Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai transfusi darah, termasuk tujuan, komponen darah, indikasi, kontraindikasi, dan reaksi transfusi darah. Secara ringkas, dokumen menjelaskan proses transfusi darah dari donor ke pasien untuk meningkatkan volume darah atau komponen darah tertentu, seperti sel darah merah, trombosit, atau faktor pembekuan.
2. TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah adalah proses pemindahan darah atau komponen
darah dari donor ke resipien.
Tujuan transfusi darah :
a. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah
pembedahan, trauma).
b. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk
mempertahankan kadar hemoglobin pada pasien anemia.
c. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi
(misalnya: faktor pembekuan untuk membantu mengontrol
perdarahan pada pasien hemofilia).
d. Meningkatkan oksigenasi jaringan.
e. Memperbaiki fungsi Hemostatis.
3. MEMPERKIRAKAN
KEHILANGAN DARAH
DURANTE OP
Kassa Kecil Ukuran 4 x 4 10 mL Darah
Kassa Besar 100-150 mL Darah
Mengukur Volume Darah Pada Suction
Menimbang Kassa
PERDARAHAN
4. Tranfusi darah masif
• Adalah transfusi darah sebanyak lebih dari 1-2
kali volume darah dalam waktu > 24 jam, atau
> besar dari 50% volum darah dalam waktu
singkat.
• Tranfusi darah masif pada pediatri adalah
transfusi komponen darah setara dengan 1
atau lebih volume darah dalam waktu 24 jam
atau ½ volume darah dalam 12 jam.
5. Indikasi transfusi darah
Perdarahan akut hingga Hb
<8 g/dL atau Ht < 30% (pd
orang tua dengan kelainan
jantung atau paru batasan Hb
< 10g/dL)
Bedah mayor dengan
kehilangan darah > 20%
volume total
Pasien sehat dengan Ht <
30% membutuhkan tranfusi
darah perioperatif
Pasien anemia akut dengan
Ht < 21% membutuhkan
tranfusi darah segera
Anemia kronis yang tidak
dapat menoleransi kadar Hb
< 7 g/dL
Hb < 6 g/dL dan hampir tidak
pernah diindikasikan pada Hb >
10 g/dL
Nilai Hb 6-10, tergantung
dengan resiko komplikasi
Pemberian tranfusi
mempertimbangkan fisiologi
tubuh
Jika memungkinkan sebaiknya
dilakukan tranfusi autolog
Indikasi tranfusi sel darah merah
autolog lebih banyak karena
resiko lebih rendah
Menurut American
Society of
Anesthesiologist,
6. Kontraindikasi transfusi
darah
Acute pulmonary edema
Congestive heart failure
Pulmonary embolism
Hipertensi maligna
Hipercythemia
Gagal ginjal kronis
Alergi dan anafilaktik terhadap transfusi
7. Reaksi transfusi akut
Hemolitik akut
Infeksi bakteri kontaminan dari alat yang
terkontaminasi
TRALI
TACO
Reaksi alergi
Anafilaksis
8. Reaksi hemolitik akut
Inkompatibilitas sel darah merah donor dengan antibodi anti-A
atau Anti-B dan timbul gejala klinis berat ( perdarahan,
takikardi, hipotensi atau hipertensi )
Dapat terjadi setelah transfusi komponen kaya plasma (
platelet atau FFP ), mengandung antibodi anti-sel darah
merah tinggi Anti A atau B
Terapi :
Stop transfusi
Pertahankan akses vena
Resusitasi dengan cairan kritaloid
Bila hoptensi menetap pertimbangkan pemberian inotropik
Rujuk bila ke ICU bila di perlukan
9. Infeksi bakteri kontaminan
Terapi :
Seperti pada hemolitik akut
Antibiotik kombinasi sesuai bakteri yang diketahui sesuai pola
kuman lokal atau kombinasi antibiotik untuk kuman gram positif-
negatif
10. Trali ( transfusion acute-lung
injury )
Gejala :
6 jam transfusi timbul sesak nafas dan batuk non
produktif
Hipotensi dan hilangnya volume sirkulasi dapat timbul
demam atau tidak atau di sertai menggigil
Monositopenia atau neutropenia
Infiltrat nodular bilateral ( batwing ) sesua gambaran
ARDS pada RO thoraks
11. Terapi
Rawat ICU
Terapi sama seperti ARDS dengan berbagai penyebab
Hindari deuretik
Steroid masih digunakan penggunaannya
Melaporkan TRALI di bank darah
12. TACO ( tranfusion associated
circulatory overload )
Fluid overload
Transfusi terlalu cepat gagal ventrikel kiri akut ( acute left
ventricular failure, LVF ) dipsneu,takipneu,JVP,Crakles pada
paru basal,hipertensi,takikardi
Terapi
Stop transfusi
Terapi medis standar ( oksigen, diuretik )
Setiap transfusi satu kantong darah dapat diberikan diuretik (
misalnya furosemide 20-40 mg ) pada kondisi anemia (
normovolemik atau hipervolemik kadang dengan gejala
gangguan jantung )
Pembatasan transfusi satu kantong darah dalam 12 jam untuk
mengurangi LVF
13. Reaksi alergi
Anafilaksis
Disebabkan pemberian plasma terlalu cepat
Gejala :
Sesak
Nyeri dada
Nyeri abdomen
Dan mual
Dapat terjadi hipotensi
Bronkospasme
Edema preorbital dan laryngeal, eritema,urtukaria dan
konjungtivitis
14. FNTHR ( febrile non
hemolytic transfusion
reactions )
Demam dapat disertai menggigil atau tidak enak
seluruh badan yang terjadi pada saat transfusi
16. DARAH UTUH (WHOLE BLOOD)
Deskripsi :
Mengandung komponen eritrosit, leukosit,
trombosit dan plasma, mengandung:
– 350 mL darah donor
– 63 mL antikoagulan
Hb ± 12 g/dl; Hct 35-45%
– Tidak terdapat faktor koagulasi labil (F V dan
VIII)
Indikasi:
• Kasus yang membutuhkan tranfusi sel
darah merah dan plasma secara
bersamaan
• Perdarahan akut dengan hipovolemik
• Transfusi tukar
• Pasien yang membutuhkan transfusi
PRC, tapi di tempat tersebut tidak ada
PRC
Kontraindikasi:
• Anemia kronis normovolemik
• Pasien yang hanya membutuhkan sel
darah merah
• Resiko overload cairan gagal jantung
*WHO, The Clinical Use of Blood, Handbook, Gen
*satu unit
WB dapat
menaikkan
Hb 1 g/dL
atau Ht 3-
4%
17. PACKED RED CELL (PRC)
Mengandung eritrosit, trombosit, leukosit, dan
sedikit plasma.
Satu kantong PRC (150-250 mL) terdiri dari
- 100-200 mL eritrosit
- Nilai hematokrit 60-70%
- Hb ± 20 g/100 dL ( ≥ 45 g/unit)
Perhatian :
- Resiko infeksi dan cara penyimpanan sama dengan WB
- Pemberian sama dengan WB
- Penambahan infus cairan NS 50-100 ml dengan infus set memperbaiki
aliran transfusi
- Waktu transfusi maksimal 4 jam kecuali pasien dengan Congestive Heart
Failure, AKI,CKD
18. Indikasi :
- Pengganti sel darah merah pada anemia
- Transfusi sel darah merah hampir selalu diindikasikan pada kadar Hemoglobin
(Hb) <7 g/dL terutama pada anemia akut. Transfusi dapat ditunda jika pasien
asimptomatik dan/atau penyakitnya memiliki terapi spesifik lain, maka batas
kadar Hb yang lebih rendah dapat diterima.
- Transfusi sel darah merah dapat dilakukan pada kadar Hb 7-10 g/dL apabila
ditemukan hipoksia atau hipoksemia yang bermakna secara klinis dan
laboratorium
- Transfusi tidak dilakukan bila kadar Hb ≥10 g/dl, kecuali bila ada indikasi
tertentu, misalnya penyakit yang membutuhkan
- Transfusi pada neonatus dengan gejala hipoksia dilakukan pada kadar Hb ≤11
g/dL; bila tidak ada gejala batas ini dapat diturunkan hingga 7 g/dL (seperti pada
anemia bayi prematur). Jika terdapat penyakit jantung atau paru atau yang
sedang membutuhkan suplementasi oksigen, batas untuk memberi transfusi
adalah Hb ≤13 g/dL.
19. Darah Merah Cuci (Washed Erythrocyte/
Washed Red Cell)
PRC khusus yang sudah “dicuci”dengan normal saline membuang 98%
plasma, menurunkan konsentrasi leukosit, trombosit dan debris.
Nilai hematokrit 70-80% dengan volume 180 mL
Indikasi :
• Sama dengan PRC
• Pada pasien yang mengalami
alergi atau demam pada
transfusi sebelumnya
• Pasien dengan hiperkalemi
Kontraindikasi :
• Defisiensi IgA yang belum
pernah mendapat transfusi
komponen darah (eritrosit,
plasma, trombosit)
• Defisiensi IgA yang tidak pernah
mengalami reaksi alergi terhadap
komponen darah sebelumnya
• Belum diketahui mempunyai
antibodi anti-IgA
20. TC (Trombocyte
Mengandung trombosit, dengan sedikit leukosit, eritrosit
dan plasma
Setiap 50-60 ml plasma yang dipisahkan dari WB
mengandung:
Trombosit minimal 55 x 109
Eritrosit < 1,2 x 109
Leukosit < 0,12 x 109
Kontraindikasi :
• ITP tanpa perdarahan
• TTP tanpa perdarahan
• DIC yang tidak diterapi
• Trombositopenia terkait sepsis,
hingga terapi definitif dimulai
atau pada hipersplenisme
21. Indikasi :
• Perdarahan akibat trombositopenia
atau gangguan fungsi trombosit
• Pencegahan perdarahan karena
trombositopenia (gangguan
sumsum tulang) < 10.000 /mm3
• Profilaksis perdarahan pada pre
operatif dengan trombosit ≤ 50.000
/mm3, kecuali operasi trepanasi dan
cardiovaskuler ≤ 100.000/ mm3
Indikasi
• Transfusi trombosit dapat
diindikasikan meskipun jumlah
trombosit tampaknya cukup,
disfungsi trombosit (mis., adanya
agen antiplatelet yang kuat,
kardiopulmoner Bypass, disfungsi
trombosit bawaan dan perdarahan)
• ketika jumlah kurang dari 50.000
TC (Trombocyte
Concentrates)
22. TC (Trombocyte
Concentrates)
Pasien trombositopenia cukup 1 kantong atau sesuai target kadar
platelet biasanya 40.000-50.000/mm3
1 kantong meningkatkan platelet 50.000-100.000/mm3
Dosis : 1 unit TC/ 10 kgBB
• Pada dewasa 60-70 kg, 1 unit platelet (dari 4-6
donor) mengandung 240 x 109 trombosit
meningkatkan trombosit 20- 40 x 109/L
• Peningkatan trombosit kurang efektif bila
terdapat kondisi-kondisi seperti splenomegali,
DIC dan sepsis
23. FRESH FROZEN
PLASMA
Plasma dipisahkan dari satu kantong WB (6-8 jam)
dibekukan pada -25°C atau lebih (*literatur lain -18oC)
Terdiri dari faktor pembekuan stabil, albumin dan
imunoglobulin; F VIII minimal 70% dari kadar plasma segar
normal
1 kantong 250 mL
Dosis : awal 10 -15
ml/kgBB
24. FRESH FROZEN PLASMA
Indikasi :
• Defisiensi faktor koagulasi (penyakit hati, overdosis antikoagulan-
warfarin, kehilangan faktor koagulasi pada penerima transfusi dalam
jumlah besar)
• Netralisasi hemostasis setelah terapi heparin bila terdapat perdarahan
yang mengancam nyawa.
• Adanya perdarahan dengan parameter koagulasi yang abnormal setelah
transfusi masif atau operasi pintas jantung paru atau pada pasien dengan
penyakit hatiAdanya perdarahan dengan parameter koagulasi yang
abnormal setelah transfusi masif atau operasi pintas jantung paru atau
pada pasien dengan penyakit hati
• Penurunan faktor pembekuan karena pemberian transfusi dalam volume
besar
Indikasi :
• Untuk koreksi kekurangan faktor koagulasi
• Untuk koreksi perdarahan mikrovaskuler yang berlebihan (mis., Koagulopati)
25. CRYOPRECIPITATE
Presepitasi dari FFP saat thawing 4°C (*literatur lain 1-6oC) dan dicampur 10-20
ml plasma
Mengandung 250 mg fibrinogen, 80 IU factor VIII dan factor Von Willebrand,
faktor XIII, fibronectin, dan 5-30 ml plasma
Indikasi :
• Profilaksis pada pasien dengan
defisiensi fibrinogen yang akan
menjalani prosedur invasif dan terapi
pada pasien yang mengalami
perdarahan.
• Pasien dengan Hemofilia A dan
penyakit Von Willebrand yang
mengalami perdarahan atau yang
tidak responsif terhadap pemberian
desmopresin asetat atau akan
menjalani operasi
• Defisiensi faktor XIII
Perhatian :
Berikan segera setelah
thawing, dengan set transfusi
darah standar, maksimal
30 menit setelah thawing
(pencairan)
INDIKASI :
• Defisensi fibrinogen
kongenital
• Ketika konsentrasi
fibrinogen kurang dari 80-
100 mg/dl (N: 150-400
mg/dl)
26. CRYOPRECIPITATE
Dosis dan Pemberian
Kebutuhan fibrinogen 250/
fibrinogen/kantong
1 kantong per 7-10 kgBB
meningkatkan fibrinogen 60-
100 mg/dl
1 kantong meningkatkan F
VIII 35%
27. GRANULOSI
T
• Mengandung granulosit, limfosit dan sedikit
plasma.
• Setiap unit mengandung 1.0 x 1010 granulosit
dengan volume 100-300 ml
Diskripsi
• Pada psien sepsis dengan neutropenia
dengan infeksi bakteri yang tidak respon
dengan antibiotik
• Granulositopenia (<500/mm3)
Indikasi
• Belum ada kesepakatan mengenai dosis dan
lamanya transfusi ini, namun paling sedikit 4
hr pemberian baru menmberikan hasil
Dosis dan Penggunaan
28. RUMUS TRANFUSI
Rumus tranfusi PRC
Rumus untuk koreksi Hb dengan PRC
adalah :
A – B x BB x 3
Keterangan :
A : Hb target / Hb yang diharapkan atau
Hb normal
B : Hb pasien saat ini
BB : Berat badan pasien
3 : Jenis darah PRC
Rumus tranfusi WB
Rumus untuk koreksi Hb dengan WB
adalah :
A – B x BB x 6
Keterangan :
A : Hb target / Hb yang diharapkan
atau Hb normal
B : Hb pasien saat ini
BB : Berat badan pasien
6 : Jenis darah WB
Rumus tranfusi TC dan Cryo
Rumus untuk koreksi TC dan Cryo
adalah :
A – B x BB x 0,5
Keterangan :
A : Hb target / Hb yang diharapkan atau
Hb normal
B : Hb pasien saat ini
BB : Berat badan pasien
0,5 : Jenis darah TC / Cryo
Rumus tranfusi FFP
Rumus untuk koreksi FFP adalah :
A – B x BB x 10
Keterangan :
A : Hb target / Hb yang diharapkan
atau Hb normal
B : Hb pasien saat ini
BB : Berat badan pasien
10 : Jenis darah FFP