SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Seorang
remaja tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, tetapi ia pun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Masa remaja adalah masa yang paling
rentan, sebab seorang remaja biasanya masih kurang stabil dalam emosi. Hal itu pun
sering dilalui dengan metode mencoba segala hal melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang remaja, kerap kali menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan di sekitarnya,
terutama bagi orang tua remaja itu sendiri. Kesalahan yang banyak dilakukan oleh
para remaja hanya akan menimbulkan efek menyenangkan bagi teman sebayanya
saja. Hal ini dikarenakan mereka semua masih sama-sama dalam masa pencarian jati
diri. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan keresahan bagi lingkungan inilah yang
sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Bagi suatu bangsa, remaja merupakan kader-kader penting dalam
menentukan pergerakan dan keberhasilan bangsa itu sendiri. Namun dewasa ini, pola
dan tingkah laku para remaja, khususnya di Jakarta, amat memprihatinkan. Akhir-
akhir ini kita sering melihat kemorosotan moral yang semakin melanda kalangan
1
2
sebagian para remaja. Dalam media cetak maupun elektronik, sering kali kita dapati
berita mengenai tawuran antar pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius,
minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan
tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain
sebagainya.
Hal tersebut bahkan tidak hanya terjadi di lingkungan Jakarta, tetapi telah
banyak menyebar luas hampir di setiap provinsi di seluruh Indonesia. Kenakalan
remaja merupakan masalah yang nyata dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, hal
ini seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus dari berbagai
kalangan, terutama para orang tua agar meminimalisir tindak kenakalan para remaja
mereka.
1.2. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah
yang dapat penyusun rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian kenakalan remaja;
2. Penyebab kenakalan remaja;
3. Akibat kenakalan remaja;
4. Riset dan observasi di lapangan;
5. Upaya mengatasi kenakalan remaja.
3
1.3. Maksud dan Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan agar para pembaca dan kami
selaku penyusun mampu memahami tentang perilaku kenakalan remaja yang ada di
sekitar lingkungan masing-masing, dan bagaimana cara terbaik untuk meminimalisir
perilaku tersebut.
Sedangkan tujuan penulisan tugas ini adalah sebagai syarat kelulusan pada
mata kuliah Character Building Jurusan Manajemen Informatika di Akademi
Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja meliputi segala aspek perilaku remaja yang bertentangan
dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat di mana tempat ia tinggal.
Kenakalan remaja menurut Dr. Fuad Hasan dalam Sudarsono (2012:11) adalah
“Perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh anak remaja yang bilamana dilakukan
orang dewasa dikualifikasikan sebagai tindak kejahatan”. Sedangkan dalam arti yang
lebih luas, kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang dari aturan atau melanggar
hukum sehingga menggangu ketertiban dan ketenangan hidup di masyarakat. Apapun
yang dilakukan remaja, yang dianggap mengganggu ketenteraman dan ketertiban
umum, bisa dikategorikan ke dalam kenakalan remaja.
Menurut Didik Hermawan dalam Nurul Chomaria (2008:98) kenakalan
remaja dibagi dalam 4 jenis, yaitu:
1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian,
perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain.
2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan,
pemerasan, dan lain-lain.
3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak lain: pelacuran,
penyalahgunaan obat, menonton VCD porno, dan lain-lain.
4
5
4. Kenakalan yang melawan status, misalnya melawan status sebagai pelajar
dengan cara membolos sekolah, melawan statusnya sebagai anak dengan cara
‘kabur’ dari rumah, dan lain-lain.
Segala hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja sangat perlu diwaspadai
dan membutuhkan perhatian khusus, sebab seorang remaja yang masih dalam tahap
tumbuh kembang masih sangat labil dalam hal emosi dan juga memiliki rasa
keingintahuan yang sangat besar. Jadi wajar memang jika seorang anak remaja
melakukan sebuah kenakalan, apabila masih dalam tingkat kenakalan yang wajar.
Oleh karena itu peran orang tua dalam mendidik anak, apalagi anak yang telah
memasuki usia remaja sangat dibutuhkan. Orang tua perlu menanamkan nilai dan
norma bagi anak remaja mereka sedini mungkin. Sebab hal tersebut dapat sangat
memengaruhi sifat dan sikap seorang remaja untuk dapat memilah mana yang dapat
ditiru, dan mana yang tidak boleh ditiru.
Selain peran orang tua di rumah, lingkungan sekitar dan teman sebaya juga
menjadi faktor penentu terhadap sifat dan sikap para remaja. Banyak contoh terjadi
seorang remaja yang kedapatan merokok, minum-minuman keras, sampai dengan
seks bebas, karena dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya maupun ajakan teman.
2.2. Penyebab Kenakalan Remaja
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang remaja berperilaku yang
tidak seharusnya di dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Kurang adanya etika dalam berkomunikasi.
6
Contoh kecilnya adalah ketika seorang remaja sedang berkomunikasi dengan
teman sebayanya, mereka sering menggunakan kata-kata yang kasar dan dapat
menyinggung perasaan orang lain tanpa adanya rasa bersalah.
2. Tidak adanya sikap disiplin.
Biasanya hal ini terjadi karena remaja yang mencontoh perilaku orang-orang
dewasa di sekitarnya, contoh: membuang sampah sembarangan, merokok di
tempat umum, menyoret-nyoret fasilitas umum, dan sebagainya.
3. Kebebasan yang berlebihan.
Pada dasarnya kebebasan merupakan hal baik apabila ada kontrol yang baik pula
terhadap kebebasan itu sendiri. Tetapi saat ini kebebasan tersebut banyak
disalahgunakan. Para remaja bila diberi kebebasan tanpa disertai rasa tanggung
jawab atas kebebasannya tersebut, pasti akan berakibat buruk.
4. Pengaruh media massa.
Memang tidak dapat dipungkirin bahwa pengaruh media masa sangat kuat di era
globalisasi saat ini. Hal ini tentu juga sangat berpengaruh dikalangan para
remaja. Terkadang, para remaja malah merasa bangga jika mereka dapat
mencontoh apa yang mereka lihat pada media cetak maupun elektronik.
5. Keadaan keluarga yang kurang harmonis.
Keluarga, terutama para orang tua adalah pemegang kendali utama atas perilaku
seorang anak. Keharmonisan dalam keluarga juga memiliki pengaruh penting
dalam menentukan sifat dan sikap seorang anak. Banyak anak yang berperilaku
menyimpang dikarenakan faktor keluarga yang tidak harmonis, sehingga anak
7
menjadi tidak nyaman di dalam lingkungan rumahnya sendiri dan kemudian
mencari pelarian ke hal-hal yang menyimpang.
6. Pengaruh teman sebaya.
Dalam hal ini, pengaruh teman sebaya biasanya lebih kuat dibandingkan dengan
hal lainnya yang dapat menyebabkan kenakalan remaja. Karena biasanya para
remaja justru lebih dekat dengan teman-teman sebayanya dibandingkan dengan
keluarga ataupun guru di sekolah. Hal ini yang biasanya banyak terjadi
dikalangan remaja. Kemungkinan faktor ini terjadi adalah karena adanya
intimidasi dari teman sebaya, apabila si remaja tidak mau melakukan apa yang
diperintahkan oleh temannya tersebut.
2.3. Akibat Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dapat digolongkan menjadi berbagai tingkatan. Mulai dari
sikap suka menentang orang tua, bolos sekolah, mengganggu teman, sampai
kenakalan remaja yang tergolong dalam tindak kriminal. Kenakalan-kenakalan
tersebut akan menimbulkan akibat bagi lingkungan maupun remaja itu sendiri, antara
lain:
1. Menurunnya semangat belajar dan prestasi di sekolah;
2. Merasa menjadi jagoan;
3. Berkurangnya kadar iman dan taqwa;
4. Tidak patuh terhadap guru dan orang tua;
5. Acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitar;
6. Terjebak dalam pergaulan bebas.
8
2.4. Riset dan Observasi Lapangan
Dalam melakukan penyusunan tulisan ini, penyusun melakukan riset dan
observasi lapangan terhadap 60 orang responden remaja, 27 orang remaja putri dan
33 orang remaja putra dengan rentang usia 11 sampai dengan 17 tahun di 3 sekolah
yang berbeda, yaitu SDN Kota Bambu 01 Pagi, SMP Negeri 130 Jakarta, dan SMA 1
Barunawati Jakarta.
Metode yang penyusun gunakan dalam mengambil sampel terhadap
responden adalah dengan cara membagian selembar kertas kuesioner yang berisi 25
pernyataan tentang Kenakalan Remaja, yang harus diisi sesuai dengan kondisi pribadi
remaja itu sendiri. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, dilakukan sesi tanya
jawab dan pemberian motivasi yang membangun seputar Kenakalan Remaja. Hasil
yang diperoleh dari responden adalah sebagai berikut.
Tabel II.1
Perolehan Hasil Kuesioner
No. Pernyataan
Jumlah
Responden
Menjawab
“YA”
Jumlah
Responden
Menjawab
“TIDAK”
1. Saya mengetahui tentang kenakalan remaja. 58 2
2.
Saya pernah melakukan hal yang berkaitan
dengan kenakalan remaja.
33 27
3.
Saya melakukan kenakalan remaja karena ajakan
teman.
51 9
4.
Saya melakukan kenakalan remaja atas kemauan
sendiri.
16 44
5.
Saya melakukan kenakalan remaja karena
masalah dalam keluarga.
20 40
6. Saya suka menganggu teman untuk sekedar iseng. 5 55
9
No. Pernyataan
Jumlah
Responden
Menjawab
“YA”
Jumlah
Responden
Menjawab
“TIDAK”
7.
Saat mengerjakan ulangan saya sering
menyontek.
51 9
8.
Saya suka mencorat-coret fasilitas umum (tembok
sekolah, meja belajar, dll.)
29 31
9.
Saya sering lupa mengerjakan pekerjaan rumah
yang diberikan oleh guru.
12 48
10. Saya sering terlambat ke sekolah. 30 30
11. Saya pernah merokok. 7 53
12. Saya pernah berjudi. 26 34
13. Saya pernah tawuran. 8 52
14. Saya pernah meminum minuman keras. 15 45
15. Saya pernah menggunakan narkoba. 8 52
16. Saya pernah menonton film dewasa. 4 56
17. Saya mengetahui tentang pergaulan bebas. 20 40
18. Saya memiliki pacar. 40 20
19. Orang tua mengetahui jika saya memiliki pacar. 22 38
20. Orang tua mengizinkan saya untuk keluar malam. 13 47
21.
Saya pernah melakukan kissing,necking,grinding,
petting, dan intercourse dengan lawan jenis. 10 50
22. Seks bebas bukanlah hal baru bagi remaja. 12 48
23.
Seks bebas bukanlah hal yang baru dalam
kehidupan remaja.
25 35
24.
Seks bebas bukan masalah apabila sama-sama
suka.
5 55
25. Seks bebas tidak masalah asal tidak hamil. 7 53
Total Poin 527 973
Sumber : Hasil Kuesioner Responden Remaja
10
Berdasarkan hasil seperti tampak pada tabel di atas, terlihat total poin
responden yang menjawab “YA” sebesar 527 poin, sedangkan total poin responden
yang menjawab “TIDAK sebesar 973 poin. Dari hasil tersebut akan diperoleh nilai
presentase Kenakalan Remaja sebagai berikut.
Jumlah keseluruhan poin = 527 + 973
= 1500 poin
Persentase “YA” =
527
1500
x100%
= 35%
Persentase “TIDAK” =
973
1500
x100%
= 65%
Gambar II.1
Persentase Kenakalan Remaja
Sumber : Hasil Kuesioner Responden Remaja
35%
65%
TIDAK
YA
11
Menurut perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 60 orang
responden, 527 poin dari 25 pernyataan atau 35% responden setuju, mengetahui, dan
mengakui bahwa dirinya pernah melakukan hal yang berkaitan dengan kenakalan
remaja. Dan 973 poin dari 25 pernyataan atau sekitar 65% responden tidak setuju,
tidak mengetahui, dan tidak mengakui bahwa dirinya pernah melakukan hal yang
berkaitan dengan kenakalan remaja.
Data di atas menunjukkan bahwa tindak kenakalan remaja usia 11 sampai
dengan 17 tahun telah cukup memprihatinkan. Tentunya hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap diri remaja itu sendiri maupun terhadap lingkungan dan orang-
orang di sekitarnya.
2.5. Upaya Mencegah Terjadinya Kenakalan Remaja
Masa remaja merupakan periode yang sarat dengan adanya perubahan dan
rentan akan munculnya masalah. Untuk itu, diperlukan perhatian yang khusus serta
pemahaman dan penanganan yang tepat terhadap remaja, mengingat masa ini adalah
masa yang paling menentukan.
Selain adanya kerja sama dari remaja itu sendiri, perlu juga adanya kerja
sama dari orang tua, guru, ataupun teman sebaya, agar remaja tersebut termotivasi
untuk membentengi dirinya dari perilaku yang menyimpang. Upaya pencegahan
terjadinya kenakalan remaja, antara lain:
1. Penanaman dasar agama yang dianut pada remaja sedini mungkin, untuk
memperkuat iman dan taqwanya;
12
2. Menguatkan sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya;
3. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
keterampilan, melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran
agama, budi pekerti dan etika;
4. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar;
5. Memberikan pengarahan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat;
6. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik;
7. Mengadakan diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan
pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif;
8. Memperbaiki keadaan sosial dalam keluarga;
9. Pengawasan dari orang tua yang intensif dalam berbagai hal yang berkaitan
dengan remaja;
10. Mengajak remaja bertukar pendapat tentang masalah yang sering terjadi di
lingkungan keluarga maupun masyarakat;
11. Memberikan batasan dan sanksi yang wajar bagi anak dalam masalah pergaulan;
12. Hindari perdebatan yang menyebabkan remaja merasa tidak didengarkan,
sehingga menjadikan hal tersebut sebagai konflik baru bagi remaja.
Jika beberapa upaya pencegahan kenakalan remaja di atas telah dapat
terapkan, diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan remaja akan berkurang dan
dapat diatasi. Dari pembahasan mengenai upaya pencegahan kenakalan remaja ini
13
perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan
ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja
diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berkepribadian kuat, sehat jasmani dan
rohani, teguh dalam iman, serta mampu membentengi diri dari segala perilaku yang
dapat merugikan orang lain maupun dirinya sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penyusun
menarik kesimpulan tentang kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut.
1. Kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang dari aturan atau melanggar
hukum sehingga menggangu ketertiban dan ketenangan hidup di masyarakat.
2. Segala hal yang dilakukan remaja, yang dianggap mengganggu ketenteraman dan
ketertiban umum, dapat dikategorikan ke dalam kenakalan remaja.
3. Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja, antara lain:
a. Kurang adanya etika dalam berkomunikasi.
b. Tidak adanya sikap disiplin.
c. Kebebasan yang berlebihan.
d. Pengaruh media massa.
e. Keadaan keluarga yang kurang harmonis.
f. Pengaruh teman sebaya.
4. Upaya mencegah terjadinya kenakalan remaja adalah dengan menanamkan dasar
agama sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh remaja untuk memperkuat
iman dan taqwanya, serta peran orang tua dalam mendidik remaja mereka di
rumah dan lingkungan sekitarnya. Orang tua juga perlu membatasi dan
14
15
memberikan sanksi sewajarnya untuk menerapkan efek jera pada remaja.
3.2. Saran
Saran yang mungkin dapat penyusun sampaikan untuk beberapa pihak yang
terkait masalah kenakalan remaja, yaitu:
1. Orang Tua
Disarankan kepada orang tua untuk dapat menjaga hubungan dalam keluarga
dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang serta
menghindari konflik suami-istri di depan anak. Selain itu berikan pengarahan
tentang cara bergaul terhadap orang yang lebih muda, teman sebaya, dan orang
yang lebih tua. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka
tentang masalahanya dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai orang yang
dapat dipercaya olehnya.
2. Sekolah
Untuk pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-
potensi diri yang dimiliki siswa. Adakan seminar atau bimbingan konseling yang
dapat mengarahkan siswa ke hal-hal yang lebih positif, sehingga membangkitkan
minat siswa untuk lebih berprestasi di sekolah.
3. Pemerintah
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan
remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja. Kerja sama
antara pemerintah dengan institusi di bidang pendidikan juga dapat diberlakukan
untuk meminimalisir kenakalan remaja.
16
4. Masyarakat
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna mencegah terjadinya
hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja. Apabila melihat hal-hal yang tidak
wajar yang dilakukan oleh para remaja, segera laporkan ke penegak hukum
setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
5. Remaja
Kenakalan di usia remaja merupakan hal yang wajar, jika masih dalam batas
yang wajar pula. Sebab dari kesalahan tersebut para remaja dapat belajar untuk
memperbaikinya dan menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman hidup. Saran
bagi para remaja adalah berperilakulah dengan wajar sesuai usia kalian. Kenali
hal-hal yang dapat kalian tiru, dan hindari hal-hal yang tidak boleh ditiru.
Pertimbangkan resiko atau akibat dari segala tindakan yang akan kalian lakukan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Sosiologi tawuran
Sosiologi   tawuranSosiologi   tawuran
Sosiologi tawuran
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remaja
 
Makalah Kenakalan Remaja BK/BP
Makalah Kenakalan Remaja BK/BPMakalah Kenakalan Remaja BK/BP
Makalah Kenakalan Remaja BK/BP
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Stop bullying
Stop bullyingStop bullying
Stop bullying
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas RemajaPergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja
 
Bullying di sekolah
Bullying di sekolahBullying di sekolah
Bullying di sekolah
 
Tawuran pelajar
Tawuran pelajarTawuran pelajar
Tawuran pelajar
 
Materi Dampak Handphone (medsos)
Materi Dampak Handphone (medsos)Materi Dampak Handphone (medsos)
Materi Dampak Handphone (medsos)
 
Kenakalan remaja masa kini
Kenakalan remaja masa kiniKenakalan remaja masa kini
Kenakalan remaja masa kini
 
Makalah tawuran
Makalah tawuranMakalah tawuran
Makalah tawuran
 
Presentasi bahaya pornografi
Presentasi bahaya pornografiPresentasi bahaya pornografi
Presentasi bahaya pornografi
 
Kenakalan Remaja PPT
Kenakalan Remaja PPTKenakalan Remaja PPT
Kenakalan Remaja PPT
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 

Destaque

Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaavsai
 
Laporan Penelitian Sosiologi
Laporan  Penelitian SosiologiLaporan  Penelitian Sosiologi
Laporan Penelitian SosiologiZufar Bhakti
 
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habisMakalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habisHardi Stiper
 
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habisMakalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habisHardi Stiper
 
Fenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Fenomena Kenakalan Remaja dan NarkobaFenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Fenomena Kenakalan Remaja dan NarkobaAyu WahyuHarti
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebasDwi Wati
 
Kip k (ix) new
Kip k (ix) newKip k (ix) new
Kip k (ix) newTiyara II
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokokFaktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokokYhuli Alfiani
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remajaarifrisqi
 
Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan Remaja Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan Remaja Azizahluthfi
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianrego pradana
 

Destaque (20)

Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Kenakalan remaja masa kini
Kenakalan remaja masa kiniKenakalan remaja masa kini
Kenakalan remaja masa kini
 
kenakalan remaja
kenakalan remaja kenakalan remaja
kenakalan remaja
 
Laporan Penelitian Sosiologi
Laporan  Penelitian SosiologiLaporan  Penelitian Sosiologi
Laporan Penelitian Sosiologi
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habisMakalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
 
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habisMakalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
Makalah kenakalan remaja yang tidak ada habis
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Fenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Fenomena Kenakalan Remaja dan NarkobaFenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
Fenomena Kenakalan Remaja dan Narkoba
 
hojita de trabajo
hojita de trabajohojita de trabajo
hojita de trabajo
 
Sap komunikasi AKBID PARAMATA
Sap komunikasi AKBID PARAMATA Sap komunikasi AKBID PARAMATA
Sap komunikasi AKBID PARAMATA
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
 
Kip k (ix) new
Kip k (ix) newKip k (ix) new
Kip k (ix) new
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokokFaktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
PANDUAN SEMINAR DAN PENERBITAN JURNAL ILMIAH MB-IPB (PROGRAM MAGISTER)
PANDUAN SEMINAR DAN PENERBITAN JURNAL ILMIAH MB-IPB (PROGRAM MAGISTER)PANDUAN SEMINAR DAN PENERBITAN JURNAL ILMIAH MB-IPB (PROGRAM MAGISTER)
PANDUAN SEMINAR DAN PENERBITAN JURNAL ILMIAH MB-IPB (PROGRAM MAGISTER)
 
Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan Remaja Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan Remaja
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
 
Naskah pidato tentang kenakalan remaja
Naskah pidato tentang kenakalan remajaNaskah pidato tentang kenakalan remaja
Naskah pidato tentang kenakalan remaja
 

Semelhante a Kenakalan Remaja

MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docxMAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docxjefer19
 
Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asanhasanputra
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan RemajaBahrul Ulum
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikimmochacha
 
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)PuputPamela
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaarnoldjansen10
 
Tugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaTugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaputribelle
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yogaAravox
 
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptxPastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptxMovieViral
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 

Semelhante a Kenakalan Remaja (20)

Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
Makalah kenalakan remaja
Makalah kenalakan remajaMakalah kenalakan remaja
Makalah kenalakan remaja
 
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docxMAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
 
Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asan
 
Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Asti sivia
Asti siviaAsti sivia
Asti sivia
 
Tugas TIK Makalah
Tugas TIK MakalahTugas TIK Makalah
Tugas TIK Makalah
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2
 
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Makalah tik rifqi
Makalah tik rifqiMakalah tik rifqi
Makalah tik rifqi
 
Tugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaTugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dinda
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yoga
 
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptxPastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 
Pengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremajaPengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremaja
 

Mais de Dwi Mardianti

Soal HER Proses Bisnis TI
Soal HER Proses Bisnis TISoal HER Proses Bisnis TI
Soal HER Proses Bisnis TIDwi Mardianti
 
Makalah Proses Bisnis TI (Penjualan Aplikasi)
Makalah Proses Bisnis TI (Penjualan Aplikasi)Makalah Proses Bisnis TI (Penjualan Aplikasi)
Makalah Proses Bisnis TI (Penjualan Aplikasi)Dwi Mardianti
 
UML Aplikasi Rental Mobil
UML Aplikasi Rental MobilUML Aplikasi Rental Mobil
UML Aplikasi Rental MobilDwi Mardianti
 
Kisi kisi UTS Sistem Pakar
Kisi kisi UTS Sistem PakarKisi kisi UTS Sistem Pakar
Kisi kisi UTS Sistem PakarDwi Mardianti
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
 
Makalah Web Programming 1
Makalah Web Programming 1Makalah Web Programming 1
Makalah Web Programming 1Dwi Mardianti
 
Cybercrime dan Cyberlaw
Cybercrime dan CyberlawCybercrime dan Cyberlaw
Cybercrime dan CyberlawDwi Mardianti
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawDwi Mardianti
 
Kuis Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kuis Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiKuis Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kuis Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiDwi Mardianti
 
Soal UAS PKn BSI Semester 5
Soal UAS PKn BSI Semester 5Soal UAS PKn BSI Semester 5
Soal UAS PKn BSI Semester 5Dwi Mardianti
 
LTM Metode Penelitian_Pertemuan 1-6
LTM Metode Penelitian_Pertemuan 1-6LTM Metode Penelitian_Pertemuan 1-6
LTM Metode Penelitian_Pertemuan 1-6Dwi Mardianti
 
Distribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
Distribusi Frekuensi dan Jenis GrafikDistribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
Distribusi Frekuensi dan Jenis GrafikDwi Mardianti
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 6
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 6LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 6
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 6Dwi Mardianti
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5Dwi Mardianti
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4Dwi Mardianti
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2Dwi Mardianti
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 3
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 3LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 3
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 3Dwi Mardianti
 

Mais de Dwi Mardianti (20)

Soal HER Proses Bisnis TI
Soal HER Proses Bisnis TISoal HER Proses Bisnis TI
Soal HER Proses Bisnis TI
 
LTM Sistem Pakar
LTM Sistem PakarLTM Sistem Pakar
LTM Sistem Pakar
 
Makalah Proses Bisnis TI (Penjualan Aplikasi)
Makalah Proses Bisnis TI (Penjualan Aplikasi)Makalah Proses Bisnis TI (Penjualan Aplikasi)
Makalah Proses Bisnis TI (Penjualan Aplikasi)
 
Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1
 
UML Aplikasi Rental Mobil
UML Aplikasi Rental MobilUML Aplikasi Rental Mobil
UML Aplikasi Rental Mobil
 
Kisi kisi UTS Sistem Pakar
Kisi kisi UTS Sistem PakarKisi kisi UTS Sistem Pakar
Kisi kisi UTS Sistem Pakar
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Makalah Web Programming 1
Makalah Web Programming 1Makalah Web Programming 1
Makalah Web Programming 1
 
Cybercrime dan Cyberlaw
Cybercrime dan CyberlawCybercrime dan Cyberlaw
Cybercrime dan Cyberlaw
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
Kuis Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kuis Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiKuis Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kuis Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Soal UAS PKn BSI Semester 5
Soal UAS PKn BSI Semester 5Soal UAS PKn BSI Semester 5
Soal UAS PKn BSI Semester 5
 
Kuis E-Commerce
Kuis E-CommerceKuis E-Commerce
Kuis E-Commerce
 
LTM Metode Penelitian_Pertemuan 1-6
LTM Metode Penelitian_Pertemuan 1-6LTM Metode Penelitian_Pertemuan 1-6
LTM Metode Penelitian_Pertemuan 1-6
 
Distribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
Distribusi Frekuensi dan Jenis GrafikDistribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
Distribusi Frekuensi dan Jenis Grafik
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 6
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 6LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 6
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 6
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 3
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 3LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 3
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 3
 

Último

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 

Último (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Kenakalan Remaja

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Seorang remaja tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, tetapi ia pun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Masa remaja adalah masa yang paling rentan, sebab seorang remaja biasanya masih kurang stabil dalam emosi. Hal itu pun sering dilalui dengan metode mencoba segala hal melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang remaja, kerap kali menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan di sekitarnya, terutama bagi orang tua remaja itu sendiri. Kesalahan yang banyak dilakukan oleh para remaja hanya akan menimbulkan efek menyenangkan bagi teman sebayanya saja. Hal ini dikarenakan mereka semua masih sama-sama dalam masa pencarian jati diri. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan keresahan bagi lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja. Bagi suatu bangsa, remaja merupakan kader-kader penting dalam menentukan pergerakan dan keberhasilan bangsa itu sendiri. Namun dewasa ini, pola dan tingkah laku para remaja, khususnya di Jakarta, amat memprihatinkan. Akhir- akhir ini kita sering melihat kemorosotan moral yang semakin melanda kalangan 1
  • 2. 2 sebagian para remaja. Dalam media cetak maupun elektronik, sering kali kita dapati berita mengenai tawuran antar pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya. Hal tersebut bahkan tidak hanya terjadi di lingkungan Jakarta, tetapi telah banyak menyebar luas hampir di setiap provinsi di seluruh Indonesia. Kenakalan remaja merupakan masalah yang nyata dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, hal ini seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus dari berbagai kalangan, terutama para orang tua agar meminimalisir tindak kenakalan para remaja mereka. 1.2. Rumusan Masalah Melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah yang dapat penyusun rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah : 1. Pengertian kenakalan remaja; 2. Penyebab kenakalan remaja; 3. Akibat kenakalan remaja; 4. Riset dan observasi di lapangan; 5. Upaya mengatasi kenakalan remaja.
  • 3. 3 1.3. Maksud dan Tujuan Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan agar para pembaca dan kami selaku penyusun mampu memahami tentang perilaku kenakalan remaja yang ada di sekitar lingkungan masing-masing, dan bagaimana cara terbaik untuk meminimalisir perilaku tersebut. Sedangkan tujuan penulisan tugas ini adalah sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah Character Building Jurusan Manajemen Informatika di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja meliputi segala aspek perilaku remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat di mana tempat ia tinggal. Kenakalan remaja menurut Dr. Fuad Hasan dalam Sudarsono (2012:11) adalah “Perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh anak remaja yang bilamana dilakukan orang dewasa dikualifikasikan sebagai tindak kejahatan”. Sedangkan dalam arti yang lebih luas, kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang dari aturan atau melanggar hukum sehingga menggangu ketertiban dan ketenangan hidup di masyarakat. Apapun yang dilakukan remaja, yang dianggap mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum, bisa dikategorikan ke dalam kenakalan remaja. Menurut Didik Hermawan dalam Nurul Chomaria (2008:98) kenakalan remaja dibagi dalam 4 jenis, yaitu: 1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain. 2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain. 3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak lain: pelacuran, penyalahgunaan obat, menonton VCD porno, dan lain-lain. 4
  • 5. 5 4. Kenakalan yang melawan status, misalnya melawan status sebagai pelajar dengan cara membolos sekolah, melawan statusnya sebagai anak dengan cara ‘kabur’ dari rumah, dan lain-lain. Segala hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja sangat perlu diwaspadai dan membutuhkan perhatian khusus, sebab seorang remaja yang masih dalam tahap tumbuh kembang masih sangat labil dalam hal emosi dan juga memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar. Jadi wajar memang jika seorang anak remaja melakukan sebuah kenakalan, apabila masih dalam tingkat kenakalan yang wajar. Oleh karena itu peran orang tua dalam mendidik anak, apalagi anak yang telah memasuki usia remaja sangat dibutuhkan. Orang tua perlu menanamkan nilai dan norma bagi anak remaja mereka sedini mungkin. Sebab hal tersebut dapat sangat memengaruhi sifat dan sikap seorang remaja untuk dapat memilah mana yang dapat ditiru, dan mana yang tidak boleh ditiru. Selain peran orang tua di rumah, lingkungan sekitar dan teman sebaya juga menjadi faktor penentu terhadap sifat dan sikap para remaja. Banyak contoh terjadi seorang remaja yang kedapatan merokok, minum-minuman keras, sampai dengan seks bebas, karena dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya maupun ajakan teman. 2.2. Penyebab Kenakalan Remaja Banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang remaja berperilaku yang tidak seharusnya di dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Kurang adanya etika dalam berkomunikasi.
  • 6. 6 Contoh kecilnya adalah ketika seorang remaja sedang berkomunikasi dengan teman sebayanya, mereka sering menggunakan kata-kata yang kasar dan dapat menyinggung perasaan orang lain tanpa adanya rasa bersalah. 2. Tidak adanya sikap disiplin. Biasanya hal ini terjadi karena remaja yang mencontoh perilaku orang-orang dewasa di sekitarnya, contoh: membuang sampah sembarangan, merokok di tempat umum, menyoret-nyoret fasilitas umum, dan sebagainya. 3. Kebebasan yang berlebihan. Pada dasarnya kebebasan merupakan hal baik apabila ada kontrol yang baik pula terhadap kebebasan itu sendiri. Tetapi saat ini kebebasan tersebut banyak disalahgunakan. Para remaja bila diberi kebebasan tanpa disertai rasa tanggung jawab atas kebebasannya tersebut, pasti akan berakibat buruk. 4. Pengaruh media massa. Memang tidak dapat dipungkirin bahwa pengaruh media masa sangat kuat di era globalisasi saat ini. Hal ini tentu juga sangat berpengaruh dikalangan para remaja. Terkadang, para remaja malah merasa bangga jika mereka dapat mencontoh apa yang mereka lihat pada media cetak maupun elektronik. 5. Keadaan keluarga yang kurang harmonis. Keluarga, terutama para orang tua adalah pemegang kendali utama atas perilaku seorang anak. Keharmonisan dalam keluarga juga memiliki pengaruh penting dalam menentukan sifat dan sikap seorang anak. Banyak anak yang berperilaku menyimpang dikarenakan faktor keluarga yang tidak harmonis, sehingga anak
  • 7. 7 menjadi tidak nyaman di dalam lingkungan rumahnya sendiri dan kemudian mencari pelarian ke hal-hal yang menyimpang. 6. Pengaruh teman sebaya. Dalam hal ini, pengaruh teman sebaya biasanya lebih kuat dibandingkan dengan hal lainnya yang dapat menyebabkan kenakalan remaja. Karena biasanya para remaja justru lebih dekat dengan teman-teman sebayanya dibandingkan dengan keluarga ataupun guru di sekolah. Hal ini yang biasanya banyak terjadi dikalangan remaja. Kemungkinan faktor ini terjadi adalah karena adanya intimidasi dari teman sebaya, apabila si remaja tidak mau melakukan apa yang diperintahkan oleh temannya tersebut. 2.3. Akibat Kenakalan Remaja Kenakalan remaja dapat digolongkan menjadi berbagai tingkatan. Mulai dari sikap suka menentang orang tua, bolos sekolah, mengganggu teman, sampai kenakalan remaja yang tergolong dalam tindak kriminal. Kenakalan-kenakalan tersebut akan menimbulkan akibat bagi lingkungan maupun remaja itu sendiri, antara lain: 1. Menurunnya semangat belajar dan prestasi di sekolah; 2. Merasa menjadi jagoan; 3. Berkurangnya kadar iman dan taqwa; 4. Tidak patuh terhadap guru dan orang tua; 5. Acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitar; 6. Terjebak dalam pergaulan bebas.
  • 8. 8 2.4. Riset dan Observasi Lapangan Dalam melakukan penyusunan tulisan ini, penyusun melakukan riset dan observasi lapangan terhadap 60 orang responden remaja, 27 orang remaja putri dan 33 orang remaja putra dengan rentang usia 11 sampai dengan 17 tahun di 3 sekolah yang berbeda, yaitu SDN Kota Bambu 01 Pagi, SMP Negeri 130 Jakarta, dan SMA 1 Barunawati Jakarta. Metode yang penyusun gunakan dalam mengambil sampel terhadap responden adalah dengan cara membagian selembar kertas kuesioner yang berisi 25 pernyataan tentang Kenakalan Remaja, yang harus diisi sesuai dengan kondisi pribadi remaja itu sendiri. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, dilakukan sesi tanya jawab dan pemberian motivasi yang membangun seputar Kenakalan Remaja. Hasil yang diperoleh dari responden adalah sebagai berikut. Tabel II.1 Perolehan Hasil Kuesioner No. Pernyataan Jumlah Responden Menjawab “YA” Jumlah Responden Menjawab “TIDAK” 1. Saya mengetahui tentang kenakalan remaja. 58 2 2. Saya pernah melakukan hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja. 33 27 3. Saya melakukan kenakalan remaja karena ajakan teman. 51 9 4. Saya melakukan kenakalan remaja atas kemauan sendiri. 16 44 5. Saya melakukan kenakalan remaja karena masalah dalam keluarga. 20 40 6. Saya suka menganggu teman untuk sekedar iseng. 5 55
  • 9. 9 No. Pernyataan Jumlah Responden Menjawab “YA” Jumlah Responden Menjawab “TIDAK” 7. Saat mengerjakan ulangan saya sering menyontek. 51 9 8. Saya suka mencorat-coret fasilitas umum (tembok sekolah, meja belajar, dll.) 29 31 9. Saya sering lupa mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. 12 48 10. Saya sering terlambat ke sekolah. 30 30 11. Saya pernah merokok. 7 53 12. Saya pernah berjudi. 26 34 13. Saya pernah tawuran. 8 52 14. Saya pernah meminum minuman keras. 15 45 15. Saya pernah menggunakan narkoba. 8 52 16. Saya pernah menonton film dewasa. 4 56 17. Saya mengetahui tentang pergaulan bebas. 20 40 18. Saya memiliki pacar. 40 20 19. Orang tua mengetahui jika saya memiliki pacar. 22 38 20. Orang tua mengizinkan saya untuk keluar malam. 13 47 21. Saya pernah melakukan kissing,necking,grinding, petting, dan intercourse dengan lawan jenis. 10 50 22. Seks bebas bukanlah hal baru bagi remaja. 12 48 23. Seks bebas bukanlah hal yang baru dalam kehidupan remaja. 25 35 24. Seks bebas bukan masalah apabila sama-sama suka. 5 55 25. Seks bebas tidak masalah asal tidak hamil. 7 53 Total Poin 527 973 Sumber : Hasil Kuesioner Responden Remaja
  • 10. 10 Berdasarkan hasil seperti tampak pada tabel di atas, terlihat total poin responden yang menjawab “YA” sebesar 527 poin, sedangkan total poin responden yang menjawab “TIDAK sebesar 973 poin. Dari hasil tersebut akan diperoleh nilai presentase Kenakalan Remaja sebagai berikut. Jumlah keseluruhan poin = 527 + 973 = 1500 poin Persentase “YA” = 527 1500 x100% = 35% Persentase “TIDAK” = 973 1500 x100% = 65% Gambar II.1 Persentase Kenakalan Remaja Sumber : Hasil Kuesioner Responden Remaja 35% 65% TIDAK YA
  • 11. 11 Menurut perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 60 orang responden, 527 poin dari 25 pernyataan atau 35% responden setuju, mengetahui, dan mengakui bahwa dirinya pernah melakukan hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja. Dan 973 poin dari 25 pernyataan atau sekitar 65% responden tidak setuju, tidak mengetahui, dan tidak mengakui bahwa dirinya pernah melakukan hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja. Data di atas menunjukkan bahwa tindak kenakalan remaja usia 11 sampai dengan 17 tahun telah cukup memprihatinkan. Tentunya hal ini akan sangat berpengaruh terhadap diri remaja itu sendiri maupun terhadap lingkungan dan orang- orang di sekitarnya. 2.5. Upaya Mencegah Terjadinya Kenakalan Remaja Masa remaja merupakan periode yang sarat dengan adanya perubahan dan rentan akan munculnya masalah. Untuk itu, diperlukan perhatian yang khusus serta pemahaman dan penanganan yang tepat terhadap remaja, mengingat masa ini adalah masa yang paling menentukan. Selain adanya kerja sama dari remaja itu sendiri, perlu juga adanya kerja sama dari orang tua, guru, ataupun teman sebaya, agar remaja tersebut termotivasi untuk membentengi dirinya dari perilaku yang menyimpang. Upaya pencegahan terjadinya kenakalan remaja, antara lain: 1. Penanaman dasar agama yang dianut pada remaja sedini mungkin, untuk memperkuat iman dan taqwanya;
  • 12. 12 2. Menguatkan sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya; 3. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan, melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etika; 4. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar; 5. Memberikan pengarahan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat; 6. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik; 7. Mengadakan diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif; 8. Memperbaiki keadaan sosial dalam keluarga; 9. Pengawasan dari orang tua yang intensif dalam berbagai hal yang berkaitan dengan remaja; 10. Mengajak remaja bertukar pendapat tentang masalah yang sering terjadi di lingkungan keluarga maupun masyarakat; 11. Memberikan batasan dan sanksi yang wajar bagi anak dalam masalah pergaulan; 12. Hindari perdebatan yang menyebabkan remaja merasa tidak didengarkan, sehingga menjadikan hal tersebut sebagai konflik baru bagi remaja. Jika beberapa upaya pencegahan kenakalan remaja di atas telah dapat terapkan, diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan remaja akan berkurang dan dapat diatasi. Dari pembahasan mengenai upaya pencegahan kenakalan remaja ini
  • 13. 13 perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berkepribadian kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam iman, serta mampu membentengi diri dari segala perilaku yang dapat merugikan orang lain maupun dirinya sendiri.
  • 14. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penyusun menarik kesimpulan tentang kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut. 1. Kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang dari aturan atau melanggar hukum sehingga menggangu ketertiban dan ketenangan hidup di masyarakat. 2. Segala hal yang dilakukan remaja, yang dianggap mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum, dapat dikategorikan ke dalam kenakalan remaja. 3. Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja, antara lain: a. Kurang adanya etika dalam berkomunikasi. b. Tidak adanya sikap disiplin. c. Kebebasan yang berlebihan. d. Pengaruh media massa. e. Keadaan keluarga yang kurang harmonis. f. Pengaruh teman sebaya. 4. Upaya mencegah terjadinya kenakalan remaja adalah dengan menanamkan dasar agama sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh remaja untuk memperkuat iman dan taqwanya, serta peran orang tua dalam mendidik remaja mereka di rumah dan lingkungan sekitarnya. Orang tua juga perlu membatasi dan 14
  • 15. 15 memberikan sanksi sewajarnya untuk menerapkan efek jera pada remaja. 3.2. Saran Saran yang mungkin dapat penyusun sampaikan untuk beberapa pihak yang terkait masalah kenakalan remaja, yaitu: 1. Orang Tua Disarankan kepada orang tua untuk dapat menjaga hubungan dalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang serta menghindari konflik suami-istri di depan anak. Selain itu berikan pengarahan tentang cara bergaul terhadap orang yang lebih muda, teman sebaya, dan orang yang lebih tua. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka tentang masalahanya dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai orang yang dapat dipercaya olehnya. 2. Sekolah Untuk pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi- potensi diri yang dimiliki siswa. Adakan seminar atau bimbingan konseling yang dapat mengarahkan siswa ke hal-hal yang lebih positif, sehingga membangkitkan minat siswa untuk lebih berprestasi di sekolah. 3. Pemerintah Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja. Kerja sama antara pemerintah dengan institusi di bidang pendidikan juga dapat diberlakukan untuk meminimalisir kenakalan remaja.
  • 16. 16 4. Masyarakat Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna mencegah terjadinya hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja, segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan. 5. Remaja Kenakalan di usia remaja merupakan hal yang wajar, jika masih dalam batas yang wajar pula. Sebab dari kesalahan tersebut para remaja dapat belajar untuk memperbaikinya dan menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman hidup. Saran bagi para remaja adalah berperilakulah dengan wajar sesuai usia kalian. Kenali hal-hal yang dapat kalian tiru, dan hindari hal-hal yang tidak boleh ditiru. Pertimbangkan resiko atau akibat dari segala tindakan yang akan kalian lakukan.