SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
ALIRAN-ALIRAN SEJARAH SASTRA DAN CONTOH KARYANYA
REALISME
Aliran ini mengutamakan realitas kehidupan. Sastra realis merupakan kutub seberang
dari sastra imajis. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata,
yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka. Biografi, otobiografi, true-story, album kisah
nyata, roman sejarah, bisa kita masukkan ke sini. Sastra realis juga berbeda dengan berita
surat kabar atau laporan kejadian, karena ia tidak semata-mata realistik. Sebagai karya sastra,
ia pun dihidupkan oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat.
Contoh:
Novel :
-“Fatimah“ karya Titie Said,
-“Rindu Ibu adalah Rinduku” karya Motinggo Boesye,
- “Bilik-bilik Muhammad” karya A.R.Baswedan, skenario
-“Arie Anggara“ karya Arswendo Atmowiloto,
SURREALISME
Aliran yang terlalu mengagungkan kebebasan kreatif dan berimajinasi sehingga hasil
yang dicapai menjadi antilogika dan antirealitas. Bisa jadi apa yang terungkap itu pada
mulanya berangkat dari kenyataan sekitar, tetapi karena desain imajinasinya itu sudah
demikian sarat, kuat dan jauh, ia terasa ekstrim dan radikal. Ada semacam keadaan trans
(hanyut/kesurupan) di sana, sesuatu yang tidak kita temukan dalam realisme maupun
naturalisme.Surrealisme lebih dekat terhadap absurdisme daripada terhadap realisme.
Contoh:
Sajak Rendra:
- “ Khotbah “
-“ Nyanyian Angsa “
- “ Mencari Bapa “,
cerpen-cerpen karya Danarto:
- “ Godlob “
-“ Kecubung Pengasihan “
- “ Rintrik “
ABSURDISME
Aliran dalam kesusastraan yang menonjolkan hal-hal yang di luar jalur logika, satu
kehidupan dan bentang peristiwa imajinatif, dari alam bawah sadar, suasan trans. Pengarang
aliran ini punya kesan mengada-ada, sengaja menyimpang dari konvensi kehidupan dan pola
penulisan, tetapi pada super starnya, nampak kuat kebaruan dan kesegaran kreativitas mereka,
bahkan kegeniusan mereka. Umumnya, mereka ini pernah pula sukses sebagai pengarang
konvensional, sebagaimana para pelukis abstrak yang sempat meroket dan malang melintang
di langit dunia mereka, bukan sunyi dari penciptaan lukisan-lukisan naturalis. Dramawan
kontemporer/absurd yang tersohor, misalnya Putu Wijaya, N. Riantiarno dan Arifin C. Noer,
juga punya seabrek karya konvensional.
Contoh:
karya-karya Iwan Simatupang di dasawarsa 60 an
a).Drama:
-“ Petang di Sebuah Taman “
-“ RT 0 RW 0 “
b).Cerpen:
-“ Tegak Lurus dengan Langit “
c).Novel:
-„‟Kering”
-“Merahnya Merah”
-“Ziarah”
-“Koooong”
karya-karya Putu Wijaya
a). Drama:
-“Anu”
-“Dag Dig Dug”
-“Aduh”
b). Puisi:
-“Telegram”
-“Sobat”
-“keok”
PSIKOLOGISME
Aliran yang mengutamakan pembahasan masalah kejiwaan dalam kaitannya dengan
berbagai peristiwa dalam cerita.
Contoh:
Novel:
- “ Belenggu” Armijn Pane
- “ Atheis “ Achdiat Kartamiharja
- “ Royan Revolusi “ dan “ Kemelut hidup “ Ramadhan K.H.
-“ Damai dalam Badai “ dan “ Cintaku Selalu Padamu “ Motenggo Boesye
-“ Bila Malam Bertambah Malam “ Putu Wijaya
novel-novel N.H. Dini, Titie Said, La Rose, Ike Supomo, Marga T., Ashadi Siregar,
Ahmad Tohari, bisa disebut sebagai novel psikologi.
ALIRAN ROMANTIK
Sastra romantik ditandai dengan ciri-ciri : keinginan untuk kembali ke tengah alam,
kembali kepada sifat-sifat yang asli, alam yang belum tersentuh dan terjamah tangan-tangan
manusia. Istilah ini juga mencakup ciri-ciri adanya : keterpencilan, kesedihan, kemurungan,
dan kegelisahan yang hebat. Romantisme, aliran yang mementingkan curahan perasaan yang
indah dan menggetarkan yang diungkapkan dalam estetika diksi dan gaya bahasa yang
mendayu-dayu membuai sukma.
Contoh :
puisi-puisi Amir Hamzah:
- “ Buah Rindu“
-“ Karena Kasihmu “
- “ Memuji Dikau “
- “ Mengawan “
- “ Do‟a “
Novel karya-karya Hamka:
- “ Tenggelamnya Kapal Van der Wijk “
- “ Di Bawah Lindungan Ka‟bah “
- “ Di dalam Lembah Kehidupan”
kumpulan sanjak:
- “ Nyanyian Ibadah “ nya Korrie Layun Rampan
- “ Romance Perjalanan “ Kirjomulyo
EKSPRESIONISME DAN IMPRESIONISME
M.H. Abrams menyatakan bahwa ekspresionisme adalah gerakan dalam sastra dan
seni di Jerman yang mencapai puncaknya pada periode 1910 – 1952. Para pelopornya
seniman dan pengarang yang dengan bermacam cara menyimpang dari penggambaran yang
realistik tentang kehidupan dan dunia. Mereka mengekspresikan pandangan seni mereka atau
emosi secara kuat. Ekspresionisme tidak pernah merupakan suatu gerakan yang dirancang
secara baik. Dapat dikatakan bahwa ciri utama ekspresionisme adalah pemberontakan
melawan tradisi realisme dalam bidang sastra dan seni, baik dalam hal pokok persoalannya
(subyect matter) maupun gayanya (style).
Contoh:
Novel :
*Merari Siregar:
-Azab dan Sengsara (1920)
-Binasa kerna Gadis Priangan (1931)
-Cinta dan Hawa Nafsu
*Marah Roesli
-Siti Nurbaya (1922)
-La Hami (1924)
-Anak dan Kemenakan (1956))
*Nur Sutan Iskandar:
-Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan (1923)
-Cinta yang Membawa Maut (1926)
-Salah Pilih (1928)
-Karena Mentua (1932)
-Tuba Dibalas dengan Susu (1933)
-Hulubalang Raja (1934)
-Katak Hendak Menjadi Lembu (1935)
MELANKHOLISME
Aliran dengan karya-karya penuh warna muram, sendu, kehidupan yang getir dan
tragis, sarat ratapan dan rintihan. Kisah cinta klasik, drama-drama dalam film India, cerita-
cerita dengan tema kemiskinan, kemalangan hidup dan penderitaan termasuk melankholisme.
Contoh:
Novel:
-“ Di dalam Lembah Kehidupan “ Hamka
- “ Tenggelamnya Kapal Van der Wijk “ Hamka
- “ Di bawah Lindungan Ka‟bah “Hamka
Puisi:
- “ Buah Rindu “ Amir Hmzah
-“Nyanyian Sunyi” Amir Hmzah
Drama:
-“Ratna” Armyn Pane
-“Lukisan Masa” Armyn Pane
-Djinak-djinak Merpati” Armyn PanE
IRONISME
Aliran yang mementingkan nada mengejek, kadang terus terang, kadang melalui
sindiran-sindiran. Bisa juga, karya itu sebenarnya merupakan kritik tajam terhadap kondisi
sosial atau perilaku tokoh tertentu.
Contoh :
Novel:
- “ Melaut Benciku “ Amal Hamzah
- “ Kisah Sebuah Celana Pendek “ Idrus,
cerpen :
- “ Sumpah WTS “ Hamsad
- “ Catatan Harian Seorang Koruptor “ F. Rahardi
NIHILISME
Aliran yang mengekspos peristiwa atau pemikiran-pemikiran, bisa saja sampai tingkat
filsafat, tanpa landasan moral kemanusiaan, apalagi Keilahian. Cerita-cerita yang ateistik,
komunistik, sekuleristik, chauvinistik bisa dimasukkan ke dalam fiksi nihilis. Ada memang,
cerita yang menghadirkan paham-paham penafian Tuhan, pemasabodohan agama dan
penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan, misalnya
Contoh:
Novel:
-“ Atheis “Achdiat Kartamihardja
NATURALISME
Aliran yang mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa mempedulikan
baik buruk dan akibat negatif. Pengarang naturalis dengan tenangnya menulis tentang skandal
para penguasa atau siapapun, dengan bahasa yang bebas dan tajam. Pornografi, karya mereka
jatuh menjadi picisan, bukan tabu bagi mereka. Biasanya, hal ini benar-benar mereka sadari,
bahkan mereka pun sempat membanggakan naturalisme ini sebagai gaya mereka.
Contoh:
Kumpulan sanjak F. Rahardi, “ Catatan Harian Sang Koruptor “ dan “ Sumpah WTS
“,
sanjak Rendra “ Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta “, “ Rick dari Corona “, “
Sajak Gadis dan Majikan “,
SIMBOLISME
`Pengungkapan simbolis tidak secara harfiah, melainkan dengan simbol-simbol.
Sebuah simbol berarti sesuatu yang bermakna sesuatu yang lain. Bunga mawar sebagai
simbol dari kecantikan. Simbolisme merupakan aliran dalam sastra yang mencoba
mengungkapkan ide-ide dan emosi lebih dengan sugesti-sugesti daripada menggunakan
ekspresi langsung, melalui objek-objek, kata-kata dan bunyi. Aliran ini merupakan reaksi
terhadap realisme dan naturalisme yang hanya berpijak pada kenyataan semata. Sastra
simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran,
emosi, secara samar-samar dan misterius.
Contoh :
fabel :
-“Serial Kancil”
-“Hikayat Kalilah dan Daminah”
- “ Dengar Keluhan Pohon Mangga “, karya Maria Amin
-“ Musyawarah Burung “ karya Fariduddin Attar
sanjak:
-“ Kucing “ sanjak Sutardji Q.B
- “ Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa “ karya Y.B. Mangunwijaya
- “Ular dan Kabut“Ayip Rosidi
puisi:
-“Sebuah Lok Hitam“Hartoyo Andangjaya
IDEALISME
Aliran dalam kesusastraan yang mengungkapkan hal-hal yang ideal, pengarangnya penuh
perasaan dan cita-cita. Mereka berpendapat, sastra punya peran untuk suatu perubahan sosial
ke arah yang positif. Sastra bertenden, sebutan untuk karya-karya pengarang idealis,
diharapkan mampu mengubah sikap hidup masyarakat atau pembaca dari yang kurang baik
menjadi baik, dari yang statis menjadi dinamis, dari yang malas menjadi rajin, dan
seterusnya.
Contoh :
Novel:
-“Habis Gelap Terbitlah Terang“ karya R.A. Kartini;
-“Layar Terkembang“ karya Sutan Takdir Alisjahbana
-“Kemarau“ karya A.A. Navis, cerpen “Kadis“ karya Muhammad Diponegoro.
Cerpen:
- “Sisifus” karya Muhammad Fudoli Zaini
HEROISME
Aliran yang mencuatkan nilai-nilai kepahlawanan, kecintaan terhadap tanah air dan figur
teladan bangsa, serta semangat membela tanah air.
Contoh:
Novel:
-“Bende Mataram“ karya Muhammad Yamin,
Puisi:
-“Diponegoro“ karya Chairil Anwar,
-“Tanah Tumpah Darah“ karya Sitor Situmorang,
Cerpen:
- “Di Medan Perang“Trisno Yuwono
- “Laki-laki dan Mesiu“Trisno Yuwono
RELIGIUSISME
Religiusme, aliran yang mementingkan nilai-nilai keagamaan atau renungan tentang Tuhan
dan manusia di hadapan-Nya. Sastra religius dimiliki oleh setiap agama, juga oleh sastrawan
yang punya penghayatan personal terhadap Tuhan.
Contoh :
Novel :
-“Gitanyali“ karya Rabindranath Tagore
- “Rindu Dendam“ karya Y.E. Tatengkeng,
“Kata Hati“ karya Samadi,
sanjak Rendra dalam:
- “Sajak-sajak Sepatu Tua“
- “Balai-balai“
- “Sajadah Panjang”
TRANSENDENTALISME
Aliran yang mengetengahkan nilai-nilai transendental, renungan-renungan hidup yang
mendalam, yang metafisis (di atas hal-hal yang fisik/nampak). Kalau sastra sufi merupakan
katarsisme, maka sastra aliran ini kebanyakan bersifat kontemplatif.
Contoh :
Sanjak-sanjak Afrizal Malna dalam:
- “Abad yang Berlari”
-“Isyarat“
cerpen-cerpen Danarto dan Hamid Jabba
KOMEDIALISME
Penuh suasana ceria, kocak, menganggap hidup penuh optimisme dan rasa humor, berbeda
dengan determinisme dan melankolisme yang pessimistis. Tetapi ia tidak identik dengan
lawak.
Contoh :
Drama:
- “Tuan Kondektur”
- “Pinangan“
- “Orang-orang Kasar“ karya Anton Chekov,
-“Kejarlah Daku kau Kutangkap“ karya Asrul Sani,
Novel:
- “Dari Hari ke Hari“ karya Mahbub Junaidi
- “Arjuna Mencari Cinta“
-“Yudhistira Duda“ oleh Yudhistira Ardi Noegraha
Aaaaaaaa

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Periodesasi Sastra Bahasa Indonesia kelas XII SMA
Periodesasi Sastra Bahasa Indonesia kelas XII SMAPeriodesasi Sastra Bahasa Indonesia kelas XII SMA
Periodesasi Sastra Bahasa Indonesia kelas XII SMAHeny Suryamarevita
 
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorbanKajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorbanAlfian Rokhmansyah
 
Contoh sastra pada masa angkatan 45
Contoh sastra pada masa angkatan 45Contoh sastra pada masa angkatan 45
Contoh sastra pada masa angkatan 45Inka Kania Nurandari
 
PERIODISASI SASTRA BESERTA PENGARANG DAN KARYANYA
PERIODISASI SASTRA BESERTA PENGARANG DAN KARYANYAPERIODISASI SASTRA BESERTA PENGARANG DAN KARYANYA
PERIODISASI SASTRA BESERTA PENGARANG DAN KARYANYAsekar illiyyin
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraDermawan Jaqee
 
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)Fadia Rizqi
 
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka RusminiPotret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusminiahmad bahtiar
 
Periodisasi sastra
Periodisasi sastraPeriodisasi sastra
Periodisasi sastrastefaniandri
 
Kelompok 3 sastra periode 30 pujangga baru dan di luar pujangga baru
Kelompok 3 sastra periode 30 pujangga baru dan di luar pujangga baruKelompok 3 sastra periode 30 pujangga baru dan di luar pujangga baru
Kelompok 3 sastra periode 30 pujangga baru dan di luar pujangga baruMitha Ye Es
 
Sastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baruSastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga barudwiliarossa
 
Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatKul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatSyukrina Rahmawati
 
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putraPeriodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putrarizalnugrahaputra
 
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )nuniek20
 
Skema Periodisasi Karya Sastra Indonesia
Skema Periodisasi Karya Sastra IndonesiaSkema Periodisasi Karya Sastra Indonesia
Skema Periodisasi Karya Sastra IndonesiaPraptining Andari
 
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusantoPeriodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusantoidhaparwati
 

Mais procurados (20)

Periodesasi Sastra Bahasa Indonesia kelas XII SMA
Periodesasi Sastra Bahasa Indonesia kelas XII SMAPeriodesasi Sastra Bahasa Indonesia kelas XII SMA
Periodesasi Sastra Bahasa Indonesia kelas XII SMA
 
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorbanKajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
 
Esai Novel - Layar Terkembang
Esai Novel - Layar TerkembangEsai Novel - Layar Terkembang
Esai Novel - Layar Terkembang
 
Contoh sastra pada masa angkatan 45
Contoh sastra pada masa angkatan 45Contoh sastra pada masa angkatan 45
Contoh sastra pada masa angkatan 45
 
Jurnal novi
Jurnal noviJurnal novi
Jurnal novi
 
PERIODISASI SASTRA BESERTA PENGARANG DAN KARYANYA
PERIODISASI SASTRA BESERTA PENGARANG DAN KARYANYAPERIODISASI SASTRA BESERTA PENGARANG DAN KARYANYA
PERIODISASI SASTRA BESERTA PENGARANG DAN KARYANYA
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
 
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)
 
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka RusminiPotret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
 
Periodisasi sastra
Periodisasi sastraPeriodisasi sastra
Periodisasi sastra
 
Kelompok 3 sastra periode 30 pujangga baru dan di luar pujangga baru
Kelompok 3 sastra periode 30 pujangga baru dan di luar pujangga baruKelompok 3 sastra periode 30 pujangga baru dan di luar pujangga baru
Kelompok 3 sastra periode 30 pujangga baru dan di luar pujangga baru
 
Sastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baruSastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baru
 
Gumuk sandhi
Gumuk sandhiGumuk sandhi
Gumuk sandhi
 
Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatKul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
 
Perkembangan Drama
Perkembangan DramaPerkembangan Drama
Perkembangan Drama
 
Makalah drama1
Makalah drama1Makalah drama1
Makalah drama1
 
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putraPeriodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
Periodisasi sastra indonesia dan karyanya by : rizal n putra
 
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
 
Skema Periodisasi Karya Sastra Indonesia
Skema Periodisasi Karya Sastra IndonesiaSkema Periodisasi Karya Sastra Indonesia
Skema Periodisasi Karya Sastra Indonesia
 
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusantoPeriodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
 

Semelhante a Aaaaaaaa

ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docxALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docxNurKarina1
 
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)Johanes Rionaldo Sitinjak
 
Mari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramah
Mari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramahMari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramah
Mari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramahDebby Zalina
 
Kabaretisasi cerpen
Kabaretisasi cerpenKabaretisasi cerpen
Kabaretisasi cerpenDHEluvELI
 
Krisiskebebasan albertcamus-170821181109
Krisiskebebasan albertcamus-170821181109Krisiskebebasan albertcamus-170821181109
Krisiskebebasan albertcamus-170821181109muhammad tarmizi
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran dramaweny maniez
 
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarangAjengIlla
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modernCoral Reef
 
KANONISASI SASTRA
KANONISASI SASTRA KANONISASI SASTRA
KANONISASI SASTRA Fadia Rizqi
 
Periodisasi sastra indonesia presentasi bi
Periodisasi sastra indonesia presentasi biPeriodisasi sastra indonesia presentasi bi
Periodisasi sastra indonesia presentasi biFelicia Cile
 
Aliran dalam kesusastraan
Aliran dalam kesusastraanAliran dalam kesusastraan
Aliran dalam kesusastraanMAN SIDOARJO
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaIra Chumairoh
 
Periodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra IndonesiaPeriodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra IndonesiaDedi Irawan
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaKhoirun Nif'an
 
Bahasa indonesia karya sastra
Bahasa indonesia karya sastraBahasa indonesia karya sastra
Bahasa indonesia karya sastragoogle
 

Semelhante a Aaaaaaaa (20)

ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docxALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
 
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
 
Aliran aliran-karya-sastra
Aliran aliran-karya-sastraAliran aliran-karya-sastra
Aliran aliran-karya-sastra
 
Mari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramah
Mari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramahMari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramah
Mari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramah
 
Kabaretisasi cerpen
Kabaretisasi cerpenKabaretisasi cerpen
Kabaretisasi cerpen
 
Krisiskebebasan albertcamus-170821181109
Krisiskebebasan albertcamus-170821181109Krisiskebebasan albertcamus-170821181109
Krisiskebebasan albertcamus-170821181109
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran drama
 
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
 
KANONISASI SASTRA
KANONISASI SASTRA KANONISASI SASTRA
KANONISASI SASTRA
 
Periodisasi sastra indonesia presentasi bi
Periodisasi sastra indonesia presentasi biPeriodisasi sastra indonesia presentasi bi
Periodisasi sastra indonesia presentasi bi
 
Aliran dalam kesusastraan
Aliran dalam kesusastraanAliran dalam kesusastraan
Aliran dalam kesusastraan
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesia
 
Periodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra IndonesiaPeriodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra Indonesia
 
PROSA LAMA DAN BARU
PROSA LAMA DAN BARUPROSA LAMA DAN BARU
PROSA LAMA DAN BARU
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesia
 
Seni kesusasteraan china & eropah
Seni kesusasteraan china & eropahSeni kesusasteraan china & eropah
Seni kesusasteraan china & eropah
 
Aliran seni Dadaism
Aliran seni DadaismAliran seni Dadaism
Aliran seni Dadaism
 
Romanticism in England (Indonesian Version)
Romanticism in England (Indonesian Version)Romanticism in England (Indonesian Version)
Romanticism in England (Indonesian Version)
 
Bahasa indonesia karya sastra
Bahasa indonesia karya sastraBahasa indonesia karya sastra
Bahasa indonesia karya sastra
 

Aaaaaaaa

  • 1. ALIRAN-ALIRAN SEJARAH SASTRA DAN CONTOH KARYANYA REALISME Aliran ini mengutamakan realitas kehidupan. Sastra realis merupakan kutub seberang dari sastra imajis. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka. Biografi, otobiografi, true-story, album kisah nyata, roman sejarah, bisa kita masukkan ke sini. Sastra realis juga berbeda dengan berita surat kabar atau laporan kejadian, karena ia tidak semata-mata realistik. Sebagai karya sastra, ia pun dihidupkan oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat. Contoh: Novel : -“Fatimah“ karya Titie Said, -“Rindu Ibu adalah Rinduku” karya Motinggo Boesye, - “Bilik-bilik Muhammad” karya A.R.Baswedan, skenario -“Arie Anggara“ karya Arswendo Atmowiloto, SURREALISME Aliran yang terlalu mengagungkan kebebasan kreatif dan berimajinasi sehingga hasil yang dicapai menjadi antilogika dan antirealitas. Bisa jadi apa yang terungkap itu pada mulanya berangkat dari kenyataan sekitar, tetapi karena desain imajinasinya itu sudah demikian sarat, kuat dan jauh, ia terasa ekstrim dan radikal. Ada semacam keadaan trans (hanyut/kesurupan) di sana, sesuatu yang tidak kita temukan dalam realisme maupun naturalisme.Surrealisme lebih dekat terhadap absurdisme daripada terhadap realisme. Contoh: Sajak Rendra: - “ Khotbah “ -“ Nyanyian Angsa “ - “ Mencari Bapa “,
  • 2. cerpen-cerpen karya Danarto: - “ Godlob “ -“ Kecubung Pengasihan “ - “ Rintrik “ ABSURDISME Aliran dalam kesusastraan yang menonjolkan hal-hal yang di luar jalur logika, satu kehidupan dan bentang peristiwa imajinatif, dari alam bawah sadar, suasan trans. Pengarang aliran ini punya kesan mengada-ada, sengaja menyimpang dari konvensi kehidupan dan pola penulisan, tetapi pada super starnya, nampak kuat kebaruan dan kesegaran kreativitas mereka, bahkan kegeniusan mereka. Umumnya, mereka ini pernah pula sukses sebagai pengarang konvensional, sebagaimana para pelukis abstrak yang sempat meroket dan malang melintang di langit dunia mereka, bukan sunyi dari penciptaan lukisan-lukisan naturalis. Dramawan kontemporer/absurd yang tersohor, misalnya Putu Wijaya, N. Riantiarno dan Arifin C. Noer, juga punya seabrek karya konvensional. Contoh: karya-karya Iwan Simatupang di dasawarsa 60 an a).Drama: -“ Petang di Sebuah Taman “ -“ RT 0 RW 0 “ b).Cerpen: -“ Tegak Lurus dengan Langit “ c).Novel: -„‟Kering” -“Merahnya Merah” -“Ziarah” -“Koooong” karya-karya Putu Wijaya a). Drama: -“Anu”
  • 3. -“Dag Dig Dug” -“Aduh” b). Puisi: -“Telegram” -“Sobat” -“keok” PSIKOLOGISME Aliran yang mengutamakan pembahasan masalah kejiwaan dalam kaitannya dengan berbagai peristiwa dalam cerita. Contoh: Novel: - “ Belenggu” Armijn Pane - “ Atheis “ Achdiat Kartamiharja - “ Royan Revolusi “ dan “ Kemelut hidup “ Ramadhan K.H. -“ Damai dalam Badai “ dan “ Cintaku Selalu Padamu “ Motenggo Boesye -“ Bila Malam Bertambah Malam “ Putu Wijaya novel-novel N.H. Dini, Titie Said, La Rose, Ike Supomo, Marga T., Ashadi Siregar, Ahmad Tohari, bisa disebut sebagai novel psikologi. ALIRAN ROMANTIK Sastra romantik ditandai dengan ciri-ciri : keinginan untuk kembali ke tengah alam, kembali kepada sifat-sifat yang asli, alam yang belum tersentuh dan terjamah tangan-tangan manusia. Istilah ini juga mencakup ciri-ciri adanya : keterpencilan, kesedihan, kemurungan, dan kegelisahan yang hebat. Romantisme, aliran yang mementingkan curahan perasaan yang indah dan menggetarkan yang diungkapkan dalam estetika diksi dan gaya bahasa yang mendayu-dayu membuai sukma. Contoh : puisi-puisi Amir Hamzah:
  • 4. - “ Buah Rindu“ -“ Karena Kasihmu “ - “ Memuji Dikau “ - “ Mengawan “ - “ Do‟a “ Novel karya-karya Hamka: - “ Tenggelamnya Kapal Van der Wijk “ - “ Di Bawah Lindungan Ka‟bah “ - “ Di dalam Lembah Kehidupan” kumpulan sanjak: - “ Nyanyian Ibadah “ nya Korrie Layun Rampan - “ Romance Perjalanan “ Kirjomulyo EKSPRESIONISME DAN IMPRESIONISME M.H. Abrams menyatakan bahwa ekspresionisme adalah gerakan dalam sastra dan seni di Jerman yang mencapai puncaknya pada periode 1910 – 1952. Para pelopornya seniman dan pengarang yang dengan bermacam cara menyimpang dari penggambaran yang realistik tentang kehidupan dan dunia. Mereka mengekspresikan pandangan seni mereka atau emosi secara kuat. Ekspresionisme tidak pernah merupakan suatu gerakan yang dirancang secara baik. Dapat dikatakan bahwa ciri utama ekspresionisme adalah pemberontakan melawan tradisi realisme dalam bidang sastra dan seni, baik dalam hal pokok persoalannya (subyect matter) maupun gayanya (style). Contoh: Novel : *Merari Siregar: -Azab dan Sengsara (1920) -Binasa kerna Gadis Priangan (1931) -Cinta dan Hawa Nafsu
  • 5. *Marah Roesli -Siti Nurbaya (1922) -La Hami (1924) -Anak dan Kemenakan (1956)) *Nur Sutan Iskandar: -Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan (1923) -Cinta yang Membawa Maut (1926) -Salah Pilih (1928) -Karena Mentua (1932) -Tuba Dibalas dengan Susu (1933) -Hulubalang Raja (1934) -Katak Hendak Menjadi Lembu (1935) MELANKHOLISME Aliran dengan karya-karya penuh warna muram, sendu, kehidupan yang getir dan tragis, sarat ratapan dan rintihan. Kisah cinta klasik, drama-drama dalam film India, cerita- cerita dengan tema kemiskinan, kemalangan hidup dan penderitaan termasuk melankholisme. Contoh: Novel: -“ Di dalam Lembah Kehidupan “ Hamka - “ Tenggelamnya Kapal Van der Wijk “ Hamka - “ Di bawah Lindungan Ka‟bah “Hamka Puisi: - “ Buah Rindu “ Amir Hmzah -“Nyanyian Sunyi” Amir Hmzah Drama:
  • 6. -“Ratna” Armyn Pane -“Lukisan Masa” Armyn Pane -Djinak-djinak Merpati” Armyn PanE IRONISME Aliran yang mementingkan nada mengejek, kadang terus terang, kadang melalui sindiran-sindiran. Bisa juga, karya itu sebenarnya merupakan kritik tajam terhadap kondisi sosial atau perilaku tokoh tertentu. Contoh : Novel: - “ Melaut Benciku “ Amal Hamzah - “ Kisah Sebuah Celana Pendek “ Idrus, cerpen : - “ Sumpah WTS “ Hamsad - “ Catatan Harian Seorang Koruptor “ F. Rahardi NIHILISME Aliran yang mengekspos peristiwa atau pemikiran-pemikiran, bisa saja sampai tingkat filsafat, tanpa landasan moral kemanusiaan, apalagi Keilahian. Cerita-cerita yang ateistik, komunistik, sekuleristik, chauvinistik bisa dimasukkan ke dalam fiksi nihilis. Ada memang, cerita yang menghadirkan paham-paham penafian Tuhan, pemasabodohan agama dan penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan, misalnya Contoh: Novel: -“ Atheis “Achdiat Kartamihardja NATURALISME
  • 7. Aliran yang mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa mempedulikan baik buruk dan akibat negatif. Pengarang naturalis dengan tenangnya menulis tentang skandal para penguasa atau siapapun, dengan bahasa yang bebas dan tajam. Pornografi, karya mereka jatuh menjadi picisan, bukan tabu bagi mereka. Biasanya, hal ini benar-benar mereka sadari, bahkan mereka pun sempat membanggakan naturalisme ini sebagai gaya mereka. Contoh: Kumpulan sanjak F. Rahardi, “ Catatan Harian Sang Koruptor “ dan “ Sumpah WTS “, sanjak Rendra “ Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta “, “ Rick dari Corona “, “ Sajak Gadis dan Majikan “, SIMBOLISME `Pengungkapan simbolis tidak secara harfiah, melainkan dengan simbol-simbol. Sebuah simbol berarti sesuatu yang bermakna sesuatu yang lain. Bunga mawar sebagai simbol dari kecantikan. Simbolisme merupakan aliran dalam sastra yang mencoba mengungkapkan ide-ide dan emosi lebih dengan sugesti-sugesti daripada menggunakan ekspresi langsung, melalui objek-objek, kata-kata dan bunyi. Aliran ini merupakan reaksi terhadap realisme dan naturalisme yang hanya berpijak pada kenyataan semata. Sastra simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran, emosi, secara samar-samar dan misterius. Contoh : fabel : -“Serial Kancil” -“Hikayat Kalilah dan Daminah”
  • 8. - “ Dengar Keluhan Pohon Mangga “, karya Maria Amin -“ Musyawarah Burung “ karya Fariduddin Attar sanjak: -“ Kucing “ sanjak Sutardji Q.B - “ Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa “ karya Y.B. Mangunwijaya - “Ular dan Kabut“Ayip Rosidi puisi: -“Sebuah Lok Hitam“Hartoyo Andangjaya IDEALISME Aliran dalam kesusastraan yang mengungkapkan hal-hal yang ideal, pengarangnya penuh perasaan dan cita-cita. Mereka berpendapat, sastra punya peran untuk suatu perubahan sosial ke arah yang positif. Sastra bertenden, sebutan untuk karya-karya pengarang idealis, diharapkan mampu mengubah sikap hidup masyarakat atau pembaca dari yang kurang baik menjadi baik, dari yang statis menjadi dinamis, dari yang malas menjadi rajin, dan seterusnya. Contoh : Novel: -“Habis Gelap Terbitlah Terang“ karya R.A. Kartini; -“Layar Terkembang“ karya Sutan Takdir Alisjahbana -“Kemarau“ karya A.A. Navis, cerpen “Kadis“ karya Muhammad Diponegoro. Cerpen: - “Sisifus” karya Muhammad Fudoli Zaini
  • 9. HEROISME Aliran yang mencuatkan nilai-nilai kepahlawanan, kecintaan terhadap tanah air dan figur teladan bangsa, serta semangat membela tanah air. Contoh: Novel: -“Bende Mataram“ karya Muhammad Yamin, Puisi: -“Diponegoro“ karya Chairil Anwar, -“Tanah Tumpah Darah“ karya Sitor Situmorang, Cerpen: - “Di Medan Perang“Trisno Yuwono - “Laki-laki dan Mesiu“Trisno Yuwono RELIGIUSISME Religiusme, aliran yang mementingkan nilai-nilai keagamaan atau renungan tentang Tuhan dan manusia di hadapan-Nya. Sastra religius dimiliki oleh setiap agama, juga oleh sastrawan yang punya penghayatan personal terhadap Tuhan. Contoh : Novel : -“Gitanyali“ karya Rabindranath Tagore - “Rindu Dendam“ karya Y.E. Tatengkeng, “Kata Hati“ karya Samadi, sanjak Rendra dalam: - “Sajak-sajak Sepatu Tua“ - “Balai-balai“ - “Sajadah Panjang”
  • 10. TRANSENDENTALISME Aliran yang mengetengahkan nilai-nilai transendental, renungan-renungan hidup yang mendalam, yang metafisis (di atas hal-hal yang fisik/nampak). Kalau sastra sufi merupakan katarsisme, maka sastra aliran ini kebanyakan bersifat kontemplatif. Contoh : Sanjak-sanjak Afrizal Malna dalam: - “Abad yang Berlari” -“Isyarat“ cerpen-cerpen Danarto dan Hamid Jabba KOMEDIALISME Penuh suasana ceria, kocak, menganggap hidup penuh optimisme dan rasa humor, berbeda dengan determinisme dan melankolisme yang pessimistis. Tetapi ia tidak identik dengan lawak. Contoh : Drama: - “Tuan Kondektur” - “Pinangan“ - “Orang-orang Kasar“ karya Anton Chekov, -“Kejarlah Daku kau Kutangkap“ karya Asrul Sani, Novel: - “Dari Hari ke Hari“ karya Mahbub Junaidi - “Arjuna Mencari Cinta“ -“Yudhistira Duda“ oleh Yudhistira Ardi Noegraha