1. Pelajaran 3 untuk 20 April 2019
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan
akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.”
(Mazmur 85:14).
2. Tidak dipersiapkan
Persiapan untuk Pernikahan
Persiapan untuk menjadi Orang Tua
Persiapan untuk Masa Tua
Persiapan untuk Menghadapi Kematian
Kehidupan kita biasanya didorong oleh
siklus rutin. Namun, terkadang perubahan-
perubahan memodifikasi rutinitas tersebut.
Perubahan-perubahan itu bisa saja dapat
diperkirakan ataupun sebaliknya.
Mari kita pelajari bagaimana Alkitab dapat
membantu kita mempersiapkan diri untuk
perubahan-perubahan tersebut, terutama
untuk perubahan yang dapat diperkirakan.
3. TIDAK
DIPERSIAPKAN
1 Korintus 10:11 Semuanya ini telah menimpa
mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk
menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada
waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
Dapatkah kita bersiap menghadapi
perubahan?
Ya, kita dapat - meskipun kita mungkin gagal
ketika menghadapi perubahan tertentu,
karena kita bukan orang yang sempurna.
Kuncinya adalah menumbuhkan hubungan
setiap hari dengan TUHAN. Dengan begitu,
kita akan menghadapi perubahan dengan
iman dan penuh keyakinan. Kita akan
bersedia untuk menaati ALLAH apapun
keadaan atau godaan yang datang.
Paulus mengingat kembali kisah Israel di
padang gurun. Bagaimana mereka
menghadapi kekurangan air minum, keadaan
ketika Musa tidak ada, atau bujukan dari
para wanita Moab? (1 Korintus 10: 1-13).
4. Ada beberapa contoh dalam Alkitab tentang orang-orang yang bereaksi positif
dan negatif terhadap perubahan yang tak terduga:
YUNUS
• Dia menunjukkan sikap
pengecut ketika ia diminta
untuk berkhotbah di Niniwe
PETRUS
• Dia bereaksi keras ketika
orang banyak datang untuk
menangkap Yesus.
DEMAS
• Dia meninggalkan Paulus
ketika mereka dianiaya.
DANIEL
• Dia memutuskan untuk
tetap setia ketika dia
ditawan di negeri asing.
ESTER
• Dia mempertaruhkan
nyawanya sendiri untuk
membela bangsanya.
NEHEMIA
• Dia membuat rencana membangun
kembali Yerusalem setelah
mengetahui kota tersebut telah
menjadi reruntuhan.
TIDAK
DIPERSIAPKAN
1 Korintus 10:11 Semuanya ini telah menimpa
mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk
menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada
waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
5. Pada umumnya orang memilih untuk
menikah — meskipun tidak semua orang yang
demikian. Alkitab membahas topik ini pada
halaman-halamannya yang pertama
(Kejadian 2:24).
Pernikahan menyatukan pria dan wanita
dalam satu kesatuan. Hubungan tersebut
lebih kuat daripada hubungan dengan orang
tua kita atau orang lain, tetapi pernikahan
tidak membatalkan hubungan kita dengan
mereka.
Langkah pertama
dalam persiapan
pernikahan adalah
menjadi orang yang
ideal. Langkah kedua
adalah mencari
pasangan ideal kita.
PERSIAPAN UNTUK
PERNIKAHAN
Amsal 18:22 Siapa mendapat isteri,
mendapat sesuatu yang baik, dan ia
dikenan TUHAN.
6. Pelajarilah pasal-pasal berikut dan tanyakan pada diri anda
pertanyaan berikut tentang pasangan masa depan anda.
Apakah anda juga lulus tes ini sebagai pasangan masa
depan?
• Apakah dia seorang yang giat
bekerja?
AMSAL 24:30-34
• Apakah dia seorang yang
mudah marah?
AMSAL 22:24-25
• Apakah anda memiliki iman
yang sama?
2 KORINTUS 6:14-15
• Apa pandangan keluarga dan
teman saya?
AMSAL 11:14
• Apakah saya terbawa emosi
saya?
AMSAL 3:5-6
PERSIAPAN UNTUK
PERNIKAHAN
Amsal 18:22 Siapa mendapat isteri,
mendapat sesuatu yang baik, dan ia
dikenan TUHAN.
7. “Biarlah seorang wanita muda menerima sebagai
pendamping hidup hanya seorang yang memiliki
sifat karakter yang murni dan pemberani,
seorang yang rajin, bercita-cita tinggi, dan jujur,
seorang yang mengasihi dan takut akan TUHAN.
Biarlah seorang pria muda mencari seseorang
untuk berdiri di sisinya seorang wanita yang siap
untuk menanggung bagian dari beban hidupnya,
yang pengaruhnya akan memuliakan dan
memurnikannya, dan yang akan membuatnya
berbahagia dalam cintanya.”
E.G.W. (Messages to Young People, cp. 148, p. 435)
8. Kelahiran anak adalah perubahan besar bagi
para orang tua. Kebahagiaan, tanggung jawab,
rasa bimbang ...
Berapapun anak-anak yang TUHAN
karuniakan, setiap mereka adalah istimewa
dan unik, suatu hadiah dari TUHAN. (Mazmur
127:4).
Menurut Alkitab, bagaimana kita dapat
mempersiapkan diri untuk menjadi orangtua?
• 1 Samuel 1:27. Berdoalah selalu untuknya, bahkan sebelum mengandung
• Hakim 13:7. Jaga pola makan dan kesehatan selama kehamilan, dan
tetap menjaganya bahkan setelah melahirkan
• Lukas 1:6. Jauhkan diri dari dosa
• Lukas 1:41. Minta tuntunan ROH KUDUS
• Lukas 1:46-47. Bersyukur kepada TUHAN atas anugerah hidup baru ini
• Lukas 1:76. Tujuan utama kita haruslah membesarkan anak kita
sedemikian rupa sehingga ia menjadi anak-anak Allah yang sejati
PERSIAPAN UNTUK
MENJADI ORANG TUA
Amsal 22:6 Didiklah orang muda
menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanya pun ia tidak
akan menyimpang dari pada jalan itu.
9. “Di atas bahu para bapa sebagaimana juga para ibu
tertanggung suatu tanggung jawab untuk mendidik
seorang anak pada masa kecilnya sebagaimana juga
pada hari-hari kemudiannya, dan bagi kedua orang tua
ini kebutuhan untuk persiapan yang sempurna dan
saksama sangat mendesak. Sebelum memangku tugas
mereka sebagai bapa dan ibu, lelaki dan wanita harus
memahami hukum yang mengatur perkembangan
jasmani—memahami ilmu tubuh manusia dan ilmu
kesehatan, tentang pengaruh yang diberikan sebelum
seseorang dilahirkan, tentang hukum keturunan,
kebersihan, pakaian, gerak badan, dan perawatan
penyakit; mereka juga harus mengerti hukum tentang
perkembangan pikiran dan latihan akhlak ...”
E.G.W. (Child Guidance, cp. 8, p. 63)
10. Persiapan untuk masa tua dimulai sejak masa muda.
Kebiasaan yang diperoleh selama masa muda dan dewasa
berdampak pada cara kita hidup di usia tua.
Menurut Mazmur 71, bagaimana kita dapat
mempersiapkan diri untuk hari tua?
Mengenal Tuhan secara pribadi dan
mendalam (ayat 1-7)
Memiliki kebiasaan yang baik :
Percaya kepada TUHAN (ay. 3)
Memuji (ay. 6)
Berpengharapan (ay. 14)
Semangat untuk misi (ay. 15-18)
Pengkhotbah 12:1 Ingatlah akan
Penciptamu pada masa mudamu,
sebelum tiba hari-hari yang malang
dan mendekat tahun-tahun yang
kaukatakan: "Tak ada kesenangan
bagiku di dalamnya!",
PERSIAPAN UNTUK
MENJADI ORANG TUA
11. “Daud sadar bahwa meskipun kehidupan beberapa orang ketika
berada pada masa dewasanya hidup dalam kebenaran, namun pada
usia tua mereka, mereka tampaknya kehilangan kendali diri. Setan
masuk dan membimbing pikiran mereka, membuat mereka gelisah
dan merasa tidak puas. Dia melihat bahwa banyak orang yang sudah
lanjut usia kelihatannya meninggalkan TUHAN dan membuka diri
terhadap cemoohan dan celaan musuh-musuhnya. Daud sangat
tersentuh; dia merasa tertekan saat dia menantikan saat dia harus
menjadi tua. Dia takut bahwa TUHAN akan meninggalkan dia ...
Dengan beban ini kepadanya, ia berdoa dengan sungguh-sungguh:
“Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah
meninggalkan aku apabila kekuatanku habis; …Ya Allah, Engkau
telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku
memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib; …juga sampai masa tuaku
dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya
aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu
kepada semua orang yang akan datang.” Mazmur 71: 9, 17, 18.
Daud merasakan perlunya menjaga diri terhadap kejahatan yang
terjadi pada usia lanjut.”
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 1, cp. 77, p. 423)
12. Tidak ada yang bisa dipersiapkan untuk
kematian mendadak (baik diri sendiri
maupun orang yang kita cintai).
Sulit untuk menerima kematian, bahkan
ketika kita mengharapkannya sekalipun.
Namun demikian, kita dapat
menunggunya tanpa rasa takut jika kita
terus-menerus dilindungi oleh firman
kebenaran Kristus (Roma 4:7).
Menjelang kematian Daud, dia memastikan meninggalkan
warisan terbaik: menasihati putranya untuk mengikuti jalan
TUHAN (1 Raja 2: 1-3).
Ingatlah bahwa Yesus sudah mengalahkan maut (1 Korintus 15:
54-55).
PERSIAPAN UNTUK
MENGHADAPI
KEMATIAN
Pengkhotbah 9:5 “Karena orang-orang yang
hidup tahu bahwa mereka akan mati.”
Kematian tidak bisa dihindari bagi setiap manusia,
sampai Kedatangan YESUS kali ke-2 (Kejadian 3:19).
13. “Engkau tidak memiliki waktu untuk disia-
siakan dalam mengabaikan keselamatan besar
yang telah disediakan untukmu. Waktu
pencobaan jiwa akan segera berakhir. Dari hari
ke hari nasib manusia dimeteraikan, dan
bahkan dari sidang ini kita tidak tahu seberapa
cepat banyak orang akan menutup mata mereka
dalam kematian. Kita sekarang harus
merenungkan bahwa hidup kita berlalu dengan
sangat cepat, bahwa kita tidak aman sesaatpun
kecuali hidup kita dinaungi dalam Kristus.”
E.G.W. (Selected Messages, vol. 1, cp. 23, p. 189)