SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
Nama: bayu
NPM: 19410239
 kelas: 2IB02
Penanggulangan bencana
• Bangsa Indonesia sudah sangat akrab dengan berbagai jenis bencana
  alam,karena wilayah kepulauan Indonesia dilintasi oleh 3 jalur vulkanis,3
  jalur gempa dan 3 pula rangkaian platnya yang lebih dinamis dari pada
  kawasan lainnya.Oleh sebab itu,wilayah kepulauan Indonesia sering juga
  disebut orang sebagai kawasan “cincin api”yang mengitari dan memotong
  wilayah nusantara .Namun anehnya meskipun sudah menyadari ,bahwa
  wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu
  wilayah “akrab bencana”,tetapi jika bencana terjadi senantiasa pula aksi
  tanggap daruratnya tidak terkordinasikan dengan baik.Dan hal tersebut
  senantiasa pula terulang kembali sebagaimana halnya terulangnya
  bencana alam itu sendiri.
• Proses penanggulangan bencana alam di Indonesia yang kurang
  terkordinasi dengan baik,mengakibatkan proses penanggulangan
  bantuannya pun kurang merata .Padahal selalu tanggapan masyarakat
  Indonesia sangat cepat dalam membantu daerah-daerah yang ditimpa
  bencana alam tersebut, tetapi karena kurang kordinasi bantuan -bantuan
  tersebut tetap tidak merata,serta kurang pula mencapai sasarannya
  .Kekurang tepat gunanya bantuan yang datang,boleh jadi bisa menambah
  jumlah korban yang semestinya bisa dikurangi itu.
• Dalam konteks ini kemungkinan bisa diambil suatu pembelajaran tentang
  proses penanggulangan bencana alam yang dilakukan oleh Khalifah Umar
  Bin Khattab ,sebagai Khalifah kedua dari Khalifah Ar Rasyidin yang sangat
  bijaksana itu.Khalifah Umar Bin Khattab melakukannya dengan sangat
  profesional dan sangat efektif dan efisien, sehingga segala bantuan tepat
  sasarannya serta para korbanpun merasa sangat puas karena layanannya
  sangat baik.
• Pada masa pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab datang suatu masa
  paceklik di seluruh kawasan jazirah Arab,sehingga kebanyakan tanaman
  para petani gagal panen karena lahan-lahannya kekurangan air
  ,termasuk di lahan-lahan di lembah Sungai Euprat,Tigris dan Nil yang
  biasanya sangat subur tersebut turut pula terkena dampaknya. Karena
  masa paceklik tersebut,maka berbagai kabilah Arab dari berbagai wilayah
  yang luas itu membanjiri kota Madinah,pusat pemerintahan Khalifah
  Umar Bin Khattab,untuk meminta bantuan dari pihak pemerintah .
• Untuk menanggulangi bencana alam tersebut,Khalifah Umar bin Khattab
  segera membentuk suatu tim sosial yang bertugas untuk memberikan
  bantuan pangan kepada korban yang semakin banyak membanjiri kota
  Madinah.Tim Sosial tersebut terdiri dari Yazid bin Ukhtinnamur,Miswar bin
  Makhramah,Abdurrahman bin Abdul Qari dan Abdullah bin Utbah bin
  Mas’ud.Setiap sore keempat mereka berkumpul di kediaman Khalifah
  Umar bin Khattab untuk melaporkan berbagai aktifitas mereka
  sehari,bersamaan merencanakan program-program kerja untuk hari-hari
  selanjutnya .
• Setiap orang dari anggota “Tim Sosial “ tersebut ditempatkan pada pos-
  pos mereka masing-masing di perbatasan kota Madinah,untuk mencatat
  hilir mudiknya orang yang masuk dan keluar kota Madinah yang mencari
  bantuan pangan tersebut.Pada suatu malam Khalifah Umar bin Khattab
  pernah berkata:”Hitunglah orang -orang yang makan malam di tempat
  ini”,dan setelah dihitung dengan sangat cermat ternyata jumlahnya tujuh
  ribu orang. Lalu selanjutnya Khalifah Umar bin Khattab berkata
  lagi:”Hitunglah jumlah keluarga yang tidak mampu datang kemari”,dan
  tim sosial segera menghitungnya dengan cermat yang ternyata jumlahnya
  ada empar puluh ribu orang.
• Panitia terus mencatat setiap orang dan keluarga yang datang ke kota
  Madinah,yang tampaknya terus bertambah jumlahnya.Pada suatu malam
  setelah dihitung ,dan ternyata jumlah orang yang makan malam itu
  dikediaman Amirul Mukminin,Khalifah Umar bin Khattab berjumlah
  sepuluh ribu orang,sedangkan yang tidak ikut hadir di kediaman Khalifah
  diperkirakan sekitar lima puluh ribu orang.Dan para pendatang tersebut
  tetap tinggal di kota Madinah sampai berakhirnya masa paceklik yang
  melanda kawasan Arab.
•   Ketika musim paceklik dengan datangnya musim hujan,maka segera Khalifah
    Umar Bin Khattab mengintruksikan Tim Sosial tersebut untuk mengantarkan
    keberangkatan kabilah-kabilah Arab itu ke kampung mereka masing-
    masing.Dan setiap rombongan(kabilah)di beri perbekalan bahan makanan
    secukupnya.Selama terjadi musim paceklik itu Khalifah Umar bin Khattab
    senantiasa sibuk menyiapkan bahan makanan ,bahkan sering pula Khalifah
    Umar sendiri yang memasak makanan untuk di hidangkan kepada para korban
    tersebut.Dan selama itu pula Amirul Mukminin,Khalifah Umar bin Khattab
    tidak pernah makan di rumah keluarganya.
•   Kemungkinan dari cara-cara Khalifah Umar bin Khattab menanggulangi
    bencana paceklik tersebut, yang tidak hanya menunjuk sebuah tim sosialnya
    saja yang berkerja keras untuk menanggulanginya.Akan tetapi bahkan beliau
    sendiri aktif sekali dalam melayani para korban tersebut.Kemudian beliau
    menyuruh tim sosialnya mengantar para korban kekampungnya masing-
    masing setelah musim paceklik berakhir,dan selama korban masih
    membutuhkan bantuannya beliau selalu pula bersedia melayaninya.
• Selama musim paceklik berduyun -duyun orang mendatangi Madinah
  untuk minta bantuan kepada pemerintah muslim waktu itu,yang dilayani
  dengan amat baik oleh Khalifah Umar bin Khattab.Bahkan beliau sendiri
  sangat aktif dalam melayani korban,sehingga selama itu pula tidak pernah
  pulang kepada keluarganya.Berbeda dengan tim penanggulangan bencana
  alam di Indonesia,yang seringkali kurang pengawasan sehingga sering kali
  bantuan tidak mencapai sasaran.Dan tidak jarang karena kurang
  kordinasi,serta terlalu longgar pengawasannya sehingga bantuan-bantuan
  kepada para korban bencana alam sering diterima oleh yang tidak berhak
  menerimanya.Dan juga jika bencana alam datang,maka berbagai
  organisasi masayarakat dan Partai Politik pun ikut memamfaatkan
  momentum itu untuk memasarkan produknya atau berkampanye demi
  keuntunganya.
• Berbagai bantuan mereka kepada para korban bencana alam ,seringkali
  diselipkan dengan embel-embel atau bendera-bendera organiasai sosial
  politik tertentu .Hal tersebut semakin semarak jika disorot oleh berbagai
  media cetak dan elektronika,namun setelah masa tanggap darurat
  berakhir maka berakhir pula hiruk pikuknya mereka.Akhirnya para korban
  bencana alampun tinggal dalam penderitaan,karena bantuan-bantuan
  yang sudah adapun belum sampai kepada yang membutuhkannya.Coba
  lihat ! para korban gempa dan tsunami Aceh-Nias, dan korban bencana
  gempa Yogya,Lapindo Brantas,Tsunami Mentawai danm sebagainya.

Mais conteúdo relacionado

Mais de dabol_ajah

Mais de dabol_ajah (14)

Masalah lingkungan
Masalah lingkunganMasalah lingkungan
Masalah lingkungan
 
Softskill 4
Softskill 4Softskill 4
Softskill 4
 
Softskill 4
Softskill 4Softskill 4
Softskill 4
 
Softskill3
Softskill3Softskill3
Softskill3
 
Softskill2
Softskill2Softskill2
Softskill2
 
Soft skill
Soft skillSoft skill
Soft skill
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindo
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
1
11
1
 
1
11
1
 

Pnanggulangan

  • 2. Penanggulangan bencana • Bangsa Indonesia sudah sangat akrab dengan berbagai jenis bencana alam,karena wilayah kepulauan Indonesia dilintasi oleh 3 jalur vulkanis,3 jalur gempa dan 3 pula rangkaian platnya yang lebih dinamis dari pada kawasan lainnya.Oleh sebab itu,wilayah kepulauan Indonesia sering juga disebut orang sebagai kawasan “cincin api”yang mengitari dan memotong wilayah nusantara .Namun anehnya meskipun sudah menyadari ,bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu wilayah “akrab bencana”,tetapi jika bencana terjadi senantiasa pula aksi tanggap daruratnya tidak terkordinasikan dengan baik.Dan hal tersebut senantiasa pula terulang kembali sebagaimana halnya terulangnya bencana alam itu sendiri.
  • 3. • Proses penanggulangan bencana alam di Indonesia yang kurang terkordinasi dengan baik,mengakibatkan proses penanggulangan bantuannya pun kurang merata .Padahal selalu tanggapan masyarakat Indonesia sangat cepat dalam membantu daerah-daerah yang ditimpa bencana alam tersebut, tetapi karena kurang kordinasi bantuan -bantuan tersebut tetap tidak merata,serta kurang pula mencapai sasarannya .Kekurang tepat gunanya bantuan yang datang,boleh jadi bisa menambah jumlah korban yang semestinya bisa dikurangi itu.
  • 4. • Dalam konteks ini kemungkinan bisa diambil suatu pembelajaran tentang proses penanggulangan bencana alam yang dilakukan oleh Khalifah Umar Bin Khattab ,sebagai Khalifah kedua dari Khalifah Ar Rasyidin yang sangat bijaksana itu.Khalifah Umar Bin Khattab melakukannya dengan sangat profesional dan sangat efektif dan efisien, sehingga segala bantuan tepat sasarannya serta para korbanpun merasa sangat puas karena layanannya sangat baik. • Pada masa pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab datang suatu masa paceklik di seluruh kawasan jazirah Arab,sehingga kebanyakan tanaman para petani gagal panen karena lahan-lahannya kekurangan air ,termasuk di lahan-lahan di lembah Sungai Euprat,Tigris dan Nil yang biasanya sangat subur tersebut turut pula terkena dampaknya. Karena masa paceklik tersebut,maka berbagai kabilah Arab dari berbagai wilayah yang luas itu membanjiri kota Madinah,pusat pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab,untuk meminta bantuan dari pihak pemerintah .
  • 5. • Untuk menanggulangi bencana alam tersebut,Khalifah Umar bin Khattab segera membentuk suatu tim sosial yang bertugas untuk memberikan bantuan pangan kepada korban yang semakin banyak membanjiri kota Madinah.Tim Sosial tersebut terdiri dari Yazid bin Ukhtinnamur,Miswar bin Makhramah,Abdurrahman bin Abdul Qari dan Abdullah bin Utbah bin Mas’ud.Setiap sore keempat mereka berkumpul di kediaman Khalifah Umar bin Khattab untuk melaporkan berbagai aktifitas mereka sehari,bersamaan merencanakan program-program kerja untuk hari-hari selanjutnya .
  • 6. • Setiap orang dari anggota “Tim Sosial “ tersebut ditempatkan pada pos- pos mereka masing-masing di perbatasan kota Madinah,untuk mencatat hilir mudiknya orang yang masuk dan keluar kota Madinah yang mencari bantuan pangan tersebut.Pada suatu malam Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata:”Hitunglah orang -orang yang makan malam di tempat ini”,dan setelah dihitung dengan sangat cermat ternyata jumlahnya tujuh ribu orang. Lalu selanjutnya Khalifah Umar bin Khattab berkata lagi:”Hitunglah jumlah keluarga yang tidak mampu datang kemari”,dan tim sosial segera menghitungnya dengan cermat yang ternyata jumlahnya ada empar puluh ribu orang.
  • 7. • Panitia terus mencatat setiap orang dan keluarga yang datang ke kota Madinah,yang tampaknya terus bertambah jumlahnya.Pada suatu malam setelah dihitung ,dan ternyata jumlah orang yang makan malam itu dikediaman Amirul Mukminin,Khalifah Umar bin Khattab berjumlah sepuluh ribu orang,sedangkan yang tidak ikut hadir di kediaman Khalifah diperkirakan sekitar lima puluh ribu orang.Dan para pendatang tersebut tetap tinggal di kota Madinah sampai berakhirnya masa paceklik yang melanda kawasan Arab.
  • 8. Ketika musim paceklik dengan datangnya musim hujan,maka segera Khalifah Umar Bin Khattab mengintruksikan Tim Sosial tersebut untuk mengantarkan keberangkatan kabilah-kabilah Arab itu ke kampung mereka masing- masing.Dan setiap rombongan(kabilah)di beri perbekalan bahan makanan secukupnya.Selama terjadi musim paceklik itu Khalifah Umar bin Khattab senantiasa sibuk menyiapkan bahan makanan ,bahkan sering pula Khalifah Umar sendiri yang memasak makanan untuk di hidangkan kepada para korban tersebut.Dan selama itu pula Amirul Mukminin,Khalifah Umar bin Khattab tidak pernah makan di rumah keluarganya. • Kemungkinan dari cara-cara Khalifah Umar bin Khattab menanggulangi bencana paceklik tersebut, yang tidak hanya menunjuk sebuah tim sosialnya saja yang berkerja keras untuk menanggulanginya.Akan tetapi bahkan beliau sendiri aktif sekali dalam melayani para korban tersebut.Kemudian beliau menyuruh tim sosialnya mengantar para korban kekampungnya masing- masing setelah musim paceklik berakhir,dan selama korban masih membutuhkan bantuannya beliau selalu pula bersedia melayaninya.
  • 9. • Selama musim paceklik berduyun -duyun orang mendatangi Madinah untuk minta bantuan kepada pemerintah muslim waktu itu,yang dilayani dengan amat baik oleh Khalifah Umar bin Khattab.Bahkan beliau sendiri sangat aktif dalam melayani korban,sehingga selama itu pula tidak pernah pulang kepada keluarganya.Berbeda dengan tim penanggulangan bencana alam di Indonesia,yang seringkali kurang pengawasan sehingga sering kali bantuan tidak mencapai sasaran.Dan tidak jarang karena kurang kordinasi,serta terlalu longgar pengawasannya sehingga bantuan-bantuan kepada para korban bencana alam sering diterima oleh yang tidak berhak menerimanya.Dan juga jika bencana alam datang,maka berbagai organisasi masayarakat dan Partai Politik pun ikut memamfaatkan momentum itu untuk memasarkan produknya atau berkampanye demi keuntunganya.
  • 10. • Berbagai bantuan mereka kepada para korban bencana alam ,seringkali diselipkan dengan embel-embel atau bendera-bendera organiasai sosial politik tertentu .Hal tersebut semakin semarak jika disorot oleh berbagai media cetak dan elektronika,namun setelah masa tanggap darurat berakhir maka berakhir pula hiruk pikuknya mereka.Akhirnya para korban bencana alampun tinggal dalam penderitaan,karena bantuan-bantuan yang sudah adapun belum sampai kepada yang membutuhkannya.Coba lihat ! para korban gempa dan tsunami Aceh-Nias, dan korban bencana gempa Yogya,Lapindo Brantas,Tsunami Mentawai danm sebagainya.