1. 1. SOSIOLOGI DAN ILMU PENGETAHUAN
1. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Ilmu pengetahuan yg mempelajari masyarakat
Ilmu pengetahuan yg mempelajari hubungan antara manusia dlm
kehidupan masyarakat
Beberapa definisi yg dikemukakan para ahli:
Roucek dan Warren: Sosiologi = ilmu yg mempelajari hubungan antara
manusia dlm kelompok-kelompok
Max Weber: Sosiologi = ilmu yg berupaya memahami tindakan2 sosial
Pakar lainya: Pitirim Sorokin, Paul B. Horton, Allan Jhonson,
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi, Soerjono Soekanto, dll
2. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Akumulasi pengetahuan (gejala/sesuatu yg diperoleh dr pengamatan
inderawi) yg disusun secara sistematis.
2. Semua pengetahuan hasil aktivitas ilmiah ttg realitas peristiwa tanpa ada
keraguan terhadapnya.
3. CIRI-CIRI UTAMA ILMU PENGETAHUAN
1. Empiris
2. rasional/logis
3. dpt di koreksi, terbuka, umum dan kumulatif
4. Obyektif
5. Sistematis
6. memiliki metode mengumpulkan,memformulasi, & menganalisis
data, shg dpt dikembangkan & dipelajari.
4. SIFATHAKIKAT/CIRI SOSIOLOGI
1. ilmu sosial (bukan ilmu agama)
2. membatasi pd apa yg terjadi skr (bukan apa yg seharusnya terjadi)
3. pure science (tp dlm perkembangannya applied science
4. ilmu pengetahuan yg abstrak (tp konkret dlm bentuk perilaku)
5. bertujuan u/ menghasilkan pengertian2 & pola2 umum
6. ...
3. 6. empiris dan rasional
7. mempelajari gejala umum setiap interaksi antar manusia
8. value free (bebas nilai); artinya obyektif dan ilmiah.
Abdulsyani (2007:12) mendefinisikan ciri-ciri ilmu pengetahuan adalah
rasional, bersifat empiris, umum dan kumulatif.
5. OBYEK STUDI SOSIOLOGI
Obyek studi Sosiologi adalah Masyarakat (seklpk orang yg saling
berhubungan, berinteraksi satu sama lain yg hidup pd tempat tertentu dlm
waktu yg cukup lama)
Atau mencakup tiga aspek, yaitu: a. Struktur Sosial; b. Proses Sosial; dan
c. Perubahan-perubahan Sosial
4. 2. KEGUNAAN TEORI SOSIOLOGI
Bermanfaat bagi pembangunan, pd tahap awal perencanaannya perlu
data mengenai masyarakat, baik yg akan dibangun, maupun dampak
pemb bagi masyarakat. Data masyarakat mencakup:
1. Pola interaksi sosial.
2. Kelompok2 sosial yg menjadi bagian masyarakat.
3. Kebudayaannya (nilai-nilai):
- Yg mendukung pembangunan.
- yg tidak berpengaruh negatif thdp pembangunan.
- yg menghalangi/menghambat pembangunan.
4. Lembaga2 sosial, spt kesatuan kaidah2 yg berkaitan dg kebutuhan dasar
manusia dan kelompok sosial.
5. Stratifikasi sosial.
5. Manfaat terapan teori Sosiologi al:
1. meningkatkan kemampuan beradaptasi dg lingkungan sosial.
2. menjaring dan memberikan data sosial yg akurat kepada pemerintah
untuk menyelesaikan masalah sosial dan pembangunan, mulai dr
tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
- tahap perencanaan: data ttg aspirasi dan kebutuhan masyarakat
- tahap pelaksanaan: data ttg kekuatan sosial dlm masyarakat
- tahap penilaian/evaluasi: analisa thdp dampak sosial/konsekuensi yg
dihadapi akibat kebijakan pembangunan.
3. dpt membantu meninjau kembali pemahaman pribadi & orang lain ttg
pola2 kehidupan keluarga dan masyarakat (Sbg bahan kritik thdp
sesuatu yg pd dasarnya sdh perlu dirubah).
4. memungkinkan utk mengetahui & memperoleh kesempatan atau (dan)
kendala dlm kehidupan bermasyarakat.
5. Memberdayakan utk menjadi aktif berpartisipasi dlm kehidupan
bermasyarakat menuju kebaikan bersama.
6. Menolong utk mengenali perbedaan (pluralitas) manusia dan
menghadap tantangan kehidupan dlm dunia yg bervariasi (diverse).
6. 3. PERSPEKTIF SOSIOLOGI
a. PERSPEKTIF EVOLUSIONIS
Dlm perspektif ini mula2 logika membuat polaritas kedudukan antara
posisi terbelakang dan maju.
Paradigma evolusionisme: pandangan/paham yg menarik garis dari
pangkal keterbelakangan menuju ujung kemajuan. Proses/langkah utk
menitinya ditentukan dg mengambil keputusan yg paling efisien.
Keputusan rasional/efisien: memilih yg termurah di antara alternatif
program yg tersedia. Ketika keputusan2 efisiensi direntang melintasi batas
waktu, lahirlah perencanaan rasional.
Contoh: titik pangkal reformasi sejak th 1998, dinilai lahirnya
pembangkangan irasionalitas. Ruang perencanaan teknokratis menyusut
dan ditambal dg perencanaan politis partisipatif.
b. PERSPEKTIF INTERAKSIONIS SIMBOLIK
• Perspektif teori Interaksionisme Simbolik merupakan pendekatan atau
pandangan yg dpt digunakan dlm penelitian fenomena2 kehidupan
masyarakat;
7. • tokoh penggagas George H. Mead & pengikutnya Herbert Blummer,
dan Charles Horton Cooley;
• mencakup pemahaman timbal-balik, penafsiran isyarat2 dan
percakapan merupakan kunci dlm analisis kehidupan masyarakat
manusia;
• Perhatian pd konsep interaksi , baik interaksi dg diri sendiri ( self-
interaction ) maupun interaksi antar individu (baca: file
Interaksionisme Simbolik)
c. PERSPEKTIF FUNGSIONALIS
• Pandangan berakar kuat pd tradisi keteraturan (Menekankan
pentingnya cara2 memelihara keteraturan sosial);
• Pusat perhatian pd kemapanan, ketertiban sosial, kesepakatan,
keterpaduan sosial, kesetiakawanan sosial, pemuasan kebutuhan &
realitas (empirik);
• Mengutamakan rasionalitas dlm menjelaskan peristiwa sosial,
berorentasi pragmatis (berusaha melahirkan pengetahuan terapan
u/ pemecahan masalah;
8. • Pandangan ini mengatakan: realitas sosial terbentuk oleh sejumlah
unsur empirik nyata; hubungan semua unsurnya dpt dikenali, dikaji,
diukur dg cara dan alat yg berfungsi memelihara keteraturan sosial.
4. PERSPEKTIF KONFLIK
• Pemikiran perspektif konflik menekankan pd adanya perbedaan
individu dlm mendukung suatu sistem sosial. Menurut perspektif ini
masyarakat terdiri dari individu yg masing2 memiliki berbagai
kebutuhan (interests) yg sifatnya langka. Keberhasilan individu
mendptkan kebutuhan dasar tersebut ber-beda2, krn kemampuan
individu ber-beda2. Persaingan u/ mendptkan kebutuhan memicu
munculnya konflik dla masyarakat.
• perspektif konflik (Ralp Dahrendorf), menitikberatkan pd konsep
kekuasaan & wewenang yg tdk merata pd sistem sosial, shg
menimbulkan konflik. Tugas pokok analisis konflik: mengidentifikasi
berbagai peranan kekuasaan dlm masyarakat.
9. • Manusia adalah mahluk sosial yg diciptakan selalu berinteraksi. Krn itu
beberapa pemikir melihat interaksi sosial sbg mekanisme yg
mengerakan konflik. Beberapa tokoh: Ibnu Khaldun, Karl Marx, Vilfredo
Pareto melihat jalannya sejarah didorong oleh konflik antar manusia.
• Konflik antar kepentingan pribadi dan kepentingan sosial meliputi karya
Adam Smith, temuan Charles Darwin yang menyatakan bahwa “Yang
kuatlah yang paling beruntung dalam perjuangan mempertahankan
hidup.”
• Kebencian yang besar dan yang melekat antar kelompok, antar ras dan
antar orang yang berbeda menyebabkan konflik tak terelakan.
• perspektif ini memiliki proporsi sebagai berikut :
- Setiap masyarakat dlm segala hal tunduk pd proses perubahan;
- Setiap masyarakat dlm segala hal memperlihatkan ketidaksesuaian dan
konflik;
- Setiap unsur dlm masyarakat memberikan kontribusi thdp perpecahan
dan perubahannya;
- Setiap masyarakat sebagian anggotanya berpotensi penggunaan
kekerasan thdp anggota yg lain.
10. 1. PENGERTIAN INDIVIDU
Individum (latin) = satuyan kecil yg tdk bisa dibagi
Dlm konsep sosiologi = manusia hidup berdiri sendiri (sendirian) tdk berkawan
Pendapat2 lain: Soediman Kartohadiprodjo, Auguste Comte, George H. Mead,
Soerjono Soekanto, dll
Pembentukan kepribadian individu dipengaruhi oleh faktor2 kebuyaan,
organisme biologis, lingkungan alam & lingkungan sosial individu tsb.
2. PENGERTIAN MASYARAKAT
Musyarak (arab) = bersama-sama, berubah menjadi masyarakat yg artinya:
berkumpul bersama, hidup bersama saling berhubungan, saling mempengaruhi
Pendpt lain: Auguste Comte, Maurice Duverger, Soerjono Soekanto, Gillin and
Gillin, Mac Iver, Adham Nasution, dll
3. HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Bermula dr keluarga dan kondisi sosialnya, kmd membawa kesadaran bhw pribadi
berada dlm lingkungan sosial (masy). Dlm kehidupan masyarakat terdpt perbedaan2,
kekurangan2, persamaan2, kesemuanya saling dipertukarkan Charles H.Cooley:
Manusia tdk bisa hidup sendiri, tanpa berhubungan & bekerjasama dg orang lain.
Hassan Shadily: Manusia (selalu) tertarik kpd (ke)hidup(an) bersama.
Faktor pendorong: Hasrat dr Naluri, kelemahan hdp sendiri,…
11. zoon politicon (Aristolteles): manusia sbg makhluk sosial.., Manusia hidup
bersama bukan (hanya) persamaan, melainkan krn perbedaan2 (Bergson), dll
4. SYARAT2 INTGRASI MANUSIA (individu) DLM KLPK (masyarakat)
a. Individu merasa berhasil mengisi kebutuhan antara satu sama lainnya
b. Tercapainya konsensus (kesepakatan) norma2 dan nilai2 sosial
c. Norma2 konsisten dan berlaku cukup lama
5. ALTERNANTIF HUBUNGAN INDIVIDU DG MASYARAKAT
a. Status individu lebih dominan thdp masyarakat
b. Status masyarakat lebih dominan thdp individu
c. Individu dan masyarakat saling tergantung
12. 1. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL
Kumpulan orang2 yg mempunyai hubungan interaksional yg melahirkan perasaan
bersama. Roucek dan Warren: 2 atau lebih manusia yg saling memahami dan
terjalin dlm pola interaksi scr keseluruhan. Mayor Polak: suatu group, sejumlah
orang yg saling berhubungan & bersifat sbg sebuah struktur Dll
2. KLASIFIKASI KELOMPOK BERDASARKAN TUNTUTAN SITUASIONAL
Pertalian keluarga berdasarkan keturunan yg sama (fisiologis); perkawinan,
persamaan agama & kepercayaan; bhs & kebudayaan daerah; dekat scr teritorial;
pemilikan & penggarapan tanah yg sama; tanggungjawab yg sama thdp aturan2
tertentu; krn kepentingan pekerjaan; kepentingan ekonomis; takluk kpd
tuan/majikan yg sama; keterikatan yg sama thdp institusi tertentu; adanya musuh
yg sama; bhs yg sama; saling membutuhkan; pengalaman bertindak bersama;
Situasi tertentu (konflik, assimilasi, akomodasi) yg memerlukan kelompok.
3. PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK
Adanya naluri hidup bersama & berkelompok (zoon politicon); adanya
kepentingan tak terbatas (makhluk kepentingan); u/ memenuhi tujuannya
memerlukan kerjasama & berpikir bersama (klpk); kepentingan …
13. …kemudahan mempertahankan hidup; kepentingan masa depan yg sama.
Anderson and Parker: kelompok & perangkat norma sosial terjadi krn adanya
komunikasi & interaksi.
Soerjono Soekanto: ttg 4 syarat2 terbentuknya kelompok sosial (hal104)
4. MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL
a. kelompok kekerabatan: dlm masy sederhana, hubungan antar angg kerabat
saling mengenal dekat, tertarik dg kehidupan kekeluarga & tetangga (berfungsi
membina kerukunan), bentuk pamrih scr pisik & jasa sosial.
b. Kelompok utama & sekunder (primary and secondary group): We feeling,
perasaan memiliki angg thdp kelompok sangat besar; saling membagi
pengalaman, berencana, memecahkan masalah bersama & berusaha bersama
dlm memenuhi kebutuhan bersama.
c. Gemeinschaft dan Gesellschaft (Ferdinand Tonnies): Gemeinschaf, bentuk
kehidupan bersama dg ikatan hub batin scr murni, alamiah & kekal. Ciri
utamanya: intimate (mesra), private (pribadi, terbatas beberapa orang saja),
exclusive (hub hanya utk kita saja). Dasarnya, cinta & kesatuanperasaan
bersama. Jika terjadi konflik, penyelesaiannya menjadi urusan bersama
Gesellschaft, bentuk kehidupan bersama dg ikatan lahiriah, sementara,
terbatas, hub perjanjian/kontrak, kepentingan rasional, kepentingan
pribadi lebih utama, unsur kehidupan lainnya merupakan alat belaka.
14. d. Kelompok formal dan Informal
Kelompok formal, sengaja diciptakan berdasarkan peraturan yg
tegas (sah), status angg diatur sesuai dg pembatasan tugas &
wewenang.
Kelompok Informal, terbentuk krn kuantitas pertemuan rutin yg tinggi
(berulang), berdasarkan kesamaan kepentingan, berupa klik
(qliques)= klpk yg terikat kuat atas dasar persahabatan,
kepentingan bersama dg perasaan kplk yg kuat.
5. KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL YG TERATUR/Tdk TERATUR
o Kelompok teratur: kelompok yg mempunyai peraturan tegas dan
sengaja diciptakan anggota2nya u/ mengatur hubungan antar
mereka.
o Ciri-ciri kelompok teratur:
• Memiliki identitas kolektif yg tegas (misal: tampak pd nama klpk,
simbol klpk,dll).
• Memiliki daftar anggota yg rinci.
• Memiliki program kgt yg terus-menerus diarahkan kpd pencapaian
tujuan yg jelas.
• Memiliki prosedur keanggotaan.
o Contoh kelompok teratur: ...
15. o Contoh kelompok teratur: al. berbagai perkumpulan pelajar atau
mahasiswa, instansi pemerintahan, parpol, org massa, perusahaan,dll.
o Kelompok tidak teratur: kelompok yg tdk mempunyai struktur atau
organisasi tertentu. Kelompok ini terbentuk krn pertemuan yg be-
rulang2.
o Contoh: kelompok belajar, klik, dll.
o Menurut Soerjono Soekanto: klik adalah klp kecil tanpa struktur formal yg
sering timbul dlm kelompok2 besar. Klik ditandai adanya pertemuan2
timbal balik antar anggota, biasanya hanya bersifat “antara kita saja”.
6. KELOMPOK SOSIAL Dlm MASYARAKAT DESA/KOTA
Ciri-ciri masyarakat kota:
Pengaruh alam kecil
Mata pencaharian beragam sesuai dg keahlian dan ketrampilan
kehidupan sosial bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual
dan kompetitif
Keadaan status sosial penduduk heterogen
Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok (stratifikasi
pendidikan, kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll)
Interaksi sosial kurang akrab & kurang peduli thdp lingkungannya
(hubungan= kepentingan)
Keterikatan thdp tradisi sangat kecil
16. umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja
keras, dan kebebasan
Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen
Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata
Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, shg
perkembangannya cepat
terbuka, demokratis, kritis, mudah menerima unsur2 perubahan,
pembaharuan
Pranata sosial bersifat formal sesuai undang2 & peraturan yg berlaku
Memiliki sarana prasarana & fasilitas kehidupan yg relatif banyak.
Ciri-ciri masyarakat perdesaan:
Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural
Pengaruh lingkungan alam masih besar thd kehidupan masyarakat
Mata pencaharian agraris & relatif homogen (bertani, beternak,
nelayan, dll)
Corak kehidupan sosial bersifat gemainschaft (paguyuban & memiliki
community sentiment)
Keadaan penduduk (asal-usul), tkt ekonomi, pendidikan & kebudayaan
relatif homogen
17. Interaksi sosial intim, langgeng & bersifat familistik
Memiliki keterikatan kuat thdp tanah kelahiran & tradisi2 warisan
leluhurnya
menjunjung tinggi prinsip2 kebersamaan/gotong royong ,kekeluargaan,
solidaritas, musyawarah, kerukunan & keterlibatan sosial
Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah,
sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah
Pembagian kerja & spesialisasi belum banyak dikenal, shg deferensiasi
sosial masih sedikit
Kehidupan sosial budaya bersifat statis, monoton dg tkt perkembangan
lamban
kurang terbuka, kurang kritis, pasrah thdp nasib, & sulit menerima unsur
baru
Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yg mengikat & dipedomi
warga dlm melakukan interaksi sosial (turan umumnya tak tertulis)
Penduduk konservatif, tp loyal kpd pimpinan & menjunjung tinggi tata
nilai & norma2 yg berlaku.
18. 1. DEFINISI
Kebudayaan: suatu cara hidup (ways of life) atau hasil karya manusia,
meliputi: cara berpikir, cara berencana, & cara bertindak; di samping
segala hasil karya nyata yg dianggap berguna, benar, & dipatuhi atas
kesepakatan bersama. Sbg hasil karya, culture (colere/latin=kebudayaan)
artinya mengolah/mengerjakan apa saja karya yg berguna.
Koentjaraningrat (1984): hal2 yg bersangkutan dg akal dan budi. Asal kata
budi dan daya (budidaya), artinya daya dari budi, kekuatan dari akal.
Selo soemarjan dan Soelaiman Soemardi: semua hasil karya, rasa dan
cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan budaya kebendaan;
Rasa meliputi jiwa manusia, mewujudkan kaidah2 & nilai2
kemasyarakatan; Cipta merupakan kemampuan mental dan berpikir
seseorang dlm kehidupan masyarakat… menghasilkan ilmu pengetahuan.
(Baca buku wajib hal 47….)
2. LATAR BEKALANG KEBUDAYAAN DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Kebudayaan diciptaklan manusia sbg sarana/fasilitas utk memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya.
19. 3. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN (Kluckhohn)
a. Peralatan, perlengkapan hidup (pakaian, perumahan, senjata dll)
b. Mata pencaharian (pertanian, sistem produksi, dll)
c. Sistem kemasyarakatan (kekerabatan, organisasi, sistem hukum, sistem
perkawinan)
d. Bahasa (lisan, tertulis…)
e. Kesenian (seni rupa, suara, gerak, dll)
f. Sistem pengetahuan
g. Religi (sistem kepercayaan).
Melville J. Herskovits: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga,
kekuasaan politik
4. FUNGSI-FUNGSI KEBUDAYAAN
Berfungsi mengatur manusia ttg tata cara bertingkah laku & berbuat u/
memenuhi kebutuhan hidupnya (mengatur sikap perilaku, pergaulan,
usaha dan bekerjasama manusia dlm upaya mencapai tujuannya).
Berguna bagi manusia utk melindungi diri dari alam, mengatur hubungan
antara manusia, & sbg wadah dari segenap perasaan manusia.
20. 5. SIFAT HAKIKAT KEBUDAYAAN
Setiap kebudayaan mempunyai sifat2 hakikat sbb:
• terwujud dan tersalurkan dari prilaku manusia.
• telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya generasi ttt, & tdk akan
mati dg habisnya usia generasi ybs.
• diperlukan manusia & diwujudkan dlm perilaku manusia.
• mencakup aturan2 yg berisi kewajiban, tindakan2 yg diterima dan ditolak,
tindakan2 yg dilarang dan tindakan2 yg diizinkan.
6. DINAMIKA KEBUDAYAAN
setiap kebudayaan Dinamis, sbg akibat dari gerak masyarakat yg
menjadi wadah kebudayaan.
Alkuturasi merupakan proses peleburan kebudayaan kelompok manusia
dg unsur2 kebudayaan asing yg berbeda, shg lambat laun unsur2
kebudayaan asing itu diterima menjadi kebudayaan sendiri, tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan aslinya.
Alkuturasi merupakan suatu contoh gerak kebudayaan (PR: Assimilasi)
21. 7. STUDI BUDAYA
Budaya adalah sebuah obyek studi yg menarik dlm sosiologi.
Studi Budaya Birmingham: melihat budaya dlm perspektif politik,
kemasyarakatan dan budaya itu sendiri.
Studi budaya tdk lagi didominasi studi obyek2 budaya tinggi (avant-
garde) namun juga membedah secara langsung budaya kontemporer yg
berkembang di tengah masyarakat, mulai dari komik, bacaan, sains,
hingga film.
Secara umum, studi budaya menjalin studi yg melibatkan banyak analisis
dan studi dlm disiplin studi komunikasi, politik, ekonomi, dan studi ttg
linguistik atau semiologi. Semiologi merupakan bidang ilmu yg
mempelajari konsep tanda sbg elemen penyusun obyek budaya.
Salah satu pengayaan kajian sosiologi budaya dikembangkan oleh
sosiolog Perancis, Pierre Bordieu (1930-2002), yg mempelajari bgmn pola
budaya yg terbentuk atas ruang pengalaman sosial manusia yg
menyentuh hampir seluruh sisi kehidupan masyarakat modern, mulai dari
sains, budaya pop, televisi, dsb.
22. 7. NILAI NILAI SOSIAL
• Nilai: aturan2 dan norma2 yg digunakan u/ mengukur dan menilai
perilaku atau perbuatan manusia dpt dikatakan benar-salah, baik-buruk,
sesuai-tak sesuai, boleh-tidak dilakukan.
• Nilai: ukuran sikap dan perasaan seseorang yg berkaitan dg keadaan
baik buruk, benar salah, suka tdk terhdp suatu obyek (moral material).
• WJS. Poerwadarminta: Nilai diartikan sbg taksiran harga, harga tukar
(uang), angka kepandaian, kadar/mutu/jumlah/isi.
• Dlm kebudayaan terdpt nilai2 dan norma2 sosial sbg pendorong manusia
berbuat u/ mencapai kepuasan tertentu.
• Baca buku wajib hal 50-54)
8. NORMA NORMA SOSIAL
Alvin L.Bertrand mendefinisikan norma sbg suatu standar tingkah laku yg terdpt
dlm masyarakat. Norma sbg bagian kebudayaan non materi yg merupakan
konsepsi idealis tingkah laku.
Norma2 dlm masyarakat, berbentuk kebiasaan, tatakelakuan, adat istiadat atau
hukum adat. Pd awalnya kebiasaan, kmd dlm proses sosial yg relatif lama
tumbuh menjadi aturan bertindak yg diakui bersama secara sadar. Pd akhirnya
norma2 ini mempunyai kekuatan memaksa dan sanksi.
23. Norma lebih banyak penekanannya sbg peraturan yg bersanksi.
Sanksi merupakan faktor pengendali individu/klpk agar tdk melanggar batas2
larangan dlm bersikap dan pertindak dlm kehidupan masyarakat. Harapannya
adalah agar stabilitas hubungan antar anggota masyarakat dlm segala bentuk
transaksi dan interaksi sosial tetap terpelihara.
Abdul Syani (2007), norma merupakan serangkaian peraturan umum ttg
ukuran baik buruk, pantas atau tidak suatu sikap perilaku dlm kehidupan
masyarakat. Fungsinya sbg alat kendali atau batasan2 tindakan anggota
masyarakat agar sesuai dg kehendak umum. Unsur kendali norma itu terletak
pada kekuatan desakan sosial atas dasar kepentingan bersama.
Ada 4 bagian norma2 sosial, yaitu:
- cara berbuat (usage)
- kebiasaan (folkways)
- tata kelakuan (mores)
- adat istiadat (custom)
(baca buku wajib, hal 55-56)
24. 1. PENGERTIAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Ada beberapa istilah yg relatif sama pengertiannya al: pranata sosial,
bangunan sosial, lembaga sosial, institusi sosial dll. Dlm KBM ini dipakai
istilah “lembaga kemasyarakatan”, krn lebih menunjuk pd bentuk dan
mengandung norma2 sosial kehidupan masyarakat.
Lembaga kemasyarakatan: himpunan norma2 dr segala tingkatan yg
berkisar pd kebutuhan pokok didlm kehidupan masyarakat.
Lembaga kemasyarakatan dpt juga diartikan sbg organisasi dr berbagai
pola pemikiran dan kelakuan yg terwujud melalui aktivitas2
kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
Dlm sosiologi, lembaga mencakup kompleksitas peraturan dan adat
istiadat yg mempertahankan nilai2 yg penting.
Dlm wawasan antropologi istilah lembaga kemasyarakatan lazim disebut
sbg sistem nilai budaya yg terdiri dari konsepsi2 yg hidup dlm alam pikiran
sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal2 yg dianggap amat
bernilai dlm hidup.
25. Bouman (1982): lembaga2 (institutions) adalah bentuk2 perbuatan
dlm hubungan kelompok yg dilestarikan oleh kultur & transfer kultur.
E.B. Reuter: institusi ialah sistem terorganisasi dr praktek2 & peranan2
sosial yg muncul di sekitar nilai atau serangkaian nilai, &
perlengkapan yg muncul u/ mengatur praktek2 tersebut serta
menjalankan aturan2
Alvin L. Bertrand: Institusi2 sosial pd hakekatnya adalah kumpulan
norma2 sosial (Struktur-struktur sosial) yg telah diciptakan u/ dpt
melaksanakan fungsi masyarakat. Institusi2 itu meliputi kumpulan
norma2 & bukan norma2 yg berdiri sendiri.
Soedjito sosrodihardjo, memberikan 2 macam pengertian, yaitu:
• Pranata2 yg mengatur hubungan antar manusia didlm hidup
bermasyarakat & berkisar sekitar kepentingan2 ttt.
• Sbg wadah atau organisasi u/ memberikan kekuatan kpd pranata2
tsb.
Jadi lembaga dlm pengertian sosiologis adalah kontinuitas proses
hubungan antar manusia atau antar kelompok sosial yg berfungsi
mengatur dan memelihara keteraturan pola perilaku sesuai dg
kebutuhan hidupnya. Secara ringkas dpt disebut sbg aturan
perikelakuan yg menentukan pola2 tindakan & hubungan sosial.
26. 2. PROSES PELEMBAGAAN & PERTAMBAHAN LEMBAGA KEMASYARAKTAN
Proses pelembagaan berdasarkan tahapannya:
a. Taraf pelembagaan masih terbatas diketahui, di mana kepatuhan thdp
norma masih rendah dlm proses pelembagaannya. contoh: seorang
pasien secara normatif mengetahui kalau dia berobat ke dokter maka dia
punya hak u/ dirawat dg baik. dokter juga scr normatif mengetahi kalau
dia merawat pasien akan memperoleh imbalan (taraf pelembagaan
norma masih terbatas mengetahui).
b. Taraf dipahami/dimengerti (norma taraf diketahui menjadi dipahami).
Mulai disadari bhw dlm berperilaku terikat dg batas2 ttt yg tdk boleh
dilanggar. Bila dilanggar, akan terkena sanksi. Misal: mengemudi mobil
harus mempunyai SIM A. Jika dilanggar akan terkena sanksi.
c. Taraf ditaati/dipatuhi, jika seseorang tahu melanggar norma mendapat
sanksi, maka ia cenderung akan mematuhi norma2 yg berlaku.
d. Taraf dihargai, jika norma2 yg berlaku telah dipatuhi oleh seseorang atau
sebagian besar orang, artinya norma tersebut sudah dihargai. Norma2 yg
dihargai, digunakan sbg pedoman berperilaku, & telah melekat dlm
perilaku masyarakat. Jika kepatuhan masyarakat thdp norma telah
disadari sbg kebutuhan hidupnya, berarti proses pelembagaan norma sdh
pd taraf internalisasi (internalized).
27. Abdul Syani (2007): Baca…
3. TUJUAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
o Tujuan: relevan dg PP No.5 th 2007 ttg pedoman penataan kelembagaan
pasal 5 adalah utk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan masyarakat dan peran serta masyarakat
dlm pemabngunan, pengembangan kemitraan, pemberdayaan
masyarakat, dan kegiatan lain sesuai dg kebutuhan masyarakat.
o perwujudan partisipasi dlm meningkatkan kualitas hub antar lembaga
kemasyarakatan & antar lembaga kemasyarakatan dg pemerintah, shg
tercipta keseimbangan tanggung jawab & kewenangan antara
pemerintah & masyarakat.
o Menciptakan suasana kondusif yg mendukung proses penguatan kembali
persatuan & kesatuan masyarakat serta mendorong proses peningkatan
pemahaman mengenai demokrasi & Hak Asasi.
o Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat thdp hak &
kewajibannya dlm mencapai tujuan bersama agar rasa aman dan
kerukunan tetap terpelihara.
28. o Utk mengawasi adat istiadat & tata kelakuan yg menjadi bagian
mutlak lembaga, supaya ang masyarakat mentaati norma2 yg berlaku.
o Utk mengembalikan keserasian yg pernah mengalami gangguan.
o Utk memberi pedoman kpd anggota masyarakat dlm bersikap dan
berperilaku agar terhindar dr konflik & perpecahan
o Memberi pedoman bagi masyarakat ttg sistem pengendalian sosial
(social control) thdp penyimpangan perilaku anggotanya
4. NORMA-NORMA DAN PENGAWASAN SOSIAL (Social Control)
a. Batas Pengertian
Norma sosial: kebiasaan umum yg menjadi patokan perilaku dlm klpk
masyarakat & batasan wilayah ttt.
Norma (dpt jg disebut peraturan sosial) berkembang seiring dg
kesepakatan2 sosial masyarakatnya.
Norma menyangkut perilaku yg pantas dilakukan dlm interaksi sosial.
Keberadaan norma dlm masyarakat bersifat memaksa individu atau
suatu kelompok agar bertindak sesuai dg aturan yg telah terbentuk.
Norma disusun agar hubungan di antara manusia dlm masyarakat dpt
berlangsung tertib sesuai dg harapan.
29. Lanjutan..Lanjutan..
Pada awalnya norma dibentuk scr tdk sengaja, tp kmd diadari sbg
kebutuhan, mk terun menerus disusun dan disempurnakan. Norma
dlm kehidupan masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk
standar perilaku yg pantas atau wajar.
b. Macam Norma
Norma Agama
Norma Agama: peraturan sosial yg sifatnya mutlak sbgmn
penafsirannya & tdk dpt ditawar atau diubah ukurannya krn berasal
dari Tuhan. Biasanya norma agama berasal dari ajaran agama dan
kepercayaan2 (religi). Pelanggaran thdp norma ini adalah dosa.
Contoh: Melakukan sembahyang, tdk berbohong, tdk mencuri, dll.
Norma Susila
Norma susila: peraturan sosial yg berasal dari hati nurani yg
menghasilkan akhlak, shg seseorang dpt membedakan yg baik & yg
buruk. Pelanggaran thdp norma berakibat sanksi pengucilan scr lahir
(dipenjara, diusir) dan batin (dijauhi). Contoh: Orang yg
berhubungan intim di tem4 umum dianggap melanggar norma
susila.
30. Norma Kesopanan
Norma kesopanan: peraturan sosial yg berkaitan dg cara2 berperilaku
yg wajar dlm kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran thdp norma
akan mendapatkan celaan, kritik, bahkan makian dan hujatan
tergantung tkt pelanggaran.
Contoh:
Menerima sesuatu dg tangan kanan.
Tdk berkata kotor, kasar, dan sombong.
Tdk meludah di sembarang tempat.
Sanksi bagi pelanggarnya berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau
dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan
Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan: sekumpulan peraturan sosial ttg petunjuk perilaku
yg diulang-ulang, shg perilaku tsb menjadi kebiasaan individu.
Pelanggaran thdp norma ini berakibat celaan, kritik, bahkan
pengucilan scr batin.
Contoh:
Membawa oleh2 apabila pulang kampung, bersalaman ketika
bertemu.
31. Kode Etik
Kode etik: tatanan etika yg disepakati oleh klpk masyarakat ttt.
Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik kedokteran.
Kode etik termasuk dlm norma sosial, namun bila ada kode etik yg
memiliki sanksi yg relatif berat, maka masuk dlm kategori norma
hukum.
c. Proses Terbentuknya Norma Sosial
Manusia sebagai mahluk sosial memiliki ketergantungan dg manusia
lain. Mereka hidup dlm kelompok2, baik kelompok komunal maupun
kelompok materiil.
Mereka memp kebutuhan yg berbeda-beda, baik scr individu/klpk
menyebabkan benturan kepentingan. Utk menjaga keseimbangan
kepentingan tsb, mk dibentuklah norma sbg pedoman perilaku.
d. Proses terbentuknya Norma Hukum
Meskipun dlm kehidupan bermasyarakat telah ada norma sosial utk
menjaga keseimbangan kepentingan2nya, namun norma sbg
pedomanperilaku kerap dilanggar atau tdk dipatuhi. Krn itu
dibuatlah norma hukum sbg peraturan/kesepakatan tertulis yg
memiliki sanksi dan alat penegaknya.
32. Lanjutan..Lanjutan..
e. Perbedaan antara norma hukum dan norma sosial:
1. Norma hukum
Aturannya pasti (tertulis)
Mengikat semua orang
Memiliki alat penegak aturan
Dibuat oleh penguasa
Sanksinya berat
2. Norma Sosial
Kadang aturannya tidak pasti dan tidak tertulis
Ada/tdknya alat penegak tdk pasti (kadang ada, kadang tdk)
Dibuat oleh masyarakat
Sanksi ringan.
33. Lanjutan..normaLanjutan..norma
f. Pengawasan Sosial (Social Control)
1. Dlm kehidupan masyarakat, sederhana atau modern, senantiasa
menghendaki ketertiban, keteraturan, keseimbangan dan keamanan.
2. Ada kecenderungan aktivitas manusia dlm kehidupan masyarakat bersifat
konsisten dan konstan, shg kmd membentuk pola2 ketertiban. Masyarakat
cenderung mempertahankan ketertiban, shg relatif tertutup (bertentangan)
terhadap perubahan.
3. Dlm kehidupan masyarakat, tindakan manusia selalu diatur dan dibatasi oleh
berbagai norma sosial. Tujuannya adalah agar tindakan manusia tdk saling
bertentangan, berselisih, konflik dan tdk merugikan pihak lain, sbgmn
digariskan norma sosial yg telah disepakati bersama.
4. Norma2 sosial yg berlaku berfungsi sbg pengendali setiap kelakuan manusia
dlm kehidupan masyarakat atau lazim disbut “pengawasan sosial”.
5. Dalam konsep sosiologi, pengawasan sosial dpt diartikan sbg suatu proses
pembatasan tindakan yg bertujuan utk mengajak , memberi teladan,
membimbing atau bahkan memaksa setiap anggota masyarakat, agar patuh
terhadap norma2 sosial yg berlaku.
Mayor Polak….
34. Lanjutan..normaLanjutan..norma
6. Mayor Polak: pengawasan sosial dpt berfungsi sbg penekan
kemungkinan2 pelanggaran thdp norma2, nilai2 dan peraturan2, shg
disiplin dlm klpk cenderung dpt dipertahankan.
7. Jadi fungsi pengawasan sosial : utk mendisiplinkan anggota masyarakat,
dan menghindari atau membatasi penyimpangan perilaku , mencegah
penyelewengan2, meluruskan melanggar norma2 sosial yg berlaku.
8. Teknik pengawasan sosial dpt dilakukan dg 2 cara, yaitu: persuasif
(persuasive) dan kursif (coersive). Cara persuasif : pengawasan dg cara
memberi contoh, mengajak, membimbing pelaku penyimpangan utk
kembali pd pola kelakuan semula sesuai dg norma sosial yg berlaku.
Sedangkan cara kursif: pengawasan dg cara memaksa dan mengancam
pelaku penyimpangan dg kekerasan pisik. Kedua cara ini dpt diterapkan
secara efektif sesuai dg kondisi penyimpangan yg terjadi.
9. Ada juga pengawasan sosial yg dilakukan dg menjatuhkan sanksi, hukum
dan sosial. Sanksi sosial berupa pengasingan, pengucilan dr pergaulan,
sedangkan sanksi hukum berupa proses pengadilan berdasarkan hukum
formal.
10. Abdulsyani: Kepatuhan angg masyarakat thdp norma2 sbg unsur
pengawasan sosial tergantung pd beberapa faktor (buku wajib hal 62-63)
35. Lanjutan Lembaga..Lanjutan Lembaga..
5. CIRI UMUM & TIPE LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Gillin dan Gillin, menguraikan beberapa ciri Lembaga Kemasyarakatan
(lembaga sosial), yaitu sbb:
Merupakan organisasi pemikiran & pola2 perilaku yg terwujud dr aktivitas2
kemasyaratan dr cara/perbuatan sampai dg adat-istiadat.
proses pelembagaan membutuhkan waktu yg cukup lama u/ mencapai
tkt kekebalan tertentu.
Mempunyai satu atau beberapa tujuan.
Mempunyai alat2 perlengkapan yg dipergunakan u/ mencapai tujuan.
Simbol2 merupakan ciri khas lembaga kemasyarakatan, misal: TNI
mempunyai sibol2 tersendiri AL, AU, AD, dll.
mempunyai tradisi tertulis/tidak tertulis.
Sedangkan tipe2 Lembaga Kemasyarakatan adalah sbb:
a. Crescive institution, adalah lembaga kemasyarakatan primer krn
terbentuk scr tdk sengaja tumbuh dr adat-istiadat. Misal: hak milik,
perkawinan, agama, dll.
Enacted institution adalah lembaga kemasyaratan yg sengaja dibentuk
u/ memenuhi tujuan tertentu. Misalnya: lembaga utang-piutang,
lembaga perdagangan, lembaga pendidikan dll.
36. Lanjutan...Lanjutan...
b. Lembaga kemasyaratan berdasarkan sistem nilai2 yg diterima
masyarakat dikategorikan pd:
Basic institution adalah lembaga kemasyarakatan yg sangat
penting u/ memelihara dan mempertahankan tata tertib dlm
masyarakat. Misal: keiuarga, sekolah, negara, dll.
Subsidiary institution adalah lembaga kemasyaratan yg
dianggap kurang penting oleh masyarakat tertentu. Misal:
lembaga rekreasi.
Ukuran lembaga kemasyaratan termasuk basic institution atau
subsidiary institution tergantung dr masa hidup masyarakat tsb.
c. Lembaga kemasyarakatan dipandang dr sudut penerimaan
masyarakat;
Approach atau Social Sanction Institutions, lembaga
kemasyarakatan yg diterima oleh masyarakat, misal; Sekolah,
Perusahaan, dll.
Unsanction Institution, lembaga kemasyarakatan yg ditolak
oieh masyarakat. Misal lembaga kemasyarakatan yg dibentuk
oleh para penjahat atau para preman, dll.
37. 1. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah hubungan2 timbal balik yg dinamis antar individu, antar
kelompok, atau antar individu dg kelompok.
Seseorang dlm mempengaruhi orang lain melalui kontak langsung spt melalui
gerak pisik, dlm obrolan, pendengaran, melalui pandangan, dll. Sedangkan
kontak tdk langsung spt melalui tulisan, telepon dll.
Roucek dan Warren: Interaksi sosial adalah suatu proses melalui tindak balas tiap
klpk ber-turut2 menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari klpk lain. Atau
proses timbal balik, di mana satu klpk beraksi (bertindak) kpd klpk lain, dan yg
lain bereaksi (membalas tindakan). Oleh krn itu interaksi sosial merupakan dasar
segala proses sosial.
2. SYARAT2 INTERAKSI SOSIAL
Terjadinya interaksi sosial, krn adanya saling mengerti antar pihak2 ttg maksud
dan tujuan masing2 dlm hubungan sosial.
Dlm proses sosial, interaksi terjadi jika telah memenuhi syarat2 kontak dan terjadi
komunikasi sosial, yaitu:
38. Lanjutan…Lanjutan…
1. Kontak, yaitu: hubungan antara 1 orang atau lebih melalui percakapan dg
saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing2 dlm kehidupan
masyarakat. Unsur penting dlm interaksi sosial adalah saling mengerti
antara kedua belah pihak yg berinteraksi; sedangkan kontak pisik bukan
merupakan syarat utama interaksi sosial.
Soerjono Soekanto: Kontak sosial primer, yaitu kontak sosial dlm bentuk tatap
muka, bertemu, berjabat tangan, ber-cakap2 antar pihak yg melakukan
kontak sosial. Sedangkan yg bersifat sekunder, yaitu kontak yg tdk
langsung, membutuhkan perantara, spt melalui telepon, radio, surat, dll.
2. Komunikasi sosial , yaitu kesamaan pandangan antara orang2 yg
berinteraksi terhadap suatu obyek.
Dlm komunikasi seseorang memberikan tafsir pd perikelakuan orang lain
berwujud pembicaraan, sikap atau gerak pisik, tentang perasaan2,
keinginan2 yg ingin disampaikan.
Dg komunikasi, sikap dan perasaan seseorang/klpk dpt diketahui dan dipahami
oleh pihak lain, shg terjadi interaksi sosial.
Dlm komunikasi dpt terjadi multi tafsir thdp sikap perilaku masing2 orang yg
sedang berhubungan. Misal: jabatan tangan bisa berarti kesopanan,
persahabatan, bangga dll; bgt juga makna sebuah senyuman..
39. 3. INTERAKSI SOSIAL Sbg UNSUR UTAMA Dlm KEHIDUPAN MASYARAKAT
• Hub antar manusia, relasi2 sosial menentukan struktur masyarakat.
• Hub antar manusia atau relasi2sosial terjadi melalui komunikasi.
• Komunikasi merupakan dasar dari existensi suatu masyarakat.
• Hub antar manusia, relasi2 sosial, hub satu dg yg lain warga2 masyarakat,
mewujudkan dinamika perubahan dan perkembangan masyarakat.
• Interaksi sosial adalah kunci semua kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial,
mk tak ada kehidupan bersama.
• Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas2 sosial.
• Interaksi sosial merupakan hubungan yg dinamis, menyangkut hub antara
orang perorangan, antara kelompok2, dan antara orang perorangan dg
kelompok.
4. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
interaksi sosial dptdikategorikan ke dlm 2 bentuk, yaitu:
1. Interaksi sosial asosiatif, yakni mengarah kpd bentuk2 asosiasi (hubungan
atau gabungan) seperti :
40. a. Kerja sama
uatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok utk
mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
suatu proses penyesuaian sosial dlm interaksi antara pribadi dan
kelompok2 utk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
proses sosial yg timbul bila ada kelompok masyarakat dg latar
belakang kebudayaan yg berbeda saling bergaul scr intensif dlm
jangka waktu lama, shig lambat laun kebudayaan asli berubah sifat
dan wujudnya menjadi kebudayaan baru (campuran).
d. Akulturasi
proses sosial yg timbul, apabila kelompok masyarakat dg
kebudayaan ttt dihadapkan dg unsur2 kebudayaan asing, shg
lambat laun unsur 2 kebudayaan asing itu diterima menjadi
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan asli.
41. 2. Interaksi sosial yg bersifat disosiatif, yakni mengarah kpd bentuk2
pertentangan atau konflik, seperti:
a. Persaingan
perjuangan yg dilakukan perorangan atau kelompok sosial ttt, utk
memperoleh kemenangan atau hasil scr kompetitif, tanpa
menimbulkan ancaman atau benturan fisik thdp lawan.
b. Kontravensi
bentuk proses sosial yg berada di antara persaingan dan konflik. Wujud
kontravensi :al. sikap tdk senang, baik scr tersembunyi maupun scr
terang2an yg ditujukan thdp perorangan atau kelompok atau thdp
unsur2 kebudayaan golongan ttt. Sikap tsb dpt berubah menjadi
kebencian, akan ttp tdk sampai menjadi konflik.
c. Konflik
proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat ttt, akibat
adanya perbedaan paham dan kepentingan yg sangat mendasar,
shg menimbulkan gap atau jurang pemisah yg menghambat interaksi
sosial di antara yg bertikai .
42. 5. CIRI CIRI INTERAKSI SOSIAL
Ada 4 ciri interaksi sosial, yaitu:
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
43. 1. PENGERTIAN STRUKTUR DAN STRATIFIKASI SOSIAL
☺ Struktur sosial dpt diartikan sbg susunan masyarakar yg didalamnya
terdapat pembedaan fungsi masing2 individu atau klpk.
☺ Keluarga pd hakekatnya merupakan miniatur masyarakat, krn dlm
keluarga terdapat struktur keluarga, yaitu terdpt susunan yg berbeda-
beda berdasarkan fungsi, tugas, peran dan tanggung jawab masing2,
antar anggota keluarga, Ayah, Ibu, Anak, atau pembantu rumah .
☺ Abdul Syani (2007:68) bhw Struktur Sosial dpt didefinisikan sbg tatanan
sosial dlm kehidupan masyarakat yg di dlmnya terkandung hubungan
timbal balik antara status dan peranan dg batas2 perangkat unsur2 sosial
yg menunjuk pd suatu keteraturan perilaku, shg dpt memberikan bentuk
suatu masyarakat.
☺ Istilah Jawa “kanca wingking” sbg “teman belakang”, para istri
memegang peranan amat penting dlm keluarga. Jika tdk mampu
berperan sbg teman belakang, maka keluarga akan kehilangan
keseimbangan . Jadi tidaklah berlebihan jika wanita menggantikan laki2
mencari nafkah, mk rumah tangga akan kehilangan ratu penyeimbang.
44. ☺ Dlm struktur keluarga, kedudukan, fungsi dan tanggungjawab masing2
telah tersusun (kalau boleh dikatakan telahditakdirkan) secara alamiah.
Jika peran dipertukarkan, dpt mengakibatkan disharmoni,
ketidakserasian , bahkan kekacauan sosial. Penyeragaman hanya
mungkin dilakukan trhd bobot hak dan kewajibannya atau hanya
diterapkan thdp bahan, model pakaiannya.
2. CIRI-CIRI DAN SIFAT STRUKTUR SOSIAL
a. Mengacu pd hub2 sosial pokok yg dpt memberikan bentuk dasar
masyarakat, dan batasan2 aksi.
b. Mencakup semua hub2 sosial yg bersifat non proses (teratur) dr sistem
sosial.
c. Merupakan seluruhan kebudayaan masyarakat yg dpt dipandang sbg
suatu kenyataan empiris dr hub sosial antar individu.
d. Merupakan realitas sosial yg bersifat status dan membeku, shg dpt
disebut sbg aspek statis dr proses sosial.
e. Merupakan tahapan perubahan masyarakat: 1) terdpt peranan sbg
unsur peubah, dan 2) dlm perubahan terdpt tahap perhentian stabilitas,
keteraturan danb integritas sosial.
45. 3. LATAR BELAKANG TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL
Definisi Pitirim A. Sorokin: pelapisan sosial merupakan pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dlm kelas2 scr bertingkat (hierarkis).
Wujudnya: lapisan2 dalam masyarakat, ada lapisan atas, tengah & ada
lapisan2 bawah. Setiap lapisan disebut strata sosial.
Bruce J. Cohen: sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu pd
kelas sosial yg sesuai berdasarkan kualitas yg dimiliki.
LB terjadinya stratifikasi: krn dlm kehidupan masyarakat terdapat unsur2
fasilitas hidup yg dianggap berharga atau bernilai tinggi.
Ada 3 faktor utama yg mendorong terjadinya stratifikasi sosial, al:
a) Setiap individu atau klpk memiliki kemampuan yg berbeda dlm upaya
memperoleh fasilitas hidup yg dianggap penting.
b) Tiap individu atau klpk mempunyai pandangan yg relatif sama thd obyek
kepentingan .
c) Tiap Individu atau klpk selalu mempunyai obyek kepentingan yg
diprioritaskan dan dibanggakan.
Dg kemampuan yg berbeda, maka tdk ada jaminan masing2 pihak dpt
memperoleh fasilitas hidup dan kebanggan yg sama.
Kondisi tsb berlangsung terus dlm kehidupan masyarakat, shg
terbentuklah pelapisan status masyarakat sesuai dg ragam kepentingan
prioritas dan kebanggaan masing2.
46. Fasilitas2 hidup yg dibanggakan itu antara lain: uang, pekerjaan,
kedudukan, pemilikan tanah, status sosial ttt (spt ketokohan dlm
masyarakat, kesolehan beragama), pimpinan organisasi tertentu, dll.
Pendpt lain: ukuran dominan sbg dasar pembentukan stratifikasi
sosial, al: 1) ukuran kekayaan, 2) ukuran kekuasaan dan wewenang,
3) ukuran kehormatan, 4) ukuran ilmu pengetahuan.
(dlm stratifikasi sosial bentuk)
4. FUNGSI STRUKTUR SOSIAL
o Secara umum fungsi struktur sosial dlm kehidupan masyarakat
adalah:
1. untuk memelihara kontinuitas apa2 yg bersifat struktural.
2. Sbg dasar utk menanamkan disiplin sosial; krn aturan disiplinnya dr
dlm klpk sendiri, maka perlakuan pengawasan cenderung lebih
mudah diterima sgb kepentingan sendiri.
3. Sbg unsur pengawasan sosial utk membatasi penyelewengan atas
norma2 klpk.
4. Norma2 di dlmnya sbg batas2 aktivitas individu agar selalu
menyesuaikan diri dg ketertiban dan keteraturan masyarakat.
o menurut Emile Durkheim: fungsi struktur sosial al: 1) kontrol sosial, 2)
stabilitas keluarga, 3) sifat heterogenitas < sifat kolektivitas.
o menurut Ankie MM.Hoogvelt (1985):
1. fungsi mempertahankan pola (pattern maintenance)
2. fungsi integrasi
3. fungsi pencapaian tujuan
4. fungsi adaftasi
47. 5. SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL
Sistem Stratifikasi menuruf sifatnya dpt digolongkan menjadi straifikasi
terbuka ,tertutup dan campuran.
Sistem tertutup manakala setiap angg masyarakat tetap pd status yg
sama dg orang tuanya; anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal. Contoh: 1) Kaum Sudra tdk bisa pindah posisi naik di
lapisan Brahmana; 2) Rasialis (kulit hitam) dianggap di posisi rendah tdk
bisa pindah di posisi kulit putih yg dianggap tinggi; 3) Feodal (golongan
hamba tdk bisa pindah ke posisi raja/bangsawan).
Sistem terbuka, bersifat dinamis krn mobilitasnya tinggi. Setiap anggota
strata bebas meningkatkan statusnya, baik vertikal atau horisontal. Tiap
orang bebas menduduki status berbeda dg orang tuanya, bisa lebih
tinggi /lebih rendah. Faktor2 yg mungkin dpt meyebabkan terjadinya
stratifikasi terbuka al: perbedaan peranan & status pendidikan &
pekerjaan. Contoh: orang miskin bisa jadi kaya krn usahanya.
Sistem campuran, merupakan kombinasi terbuka dan tertutup. Contoh:
orang Lampung bergelar Pengiran memp kedudukan tinggi dan
terhormat dlm lingkungan marganya, tp sbg karyawan ia harus tunduk
dg kebijakan atasannya, subbag, kabag atau karo di lingkungan
kerjanya. Artinya , ia harus menyesuaikan diri dg aturan klmp di luar
kekuasaannya.
48. 6. KELAS-KELAS Dlm KEHIDUPAN MASYARAKAT (Social Classes)
Pd awalnya tak ada kelas dlm masyarakat pd jaman komunal primitif. Pd
jaman ini, orang saling tolong utk bertahan hidup & melindungi diri dr
berbagai bahaya. Utk bertahan hidup hrs berburu, mengumpulkan
makanan utk dimakan bersama.
Perbedaan mulai muncul, tatkala tempat tinggal dan golongan mereka
menjadi berbeda antara klpk satu dg yg lainnya.
Perbedaan juga muncul krn adanya perbedaan keterampilan, bahasa,
kekuatan, jumlah pengikut, kekuasaan atas areal lahan , dll.
Terbentuknya kelas2 sosial juga akibat dari pembagian kerja scr sosial,
dan perbedaan kepemilikan pribadi atas alat2 produksi. Marx
menggolongkan stratifikasi sosial dlm dimensi ekonomi; unsur paling
pokok adalah kepemilikan atas alat produksi. Oleh krn itu kelas sosial dpt
diartikan sbg pembedaan individu atau kelompok berdasarkan kriteria
ekonomi.
Menurut Horton and Hunt keberadaan kelas sosial dlm masyarakat
berpengaruh thdp beberapa hal, al: adalah identifikasi diri dan
kesadaran kelas sosial, pola keluarga, dan munculnya simbol status dlm
masyarakat.
49. Menurut Horton dan Hunt (1992: 12-13): Kelas sosial mempunyai
pengaruh dlm pola kehidupan masyarakat, yaitu:
1. Identifikasi diri atas kelas sosial memberikan pengaruh thdp perilaku
seseorang. Perasaan identifikasi membuat individu cenderung meniru
norma2 perilaku kelas sosial yg dianggap sesuai. Misal: orang yg
merasa ada di kelas eksekutif berusaha utk makan minum di kafe dp
warung tegal. Walaupun bila diukur dg ukuran privilege sesungguhnya
blm dpt dikategorikan kelas eksekutif
2. Kelas sosial dpt mempengaruhi pembentukan pola2 keluarga.
Alternatif pembentukan keluarga bagi kalangan atas lebih banyak
dibandingkan kalangan bawah. Contoh wanita dg penghasilan tinggi
scr ekonomi mandiri, dpt memilih berumahtangga atau cukup
membentuk keluarga single parent. Sedangkan wanita yg
berpenghasilan rendah tdk terlalu mandiri scr ekonomi cenderung
mencari pasangan utk membentuk rumah tangga. Kebiasaan
membaca akan lebih di utamakan pd kelas atas atau menengah,
dibandingkan pd kelas bawah.
3. …..
50. 3. Munculnya simbol status yg menandakan status seseorang dlm
masyarakat. Ada kecenderungan orang selalu menunjukkan
kelebihannya kpd orang lain. Simbol status berfungsi
memberitahukan statusnya kpd orang lain. Contoh simbol2 status:
cara menyapa, bahasa, gaya bahasa, busana, perhiasan, bentuk
dan letak rumah, kegiatan rekreasi. Simbol status ini dpt juga
diantilkan sbg simbol gengsi.
7. UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL (Lapisan masyarakat)
1. Kedudukan (Status)
• Ascribed-status : kedudukan yg duturunkan /diwariskan tanpa
memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan.
• Aschieved status: kedudukan yg dicapai oleh seseorang dg usaha2
yg disengaja.
Kedudukan dpt terlihat dari status symbol (cara berpakaian, pergaulan,
gelar dll.)
2. Peranan (role): merupakan aspek dinamis kedudukan. Jika
seseorang menjalankan hak & kewajiban sesuai dg kedudukannya
maka dia telah menjalankan suatu peranan. Hubungan sosial dlm
masyarakat merupakan hubungan antara peranan2 individu dlm
masyarakat.
51. Hal-hal yang berkaitan dengan peranan:
1. Peranan meliputi norma2 yg dihubungkan dg kedudukan seseorang
dlm masyarakat. Peranan merupakan rangkaian peraturan yg
membimbing seseorang dlm kehidupan masyarakat.
2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yg dpt dilakukan individu
dlm masyarakat sbg organisasi.
3. Peranan dpt disebut sbg perilaku individu yg penting bagi struktur
sosial. Lapisan yg sengaja disusun dlm organisasi formal utk mengejar
tujuan tertentu.
52. 8. DIMENSI STRATIFIKASI SOSIAL
Utk menjelaskan stratifikasi sosial ada tiga dimensi yg dpt dipergunakan yaitu :
privilege, prestise, dan power. Ke-3 dimensi ini dpt dipergunakan sendiri2, dpt
juga didigunakan scr bersama.
Karl Marx: menggunakan dimensi privilege (ekonomi) utk membagi
masyarakat industri menjadi 2 kelas, yaitu: kelas Borjuis dan Proletar.
Sedangkan Max Weber, Peter Berger, Jeffries dan Ransford mempergunakan
ke-3 dimensi tersebut. Dari penggunaan ke-3 dimensi tsb Max Weber
memperkenalkan konsep: kelas, klpk status, & partai.
Weber: dimensi kehormatan, status & peluang Individu dlm kehidupan
masyarakat ditentukan dg ukuran kehormatan. Dlm pergaulan dpt berupa
pembatasan sikap perilaku antara orang yg statusnya rendah dg yg tinggi.
Klpk status ditandai adanya hak istimewa & monopoli atas barang/jasa,
kesempatan ideal dan materi. Contoh: pembedaan sultan atau bangsawan
dg abdi dalem dlm Kesultanan Yogyakarta.
Dimensi kekuasaan (Weber): peluang bagi orang atau klpk utk mewujudkan
keinginannya melalui tindakan komunal. Bentuk dari tindakan komunal ini
adalah partai yg diorientasikan pd diperolehnya kekuasaan. Pd hakekatnya
sifat klpk ini oportunis & pragmatis. Masyarakat dlm negara dunia ke-3 spt
Indonesia, di mana kekuasaan memacu kesenjangan antara yg kaya dan yg
miskin makin lebar.
53. 1. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial: perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia
dlm masyarakat dari keadaan tertentu menjadi keadaan yg lain.
merupakan kegiatan atau proses yg membuat sesuatu atau seseorang
berbeda dg keadaan seblmnya dan merupakan proses yg menyebabkan
perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada 4 tkt perubahan yg
perlu diketahui ,yaitu: pengetahuan, sikap, perilaku individual & kelompok.
Perubahan sosial budaya: perubahan yg terjadi akibat ketidaksaman
atau ketidaksesuaian diantara unsur2 sosial & kebudayaan yg saling
berbeda.
Beberapa definisi perubahan sosial menurut para ahli:
1. Mac Iver: perubahan sosial (social relationship) merupakan perubahan dlm
hubungan sosial atau sbg perubahan thdp keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial.
2. John Lewin Gillin dan John Phillip Gillin: suatu variasi dr cara2 hidup yg
diterima yg disebabkan oleh perubahan kondisi geografis, kebudayaan
materiil, komposisi penduduk, ideologi, maupun krn difusi dan penemuan
baru dlm masyarakat.
54. 3. Samuel Koening: Perubahan sosial menunjukkan pd modifikasi2 yg
terjadi dlm pola2 kehidupan manusia. Modifikasi2 tsb terjadi krn
sebab2 internal maupun eksternal.
4. Wilbert Moore: merupakan signifikasi dari struktur sosial yg
merupakan pola interaksi dan aktivitas sosial. Struktur sosial tsb
adalah norma, nilai dan budaya.
5. Willian F. Ogburn: mengemukakan bhw ruang lingkup perubahan
sosial meliputi unsur2 kebudayaan, baik material maupun
immaterial, dan yg lebih ditekankan adalah pengaruh besar unsur2
kebudayaan material thd unsur2 immaterial.
6. Selo Soemardjan: Segala perubahan2 pd lembaga2
kemasyarakatan di dlm suatu masyarakat, yg mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dlmnya nilai2, sikap dan perilaku diantara
kelompok2 dlm masyarakat. Tekanannya adalah pd lembaga2
kemasyarakatan sbg himpunan pokok manusia, yg jika terjadi
perubahan dpt mempengaruhi segi2 struktur masyarakat lainnya.
7. James W. Vander Zander: merupakan konfrontasi masyarakat dg
situasi baru dan mendorong masyarakat utk melakukan suatu
kegiatan dlm bentuk baru.
Baca buku wajib hal 163-164
55. 2. LATAR BELAKANG TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL
Timbunan kebudayaan dan penemuan baru. Keragaman kebudayaan
dlm masyarakat bertambah secara akumulatif dan adanya penemuan
baru, dpt memicu perbedaan, benturan, atau persamaan2 diantaranya,
shg dpt menimbulkan perubahan atas unsur2 budaya.
Koentjaraningrat: faktor2 pendorong adanya penemuan baru adalah: a)
kesadaran dr orang perorang akan kekurangan dlm kebudayaannya; b)
kualitas dr ahli2 dlm suatu kebudayaan; c) perangsang bagi aktivitas2
penciptaan dlm masyarakat.
Ogburn dan Niimkoff: penemuan baru adalah penciptaan
pengelompokan dr individu2 yg baru, penciptaan adat istiadat baru,
atau perikelakuan sosial yg baru.
Perubahan jumlah penduduk
Perubahan jumlah penduduk juga dpt menyebabkan terjadinya
perubahan sosial. Bertambahnya penduduk dpt mengakibatkan
perubahan pd struktur masyarakat, terutama thdp lembaga2
kemasyarakatannya. Perubahan kehidupan masyarakat dpt terjadi krn
percampuran antara berbagai pola perilaku sosial & kebudayaan; di
samping ekonomi politik & keamanan (baca buku wajib hal 166)
56. Pertentangan (conflict)
Secara sosiologis, konflik dpt diartikan sbg proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga klpk) di mana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dg menghancurkannya atau membuatnya
tak berdaya.
Latar belakang konflik: perbedaan ciri yg dibawa individu dlm suatu
interaksi. Perbedaan2 ini diantaranya menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dll. Perbedaan
pendirian dan perasaan thdp obyek atau lingkungan ttt dpt menjadi
faktor penyebab timbulnya konflik sosial,
Dlm masyarakat yg heterogen biasanya ditandai hubungan2 sosial yg
semakin tdk langsung antara satu sama lainnta. Kondisi pemenuhan
kebutuhan semakin terbatas, shg persaingan tdk dpr dihindari. Jika
proses ini memuncak, mk pertentangan akan terjadi. Dlm kondisi
masyarakat menjadi resah, kecewa dan mudah terpengaruh amat
rentan terjadi konflik. Contoh: kondisi banyak pengangguran, tak
tersedia lapangan kerja & rendahnya mutu pendidikan, amat mudah
terpancing dg tindak kekerasan (baca buku wajib 166-167)
57. Perubahan sosial selalu terjadi dlm masyarakat, krn adanya ciri2 sbb:
• Tdk ada masyarakat yg berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti
berubah, meskipun ada yg cepat dan ada yg lambat
• Perubahan yg terjadi pd lembaga sosial ttt akan diikuti perubahan pd
lembaga lain
• Perubahan sosial yg cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial
• Disorganisasi sosial akan diikuti oleh reorganisasi melalui berbagai adaptasi
dan akomodasi
• Perubahan tdk dpt dibatasi hanya pd bidang kebendaan atau spiritual
saja, keduanya saling berhubungan.
3. PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Secara umum proses perubahan sosial tediri dari 3 tahap, yaitu:
1. Invensi: proses penciptaan/penemuan & pengembangan ide2 baru atau
inovasi. Inovasi: Ide baru, gagasan, tindakan atau barang yg dianggap
baru.
2. Difusi: proses komunikasi dan sosialisasi ide2 baruk e dlm sistem sosial, yaitu
proses penyebaran ide baru melalui saluran dan waktu kpd masyarakat.
Proses difusi dpt berupa media massa atau media interpersonal dan
kecepatannya tergantung pd kebaruan, pengakuan dan kebutuhan
masyarakat
3. Konsekuensi: perubahan2 yg terjadi dlm sistem sosial sbg akibat
pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan
atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat.
58. 4. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi)
Evolusi: perubahan2 sosial yg berlangsung secara lambat & tdk
menyangkut perubahan dasar2/sendi2 pokok kehidupan masyarakat
Revolusi: perubahan2 sosial yg berlangsung dg cepat & menyangkut
dasar2 atau sendi2 pokok kehidupan masyarakat
Perubahan kecil dan perubahan besar
Perubahan kecil: perubahan2 yg terjadi pd unsur2 struktur sosial yg tdk
membawa pengaruh langsung atau yg berarti bagi masyarakat.
perubahan besar: perubahan2 yg terjadi pd unsur2 struktur sosial yg
membawa pengaruh besar pa masyarakat
Perubahan Struktur dan Perubahan Proses
Perubahan yg dikehendaki (intended-change) atau perubahan yg
direncanakan (planned-chage) dan perubahan yg tdk dikehendaki
(unitended-change) atau perubahan yg tdk direncanakan (unplanned-
change) (baca buku wajib hal 167-169)
Dla kehidupan politik, revolusi politik terjadi jika: 1) ada keinginan umum,
2) ada pemimpin, 3) pemimpin dpt menampung aspirasi, 4) pemimpin, 5)
ada momentum yg tepat.
59. 5. MACAM-MACAM PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan Progresif dan regresif
Perubahan progresif: perubahan ke arah kemajuan, sedangkan regresif:
merupakan perubahan kea rah keadaan yg lebih buruk (mundur).
Peubahan intended (diinginkan) dan unintended (tdk diinginkan)
Perubahan intended: perubahan yg diinginkan atau direncanakan
(planned change), misal: pembangunan, sedangkan unintended:
merupakan perubahan yg tdk diinginkan (dpt berupa dampak dari
perubahan).
Perubahan Immanen dan Perubahan Kontak
Jika perubahan itu bersumber dari dlm sistem sosial itu sendiri, mk disebut
perubahan imanen. Sedangkan jika sumbernya ide baru itu berasal dari
luar sistem sosial, disebut perubahan kontak.
Perubahan imanen: terjadi jika anggota sistem sosial menciptakan dan
mengembangkan ide baru dg sedikit/tanpa pengaruh pihak luar dan ide
baru menyebar ke seluruh sistem sosial.
Perubahan kontak: terjadi jika pihak luar memperkenalkan ide baru ke
dlm sistem sosial. perubahan kontak merupakan gejala “antarsistem”. Ada
2 macam perubahan kontak, yaitu perubahan kontak selektif dan
perubahan kontak terarah. Perbedaan perubahan tsb tergantung dari
sumber perubahan, dari dlm atau dari luar sistem sosial.
60. 6. FAKTOR FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN
Faktor2 penyebab perubahan dpt dibedakan atas faktor internal dan
eksternal:
Faktor-faktor eksternal: atau faktor dari luar masyarakat, dpt berupa: (1)
pengaruh kebudayaan masyarakat lain, yg meliputi proses2 difusi
(penyebaran unsur kebudayaan), akulturasi (kontak kebudayaan), dan
asimilasi (perkawinan budaya), (2) perang dg negara atau masyarakat
lain, dan (3) perubahan lingkungan alam, misalnya disebabkan oleh
bendana.
Faktor-faktor internal: faktor dari dalam masyarakat, misalnya (1)
perubahan aspek demografi (bertambah dan berkurangnya penduduk),
(2) konflik antar-kelompok dlm masyarakat, (3) terjadinya gerakan sosial
dan/atau pemberontakan (revolusi), dan (4) penemuan2 baru, yg
meliputi (a) discovery, atau penemuan ide/alat/hal baru yg belum
pernah ditemukan sebelumnya (b) invention, penyempurnaan
penemuan2 pd discovery oleh individu atau serangkaian individu, dan
(c) inovation, yaitu diterapkannya ide2 baru atau alat2 baru
menggantikan atau melengkapi ide2 atau alat2 yg telah ada.
61. Faktor2 penyebab perubahan menurut jenisnya dpt dibedakan antara
faktor2 yg bersifat material dan yg bersifat immaterial:
Faktor2 yg bersifat material, meliputi: (1) perubahan lingkungan alam,
(2) perubahan kondisi fisik-biologis, dan (3) alat2 dan teknologi baru,
khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Faktor2 yg bersifat nonmaterial, meliputi: (1) ilmu pengetahuan, dan (2)
ide2 atau pemikiran baru, ideologi, dan nilai2 lain yg hidup dlm
masyarakat.
7. PERUBAHAN INDIVIDUAL DAN SISTEM (sosial)
1. Di dlm tindakan perubahan individual, jelas bhw [masyarakat] yg
kolektif pun akan berubah. Keduanya tdk saling bertentangan, sekalipun
kelompok2 tertentu (politik) mencoba memisahkan keduanya &
memaksa yg individual menyesuaikan diri dg kolektivitas.
2. Perubahan2 dlm sistem sosial bersifat gradual (bertahap)melalui
penyesuaian, bukan bersifat revolusioner.
3. Perubahan penyesuaian sistem terjadi melmelalui proses dari luar
alui 3 macam kemungkinan: perubahan pertumbuhan (extra systemic
change), penemuan baru anggota kolektif, dan differensiasi struktural
dan fungsional.
4. Anggapan dasar: pd peranan unsur2 normatif dari tingkah laku
sosial (pengaturan scr normatif thdp hasrat seseorang utk menjamin
stabilitas sosial)
62. 5. Jika individu sbg target, premisnya: individu yg berubah, lebih lanjut
akan mempengaruhi (turut merubah) tatanan sosial (kelompok atau
organisasi). Pendekatan individual ini merupakan pendekatan yg
lambat. Meski individu yg menjadi target, tapi sasaran-antara yg akan
dipengaruhi terlebih dahulu selalu kelompok, krn norma yg
mempengaruhi perilaku tercipta dlm interksi kelompok.
6. Jika kelompok yg menjadi target, asumsinya : perubahan suasana
(klpk/struktur sosial) akan mempengaruhi perubahan individu. Utk
mengubah klpk perlu mengubah struktur sosialnya. Dg struktur sosial sbg
target, berarti harus memperhatikan scr luas, menyebar pd ragam
cara intertaksi dan suasana yg berpengaruh.
63. 1. DEFINISI HUKUM
a. Prof. Mr. E.M. Meyers: Hukum ialah semua aturan yg mengandung
pertimbangan kesusilaan, ditujukan kpd tingkah laku manusia dlm masyarakat,
dan yg menjadi pedoman bagi Penguasa2 Negara dlm melakukan tugas-nya.
b. Leon Duguit: Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat,
aturan yg daya penggunannya pd saat tertentu diindahkan oleh masyarakat
sbg jaminan dari kepentingan bersama dan yg jika dilanggar menimbulkan
reaksi bersama thdp orang yg melakukan pelanggaran itu.
c. Utrecht: Hukum itu adalah himpunan peraturan2 (perintah2 dan larangan2) yg
mengurus tata tertib suatu masyarakat dan krn itu harus ditaati oleh
masyarakat itu.
d. S.M Amin, SH: Kumpulan peraturan2 yg terdiri dari norma dan saksi2, dan
tujuan hukum adalah mengadakan ketatatertiban dlm pergaulan manusia,
shg keamanan dan ketertiban terpelihara.
e. J.C.l Simorangkir, S.H dan Woerjono Sastropranoto, S.H: Hukum ialah
peraturan2 yg bersifat memaksa, yg menentukan tingkah laku manusia dlm
lingkungan masyarakat yg dibuat oleh Badan resmi yg berwajib, pelanggaran
mana thdp peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dg
hukuman tertentu.
64. Sedangkan tujuan hukum adalah:
a. mengadakan ketatatertiban dlm pergaulan manusia, shg keamanan dan
ketertiban terpelihara (S.M Amin, SH).
b. Hukum berfungsi menyelesaikan konflik yg diikuti unsur paksaan
berdasarkan pertimbangan hukum.
c. Utk menjamin keseimbangan agar dlm hubungan masyarakat tdk terjadi
kekacauan.
d. Utk menjamin kepastian hukum dlm masyarakat, & hukum harus pula
bersendikan pd keadilan, yaitu asas2 keadilan dari masyarakat.
e. PROF. SUBEKTI: mendatangkan kemakmuran & kebahagiaan pd rakyat.
f. DR. U. VAN APELDOORN: mengatur pergaulan hidup manusia scr damai;
melindungi kepentingan2 hukum manusia tertentu, kehormatan,
kemerdekaan, jiwa, harta benda pihak yg merugikannya.
g. GENY: Dlm "Science et technique en droit prive positif," Geny mengajarkan
bhw hukum bertujuan semata-mata utk mencapai keadilan. Dan sbg unsur
dp Keadilan, yaitu kepentingan daya guna dan kemanfaatan.
h. BENTHAM: utk mewujudkan semata-mata apa yg berfaedah bagi orang;
menjamin adanya kebahagiaan sebanyak-banyaknya orang dan
menjamin kepastian hukum.
Utk menjaga agar peraturan hukum dpt berlangsung terus dan diterima oleh
anggota masyarakat, maka peraturan hukum yg ada harus sesuai dan tdk
boleh bertentangan dg asas2 keadilan dari masyarakat.
65. 2. TEORI HUKUM
Scr terminology teori hukum dikenal dg beberapa istilah (Hampstead: 20)
yaitu:
1. Legal theory: teori hukum yg memfokuskan kajiannya bhw hukum yg
dianggap eksis adalah apa yg ada di dlm undang2; sedangkan di luar
undang2 dpt dianggap bukan bagian dari hukum. Istilah legal theory
banyak lebih mengacu pd pandangan positivistik. Pd posisi demikian para
praktisi hukum (jurist als medespeler) kurang atau tdk menyukai teori hukum
(legal theory) krn dianggap sangat terbatas & sempit sifatnya.
2. Jurisprudence: teori hukum yg lebih meletakkan pd dasar pemikiran bhw
hukum dan masyarakat bersifat dialektika fungsional. antara hukum dan
masyarakat tdk dpt dilepaskan satu dan lainnya dan saling pengaruh
mempengaruhi (L.A. Hart maupun W. Halverson (1981: 2 dan 9).
3. Legal history: teori yg berdasarkan pemikiran ttg teori hukum erat
hubungannya dg ideology (legal ideology) dari masyarakat
pendukungnya yg berarti bhw teori hukum sangat erat hubungannya dg
sejarah hukum. Pendapat ini salah satunya adalah Hampstead (dlm Kadri
Husin, materi kuliah Teori Hukum)
66. 3. PENGERTIAN KEKUASAAN DAN POLITIK
Miriam Budiardjo,2002: Kekuasaan adalah kemampuan seseorang/klpk
utk mempengaruhi tingkah laku orang atau klpk lain sesuai dg keinginan
dari pelaku.
Ramlan Surbakti,1992: Kekuasaan merupakan kemampuan
mempengaruhi pihak lain u/ berpikir dan berperilaku sesuai dg kehendak
yg mempengaruhi.
Kekuasaan (power): Kemampuan utk mempengaruhi orang lain/klpk atau
merubah pikiran orang atau situasi tertentu.
Kekuasaan bersifat positif: kemampuan mempengaruhi & merubah
pemikiran orang lain atau klpk utk melakukan suatu tindakan yg diinginkan
oleh pemegang kekuasaan dg sungguh2, bukan krn paksaan baik scr fisik
maupun mental.
Kekuasaan bersifat Negatif: mempengaruhi orang lain/klpk utk melakukan
tindakan yg diinginkan oleh pemegang kuasa dg cara paksaan/tekanan
baik scr fisik maupun mental.
Konsep kekuasaan politik: kemampuan utk mempengaruhi masyarakat
dan negara agar membuat keputusan; tanpa kekuasaan, berarti tdk ada
keputusan.
67. Variasi yg dekat dg kekuasaan politik adalah kewenangan (authority),
yaitu: kemampuan utk membuat orang lain melakukan suatu hal dg
dasar hukum atau mandat yg diperoleh dari suatu kuasa. Seorang polisi
bisa menghentian mobil di jalan, bkn berarti memiliki kekuasaan, ttp
memiliki kewenangan yg diperolehnya dari UU Lalu Lintas, shg jika
pemegang kewenangan melaksankan kewenangannya tdk sesuai dg
mandat peraturan yg dijalankan, maka dia telah menyalahgunakan
wewenangnya, dan utk itu bisa dituntut dan dikenakan sanksi.
Kekuasaan, baru akan benar2 teruji kekuatan atau kelemahannya
ketika terjadi bencana. Apakah bisa mengatasi atau justeru sengaja
menciptakan keresahan. Mencipatakan kedamaian atau menyulut
kekerasan. Membangun kesejahteraan atau kesenjangan.
Kekuasaan bagai political game yg diperankan penguasa dan
pesaingnya utk saling menjatuhkan.
4. SIFAT HAKIKAT POLITIK DAN KEKUASAAN
Secara prinsip, politik merupakan upaya peranserta dlm mengurus dan
mengendalikan kepentingan masyarakat, maka politik sangat erat dg
kekuasaan. Artinya, jika orang memutuskan terjun ke dunia politik, mk
orang akan semakin dekat dg kekuasaan. Barangkali ini pemahaman
kebanyakan orang ttg politik.
68. Politik berusaha mengurus dan mengendalikan urusan masyarakat,
politik juga dpt dijadikan alat u/ menyampaikan kebaikan dan
kebenaran kpd masyarakat luas. Inilah sesungguhnya hakikat dari politik
yg sesungguhnya, sarana utk menyampaikan kebaikan dan kebenaran
melalui orang2 yg diserahi amanah utk mengurus urusan masyarakat.
Orang2 yg bekerja dan diberi amanah utk mengurusi urusan orang
banyak dipilih melalui proses politik. Mereka dipilih utk mengurus urusan
rakyat dan bekerja sbg pelayan bagi rakyat.
Bagi orang2 yg memahami politik dg benar, idealnya kekuasaan bukan
tujuan akhir, ttp kekuasaan merupakan amanah rakyat, yaitu bekerja
utk kepentingan rakyat.
Akan tetapi biasanya yg terjadi justru sebaliknya. Orang2 yg diberi
amanah utk kepentingan rakyat yg dipilih melalui proses politik, justeru
mengkhianati amanah itu, dg mengutamakan kepentingan pribadi dan
golongannya sendiri di atas kepentingan rakyat. Politik dianggap sbg
kegiatan/usaha memperebutkan dan mempertahankan kekuasaan.
Sebenarnya orang yg bekerja dlm orbit politiklah yg telah membuat
stigma dan label bhw politik selalu berorientasi pd kekuasaan ,dan
bukan politik yg jahat. Orang2 yg telah mengingkari amanah rakyat
itulah yg telah membuat politik menjadi buruk dan identik dg korupsi.
Ketika ada sekelompok orang menggunakan politik utu menyampaikan
kebaikan dan kebenaran, orang menganggapnya sbg sebuah kesia-
siaan. (paper: politik dan kekuasaan).
69. 5. SALURAN POLITIK DAN KEKUASAAN
a. Partai politik, organisasi politik, lembaga politik, dewan perwakilan,
birokrasi politik, gerakan politik, dll
b. Memberdayakan politik masyarakat melalui pembangunan yang
menempatkan masyarakat sebagai pusat perhatian dan sasaran
sekaligus pelaku utama pembangunan
c. Partisipasi politik masyarakat adalah perilaku politik lembaga dan para
pejabat pemerintah yg bertanggung jawab membuat, melaksanakan
dan menegakkan keputusan politik, perilaku politik masyarakat
(individu/kelompok) yg berhak mempengaruhi lembaga dan pejabat
pemerintah dlm pengambilan keputusan politik, krn menyangkut
kehidupan masyarakat. Dusseldorp (1994:10), salah satu cara utk
mengetahui kualitas partisipasi politik masyarakat dpt dilihat dari bentuk2
keterlibatan seseorang dlm berbagai tahap proses pembangunan yg
terencana mulai dari perumusan tujuan sampai dg penilaian.
d. Saluran2 politik berupa suprastruktur politik tsb dpt dimasuki setiap warga
yg memiliki hak yg sama, sebab Indonesia menganut demokrasi dimana
setiap orang berhak mendpt kesempatan menduduki jabatan politis
tertinggi sekalipun.
70. e. Mengurus/lola kekuasaan negara tentu tdk hanya tanggungjawab
rakyat secara langsung, melainkan melalui mekanisme perwakilan yg
merujuk pda paham kedaulatan rakyat. Agar wakil2 rakyat dlm
mengelola negara bertindak atas nama rakyat, maka wakil2 rakyat itu
dipilih sendiri oleh rakyat melalui pemilu. Artinya pemilu sbg instrument
demokrasi utk melahirkan pemimpin bangsa (elite politik) sesuai dg
harapan rakyat.
f. Secara normatif, kekuasaan bersifat netral, jika dpt dikelola scr postif
berimplikasi pd kemakmuran bangsa; dmk juga sebaliknya jika gagal
dikendalikan akan merusak tatanan bangsa dan potensial merampas
hak2 rakyat.
6. WEWENANG DAN DINAMIKA BIROKRASI
a. Wewenang (authority): hak utk melakukan sesuatu atau memerintah
orang lain utk melakukan atau tdk melakukan sesuatu agar tercapai
tujuan tertentu.
b. Wewenang dlm kamus bhs didefinisikan sbg kekuasaan membuat
keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kpd
orang lain; fungsi yg boleh/tdk dilaksanakan (baca buku wajib hal 144-
145)
71. c. Wewenang: kemampuan utk melakukan tindakan hukum publik atau
kemampuan bertindak berdasarkan undang2 yg berlaku utk
melakukan hubungan2 hukum.
d. kewenangan: kekuasaan yang diformalkan (secara hukum) baik thdp
segolongan orang ttt maupun thdp suatu bidang pemerintahan ttt.
e. Ada 4 macam wewenang, yaitu: 1) wewenang kharisma, tradisional, dan
rasional; 2) wewenang resmi dan tdk resmi; wewenang pribadi dan teritorial;
wewenang terbatas dan menyeluruh (baca buku wajib hal 145-146)
f. Dlm negara hukum, kekuasaan sering bersumber dari wewenang
formal (formal authority) yg memberikan kekuasaan atau wewenang
kpd seseorang dlm suatu bidang tertentu.
g. Kekuasaan dan wewenang memiliki hubungan yg erat dan terkadang
sulit dibedakan. Oleh krn itu kekuasaan bisa dilekatkan ke definisi
wewenang dlm kontek mendahulukan peran dp wewenang atau
kekuasaaan.
h. Dlm Implementasinya: mendahulukan peran dari wewenang jelas
merupakan mindset birokrasi yg diharapkan dpt memberikan nilai
tambah bagi masyarakat. Semakin besar nilai tambah yg dirasakan
masyarakat, semakin tinggi pengakuan eksistensi birokrasi ditengah
masyarakat.
72. i. Max Weber: bahwa wewenang yg dilegitimasi merupakan syarat
utama utk memperoleh pengakuan dan motivasi orang2 dlm
organisasi.
j. Secara spesifik peran penting budaya birokrasi adalah membantu
menciptakan rasa memiliki thdp organisasi; menciptakan jati diri anggota
organisasi; menciptakan keterikatan emosional; membantu menciptakan
stabilitas organisasi sebagai sistem sosial; dan menemukan pedoman perilaku
dr norma2 kebiasaan se hari2.
k. Grabiel A.Almond (1960): proses perubahan pembudayaan harus
disosialisasikan scr merata kpd masy, rekruitmen tenaga2 birokrasi yg
profesional, dipahami atau diartikulasikan scr tepat dan benar, ditumbuh
kembangkan sbg kepentingan masyarakat umum.