SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                      UNIVERSITAS RIAU
                           PEKANBARU
Yusuf (2009 : 38-39)             Walgito (2010 : 7)
menyatakan bahwa bimbingan       mengemukakan bahwa bimbingan
dapat diartikan sebagai proses   adalah bantuan atau pertolongan
                                 yang diberikan kepada individu
pemberian bantuan (process of
                                 atau sekumpulan individu untuk
helping) konselor kepada
                                 menghindari atau mengatasi
individu (konseli) secara        kesulitan-kesulitan didalam
berkesinambungan agar mampu      kehidupannya sehingga individu
memahami potensi diri dan        atau sekumpulan individu itu
lingkungannya, menerima diri,    dapat mencapai kesejahteraan
mengembangkan dirinya secara     hidupnya.
optimal, dan menyesuaikan diri
secara positif dan konstruktif   Sukardi (2008 : 38) menyatakan
terhadap tuntutan norma          bahwa bimbingan adalah proses
                                 pemberian bantuan kepada
kehidupan (agama dan budaya)
                                 seseorang atau sekelompok orang
sehingga mencapai kehidupan      yang secara terus menerus dan
yang bermakna (berbahagia),      sistematis oleh guru pembimbing
baik secara personal maupun      agar individu atau sekelompok
social                           individu menjadi pribadi yang
                                 mandiri.
Secara Etimologi berasal dari      Rumusan (Pepinsky &
bahasa Latin “consilium “artinya   Pepinsky,dalam Shertzer &
“dengan” atau bersama” yang        Stone,1974)
dirangkai dengan “menerima atau    1. Konseling adalah suatu proses
“memahami” . Sedangkan dalam       interaksi antara dua orang
Bahasa Anglo Saxon istilah         individu,masing-masing disebut
konseling berasal dari “sellan”    konselor dan klien.
yang berarti”menyerahkan” atau     2. Dilakukan dalam suasana yang
“menyampaikan”                     profesional Bertujuan dan
Konseling meliputi pemahaman       berfungsi sebagai alat (wadah)
dan hubungan individu untuk        untuk memudahkan perubahan
mengungkapkan kebutuhan-           tingkah laku klien.
kebutuhan,motivasi,dan potensi-
potensi yang yang unik dari        Rumusan (Division of Conseling
                                   Psychologi)
individu dan membantu individu
                                   1. Konseling merupakan proses
yang bersangkutan untuk            pemberian bantuan
mengapresiasikan ketige hal        2. Bantuan diberikan kepada individu-
tersebut. (Berdnard & Fullmer      individu yang sedang mengalami
,1969)                             hambatan atau gangguan dalam
                                   proses perkembangan.
Rumusan (Mc. Daniel,1956)                Menurut British Association of
1. Konseling merupakan rangkaian         Counselling (1984)
pertemuan antara konselor dengan         Konseling merupakan suatu proses
klien.
                                         bekerja dengan orang banyak, dalam
2. Dalam pertemuan itu konselor
membantu klien mengatasi kesulitan-      suatu hubungan yang bersifat
kesulitanyang dihadapi.                  pengembangan diri, dukungan
3. Tujuan pemberian bantuan itu          terhadap
adalah agar klien dapat                  krisis, psikoterapis, bimbingan atau
menyesuaiaknnya dirinya,baik dengan      pemecahan masalah.
diri maupun dengan lingkungan.
                                        Menurut Burk dan Stefflre (1979)
                                        Konseling mengindikasikan hubungan
Menurut Pietrofesa, Leonard dan         profesional antara konselor terlatih dengan
Hoose (1978)                            klien, hubungan yang terbentuk biasanya
Konseling merupakan suatu proses        bersifat individu ke individu, kadang juga
dengan adanya seseorang yang            melibatkan lebih dari satu orang suatu misal
dipersiapkan secara profesional untuk   keluarga klien. Konseling didesain untuk
membantu orang lain dalam pemahaman     menolong klien dalam memahami dan
diri pembuatan keputusan dan            menjelaskan pandangan mereka terhadap
pemecahan masalah dari hati kehati      suatu masalah yang sedang mereka hadapi
antar manusia dan hasilnya tergantung   melalui pemecahan masalah dan pemahaman
pada kualitas hubungan.                 karakter dan perilaku klien.
Tujuan bimbingan dan konseling     Menurut Sukardi (2008 : 44)
secara umum menurut Yusuf          menyatakan bahwa tujuan umum dari
(2009 : 49) adalah:                layanan bimbingan dan konseling adalah
a. Merencanakan kegiatan           membantu siswa mengenal
penyelesaian studi, perkembangan   bakat, minat, dan kemampuannya, serta
karir, serta kehidupannya pada     memilih, dan menyesuaikan diri dengan
masa yang akan datang.             kesempatan pendidikan untuk
b. Mengembangkan seluruh potensi   merencanakan karier yang sesuai
kekuatan yang dimilikinya          dengan tuntutan dunia kerja.
seoptimal mungkin.
c. Menyesuaikan diri dengan        Tujuan umum bimbingan dan konseling secara
lingkungan pendidikan,             umum berkaitan dengan tujuan pendidikan,
masyarakat, serta lingkungan       sebagaimana dinyatakan dalam Undang-
kerjanya.                          Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
                                   SPN) Tahun 2003 (UU No. 20 Tahun 2003
d. Mengatasi hambatan serta
                                   pasal 3), yaitu untuk berkembangnya peserta
kesulitan yang dihadapi dalam      didik agar menjadi manusia yang beriman dan
studi, penyesuaian dalam           bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa,
lingkungan pendidikan,             berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap,
masyarakat, ataupun lingkungan     kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
kerja.                             yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan bimbingan dan konseling secara khusus menurut Yusuf (2009 : 49)
dan Sukardi (2008 : 44) yaitu untuk membantu siswa atau peserta didik agar
dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-
sosial, belajar (akademik), dan karir.
Tujuan konseling berdasarkan penanganan oleh konselor dikemukakan oleh
Shertzer dan Stone yang dikutip oleh Mc Leod (2004) dapat diperinci sebagai
berikut:

1. Mencapai kesehatan mental yang positif
Apabila kesehatan mental tercapai maka individu memiliki integrasi,
penyesuaian, dan identifikasi positif terhadap orang lain. Individu belajar
menerima tanggung jawab, menjadi mandiri, dan mencapai integrasi tingkah
laku.
2. Keefektifan individu
Seseorang diharapkan mempunyai pribadi yang dapat menyelaraskan diri
dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga serta bersedia mengambil
tanggung jawab ekonomi, psikologis, dan fisik.
3. Pembuatan keputusan
Konseling membantu individu mengkaji apa yang perlu dipilih, belajar membuat
alternatif-alternatif pilihan, dan selanjutnya menentukan pilihan sehingga
pada masa depan dapat membuat keputusan secara mandiri.
4. Perubahan tingkah laku
1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai
   dan berani menghadapi resiko.
3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan
   emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalamberinteraksi
   dengan orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar
   dalam kehidupan sosial
7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan
   kehidupan yang semakin kompetitif.
9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi
   yang mendukung pilihan karir.
10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai
    upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.
BimbinganBiologi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v211 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2Imansyah Lubis
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika KelompokRiinong
 
dinamika kelompok alih kelompok
dinamika kelompok alih kelompokdinamika kelompok alih kelompok
dinamika kelompok alih kelompokBBPP_Batu
 
Pengertian komunikasi kelompok menurut para ahli
Pengertian komunikasi kelompok menurut para ahliPengertian komunikasi kelompok menurut para ahli
Pengertian komunikasi kelompok menurut para ahlimufid Fakhrudin
 
Dinamika organisasi kelompok
Dinamika  organisasi kelompokDinamika  organisasi kelompok
Dinamika organisasi kelompokHafiza .h
 
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKUNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKyusrinaamalia
 
Faktor keefektifan kelompok
Faktor keefektifan kelompokFaktor keefektifan kelompok
Faktor keefektifan kelompokRatih Aini
 
03. pendidikan agama katolik (a)
03. pendidikan agama  katolik (a)03. pendidikan agama  katolik (a)
03. pendidikan agama katolik (a)eli priyatna laidan
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokApapunituzar
 
Komunikasi Dalam Kelompok
Komunikasi Dalam Kelompok Komunikasi Dalam Kelompok
Komunikasi Dalam Kelompok pjj_kemenkes
 
Kuliah 6 dinamika kelompok-1
Kuliah 6 dinamika kelompok-1Kuliah 6 dinamika kelompok-1
Kuliah 6 dinamika kelompok-1Zuzu Aja
 
Dinamika organisasi
Dinamika organisasiDinamika organisasi
Dinamika organisasitejahudaya
 
Bimbingngan konseling
Bimbingngan konselingBimbingngan konseling
Bimbingngan konselingMziim Rohim
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - WordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - WordKaer Bikers
 

Mais procurados (20)

11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v211 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
11 klasifikasi kelompok & pengaruh kelompok v2
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
 
komunikasi kelompok
komunikasi kelompokkomunikasi kelompok
komunikasi kelompok
 
dinamika kelompok alih kelompok
dinamika kelompok alih kelompokdinamika kelompok alih kelompok
dinamika kelompok alih kelompok
 
Pengertian komunikasi kelompok menurut para ahli
Pengertian komunikasi kelompok menurut para ahliPengertian komunikasi kelompok menurut para ahli
Pengertian komunikasi kelompok menurut para ahli
 
Dinamika organisasi kelompok
Dinamika  organisasi kelompokDinamika  organisasi kelompok
Dinamika organisasi kelompok
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
 
Dinamika kelompok 4
Dinamika kelompok 4Dinamika kelompok 4
Dinamika kelompok 4
 
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKUNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
 
Faktor keefektifan kelompok
Faktor keefektifan kelompokFaktor keefektifan kelompok
Faktor keefektifan kelompok
 
03. pendidikan agama katolik (a)
03. pendidikan agama  katolik (a)03. pendidikan agama  katolik (a)
03. pendidikan agama katolik (a)
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Dinamika kelompok
Dinamika kelompokDinamika kelompok
Dinamika kelompok
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
 
Komunikasi Dalam Kelompok
Komunikasi Dalam Kelompok Komunikasi Dalam Kelompok
Komunikasi Dalam Kelompok
 
Kuliah 6 dinamika kelompok-1
Kuliah 6 dinamika kelompok-1Kuliah 6 dinamika kelompok-1
Kuliah 6 dinamika kelompok-1
 
Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2
 
Dinamika organisasi
Dinamika organisasiDinamika organisasi
Dinamika organisasi
 
Bimbingngan konseling
Bimbingngan konselingBimbingngan konseling
Bimbingngan konseling
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - WordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
 

Semelhante a BimbinganBiologi

Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Ricky Ramadhan
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingiskawia
 
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikanmakna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikanNgadiyono Ngadiyono
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konselinghusnulks
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingandikaayu
 
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingProfesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingAnisa Nur Lail
 
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Donny kurnianto
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
 
Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLayanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLanggeng Prayogo
 

Semelhante a BimbinganBiologi (20)

Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1
 
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konseling
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bk profesi
Bk profesiBk profesi
Bk profesi
 
Makalah bk sosial
Makalah bk sosialMakalah bk sosial
Makalah bk sosial
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikanmakna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
 
3. pengertian bk
3. pengertian bk3. pengertian bk
3. pengertian bk
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
3. pengertian bk
3. pengertian bk3. pengertian bk
3. pengertian bk
 
Bimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptxBimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptx
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingProfesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
 
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
 
Eseimen kaunseling
Eseimen kaunselingEseimen kaunseling
Eseimen kaunseling
 
Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLayanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompok
 

BimbinganBiologi

  • 1. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
  • 2. Yusuf (2009 : 38-39) Walgito (2010 : 7) menyatakan bahwa bimbingan mengemukakan bahwa bimbingan dapat diartikan sebagai proses adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu pemberian bantuan (process of atau sekumpulan individu untuk helping) konselor kepada menghindari atau mengatasi individu (konseli) secara kesulitan-kesulitan didalam berkesinambungan agar mampu kehidupannya sehingga individu memahami potensi diri dan atau sekumpulan individu itu lingkungannya, menerima diri, dapat mencapai kesejahteraan mengembangkan dirinya secara hidupnya. optimal, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif Sukardi (2008 : 38) menyatakan terhadap tuntutan norma bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada kehidupan (agama dan budaya) seseorang atau sekelompok orang sehingga mencapai kehidupan yang secara terus menerus dan yang bermakna (berbahagia), sistematis oleh guru pembimbing baik secara personal maupun agar individu atau sekelompok social individu menjadi pribadi yang mandiri.
  • 3. Secara Etimologi berasal dari Rumusan (Pepinsky & bahasa Latin “consilium “artinya Pepinsky,dalam Shertzer & “dengan” atau bersama” yang Stone,1974) dirangkai dengan “menerima atau 1. Konseling adalah suatu proses “memahami” . Sedangkan dalam interaksi antara dua orang Bahasa Anglo Saxon istilah individu,masing-masing disebut konseling berasal dari “sellan” konselor dan klien. yang berarti”menyerahkan” atau 2. Dilakukan dalam suasana yang “menyampaikan” profesional Bertujuan dan Konseling meliputi pemahaman berfungsi sebagai alat (wadah) dan hubungan individu untuk untuk memudahkan perubahan mengungkapkan kebutuhan- tingkah laku klien. kebutuhan,motivasi,dan potensi- potensi yang yang unik dari Rumusan (Division of Conseling Psychologi) individu dan membantu individu 1. Konseling merupakan proses yang bersangkutan untuk pemberian bantuan mengapresiasikan ketige hal 2. Bantuan diberikan kepada individu- tersebut. (Berdnard & Fullmer individu yang sedang mengalami ,1969) hambatan atau gangguan dalam proses perkembangan.
  • 4. Rumusan (Mc. Daniel,1956) Menurut British Association of 1. Konseling merupakan rangkaian Counselling (1984) pertemuan antara konselor dengan Konseling merupakan suatu proses klien. bekerja dengan orang banyak, dalam 2. Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitan- suatu hubungan yang bersifat kesulitanyang dihadapi. pengembangan diri, dukungan 3. Tujuan pemberian bantuan itu terhadap adalah agar klien dapat krisis, psikoterapis, bimbingan atau menyesuaiaknnya dirinya,baik dengan pemecahan masalah. diri maupun dengan lingkungan. Menurut Burk dan Stefflre (1979) Konseling mengindikasikan hubungan Menurut Pietrofesa, Leonard dan profesional antara konselor terlatih dengan Hoose (1978) klien, hubungan yang terbentuk biasanya Konseling merupakan suatu proses bersifat individu ke individu, kadang juga dengan adanya seseorang yang melibatkan lebih dari satu orang suatu misal dipersiapkan secara profesional untuk keluarga klien. Konseling didesain untuk membantu orang lain dalam pemahaman menolong klien dalam memahami dan diri pembuatan keputusan dan menjelaskan pandangan mereka terhadap pemecahan masalah dari hati kehati suatu masalah yang sedang mereka hadapi antar manusia dan hasilnya tergantung melalui pemecahan masalah dan pemahaman pada kualitas hubungan. karakter dan perilaku klien.
  • 5. Tujuan bimbingan dan konseling Menurut Sukardi (2008 : 44) secara umum menurut Yusuf menyatakan bahwa tujuan umum dari (2009 : 49) adalah: layanan bimbingan dan konseling adalah a. Merencanakan kegiatan membantu siswa mengenal penyelesaian studi, perkembangan bakat, minat, dan kemampuannya, serta karir, serta kehidupannya pada memilih, dan menyesuaikan diri dengan masa yang akan datang. kesempatan pendidikan untuk b. Mengembangkan seluruh potensi merencanakan karier yang sesuai kekuatan yang dimilikinya dengan tuntutan dunia kerja. seoptimal mungkin. c. Menyesuaikan diri dengan Tujuan umum bimbingan dan konseling secara lingkungan pendidikan, umum berkaitan dengan tujuan pendidikan, masyarakat, serta lingkungan sebagaimana dinyatakan dalam Undang- kerjanya. Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Tahun 2003 (UU No. 20 Tahun 2003 d. Mengatasi hambatan serta pasal 3), yaitu untuk berkembangnya peserta kesulitan yang dihadapi dalam didik agar menjadi manusia yang beriman dan studi, penyesuaian dalam bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa, lingkungan pendidikan, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, masyarakat, ataupun lingkungan kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara kerja. yang demokratis serta bertanggung jawab.
  • 6. Tujuan bimbingan dan konseling secara khusus menurut Yusuf (2009 : 49) dan Sukardi (2008 : 44) yaitu untuk membantu siswa atau peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi- sosial, belajar (akademik), dan karir.
  • 7. Tujuan konseling berdasarkan penanganan oleh konselor dikemukakan oleh Shertzer dan Stone yang dikutip oleh Mc Leod (2004) dapat diperinci sebagai berikut: 1. Mencapai kesehatan mental yang positif Apabila kesehatan mental tercapai maka individu memiliki integrasi, penyesuaian, dan identifikasi positif terhadap orang lain. Individu belajar menerima tanggung jawab, menjadi mandiri, dan mencapai integrasi tingkah laku. 2. Keefektifan individu Seseorang diharapkan mempunyai pribadi yang dapat menyelaraskan diri dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga serta bersedia mengambil tanggung jawab ekonomi, psikologis, dan fisik. 3. Pembuatan keputusan Konseling membantu individu mengkaji apa yang perlu dipilih, belajar membuat alternatif-alternatif pilihan, dan selanjutnya menentukan pilihan sehingga pada masa depan dapat membuat keputusan secara mandiri. 4. Perubahan tingkah laku
  • 8. 1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku 2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko. 3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri. 4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif. 5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalamberinteraksi dengan orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial 7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif 8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif. 9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir. 10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.