SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Baixar para ler offline
Materi Pembinaan Menuju OSN Matematika 2013
1
SMA DARUL ULUM 2 JOMBANG/DIDIK SADIANTO, S.Pd.
Metode Pembuktian dalam Matematika
Oleh: Didik Sadianto, S.Pd.
Soal-soal dalam OSN dan IMO sebagian besar adalah membuktikan suatu pernyataan.
Untuk bisa menyelesaikan soal-soal OSN/IMO maka Siswa dituntut untuk mampu
mengaplikasikan semua metode-metode pembuktian yang sesuai. Pada umumnya metode
pembuktian menggunakan konsep logika matematika. Adapun metode pembuktian
matematika yang dibahas dalam buku ini adalah: Pembuktian langsung, Pembuktian tidak
langsung, Bukti dengan Kontradiksi, Bukti dengan Contoh Penyangkal, dan Bukti dengan
Induksi Matematika.
A. Pembuktian Langsung
Metode ini didasarkan pada proposisi bahwa: Jika kita misalkan (asumsikan) P
bernilai benar, maka dengan informasi yang sudah kita punyai dari p; kita harus
membuktikan bahwa q benar.
Contoh 1:
Buktikan bahwa kuadrat dari sebarang bilangan genap merupakan bilangan genap
juga.
Pembahasan:
Di sini kita punya bentuk proporsi:
adalah bilangan genap dan adalah bilangan genap.
Berikut ini cara pembuktian langsung:
Misalkan , dimana
Akan ditunjukkan bahwa dimana
Perhatikan bahwa:
, dimana
Jadi, n2
adalah bilangan genap (Terbukti)
Contoh 2:
Buktikan bahwa jika n bilangan ganjil, maka n2
merupakan bilangan ganjil.
Pembahasan:
Misalkan bahwa , untuk suatu .
Perhatikan bahwa:
, dimana
Jadi, n2
merupakan bilangan ganjil. (Terbukti)
Contoh 3:
Misalkan M suatu titik di dalam segitiga ABC. Buktikan bahwa
Pembahasan:
Misalkan N adalah titik perpotongan BM dan sisi AC.
Maka kita peroleh:
B. Pembuktian Tidak Langsung
Metode pembuktian tidak langsung dikenal juga metode kontrapositif.
Perhatikan bahwa pernyataan ini . Oleh karena itu, kita akan
memahami bahwa metode ini didasarkan pada proposisi: jika kita misalkan
bernilai benar, maka dengan informasi yang sudah kita punyai dari , kita harus
membuktikan bahwa benar.
Materi Pembinaan Menuju OSN Matematika 2013
2
SMA DARUL ULUM 2 JOMBANG/DIDIK SADIANTO, S.Pd.
Contoh 1:
Buktikan bahwa jika habis dibagi 3 maka n habis dibagi 3.
Pembahasan:
Kita akan membuktikan pernyataan ini dengan metode tidak langsung.
Yakni kita harus membuktikan pernyataan jika n tidak habis dibagi 3 maka n2
tidak
habis dibagi 3.
Perhatikan bahwa:
Karena n tidak habis dibagi 3, maka n = 3k + 1 atau n = 3k + 2 untuk suatu k
bilangan bulat.
 Untuk n = 3k +1,
dimana
Jadi, n2
tidak habis dibagi 3 (*)
 Untuk n = 3k +2,
dimana
Jadi, n2
tidak habis dibagi 3 (*)
Dari (*) dan (**) maka n2
tidak habis dibagi 3. Dengan kata lain terbukti bahwa jika
habis dibagi 3 maka n habis dibagi 3.
Contoh 2:
Buktikan bahwa jika bilangan ganjil maka n juga bilangan ganjil.
Pembahasan:
Kita akan membuktikan soal ini dengan metode pembuktikan tidak langsung. Hal ini
berarti kita harus mengubah bentuk soal dalam kontraposisinya, yakni:
Jika n bilangan genap maka n2
merupakan bilangan genap.
Berdasarkan solusi (A.1), maka kontraposisi tersebut suatu pernyataan yang benar.
Jadi, terbukti bahwa jika bilangan ganjil maka n juga bilangan ganjil.
C. Pembuktian dengan Kontradiksi
Metode ini hampir sama dengan metode pembuktian tidak langsung, akan tetapi
terdapat perbedaan yang cukup mendasar. Untuk membuktikan bahwa benar
dengan metode kontradiksi maka:
 Kita andaikan bahwa ingkaran dari adalah benar. Dengan kata lain
bahwa kita mengandaikan bahwa p dan ~q adalah sesuatu yang benar.
 Dari pengandaian tersebut, kita harus memunculkan suatu kontradiksi atau
suatu fakta yang bertentangan dengan suatu fakta lain yang sebelumnya telah
dikatahui kebenarannya.
Contoh 1:
Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan asli n dan semua bilangan asli d yang
membagi 2n2
, maka bilangan n2
+d bukan merupakan bilangan kuadrat sempurna.
Pembahasan:
Karena d membagi 2n2
maka 2n2
= kd untuk suatu k bilangan asli.
Andaikan meruapakn bilangan kuadrat sempurna, maka dengan
.
Maka haruslah merupakan bilangan kuadrat.
Tetapi untuk suatu k bilangan
Materi Pembinaan Menuju OSN Matematika 2013
3
SMA DARUL ULUM 2 JOMBANG/DIDIK SADIANTO, S.Pd.
asli.
Hal ini berati berada di antara dua bilangan kuadrat berurutan sehingga tidak
mungkin bilangan kuadrat sempurna (Kontradiksi).
Terbukti bahwa untuk setiap bilangan asli n dan semua bilangan asli d yang membagi
2n2
, maka bilangan n2
+d bukan merupakan bilangan kuadrat sempurna.
Contoh 2:
Jika m dan n saling relatif prima, buktikan bahwa bukan bilangan rasional.
Pembahasan:
Andaikan bahwa bilangan rasional maka dengan x dan y adalah
bilangan asli.
Maka berlaku
Karena m dan n relatif prima maka tidak ada x dan y bilangan asli yang memenuhi
(kontradiksi).
Terbukti, Jika m dan n saling relatif prima, buktikan bahwa bukan bilangan
rasional.
D. Pembuktian dengan Contoh Penyangkal
Untuk menjelaskan metode pembuktian ini, maka perhatikan contoh berikut:
Untuk setiap bilangan asli merupakan bilangan prima.
Kita diminta untuk menunjukkan bahwa pernyataan di atas tidak benar. Dalam kasus
seperti ini, kita cukup menunjukkan satu contoh sehingga menyebabkan pernyataan
tersebut tidak benar. Yakni, kita harus pilih nilai n bilangan asli sehingga
bukan bilangan prima.
Untuk itu, pilih n = 4, maka , dimana 21 bukan bilangan
prima.
Pembuktian seperti inilah yang disebut metode pembuktian dengan contoh
penyangkal.
E. Induksi Matematika
Induksi Matematika adalah salah satu metode pembuktian untuk pernyataan yang
memuat bilangan asli.
1. Prinsip Induksi Sederhana
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. Untuk
membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa:
o P(1) benar, dan
o Untuk semua bilangan bulat positif 1n , jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar.
Contoh:
Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2
.
Solusi:
(i) Basis Induksi: Untuk n = 1, Perhatikan 2
11  (Benar).
(ii) Langkah Induksi: Andaikan untuk 1n pernyataan:
2
)12(...31 nn  adalah suatu yang benar. Akan ditunjukkan benar untuk
Materi Pembinaan Menuju OSN Matematika 2013
4
SMA DARUL ULUM 2 JOMBANG/DIDIK SADIANTO, S.Pd.
.)1()12()12(...531 2
 nnn
Perhatikan bahwa:
)........(*)1(12)12(
)12()]12(...531[)12()12(...531
222


nnnnn
nnnn
(*) terbukti benar.
Jadi, jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2
.
2. Prinsip Induksi Kuat
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat onn  . Untuk membuktikan
pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa:
o P(no) benar, dan
o Untuk semua bilangan bulat positif onn  , jika   )(...,,1),( npnpnp oo  benar maka
p(n+1) juga benar.
LATIHAN SOAL
1. Untuk setiap bilangan asli n, buktikan bahwa 652
 nn adalah bilangan genap.
2. Jika k adalah bilangan asli, maka buktikan bahwa
2
)1(
...321


nn
n
3. Tunjukkan bahwa untuk setiap n bilangan asli
4. Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan asli.
5. Tunjukkan bahwa untuk setiap n bilangan asli, berlaku .
6. Buktikan bahwa 3 habis membagi n3
-n untuk setiap bilangan asli n.
7. Buktikan pernyataan: ”Untuk membayar biaya pos sebesar k sen )8( k selalu dapat
digunakan hanya perangko 3 sen dan perangko 5 sen” benar.
8. Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan asli lebih dari satu dapat difaktorkan sebagai
perkalian bilangan prima.
9. Suatu sistem tata surya berisi planet-planet yang jarak setiap dua planetnya berbeda. Di
setiap planet, terdapat satu astronom yang mengamati planet terdekat dengan planetnya.
Jika jumlah planet dalam tata surya tersebut ganjil, buktikan bahwa terdapat sebuah
planet yang tidak diamati oleh astronom dari planet lainnya.
Rujukan
Budhi, Wono Setya. 2003. Langkah Awal Menuju ke Olimpiade Matematika. Jakarta: CV.
Ricardo.
Eridani. 2010. Penyelesaian Masalah dalam Matematika, Makalah disajikan dalam acara
“TOT Guru Pembina OSN SMA di Hotel Singgasana Surabaya”.
TIM JMM. 2008. Jurnal Mahkota Matematika: No. 8. Malang: Jurusan Matematika FMIPA
UM.
Purwanto, Heri, dkk. 2006. Matematika Diskrit. Cirebon: PT Ercontara Rajawali.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Onggo Wiryawan
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
wahyuhenky
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Kabhi Na Kehna
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Dyas Arientiyya
 

Mais procurados (20)

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 

Destaque

Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema euler
vionk
 
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SELISIH DUA KUADRAT DAN TRINOMIAL KUADRA...
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SELISIH DUA KUADRAT DAN TRINOMIAL KUADRA...MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SELISIH DUA KUADRAT DAN TRINOMIAL KUADRA...
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SELISIH DUA KUADRAT DAN TRINOMIAL KUADRA...
rencia_permata
 
Negasi Pernyataan Majemuk
Negasi Pernyataan MajemukNegasi Pernyataan Majemuk
Negasi Pernyataan Majemuk
Ema Suryani
 
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
Ralez Blanco
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
Suryo Wedo Susilo
 
Notasi jumlah dan sigma
Notasi  jumlah dan sigmaNotasi  jumlah dan sigma
Notasi jumlah dan sigma
Siti_Aisyah
 

Destaque (20)

Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema euler
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Bab I teori bilangan
Bab I teori bilanganBab I teori bilangan
Bab I teori bilangan
 
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SELISIH DUA KUADRAT DAN TRINOMIAL KUADRA...
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SELISIH DUA KUADRAT DAN TRINOMIAL KUADRA...MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SELISIH DUA KUADRAT DAN TRINOMIAL KUADRA...
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SELISIH DUA KUADRAT DAN TRINOMIAL KUADRA...
 
Induksi
InduksiInduksi
Induksi
 
Kartu soal
Kartu soalKartu soal
Kartu soal
 
Negasi Pernyataan Majemuk
Negasi Pernyataan MajemukNegasi Pernyataan Majemuk
Negasi Pernyataan Majemuk
 
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
 
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
 
teori bilangan pert 1
teori bilangan pert 1teori bilangan pert 1
teori bilangan pert 1
 
Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
1. soal tes i siswa- fix-cover
1. soal tes i  siswa- fix-cover1. soal tes i  siswa- fix-cover
1. soal tes i siswa- fix-cover
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
6. barisan deret
6. barisan deret6. barisan deret
6. barisan deret
 
2. soal tes ii siswa- fix-cover
2. soal tes ii  siswa- fix-cover2. soal tes ii  siswa- fix-cover
2. soal tes ii siswa- fix-cover
 
Himpunan dan diagram venn
Himpunan dan diagram vennHimpunan dan diagram venn
Himpunan dan diagram venn
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
Notasi jumlah dan sigma
Notasi  jumlah dan sigmaNotasi  jumlah dan sigma
Notasi jumlah dan sigma
 

Semelhante a Metode pembuktian matematika

Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
ovalainita
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
ovalainita
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
ovalainita
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
ovalainita
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
ovalainita
 
Ppt pembukktian mat veni
Ppt pembukktian  mat veniPpt pembukktian  mat veni
Ppt pembukktian mat veni
Noveni Hartadi
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
tafrikan
 

Semelhante a Metode pembuktian matematika (20)

Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.ppt
 
Induksi matematik
Induksi matematikInduksi matematik
Induksi matematik
 
Ppt pembukktian mat veni
Ppt pembukktian  mat veniPpt pembukktian  mat veni
Ppt pembukktian mat veni
 
Induksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xiiInduksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xii
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIK
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
 
Induksi mtk
Induksi mtkInduksi mtk
Induksi mtk
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 

Mais de Didik Sadianto (20)

1 skl krikulum pondok 2013
1 skl krikulum pondok 20131 skl krikulum pondok 2013
1 skl krikulum pondok 2013
 
Naskah soal tes matrikulasi
Naskah soal tes matrikulasiNaskah soal tes matrikulasi
Naskah soal tes matrikulasi
 
Kunci tes matrikulasi
Kunci tes matrikulasiKunci tes matrikulasi
Kunci tes matrikulasi
 
Modul matrikulas
Modul matrikulasModul matrikulas
Modul matrikulas
 
Kunci modul matrikulasi
Kunci modul matrikulasiKunci modul matrikulasi
Kunci modul matrikulasi
 
Aturan matrikulasi
Aturan matrikulasiAturan matrikulasi
Aturan matrikulasi
 
Kunci jawaban takup
Kunci jawaban takupKunci jawaban takup
Kunci jawaban takup
 
Form naskah takup b39
Form naskah  takup b39Form naskah  takup b39
Form naskah takup b39
 
Form naskah takup a29
Form naskah  takup a29Form naskah  takup a29
Form naskah takup a29
 
Kunci jawaban takun
Kunci jawaban takunKunci jawaban takun
Kunci jawaban takun
 
Form naskah takun b39
Form naskah takun b39Form naskah takun b39
Form naskah takun b39
 
Form naskah takun a29
Form naskah   takun a29Form naskah   takun a29
Form naskah takun a29
 
Form naskah takun a29
Form naskah   takun a29Form naskah   takun a29
Form naskah takun a29
 
Kisi kisi-ujian-nasional-2016-sma-rev 15 okt
Kisi kisi-ujian-nasional-2016-sma-rev 15 oktKisi kisi-ujian-nasional-2016-sma-rev 15 okt
Kisi kisi-ujian-nasional-2016-sma-rev 15 okt
 
Edaran pembuatan soal takun takup
Edaran pembuatan soal takun takupEdaran pembuatan soal takun takup
Edaran pembuatan soal takun takup
 
Geometry s
Geometry sGeometry s
Geometry s
 
Geometry q
Geometry qGeometry q
Geometry q
 
Algebra s
Algebra sAlgebra s
Algebra s
 
Algebra q
Algebra qAlgebra q
Algebra q
 
Advanced s
Advanced sAdvanced s
Advanced s
 

Metode pembuktian matematika

  • 1. Materi Pembinaan Menuju OSN Matematika 2013 1 SMA DARUL ULUM 2 JOMBANG/DIDIK SADIANTO, S.Pd. Metode Pembuktian dalam Matematika Oleh: Didik Sadianto, S.Pd. Soal-soal dalam OSN dan IMO sebagian besar adalah membuktikan suatu pernyataan. Untuk bisa menyelesaikan soal-soal OSN/IMO maka Siswa dituntut untuk mampu mengaplikasikan semua metode-metode pembuktian yang sesuai. Pada umumnya metode pembuktian menggunakan konsep logika matematika. Adapun metode pembuktian matematika yang dibahas dalam buku ini adalah: Pembuktian langsung, Pembuktian tidak langsung, Bukti dengan Kontradiksi, Bukti dengan Contoh Penyangkal, dan Bukti dengan Induksi Matematika. A. Pembuktian Langsung Metode ini didasarkan pada proposisi bahwa: Jika kita misalkan (asumsikan) P bernilai benar, maka dengan informasi yang sudah kita punyai dari p; kita harus membuktikan bahwa q benar. Contoh 1: Buktikan bahwa kuadrat dari sebarang bilangan genap merupakan bilangan genap juga. Pembahasan: Di sini kita punya bentuk proporsi: adalah bilangan genap dan adalah bilangan genap. Berikut ini cara pembuktian langsung: Misalkan , dimana Akan ditunjukkan bahwa dimana Perhatikan bahwa: , dimana Jadi, n2 adalah bilangan genap (Terbukti) Contoh 2: Buktikan bahwa jika n bilangan ganjil, maka n2 merupakan bilangan ganjil. Pembahasan: Misalkan bahwa , untuk suatu . Perhatikan bahwa: , dimana Jadi, n2 merupakan bilangan ganjil. (Terbukti) Contoh 3: Misalkan M suatu titik di dalam segitiga ABC. Buktikan bahwa Pembahasan: Misalkan N adalah titik perpotongan BM dan sisi AC. Maka kita peroleh: B. Pembuktian Tidak Langsung Metode pembuktian tidak langsung dikenal juga metode kontrapositif. Perhatikan bahwa pernyataan ini . Oleh karena itu, kita akan memahami bahwa metode ini didasarkan pada proposisi: jika kita misalkan bernilai benar, maka dengan informasi yang sudah kita punyai dari , kita harus membuktikan bahwa benar.
  • 2. Materi Pembinaan Menuju OSN Matematika 2013 2 SMA DARUL ULUM 2 JOMBANG/DIDIK SADIANTO, S.Pd. Contoh 1: Buktikan bahwa jika habis dibagi 3 maka n habis dibagi 3. Pembahasan: Kita akan membuktikan pernyataan ini dengan metode tidak langsung. Yakni kita harus membuktikan pernyataan jika n tidak habis dibagi 3 maka n2 tidak habis dibagi 3. Perhatikan bahwa: Karena n tidak habis dibagi 3, maka n = 3k + 1 atau n = 3k + 2 untuk suatu k bilangan bulat.  Untuk n = 3k +1, dimana Jadi, n2 tidak habis dibagi 3 (*)  Untuk n = 3k +2, dimana Jadi, n2 tidak habis dibagi 3 (*) Dari (*) dan (**) maka n2 tidak habis dibagi 3. Dengan kata lain terbukti bahwa jika habis dibagi 3 maka n habis dibagi 3. Contoh 2: Buktikan bahwa jika bilangan ganjil maka n juga bilangan ganjil. Pembahasan: Kita akan membuktikan soal ini dengan metode pembuktikan tidak langsung. Hal ini berarti kita harus mengubah bentuk soal dalam kontraposisinya, yakni: Jika n bilangan genap maka n2 merupakan bilangan genap. Berdasarkan solusi (A.1), maka kontraposisi tersebut suatu pernyataan yang benar. Jadi, terbukti bahwa jika bilangan ganjil maka n juga bilangan ganjil. C. Pembuktian dengan Kontradiksi Metode ini hampir sama dengan metode pembuktian tidak langsung, akan tetapi terdapat perbedaan yang cukup mendasar. Untuk membuktikan bahwa benar dengan metode kontradiksi maka:  Kita andaikan bahwa ingkaran dari adalah benar. Dengan kata lain bahwa kita mengandaikan bahwa p dan ~q adalah sesuatu yang benar.  Dari pengandaian tersebut, kita harus memunculkan suatu kontradiksi atau suatu fakta yang bertentangan dengan suatu fakta lain yang sebelumnya telah dikatahui kebenarannya. Contoh 1: Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan asli n dan semua bilangan asli d yang membagi 2n2 , maka bilangan n2 +d bukan merupakan bilangan kuadrat sempurna. Pembahasan: Karena d membagi 2n2 maka 2n2 = kd untuk suatu k bilangan asli. Andaikan meruapakn bilangan kuadrat sempurna, maka dengan . Maka haruslah merupakan bilangan kuadrat. Tetapi untuk suatu k bilangan
  • 3. Materi Pembinaan Menuju OSN Matematika 2013 3 SMA DARUL ULUM 2 JOMBANG/DIDIK SADIANTO, S.Pd. asli. Hal ini berati berada di antara dua bilangan kuadrat berurutan sehingga tidak mungkin bilangan kuadrat sempurna (Kontradiksi). Terbukti bahwa untuk setiap bilangan asli n dan semua bilangan asli d yang membagi 2n2 , maka bilangan n2 +d bukan merupakan bilangan kuadrat sempurna. Contoh 2: Jika m dan n saling relatif prima, buktikan bahwa bukan bilangan rasional. Pembahasan: Andaikan bahwa bilangan rasional maka dengan x dan y adalah bilangan asli. Maka berlaku Karena m dan n relatif prima maka tidak ada x dan y bilangan asli yang memenuhi (kontradiksi). Terbukti, Jika m dan n saling relatif prima, buktikan bahwa bukan bilangan rasional. D. Pembuktian dengan Contoh Penyangkal Untuk menjelaskan metode pembuktian ini, maka perhatikan contoh berikut: Untuk setiap bilangan asli merupakan bilangan prima. Kita diminta untuk menunjukkan bahwa pernyataan di atas tidak benar. Dalam kasus seperti ini, kita cukup menunjukkan satu contoh sehingga menyebabkan pernyataan tersebut tidak benar. Yakni, kita harus pilih nilai n bilangan asli sehingga bukan bilangan prima. Untuk itu, pilih n = 4, maka , dimana 21 bukan bilangan prima. Pembuktian seperti inilah yang disebut metode pembuktian dengan contoh penyangkal. E. Induksi Matematika Induksi Matematika adalah salah satu metode pembuktian untuk pernyataan yang memuat bilangan asli. 1. Prinsip Induksi Sederhana Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: o P(1) benar, dan o Untuk semua bilangan bulat positif 1n , jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar. Contoh: Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2 . Solusi: (i) Basis Induksi: Untuk n = 1, Perhatikan 2 11  (Benar). (ii) Langkah Induksi: Andaikan untuk 1n pernyataan: 2 )12(...31 nn  adalah suatu yang benar. Akan ditunjukkan benar untuk
  • 4. Materi Pembinaan Menuju OSN Matematika 2013 4 SMA DARUL ULUM 2 JOMBANG/DIDIK SADIANTO, S.Pd. .)1()12()12(...531 2  nnn Perhatikan bahwa: )........(*)1(12)12( )12()]12(...531[)12()12(...531 222   nnnnn nnnn (*) terbukti benar. Jadi, jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2 . 2. Prinsip Induksi Kuat Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat onn  . Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: o P(no) benar, dan o Untuk semua bilangan bulat positif onn  , jika   )(...,,1),( npnpnp oo  benar maka p(n+1) juga benar. LATIHAN SOAL 1. Untuk setiap bilangan asli n, buktikan bahwa 652  nn adalah bilangan genap. 2. Jika k adalah bilangan asli, maka buktikan bahwa 2 )1( ...321   nn n 3. Tunjukkan bahwa untuk setiap n bilangan asli 4. Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan asli. 5. Tunjukkan bahwa untuk setiap n bilangan asli, berlaku . 6. Buktikan bahwa 3 habis membagi n3 -n untuk setiap bilangan asli n. 7. Buktikan pernyataan: ”Untuk membayar biaya pos sebesar k sen )8( k selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan perangko 5 sen” benar. 8. Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan asli lebih dari satu dapat difaktorkan sebagai perkalian bilangan prima. 9. Suatu sistem tata surya berisi planet-planet yang jarak setiap dua planetnya berbeda. Di setiap planet, terdapat satu astronom yang mengamati planet terdekat dengan planetnya. Jika jumlah planet dalam tata surya tersebut ganjil, buktikan bahwa terdapat sebuah planet yang tidak diamati oleh astronom dari planet lainnya. Rujukan Budhi, Wono Setya. 2003. Langkah Awal Menuju ke Olimpiade Matematika. Jakarta: CV. Ricardo. Eridani. 2010. Penyelesaian Masalah dalam Matematika, Makalah disajikan dalam acara “TOT Guru Pembina OSN SMA di Hotel Singgasana Surabaya”. TIM JMM. 2008. Jurnal Mahkota Matematika: No. 8. Malang: Jurusan Matematika FMIPA UM. Purwanto, Heri, dkk. 2006. Matematika Diskrit. Cirebon: PT Ercontara Rajawali.