SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 37
MATA KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI
          KUANTITATIF




       Ir. MURSAL BOER MAg rSc

        Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
   T he London School of Public Relations –
                   Jakar ta
PENDAHULUAN
Mata kuliah MPK Kuantitatif secara umum bertujuan
untuk :

1. Memperkenalkan mahasiswa dengan prinsip - prinsip
pendekatan penelitian yang menggunakan metode
kuantitatif.

2. Mempersiapkan mahasiswa agar dapat :
    menyusun proposal penelitian,
    melaksanakan kegiatan penelitian,
    menulis skripsi untuk penelitian kuantitatif.
                                                       2
SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SESSION

  1.   Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Paradigma
  2.   Teknik Penulisan Proposal dan Skripsi.
  3.   Desain Penelitian & Proses Penelitian,
  4.   Teori dan Model.
  5.   Variabel Penelitian
  6.   Hipotesis Penelitian.
  7.   Skala ukuran dan Metode Pengukuran

MID TEST
                                                    3
SESSION

  8.    Validitas dan Reliabilitas
  9.    Populasi, Sampel, Data dan Metoda Pengumpulan
        Data
  10.   Metode Survai dan Eksperimen
  11.   Quis
  12.   Analisis Data Kuantitatif : Pengolahan dan
        Penyajian data
  13.   Analisis Data Kuantitatif : Univariat, Bivariat dan
        Multivariat
  14.   Analisis Data Kuantitatif. : Analisis Statistik
        Inferensial

FINAL TEST
                                                              4
IL U P NGE AH
     M E     T UAN,
P NE IT
 E L IAN DAN P ARADIGMA

              SESSION 1

METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF
TUJUAN PEMBAHASAN

   Menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan dan
    sumber - sumber untuk memperoleh ilmu
    pengetahuan.

   Menjelaskan pengertian penelitian dan proses
    penelitian.

   Menjelaskan pengertian dan jenis paradigma
    penelitian.

   Menjelaskan perbedaan penelitian kuantitatif dan
    kualitatif.
                                            6
INFORMASI DAN P NGE AH
                        E   T UAN

      Definisi Informasi :
    a.    Fakta atau situasi yang didapatkan dari pembelajaran,
          pengalaman, atau suatu instruksi.
    b.    Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih
          berguna untuk pengambilan keputusan.

      Definisi Pengetahuan (Knowledge) :
    a.    Kemampuan, kesadaran atau pengenalan akan suatu fakta
          atau situasi yang diperoleh dari pembelajaran,
          pengalaman, atau instruksi.
    b.    Pemahaman secara teoretis dan atau praktis mengenai
          suatu situasi atau beberapa situasi yang saling berkaitan.

                                                       7
SUMBER
       PENGETAHUAN

i.     Tradisi (tradition) – Pengetahuan diperoleh berdasarkan
       informasi dari sumber adat, budaya dan sejarah.
ii.    Otoritas (authority) – Pengetahuan diperoleh
       berdasarkan informasi yang disampaikan oleh
       seseorang yang diakui kredibilitasnya atau ahli akan
       suatu topik.
iii.   Pengalaman (experience) – Pengetahuan diperoleh
       berdasarkan informasi dari pengalaman pribadi.
iv.    Pencarian pribadi (personal inquiry) – Pengetahuan
       diperoleh berdasarkan informasi dari pencarian pribadi
       didukung data empiris (induksi) dan logis (deduksi).




                                                 8
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN


    Berdasarkan sumber informasi maka ada 2 cara
     memperoleh pengetahuan adalah :

1.   Agreement reality (AR) – suatu informasi
     menjadi pengetahuan sebab diceritakan pada
     kita dan semua orang nampaknya setuju
     dengan informasi itu (kesepakatan).
               Tradisi dan Otoritas.

2.   Experiential Reality (ER) – suatu informasi
     menjadi pengetahuan berdasarkan pengalaman
     dan pengamatan pribadi.            Pengalaman
     dan Observasi.
                                         9
PROSES PEMBENTUKAN ILMU PENGETAHUAN



   Informasi dari tradisi, otoritas, pengalaman dan observasi


                       Apabila informasi itu :
  diuji mengandalkan logika (AR) : logis dan dapat dipercaya

                          (prinsip deduktif)
 diuji melalui realita empirik (ER) : sesuai pengamatan empiris

                           (prinsip induktif)




                ILMU PENGETAHUAN (Science)
                                                    10
Metode Ilmiah
   Metode Ilmiah (Scientific Method) – proses menghasilkan
    pengetahuan melalui pengamatan dan analisis obyektif.

       Memerlukan ketaatan pada aturan dan prosedur spesifik
        untuk meningkatkan ketelitian dan obyektifitas dan
        untuk mengurangi penyimpangan dan ketidak – tepatan

   Perlu diingat : Metode Ilmiah hanya melindungi dan
    meningkatkan kebenaran informasi tetapi tidak menjamin
    kebenaran mutlak suatu informasi.

       Pengetahuan hanya didasarkan pada data yang tersedia
        pada suatu waktu tertentu.
                                                   11
EMPAT KAIDAH ILMU
1.   ORDE :
     Ilmu percaya bahwa alam itu teratur. Semua peristiwa yang terjadi di
     dunia mengikuti aturan dan pola tertentu dalam suatu orde atau
     tatanan, sehingga akan menemukan hukum-hukum yang berlaku
     umum (generalisasi).
2.   DETERMINASI :
     Ilmu percaya bahwa setiap peristiwa mempunyai sebab, determinan
     atau anteseden yang dapat diselidiki.
3.   PARSIMONI :
     Parsimoni (kesederhanaan) menyatakan bahwa ilmu mengutamakan
     penjelasan yang sederhana dari yang kompleks ketika keduanya
     sama-sama menjelaskan fakta.
4.   EMPIRISME :
     Ilmu hanya percaya pada hasil observasi atau eksperimen.
     Kesimpulan-kesimpulan ilmu harus berdasarkan pada data yang
     dapat diamati dari suatu peristiwa empiris dan bukan dari suatu
     spekulasi yang tidak dapat diamati.
                                                          12
PENELITIAN
   Penelitian merupakan terjemahan kata bahasa Inggeris
    Research, yang berasal dari kata re = kembali dan search =
    mencari. Dengan demikian “penelitian” adalah suatu proses
    mencari kembali.

   Definisi Penelitian Menurut beberapa Pakar (Nazir, 1988):

    Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara
    sistematis dengan penekanan bahwa pencarian itu dilakukan
    terhadap masalah – masalah yang dapat dipecahkan.

    Penelitian adalah suatu pencarian fakta menggunakan metode
    ilmiah yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan
    menghasilkan dalil atau hukum.

                                                      13
METODE PENELITIAN ILMIAH

   Metode Penelitian Ilmiah adalah suatu prosedur
    standard yang mengandung unsur rasional, empiris,
    dan sistematis untuk mendapatkan data dengan tujuan
    dan kegunaan tertentu.

   Unsur penelitian ilmiah :

    1. Rasional artinya penelitian dilakukan dengan cara-
    cara      yang masuk akal atau bersifat logis sehingga
       terjangkau oleh penalaran manusia.
    2. Empiris artinya penelitian menggunakan cara yang
       dapat diamati dengan indera manusia.
    3. Sistematis artinya penelitian merupakan suatu
    proses dengan langkah-langkah spesifik dan terukur.

                                               14
PROSES, SASARAN
           DAN PROSEDUR
             PENELITIAN

   Proses Penelitian adalah suatu kegiatan pengamatan
    yang tidak pernah berhenti, yang terus menerus,
    yang selalu berulang bagi kemajuan pengetahuan
    lebih lanjut.

   Sasaran utama penelitian adalah meningkatkan
    ketepatan pengukuran pengamatan dalam rangka
    menafsirkan realitas dengan seteliti mungkin .

   Prosedur penelitian mengacu pada aplikasi aturan
    dan prosedur standar untuk memahami suatu
    peristiwa secara deduktif dan induktif .


                                            15
PROSES PENELITIAN
   Metode Deduktif (Deductive Method)
    Suatu proses yang berawal dari teori dan hipotesis
    kemudian melakukan observasi untuk menerima atau
    menolak teori atau hipotesis.

   Metode Induktif (Inductive method)
    Suatu proses yang berawal dari observasi untuk
    mengembangkan teori dan membuat hipotesis.

   Kedua metode ini penting dalam proses penelitian,
    karena kedua tidak bersaing tetapi saling melengkapi


                                               16
METODE DEDUKTIF
   Metode Deduktif : proses atau cara berpikir yang
    berpangkal dari pernyataan yang bersifat umum kepada
    suatu kesimpulan yang bersifat khusus dengan
    menggunakan prinsip logika.

   Proses berpikir deduktif (deductive reasoning) pertama
    kali diperkenalkan oleh ahli falsafah Yunani bernama
    Aristotles.

   Cara berpikir deduktif disebut juga “ Silogisme”
    (syllogism), terdiri dari beberapa preposisi yang
    disebut : premises mayor, premises minor dan
    kesimpulan.
    Contoh :
         Semua manusia akan mati.              - (premises
    mayor)                                           17
         Raja adalah seorang manusia. - (premises minor)
   Prinsip deduksi mempunyai keterbatasan yaitu :
    -    premises yang digunakan harus benar, untuk
    mendapatkan kesimpulan yang juga benar.
    -    kesimpulan yang dihasilkan tidak akan melebihi isi
    dari       premises – premises yang digunakan dalam
    menarik    kesimpulan.

   Aplikasi prinsip deduksi dalam proses penelitian
    dilakukan dengan 3 prosedur :
     1. Merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik.

     2. Membuat kerangka teori untuk merumuskan jawaban
        penelitian sementara atau hipotesis.
     3. Menguji hipotesis.


                                                  18
METODE INDUKTIF
   Metode induktif   : cara berpikir yang berawal dari pernyataan yang
    bersifat khusus   untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum.
   Proses berpikir   induktif dikenalkan oleh Francis Bacon (1561 –
    1626) sehingga    dikenal sebagai “ Baconian sistem ”.

   Contoh :
        Apel 1 keras dan hijau, rasanya asam
        Apel 2 keras dan hijau, rasanya asam
        Apel keras dan hijau yang diamati rasanya asam
        O.s.i, semua apel yang keras dan hijau rasanya asam

   Aplikasi prinsip induksi dalam penelitian dilakukan juga dengan 3
    (tiga) prosedur :
    -    Memilih sumber data
    -    Menyusun instrumen penelitian untuk mengumpulkan data
    -    Memilih tehnik statistik untuk mengolah dan analisis data.
                                                         19
TAHAPAN PENELITIAN
          ILMIAH


1.     Pengajuan masalah penelitian :
        Mengajukan pertanyaan yang problematik

2.     Pembuatan kerangka teoretis :
        Merupakan penjabaran teori, model dan
         operasionalisasi konsep sebagai jawaban sementara
         dari pertanyaan penelitan yang diajukan

3.     Verifikasi data :
         Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data
          empiris.

4.     Kesimpulan :
        Jawaban defenitif dari masalah penelitian sebagai hasil
         dari analisis dan interpretasi data.         20
21
DEFENISI PARADIGMA
   Paradigma adalah cara pandang atau kerangka
    pemikiran yang dipergunakan oleh suatu komunitas
    ilmuwan sebagai dasar dalam menelaah atau mengkaji
    suatu fenomena alam atau sosial.

   Dengan demikian, suatu Paradigma akan memberikan
    petunjuk terhadap penelitian sbb:

    a. bagaimana suatu penelitian itu harus dilaksanakan,
    b. bagaimana merumuskan permasalahan penelitian dan
       bagaimana menjawabnya dengan tepat,
    c. serta aturan – aturan apa yang harus diikuti dalam
       menginterprestasikan informasi yang dikumpulkan.


                                              22
JENIS PARADIGMA
   Guba dan Lincoln (1994) membagi paradigma
    menjadi empat, yakni :
            1.                                  p
                                                o
                                                s
                                                i
                                                t
                                                i
                                                v
                                                i
                                                s
                                                m
                                                ,
                                          23
Jabaran Jenis
          Paradigma
1.   Paradigma Klasik: Menganalogikan ilmu sosial seperti ilmu alam.
     Menggunakan deductive logic dan pengamatan empiris, untuk
     menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang hukum sebab-
     akibat yang digunakan untuk memprediksi pola-pola umum gejala
     sosial tertentu.

2.   Paradigma Konstruktivis: Memandang ilmu sosial sebagai analisis
     sistematis terhadap suatu tindakan sosial penuh makna (socially
     meaningful action). Menggunakan pengamatan langsung dan rinci
     terhadap pelaku sosial secara alamiah, untuk memahami dan
     menafsirkan bagaimana para pelaku sosial menciptakan dan
     memelihara dunia sosial mereka.

3.   Paradigma Kritis: Mendefinisikan ilmu sosial sebagai suatu proses
     yang secara kritis berusaha mengungkap the real structures dibalik
     struktur nyata yang nampak, dengan tujuan membentuk suatu
     kesadaran sosial untuk memperbaiki dan merubah kondisi
     kehidupan manusia.
                                                            24
Elemen-Elemen Paradigma

    Guba (1990) memberikan pemahaman mengenai
    masing-masing paradigma berdasarkan elemen
    paradigma sbb ;

   Ontologi : Asumsi tentang “realitas”.  What is the
    nature of “reality” ? 
   Epistemologi : Asumsi tentang hubungan antara peneliti
    dan yang diteliti.  What is the nature of the
    relationship between the inquirer and the inquiree?
   Aksiologis : Asumsi tentang nilai, etika dan norma yang
    dianut peneliti dalam memperoleh pengetahuan .  What
    is the value judgement followed by the inquirer?
   Metodologi : Asumsi tentang bagaimana peneliti
    memperoleh pengetahuan.  How should the inquirer go
    about finding out knowledge?
                                               25
Perbedaan Ontologis
        (Hakekat tentang realitas sosial)

   Klasik :
       Realitas sosial diatur oleh kaidah-kaidah tertentu yang
        berlaku universal, walaupun kebenaran tentang realita
        tersebut hanya bisa diperoleh secara probabilistik.
   Konstruktivis :
       Realitas sosial merupakan hasil konstruksi sosial yang
        dilakukan oleh pelaku, sesuai dengan konteks khusus yang
        dinilai relevan oleh pelaku sosial. Kebenaran suatu realitas
        bersifat relatif.
   Kritis :
       Realitas sosial merupakan sesuatu yang semu (virtual
        reality) yang terbentuk oleh proses sejarah, kekuatan sosial,
        budaya dan ekonomi politik.

                                                         26
Perbedaan Epistemologis
        (Hubungan peneliti dan yang
        diteliti)

   Klasik :
       Realitas berada di luar diri peneliti, maka peneliti harus
        membuat jarak dengan obyek penelitian.
   Konstruktivis :
       Pemahaman suatu realitas, atau temuan penelitian
        merupakan produk interaksi antara peneliti dan yang
        diteliti.
   Kritis :
       Hubungan peneliti dengan yang diteliti dijembatani oleh
        nilai-nilai tertentu. Pemahaman terhadap realitas
        merupakan value meditiated findings.


                                                        27
Perbedaan Aksiologis
        (Posisi nilai, etika dan pilihan
        moral )

   Klasik:
       Peneliti sbg observer. Nilai, etika dan pilihan moral berada di luar
        proses penelitian. Peneliti berperan sbg disinterested scientist.
        Tujuan penelitian = eksplanasi, prediksi dan kontrol realitas sosial
   Konstruktivis:
       Peneliti sbg fasilitator. Nilai, etika, dan pilihan moral merupakan
        bagian tak terpisahkan dari penelitian. Peneliti sbg passionate
        participant, fasilitator yg menjembatani keragaman subyektivitas
        pelaku sosial. Tujuan penelitian = rekonstruksi realitas sosial secara
        dialektis antara peneliti dan yg diteliti.
   Kritis:
       Peneliti sbg aktivis. Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian
        tak terpisahkan dari penelitian. Peneliti menempatkan diri sbg
        transformative intellectual, advokat, dan aktivis. Tujuan penelitian
        = kritik sosial, transformasi, emansipasi, dan social empowerment.
                                                                28
Perbedaan Metodologis
              (Prosedur dan desain penelitian)


   Klasik:
    Interventionist : pengujian hipotesis dalam struktur hypothetico-
    deductive method dengan analisis kuantitatif. Kriteria kualitas penelitian
    : obyectivity, reliability, dan validity.
   Konstruktivis:
    Participative : mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan
    multi level analysis melalui penempatan diri sebagai aktivis / partisipan
    dalam proses transformasi sosial. Kriteria kualitas penelitian : Historical
    Situatedness , yaitu sejauh mana peneliti memperhatikan konteks
    historis, sosial budaya, ekonomi dan politik.
   Kritis:
    Reflective/dialectical : menekankan empati dan interaksi dialektis antara
    peneliti-responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui
    metode – metode kualitatif seperti participant observation .
    Kriteria kualitas penelitian : Authenticity and reflectivity , sejauh mana
    temuan merupakan refleksi otentik dari realitas terhayati oleh para
    pelaku sosial.
                                                                29
TIPE PENELITIAN
   Penelitian Kuantitatif = Menggunakan deskripsi data
    numerikal untuk mengidentifikasi suatu hubungan atau pola
    sesuai dengan rumusan masalah penelitian.
      Menggunakan metode deduktif
      Umumnya untuk menguji teori
      Desain penelitian deskriptif dan eksplanatif


   Penelitian Kualitatif = Menggunakan deskripsi data non
    numerikal untuk membentuk pola dan makna sesuai dengan
    rumusan masalah penelitian.
      Menggunakan metode induktif
      Umumnya sebagai dasar pembentukan teori (“grounded
       theory”)
      Desain penelitian eksploratif dan deskriptif

                                                    30
PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN
                      KUALITATIF


   Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif tidak
    hanya dari data yang digunakan, tetapi terutama dari paradigma
    yang menjadi dasar kedua jenis penelitian itu.

   Paradigma penelitian kuantitatif :
    Scientific Paradigm (Paradigma keilmuan) : bersumber dari
    pandangan positivisme yang berusaha memahami penyebab
    gejala sosial berdasarkan fakta dan data tanpa
    mempertimbangkan subyektivitas individu/obyek penelitian.

   Paradigma penelitian kualitatif :
    Naturalistic Paradigm (Paradigma alamiah) : bersumber pada
    pandangan fenomenologis yang berusaha memahami gejala
    sosial berdasarkan pengalaman subyektivitas individu/obyek
    penelitian.



                                                      31
PERBEDAAN PARADIGMA KEILMUAN (KUANTITATIF) DAN
            PARADIGMA ALAMIAH (KUALITATIF)
 (Dari segi asumsi, tujuan, pendekatan dan peranan peneliti).




      PARADIGMA KEILMUAN                        PARADIGMA ALAMIAH
                ASUMSI :                                ASUMSI :
   Fakta sosial mempunyai kenyataan       Fakta sosial dilihat juga secara
    obyektif.                               subyektif.
   Mengutamakan analisis statitistik      Mengutamakan analisis makna dari
    dari data.                              data.
   Variabel dapat diidentifikasi dan      variabel kompleks, terkait satu
    hubungannya dapat diukur.               dengan lain dan sulit diukur.
   Etik (pandangan dari luar).            Emik (pandangan dari dalam).
               TUJUAN :                               TUJUAN :
   Generalisasi, Prediksi, dan            Kontekstualisasi, Interpretasi.
    Penjelasan kausal.                      Memahami perspektif subyek.

                                                                   32
PERBEDAAN PARADIGMA KEILMUAN (KUANTITATIF) DAN
                PARADIGMA ALAMIAH (KUALITATIF)
    (Dari segi asumsi, tujuan, pendekatan dan peranan peneliti) .

            Cont ..............

          PENDEKATAN :                            PENDEKATAN :
   Mulai dengan hipotesis dan teori      Berakhir dengan hipotesis dan teori
    (Deduktif).                            “grounded” (Induktif).
   Manipulasi dan kontrol.               Muncul dan dapat digambarkan.
   Eksperimentasi dan Analisis           Peneliti sebagai instrumen.
    komponen.                             Mencari pola, pluralisme dan
   Mencari konsensus dan nilai.           kompleksitas.
   Mereduksi data dengan jalan           Hanya sedikit menggunakan
    indikator numerikal.                   indikator numerikal.
   Penulisan laporan secara              Penulisan laporan secara
    eksplanatif korelasional
      PERANAN PENELITI :                   deskriptif.
                                              PERANAN PENELITI :
   Peneliti tidak terikat.               Keterlibatan pribadi.
   Gambaran obyektif                     Pengertian emphatik.
                                                                   33
PERBEDAAN APLIKASI
       PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF




 PENELITIAN KUANTITATIF           PENELITIAN KUALITATIF
Mengukur variabel atau          Tidak mengukur variabel, tetapi
hubungan antar variabel.        menjabarkan konsep.
Rumusan masalah penelitian      Rumusan masalah penelitian
mempertanyakan deskripsi        mempertanyakan cerita detail
variabel atau hubungan antar    dari konsep.
variabel.
Tujuan : menguji teori yang     Tujuan : menemukan konsep
sudah ada.                      atau hubungan antar konsep
                                (teori).
Teori berfungsi sebagai titik   Teori berfungsi untuk
tolak menjabarkan konsep        menjelaskan bagaiman
menjadi variabel yang akan      fenomena sosial yang diteliti
diukur.                         terjadi.            34
PERBEDAAN APLIKASI
   PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF
                      (Cont.......)




PENELITIAN KUANTITATIF          PENELITIAN KUALITATIF
Menggunakan hipotesis sejak   Hipotesis ditemukan pada akhir
awal penelitian.              penelitian
Penyajian data berupa tabel   Penyajian data berupa cerita rinci
distribusi dan analisa data   dari narasumber dan analisa data
dengan statistik.             secara interpretasi dan
                              konseptualisasi.
Pengumpulan data atau         Pengumpulan data atau
Instrumen penelitian          Instrumen penelitian adalah
menggunakan kuestioner        peneliti yang menggunakan
                              wawancara mendalam dan
                              observasi

                                                   35
PERBEDAAN APLIKASI
       PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF
                          ( Cont ..... )




 PENELITIAN KUANTITATIF               PENELITIAN KUALITATIF
Perspektif etik yaitu data sesuai   Perspektif emik yaitu data
indikator yang ditentukan oleh      berupa pendapat, pengalaman
peneliti, baik jumlah atau          atau pandangan hidup
jenisnya.                           narasumber.
Menggunakan definisi                Tidak perlu definisi operasional
operasional untuk mengukur          karena tidak mengukur variabel.
variabel.
Penentuan sampel berdasarkan        Penentuan narasumber dengan
kriteria populasi untuk             prinsip kualitas dan kecukupan
mendapatkan sampel yang             informasi.
representatif.
Kesimpulan penelitian               Kesimpulan penelitian berproses
berproses secara deduktif           secara induktif dalam bentuk
dalam bentuk nilai – nilai          temuan konsep.      36
BAHAN BACAAN
Babbie, E. R. 2001. The practice of Social Research. Wadsworth
  Publishing Company. Belmont, California.

Guba, E. G., & Lincoln, Y. S. (1994). Competing paradigms in
  qualitative research. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.),
  Handbook of qualitative research. London: Sage.

Kerlinger, F. N. 1986. Foundation of Behavioral Research. Third
  Edition. Holth, Rine Hart & Winston Inc. New York.

Neuman, L. W. 1997. Social Research Methods : Qualitative and
  Quantitative Approaches. Allyn and Bacon. London.



                                                          37

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomMuhamad Yusup
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)YolaRiyana
 
Modul 3 Sistem Ekonomi Indonesia
Modul 3 Sistem Ekonomi IndonesiaModul 3 Sistem Ekonomi Indonesia
Modul 3 Sistem Ekonomi IndonesiaGilang Prayoga
 
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiTeknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiBram Ibrahim
 
Penanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiaPenanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiajeesinel
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisPT Lion Air
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaNena Puji
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia Siti Sahati
 
4 aktivitas manajerial
4 aktivitas manajerial4 aktivitas manajerial
4 aktivitas manajerialYudi Dwi Harjo
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 

Mais procurados (20)

AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkom
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 
Modul 3 Sistem Ekonomi Indonesia
Modul 3 Sistem Ekonomi IndonesiaModul 3 Sistem Ekonomi Indonesia
Modul 3 Sistem Ekonomi Indonesia
 
Perekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lamaPerekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lama
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiTeknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
 
Penanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiaPenanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesia
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan Bisnis
 
2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen 2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Sim pertemuan 11
Sim pertemuan 11Sim pertemuan 11
Sim pertemuan 11
 
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
 
4 aktivitas manajerial
4 aktivitas manajerial4 aktivitas manajerial
4 aktivitas manajerial
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Makalah Konflik dan Negosiasi II
Makalah Konflik dan Negosiasi IIMakalah Konflik dan Negosiasi II
Makalah Konflik dan Negosiasi II
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 

Semelhante a Mpkk1 pengetahuan dan paradigma

Arti penelitian1
Arti penelitian1Arti penelitian1
Arti penelitian1rifan alif
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxFitriNurHidayah9
 
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.pptPERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.pptDeanAan
 
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.pptPungkasPutra
 
P2 konsep dasar penelitian
P2 konsep dasar penelitianP2 konsep dasar penelitian
P2 konsep dasar penelitianJen Kelana
 
004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuanYuana Tri Utomo
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahMuhammad Idris
 
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxSesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxajidwiyuniarso
 
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian.pptx
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian.pptxPertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian.pptx
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian.pptxRZAbdulAziz1
 
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.pptPert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.pptRahmadRachmad
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxdemas12
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian IlmiahAndi Iswoyo
 
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1edwinarudyarti1
 
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxKelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxdaffaelanghendraalba
 

Semelhante a Mpkk1 pengetahuan dan paradigma (20)

Arti penelitian1
Arti penelitian1Arti penelitian1
Arti penelitian1
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
 
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.pptPERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
 
Hakikat penelitian
Hakikat penelitianHakikat penelitian
Hakikat penelitian
 
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
 
P2 konsep dasar penelitian
P2 konsep dasar penelitianP2 konsep dasar penelitian
P2 konsep dasar penelitian
 
P2 konsep dasar penelitian
P2 konsep dasar penelitianP2 konsep dasar penelitian
P2 konsep dasar penelitian
 
hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 
004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan
 
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKANKONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxSesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
 
Penelitian kualitatif1
Penelitian kualitatif1Penelitian kualitatif1
Penelitian kualitatif1
 
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian.pptx
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian.pptxPertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian.pptx
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian.pptx
 
PENELITIAN.pdf
PENELITIAN.pdfPENELITIAN.pdf
PENELITIAN.pdf
 
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.pptPert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptx
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
 
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
 
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxKelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
 

Último

Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptxloegtyatmadji
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 

Último (15)

METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 

Mpkk1 pengetahuan dan paradigma

  • 1. MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF Ir. MURSAL BOER MAg rSc Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi T he London School of Public Relations – Jakar ta
  • 2. PENDAHULUAN Mata kuliah MPK Kuantitatif secara umum bertujuan untuk : 1. Memperkenalkan mahasiswa dengan prinsip - prinsip pendekatan penelitian yang menggunakan metode kuantitatif. 2. Mempersiapkan mahasiswa agar dapat :  menyusun proposal penelitian,  melaksanakan kegiatan penelitian,  menulis skripsi untuk penelitian kuantitatif. 2
  • 3. SATUAN ACARA PERKULIAHAN SESSION 1. Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Paradigma 2. Teknik Penulisan Proposal dan Skripsi. 3. Desain Penelitian & Proses Penelitian, 4. Teori dan Model. 5. Variabel Penelitian 6. Hipotesis Penelitian. 7. Skala ukuran dan Metode Pengukuran MID TEST 3
  • 4. SESSION 8. Validitas dan Reliabilitas 9. Populasi, Sampel, Data dan Metoda Pengumpulan Data 10. Metode Survai dan Eksperimen 11. Quis 12. Analisis Data Kuantitatif : Pengolahan dan Penyajian data 13. Analisis Data Kuantitatif : Univariat, Bivariat dan Multivariat 14. Analisis Data Kuantitatif. : Analisis Statistik Inferensial FINAL TEST 4
  • 5. IL U P NGE AH M E T UAN, P NE IT E L IAN DAN P ARADIGMA SESSION 1 METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF
  • 6. TUJUAN PEMBAHASAN  Menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan dan sumber - sumber untuk memperoleh ilmu pengetahuan.  Menjelaskan pengertian penelitian dan proses penelitian.  Menjelaskan pengertian dan jenis paradigma penelitian.  Menjelaskan perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif. 6
  • 7. INFORMASI DAN P NGE AH E T UAN  Definisi Informasi : a. Fakta atau situasi yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau suatu instruksi. b. Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna untuk pengambilan keputusan.  Definisi Pengetahuan (Knowledge) : a. Kemampuan, kesadaran atau pengenalan akan suatu fakta atau situasi yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. b. Pemahaman secara teoretis dan atau praktis mengenai suatu situasi atau beberapa situasi yang saling berkaitan. 7
  • 8. SUMBER PENGETAHUAN i. Tradisi (tradition) – Pengetahuan diperoleh berdasarkan informasi dari sumber adat, budaya dan sejarah. ii. Otoritas (authority) – Pengetahuan diperoleh berdasarkan informasi yang disampaikan oleh seseorang yang diakui kredibilitasnya atau ahli akan suatu topik. iii. Pengalaman (experience) – Pengetahuan diperoleh berdasarkan informasi dari pengalaman pribadi. iv. Pencarian pribadi (personal inquiry) – Pengetahuan diperoleh berdasarkan informasi dari pencarian pribadi didukung data empiris (induksi) dan logis (deduksi). 8
  • 9. CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN  Berdasarkan sumber informasi maka ada 2 cara memperoleh pengetahuan adalah : 1. Agreement reality (AR) – suatu informasi menjadi pengetahuan sebab diceritakan pada kita dan semua orang nampaknya setuju dengan informasi itu (kesepakatan). Tradisi dan Otoritas. 2. Experiential Reality (ER) – suatu informasi menjadi pengetahuan berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi. Pengalaman dan Observasi. 9
  • 10. PROSES PEMBENTUKAN ILMU PENGETAHUAN Informasi dari tradisi, otoritas, pengalaman dan observasi Apabila informasi itu :  diuji mengandalkan logika (AR) : logis dan dapat dipercaya (prinsip deduktif)  diuji melalui realita empirik (ER) : sesuai pengamatan empiris (prinsip induktif) ILMU PENGETAHUAN (Science) 10
  • 11. Metode Ilmiah  Metode Ilmiah (Scientific Method) – proses menghasilkan pengetahuan melalui pengamatan dan analisis obyektif.  Memerlukan ketaatan pada aturan dan prosedur spesifik untuk meningkatkan ketelitian dan obyektifitas dan untuk mengurangi penyimpangan dan ketidak – tepatan  Perlu diingat : Metode Ilmiah hanya melindungi dan meningkatkan kebenaran informasi tetapi tidak menjamin kebenaran mutlak suatu informasi.  Pengetahuan hanya didasarkan pada data yang tersedia pada suatu waktu tertentu. 11
  • 12. EMPAT KAIDAH ILMU 1. ORDE : Ilmu percaya bahwa alam itu teratur. Semua peristiwa yang terjadi di dunia mengikuti aturan dan pola tertentu dalam suatu orde atau tatanan, sehingga akan menemukan hukum-hukum yang berlaku umum (generalisasi). 2. DETERMINASI : Ilmu percaya bahwa setiap peristiwa mempunyai sebab, determinan atau anteseden yang dapat diselidiki. 3. PARSIMONI : Parsimoni (kesederhanaan) menyatakan bahwa ilmu mengutamakan penjelasan yang sederhana dari yang kompleks ketika keduanya sama-sama menjelaskan fakta. 4. EMPIRISME : Ilmu hanya percaya pada hasil observasi atau eksperimen. Kesimpulan-kesimpulan ilmu harus berdasarkan pada data yang dapat diamati dari suatu peristiwa empiris dan bukan dari suatu spekulasi yang tidak dapat diamati. 12
  • 13. PENELITIAN  Penelitian merupakan terjemahan kata bahasa Inggeris Research, yang berasal dari kata re = kembali dan search = mencari. Dengan demikian “penelitian” adalah suatu proses mencari kembali.  Definisi Penelitian Menurut beberapa Pakar (Nazir, 1988): Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian itu dilakukan terhadap masalah – masalah yang dapat dipecahkan. Penelitian adalah suatu pencarian fakta menggunakan metode ilmiah yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. 13
  • 14. METODE PENELITIAN ILMIAH  Metode Penelitian Ilmiah adalah suatu prosedur standard yang mengandung unsur rasional, empiris, dan sistematis untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.  Unsur penelitian ilmiah : 1. Rasional artinya penelitian dilakukan dengan cara- cara yang masuk akal atau bersifat logis sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. 2. Empiris artinya penelitian menggunakan cara yang dapat diamati dengan indera manusia. 3. Sistematis artinya penelitian merupakan suatu proses dengan langkah-langkah spesifik dan terukur. 14
  • 15. PROSES, SASARAN DAN PROSEDUR PENELITIAN  Proses Penelitian adalah suatu kegiatan pengamatan yang tidak pernah berhenti, yang terus menerus, yang selalu berulang bagi kemajuan pengetahuan lebih lanjut.  Sasaran utama penelitian adalah meningkatkan ketepatan pengukuran pengamatan dalam rangka menafsirkan realitas dengan seteliti mungkin .  Prosedur penelitian mengacu pada aplikasi aturan dan prosedur standar untuk memahami suatu peristiwa secara deduktif dan induktif . 15
  • 16. PROSES PENELITIAN  Metode Deduktif (Deductive Method) Suatu proses yang berawal dari teori dan hipotesis kemudian melakukan observasi untuk menerima atau menolak teori atau hipotesis.  Metode Induktif (Inductive method) Suatu proses yang berawal dari observasi untuk mengembangkan teori dan membuat hipotesis.  Kedua metode ini penting dalam proses penelitian, karena kedua tidak bersaing tetapi saling melengkapi 16
  • 17. METODE DEDUKTIF  Metode Deduktif : proses atau cara berpikir yang berpangkal dari pernyataan yang bersifat umum kepada suatu kesimpulan yang bersifat khusus dengan menggunakan prinsip logika.  Proses berpikir deduktif (deductive reasoning) pertama kali diperkenalkan oleh ahli falsafah Yunani bernama Aristotles.  Cara berpikir deduktif disebut juga “ Silogisme” (syllogism), terdiri dari beberapa preposisi yang disebut : premises mayor, premises minor dan kesimpulan. Contoh : Semua manusia akan mati. - (premises mayor) 17 Raja adalah seorang manusia. - (premises minor)
  • 18. Prinsip deduksi mempunyai keterbatasan yaitu : - premises yang digunakan harus benar, untuk mendapatkan kesimpulan yang juga benar. - kesimpulan yang dihasilkan tidak akan melebihi isi dari premises – premises yang digunakan dalam menarik kesimpulan.  Aplikasi prinsip deduksi dalam proses penelitian dilakukan dengan 3 prosedur : 1. Merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik. 2. Membuat kerangka teori untuk merumuskan jawaban penelitian sementara atau hipotesis. 3. Menguji hipotesis. 18
  • 19. METODE INDUKTIF  Metode induktif : cara berpikir yang berawal dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum.  Proses berpikir induktif dikenalkan oleh Francis Bacon (1561 – 1626) sehingga dikenal sebagai “ Baconian sistem ”.  Contoh : Apel 1 keras dan hijau, rasanya asam Apel 2 keras dan hijau, rasanya asam Apel keras dan hijau yang diamati rasanya asam O.s.i, semua apel yang keras dan hijau rasanya asam  Aplikasi prinsip induksi dalam penelitian dilakukan juga dengan 3 (tiga) prosedur : - Memilih sumber data - Menyusun instrumen penelitian untuk mengumpulkan data - Memilih tehnik statistik untuk mengolah dan analisis data. 19
  • 20. TAHAPAN PENELITIAN ILMIAH 1. Pengajuan masalah penelitian :  Mengajukan pertanyaan yang problematik 2. Pembuatan kerangka teoretis :  Merupakan penjabaran teori, model dan operasionalisasi konsep sebagai jawaban sementara dari pertanyaan penelitan yang diajukan 3. Verifikasi data :  Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data empiris. 4. Kesimpulan :  Jawaban defenitif dari masalah penelitian sebagai hasil dari analisis dan interpretasi data. 20
  • 21. 21
  • 22. DEFENISI PARADIGMA  Paradigma adalah cara pandang atau kerangka pemikiran yang dipergunakan oleh suatu komunitas ilmuwan sebagai dasar dalam menelaah atau mengkaji suatu fenomena alam atau sosial.  Dengan demikian, suatu Paradigma akan memberikan petunjuk terhadap penelitian sbb: a. bagaimana suatu penelitian itu harus dilaksanakan, b. bagaimana merumuskan permasalahan penelitian dan bagaimana menjawabnya dengan tepat, c. serta aturan – aturan apa yang harus diikuti dalam menginterprestasikan informasi yang dikumpulkan. 22
  • 23. JENIS PARADIGMA  Guba dan Lincoln (1994) membagi paradigma menjadi empat, yakni : 1. p o s i t i v i s m , 23
  • 24. Jabaran Jenis Paradigma 1. Paradigma Klasik: Menganalogikan ilmu sosial seperti ilmu alam. Menggunakan deductive logic dan pengamatan empiris, untuk menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang hukum sebab- akibat yang digunakan untuk memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu. 2. Paradigma Konstruktivis: Memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap suatu tindakan sosial penuh makna (socially meaningful action). Menggunakan pengamatan langsung dan rinci terhadap pelaku sosial secara alamiah, untuk memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial menciptakan dan memelihara dunia sosial mereka. 3. Paradigma Kritis: Mendefinisikan ilmu sosial sebagai suatu proses yang secara kritis berusaha mengungkap the real structures dibalik struktur nyata yang nampak, dengan tujuan membentuk suatu kesadaran sosial untuk memperbaiki dan merubah kondisi kehidupan manusia. 24
  • 25. Elemen-Elemen Paradigma Guba (1990) memberikan pemahaman mengenai masing-masing paradigma berdasarkan elemen paradigma sbb ;  Ontologi : Asumsi tentang “realitas”.  What is the nature of “reality” ?   Epistemologi : Asumsi tentang hubungan antara peneliti dan yang diteliti.  What is the nature of the relationship between the inquirer and the inquiree?  Aksiologis : Asumsi tentang nilai, etika dan norma yang dianut peneliti dalam memperoleh pengetahuan .  What is the value judgement followed by the inquirer?  Metodologi : Asumsi tentang bagaimana peneliti memperoleh pengetahuan.  How should the inquirer go about finding out knowledge? 25
  • 26. Perbedaan Ontologis (Hakekat tentang realitas sosial)  Klasik :  Realitas sosial diatur oleh kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal, walaupun kebenaran tentang realita tersebut hanya bisa diperoleh secara probabilistik.  Konstruktivis :  Realitas sosial merupakan hasil konstruksi sosial yang dilakukan oleh pelaku, sesuai dengan konteks khusus yang dinilai relevan oleh pelaku sosial. Kebenaran suatu realitas bersifat relatif.  Kritis :  Realitas sosial merupakan sesuatu yang semu (virtual reality) yang terbentuk oleh proses sejarah, kekuatan sosial, budaya dan ekonomi politik. 26
  • 27. Perbedaan Epistemologis (Hubungan peneliti dan yang diteliti)  Klasik :  Realitas berada di luar diri peneliti, maka peneliti harus membuat jarak dengan obyek penelitian.  Konstruktivis :  Pemahaman suatu realitas, atau temuan penelitian merupakan produk interaksi antara peneliti dan yang diteliti.  Kritis :  Hubungan peneliti dengan yang diteliti dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Pemahaman terhadap realitas merupakan value meditiated findings. 27
  • 28. Perbedaan Aksiologis (Posisi nilai, etika dan pilihan moral )  Klasik:  Peneliti sbg observer. Nilai, etika dan pilihan moral berada di luar proses penelitian. Peneliti berperan sbg disinterested scientist. Tujuan penelitian = eksplanasi, prediksi dan kontrol realitas sosial  Konstruktivis:  Peneliti sbg fasilitator. Nilai, etika, dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian. Peneliti sbg passionate participant, fasilitator yg menjembatani keragaman subyektivitas pelaku sosial. Tujuan penelitian = rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan yg diteliti.  Kritis:  Peneliti sbg aktivis. Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian. Peneliti menempatkan diri sbg transformative intellectual, advokat, dan aktivis. Tujuan penelitian = kritik sosial, transformasi, emansipasi, dan social empowerment. 28
  • 29. Perbedaan Metodologis (Prosedur dan desain penelitian)  Klasik: Interventionist : pengujian hipotesis dalam struktur hypothetico- deductive method dengan analisis kuantitatif. Kriteria kualitas penelitian : obyectivity, reliability, dan validity.  Konstruktivis: Participative : mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multi level analysis melalui penempatan diri sebagai aktivis / partisipan dalam proses transformasi sosial. Kriteria kualitas penelitian : Historical Situatedness , yaitu sejauh mana peneliti memperhatikan konteks historis, sosial budaya, ekonomi dan politik.  Kritis: Reflective/dialectical : menekankan empati dan interaksi dialektis antara peneliti-responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode – metode kualitatif seperti participant observation . Kriteria kualitas penelitian : Authenticity and reflectivity , sejauh mana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas terhayati oleh para pelaku sosial. 29
  • 30. TIPE PENELITIAN  Penelitian Kuantitatif = Menggunakan deskripsi data numerikal untuk mengidentifikasi suatu hubungan atau pola sesuai dengan rumusan masalah penelitian.  Menggunakan metode deduktif  Umumnya untuk menguji teori  Desain penelitian deskriptif dan eksplanatif  Penelitian Kualitatif = Menggunakan deskripsi data non numerikal untuk membentuk pola dan makna sesuai dengan rumusan masalah penelitian.  Menggunakan metode induktif  Umumnya sebagai dasar pembentukan teori (“grounded theory”)  Desain penelitian eksploratif dan deskriptif 30
  • 31. PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF  Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif tidak hanya dari data yang digunakan, tetapi terutama dari paradigma yang menjadi dasar kedua jenis penelitian itu.  Paradigma penelitian kuantitatif : Scientific Paradigm (Paradigma keilmuan) : bersumber dari pandangan positivisme yang berusaha memahami penyebab gejala sosial berdasarkan fakta dan data tanpa mempertimbangkan subyektivitas individu/obyek penelitian.  Paradigma penelitian kualitatif : Naturalistic Paradigm (Paradigma alamiah) : bersumber pada pandangan fenomenologis yang berusaha memahami gejala sosial berdasarkan pengalaman subyektivitas individu/obyek penelitian. 31
  • 32. PERBEDAAN PARADIGMA KEILMUAN (KUANTITATIF) DAN PARADIGMA ALAMIAH (KUALITATIF) (Dari segi asumsi, tujuan, pendekatan dan peranan peneliti). PARADIGMA KEILMUAN PARADIGMA ALAMIAH ASUMSI : ASUMSI :  Fakta sosial mempunyai kenyataan  Fakta sosial dilihat juga secara obyektif. subyektif.  Mengutamakan analisis statitistik  Mengutamakan analisis makna dari dari data. data.  Variabel dapat diidentifikasi dan  variabel kompleks, terkait satu hubungannya dapat diukur. dengan lain dan sulit diukur.  Etik (pandangan dari luar).  Emik (pandangan dari dalam). TUJUAN : TUJUAN :  Generalisasi, Prediksi, dan  Kontekstualisasi, Interpretasi. Penjelasan kausal. Memahami perspektif subyek. 32
  • 33. PERBEDAAN PARADIGMA KEILMUAN (KUANTITATIF) DAN PARADIGMA ALAMIAH (KUALITATIF) (Dari segi asumsi, tujuan, pendekatan dan peranan peneliti) . Cont .............. PENDEKATAN : PENDEKATAN :  Mulai dengan hipotesis dan teori  Berakhir dengan hipotesis dan teori (Deduktif). “grounded” (Induktif).  Manipulasi dan kontrol.  Muncul dan dapat digambarkan.  Eksperimentasi dan Analisis  Peneliti sebagai instrumen. komponen.  Mencari pola, pluralisme dan  Mencari konsensus dan nilai. kompleksitas.  Mereduksi data dengan jalan  Hanya sedikit menggunakan indikator numerikal. indikator numerikal.  Penulisan laporan secara  Penulisan laporan secara eksplanatif korelasional PERANAN PENELITI : deskriptif. PERANAN PENELITI :  Peneliti tidak terikat.  Keterlibatan pribadi.  Gambaran obyektif  Pengertian emphatik. 33
  • 34. PERBEDAAN APLIKASI PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF Mengukur variabel atau Tidak mengukur variabel, tetapi hubungan antar variabel. menjabarkan konsep. Rumusan masalah penelitian Rumusan masalah penelitian mempertanyakan deskripsi mempertanyakan cerita detail variabel atau hubungan antar dari konsep. variabel. Tujuan : menguji teori yang Tujuan : menemukan konsep sudah ada. atau hubungan antar konsep (teori). Teori berfungsi sebagai titik Teori berfungsi untuk tolak menjabarkan konsep menjelaskan bagaiman menjadi variabel yang akan fenomena sosial yang diteliti diukur. terjadi. 34
  • 35. PERBEDAAN APLIKASI PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF (Cont.......) PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF Menggunakan hipotesis sejak Hipotesis ditemukan pada akhir awal penelitian. penelitian Penyajian data berupa tabel Penyajian data berupa cerita rinci distribusi dan analisa data dari narasumber dan analisa data dengan statistik. secara interpretasi dan konseptualisasi. Pengumpulan data atau Pengumpulan data atau Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah menggunakan kuestioner peneliti yang menggunakan wawancara mendalam dan observasi 35
  • 36. PERBEDAAN APLIKASI PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF ( Cont ..... ) PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF Perspektif etik yaitu data sesuai Perspektif emik yaitu data indikator yang ditentukan oleh berupa pendapat, pengalaman peneliti, baik jumlah atau atau pandangan hidup jenisnya. narasumber. Menggunakan definisi Tidak perlu definisi operasional operasional untuk mengukur karena tidak mengukur variabel. variabel. Penentuan sampel berdasarkan Penentuan narasumber dengan kriteria populasi untuk prinsip kualitas dan kecukupan mendapatkan sampel yang informasi. representatif. Kesimpulan penelitian Kesimpulan penelitian berproses berproses secara deduktif secara induktif dalam bentuk dalam bentuk nilai – nilai temuan konsep. 36
  • 37. BAHAN BACAAN Babbie, E. R. 2001. The practice of Social Research. Wadsworth Publishing Company. Belmont, California. Guba, E. G., & Lincoln, Y. S. (1994). Competing paradigms in qualitative research. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Handbook of qualitative research. London: Sage. Kerlinger, F. N. 1986. Foundation of Behavioral Research. Third Edition. Holth, Rine Hart & Winston Inc. New York. Neuman, L. W. 1997. Social Research Methods : Qualitative and Quantitative Approaches. Allyn and Bacon. London. 37