Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan Allah dan keselamatan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa: (1) Allah memilih bangsa Israel untuk menjadi bangsa teladan dan menginjili dunia, (2) Pemilihan Allah bukanlah jaminan keselamatan, melainkan imanlah yang menentukan, (3) Yesus adalah batu sandungan bagi mereka yang menolak iman, tetapi batu keselamatan bagi mereka yang percaya."
Cara Memahami Pemilihan dan Panggilan dalam Roma 9
1. Pelajaran 10 untuk 9 Desember 2017
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Roma 9:18
“Jadi Ia menaruh belas kasihan
kepada siapa yang dikehendaki-
Nya dan Ia menegarkan hati siapa
yang dikehendaki-Nya.”
2. Allah membutuhkan satu umat misionaris
untuk menginjili dunia yang dipenuhi dengan
kekafiran, kegelapan, dan penyembahan
berhala. Dia memilih bangsa Israel dan
menyatakan diri-Nya kepada mereka. Dia
merencanakan bahwa mereka menjadi satu
bangsa teladan dan kemudian menarik bangsa
bangsa lain kepada Allah yang benar.
“Kamu akan menjadi bagi-Ku
kerajaan imam dan bangsa yang
kudus. Inilah semuanya firman
yang harus kaukatakan kepada
orang Israel.” (Keluaran 19:6)
BEBAN PAULUS
Garis keturunan, atau warisan, tidaklah menjamin keselamatan. Anda dapat
saja berada pada asal-usul yang tepat, keluarga yang benar, bahkan gereja yang
benar, namun masih hilang, masih berada di luar perjanjian.
Untuk menentukan keabsahan ide
tentang umat sisa, Paulus menggunakan
kembali sejarah bangsa Israel. Dia
menunjukkan bahwa Allah selalu selektif:
1. Allah tidak memilih semua keturunan Abraham, hanya garis keturunan Ishak.
2. Ia tidak memilih semua keturunan Ishak, hanya keturunan Yakub.
“Adalah tujuan Allah bahwa dengan
pernyataan tabiat-Nya melalui bangsa
Israel, maka dunia dapat ditarik
kepadaNya.,” Ellen G. White, Christ’s
Object Lessons, p. 290.
3. “…dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan
menjadi hamba anak yang muda,“ seperti ada tertulis:
"Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." (Roma
9:12, 13).
DIPILIH
Itu adalah pilihan kita sendiri, bukan pilihan Tuhan, yang membuat kita menerima
janji kehidupan kekal di dalam Kristus. Yesus mati untuk semua umat manusia.
Namun, Allah telah menetapkan dalam Firman-Nya keadaan di mana setiap jiwa dapat
dipilih untuk memperoleh kehidupan kekal-iman kepada Kristus, akan menuntun
orang berdosa yang telah dibenarkan untuk menurut.
Di sini ia berbicara tentang peran tertentu yang mana
Allah telah memanggil pribadi tertentu untuk
melakukannya. Allah ingin Yakub menjadi nenek moyang
dari orang-orang yang akan menjadi agen khusus-Nya
dalam penginjilan kepada dunia.
Tidak ada implikasi dalam ayat ini bahwa Esau tidak bisa diselamatkan. Allah
menginginkan dia diselamatkan sama seperti Ia menginginkan semua orang selamat.
4. DIPILIH
“Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah
tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan
menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas
kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau
bermurah hati. Roma 9:14,15
Sekali lagi Paulus tidak berbicara
tentang keselamatan pribadi,
karena untuk hal itu Allah
memperluas rahmat-Nya bagi
semua orang, karena Ia “menghen-
daki supaya semua orang
diselamatkan” (1 Timotius 2:4).
“Karena kasih karunia Allah yang
menyelamatkan semua manusia
sudah nyata” (Titus 2:11).
Pada akhirnya, itu bukanlah pilihan sewenang-wenang Allah, bukan dekrit Ilahi,
ketika Esau keluar dari keselamatan. Karunia rahmat-Nya melalui Kristus
diberikan untuk semua orang. Kita semua telah dipilih untuk diselamatkan,
bukan untuk hilang . (Efesus 1:4,5; 2 Petrus 1:10).
Tetapi Allah dapat memilih bangsa-bangsa untuk menjalankan perannya, dan
meskipun mereka bisa menolak untuk menjalankan peran tersebut, mereka tidak
dapat mencegaH Allah untuk memilihnya
5. Pernyataan Allah tentang diri-Nya
sendiri pada tulah di Mesir dan dalam
kelepasan umat-Nya dirancang untuk
menyatakan kepada orang Mesir,
demikian juga kepada bangsa-bangsa
lain, bahwa Allah Israel sesungguhnya
adalah Allah yang benar. Itu dirancang
untuk menjadi sebuah undangan bagi
bangsa-bangsa lain untuk meninggalkan
dewa-dewa mereka dan datang dan
menyembah kepada-Nya.
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu
bukanlah jalan Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari
jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yes. 55:8, 9).
MISTERI
Bacalah: Roma 9:17–24
Jelas Firaun telah membuat pilihannya melawan Allah, sehingga dalam mengeraskan
hatinya, Allah tidak sedang membuang dia dari kesempatan memperoleh
keselamatan. Pengerasan hati itu sehubungan dengan permohonan untuk
membiarkan bangsa Israel pergi, bukan terhadap permohonan Allah bagi Firaun
untuk menerima keselamatan pribadi. Kristus mati untuk Firaun, sebagaimana juga
untuk Musa, Harun, dan bangsa Israel lainnya.
Dengan mengingat apa yang telah kita
baca sejauh ini, bagaimanakah kita
dapat memahami maksud Paulus di sini?
6. “Ada pemilihan secara pribadi dan suatu umat. Satu-
satunya pemilihan yang ditemukan dalam firman ALLAH
adalah manusia dipilih untuk diselamatkan. Banyak yang
melihat pada akhirnya, berpikir mereka pasti terpilih untuk
memiliki kebahagiaan surgawi, tetapi ini bukan pemilihan
yang Alkitab nyatakan. Manusia dipilih untuk mengerjakan
keselamatannya sendiri dengan takut dan gemetar. Ia
dipilih untuk mengenakan baju zirah, untuk bertanding
dalam pertandingan iman. … Ia dipilih untuk berjaga dan
berdoa, untuk menyelidiki kitab suci, dan untuk
menghindari masuk ke dalam pencobaan. Ia dipilih untuk
memiliki iman yang berkelanjutan, untuk menurut kepada
setiap firman yang keluar dari mulut ALLAH, sehingga dia
dapat bukan hanya menjadi pendengar, melainkan pelaku
firman. Inilih pemilihan menurut Alkitab.”
Ellen G. White, Testimonies to Ministers and Gospel Workers, pp. 453, 454.
7. Latar belakangnya adalah ALLLAH memerintahkan Hosea untuk mengambil
“Seorang perempuan sundal” (Hosea 1:2) sebagai satu ilustrasi tentang
hubungan Allah dengan bangsa Israel, karena bangsa Israel sudah berpaling
kepada allah-allah yang lain. Anak-anak yang dilahirkan dari pernikahan ini
diberi nama yang menandakan penolakan dan hukuman Allah atas penyembahan
berhala bangsa Israel. Anak yang ke-3 diberi nama Loammi (Hos. 1:9), yang
artinya adalah “bukan umat-Ku.”
“Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di bumi, dan akan
menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami:
Umat-Ku engkau! dan ia akan berkata: Allahku!” (Hosea 2:23)
AMI: "UMAT-
KU"
Bacalah: Roma 9:25–29.
“ Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut,
yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di
tempat di mana dikatakan kepada mereka: "Kamu ini
bukanlah umat-Ku," akan dikatakan kepada mereka: "Anak-
anak Allah yang hidup.” (Hosea 1:10 )
8. Pada zaman Paulus, Ami
"yaitu kita,... bukan
hanya dari antara
orang Yahudi,
tetapijuga dari antara
bangsa-bangsa lain”
(Roma 9:24).
Hosea meramalkan bahwa harinya akan datang ketika,
setelah menghukum umat-Nya, Allah akan memulihkan
nasib mereka, membuang allah-allah palsu mereka, dan
mengadakan perjan jian dengan mereka . (Bacalah
Hosea 2:11–19.)
Pada saat itu semua yang Loammi, “bukan umat-Ku,”
akan menjadi Ammi, “umat-Ku.”
Bacalah: Hosea 2:11-19
Sebagai umat Advent,, kita mengambil
bagian dari panggilan dalam Wahyu
14:6, “Dan aku melihat seorang
malaikat lain terbang di tengah-tengah
langit dan padanya ada Injil yang
kekal untuk diberitakannya kepada
mereka yang diam di atas bumi dan
kepada semua bangsa dan suku dan
bahasa dan kaum”
AMI: "UMAT-
KU"
9. Dalam kata-kata yang tidak bisa
disalahmengerti, Paulus
menjelaskan kepada saudara-
saudaranya mengapa mereka
kehilangan sesuatu yang Allah
inginkan untuk mereka miliki dan
lebih daripada itu, untuk sesuatu
yang sebenarnya mereka kejar
tetapi tidak mereka peroleh.
“9:30 Jika demikian, apakah yang hendak kita
katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang
tidak mengejar kebenaran, telah beroleh
kebenaran, yaitu kebenaran karena iman.
9:31 Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun
mengejar hukum yang akan mendatangkan
kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu.
9:32 Mengapa tidak? Karena Israel
mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena
perbuatan. Mereka tersandung pada batu
sandungan” (Roma 9:30–32).
TERSANDUNG
10. Pada bagian ini, Paulus menunjukkan lagi
betapa pentingnya iman yang benar dalam
rencana keselamatan.
“seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku
meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan
sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya
kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.” Roma 9:33
TERSANDUNG
“Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada
hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.” Kisah 2:41
Apakah YESUS Sebuah Batu Sandungan?
(1 Petrus 2:6–8)
Bukankah siapa saja yang percaya kepada-
Nya tidak akan dipermalukan?
Ya, bagi banyak orang, Yesus adalah batu
sandungan, tetapi bagi mereka yang
mengenal Dia dan mengasihi-Nya, Dia
adalah jenis batu yang lain,, “Gunung Batu
Keselamatanku” (Ps. 89:26).
11. “Bagi mereka yang percaya, Kristus menjadi dasar yang
pasti. Inilah orang-orang yang jatuh di atas Batu dan hancur.
Penyerahan kepada Kristus dan iman kepada-Nya
dikemukakan di sini. Jatuh di atas Batu dan hancur artinya
meninggalkan sifat membenarkan diri kita sendiri dan pergi
kepada Kristus dengan kerendahan hati seorang anak,
bertobat dari pelanggaran kita, dan percaya akan kasih-Nya
yang mengampuni.
Dan demikian juga oleh iman dan penurutan kita mendirikan
di atas Kristus sebagai dasar kita. Di atas batu yang hidup ini,
baik Yahudi mau pun kafir dapat membangun. Inilah satu-
satunya dasar yang di atasnya kita dapat membangun dengan
aman. Batu itu cukup lebar untuk semua orang, dan cukup
kuat untuk menahan berat dan beban segenap dunia. Dan
oleh hubungan dengan Kristus, semua orang yang
membangun di atas dasar ini menjadi batu-batu yang hidup.”
E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 65, p. 599)