SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Baixar para ler offline
UPAH TENAGA KERJA
            DR. CUT ZURNALI, SE., M.Si

      A. KOMPENSASI DALAM PERSPEKTIF MSDM
      B. ASAS PENGUPAHAN
      C. BENTUK UPAH
      D. UPAH MINIMUM
      E. UPAH LEMBUR
      F. BEBERAPA ALASAN BAGI PEKERJA/BURUH UNTUK
         TETAP BERHAK MENERIMA UPAH
      G. KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH


BAHAN AJAR “MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL”
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI
              LUHUR JAKARTA
                   2011
A. KOMPENSASI DALAM PERSPEKTIF MSDM

- Beberapa Definisi Kompensasi dari para pakar:

• Bernardin dan Russell (1998:273): kompensasi adalah: “… all forms financial returns and tangible
  benefits that employee receive as part of an employment relationship.

• Gomes (2003:129): kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas
          (         )     p                        y g                 p   j     g         j
  kerja mereka. Selanjutnya dikemukakan bahwa masalah kompensasi berkaitan dengan konsistensi
  internal dan konsistensi eksternal. Konsistensi internal berkaitan dengan konsep penggajian relatif
  dalam organisasi, sedangkan konsistensi ekstenal berkaitan dengan tingkat relatif struktur
  penggajian dalam organisasi dibandingkan dengan struktur penggajian diluar organisasi.
  Keseimbangan antara konsistensi internal dengan eksternal dianggap penting untuk diperhatikan
  guna menjamin perasaan puas pekerja sehingga pekerja dapat tetap termotivasi sehingga
  keefektifitasan organisasi secara keseluruhan dapat tercipta.

• Menurut Mondy (2002:312): Compensation is the total of all rewards provided employees in return
                 y(          )      p                                p          p y
  for their services. Ini berarti bahwa kompensasi adalah keseluruhan total dari balas jasa yang
  diberikan kepada karyawan atas segala jasa yang diberikan karyawan tersebut.

• Werther dan Davis (1996:590): compensation is what employees receive in exchange for their
  work,
  work including pay and benefit Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai
                           benefit.
  balasan dari pekerjaan yang diberikannya termasuk pembayaran dan benefit.

• Menurut Veithzal (2004:357), kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai
  pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu
  pelaksanaan fungsi Manajemen Sumberdaya manusia yang berhubungan dengan semua jenis
  pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian
Menurut Cascio (2003): kompensasi itu terbagi menjadi dua :
1. Kompensasi langsung terdiri dari gaji, uang transport, tunjangan hari raya,
   uang lembur, dan tunjangan langsung lainnya.
2. Kompensasi tidak langsung terdiri dari promosi jabatan, asuransi, tunjangan
   jabatan,
   jabatan dan mutasi


Program kompensasi dalam organisasi harus memiliki empat tujuan, yaitu:

1.   Terpenuhinya sisi legal, dengan segala peraturan dan hukum yang sesuai.
2.   Efektivitas biaya untuk organisasi.
3.   Keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan.
4.   Peningkatan keberhasilan kinerja organisasi.
MODEL RISET
                                                    KOMPENSASI
                                 Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh
                                 K        i       k        t        dit i      l h
                                    karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa
                              mereka pada perusahaan. Sumber: Veithzal (2004:357)


                                                           KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG
Kompensasi                                                 INDIKATORNYA:                               Kompensasi tidak
langsung                  KOMPENSASI LANGSUNG              1. JAMINAN SOSIAL                          langsung diberikan karena
didasari faktor-          INDIKATORNYA:                    2. PESANGON                                suatu kondisi dari
faktor pekerjaan y                                         3. ASURANSI KESEHATAN                      karyawan dan secara
ang kritis dan prestasi   1. GAJI POKOK DAN                4. ASURANSI JIWA                           tidak langsung
kerja dari karyawan          UPAH                          5. HARI
                                                           5 H RI LIBUR DAN LIBURAN
                                                                        D N LIBUR N                   berhubungan
                                                                                                      b h b
itu sendiri.              2. INSENTIF                      6. CUTI KESEHATAN                           dengan kinerja.
Sumber: Werther                                            7. MEMPERSINGKAT JAM KERJA                 Sumber: Werther
dan Davis (1996:432)                                       8. BANTUAN PENDIDIKAN                      dan Davis (1996:432)
                                                           9. PELAYANAN KEUANGAN
                                                           10.
                                                           10 FASILTAS KAFETARIA



                                      KEPUASAN KERJA KARYAWAN :
                                                  INDIKATORNYA:
 1) Kondisi kerja yang mendukung, 2) Imbalan yang layak (promosi), 3) Kerja yang secara mental
        menantang, 4) Rekan kerja yang mendukung, 5) Kepribadian antara pekerjaan



 Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual dimana setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda
 sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, makin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang rasakan sesuai dengan
 keinginan individu, maka makin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Sumber: Veithzal (2004:475)
UNDANG-UNDANG NO 13 THN 2003
                                               PASAL 88 UU NO. 13 Th 2003
1.    Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2.    Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sebagaimana
      dimaksud pada ayat (1), pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh.
3.    Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :
        a. upah minimum;
        b.
        b upah kerja lembur;
        c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
        d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;
        e. upah karena menjalankan hak waktu istirahata kerjanya;
        f. bentuk dan cara pembayaran upah
        g. denda dan potongan upah;
        h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
        i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional;
        j. upah untuk pembayaran pesangon; dan
        k. upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
4.    Pemerintah menetapkan upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berdasarkan kebutuhan hidup
      layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.



                                         PASAL 89 UU NO. 13 Th 2003
 1.    Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat (3) huruf a dapat terdiri atas :
         a. upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten/kota;
         b. upah minimum berdasarkan sektor pada wilayah provinsi atau kabupaten/kota;
 2.    Upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan kepada pencapaian kebutuhan hidup
       layak.
 3.    Upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Gubernur dengan memperhatikan
         p                  g                p      y ( )       p                      g      p
       rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Bupati/Walikota.
 4.    Komponen serta pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup layak sebagaimana dimaksud pada
       ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri.
Pasal 90 UU NO. 13 Th 2003
1.   Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum sebagaimana dimaksud
     dalam Pasal 89.
2.   Bagi pengusaha yang tidak mampu membayar upah minimum sebagaimana dimaksud dalam
     Pasal 89 dapat dilakukan penangguhan.
3.
3    Tata cara penangguhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri
                                                                                      Menteri.



                                     Pasal 91 UU NO. 13 Th 2003
1.
1    Pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh
     atau serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan yang
     ditetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.   Dalam hal kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih rendah atau bertentangan
     dengan peraturan perundang-undangan, kesepakatan tersebut batal demi hukum, dan pengusaha
     wajib membayar upah pekerja/buruh menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.


                                    Pasal 92 UU NO. 13 Th 2003
1.
1    Pengusaha menyusun struktur d skala upah d
     P        h              t kt dan k l       h dengan memperhatikan golongan, j b t
                                                               h tik     l       jabatan, masa
     kerja, pendidikan, dan kompetensi.
2.   Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala dengan memperhatikan kemampuan
     perusahaan dan produktivitas.
3.   Ketentuan mengenai struktur dan skala upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
                    g                       p        g               p      y ( )            g
     Keputusan Menteri.
Pasal 93 UU NO. 13 Th 2003 :

1.   Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan.
2.   Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku, dan pengusaha wajib membayar
     upah apabila :
        h     bil
     a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
     b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga
         tidak dapat melakukan pekerjaan;
     c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah, menikahkan,
         p     j                                j           p    j                 ,              ,
         mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan,
         suami atau isteri atau anak atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga
         dalam satu rumah meninggal dunia;
     d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban
         terhadap negara;
     e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang
         diperintahkan agamanya;
     f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak
         mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat
         dihindari pengusaha;
     g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;
     h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan
         pengusaha; dan
     i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan
     i                                                     perusahaan.
LANJUTAN Pasal 93 UU NO. 13 Th 2003


3.   Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
     huruf a sebagai berikut:
     a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah;
     b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah;
     c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah;
     d.
     d untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum
         pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.


4.   Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimana
     dimaksud d
     di k d pada ayat (2) h
                        t    huruf c sebagai b ik t :
                                  f     b  i berikut
     a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari;
     b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
     c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
     d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
                p             y ,     y                (    )     ;
     e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
     f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk
        selama 2 (dua) hari;
     g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari;


5.   Pengaturan pelaksanaan ketentuan sebagaimana ketentuan sebagaimana dimaksud pada
     ayat (2) ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
     bersama.
Pasal 94
Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya upah pokok
sedikit-dikitnya 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.



                                               Pasal 95
1.   Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan atau kelalaiannya dapat
     dikenakan denda.
2.   Pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan keterlambatan
         g      y g               g j                     y      g
     pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh.
3.   Pemerintah mengatur pengenaan denda kepada pengusaha dan/atau pekerja/buruh, dalam
     pembayaran upah.
4.   dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan perundang-
     undangan yang berlaku maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh merupakan utang
                    berlaku,
     yang didahulukan pembayarannya.



                                           Pasal 96
Tuntutan pembayaran upah pekerja/buruh dan segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerja
menjadi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 2 (dua) tahun sejak timbulnya hak.
A. ASAS PENGUPAHAN

a.
a    Hak menerima upah timbul pada saat adanya hubungan kerja dan berakhir pada saat hubungan kerja
     putus (Pasal 22 PP No. 8 Th 1981 Tentang Perlindungan Upah)
b.   Pengusaha tidak boleh mengadakan diskriminasi upah bagi pekerja/buruh laki-laki dan wanita untuk
     jenis pekerjaan yang sama (Pasal 3 PP No. 8 Th 1981 Tentang Perlindungan Upah)
c.   Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja (Pasal 77 ayat 1 UU No 13 Th 2003
     Tentang Ketenagakerjaan)
d.   Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam
     ayat 1 wajib membayar upah kerja lembur (Pasal 78 ayat 2 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)
e.   Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melakukan pekerjaan pada hari libur resmi
     sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 2 wajib membayar upah kerja lembur (Pasal 85 ayat 3 UU No 13
     Th 2003 T t
              Tentang K t
                      Ketenagakerjaan)
                                 k j    )
f.   Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari ketentuan upah minimum (Pasal 90 ayat 1 UU
     No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)
g.   Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan (Pasal 93 ayat 1 UU No 13 Th 2003
     Tentang Ketenagakerjaan)
h.
h    Komponen upah t di i d i upah pokok d
     K               h terdiri dari    h   k k dan t j
                                                   tunjangan t t
                                                             tetap, d
                                                                    dengan f
                                                                           formulasi upah pokok minimal
                                                                                 l i      h   k k i i l
     75% dari jumlah       upah pokok dan tunjangan tetap (Pasal 94 UU No 13 Th 2003 Tentang
     Ketenagakerjaan)
i.   Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan atau kelalaiannya dapat dikenakan
     denda (Pasal 95 ayat 1 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)
j.
j    Pengusaha yang k
     P        h           karena k  kesengajaannya atau k l l i
                                           j         t    kelalaiannya mengakibatkan
                                                                               kib tk       keterlambatan
                                                                                            k t l b t
     pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh (Pasal
     95 ayat 2 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)
k.   Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan perundang-undangan
     yang berlaku, maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh merupakan utang yang didahulukan
     pembayarannya (Pasal 95 ayat 4 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)
l.   Tuntutan pembayaran upah pekerja/buruh dan segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerja
     menjadi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu dua tahun sejak timbulnya hak (Pasal 96 UU No
     13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)
B. BENTUK UPAH
                           Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam
                           bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja
                           kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
                           suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-
                           undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya
                           atas suatu pekerja dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan
                           (Pasal 1 Angka 30 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)
  UPAH:
                           Suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh
                           untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan atau akan
                           dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang
                           ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang-
                           undangan, dan dibayarkan atas dasar suatru perjanjian kerja antara
                           pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan, baik untuk buruh
                           sendiri maupun keluarganya (Pasal 1 huruf a Peraturan Pemerintah
                           No. 8 Th 1981)




Berdasarkan pengertian diatas, upah diberikan dalam bentuk UANG, namun secara normatif
masih ada kelonggaran bahwa upah dapat diberikan dalam bentuk lain berdasarkan perjanjian
atau peraturan perundangan, dengan batasan nilainya tidak melebihi 25 % dari nilai upah yang
     p         p        g ,      g                y                                 p   y g
seharusnya diterima (Pasal 12 Peraturan Pemerintah No. 8 Thn 1981)
C. UPAH MINIMUM
Berdasarkan Peraturan Menakertrans No. Per-01/Men/1999 jo. Kepmennakertrans No. Kep-
226/Men/2000,
226/Men/2000 bahwa jangkauan wilayah berlakunya upah minimum meliputi:
a. Upah Minimum Propinsi (UMP) berlaku di seluruh kabupaten/kota dalam satu wilayah
    propinsi
b. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) berlaku dalam satu wilayah kabupaten/kota




                                1.   Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan, dan
                                     Perikanan

                                2.   Pertambangan dan Penggalian

Disamping     itu,     upah     3.   Industri Pengolahan
minimum        berdasarkan      4.
                                4    Air, Listrik,
                                     Air Listrik dan Gas
Kelompok Lapangan Usaha
Indonesia (KLUI) disebut        5.   Bangunan
Upah Minimum Sektoral,
terbagi 2 yaitu: 1) Upah        6.   Perdagangan Besar, Eceran, dan Rumah makan, serta
Minimum Sektoral Propinsi            Hotel
(UMSP)    dan    2)   Upah
Minimum             Sektoral    7.   Angkutan, Penggudangan, dan Komunikasi
Kabupaten/Kota (UMSK)
                                8.   Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan
                                     Tanah,
                                     Tanah dan Jasa Perusahaan

                                9.   Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan
Mekanisme penetapan upah minimum ditetapkan oleh Gubernur:
a. UMP/UMK berdasarkan usulan Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial
   Dewan Ketenagakerjaan Daerah melalui kanwil depnaker setempat
b. UMSP/UMSK atas kesepakatan organisasi pengusaha dan serikat pekerja/buruh




Berdasarkan Pasal 6 Permenakertrans No Per-01/Men/1999 bahwa penetapan upah
minimum dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
    (Keterangan: KHM kemudian ditingkatkan menjadi Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
   berdasarkan Permennakertrans No. Per-17/Men/VIII/2005 tentang Komponen dan
   Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak)
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
c. Kemampuan, perkembangan dan kelangsungan perusahaan
d. Upah pada umumnya berlaku di daerah tertentu dan antar daerah
e. Kondisi pasar kerja
f. Tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan per kapita
Sesuai dengan Permenakertrans No Per-01/Men/1999 jo Kepmennakertrans No Kep-
226/Men/2000 dalam pelaksanaan upah minimum perlu memperhatikan beberapa hal
berikut:

a. Besarnya UMSP dan UMSK minimal 5 % lebih besar dari UMP dan UMK (Pasal 5)
b. Perusahan dilarang membayar upah lebih rendah dari UMP/UMK atau UMSP/UMSK
   (Pasal 13)
c. Upah minimum berlaku untuk semua status pekerja, baik tetap, tidak tetap, maupun
   percobaan (Pasal 14 ayat 1)
d. Upah minimum hanya berlaku bagi pekerja yang memiliki masa kurang dari satu
   tahun (Pasal 14 ayat 2)
e. Peninjauan besar-nya upah bagi pekerja di atas masa kerja satu tahun dilakukan atas
   kesepakatan tertulis antara pekerja dan pengusaha (Pasal 14 ayat 3)
f. Bagi pekerja borongan atau berdasarkan satuan hasil yang dilaksanakan satu bulan
   atau lebih, upah rata-rata sebulan minimal upah minimum di perusahaan yang
   bersangkutan (Pasal 15 ayat 1)
g. Pengusaha dilarang mengurangi atau menurunkan upah yang telah diberikan lebih
   tinggi dari upah minimum yang berlaku (Pasal 17)
h. Bagi pengusaha yang melanggar Pasal 7, Pasal 13, dan Pasal 14 ayat 1 dan 2 Permen
   Tenaga kerja No Per-01/Men/1999 dikenakan sanksi:
   1. Pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda maksimal Rp100.000,00
   2. Membayar upah pekerja sesuai dengan putusan hakim
Informasi Upah Minimum Regional (UMR) Tahun 2009 dan 2010
   Propinsi      Kabupaten        Sektor           2011           2010            2009
                Non
Bali                           Non Sektor     0               829316         760000
                Kabupaten
                Non
Banten                         Non Sektor     0               955300         917500
                Kabupaten
                Non
Aceh                           Non Sektor     0               1300000        0
                Kabupaten
                Non
DI Yogyakarta                  Non Sektor     0               745694         700000
                Kabupaten
                Non
DKI Jakarta                    Non Sektor     0               1118009        1069865
                Kabupaten
                Non
Gorontalo                      Non Sektor     0               710000         675000
                Kabupaten
                Kb t
                Non
Jawa Barat                     Non Sektor     0               0              628191
                Kabupaten
Sumber: http://allows.wordpress.com/2009/01/12/informasi-upah-minimum-regional-umr/
D. UPAH LEMBUR

    Upah Lembur adalah upah yangh diberikan oleh pengusaha sebagai
imbalan kepada pekerja karena telah melakukan pekerjaan atas permintaan
           p    p     j                         p     j        p
   pengusaha yang melebihi dari jam dan hari kerja (tujuh jam sehari dan
  empat puluh jam seminggu) atau pada hari istirajat mingguan , hari-hari
     besar yang telah ditetapkan pemerintah (Surat Edaran Dirjen Binja
   Hubungan ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja Nomor SE-
                              02/M/BW/1987).

Kriteria Pekerja Staf yang tidak berhak atas upah lembur ialah:
1. Mereka yang mendudki jabatan struktural dalam organisasi
   perusahaan
2. Mereka yang memiliki kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang
   terhadap kebijakan
   t h d k bij k perusahaan    h
3. Mereka yang mendapat upah yang lebih besar daripada pekerja lainnya
4. Mereka yang mendapat fasilitas yang lebih baik daripada pekerja
         y
   lainnya.
E. BEBERAPA ALASAN BAGI PEKERJA/BURUH UNTUK TETAP
      BERHAK MENERIMA UPAH
Terdapat prinsip “NO WORK NO PAY” d l
T d    t   i i                          dalam sistem pengupahan, namun
                                               i t           h
karena alasan tertentu pekerja/buruh sesuai dengan Pasal 93 UU No 13 Th
2003

3. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
a sebagai berikut:
a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah;
b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah;
c.
c untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah;
                           ketiga
d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum pemutusan
hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.
4. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c sebagai berikut :
a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari;
b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
e.
e isteri melahirkan atau keguguran kandungan dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
                                     kandungan,
f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk selama 2
(dua) hari;
g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari;
5. Pengaturan pelaksanaan ketentuan sebagaimana ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan d l
dit t k dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
                       j ji k j         t           h      t     j ji k j b
3.   Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat
     (2) huruf a sebagai berikut:
     a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah;
     b.
     b untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah;
                               kedua
     c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah;
     d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum
         pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.
4.   Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimana
     dimaksud pada ayat (2) huruf c sebagai berikut :
     a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari;
     b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
     c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
     d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
     e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;
     f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk
         selama 2 (dua) hari;
     g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari;
5.
5    Pengaturan
     Pengat ran pelaksanaan ketent an sebagaimana ketent an sebagaimana dimaks d pada
                               ketentuan                ketentuan               dimaksud
     ayat (2) ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
     bersama.
F. KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH

Berdasarkan Pasal 10 PP No 8 Th 1981 menyatakan bahwa upah harus dibayar oleh pebgusaha
kepada pekerja secara tepat waktu sesuai kesepakatan. Apabila pengusaha terlambat membayar
upah, pengusaha wajib membayar denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah
pekerja/buruh (Pasal 95 ayat 2 UU No 13 Th 2003) atau tambahan upah (Pasal 19 PP No 8 Th 1981 )
kepada buruh/pekerja sebesar:
a.
a 5 % per hari keterlambatan untuk hari keempat sampai hari kedelapan
                keterlambatan,
b. 1% per hari keterlambatan, untuk hari kesembilan dan seterusnya. Dengan catatan tidak
   melebihi 50 % dari upah keseluruhan yang seharusnya diterima oleh pekerja.
c. Apabila melebihi sebulan masih belum dibayar, disamping denda pengusaha juga wajib
   membayar bunga (sesuai dengan bunga bank untuik kredit perusahaan yang bersangkutan)




Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pengusaha wajib membayar upah dan dendanya sebesar
150 % dit b h b
      ditambah bunga apabiloa melebihi ti puluh h i sejak h i k 4 k t l b t
                         bil     l bihi tiga l h hari j k hari ke-4 keterlambatan

Mais conteúdo relacionado

Destaque

PEMBAYARAN UPAH TENAGA KERJA
PEMBAYARAN UPAH TENAGA KERJAPEMBAYARAN UPAH TENAGA KERJA
PEMBAYARAN UPAH TENAGA KERJAMunawir Muhammad
 
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir taPembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir tacahpelok
 
dan Kondisi industri media di Palembang kaitannya dengan Serikat Pekerja
dan Kondisi industri media di Palembang kaitannya dengan Serikat Pekerja dan Kondisi industri media di Palembang kaitannya dengan Serikat Pekerja
dan Kondisi industri media di Palembang kaitannya dengan Serikat Pekerja imron supriyadi
 
Bab 4 (pembuatan dokumen) Semester Genap Kelas X SMA
Bab 4 (pembuatan dokumen) Semester Genap Kelas X SMABab 4 (pembuatan dokumen) Semester Genap Kelas X SMA
Bab 4 (pembuatan dokumen) Semester Genap Kelas X SMAMuhammad Agung
 
Memahami Serikat Pekerja
Memahami Serikat PekerjaMemahami Serikat Pekerja
Memahami Serikat PekerjaHeri Susanto
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanZul Kifli
 
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogorNorma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor53714
 
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmHukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmDadang Budiaji
 
Materi dasar dasar pengupahan
Materi dasar dasar pengupahanMateri dasar dasar pengupahan
Materi dasar dasar pengupahanMohammad Mustaqim
 
Contoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahContoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahBudi Cahyadi
 

Destaque (17)

PEMBAYARAN UPAH TENAGA KERJA
PEMBAYARAN UPAH TENAGA KERJAPEMBAYARAN UPAH TENAGA KERJA
PEMBAYARAN UPAH TENAGA KERJA
 
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir taPembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
 
Peraturan perusahaan
Peraturan perusahaanPeraturan perusahaan
Peraturan perusahaan
 
dan Kondisi industri media di Palembang kaitannya dengan Serikat Pekerja
dan Kondisi industri media di Palembang kaitannya dengan Serikat Pekerja dan Kondisi industri media di Palembang kaitannya dengan Serikat Pekerja
dan Kondisi industri media di Palembang kaitannya dengan Serikat Pekerja
 
Bab 4 (pembuatan dokumen) Semester Genap Kelas X SMA
Bab 4 (pembuatan dokumen) Semester Genap Kelas X SMABab 4 (pembuatan dokumen) Semester Genap Kelas X SMA
Bab 4 (pembuatan dokumen) Semester Genap Kelas X SMA
 
Memahami Serikat Pekerja
Memahami Serikat PekerjaMemahami Serikat Pekerja
Memahami Serikat Pekerja
 
Absen 07 08 (fix)
Absen 07 08 (fix)Absen 07 08 (fix)
Absen 07 08 (fix)
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
Hubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Hubungan Buruh dan Perundingan KolektifHubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Hubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
 
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogorNorma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
 
8. sistem pengupahan
8. sistem pengupahan8. sistem pengupahan
8. sistem pengupahan
 
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmHukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
 
Key Performance Indicator
Key Performance IndicatorKey Performance Indicator
Key Performance Indicator
 
8 hak pekerja
8 hak pekerja8 hak pekerja
8 hak pekerja
 
Materi dasar dasar pengupahan
Materi dasar dasar pengupahanMateri dasar dasar pengupahan
Materi dasar dasar pengupahan
 
Form keu03 (tanda terima pembayaran)
Form keu03 (tanda terima pembayaran)Form keu03 (tanda terima pembayaran)
Form keu03 (tanda terima pembayaran)
 
Contoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahContoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucah
 

Semelhante a UPAH KERJA

Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaPenentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaHendra Gunawan
 
Makalah konpensasi puput handayani 11140217
Makalah konpensasi puput handayani 11140217Makalah konpensasi puput handayani 11140217
Makalah konpensasi puput handayani 11140217puputjens
 
Permenaker1998meliharakesehatan
Permenaker1998meliharakesehatanPermenaker1998meliharakesehatan
Permenaker1998meliharakesehatanzumyy
 
Tugas uas rangkuman
Tugas uas rangkumanTugas uas rangkuman
Tugas uas rangkumanita nurlita
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasiodyjoana
 
Sistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMSistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMDanuSetiawan5
 
Pengelolaan kepegawaian pendidikan
Pengelolaan kepegawaian pendidikanPengelolaan kepegawaian pendidikan
Pengelolaan kepegawaian pendidikanBhagaskoro Kurniawan
 
Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2fitriyani33
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Joseph Sitepu
 
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayogaLembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayogaAmi Gos
 
tm-e28093-10-msdm1 (1).ppt
tm-e28093-10-msdm1 (1).ppttm-e28093-10-msdm1 (1).ppt
tm-e28093-10-msdm1 (1).pptisma815315
 
Makalah kompensasi yeti apriani 11140692
Makalah kompensasi yeti apriani   11140692Makalah kompensasi yeti apriani   11140692
Makalah kompensasi yeti apriani 11140692YetiApriani
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 

Semelhante a UPAH KERJA (20)

Makalah Kompensasi
Makalah KompensasiMakalah Kompensasi
Makalah Kompensasi
 
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaPenentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
 
Makalah konpensasi puput handayani 11140217
Makalah konpensasi puput handayani 11140217Makalah konpensasi puput handayani 11140217
Makalah konpensasi puput handayani 11140217
 
Permenaker1998meliharakesehatan
Permenaker1998meliharakesehatanPermenaker1998meliharakesehatan
Permenaker1998meliharakesehatan
 
Tugas uas rangkuman
Tugas uas rangkumanTugas uas rangkuman
Tugas uas rangkuman
 
kompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdmkompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdm
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
Penelitian uas
Penelitian uasPenelitian uas
Penelitian uas
 
Sistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMSistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDM
 
PHK Program in KPK
PHK Program in KPKPHK Program in KPK
PHK Program in KPK
 
Pengelolaan kepegawaian pendidikan
Pengelolaan kepegawaian pendidikanPengelolaan kepegawaian pendidikan
Pengelolaan kepegawaian pendidikan
 
Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Tugas uas 2 2018
Tugas  uas 2 2018Tugas  uas 2 2018
Tugas uas 2 2018
 
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayogaLembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
Lembar jawaban ujian akhir semester asep prayoga
 
Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2
 
tm-e28093-10-msdm1 (1).ppt
tm-e28093-10-msdm1 (1).ppttm-e28093-10-msdm1 (1).ppt
tm-e28093-10-msdm1 (1).ppt
 
Makalah kompensasi yeti apriani 11140692
Makalah kompensasi yeti apriani   11140692Makalah kompensasi yeti apriani   11140692
Makalah kompensasi yeti apriani 11140692
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 

Mais de cutzurnali

Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruhcutzurnali
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The MarketplaceCut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplacecutzurnali
 
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali  - Komunikasi Dalam OrganisasiCut Zurnali  - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrialcutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  BerkelanjutanCut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutancutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
Cut Zurnali   - The building block of operation strategyCut Zurnali   - The building block of operation strategy
Cut Zurnali - The building block of operation strategycutzurnali
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advancedcutzurnali
 
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategyCut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategycutzurnali
 
Pelatihan kerja cut zurnali
Pelatihan kerja   cut zurnaliPelatihan kerja   cut zurnali
Pelatihan kerja cut zurnalicutzurnali
 

Mais de cutzurnali (12)

Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
 
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The MarketplaceCut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
 
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali  - Komunikasi Dalam OrganisasiCut Zurnali  - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
 
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  BerkelanjutanCut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
 
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
Cut Zurnali   - The building block of operation strategyCut Zurnali   - The building block of operation strategy
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
 
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategyCut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
 
Pelatihan kerja cut zurnali
Pelatihan kerja   cut zurnaliPelatihan kerja   cut zurnali
Pelatihan kerja cut zurnali
 

Último

KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 

Último (20)

KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 

UPAH KERJA

  • 1. UPAH TENAGA KERJA DR. CUT ZURNALI, SE., M.Si A. KOMPENSASI DALAM PERSPEKTIF MSDM B. ASAS PENGUPAHAN C. BENTUK UPAH D. UPAH MINIMUM E. UPAH LEMBUR F. BEBERAPA ALASAN BAGI PEKERJA/BURUH UNTUK TETAP BERHAK MENERIMA UPAH G. KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH BAHAN AJAR “MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL” PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2011
  • 2. A. KOMPENSASI DALAM PERSPEKTIF MSDM - Beberapa Definisi Kompensasi dari para pakar: • Bernardin dan Russell (1998:273): kompensasi adalah: “… all forms financial returns and tangible benefits that employee receive as part of an employment relationship. • Gomes (2003:129): kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas ( ) p y g p j g j kerja mereka. Selanjutnya dikemukakan bahwa masalah kompensasi berkaitan dengan konsistensi internal dan konsistensi eksternal. Konsistensi internal berkaitan dengan konsep penggajian relatif dalam organisasi, sedangkan konsistensi ekstenal berkaitan dengan tingkat relatif struktur penggajian dalam organisasi dibandingkan dengan struktur penggajian diluar organisasi. Keseimbangan antara konsistensi internal dengan eksternal dianggap penting untuk diperhatikan guna menjamin perasaan puas pekerja sehingga pekerja dapat tetap termotivasi sehingga keefektifitasan organisasi secara keseluruhan dapat tercipta. • Menurut Mondy (2002:312): Compensation is the total of all rewards provided employees in return y( ) p p p y for their services. Ini berarti bahwa kompensasi adalah keseluruhan total dari balas jasa yang diberikan kepada karyawan atas segala jasa yang diberikan karyawan tersebut. • Werther dan Davis (1996:590): compensation is what employees receive in exchange for their work, work including pay and benefit Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai benefit. balasan dari pekerjaan yang diberikannya termasuk pembayaran dan benefit. • Menurut Veithzal (2004:357), kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi Manajemen Sumberdaya manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian
  • 3. Menurut Cascio (2003): kompensasi itu terbagi menjadi dua : 1. Kompensasi langsung terdiri dari gaji, uang transport, tunjangan hari raya, uang lembur, dan tunjangan langsung lainnya. 2. Kompensasi tidak langsung terdiri dari promosi jabatan, asuransi, tunjangan jabatan, jabatan dan mutasi Program kompensasi dalam organisasi harus memiliki empat tujuan, yaitu: 1. Terpenuhinya sisi legal, dengan segala peraturan dan hukum yang sesuai. 2. Efektivitas biaya untuk organisasi. 3. Keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan. 4. Peningkatan keberhasilan kinerja organisasi.
  • 4. MODEL RISET KOMPENSASI Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh K i k t dit i l h karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Sumber: Veithzal (2004:357) KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG Kompensasi INDIKATORNYA: Kompensasi tidak langsung KOMPENSASI LANGSUNG 1. JAMINAN SOSIAL langsung diberikan karena didasari faktor- INDIKATORNYA: 2. PESANGON suatu kondisi dari faktor pekerjaan y 3. ASURANSI KESEHATAN karyawan dan secara ang kritis dan prestasi 1. GAJI POKOK DAN 4. ASURANSI JIWA tidak langsung kerja dari karyawan UPAH 5. HARI 5 H RI LIBUR DAN LIBURAN D N LIBUR N berhubungan b h b itu sendiri. 2. INSENTIF 6. CUTI KESEHATAN dengan kinerja. Sumber: Werther 7. MEMPERSINGKAT JAM KERJA Sumber: Werther dan Davis (1996:432) 8. BANTUAN PENDIDIKAN dan Davis (1996:432) 9. PELAYANAN KEUANGAN 10. 10 FASILTAS KAFETARIA KEPUASAN KERJA KARYAWAN : INDIKATORNYA: 1) Kondisi kerja yang mendukung, 2) Imbalan yang layak (promosi), 3) Kerja yang secara mental menantang, 4) Rekan kerja yang mendukung, 5) Kepribadian antara pekerjaan Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual dimana setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, makin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang rasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Sumber: Veithzal (2004:475)
  • 5. UNDANG-UNDANG NO 13 THN 2003 PASAL 88 UU NO. 13 Th 2003 1. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 2. Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh. 3. Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : a. upah minimum; b. b upah kerja lembur; c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan; d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya; e. upah karena menjalankan hak waktu istirahata kerjanya; f. bentuk dan cara pembayaran upah g. denda dan potongan upah; h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah; i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional; j. upah untuk pembayaran pesangon; dan k. upah untuk perhitungan pajak penghasilan. 4. Pemerintah menetapkan upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. PASAL 89 UU NO. 13 Th 2003 1. Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat (3) huruf a dapat terdiri atas : a. upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten/kota; b. upah minimum berdasarkan sektor pada wilayah provinsi atau kabupaten/kota; 2. Upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan kepada pencapaian kebutuhan hidup layak. 3. Upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Gubernur dengan memperhatikan p g p y ( ) p g p rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Bupati/Walikota. 4. Komponen serta pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup layak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri.
  • 6. Pasal 90 UU NO. 13 Th 2003 1. Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89. 2. Bagi pengusaha yang tidak mampu membayar upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 dapat dilakukan penangguhan. 3. 3 Tata cara penangguhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri Menteri. Pasal 91 UU NO. 13 Th 2003 1. 1 Pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan yang ditetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Dalam hal kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih rendah atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kesepakatan tersebut batal demi hukum, dan pengusaha wajib membayar upah pekerja/buruh menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 92 UU NO. 13 Th 2003 1. 1 Pengusaha menyusun struktur d skala upah d P h t kt dan k l h dengan memperhatikan golongan, j b t h tik l jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi. 2. Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas. 3. Ketentuan mengenai struktur dan skala upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan g p g p y ( ) g Keputusan Menteri.
  • 7. Pasal 93 UU NO. 13 Th 2003 : 1. Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan. 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku, dan pengusaha wajib membayar upah apabila : h bil a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan; b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan; c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah, menikahkan, p j j p j , , mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau isteri atau anak atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia; d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban terhadap negara; e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya; f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari pengusaha; g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat; h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan pengusaha; dan i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan i perusahaan.
  • 8. LANJUTAN Pasal 93 UU NO. 13 Th 2003 3. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sebagai berikut: a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah; b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah; c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah; d. d untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha. 4. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimana dimaksud d di k d pada ayat (2) h t huruf c sebagai b ik t : f b i berikut a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari; b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; p y , y ( ) ; e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari; 5. Pengaturan pelaksanaan ketentuan sebagaimana ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
  • 9. Pasal 94 Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Pasal 95 1. Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan atau kelalaiannya dapat dikenakan denda. 2. Pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan keterlambatan g y g g j y g pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh. 3. Pemerintah mengatur pengenaan denda kepada pengusaha dan/atau pekerja/buruh, dalam pembayaran upah. 4. dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh merupakan utang berlaku, yang didahulukan pembayarannya. Pasal 96 Tuntutan pembayaran upah pekerja/buruh dan segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerja menjadi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 2 (dua) tahun sejak timbulnya hak.
  • 10. A. ASAS PENGUPAHAN a. a Hak menerima upah timbul pada saat adanya hubungan kerja dan berakhir pada saat hubungan kerja putus (Pasal 22 PP No. 8 Th 1981 Tentang Perlindungan Upah) b. Pengusaha tidak boleh mengadakan diskriminasi upah bagi pekerja/buruh laki-laki dan wanita untuk jenis pekerjaan yang sama (Pasal 3 PP No. 8 Th 1981 Tentang Perlindungan Upah) c. Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja (Pasal 77 ayat 1 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) d. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib membayar upah kerja lembur (Pasal 78 ayat 2 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) e. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melakukan pekerjaan pada hari libur resmi sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 2 wajib membayar upah kerja lembur (Pasal 85 ayat 3 UU No 13 Th 2003 T t Tentang K t Ketenagakerjaan) k j ) f. Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari ketentuan upah minimum (Pasal 90 ayat 1 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) g. Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan (Pasal 93 ayat 1 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) h. h Komponen upah t di i d i upah pokok d K h terdiri dari h k k dan t j tunjangan t t tetap, d dengan f formulasi upah pokok minimal l i h k k i i l 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap (Pasal 94 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) i. Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan atau kelalaiannya dapat dikenakan denda (Pasal 95 ayat 1 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) j. j Pengusaha yang k P h karena k kesengajaannya atau k l l i j t kelalaiannya mengakibatkan kib tk keterlambatan k t l b t pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh (Pasal 95 ayat 2 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) k. Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh merupakan utang yang didahulukan pembayarannya (Pasal 95 ayat 4 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) l. Tuntutan pembayaran upah pekerja/buruh dan segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerja menjadi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu dua tahun sejak timbulnya hak (Pasal 96 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)
  • 11. B. BENTUK UPAH Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerja dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan (Pasal 1 Angka 30 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan) UPAH: Suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang- undangan, dan dibayarkan atas dasar suatru perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan, baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya (Pasal 1 huruf a Peraturan Pemerintah No. 8 Th 1981) Berdasarkan pengertian diatas, upah diberikan dalam bentuk UANG, namun secara normatif masih ada kelonggaran bahwa upah dapat diberikan dalam bentuk lain berdasarkan perjanjian atau peraturan perundangan, dengan batasan nilainya tidak melebihi 25 % dari nilai upah yang p p g , g y p y g seharusnya diterima (Pasal 12 Peraturan Pemerintah No. 8 Thn 1981)
  • 12. C. UPAH MINIMUM Berdasarkan Peraturan Menakertrans No. Per-01/Men/1999 jo. Kepmennakertrans No. Kep- 226/Men/2000, 226/Men/2000 bahwa jangkauan wilayah berlakunya upah minimum meliputi: a. Upah Minimum Propinsi (UMP) berlaku di seluruh kabupaten/kota dalam satu wilayah propinsi b. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) berlaku dalam satu wilayah kabupaten/kota 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian Disamping itu, upah 3. Industri Pengolahan minimum berdasarkan 4. 4 Air, Listrik, Air Listrik dan Gas Kelompok Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) disebut 5. Bangunan Upah Minimum Sektoral, terbagi 2 yaitu: 1) Upah 6. Perdagangan Besar, Eceran, dan Rumah makan, serta Minimum Sektoral Propinsi Hotel (UMSP) dan 2) Upah Minimum Sektoral 7. Angkutan, Penggudangan, dan Komunikasi Kabupaten/Kota (UMSK) 8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan Tanah, Tanah dan Jasa Perusahaan 9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan
  • 13. Mekanisme penetapan upah minimum ditetapkan oleh Gubernur: a. UMP/UMK berdasarkan usulan Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah melalui kanwil depnaker setempat b. UMSP/UMSK atas kesepakatan organisasi pengusaha dan serikat pekerja/buruh Berdasarkan Pasal 6 Permenakertrans No Per-01/Men/1999 bahwa penetapan upah minimum dilakukan dengan mempertimbangkan: a. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) (Keterangan: KHM kemudian ditingkatkan menjadi Kebutuhan Hidup Layak (KHL) berdasarkan Permennakertrans No. Per-17/Men/VIII/2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak) b. Indeks Harga Konsumen (IHK) c. Kemampuan, perkembangan dan kelangsungan perusahaan d. Upah pada umumnya berlaku di daerah tertentu dan antar daerah e. Kondisi pasar kerja f. Tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan per kapita
  • 14. Sesuai dengan Permenakertrans No Per-01/Men/1999 jo Kepmennakertrans No Kep- 226/Men/2000 dalam pelaksanaan upah minimum perlu memperhatikan beberapa hal berikut: a. Besarnya UMSP dan UMSK minimal 5 % lebih besar dari UMP dan UMK (Pasal 5) b. Perusahan dilarang membayar upah lebih rendah dari UMP/UMK atau UMSP/UMSK (Pasal 13) c. Upah minimum berlaku untuk semua status pekerja, baik tetap, tidak tetap, maupun percobaan (Pasal 14 ayat 1) d. Upah minimum hanya berlaku bagi pekerja yang memiliki masa kurang dari satu tahun (Pasal 14 ayat 2) e. Peninjauan besar-nya upah bagi pekerja di atas masa kerja satu tahun dilakukan atas kesepakatan tertulis antara pekerja dan pengusaha (Pasal 14 ayat 3) f. Bagi pekerja borongan atau berdasarkan satuan hasil yang dilaksanakan satu bulan atau lebih, upah rata-rata sebulan minimal upah minimum di perusahaan yang bersangkutan (Pasal 15 ayat 1) g. Pengusaha dilarang mengurangi atau menurunkan upah yang telah diberikan lebih tinggi dari upah minimum yang berlaku (Pasal 17) h. Bagi pengusaha yang melanggar Pasal 7, Pasal 13, dan Pasal 14 ayat 1 dan 2 Permen Tenaga kerja No Per-01/Men/1999 dikenakan sanksi: 1. Pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda maksimal Rp100.000,00 2. Membayar upah pekerja sesuai dengan putusan hakim
  • 15. Informasi Upah Minimum Regional (UMR) Tahun 2009 dan 2010 Propinsi Kabupaten Sektor 2011 2010 2009 Non Bali Non Sektor 0 829316 760000 Kabupaten Non Banten Non Sektor 0 955300 917500 Kabupaten Non Aceh Non Sektor 0 1300000 0 Kabupaten Non DI Yogyakarta Non Sektor 0 745694 700000 Kabupaten Non DKI Jakarta Non Sektor 0 1118009 1069865 Kabupaten Non Gorontalo Non Sektor 0 710000 675000 Kabupaten Kb t Non Jawa Barat Non Sektor 0 0 628191 Kabupaten Sumber: http://allows.wordpress.com/2009/01/12/informasi-upah-minimum-regional-umr/
  • 16. D. UPAH LEMBUR Upah Lembur adalah upah yangh diberikan oleh pengusaha sebagai imbalan kepada pekerja karena telah melakukan pekerjaan atas permintaan p p j p j p pengusaha yang melebihi dari jam dan hari kerja (tujuh jam sehari dan empat puluh jam seminggu) atau pada hari istirajat mingguan , hari-hari besar yang telah ditetapkan pemerintah (Surat Edaran Dirjen Binja Hubungan ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja Nomor SE- 02/M/BW/1987). Kriteria Pekerja Staf yang tidak berhak atas upah lembur ialah: 1. Mereka yang mendudki jabatan struktural dalam organisasi perusahaan 2. Mereka yang memiliki kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang terhadap kebijakan t h d k bij k perusahaan h 3. Mereka yang mendapat upah yang lebih besar daripada pekerja lainnya 4. Mereka yang mendapat fasilitas yang lebih baik daripada pekerja y lainnya.
  • 17. E. BEBERAPA ALASAN BAGI PEKERJA/BURUH UNTUK TETAP BERHAK MENERIMA UPAH Terdapat prinsip “NO WORK NO PAY” d l T d t i i dalam sistem pengupahan, namun i t h karena alasan tertentu pekerja/buruh sesuai dengan Pasal 93 UU No 13 Th 2003 3. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sebagai berikut: a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah; b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah; c. c untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah; ketiga d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha. 4. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c sebagai berikut : a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari; b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; e. e isteri melahirkan atau keguguran kandungan dibayar untuk selama 2 (dua) hari; kandungan, f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari; 5. Pengaturan pelaksanaan ketentuan sebagaimana ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan d l dit t k dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. j ji k j t h t j ji k j b
  • 18. 3. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sebagai berikut: a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah; b. b untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah; kedua c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah; d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha. 4. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c sebagai berikut : a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari; b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari; 5. 5 Pengaturan Pengat ran pelaksanaan ketent an sebagaimana ketent an sebagaimana dimaks d pada ketentuan ketentuan dimaksud ayat (2) ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
  • 19. F. KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH Berdasarkan Pasal 10 PP No 8 Th 1981 menyatakan bahwa upah harus dibayar oleh pebgusaha kepada pekerja secara tepat waktu sesuai kesepakatan. Apabila pengusaha terlambat membayar upah, pengusaha wajib membayar denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh (Pasal 95 ayat 2 UU No 13 Th 2003) atau tambahan upah (Pasal 19 PP No 8 Th 1981 ) kepada buruh/pekerja sebesar: a. a 5 % per hari keterlambatan untuk hari keempat sampai hari kedelapan keterlambatan, b. 1% per hari keterlambatan, untuk hari kesembilan dan seterusnya. Dengan catatan tidak melebihi 50 % dari upah keseluruhan yang seharusnya diterima oleh pekerja. c. Apabila melebihi sebulan masih belum dibayar, disamping denda pengusaha juga wajib membayar bunga (sesuai dengan bunga bank untuik kredit perusahaan yang bersangkutan) Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pengusaha wajib membayar upah dan dendanya sebesar 150 % dit b h b ditambah bunga apabiloa melebihi ti puluh h i sejak h i k 4 k t l b t bil l bihi tiga l h hari j k hari ke-4 keterlambatan