Dokumen tersebut membahas tentang sampling kelompok dua tingkat (SDKT), yang merupakan metode sampling dimana kelompok-kelompok dipilih secara acak terlebih dahulu, kemudian elemen-elemen diambil dari masing-masing kelompok tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan rumus-rumus untuk memperkirakan rata-rata, total, dan proporsi pada metode SDKT beserta contoh soalnya.
2. Apa itu sampling kelompok dua tingkat (SDKT) ?
Sampling kelompok dua tingkat (two stage cluster
sampling) ialah sampling kelompok dimana setiap
kelompok yang terpilih sebagai sampel, dipilih lagi sampel
elemen dari masing-masing kelompok. Dengan demikian
memang ada dua tingkat kegiatan yaitu :
Pertama : memilih kelompok sebagai sampel
Kedua : memilih elemen dari kelompok yang terpilih
Definisi : suatu sampel kelompok dua tingkat ialah sampel
yang diperoleh dengan dua tingkat yaitu pertama memilih
sampel kelompok secara acak dari populasi kelompok
kemudian kedua memilih sampel elemen dari kelompok
yang terpilih sebagai sampel.
3. Contoh :
Seorang ahli ekonomi bermaksud membuat perkiraan
pengeluaran konsumsi penduduk suatu kota besar. Untuk
maksud tersebut kota dibagi menjadi blok-blok bias juga
menurut RT, kalau seandainya berdasarkan anggapan
bahwa pengeluaran konsumse per rumah tangga dalam RT
tak jauh berbeda (sama pegawai bank, sama pergawai
negeri, sama pegawai swasta), maka lebih baik memilih
banyak sampel RT, sebab dari RT ke RT pengeluaran
konsumsi sangat berbeda dan memilih sampel rumah
tangga dalam setiap RT, tidak terlalu banyak (sedikiti saja
rumah tangga yang diteliti)
4. CARA MEMPERKIRAKAN RATA-RATA DAN TOTAL
Kita akan membuat perkiraan rata-rata (U), perkiraan
jumlah/total (T), dan kesalahan samplingnya.
N = banyaknya kelompok populasi
n = banyaknya kelompok dalam sampel acak
Mi = banyaknya seluruh elemen dalam kelompok i
mi = banyaknya sampel elemen dalam kelompok I,
yang dipilih secara acak
5. Rumus :
= banyaknya elemen dalam populasi
= banyaknya elemen dalam sampel
= rata-rata banyaknya elemen per kelompok
dalam populasi
= rata-rata banyaknya elemen per kelompok
dalam sampel
= nilai observasi ke-j dari kelompok ke-i
= rata-rata perkiraan dari kelompok i
8. PERKIRAAN RASIO UNTUK RATA-RATA
Pemerkiraan , tergantung pada M = banyaknya
seluruh elemen populasi. Apabila M tidak diketahui,
perlu diperkirakan dengan data dari sampel. Kita
peroleh pemerkira M dengan jalan mengalikan rata-rata
banyaknya elemen per kelompok yaitu
dengan banyaknya kelompok dalam populasi yaitu N.
Apabila kita ganti M dengan pemerkiranya, kita
peroleh suatu pemerkira rasio dengan symbol atau
notasi , sebab baik pembilang maupun penyebut
keduanya variabel acak.
11. CARA MEMPERKIRAKAN PROPORSI
Untuk membuat perkiraan P= proporsi, kita bisa
menggunakan rumus untuk U atau Ur , asalkan nilai Xij
nol (=0) atau satu (1).
Xij =1 kalau mengikuti/termasuk dalam kategori / kelas
yang kita perhatikan, Xij=0 kalau tidak.
Oleh karena biasanya M tak diketahui, kita pergunakan
rumus untuk menghitung P, seperti rumus untuk Ur.
Misalkan Pi=proporsi sampel elemen dari kelompok ke-
I yang termasuk dalam kategori yang kita perhatikan.