Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
2. LATAR BELAKANG
Tekhnologi semakin berkembang Kesulitan belajar
tapi mutu pendidikan terutama matematika karena
pendidikan IPA matematika jauh pembelajaran yang
dari yang kita harapkan. kurang efektif
penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika masih
sangat kurang sehingga siswa Pembelajaran
kesulitan dalam memahami konsep inkuiri
matematika.
Pembelajaran matematika
Penumpukan informasi atau konsep yang baik terjadi jika proses
pada peserta didik kurang pembelajaran matematika
bermanfaat di kelas berhasil
membelajarkan siswa, baik
dalam berfikir secara logis,
sikap maupun keterampilan.
7. Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada ”Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Smp Kelas
VIII Dengan Menggunakan Alat Peraga Melalui Model
Pembelajaran Inkuiri “ Semester 2 Tahun Ajaran
2011/2012.
12. Model Pembelajaran Inkuiri
Tahapan
Mengajukan pertanyaan atau permasalahan Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan.
Untuk meyakinkan bahwa pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut
dituliskan di papan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan
hipotesis.
Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi
permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk memudahkan proses
ini, guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang
mungkin. Dari semua gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang
relevan dengan permasalahan yang diberikan.
Mengumpulkan data Hipotesis yang digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data.
Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik.
Analisis data Siswa bertanggung jawab mengujii hipotesis yang telah dirumuskan
dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Faktor penting dalam
menguji hipotesis adalah pemikiran ”benar” atau ”salah”. Setelah
memperoleh kesimpulan, dari data percobaan, siswa dapat mengujii
hipotesis yang telah dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau
ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah
dilakukannya.
Membuat kesimpulan Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan
sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa.
13. Alat Peraga
Alat peraga adalah saluran komunikasi atau perantara yang digunakan untuk
membawa atau menyampaikan suatu pesan guna mencapai tujuan
pengajaran. Alat peraga merupakan alat bantu atau penunjang yang
digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar
(http:/media.diknas.co.id.pdf).
Menurut Darhim (1989: 6) mengatakan bahwa alat peraga matematika adalah
suatu alat peraga yang penggunaanya diintegrasikan dengan tujuan dan isi
pengajaran yang telah dituangkan dalam garis besar program pengajaran
(GBPP) bidang studi matematika dan bertujuan untuk mempertinggi mutu
kegiatan belajar mengajar.
16. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sebagai
proses belajar, atau penguasaan keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, yang biasanya ditunjukkan oleh nilai tes atau nilai yang
diberikan oleh guru
Menurut Sudjana (1995: 3) hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan-perubahan tingkah laku. Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.
Menurut Kingsley dalamm Sudjana (1995: 22) hasil belajar dibagi
menjadi 3 macam, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b)
pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita.
17. AKTIVITAS BELAJAR
Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar
sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Penerapan aktivitas dalam proses
pembelajaran sangat besar nilainya bagi pengajaran siswa, hal tersebut
dikarenakan sebagai berikut :
2.Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri
3.Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara
terintegrasi
4.Memupuk kerja sama yang harmonis dikalangan siswa
5.Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri
6.Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis
7.Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara orang tua
dengan guru
8.Pengajaran diselanggarakan secara realistis dan konkret sehingga
mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitas.
9.Pengajaran disekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan
masyarakat (Hamalik, 2007:175-176).
18. Kerangka Berfikir
Pemahaman terhadap pengertian,
langkah-langkah pembelajaran,
pembuatan alat peraga dan
penggunaannya.
Berdasarkan teori Pembelajaran Inkuiri dengan Perangkat pembelajaran Inkuiri
belajar Dienes Penggunaan Alat Peraga dengan Alat Peraga tentang
materi Segitiga
Pelaksanakan Tindakan yang meliputi enam fase berikut : Menyajikan
pertanyaan atau masalah,Membuat hipotesis, Merancang percobaan, Melakukan
percobaan untuk memperoleh informasi, Mengumpulkan dan menganalisis data,
Membuat kesimpulan
Penggunaan berbagai macam teknik pengumpulan data
yaitu lembar angket, hasil belajar.
Analisis data yang mengikuti tiga langkah yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta
analisis angket dan hasil belajar
Perolehan data tentang Hasil belajar dan motivasi
peningkatan aktivitas belajar siswa belajar siswa meningkat.
19. Penelitian yang Relevan
Cahyarini, Naning, Dwi. 2008. “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPA di MI
Senden Tahun Ajaran 2007/2008” yang menyimpulkan bahwa model
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA dengan
materi pokok Energi dan Perubahannya, keterampilan mengkomunikasikan
hasil kerja dan sikap berpikir kritis siswa di MI Senden Kecamatan Kampak
Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan guru
menerapkan model pembelajaran inkuiri dalamm pembelajaran IPA dan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga prestasi belajar siswa
meningkat dan pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna.
Ahmad, Anika (2009). “PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN
DALIL PYTHAGORAS DI KELAS VIII MTS NEGERI SIDOARJO” yang
menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri tergolong aktif.
20. Hipotesis Tindakan
Menurut Sudjana (2002: 219), hipotesis tindakan adalah
asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk
melakukan pengecekannya. Hipotesis tindakan dalamm
penelitian ini adalah :
2.Dengan menerapkan pembelajaran Inkuiri dengan
penggunaan Alat Peraga dapat meningkatkan motivasi
siswa selama proses pembelajaran matematika.
3.Dengan menerapkan pembelajaran Inkuiri dengan
penggunaan Alat Peraga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran matematika
23. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SMP
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP. Penentuan waktu
penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah.
Faktor yang diteliti
Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan
motivasi belajar matematika SMP.
24. Rancangan Penelitian
Identifikasi
Masalah
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Permasalahan Baru
Hasil Refleksi
Perbaikan Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Dilanjutkan Ke Siklus
berikutnya
Gambar. 2 Model Siklus PTK
25. Instrumen Penelitian
Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data evaluasi proses belajar mengajar
dengan model pembelajaran inkuiri berupa lembar aktivitas siswa yang digunakan untuk
mengamati keaktivan siswa selama proses pembelajaran pada setiap siklus.
Tes Hasil Belajar
Tes merupakan cara atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan
penilian di bidang pendidikan (Sudiyono, 2009:67). Tes yang dilakukan berupa tes materi
prasyarat (Pre-test) dan tes akhir (Post-test) pada setiap siklus. Pre-test dilaksanakan
untuk mengetehui sejauh manakah materi yang akan diajarkan telah dapat dikuasai
siswa. Tes akhir yang dilaksanakan pada setiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui
apakah semua materi pelajaran yang diterapkan dengan pembelajaran inkuiri dapat
dikuasai oleh siswa dengan baik dan mengetahui apakah hasil (kognitif) belajar
mengalami peningkatan pada setiap siklus.
26. Teknik Analisis Data
Lembar Observasi
Lembar observasi aktivitas siswa diolah dengan menggunakan persamaan berikut ini :
Total Nilai
Rata − rata nilai =
Total Pengamat
nilai tertinggi − nilai terendah + 1
kisaran nilai tiap kriteria =
Jumlah kriteria
27. Tes Hasil Belajar
Nilai rata-rata siswa
Nilai akhir kumulatif siswa adalah perhitungan menggunakan formula:
Σ X
X =
N
Keterangan:
X = Nilai akhir rata-rata siswa
Σ = Jumlah nilai siswa
X
N = Jumlah siswa
Ketuntasan Belajar Klasikal
Ketuntasan pada belajar klasik melakukan perhitungan menggunakan
formula:
N
KB = X 100%
Keterangan: S
KB = Ketuntasan Belajar
N = Jumlah siswa yang dinilai ≥ KKM
S = Jumlah seluruh siswa
28. Indikator Keberhasilan
1. Indikator keberhasilan tindakan untuk aktivitas belajar siswa
Kegiatan pembelajaran matematika dengan menerapkan model inkuiri
di kelas VIII SMP Kota Bengkulu dikatakan dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, jika dari hasil observasi aktivitas siswa skor
rata-rata pengamat adalah 24 dengan kriteria skor aktif.
3. Indikator keberhasilan tindakan untuk hasil belajar siswa
Kegiatan pembelajaran matematika dengan penerapan model
pembelajaran inkuiri di kelas VIII SMP Kota bengkulu. Tindakan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa jika nilai rata-rata seluruh siswa
mencapai 68 dan persentase ketuntasan belajar klasikal 85 %