved July 27, 2007, from http://www.usdla.org/html/journal/FEB02_Issue/article01.html [6] Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 7(3) Cheurprakobkit, S., Hale, D.F., & Olson, J.N. (2002). Technicians' perceptions about Web-based courses: The University of Texas system experience. The American Journal of Distance Education, 16(4), 245-258. [7] Comeaux, P., Huber, R., Kasprzak, J., & Nixon, M.A. (1998). Collaborative learning in Web- based instruction. Paper presented at the 3rd WebNet 98 World Conference on the WWW, Internet, and Intranet, Orlando, FL. [8] Dabbagh, N., & Bannan-Ritland, B. (2005). Online learning: Concepts, strategies, and application. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. [9] Dille, B., & Mezack, M. (1991). Identifying predictors of high risk among community college telecourse students. The American Journal of Distance Education, 2(1), 25-37. [10] Dodge, B. (n.d.). What is a WebQuest? Retrieved July 27, 2007, from the WebQuest home page: http://webquest.org [11] Fjortoff, N.F. (1995, October). Predicting persistence in distance learning programs. Paper presented at the Mid-Western Educational Research Meeting, Chicago. (ERIC Document Reproduction Service No. ED 387 620). [12] Galusha, J. M. (1997). Barriers to learning in distance education. InterpersonalComputing and Technology, 5(3-4), 6-14. “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 13