Dokumen tersebut membahas perbedaan antara Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC). QA lebih fokus pada memberikan jaminan bahwa persyaratan mutu akan terpenuhi melalui audit dan analisis, sedangkan QC lebih fokus pada pemenuhan persyaratan mutu melalui inspeksi selama proses produksi. Dokumen tersebut juga menjelaskan sejarah perkembangan konsep mutu dari inspeksi, pengendalian mutu, hingga penjaminan mutu dan
Perbedaan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
1. PERBEDAAN
QUALITY ASSURANCE & QUALITY CONTROL
Ridwan Mahmudi
NIM: 222141508
TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
TRISAKTI INTERNATIONAL BUSINESS SCHOOL
PROGRAM PASCASARJANA - DOCTOR STRATEGIC MANAGEMENT
MATA KULIAH: QUALITY MANAGEMENT
DOSEN : Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, Ph.D
NILAI = 100
3. Quality Assurance (Penjaminan Mutu) adalah rangkaian tindakan terencana, sistematis dan
ditunjukan untuk meyakinkan pelanggan bahwa persyaratan yang telah ditetapkan akan
dijamin tercapainya. QA lebih berperan sebagai Analyst untuk memperbaiki suatu
produk/service yang datanya diperoleh dari sampling bagian QC, feedback dari internal
perusahaan maupun adanya complain yang diterima dari customer. Selain itu, QA juga
umumnya berperan sebagai sertifikasi atas terjaminnya mutu suatu produk/service.
Berdasarkan ISO 9000-2000 section 3.2.11 (QMS-Fundamentals and Vocabulary), Quality
Assurance “Part of quality management focus on providing confidence that quality
requirements will be fulfilled”. Ini berarti bahwa Quality Assurance terfokus kepada
pemberian jaminan /keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi.
Menurut ISO 9000-2000 section 3.2.10 (QMS-Fundamentals and Vocabulary), Quality
Control “Part of quality management focused on fulfilling quality requirements”.
Berdasarkan arti tersebut, QC berfokus kepada pemenuhan persyaratan mutu suatu
produk atau service.
4.
5. 1. Inspeksi (Inspection)
Pada tahun 1920-an, para inspector mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Namun,
inspector pada zaman tersebut tidaklah independen. Hal ini menyebabkan adanya kecurangan
akibat adanya beberapa kepentingan. Seandainya inspector melakukan penolakan terhadap suatu
proses produksi akibat output yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka bagian
pabrik akan tetap meloloskannya tanpa memperhatikan mutu dari output yang dihasilkan.
2. Pengendalian Mutu (Quality Control)
Adanya Perang Dunia II pada tahun 1924-an, mengharuskan dihasilkannya produk militer yang
bebas cacat. Cara yang digunakan yaitu adanya pengendalian mutu selama memproduksi produk
militer tersebut. Hal ini menyebabkan para inspector beralih menjadi para pengendali mutu. Untuk
mendapatkan hasil penilaian mutu produk militer yang baik, maka para pengendali mutu ini
merupakan pihak yang independen.
3. Penjaminan Mutu (Quality Assurance)
Sehubungan dengan adanya rekomendasi yang diajukan oleh para teknik-teknik statistik terkait
dengan pengendalian mutu produk, perlu adanya pihak yang melakukan pengambilan keputusan.
Hal ini kemudian menyebabkan adanya perkembangan pengendalian mutu menjadi penjaminan
mutu (Quality Assurance). QA bertanggung jawab memastikan proses yang berjalan dengan
produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan melalui pelaksanaan
audit, pelatihan dan analisis kinerja.
4. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)
Mutu fungsi produksi bukanlah satu-satunya hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Seiring dengan perkembangannya, manajemen mutu tidak hanya menjadi tanggung jawab bagian
tertentu, tetapi menjadi tanggung jawab setiap individu dalam perusahaan. Inilah yang disebut
dengan Total Quality Management.
6.
7. Dalam perusahaan besar, QA dan QC umumnya dipisahkan
dan memiliki struktur organisasi masing-masing. Namun bagi
perusahaan menengah/kecil, QA dan QC umumnya digabung.
QA dalam perusahaan besar yang telah memiliki sertifikasi
ISO, ruang lingkup yang dimilikinya lebih besar dalam
menjamin mutu produk/service serta berhak melakukan
review terhadap standar/metode analisa yang berlaku saat ini
demi menjamin tercapainya suatu mutu yang diharapkan
8. refference
Juvina, Magna Transforma Consulting Group
http://magnatransformaprovidencia.blogspot.co.id/2015/08/quality-assurance-vs-
quality-control.html
http://www.slideshare.net/dhiengs/quality-assurance-vs-quality-controlaudit-
prof-dr-syamsir-abduh-universitas-trisakti