SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Baixar para ler offline
Tuntutan Perkembangan Pendidikan Teknologi Kejuruan
di Bidang Teknologi Informasi
Wisnu Djatmiko
Jurusan Teknik Elektro FT - UNJ
Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan saat ini mulai memasuki era yang ditandai dengan gencarnya
inovasi teknologi informasi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang
selaras dengan tuntutan dunia kerja. Hari Sudrajat (2003) mengemukakan bahwa : “Muara dari
suatu proses pendidikan, apakah itu pendidikan yang bersifat akademik ataupun pendidikan
kejuruan adalah dunia kerja, baik sektor formal maupun sektor non formal”. Tingkat
keberhasilan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang akan sangat bergantung pada
sumber daya manusia sebagai aset bangsa dalam mengoptimalkan dan memaksimalkan
perkembangan seluruh sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya tersebut dapat dilakukan dan
ditempuh melalui pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan
non formal. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya
untuk memiliki keunggulan di dunia kerja, diantaranya melalui jalur pendidikan kejuruan.
Pendidikan kejuruan yang dikembangkan di Indonesia diantara-nya adalah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki
dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan
pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi
tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Kehadiran
SMK sekarang ini semakin didambakan masyarakat, khususnya masyarakat yang berkecimpung
langsung dalam dunia kerja. Dengan catatan, bahwa lulusan pendidikan kejuruan memang
mempunyai kualifikasi sebagai (calon) tenaga kerja yang memiliki keterampilan vokasional
tertentu sesuai dengan bidang keahliannya.
Gambaran tentang kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang disarikan dari Finch dan
Crunkilton (1979), bahwa : “Kualitas pendidikan kejuruan menerapkan ukuran ganda, yaitu
kualitas menurut ukuran sekolah atau in-school success standards dan kualitas menurut ukuran
masyarakat atau out-of school success standards”. Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilan
peserta didik dalam memenuhi tuntutan kurikuler yang telah diorientasikan pada tuntutan dunia
kerja, sedangkan kriteria kedua, meliputi keberhasilan peserta didik yang tertampilkan pada
kemampuan unjuk kerja sesuai dengan standar kompetensi nasional ataupun internasional
setelah mereka berada di lapangan kerja yang sebenarnya.
Upaya untuk mencapai kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan tuntutan dunia
kerja tersebut, perlu didasari dengan kurikulum yang dirancang dan dikembangkan dengan
prinsip kesesuaian dengan kebutuhan stake holders. Kurikulum pendidikan kejuruan secara
spesifik memiliki karakter yang mengarah kepada pembentukan kecakapan lulusan yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan tertentu. Kecakapan tersebut telah diakomodasi
dalam kurikulum SMK yang meliputi kelompok Normatif, Adaptif dan kelompok Produktif.
Kurikulum yang diimplementasikan di SMK saat ini, khusus untuk kelompok produktif masih
menggunakan kurikulum tahun 2004, sedangkan untuk kelompok normatif dan adaptif sudah
menggunakan model pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006. Pada
tataran implementasi kurikulum ini manuntut kreativitas guru di dalam memberikan
pengalaman belajar yang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik, karena betapa pun
baiknya kurikulum yang telah direncanakan pada akhirnya berhasil atau tidaknya sangat
tergantung pada sentuhan aktivitas dan kreativitas guru sebagai ujung tombak implementasi
suatu kurikulum.
Teknologi Informasi dalam wacana Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ditempatkan sebagai
variabel utama dalam mendukung terlaksananya manajemen pendidikan yang efisien, efektif,
berkeadilan, dan tentunya akuntabel, serta meningkatkan objektivitas pelayanan dan percepatan
peningkatan mutu yang tidak terbatas oleh ruang, waktu dan jarak. Kehadiran teknlogi
informasi saat ini telah membuktikan bahwa teknologi tersebut mampu memberikan sesuatu
yang semula sulit dilakukan dengan cara yang lain dan sangat mudah dilakukan bersamanya.
Aplikasi Teknologi informasi di bidang Pendidikan Teknologi Kejuruan digunakan sebagai
sarana untuk memperbaiki manajemen internal dan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan
yang telah hadir dengan berbagai model berbasis high tech information. Secara internal
digunakan sebagai management nforation system, decision support system da exsecutif support
system. Sedangkan dalam peningkatan pelayanan dalam bentuk otomatisasi pelayanan yang
integral dapat dihubungkan dengan media internet. Pelayanan pembelajaran berbasis digital
meliputi : computer based learning, on line learning, e-learning dan distance learning.
Teknologi informasi adalah sebuah transformasi, yaitu transformasi konsep dari suatu aplikasi
teknologi informasi dan bagaimana mentransformasikan konsep tersebut menjadi empirik.
Fokusnya bukan pada peralatan atau sarana elektroniknya, tetapi perubahan paradigma
pelayanan dan proses manajemen yang seharusnya terjadi didalamnya. Teknologi Informasi
dalam nuansa tersebut memiliki makna yang sesungguhnya adalah pelayanan prima kepada
stake holders yang didahului dengan proses manajemen yang efektif dan efisien.
Menurut Priyatno (2001) teknologi informasi dalam pengertian sempit mengarah pada sisi
teknologi dari sistem informasi yang mencakup hardware, software, database, network, dan
perangkat lainnya. Teknologi Informasi dipahami sebagai bagian dari sistem informasi namun
dalam pengertian luas teknologi informasi merupakan kumpulan sistem informasi, user, dan
manajemen dalam suatu organisasi.
Upaya meningkatkan pendayagunaan teknologi informasi melibatkan tiga hal pokok (Indrajit,
1999) yaitu (1) sistem informasi; (2) teknologi informasi; dan (3) manajemen informasi. Untuk
itu kita perlu mengikuti dengan cermat trend teknologi informasi antara lain cost performance,
information superhighways, jaringan komputer dan arsitektur client-server, interface grafik dan
interface user-friendly, dan storage memory terbaru serta teknologi expert system.
Pendidikan Kejuruan sesungguhnya merupakan jawaban yang paling tepat untuk mengatasi
masalah pengangguran dan masalah peningkatan kualitas SDM. Pembangunan Pendidikan
Kejuruan sesungguhnya identik dengan pembangunan ekonomi bangsa. Pendidikan Kejuruan
menjembatani antara manusia dan dunia kerja. Kondisi ekonomi dan kualitas mayoritas
manusia Indonesia saat ini membuat kita, masyarakat kejuruan harus mengakui kegagalan
pendidikan. Kegagalan adalah guru yang baik, namum tidak boleh diulang kembali.
Beberapa hal yang diduga sebagai penyebab kegagalan pendidikan kejuruan adalah pertama,
rendahnya profesionalisme pengelola (Sugiyono, 2003); kedua, lemahnya sinergi antar
lembaga-lembaga yang bertanggung-jawab dalam pembinaan Pendidikan Kejuruan baik di
lingkungan departemen pendidikan nasional maupun di pihak stake holders; ketiga, kurang
kuatnya komitmen pemerintah yang merangsang perhatian dan partisipasi stake holders untuk
berpartisipasi; keempat, rendahnya komitmen masyarakat pemakai stake holders yang dihasikan
pendidikan kejuruan; kelima, masih bertahannya pendapat masyarakat tentang apresiasi
terhadap pendidikan kejuruan; keenam, belum adanya visi yang disepakati bersama dan sistem
pembinaan yang jelas menjadikan pendidikan kita di Negara Indonesia.
Permasalahan
Bagaimanakah cara untuk memberi pengertian kepada semua pihak yang terkait dengan
Pendidikan Kejuruan bahwa telnolgi informasi pada Pendidikan Kejuruan sudah merupakan
suatu kebutuhan. Semua tantang dan hambatan yang ada saat ini harus diubah menjadi peluang
yang harus diraih. Semua tantangan dan peluang harus diklasifikasi untuk mendapatkan skala
prioritas dalam menemukan solusi yang solid untuk meningkatkan mutu pendidikan kejuruan di
Indonesia.
Kajian Teoritik
Tujuan pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Dari tujuan pendidikan kejuruan tersebut
mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan di samping menyiapkan tenaga kerja yang
profesional juga mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi sesuai dengan program kejuruan atau bidang keahlian.
Pendidikan kejuruan harus memandang anak didik sebagai individu yang selalu dalam proses
untuk mengembangkan pribadi dan segenap potensi yang dimilikinya. Pengembangan ini
menyangkut proses yang terjadi pada diri anak didik, seperti proses menjadi lebih dewasa,
menjadi lebih pandai, menjadi lebih matang, yang menyangkut proses perubahan akibat
pengaruh eksternal, antara lain berubahnya karir atau pekerjaan akibat perkembangan sosial
ekonomi masyarakat.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya menyediakan stimulus berupa pengalaman belajar untuk
membantu mereka dalam mengembangkan diri dan potensinya. Oleh karena itu, keunikan tiap
individu dalam berinteraksi dengan dunia luar melalui pengalaman belajar merupakan upaya
terintegrasi guna menunjang proses perkembangan diri anak didik secara optimal. Kondisi ini
tertampilkan dalam prinsip pendidikan kejuruan “learning by doing”, dengan kurikulum yang
berorientasi pada dunia kerja.
Tujuan dan isi pendidikan kejuruan senantiasa dibentuk oleh kebutuhan masyarakat yang
berubah begitu pesat, sekaligus juga harus berperan aktif dalam ikut serta menentukan tingkat
dan arah perubahan masyarakat dalam bidang kejuruannya tersebut.
Pendidikan kejuruan berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat, melalui
dua institusi sosial. Pertama, institusi sosial yang berupa struktur pekerjaan dengan organisasi,
pembagian peran atau tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan, perolehan dan
pemantapan karir. Institusi sosial yang kedua, berupa pendidikan dengan fungsi gandanya
sebagai media pelestarian budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial.
Tuntutan Perkembangan Pendidikan Kejuruan
Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pula pada pendidikan kejuruan,
karena saat ini tatanan kehidupan pada umumnya dan tatanan perekonomian pada khususnya
sedang mengalami pergeseran paradigma ke arah global. Pergeseran ini akan membuka peluang
kerja sama antar Negara semakin terbuka dan di sisi lain, persaingan antar Negara semakin
ketat. Untuk meningkatkan kemampuan persaingan dalam perdagangan bebas, diperlukan
serangkaian kekuatan daya saing yang tangguh, antara lain kemampuan manajemen, teknologi
dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan sumber daya aktif yang dapat
menentukan kelangsungan hidup dan kemenangan dalam persaingan suatu bangsa.
Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang
tangguh untuk menghadapi persaingan bebas. Termasuk pendidikan kejuruan yang menyiapkan
peserta didik atau sumber daya manusia yang memiliki kemampuan kerja sebagai tenaga kerja
menengah sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu sesuai dengan
tuntutan perkembangan pendidikan kejuruan, maka perlu adanya pembaharuan pendidikan dan
pelatihan kejuruan di SMK untuk masa depan.
Pendidikan kejuruan memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik
bekerja secara mandiri (wiraswasta) maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada. SMK
sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan
lulusan sebagaimana yang diharapkan dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber
daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya
adaptasi dan daya saing yang tinggi. Atas dasar itu, pengembangan kurikulum dalam rangka
penyempurnaan pendidikan menengah kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan dunia kerja.
Tuntutan peserta didik dan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja perlu dijadikan
sumber pijakan di dalam merumuskan tujuan pendidikan kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan
Pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu, yang dirumuskan dalam tujuan umum dan
tujuan khusus sebagai berikut.
Solusi Tuntutan Perkembangan Pendidikan Kejuruan di Bidang pemanfaatan Teknoligi
Informasi
Beberapa hal yang dapat dijadikan solusi tuntutan pemanfaatan perkembangan Teknologi
Informasi di Pendidkan Kejuruan dapat dijabarkan sebagai berikut.
Pertama, Teknologi informasi yang sudah berkembang pesat peru dimanfaatkan sebagai alat dan
media dalam pengelolaan Pendidikan Kejuruan. Informasi dan komunikasi antar dan inter-
lembaga yang bertanggung-jawab secara langsung dan tidak langsung harus dibuat lebih mudah
dan praktis dengan memanfaatkan teknologi informasi. Perlu dirancang sistem hubungan antar
sekolah dan stake holders, sehingga lembaga dan peroragan yang bertanggung-jawab
mempunyai akses untuk sharring yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan dan
penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pendidikan kejurusan dan dunia kerja.
Kedua, Perlunya sosialisasi eksistensi di bidang kejuran untuk tidak dibelokkan ke bidang
teknologi dan engineering. Bidang Kejuruan berkaitan dengan manusia dan dunia kerja.
Pengembangan teknologi merupakan bagian engineering tetapi bagaimana memersiapkan
manusia agar dapat berkarir dan sukses dalam bidang profesinya merupakan tanggung-jawab di
bidang pendidikan kejuruan.
Ketiga, Perlu pengembangan teknologi informasi. Institusi Pendidikan Kejuruan yang
menggunakan teknologi informasi harus berusaha untuk membangun infrastruktur dasar untuk
mendapatkan keuntungan dari teknogi komputer dan komunikasi yang digunakan, sehingga
diperlukan upaya yang semaksimal mungkin untuk memperkecil populasi warga institusi
pendidikan kejuruan yang gatek dengan teknologi informasi.
Keempat, Semua kebijakan dan strategi pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi
harus perlu memanajemeni faktor lingkungan organisasi Pendidikan Kejuruan yang diduga
dapat memberi tekanan pada organisasi, antara lain : Lingkungan yang kompleks,dan
bergejolak, kompetisi ketat dan ekonomi global, tanggung-jawab sosial, perubahan dan
ekspektasi dan konsumen, dan inovasi teknologi.
Kelima, keaktifan siswa/mahasiswa dalam memanfaatkan aneka sumber belajar yang ada,
guru/dosen juga harus dapat menunjukkan sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan
oleh siswa/mahasiswa. Konsekuensinya, guru/dosen harus memiliki pengetahuan tentang
teknologi informasi (akses terhadap informasi).
Kesimpulan
Kemajuan yang pesat di berbagai bidang terutama dalam bidang teknologi informasi membuat
peluang yang besar untuk menentukan skap dalam hal menerima, memilih dan memilah,
menolak segala informasi yang ada. Khususnya dalam kaitan belajar, telah tersedia aneka
sumber belajar, baik melalui media elektronik maupun media cetak. Disamping itu fenomena
alam pun dapat menjadi sumber belajar dan sumber inspirasi.
Agar dapat memiliki lulusan yang berkualitas, Lembaga pendidikan kejuruan harus dapat
memulai suatu gerakan baru dalam mengantisipasi perkembangan teknologi informasi, sehingga
lulusannya sesuai dengan kebutuhan pasar dan dapat bersaing untuk menunjukkan jati diri
lulusan lembaga pendidikan kejuruan.
Kepustakaan
1. Sugiyono (2003). Profesionalisasi Manajemen Pendidikan Kejuruan di Indonesia, Pidato
Pengukuhan Guru Besar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Simamora, L. (2002). Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk pendidikan jarak Jauh di
Indonesia: Makalah Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran, Jakarta
3. Sasmoko (2000). Virtual University. Artikel. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 22,
Maret 2000 hal 22 – 40. Jakarta: Litbang Dinas.

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Melakukan perawatan pheriperal (1)
Melakukan perawatan pheriperal (1)Melakukan perawatan pheriperal (1)
Melakukan perawatan pheriperal (1)
sptrbt
 
Melakukan perawatan pheriperal (2)
Melakukan perawatan pheriperal (2)Melakukan perawatan pheriperal (2)
Melakukan perawatan pheriperal (2)
sptrbt
 
Melakukan perawatan pheriperal (3)
Melakukan perawatan pheriperal (3)Melakukan perawatan pheriperal (3)
Melakukan perawatan pheriperal (3)
sptrbt
 
Perawatan komputer (2)
Perawatan komputer (2)Perawatan komputer (2)
Perawatan komputer (2)
sptrbt
 
Melakukan perawatan pheriperal (4)
Melakukan perawatan pheriperal (4)Melakukan perawatan pheriperal (4)
Melakukan perawatan pheriperal (4)
sptrbt
 
Perawatan komputer (4)
Perawatan komputer (4)Perawatan komputer (4)
Perawatan komputer (4)
sptrbt
 
Kk3 (MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL)
Kk3 (MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL)Kk3 (MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL)
Kk3 (MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL)
Danial Ahadian
 
Kk2 (MENERAPKAN FUNGSI PERIPERHAL DAN INSTALASI PC)
Kk2 (MENERAPKAN FUNGSI PERIPERHAL DAN INSTALASI PC)Kk2 (MENERAPKAN FUNGSI PERIPERHAL DAN INSTALASI PC)
Kk2 (MENERAPKAN FUNGSI PERIPERHAL DAN INSTALASI PC)
Danial Ahadian
 
Kk6 melakukan perawatan pc
Kk6 melakukan perawatan pcKk6 melakukan perawatan pc
Kk6 melakukan perawatan pc
Wahyu S
 
Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)
Danial Ahadian
 
Perawatan komputer (1)
Perawatan komputer (1)Perawatan komputer (1)
Perawatan komputer (1)
sptrbt
 
Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GU...
Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GU...Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GU...
Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GU...
Danial Ahadian
 
05. melakukan perawatan pc
05. melakukan perawatan pc05. melakukan perawatan pc
05. melakukan perawatan pc
Eko Supriyadi
 
Kk4 (Perbaikan dan Setting Ulang Sistem PC)
Kk4 (Perbaikan dan Setting Ulang Sistem PC)Kk4 (Perbaikan dan Setting Ulang Sistem PC)
Kk4 (Perbaikan dan Setting Ulang Sistem PC)
Danial Ahadian
 
Kk5 (MELAKUKAN PERAWATAN PERIFERAL)
Kk5 (MELAKUKAN PERAWATAN PERIFERAL)Kk5 (MELAKUKAN PERAWATAN PERIFERAL)
Kk5 (MELAKUKAN PERAWATAN PERIFERAL)
Danial Ahadian
 

Destaque (20)

Melakukan perawatan pheriperal (1)
Melakukan perawatan pheriperal (1)Melakukan perawatan pheriperal (1)
Melakukan perawatan pheriperal (1)
 
Melakukan perawatan pheriperal (2)
Melakukan perawatan pheriperal (2)Melakukan perawatan pheriperal (2)
Melakukan perawatan pheriperal (2)
 
Kk6
Kk6Kk6
Kk6
 
Melakukan perawatan pheriperal (3)
Melakukan perawatan pheriperal (3)Melakukan perawatan pheriperal (3)
Melakukan perawatan pheriperal (3)
 
Sejarah dan Perkembangan Memori External
Sejarah dan Perkembangan Memori ExternalSejarah dan Perkembangan Memori External
Sejarah dan Perkembangan Memori External
 
Perawatan komputer (2)
Perawatan komputer (2)Perawatan komputer (2)
Perawatan komputer (2)
 
Melakukan perawatan pheriperal (4)
Melakukan perawatan pheriperal (4)Melakukan perawatan pheriperal (4)
Melakukan perawatan pheriperal (4)
 
Perawatan komputer (4)
Perawatan komputer (4)Perawatan komputer (4)
Perawatan komputer (4)
 
Kk3 (MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL)
Kk3 (MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL)Kk3 (MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL)
Kk3 (MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL)
 
Kk2 (MENERAPKAN FUNGSI PERIPERHAL DAN INSTALASI PC)
Kk2 (MENERAPKAN FUNGSI PERIPERHAL DAN INSTALASI PC)Kk2 (MENERAPKAN FUNGSI PERIPERHAL DAN INSTALASI PC)
Kk2 (MENERAPKAN FUNGSI PERIPERHAL DAN INSTALASI PC)
 
Kk6 melakukan perawatan pc
Kk6 melakukan perawatan pcKk6 melakukan perawatan pc
Kk6 melakukan perawatan pc
 
Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)Kk1 (elektronika analog dan digital)
Kk1 (elektronika analog dan digital)
 
Perawatan komputer (1)
Perawatan komputer (1)Perawatan komputer (1)
Perawatan komputer (1)
 
Magnetic disk
Magnetic diskMagnetic disk
Magnetic disk
 
Modul melakukan perawatan pc
Modul  melakukan perawatan pcModul  melakukan perawatan pc
Modul melakukan perawatan pc
 
Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GU...
Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GU...Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GU...
Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GU...
 
melakukan perawatan pc
melakukan perawatan pc melakukan perawatan pc
melakukan perawatan pc
 
05. melakukan perawatan pc
05. melakukan perawatan pc05. melakukan perawatan pc
05. melakukan perawatan pc
 
Kk4 (Perbaikan dan Setting Ulang Sistem PC)
Kk4 (Perbaikan dan Setting Ulang Sistem PC)Kk4 (Perbaikan dan Setting Ulang Sistem PC)
Kk4 (Perbaikan dan Setting Ulang Sistem PC)
 
Kk5 (MELAKUKAN PERAWATAN PERIFERAL)
Kk5 (MELAKUKAN PERAWATAN PERIFERAL)Kk5 (MELAKUKAN PERAWATAN PERIFERAL)
Kk5 (MELAKUKAN PERAWATAN PERIFERAL)
 

Último

Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Ika Putri
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
FORTRESS
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 

Último (20)

STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 

42962096 3-5-makalah-wisnu-untuk-aptekindo

  • 1. Tuntutan Perkembangan Pendidikan Teknologi Kejuruan di Bidang Teknologi Informasi Wisnu Djatmiko Jurusan Teknik Elektro FT - UNJ Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini mulai memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi informasi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja. Hari Sudrajat (2003) mengemukakan bahwa : “Muara dari suatu proses pendidikan, apakah itu pendidikan yang bersifat akademik ataupun pendidikan kejuruan adalah dunia kerja, baik sektor formal maupun sektor non formal”. Tingkat keberhasilan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa dalam mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya tersebut dapat dilakukan dan ditempuh melalui pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya untuk memiliki keunggulan di dunia kerja, diantaranya melalui jalur pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan yang dikembangkan di Indonesia diantara-nya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Kehadiran SMK sekarang ini semakin didambakan masyarakat, khususnya masyarakat yang berkecimpung langsung dalam dunia kerja. Dengan catatan, bahwa lulusan pendidikan kejuruan memang mempunyai kualifikasi sebagai (calon) tenaga kerja yang memiliki keterampilan vokasional tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Gambaran tentang kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang disarikan dari Finch dan Crunkilton (1979), bahwa : “Kualitas pendidikan kejuruan menerapkan ukuran ganda, yaitu kualitas menurut ukuran sekolah atau in-school success standards dan kualitas menurut ukuran masyarakat atau out-of school success standards”. Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilan peserta didik dalam memenuhi tuntutan kurikuler yang telah diorientasikan pada tuntutan dunia kerja, sedangkan kriteria kedua, meliputi keberhasilan peserta didik yang tertampilkan pada kemampuan unjuk kerja sesuai dengan standar kompetensi nasional ataupun internasional setelah mereka berada di lapangan kerja yang sebenarnya. Upaya untuk mencapai kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja tersebut, perlu didasari dengan kurikulum yang dirancang dan dikembangkan dengan prinsip kesesuaian dengan kebutuhan stake holders. Kurikulum pendidikan kejuruan secara spesifik memiliki karakter yang mengarah kepada pembentukan kecakapan lulusan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan tertentu. Kecakapan tersebut telah diakomodasi dalam kurikulum SMK yang meliputi kelompok Normatif, Adaptif dan kelompok Produktif. Kurikulum yang diimplementasikan di SMK saat ini, khusus untuk kelompok produktif masih menggunakan kurikulum tahun 2004, sedangkan untuk kelompok normatif dan adaptif sudah menggunakan model pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006. Pada tataran implementasi kurikulum ini manuntut kreativitas guru di dalam memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik, karena betapa pun baiknya kurikulum yang telah direncanakan pada akhirnya berhasil atau tidaknya sangat
  • 2. tergantung pada sentuhan aktivitas dan kreativitas guru sebagai ujung tombak implementasi suatu kurikulum. Teknologi Informasi dalam wacana Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ditempatkan sebagai variabel utama dalam mendukung terlaksananya manajemen pendidikan yang efisien, efektif, berkeadilan, dan tentunya akuntabel, serta meningkatkan objektivitas pelayanan dan percepatan peningkatan mutu yang tidak terbatas oleh ruang, waktu dan jarak. Kehadiran teknlogi informasi saat ini telah membuktikan bahwa teknologi tersebut mampu memberikan sesuatu yang semula sulit dilakukan dengan cara yang lain dan sangat mudah dilakukan bersamanya. Aplikasi Teknologi informasi di bidang Pendidikan Teknologi Kejuruan digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki manajemen internal dan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang telah hadir dengan berbagai model berbasis high tech information. Secara internal digunakan sebagai management nforation system, decision support system da exsecutif support system. Sedangkan dalam peningkatan pelayanan dalam bentuk otomatisasi pelayanan yang integral dapat dihubungkan dengan media internet. Pelayanan pembelajaran berbasis digital meliputi : computer based learning, on line learning, e-learning dan distance learning. Teknologi informasi adalah sebuah transformasi, yaitu transformasi konsep dari suatu aplikasi teknologi informasi dan bagaimana mentransformasikan konsep tersebut menjadi empirik. Fokusnya bukan pada peralatan atau sarana elektroniknya, tetapi perubahan paradigma pelayanan dan proses manajemen yang seharusnya terjadi didalamnya. Teknologi Informasi dalam nuansa tersebut memiliki makna yang sesungguhnya adalah pelayanan prima kepada stake holders yang didahului dengan proses manajemen yang efektif dan efisien. Menurut Priyatno (2001) teknologi informasi dalam pengertian sempit mengarah pada sisi teknologi dari sistem informasi yang mencakup hardware, software, database, network, dan perangkat lainnya. Teknologi Informasi dipahami sebagai bagian dari sistem informasi namun dalam pengertian luas teknologi informasi merupakan kumpulan sistem informasi, user, dan manajemen dalam suatu organisasi. Upaya meningkatkan pendayagunaan teknologi informasi melibatkan tiga hal pokok (Indrajit, 1999) yaitu (1) sistem informasi; (2) teknologi informasi; dan (3) manajemen informasi. Untuk itu kita perlu mengikuti dengan cermat trend teknologi informasi antara lain cost performance, information superhighways, jaringan komputer dan arsitektur client-server, interface grafik dan interface user-friendly, dan storage memory terbaru serta teknologi expert system. Pendidikan Kejuruan sesungguhnya merupakan jawaban yang paling tepat untuk mengatasi masalah pengangguran dan masalah peningkatan kualitas SDM. Pembangunan Pendidikan Kejuruan sesungguhnya identik dengan pembangunan ekonomi bangsa. Pendidikan Kejuruan menjembatani antara manusia dan dunia kerja. Kondisi ekonomi dan kualitas mayoritas manusia Indonesia saat ini membuat kita, masyarakat kejuruan harus mengakui kegagalan pendidikan. Kegagalan adalah guru yang baik, namum tidak boleh diulang kembali. Beberapa hal yang diduga sebagai penyebab kegagalan pendidikan kejuruan adalah pertama, rendahnya profesionalisme pengelola (Sugiyono, 2003); kedua, lemahnya sinergi antar lembaga-lembaga yang bertanggung-jawab dalam pembinaan Pendidikan Kejuruan baik di lingkungan departemen pendidikan nasional maupun di pihak stake holders; ketiga, kurang kuatnya komitmen pemerintah yang merangsang perhatian dan partisipasi stake holders untuk berpartisipasi; keempat, rendahnya komitmen masyarakat pemakai stake holders yang dihasikan pendidikan kejuruan; kelima, masih bertahannya pendapat masyarakat tentang apresiasi terhadap pendidikan kejuruan; keenam, belum adanya visi yang disepakati bersama dan sistem pembinaan yang jelas menjadikan pendidikan kita di Negara Indonesia.
  • 3. Permasalahan Bagaimanakah cara untuk memberi pengertian kepada semua pihak yang terkait dengan Pendidikan Kejuruan bahwa telnolgi informasi pada Pendidikan Kejuruan sudah merupakan suatu kebutuhan. Semua tantang dan hambatan yang ada saat ini harus diubah menjadi peluang yang harus diraih. Semua tantangan dan peluang harus diklasifikasi untuk mendapatkan skala prioritas dalam menemukan solusi yang solid untuk meningkatkan mutu pendidikan kejuruan di Indonesia. Kajian Teoritik Tujuan pendidikan kejuruan Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Dari tujuan pendidikan kejuruan tersebut mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan di samping menyiapkan tenaga kerja yang profesional juga mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program kejuruan atau bidang keahlian. Pendidikan kejuruan harus memandang anak didik sebagai individu yang selalu dalam proses untuk mengembangkan pribadi dan segenap potensi yang dimilikinya. Pengembangan ini menyangkut proses yang terjadi pada diri anak didik, seperti proses menjadi lebih dewasa, menjadi lebih pandai, menjadi lebih matang, yang menyangkut proses perubahan akibat pengaruh eksternal, antara lain berubahnya karir atau pekerjaan akibat perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Pendidikan kejuruan merupakan upaya menyediakan stimulus berupa pengalaman belajar untuk membantu mereka dalam mengembangkan diri dan potensinya. Oleh karena itu, keunikan tiap individu dalam berinteraksi dengan dunia luar melalui pengalaman belajar merupakan upaya terintegrasi guna menunjang proses perkembangan diri anak didik secara optimal. Kondisi ini tertampilkan dalam prinsip pendidikan kejuruan “learning by doing”, dengan kurikulum yang berorientasi pada dunia kerja. Tujuan dan isi pendidikan kejuruan senantiasa dibentuk oleh kebutuhan masyarakat yang berubah begitu pesat, sekaligus juga harus berperan aktif dalam ikut serta menentukan tingkat dan arah perubahan masyarakat dalam bidang kejuruannya tersebut. Pendidikan kejuruan berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat, melalui dua institusi sosial. Pertama, institusi sosial yang berupa struktur pekerjaan dengan organisasi, pembagian peran atau tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan, perolehan dan pemantapan karir. Institusi sosial yang kedua, berupa pendidikan dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial. Tuntutan Perkembangan Pendidikan Kejuruan Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pula pada pendidikan kejuruan, karena saat ini tatanan kehidupan pada umumnya dan tatanan perekonomian pada khususnya sedang mengalami pergeseran paradigma ke arah global. Pergeseran ini akan membuka peluang kerja sama antar Negara semakin terbuka dan di sisi lain, persaingan antar Negara semakin ketat. Untuk meningkatkan kemampuan persaingan dalam perdagangan bebas, diperlukan serangkaian kekuatan daya saing yang tangguh, antara lain kemampuan manajemen, teknologi
  • 4. dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan sumber daya aktif yang dapat menentukan kelangsungan hidup dan kemenangan dalam persaingan suatu bangsa. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh untuk menghadapi persaingan bebas. Termasuk pendidikan kejuruan yang menyiapkan peserta didik atau sumber daya manusia yang memiliki kemampuan kerja sebagai tenaga kerja menengah sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan kejuruan, maka perlu adanya pembaharuan pendidikan dan pelatihan kejuruan di SMK untuk masa depan. Pendidikan kejuruan memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri (wiraswasta) maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada. SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi. Atas dasar itu, pengembangan kurikulum dalam rangka penyempurnaan pendidikan menengah kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja. Tuntutan peserta didik dan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja perlu dijadikan sumber pijakan di dalam merumuskan tujuan pendidikan kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu, yang dirumuskan dalam tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut. Solusi Tuntutan Perkembangan Pendidikan Kejuruan di Bidang pemanfaatan Teknoligi Informasi Beberapa hal yang dapat dijadikan solusi tuntutan pemanfaatan perkembangan Teknologi Informasi di Pendidkan Kejuruan dapat dijabarkan sebagai berikut. Pertama, Teknologi informasi yang sudah berkembang pesat peru dimanfaatkan sebagai alat dan media dalam pengelolaan Pendidikan Kejuruan. Informasi dan komunikasi antar dan inter- lembaga yang bertanggung-jawab secara langsung dan tidak langsung harus dibuat lebih mudah dan praktis dengan memanfaatkan teknologi informasi. Perlu dirancang sistem hubungan antar sekolah dan stake holders, sehingga lembaga dan peroragan yang bertanggung-jawab mempunyai akses untuk sharring yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pendidikan kejurusan dan dunia kerja. Kedua, Perlunya sosialisasi eksistensi di bidang kejuran untuk tidak dibelokkan ke bidang teknologi dan engineering. Bidang Kejuruan berkaitan dengan manusia dan dunia kerja. Pengembangan teknologi merupakan bagian engineering tetapi bagaimana memersiapkan manusia agar dapat berkarir dan sukses dalam bidang profesinya merupakan tanggung-jawab di bidang pendidikan kejuruan. Ketiga, Perlu pengembangan teknologi informasi. Institusi Pendidikan Kejuruan yang menggunakan teknologi informasi harus berusaha untuk membangun infrastruktur dasar untuk mendapatkan keuntungan dari teknogi komputer dan komunikasi yang digunakan, sehingga diperlukan upaya yang semaksimal mungkin untuk memperkecil populasi warga institusi pendidikan kejuruan yang gatek dengan teknologi informasi.
  • 5. Keempat, Semua kebijakan dan strategi pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi harus perlu memanajemeni faktor lingkungan organisasi Pendidikan Kejuruan yang diduga dapat memberi tekanan pada organisasi, antara lain : Lingkungan yang kompleks,dan bergejolak, kompetisi ketat dan ekonomi global, tanggung-jawab sosial, perubahan dan ekspektasi dan konsumen, dan inovasi teknologi. Kelima, keaktifan siswa/mahasiswa dalam memanfaatkan aneka sumber belajar yang ada, guru/dosen juga harus dapat menunjukkan sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan oleh siswa/mahasiswa. Konsekuensinya, guru/dosen harus memiliki pengetahuan tentang teknologi informasi (akses terhadap informasi). Kesimpulan Kemajuan yang pesat di berbagai bidang terutama dalam bidang teknologi informasi membuat peluang yang besar untuk menentukan skap dalam hal menerima, memilih dan memilah, menolak segala informasi yang ada. Khususnya dalam kaitan belajar, telah tersedia aneka sumber belajar, baik melalui media elektronik maupun media cetak. Disamping itu fenomena alam pun dapat menjadi sumber belajar dan sumber inspirasi. Agar dapat memiliki lulusan yang berkualitas, Lembaga pendidikan kejuruan harus dapat memulai suatu gerakan baru dalam mengantisipasi perkembangan teknologi informasi, sehingga lulusannya sesuai dengan kebutuhan pasar dan dapat bersaing untuk menunjukkan jati diri lulusan lembaga pendidikan kejuruan. Kepustakaan 1. Sugiyono (2003). Profesionalisasi Manajemen Pendidikan Kejuruan di Indonesia, Pidato Pengukuhan Guru Besar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Simamora, L. (2002). Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk pendidikan jarak Jauh di Indonesia: Makalah Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran, Jakarta 3. Sasmoko (2000). Virtual University. Artikel. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 22, Maret 2000 hal 22 – 40. Jakarta: Litbang Dinas.