SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 40
PENDIRIAN KOPERASI
DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN TANGERANG
DASAR HUKUM
1
Landasan Peraturan Perundang-
undangan dalam Pembinaan
Koperasi
• Undang-Undang Perkoperasian
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan Menteri
• Peraturan Daerah
• Undang-Undang/ Peraturan
yang terkait
3
PERUNDANG-UNDANGAN KOPERASI
1. UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara Pengesahan Akta
Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
4. PP. nomor 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
5. PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam oleh
Koperasi.
6. PP. nomor 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
7. Inpres RI no 18/1998 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan
Koperasi.
8. Keppres no 24 tahun 1999 tentang Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)
1. Permenkop dan UKM No 2 Tahun 2017 Perubahan Atas
Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015 Tentang
Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi
2. Permenkop dan UKM No 05 Tahun 2019 Perubahan
Atas Peraturan Mentri Koperasi dan UKM No 11 Tentang
Perizinan Usaha Simpan Pinjam
3. Permenkop dan UKM No 9 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian.
Mencabut (Permenkop dan UKM No 10, 20, 22, 23 dan
25 Tahun 2015)
Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan dan
Pengembangan Pasal 148 (14 Strategi)
4. PermenKumHAM No. 14 Tahun 2019 tentang
Pengesahan Koperasi
PERATURAN MENTERI
PERATURAN DAERAH
1. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun
2016 tentang Pemberdayaan, Pengembangan dan
Perlindungan Koperasi dan Usaha Kecil
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 3
Tahun 2016 tentang Pembinaan dan
Pemberdayaan Koperasi
PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Status Badan Hukum
Koperasi memperoleh status badan
hukum setelah akta pendiriannya disahkan
oleh Pemerintah. (Ps 9 uu 25/1992)
KOPERASI ADALAH BADAN HUKUM:
Status legalitas yang diberikan oleh undang-undang kepada
rakyatnya yang bersekutu membentuk lembaga.
- Didirikan dengan Akta Pendirian (AD)
- Disahkan oleh Pemerintah
- Diumumkan dalam BERITA NEGARA
- Dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Syarat Pendirian Koperasi
a. Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 9
(sembilan) orang, yang mempunyai kegiatan
da kepentingan ekonomi yang sama;dan
a. Koperasi sekunder didirikan oleh paling
sedikit 3 (tiga) badan hukum koperasi
Tujuan Pembentukan Koperasi
1. Memajukan kesejahteraan anggota pada
khusunya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur belandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
11
1. Keanggotaan bersifat SUKARELA dan
TERBUKA;
2. Pengelolaan dilakukan secara
DEMOKRATIS;
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
dilakukan SECARA ADIL, sebanding
dengan BESARNYA JASA/KONTRIBUSI
masing-masing anggota;
4. Pemberian balas jasa yang TERBATAS
TERHADAP MODAL;
5. KEMANDIRIAN;
6. PENDIDIKAN perkoperasian;
7. KERJASAMA antar koperasi.
PRINSIP
KOPERASI
Prinsip Koperasi (PENJELASAN)
No Undang Undang Nomor 25 Tahun
1992
Pengertian
1
Keanggotaan bersifat
SUKARELA dan TERBUKA;
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi mengandung makna
bahwa menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.
Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat
mengundurkan diri dari Koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan
dalam Anggaran Dasar Koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti
bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi
dalam bentuk apapun.
2
Pengelolaan dilakukan secara
DEMOKRATIS
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan Koperasi dilakukan
alas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang
memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
3
Pembagian Sisa Hasil Usaha
(SHU) dilakukan SECARA
ADIL, sebanding dengan
BESARNYA
JASA/KONTRIBUSI masing-
masing anggota
Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam Koperasi tetapi juga
berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap Koperasi.
Ketentuan yang demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan
dan keadilan.
No Undang Undang Nomor 25
Tahun 1992
Pengertian
4
Pemberian balas jasa yang
TERBATAS TERHADAP
MODAL
Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan
anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas
jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan
tidak didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan. Yang
dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga
yang berlaku di pasar.
5 KEMANDIRIAN
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa
bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada
pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam
kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung
jawab, otonomi,swadaya,berani mempertanggungjawabkan perbuatan
sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.
6
PENDIDIKAN perkoperasian
dan KERJASAMA antar
koperasi
Penyelenggaraan pendidikan perkoperasian dan kerja sama antar koperasi
merupakan prinsip Koperasi yang penting dalam meningkatkan kemampuan,
memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas dalam
mewujudkan tujuan Koperasi. Kerja sama dimaksud dapat dilakukan antar
koperasi di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.
Prinsip Koperasi
1.
Anggota sebagai Pemilik
Anggota sebagai Pengawas
2.
3.
14
Anggota sebagai
Pengguna Barang/Jasa
3 kunci/peran anggota Koperasi
STRUKTUR
ORGANISASI KOPERASI
2
16
RAPAT ANGGOTA
( PEMEGANG KEKUASAAN TERTINGGI KOPERASI )
PENGURUS PENGAWAS
17
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
MANAGER
Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha
PENGAWAS
18
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
MANAGER
Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha
PENGAWAS
DPS
Anggota Yang dipilih
menjadi pengurus melalui
Rapat Anggota
Pengurus bertugas :
a. mengelola koperasi dan usahanya.
b. memajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi.
c. menyelenggarakan rapat anggota
d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas.
e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
f. memelihara buku daftar anggota dan pengurus.
19
Pengurus
Anggota Yang dipilih
menjadi pengawas melalui
Rapat Anggota
Pengawas bertugas :
a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi
b. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan dan
di pertanggung jawabkan pada saat Rapat Anggota
20
Pengawas
MANAJER
Manajer adalah seorang tenaga
profesional yang memiliki
kemampuan sebagai pemimpin
tingkat pengelola, yang diangkat
dan diberhentikan oleh Pengurus
setelah dikonsultasikan dengan
Pengawas
Manajemen
Koperasi
Bagaimana melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen (Perencanaan, Pelaksanaan
dan Pengawasan) Efisien men-
sejahterakan anggota.
Tugas Manajemen Koperasi
 Mengolah asset, mengolah usaha dan
melaksanakan fungsi pengawasan dan
pengendalian untuk mencapai tujuan koperasi.
 Meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian Nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat maju,
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 (Pasal 3 UU No.25 Tahun 1992).
• Tugas manajer adalah mengkoordinasikan
seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi
dan ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan
administratif kepada Pengurus dan Pengawas.
• Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh
Pengurus
• Bertanggungjawab kepada Pengurus melalui
Ketua.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer
berfungsi :
• Sebagai pemimpin tingkat pengelola
• Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan
keuangan
• Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit
usaha, kepala sekretariat dan kepala keuangan
dalam upaya mengatur, membina baik yang
bersifat tehnis maupun administratif
Hubungan Kerja Pengurus, Pengawas,
dan Manajer
• Pengurus adalah pelaksana usaha koperasi yang
bertanggungjawab kepada rapat anggota.
• Pengawas adalah orang yang mengadakan
pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurus
dan dapat memberi saran-saran demi kemajuan
ekonomi.
• Manajer adalah orang diberi wewenang dan
kuasa untuk mengelola, melainkan petugas
pelaksana pekerjaan sehari-hari dan
bertamggumg jawab kepada pengurus.
• Hubungan kerja antara pengurus dan pengawas
merupakan hubungan konsulatif secara timbal
balik.
• Hubungan pengawas dan manajer sifatnya
koordinatif, sehingga pengawas tidak boleh
langsung memeriksa tugas-tugas manajer dan
karyawan bawahannya, kecuali dengan
persetujuan pengurus.
PERMODALAN KOPERASI
3
PERMODALAN
• Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
• Modal sendiri dapat berasal dari :
▫ Simpanan pokok
▫ Simpanan wajib
▫ Dana cadangan
▫ Hibah
• Modal pinjaman dapat berasal dari :
▫ Anggota
▫ Koperasi lain dan/atau anggotanya
▫ Bank dan lembaga keuangan lainnya
▫ Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
▫ Sumber lain yang sah.
• Selain modal Sendiri dan modal pinjaman, koperasi dapat pula melakukan
pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan .
USAHA KOPERASI
4
LAPANGAN USAHA
• Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan
kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan
anggota
• Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi.
• Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang
kehidupan ekonomi rakyat.
• Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan
usaha simpan pinjam dari dan untuk :
▫ anggota koperasi yang bersangkutan
▫ koperasi lain dan/atau anggotanya
• Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau
satu-satunya kegiatan usaha koperasi.
• Khusus Koperasi Syariah (KSPPS/USPPS) disamping melaksanakan
Usaha tersebut di berikewenangan untuk Mengelola Zakat Infaq Sodakoh
JENIS KOPERASI
(Kep Menegkop UKM No. 19/KEP/M/III/2000)
• Penjenisan koperasi dilakukan berdasarkan kepada kesamaan
kegi-atan dan kepentingan ekonomi anggota. Dengan
demikian jenis ko-perasi dapat dibedakan menjadi :
1. Koperasi konsumen
2. Koperasi produsen
3. Koperasi Pemasaran
4. Koperasi Simpan Pinjam
5. Koperasi Jasa
• Penetapan lebih lanjut tentang penjenisan koperasi ini
berdasarkan kepada kegiatan usaha andalan koperasi yang
sangkutan sehingga jenis koperasi bisa berupa :
1. Koperasi tunggal Usaha
2. Koperasi Serba Usaha
SISA HASIL USAHA (SHU)
1. Sisa Hasil Usaha koperasi merupakan pen da-
patan koperasi yang diperoleh dalam satu ta-hun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun
buku yang bersangkutan
2. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana ca-
dangan, dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha yang dilakukan oleh ma-
sing-masing anggota dengan koperasi, serta di-
gunakan untuk keperluan pendidikan perkope-
rasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai
dengan keputusan Rapat Anggota
3. Yang dimaksud dengan jasa usaha adalah tran-
saksi usaha dan partisipasi modal.
PEMBAGIAN SHU DALAM ANGGARRAN DASAR
Prosentase pembagian SHU dalam Anggaran Dasar biasanya berkisar sbb :
• Untuk Dana Cadangan : ………….. %
• Untuk anggota berdasarkan simpanan : ………….. %
• Untuk anggota berdasarkan transaksi : ………….. %
• Dana Pendidikan : ………….. %
• Dana Pengurus : ………….. %
• Dana Kesejahteraan Karyawan : ………….. %
• Dana Sosial : ………….. %
• Dana Pembangunan Daerah Kerja : ………….. %
TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI
1. Mengadakan rapat pendirian koperasi yang dihadiri
minimal 9 orang Pendiri
2. Rapat pendirian koperasi menunjuk pimpinan rapat
dan sekretaris membahas pokok-pokok materi dalam
anggaran dasar yang meliputi :
a. Nama Koperasi
b. Visi dan Misi
c. Alamat dan Kedudukan Kopeasi
d. Jenis Koperasi
e. Jaka Waktu Berdiri
f. Maksud dan Tujuan
g. Keanggotaan Koperasi
h. Perangkat Organisasi Koperasi
i. Modal Koperasi
j. Besarnya jumlah setoran Sim Pokok dan Sim Wajib
k. Bidang dan Kegiatan Usaha Koperasi
l. Pengelolaan
m. Pembagian Hasil Usaha
n. Perubahan Anggaran Dasar
o. Ketentuan mengenai pembubaran dan penyelesaian
serta hapusnya status dan hukum.
p. Sanksi, dan
q. Peraturan Khusus
2. Hasil rapat dibuat didalam notulen rapat atau Berita Acara Rapat
dilampiri dengan KTP Pendiri di bawa kenotaris untuk dibuatkan
Akta Notaris
3.Notaris Mendaftarkan nama koperasi, kemudian mengajukan dan
Memproses pengesahan Badan Hukum, ke KEMENKUM HAM
sesuai dengan Permen HUKUM dan HAM Nomor 14 Tahun 2019
4. Permohonan Pengesahan diajukan paling lama 60 hari sejak Akta
Pendirian ditandatangani.
5. Menteri Menerbitan Surat Keputusan Mengenai Pengesahan Akta
Pendirian saat Permohonan di terima dan disampaiakan
kepemohon secara elektronik
6. Pengumuman dalam Berita Negara di selenggarakan Oleh
Kementerian Koperasi dan UKM RI.
7. Notaris dapat melakukan langsung Pencetakan Sendiri
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
Ari Raharjo
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasi
adamfirdaus46
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi ppt
Budi Burhanudin
 
Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)
hhh_fam
 

Mais procurados (20)

Power point koperasi
Power point koperasiPower point koperasi
Power point koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
157764153 pengawasan-koperasi
157764153 pengawasan-koperasi157764153 pengawasan-koperasi
157764153 pengawasan-koperasi
 
PPT koperasi
PPT koperasiPPT koperasi
PPT koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasi
 
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapProsedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
 
SISA HASIL USAHA
SISA HASIL USAHASISA HASIL USAHA
SISA HASIL USAHA
 
AD / ART Koperasi
AD / ART KoperasiAD / ART Koperasi
AD / ART Koperasi
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasi
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi ppt
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasi
 
Kemitraan usaha
Kemitraan usahaKemitraan usaha
Kemitraan usaha
 
Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)
 
Tata kelola dan administrasi Bumdes
Tata kelola dan administrasi Bumdes   Tata kelola dan administrasi Bumdes
Tata kelola dan administrasi Bumdes
 
Buku tata cara pendirian koperasi
Buku tata cara pendirian koperasiBuku tata cara pendirian koperasi
Buku tata cara pendirian koperasi
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
 

Semelhante a Bahan penyuluhan koperasi

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
Zefanya9
 
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptxASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
darmalisvia
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
Edy Rahardjo
 
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
sadoni
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usaha
Nadya Ali
 

Semelhante a Bahan penyuluhan koperasi (20)

KOPERASI INDONESIA
KOPERASI INDONESIAKOPERASI INDONESIA
KOPERASI INDONESIA
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptxASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
 
Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
 
TM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptxTM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptx
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
 
1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usaha
 
Ekonomi koperasi h
Ekonomi koperasi hEkonomi koperasi h
Ekonomi koperasi h
 
Materi Permenkop 9 2018.ppt
Materi Permenkop 9 2018.pptMateri Permenkop 9 2018.ppt
Materi Permenkop 9 2018.ppt
 
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Struktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasiStruktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasi
 
Kd 1. koperasi
Kd 1. koperasiKd 1. koperasi
Kd 1. koperasi
 
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptx
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptxMATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptx
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptx
 
ekonomi koperasi
ekonomi koperasiekonomi koperasi
ekonomi koperasi
 
Bab iii dan v
Bab iii dan vBab iii dan v
Bab iii dan v
 

Último

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Último (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 

Bahan penyuluhan koperasi

  • 1. PENDIRIAN KOPERASI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN TANGERANG
  • 3. Landasan Peraturan Perundang- undangan dalam Pembinaan Koperasi • Undang-Undang Perkoperasian • Peraturan Pemerintah • Peraturan Menteri • Peraturan Daerah • Undang-Undang/ Peraturan yang terkait 3
  • 4. PERUNDANG-UNDANGAN KOPERASI 1. UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. 2. UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja 3. PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. 4. PP. nomor 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah 5. PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi. 6. PP. nomor 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi. 7. Inpres RI no 18/1998 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan Koperasi. 8. Keppres no 24 tahun 1999 tentang Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)
  • 5. 1. Permenkop dan UKM No 2 Tahun 2017 Perubahan Atas Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015 Tentang Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi 2. Permenkop dan UKM No 05 Tahun 2019 Perubahan Atas Peraturan Mentri Koperasi dan UKM No 11 Tentang Perizinan Usaha Simpan Pinjam 3. Permenkop dan UKM No 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian. Mencabut (Permenkop dan UKM No 10, 20, 22, 23 dan 25 Tahun 2015) Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan dan Pengembangan Pasal 148 (14 Strategi) 4. PermenKumHAM No. 14 Tahun 2019 tentang Pengesahan Koperasi PERATURAN MENTERI
  • 6. PERATURAN DAERAH 1. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan, Pengembangan dan Perlindungan Koperasi dan Usaha Kecil 2. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Koperasi
  • 7. PENGERTIAN KOPERASI Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Status Badan Hukum Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh Pemerintah. (Ps 9 uu 25/1992)
  • 8. KOPERASI ADALAH BADAN HUKUM: Status legalitas yang diberikan oleh undang-undang kepada rakyatnya yang bersekutu membentuk lembaga. - Didirikan dengan Akta Pendirian (AD) - Disahkan oleh Pemerintah - Diumumkan dalam BERITA NEGARA - Dibentuk berdasarkan Undang-Undang
  • 9. Syarat Pendirian Koperasi a. Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 9 (sembilan) orang, yang mempunyai kegiatan da kepentingan ekonomi yang sama;dan a. Koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga) badan hukum koperasi
  • 10. Tujuan Pembentukan Koperasi 1. Memajukan kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya. 2. Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur belandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  • 11. 11 1. Keanggotaan bersifat SUKARELA dan TERBUKA; 2. Pengelolaan dilakukan secara DEMOKRATIS; 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan SECARA ADIL, sebanding dengan BESARNYA JASA/KONTRIBUSI masing-masing anggota; 4. Pemberian balas jasa yang TERBATAS TERHADAP MODAL; 5. KEMANDIRIAN; 6. PENDIDIKAN perkoperasian; 7. KERJASAMA antar koperasi. PRINSIP KOPERASI
  • 12. Prinsip Koperasi (PENJELASAN) No Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pengertian 1 Keanggotaan bersifat SUKARELA dan TERBUKA; Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari Koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun. 2 Pengelolaan dilakukan secara DEMOKRATIS Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan Koperasi dilakukan alas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi. 3 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan SECARA ADIL, sebanding dengan BESARNYA JASA/KONTRIBUSI masing- masing anggota Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam Koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap Koperasi. Ketentuan yang demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
  • 13. No Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pengertian 4 Pemberian balas jasa yang TERBATAS TERHADAP MODAL Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar. 5 KEMANDIRIAN Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi,swadaya,berani mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri. 6 PENDIDIKAN perkoperasian dan KERJASAMA antar koperasi Penyelenggaraan pendidikan perkoperasian dan kerja sama antar koperasi merupakan prinsip Koperasi yang penting dalam meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan Koperasi. Kerja sama dimaksud dapat dilakukan antar koperasi di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional. Prinsip Koperasi
  • 14. 1. Anggota sebagai Pemilik Anggota sebagai Pengawas 2. 3. 14 Anggota sebagai Pengguna Barang/Jasa 3 kunci/peran anggota Koperasi
  • 16. 16 RAPAT ANGGOTA ( PEMEGANG KEKUASAAN TERTINGGI KOPERASI ) PENGURUS PENGAWAS
  • 17. 17 STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI RAPAT ANGGOTA PENGURUS MANAGER Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha PENGAWAS
  • 18. 18 STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI RAPAT ANGGOTA PENGURUS MANAGER Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha PENGAWAS DPS
  • 19. Anggota Yang dipilih menjadi pengurus melalui Rapat Anggota Pengurus bertugas : a. mengelola koperasi dan usahanya. b. memajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. c. menyelenggarakan rapat anggota d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib. f. memelihara buku daftar anggota dan pengurus. 19 Pengurus
  • 20. Anggota Yang dipilih menjadi pengawas melalui Rapat Anggota Pengawas bertugas : a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi b. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan dan di pertanggung jawabkan pada saat Rapat Anggota 20 Pengawas
  • 21. MANAJER Manajer adalah seorang tenaga profesional yang memiliki kemampuan sebagai pemimpin tingkat pengelola, yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus setelah dikonsultasikan dengan Pengawas
  • 22. Manajemen Koperasi Bagaimana melaksanakan fungsi-fungsi manajemen (Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan) Efisien men- sejahterakan anggota.
  • 23. Tugas Manajemen Koperasi  Mengolah asset, mengolah usaha dan melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian untuk mencapai tujuan koperasi.  Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Pasal 3 UU No.25 Tahun 1992).
  • 24. • Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada Pengurus dan Pengawas. • Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Pengurus • Bertanggungjawab kepada Pengurus melalui Ketua.
  • 25. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi : • Sebagai pemimpin tingkat pengelola • Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan • Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina baik yang bersifat tehnis maupun administratif
  • 26. Hubungan Kerja Pengurus, Pengawas, dan Manajer • Pengurus adalah pelaksana usaha koperasi yang bertanggungjawab kepada rapat anggota. • Pengawas adalah orang yang mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurus dan dapat memberi saran-saran demi kemajuan ekonomi. • Manajer adalah orang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola, melainkan petugas pelaksana pekerjaan sehari-hari dan bertamggumg jawab kepada pengurus.
  • 27. • Hubungan kerja antara pengurus dan pengawas merupakan hubungan konsulatif secara timbal balik. • Hubungan pengawas dan manajer sifatnya koordinatif, sehingga pengawas tidak boleh langsung memeriksa tugas-tugas manajer dan karyawan bawahannya, kecuali dengan persetujuan pengurus.
  • 29. PERMODALAN • Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. • Modal sendiri dapat berasal dari : ▫ Simpanan pokok ▫ Simpanan wajib ▫ Dana cadangan ▫ Hibah • Modal pinjaman dapat berasal dari : ▫ Anggota ▫ Koperasi lain dan/atau anggotanya ▫ Bank dan lembaga keuangan lainnya ▫ Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya ▫ Sumber lain yang sah. • Selain modal Sendiri dan modal pinjaman, koperasi dapat pula melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan .
  • 31. LAPANGAN USAHA • Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota • Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi. • Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang kehidupan ekonomi rakyat. • Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk : ▫ anggota koperasi yang bersangkutan ▫ koperasi lain dan/atau anggotanya • Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha koperasi. • Khusus Koperasi Syariah (KSPPS/USPPS) disamping melaksanakan Usaha tersebut di berikewenangan untuk Mengelola Zakat Infaq Sodakoh
  • 32. JENIS KOPERASI (Kep Menegkop UKM No. 19/KEP/M/III/2000) • Penjenisan koperasi dilakukan berdasarkan kepada kesamaan kegi-atan dan kepentingan ekonomi anggota. Dengan demikian jenis ko-perasi dapat dibedakan menjadi : 1. Koperasi konsumen 2. Koperasi produsen 3. Koperasi Pemasaran 4. Koperasi Simpan Pinjam 5. Koperasi Jasa • Penetapan lebih lanjut tentang penjenisan koperasi ini berdasarkan kepada kegiatan usaha andalan koperasi yang sangkutan sehingga jenis koperasi bisa berupa : 1. Koperasi tunggal Usaha 2. Koperasi Serba Usaha
  • 33. SISA HASIL USAHA (SHU) 1. Sisa Hasil Usaha koperasi merupakan pen da- patan koperasi yang diperoleh dalam satu ta-hun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan 2. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana ca- dangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh ma- sing-masing anggota dengan koperasi, serta di- gunakan untuk keperluan pendidikan perkope- rasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota 3. Yang dimaksud dengan jasa usaha adalah tran- saksi usaha dan partisipasi modal.
  • 34. PEMBAGIAN SHU DALAM ANGGARRAN DASAR Prosentase pembagian SHU dalam Anggaran Dasar biasanya berkisar sbb : • Untuk Dana Cadangan : ………….. % • Untuk anggota berdasarkan simpanan : ………….. % • Untuk anggota berdasarkan transaksi : ………….. % • Dana Pendidikan : ………….. % • Dana Pengurus : ………….. % • Dana Kesejahteraan Karyawan : ………….. % • Dana Sosial : ………….. % • Dana Pembangunan Daerah Kerja : ………….. %
  • 35. TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI 1. Mengadakan rapat pendirian koperasi yang dihadiri minimal 9 orang Pendiri 2. Rapat pendirian koperasi menunjuk pimpinan rapat dan sekretaris membahas pokok-pokok materi dalam anggaran dasar yang meliputi : a. Nama Koperasi b. Visi dan Misi c. Alamat dan Kedudukan Kopeasi d. Jenis Koperasi e. Jaka Waktu Berdiri f. Maksud dan Tujuan g. Keanggotaan Koperasi
  • 36. h. Perangkat Organisasi Koperasi i. Modal Koperasi j. Besarnya jumlah setoran Sim Pokok dan Sim Wajib k. Bidang dan Kegiatan Usaha Koperasi l. Pengelolaan m. Pembagian Hasil Usaha n. Perubahan Anggaran Dasar o. Ketentuan mengenai pembubaran dan penyelesaian serta hapusnya status dan hukum. p. Sanksi, dan q. Peraturan Khusus
  • 37. 2. Hasil rapat dibuat didalam notulen rapat atau Berita Acara Rapat dilampiri dengan KTP Pendiri di bawa kenotaris untuk dibuatkan Akta Notaris 3.Notaris Mendaftarkan nama koperasi, kemudian mengajukan dan Memproses pengesahan Badan Hukum, ke KEMENKUM HAM sesuai dengan Permen HUKUM dan HAM Nomor 14 Tahun 2019 4. Permohonan Pengesahan diajukan paling lama 60 hari sejak Akta Pendirian ditandatangani. 5. Menteri Menerbitan Surat Keputusan Mengenai Pengesahan Akta Pendirian saat Permohonan di terima dan disampaiakan kepemohon secara elektronik 6. Pengumuman dalam Berita Negara di selenggarakan Oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI. 7. Notaris dapat melakukan langsung Pencetakan Sendiri
  • 38.
  • 39.