SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
 Aliran monistis  Tercakup perbuatan
dan akibat serta pertanggung jawaban
pidana atau kesalahan dari si pelaku.
 Aliran dualistis  Dalam rangkaian
syarat-syarat pemidanaan,terdapat
pemisahan (dualistis) antara perbuatan
dan akibat disatu sisi,dengan
pertanggung jawaban atau kesalahan
disisi lain.
1. Tindak pidana adalah perbuatan
melakukan atau tidak melakukan
sesuatu yang oleh peraturan
perundang-undangan dinyatakan
sebagai perbuatan yang dilarang dan
diancam dengan pidana.
2. Untuk dapat dipidananya perbuatan
yang dilarang dan diancam pidana
oleh peraturan perundang-undangan,
perbuatan tersebut harus juga bersifat
melawan hukum atau bertentangan
dengan kesadaran hukum masyarakat.
3. Setiap tindak pidana selalu dipandang
bersifat melawan hukum,kecuali ada
alasan pembenaran.
 Perbuatan yang dilarang
 Ancaman pidana
 Sifat melawan hukum
 Unsur subsosialitas :
1. Si pembuat sendiri ada kerusakan
(onwricting) padanya.
2. Si korban berupa timbulnya perasaan
tidak puas/ kecewa.
3.Lingkungan terdekat,ada
kecenderungan untuk meniru berbuat
jahat.
4. Masyarakat umum,berupa timbulnya
perasaan cemas.
 Perumusan tindak pidana dalam UU
merupakan konsekuensi logis dari
berlakunya asas legalitas dalam hukum
pidana yang mensyaratkan kepastian
hukum tentang perbuatan-perbuatan
tertentu yang oleh peraturan perUUan
dinyatakan sebagai tindak pidana.
 Kerugian yang diakibatkan TP :
1. Kerugian materiil 
pencurian,perampokan,penipuan;
2. Kerugian immateriil 
fitnah,penghinaan,pencemaran nama
baik;
3. Kerugian bersifat campuran 
perkosaan,pembunuhan,penganiyaan,
pemberontakan.
 Orang perorangan atau individu
 Masyarakat atau kolektivitas
 Negara
Pertimbangan suatu perbutan dapat
ditetapkan sbg tindak pidana :
1. Pertimbangan cost and benefit
2. Pertimbangan fasilitas dan beban kerja
dari aparat penegak hukum
3. Pertimbangan kemampuan dalam hal
pengetahuan dan keterampilan dari
aparat penegak hukum yang
berwenang.
a. Model perumusan yang memuat
penyebutan atau uraian tentang unsur-
unsur perbuatan yang dilarang; contoh:
pasal 281 KUHP: pelanggaran
kesusilaan.
b. Model perumusan yang hanya
menyebutkan kualifikasi atau nama dari
perbuatan yang dilarang tanpa
menguraikan unsur-unsur perbuatan,
contoh: pasal 184 tentang perkelahian
tanding,pasal 351 KUHP:
penganiayaan,pasal 297 KUHP:
perdagangan wanita.
c. Model perumusan yang
mengkombinasikan penyebutan unsur-
unsur perbuatan serta kualifikasi atau
nama dari perbuatanyang dilarang,
contoh: pasal 263 KUHP: pemalsuan
surat,pasal 362 KUHP: pencurian,pasal
338:pembunuhan

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Hukum pidana 1

Perkembangan Permukaan Bumi
Perkembangan Permukaan BumiPerkembangan Permukaan Bumi
Perkembangan Permukaan Bumi
hastinahadianti
 
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptxhubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
AlimuddinLimun
 
Pidana adat tinjauan kasus adat di bali
Pidana adat tinjauan kasus adat di baliPidana adat tinjauan kasus adat di bali
Pidana adat tinjauan kasus adat di bali
Mar Tunis
 

Semelhante a Hukum pidana 1 (20)

MAKALAH KODRIYAH.docx
MAKALAH KODRIYAH.docxMAKALAH KODRIYAH.docx
MAKALAH KODRIYAH.docx
 
Antikorupsiii
AntikorupsiiiAntikorupsiii
Antikorupsiii
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidana
 
Perkembangan Permukaan Bumi
Perkembangan Permukaan BumiPerkembangan Permukaan Bumi
Perkembangan Permukaan Bumi
 
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptxhubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
hubungan jarimah dan larangan syara' & Asas Legalitas.pptx
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan NegaraProblematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Pidana peencurian
Pidana peencurianPidana peencurian
Pidana peencurian
 
DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM.docx
DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM.docxDINAMIKA PELANGGARAN HUKUM.docx
DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM.docx
 
Kriminalitas
KriminalitasKriminalitas
Kriminalitas
 
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukummain hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
 
Pidana adat tinjauan kasus adat di bali
Pidana adat tinjauan kasus adat di baliPidana adat tinjauan kasus adat di bali
Pidana adat tinjauan kasus adat di bali
 
T 2 makalah pih
T 2 makalah pihT 2 makalah pih
T 2 makalah pih
 
SISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIASISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIA
 
Delik-delik dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana.ppt
Delik-delik dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana.pptDelik-delik dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana.ppt
Delik-delik dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana.ppt
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
 
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
 
11. SESI 12.pptx
11. SESI 12.pptx11. SESI 12.pptx
11. SESI 12.pptx
 
KRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptxKRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptx
 
Kejahatan sosial
Kejahatan sosialKejahatan sosial
Kejahatan sosial
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Hukum pidana 1

  • 1.
  • 2.  Aliran monistis  Tercakup perbuatan dan akibat serta pertanggung jawaban pidana atau kesalahan dari si pelaku.  Aliran dualistis  Dalam rangkaian syarat-syarat pemidanaan,terdapat pemisahan (dualistis) antara perbuatan dan akibat disatu sisi,dengan pertanggung jawaban atau kesalahan disisi lain.
  • 3. 1. Tindak pidana adalah perbuatan melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana.
  • 4. 2. Untuk dapat dipidananya perbuatan yang dilarang dan diancam pidana oleh peraturan perundang-undangan, perbuatan tersebut harus juga bersifat melawan hukum atau bertentangan dengan kesadaran hukum masyarakat.
  • 5. 3. Setiap tindak pidana selalu dipandang bersifat melawan hukum,kecuali ada alasan pembenaran.
  • 6.  Perbuatan yang dilarang  Ancaman pidana  Sifat melawan hukum
  • 7.  Unsur subsosialitas : 1. Si pembuat sendiri ada kerusakan (onwricting) padanya. 2. Si korban berupa timbulnya perasaan tidak puas/ kecewa. 3.Lingkungan terdekat,ada kecenderungan untuk meniru berbuat jahat. 4. Masyarakat umum,berupa timbulnya perasaan cemas.
  • 8.  Perumusan tindak pidana dalam UU merupakan konsekuensi logis dari berlakunya asas legalitas dalam hukum pidana yang mensyaratkan kepastian hukum tentang perbuatan-perbuatan tertentu yang oleh peraturan perUUan dinyatakan sebagai tindak pidana.
  • 9.  Kerugian yang diakibatkan TP : 1. Kerugian materiil  pencurian,perampokan,penipuan; 2. Kerugian immateriil  fitnah,penghinaan,pencemaran nama baik; 3. Kerugian bersifat campuran  perkosaan,pembunuhan,penganiyaan, pemberontakan.
  • 10.  Orang perorangan atau individu  Masyarakat atau kolektivitas  Negara
  • 11. Pertimbangan suatu perbutan dapat ditetapkan sbg tindak pidana : 1. Pertimbangan cost and benefit 2. Pertimbangan fasilitas dan beban kerja dari aparat penegak hukum 3. Pertimbangan kemampuan dalam hal pengetahuan dan keterampilan dari aparat penegak hukum yang berwenang.
  • 12. a. Model perumusan yang memuat penyebutan atau uraian tentang unsur- unsur perbuatan yang dilarang; contoh: pasal 281 KUHP: pelanggaran kesusilaan.
  • 13. b. Model perumusan yang hanya menyebutkan kualifikasi atau nama dari perbuatan yang dilarang tanpa menguraikan unsur-unsur perbuatan, contoh: pasal 184 tentang perkelahian tanding,pasal 351 KUHP: penganiayaan,pasal 297 KUHP: perdagangan wanita.
  • 14. c. Model perumusan yang mengkombinasikan penyebutan unsur- unsur perbuatan serta kualifikasi atau nama dari perbuatanyang dilarang, contoh: pasal 263 KUHP: pemalsuan surat,pasal 362 KUHP: pencurian,pasal 338:pembunuhan