Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir (PMP/CCDP) yang direncanakan berlangsung selama 5 tahun (2013-2017) telah berakhir pada Desember 2017. Proyek ini bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sasaran dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, produk yang merespon pasar, fokus pada kelompok masyarakat marginal, dan replikasi kegiatan ke desa lain. Proyek ini diimplementasikan di 12 kab
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Mengakhiri Pelaksanaan Proyek CCDP - IFAD, Pembangunan Masyarakat Pesisir
1. Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
Kementerian Kelautan dan Perikanan
MENGAKHIRI PELAKSANAAN
PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR
COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT
Oleh: Sapta Putra PhD
Executive Secretary PMO CCDP IFAD
2. PENDAHULUAN
• Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir (PMP/CCDP) direncanakan
berlangsung selama 5 tahun (2013-2017) dan berakhir Desember 2017
• Tujuan PMP meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sasaran.
Impactnya, penambahan asset dan perbaikan gizi anak pesisir balita
• Pendekatan CCDP ada 4:
a. Soul: Pemberdayaan masyarakat;
b. Produk yang merespon kebutuhan pasar;
c. Fokus pada kelompok masyarakat marginal miskin yang aktif; dan
d. Replikasi pembelajaran yang positif ke-lokasi desa lain di luar lokasi CCDP
• Penerapan Rantai Nilai untuk meningkatkan nilai tambah
3. KOMPONEN PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR
1. Komponen Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Pengelolaan
Sumberdaya
a. Fasilitasi masyarakat, perencanaan dan monev
b. Penilaian sumberdaya, dan kolaboratif-manajemen
c. Pengembangan Usaha dan Pembangunan Desa Pesisir
2. Pembangunan Ekonomi Berbasis Kelautan-Perikanan
a. Pengembangan usaha kelautan perikanan skala kecil
b. Tata niaga pemasaran kelautan perikanan
3. Komponen Pengelolaan Proyek
4. LOKASI CCDP
12
7
6
1
2
53
4
10
8
9
11
1. Kab. Merauke
2. Kab. Yapen
3. Kota Ternate
4. Kota Ambon
5. Kab. Maluku Tenggara
6. Kota Kupang
7. Kab. Lombok Barat
8. Kota Makassar
9. Kota Pare-Pare
10. Kab. Gorontalo Utara
11. Kota Bitung
12. Kab. Kubu Raya
6. PENGORGANISASIAN KELOMPOK CCDP-IFAD PADA SETIAP DESA
1 DESA
+/- 13 KELOMPOK
1
KELOMPOK
PRASARANA
1
KELOMPOK
PENGELOLA SD
10
KELOMPOK
USAHA
1
KELOMPOK
TABUNGAN
KELOMPOK KERJA
DESA
PERTIMBANGAN
1. Populasi Penduduk KP
2. Jumlah Penduduk yang
Marginal Aktif
Tahun pertama dibatasi jumlah
kelompok
8. KOMPONEN 1 DESA: 181
• Pondok Informasi: 181 unit
• Infrastruktur desa (tambat labuh, jalan setapak/kecil, air
bersih, MCK, para-para penjemuran, dll): 570 unit
• Perencanaan ICM berbasis desa: 181 (sudah jadi 174)
• Ecotourism: 45 locations (12 districts)
11. LIMA TEROBOSAN INOVATIF DALAM PELAKSANAAN PROYEK PMP
• 1. Membuat dan merekrut tenaga konsultan profesional dan Tenaga
Pendamping Desa yang berasal tidak jauh dari lokasi pelaksanaan proyek.
• 2. Mengemas paket-paket kegiatan proyek < US$ 50.000, sehingga dalam
pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan lebih mudah.
• 3. Menerapkan sistem reward and punishment sehingga setiap tahun
anggaran biaya proyek tiap kabupaten dialokasikan sesuai kinerjanya.
• 4. Mengembangkan sistem informasi manajemen (MIS) untuk pengelolaan
informasi kegiatan CCDP, dan Weekly Dashboard sebagai instrumen
Monev yang dapat menyampaikan informasi secara cepat dari lapangan.
• 5. Mengembangkan teknologi informasi dengan cepat menggunakan
Whatsapp, sehingga banyak lokasi proyek berada pada limit area
dengan akses internet terbatas bisa dijangkau dengan real time data.
19. Koperasi Binaan CCDP
No. PIU Cooperative Name Legal Standing Activities
1 Gorontalo Utara Padu Alam Laut (PAL) 1. Akte Notaris: No.19.805.2015.08 Mei 2015
2. SK Bupati: No.57/BH/XXII/6/VII/2015.
3. NIK : 7505010040002
Simpan pinjam, Cold Storage, Pabrik Es,
pemasaran hasil laut
2 Yapen Mawampi Indah Akte Notaris: No.182/BH/XXXII.10/201414/05/2014. 21 November
2014
Simpan pinjam, Pengolahan dan Pemasaran hasil
perikanan
3 Parepare Mutiara Biru 1.Akte Notaris:
No. 03. 6 Agustus 2015
2. NIK: 7372030006001
Pengelolaan rumah kemasan, Pemasaran produk UKM
4 Kota Kupang Sejahtera Bahari Akte Notaris: No.27/BH/XXIX.6/XII.2015, 3 Desember 2015 Simpan pinjam
5 Lombok Barat Bina bahari 1. Akte Notaris: No. 48 l November 2015
2. SK Bupati : No. 03/735/BH/XXVIII.4/DISKOP UMKM/XII/2015
Simpan pinjam, Kedai Pesisir
6 Kota Ambon Laha Suang Akte Notaris: No.12, 23 Juni 2016 Simpan pinjam, Produksi dan Pemasaran
7 Kota Ternate Mapolu Akte Notaris: No. 58 tanggal
15 September 2015
Simpan pinjam, Sembako (kedai pesisir), Bahan Bakar
Minyak
8 Maluku Tenggara IFAD Mandiri Akte Notaris: No.12 . 26 Juli 2016 Simpan pinjam, Pemasaran hasil laut
9 Kota Bitung Masyarakat Pesisir Akte Notaris: No.12/BH/XXV.5/XI/2015.
18 November 2015.
Simpan Pinjam, Penangkapan, Pengolahan,
Pemasaran
10 Kota Makassar Fatimah Azzahra 1. Akte otaris No. 281 Tgl. 19 Maret 2014)
2. RAT: OK
Simpan pinjam, Pengolahan
Pemasaran hasil laut
11 Kubu Raya Asosiasi Masyarakat
Pesisir
Akte No. 192 . Tgl.14 Maret 2016 Simpan pinjam, Pengolahan
Sarana produksi
12 Merauke Awe Sai 1. Akte Notaris No. 08. Tgl. 06 Juni 2016
2. SK Kemenkop No. 299/BH/XXXII.2/VI/2016,tgl. 20 Juni 2016
Grosir bahan baku
Pemasaran produk
21. TESTIMONI
5 tahun bersama CCDP IFAD KKP membangun ekonomi masyarakat pesisir dengan semangat dan rasa
optimis. Masyarakat yang dibawah garis kemisikinan tidak punya alternatif penghasilan dibangkitkan
menuju kemandirian. Konsep pemberdayaan masyarakat dikembangkan dengan mengenalkan
mengembangkan komoditas unggulan dengan melihat VALUE CHAIN DAN PEMASARAN. Dari 12 kab/kota di
Indonesia bagian timur kita mengandalkan komoditas unggulan rumput laut, ikan tuna, ikan cakalang,ikan
bandeng, teri, .... dengan kerja keras, visi yang jelas, faham akan tujuan, kerja sama yang kuat dari KKP
Ditjen PRL (PMO CCDP IFAD), Dinas Kelautan dan Perikana, pelaksana dari konsultan, Fasilitator semua
bergerak dengan satu irama. Hasil dapat dipetik sekarang lebih dari 181 desa yg ditangani denganb1600
kelompok 91 % perkembangan ekonomi menuju kemandirian dan 40 % sudah mandiri. Untuk kesana kita
telah berhasil melskukan kerjasama bermitra secara tetap dengan 2 perusahaan pembeli skala
Internasional, 21 pembeli skala nasional (supermarket/retail nasional), 61 pembeli regional dan 235
pembeli lokal. Telah meningkatkan pendapatan yg sangat signifikan. Berdasarkan penilaian dari Tim
Evaluasi IFAD (Internasional Fund for Agricultural Development) Badan PBB yg membawahi bantuan untuk
pertanian bagi negara berkembang dengan Hasil memuaskan nilai tertinggi dari puluhan negara di dunia
yang mendapat bantuan IFAD. Apapun penilaiannya kita telah melihat wajah yang cerah dan penuh
semangat dari Saudara2 kita nelayan, Istri nelayan yang sudah mempunyai penghasilan tetap dan
tabungan, putra putrinya sudah sekolah ke perguruan tinggi semua untuk masa depan saudara2 kita di
pelosok Merauke, Yapen, Maluku Tenggara, Ambon, Ternate, Bitung, Gorontalo Utara, Pare-pare, Makassar,
Kupang, Lombok Barat, Kubu Raya.
23. PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)
Komponen 1: Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan dan Manajemen
Sumber Daya
• Semua dari enam target dapat tercapai atau bahkan terlampaui di akhir proyek
Komponen 2: Dukungan Kabupaten/Kota untuk
Pengembangan Ekonomi Berbasis Kelautan
• Semua target dalam logframe keluaran terlampaui
• Sebagian besar investasi dan keluaran dari Komponen 2
mendukung kelompok-kelompok usaha yang ada di
Komponen 1 dengan memberikan sinergi dan keberlanjutan
yang lebih baik.
24. PENCAPAIAN HASIL DAMPAK DAN IMPAK
Pendapatan dan aset di tingkat Rumah Tangga
• Penerima manfaat mendapatkan peningkatan pendapatan sebesar
132%
• Terlihat tingkat penggandaan pendapatan yang kuat
Ketahanan Pangan
• Hampir tidak ditemukan lagi adanya musim kelaparan
Peningkatan Produktivitas
• 96% Rumah Tangga yang mengikuti kegiatan usaha CCDP mengalami
peningkatan produktivitas
Institusi dan Kebijakan
• CCDP menciptakan 1.609 kelompok usaha, 91% beroperasi & 94% layak
secara finansial
25. Akses ke Pasar
• CCDP telah membentuk 512 kelompok pengolahan dan pemasaran,
menyediakan pasar & menciptakan pekerjaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
• Kegiatan inovatif yang menghasilkan pendapatan sekaligus
mempertahankan perlindungan terhadap lingkungan
Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan Iklim
• Penyerapan karbon, pendidikan lingkungan, meningkatkan kesadaran
akan perubahan iklim
• Peningkatan pendapatan meningkatkan ketahanan/daya juang
PENCAPAIAN HASIL DAMPAK DAN IMPAK
26. RINGKASAN HASIL PEMBELAJARAN
Target.
• Penyebaran geografis lokasi proyek diatasi dengan pendekatan
bertahap & komunikasi yang baik
Pendekatan.
• Desain proyek memberikan fleksibilitas dan ruang untuk adaptasi
• Komitmen masyarakat yang kuat
Kinerja Pengelola Proyek
• Pengelolaan berbasis kinerja untuk PIUs
• Staff yang berkompeten dan tingkat pergantian yang rendah
• Sistem M&E yang sangat baik digunakan dalam pengelolaan proyek
27. PEMBELAJARAN YANG POSITIF
1. Sejak tahun 2013, 80% kelompok yang dibina masih aktif bekerja
2. Terjadi peningkatan pendapatan 57% pada tahun 2015, dan AOS Mei
2017, terjadi peningkatan yang signifikan dan ada lebih 132%.
3. Peningkatan tabungan kelompok, asset produktif, dan pengurangan
ketergantungan pada tengkulak, serta pemanfaatan LKM formal
4. Terjadi penguatan ketahanan pangan, hilangnya waktu kelaparan
pada saat nelayan tidak melaut, dan peningkatan produktivitas
5. Terjadi penurunan gizi buruk (malnutrition) bagi anak balita
6. Peningkatan hari orang kerja (HOK) dan lapangan kerja baru
7. Peningkatan akses pasar 71%
8. Peningkatan kesetaraan gender
9. Pengurangan kesenjangan kemiskinan dan keberlanjutan ekonomi
28. AKHIR PROYEK: COMPLETION 31.12.17 DAN CLOSING 30.06.18
No Kegiatan 0
3
0
4
N
1
N
2
N
3
N
4
D
1
D
2
D
3
D
4
J1 J2 J3 J4 F1 F2 F3 F4 M
1
M
2
1. Konsultan dan TPD
2. Success Story Book
3. Laporan Tahunan
4. Project Completion Report
5. Penyelesaian Temuan BPKP
6. Administrasi Keuangan
7. Withdrawal Application
8. Unclaim
9. Penataan Asset CCDP
10 Audit BPKP dan BPK
11 Penyelesaian administrasi
29. REPLICATION &
SCALING UP
Actions:
• Replication Manual (Buku Manual Replikasi CCDP-IFAD)
• Workshop on Replication attended by 12 potential districts
and existing PIUs, and promote CCDP best practices
• conducted replication information meetings with other
sections of KKP and external ministries : the Ministry of
Village Development, Bappenas and the Ministry of
Finance
• Promote CCDP best practices to other countries
(Bangladesh, Tonga, India, Pakistan)
• Visited by other International Institutions (US Agency,
Holland, etc)
TERIMAKASIH, MUCHAS GRACIAS, THANK YOU
30. PERMASALAHAN, TANTANGAN DAN HAMBATAN
1. Penggunaan Dana Kab Yapen yang belum Pas dengan kebijakan Bu Menteri
2. Adanya temuan BPKP yang belum tuntas, serta ada TGR yang harus diselesaikan
3. Ada kode MAK 53 di Kota Kupang yang belum tau bentuk BASTnya
4. Ada asset yang dibeli sudah rusak, krn lifetime alatnya dll
5. Ada yang hilang, apakah bisa dihapuskan
6. Ada usulan agar aset yang BMNnya Dinas, sebagian diserahkan ke masyarakat
7. Ada permintaan agar mobil bisa di dum
8. Ada kawasan ekowisata yang mau dikuasai pihak lain
9. Akibat kebijakan partial cancellation dan hanya dizinkan dipakai Rp
22.282.000.000, maka ada sisa dana SDR 4,012,000 atau setara dengan Rp 76
milyar. Akan dikemanakan?
10. Dalam penutupan 31 Desember 2017, apakah ada aspek hukum atau dokumen
legal yang harus disiapkan?