SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
Baixar para ler offline
Smart SolutionSmart SolutionSmart SolutionSmart Solution
TAHUN PELAJARAN 201TAHUN PELAJARAN 201TAHUN PELAJARAN 201TAHUN PELAJARAN 2012222/201/201/201/2013333
Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN 2013
Disusun Oleh :
Pak AnangPak AnangPak AnangPak Anang
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 67
34
0°C
100°C
37
38
39
3:
SKL 3.SKL 3.SKL 3.SKL 3. Memahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yangMemahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yangMemahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yangMemahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yang
menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor.menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor.menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor.menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor.
3.1.3.1.3.1.3.1. Menentukan pengaruh kalorMenentukan pengaruh kalorMenentukan pengaruh kalorMenentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalamterhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalamterhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalamterhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalam
pemecahan masalahpemecahan masalahpemecahan masalahpemecahan masalah....
Konduksi
? @
A
B
@
CDE
F
KalorKalorKalorKalor
Perubahan Suhu Perubahan Wujud
3 @ IJ∆L
3 @ IM
3 @ IN
Suhu naik ⇔ Menyerap kalor
Suhu turun ⇔ Melepas kalor
Menyerap kalor
Melepas kalor
Tidak mungkin keduanyaTidak mungkin keduanyaTidak mungkin keduanyaTidak mungkin keduanya
terjadi bersamaanterjadi bersamaanterjadi bersamaanterjadi bersamaan
Diagram
34 @ IPQ JPQ ∆L
37 @ IM
38 @ IRST JRST ∆L
39 @ IN
3: @ IURV JURV ∆L
Asas Black
3QPTRV @ 3WPVRQ
Padat Cair
Gas
AirAirAirAir
UapUapUapUap
EsEsEsEs
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 68
SMART SOLUTION:SMART SOLUTION:SMART SOLUTION:SMART SOLUTION:
DUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDA
Menentukan suhu sambungan dua batangMenentukan suhu sambungan dua batangMenentukan suhu sambungan dua batangMenentukan suhu sambungan dua batang
Ingat dan pahamilah dulu konsep konduksi yang akan digunakan dalam cara cepat ini.
Z @
3
[
@
]L
M
Kalor per satuan waktu yang ada di titik sambungan adalah sama. Misal L_ < La
3_
[
@
3a
[
⇔
_]_(Lb − L_)
M_
@
a]a(La − Lb)
Ma
⇔
_]_
M_
(Lb − L_) @
a]a
Ma
(La − Lb)
⇔ d
_]_
M_
e Lb − d
_]_
M_
e L_ @ d
a]a
Ma
e La − d
a]a
Ma
e Lb
⇔ d
_]_
M_
e Lb + d
_]_
M_
e Lb @ d
a]a
Ma
e L_ + d
a]a
Ma
e La
⇔ Lb @
g
_]_
M_
h L_ + g
a]a
Ma
h La
g
_]_
M_
h + g
a]a
Ma
h
Dari penurunan rumus tersebut kita bisa menarik kesimpulan nilai g
ij_j
kj
h dan g
il_l
kl
h hanyalah
pembanding saja, sehingga cara cepat untuk mencari suhu sambungan yaitu:
Lb @
Σ g
]L
M h
Σ g
]
M h
DUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMA
Menentukan suhu sambungan duaMenentukan suhu sambungan duaMenentukan suhu sambungan duaMenentukan suhu sambungan dua batangbatangbatangbatang
Bila ukuran batang sama maka coret variabel yang dianggap sama.
Lb @
Σ g
]L
M
h
Σ g
]
M h
⇒ Lb @
Σ(L)
Σ
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
1. Tentukan suhu terendah, misalkan L_.
2. Tentukan selisih suhu ∆L @ La − L_
3. Cari nilai pembanding untuk L_ dan La yaitu g
ij_j
kj
h dan g
il_l
kl
h.
4. Lihat ukuran (luas atau panjang) batang sama apa nggak. Jika sama coret saja variabelnya.
5. Besar suhu sambungan adalah:
Lb @ L_ + d
pembanding B
pembanding A + pembanding B
e ∙ ∆L
rstuℎ uw?
A B LaL_
Lb
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 69
PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERPENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERPENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERPENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)BEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)BEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)BEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)
Menentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuran
Identik dengan konsep konduksi dua batang berbeda jenis di halaman sebelumnya, rumus untuk
menentukan suhu akhir campuran:
L| @
Σ(IJL)
Σ(IJ)
dengan (IJ) adalah nilai pembandingnya!
PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)
MMMMenentukanenentukanenentukanenentukan suhusuhusuhusuhu akhir campuranakhir campuranakhir campuranakhir campuran
Karena jenis zat sama, maka kalor jenisnya (J) sama, sehingga variabel J dicoret.
L| @
Σ(IJL)
Σ(IJ)
dengan I adalah nilai pembandingnya!
Catatan:Catatan:Catatan:Catatan:
Untuk menentukan suhu akhir, massa, atau kalor jenis bisa juga menggunakan rumus cepat tadi.
PENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZAT
Menentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuran
Khusus untuk pencampuran es 0°C dan air (satuan kalor harus kalori), berlaku TRIK SUPERKILAT:
L| @
IRSTLRST − IPQ80
IRST + IPQ
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 70
CONTOH SOALCONTOH SOALCONTOH SOALCONTOH SOAL
DUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMA
MenentukanMenentukanMenentukanMenentukan suhu sambungan dua batangsuhu sambungan dua batangsuhu sambungan dua batangsuhu sambungan dua batang
1. Dua batang penghantar mempunyai panjang dan luas penampang yang sama disambung
menjadi satu seperti pada gambar di bawah ini. Koefisien konduksi termal batang penghantar
kedua @ 2 kali koefisien konduksi termal batang pertama.
Jika batang pertama dipanaskan sehingga L4 @ 100°C dan L7 @ 25°C, maka suhu pada
sambungan (L) adalah ....
A. 30°C
B. 35°C
C. 40°C
D. 45°C
E. 50°C
2. Dua batang A dan B berukuran sama masing-masing mempunyai koefisien
konduksi 2 dan k. Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujung-
ujung yang bebas dikenakan suhu seperti pada gambar.
Suhu (t) pada sambungan logam A dan B adalah ....
A. 80°C
B. 100°C
C. 120°C
D. 150°C
E. 160°C
3. Batang logam P dan Q dengan ukuran panjang dan luas penampang yang sama disambungkan
seperti pada gambar. Jika koefisien konduksi kalor logam Q dua kali koefisien konduksi kalor P
maka suhu akhir pada sambungan logam adalah ....
A. 300°C
B. 260°C
C. 160°C
D. 96°C
E. 80°C
4. Batang logam yang sama ukurannya, tetapi terbuat dari logam
yang berbeda digabung seperti pada gambar di samping ini.
Jika konduktivitas termal logam I @ 4 kali konduktivitas logam II,
maka suhu pada sambungan kedua logam tersebut adalah ....
A. 45°C
B. 40°C
C. 35°C
D. 30°C
E. 25°C
5. Dua batang logam A dan B yang mempunyai ukuran sama disambungkan satu sama lain
pada salah satu ujungnya (seperti pada gambar). Jika suhu ujung bebas logam A 210°C
dan diujung bebas logam B 30°C dan koefisien konduksi kalor logam A adalah dua kali
koefisien konduksi logam B, maka suhu pada sambungan kedua logam adalah ....
A. 80°C
B. 90°C
C. 120°C
D. 150°C
E. 180°C
Z4 @ Z7
4]4(L4 − Lb) @ 7]7(Lb − L7)
⇔ 4]4(100 − Lb) @ 7]7(Lb − 25)
⇔ 4(100 − Lb) @ 24(Lb − 25)
⇔ 100 − Lb @ 2Lb − 50
⇔ 100 + 50 @ 2Lb + Lb
⇔ 3Lb @ 150
⇔ Lb @ 50°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ L7 + d
pemb 1
pemb 1 + pemb 2
e ∆L
@ 25 + d
1
1 + 2
e ∙ 75
@ 25 + 25
@ 50°C
M4 @ M7 dan ]4 @ ]7
7 @ 24 ⇒
4
7
@
1
2
⇒ 4anggap bernilai 1, 7anggap bernilai 2
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
Lb @
_L_ + aLa
_ + a
@
2 ∙ 210 + 1 ∙ 30
2 + 1
@
450
3
@ 150°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ LΠ+ d
pemb P
pemb P + pemb Q
e ∆L
@ 60 + d
1
1 + 2
e ∙ 300
@ 60 + 100
@ 160°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ L•• + d
pemb I
pemb I + pemb II
e ∆L
@ 0 + d
4
1 + 4
e ∙ 50
@ 0 + 40
@ 40°C
1 21 21 21 2
4 14 14 14 1
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ L_ + d
pemb B
pemb A + pemb B
e ∆L
@ 30 + d
1
2 + 1
e ∙ 180
@ 30 + 60
@ 90°C
2222
1111
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ La + d
pemb A
pemb A + pemb B
e ∆L
@ 30 + d
2
1 + 2
e ∙ 180
@ 30 + 120
@ 150°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
Lb @
ŽLŽ + ŒLŒ
Ž + Œ
@
1 ∙ 360 + 2 ∙ 60
2 + 1
@
480
3
@ 160°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
Lb @
•L• + ••L••
• + ••
@
4 ∙ 50 + 1 ∙ 0
4 + 1
@
200
5
@ 40°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
Lb @
_L_ + aLa
_ + a
@
2 ∙ 30 + 1 ∙ 210
2 + 1
@
270
3
@ 90°C
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 71
6. Dua batang logam P dan Q disambungkan pada salah satu ujungnya. Pada ujung-ujung yang lain
diberi panas dengan suhu yang berbeda (lihat gambar). Bila panjang dan luas penampang kedua
logam sama, tetapi koduktivitas logam P dua kali konduktivitas logam Q, suhu tepat pada
sambungan di B adalah ....
A. 20°C
B. 30°C
C. 40°C
D. 50°C
E. 60°C
7. Dua batang logam P dan Q yang mempunyai panjang dan luas penampang yang sama
disambung menjadi satu pada salah satu ujungnya seperti gambar. Bila konduktivitas termal
logam P 4 kali konduktivitas termal logam Q, maka suhu pada sambungan kedua logam saat
terjadi keseimbangan termal adalah ....
A. 120°C
B. 100°•
C. 90°C
D. 80°C
E. 60°C
8. Dua buah batang logam A dan B memiliki ukuran yang sama tetapi jenisnya berbeda
dihubungkan seperti gambar:
Kedua logam memiliki suhu yang beda pada kedua ujungnya. Jika koefisien konduksi termal A
adalah setengah konduksi termal B, maka suhu pada sambungan batang adalah ....
A. 55 °C
B. 45 °C
C. 35 °C
D. 29 °C
E. 24 °C
DUA BATANG BERBEDA DAN UKURANDUA BATANG BERBEDA DAN UKURANDUA BATANG BERBEDA DAN UKURANDUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDABERBEDABERBEDABERBEDA
Menentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhu sambungan dua batangsambungan dua batangsambungan dua batangsambungan dua batang
9. Dua buah batang logam P dan Q dengan suhu ujung-ujung berbeda dilekatkan (lihat gambar).
Apabila koefisien konduktivitas logam P adalah setengah kali koefisien konduktivitas logam Q,
serta AC @ 2CB, suhu di C adalah ....
A C B
A. 35 °C
B. 40 °C
C. 54 °C
D. 70 °C
E. 80 °C
A B 4°C79°C
PPPP QQQQ 40°C110°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ LΠ+ d
pemb P
pemb P + pemb Q
e ∆L
@ 30 + d
2
2 + 1
e ∙ 30
@ 30 + 20
@ 50°C
2 12 12 12 1
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ LŽ + d
pemb Q
pemb P + pemb Q
e ∆L
@ 25 + d
1
4 + 1
e ∙ 175
@ 25 + 35
@ 60°C
4 14 14 14 1
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ La + d
pemb B
pemb A + pemb B
e ∆L
@ 4 + d
1
1 + 2
e ∙ 75
@ 4 + 25
@ 29°C
1 21 21 21 2
_ @
1
2
a ⇒
_
a
@
1
2
⇒ _ anggap bernilai 1, a anggap bernilai 2
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
Lb @ LΠ+ d
pemb P
pemb P + pemb Q
e ∆L
@ 40 + •
1
2
1
2
+ 2
‘ ∙ 70
@ 40 + d
1
1 + 4
e ∙ 70
@ 40 + 14
@ 54°C
Ž @
1
2
Œ ⇒
Ž
Œ
@
1
2
⇒ Ž anggap bernilai 1, Œ anggap bernilai 2
MŽ @ 2MŒ ⇒
MŽ
MŒ
@
2
1
⇒ MŽ anggap bernilai 2, MŒ anggap bernilai 1
Karena ukuran panjang beda, maka besar nilai pembandingnya adalah g
i
k
h
’
“
“
’
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
Lb @
ŽLŽ + ŒLŒ
Ž + Œ
@
2 ∙ 60 + 1 ∙ 30
2 + 1
@
150
3
@ 50°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
Lb @
ŽLŽ + ŒLŒ
Ž + Œ
@
4 ∙ 25 + 1 ∙ 200
4 + 1
@
300
5
@ 60°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
Lb @
_L_ + aLa
_ + a
@
1 ∙ 79 + 2 ∙ 4
1 + 2
@
87
3
@ 29°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
Lb @
Ž
MŽ
L_ +
Œ
MŒ
LŒ
Ž + Œ
@
1
2
∙ 110 +
2
1
∙ 40
1
2
+
2
1
@
135
2,5
@ 54°C
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 72
PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)
Menentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuran
10. Air bermassa 200 gram dan bersuhu 30°C dicampur air mendidih bermassa 100 gram dan
bersuhu 90°C. (Kalor jenis air @ 1 kal.gram-1.°C-1). Suhu air campuran pada saat keseimbangan
termal adalah ....
A. 10°C
B. 30°C
C. 50°C
D. 75°C
E. 150°C
11. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90°C (kalor jenis air @ 1 kal.g-1.°C-1) dicampur 40 gram air
sejenis bersuhu 25°C. Jika tidak ada faktor lain yang mempengaruhi proses ini, maka suhu akhir
campuran adalah ....
A. 15,4°C
B. 23,0°C
C. 46,0°C
D. 64,0°C
E. 77,0°C
12. Jika 75 gram air yang suhunya 0°C dicampur dengan 25 gram air yang suhunya 100°C, maka
suhu akhir campurannya adalah ....
A. 15°C
B. 20°C
C. 25°C
D. 30°C
E. 35°C
13. Air sebanyak 200 gram bersuhu 6°C dicampur dengan air sebanyak 150 gram bersuhu 69°C.
Jika dianggap tidak ada kalor yang diserap lingkungan, suhu akhir air adalah ....
A. 33°C
B. 42°C
C. 45°C
D. 57°C
E. 62°C
14. Susu cair sebanyak 80 g dan bersuhu 25°C dituangkan ke dalam sebuah cangkir. Selanjutnya,
kopi panas sebanyak 120 g dan bersuhu 80°C ditambahkan kedalam cangkir tersebut. Anggap
kalor jenis kedua cairan sama dan cangkir tidak menyerap maupun melepas kalor.
Kesetimbangan termal terjadi pada suhu ....
A. 36°C
B. 48°C
C. 50°C
D. 58°C
E. 65°C
Menentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhu awalawalawalawal salah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuran
15. Air dingin sebanyak 80 g dituang ke dalam wadah. Setelah itu, ditambahkan air panas bersuhu
90°C sebanyak 120 g. Jika suhu pada saat terjadi kesetimbangan 60°C, suhu air dingin ....
A. 12°C
B. 15°C
C. 18°C
D. 24°C
E. 27°C
3QPTRV @ 3WPVRQ
I4J4(L| − L4) @ I7J7(L7 − L|)
⇔ 200 ∙ 1 ∙ (L| − 30) @ 100 ∙ 1 ∙ (90 − L|)
⇔ 200L| − 6.000 @ 9.000 − 100L|
⇔ 200L| + 100L| @ 9.000 + 6.000
⇔ 300L| @ 15.000
⇔ L| @ 50°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
I4L4 + I7L7
I4 + I7
@
200 ∙ 30 + 100 ∙ 90
200 + 100
@
15.000
300
@ 50°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
I4L4 + I7L7
I4 + I7
@
60 ∙ 90 + 40 ∙ 25
60 + 40
@
6.400
100
@ 64°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
L| @ L7 + d
pemb 1
pemb 1 + pemb 2
e ∆L
@ 25 + d
60
60 + 40
e ∙ 65
@ 25 + 39
@ 64°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
I4L4 + I7L7
I4 + I7
@
75 ∙ 0 + 25 ∙ 100
75 + 25
@
2.500
100
@ 25°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
L| @ L4 + d
pemb 2
pemb 1 + pemb 2
e ∆L
@ 0 + d
25
75 + 25
e ∙ 100
@ 0 + 25
@ 25°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
I4L4 + I7L7
I4 + I7
@
200 ∙ 6 + 150 ∙ 69
200 + 150
@
11.550
350
@ 33°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
L| @ L4 + d
pemb 2
pemb 1 + pemb 2
e ∆L
@ 6 + d
150
200 + 150
e ∙ 63
@ 6 + 27
@ 25°C
3
7
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
I4L4 + I7L7
I4 + I7
@
80 ∙ 25 + 120 ∙ 80
80 + 120
@
11.600
200
@ 58°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
L| @ L4 + d
pemb 2
pemb 1 + pemb 2
e ∆L
@ 25 + d
120
80 + 120
e ∙ 55
@ 25 + 33
@ 58°C
1
4
3
5
3
5
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
I4L4 + I7L7
I4 + I7
60 @
80 ∙ L4 + 120 ∙ 90
80 + 120
60 @
80L4 + 10.800
200
12.000 @ 80L4 + 10.800
80L4 @ 1.200
L4 @ 15°C
3QPTRV @ 3WPVRQ
I4J4(L| − L4) @ I7J7(L7 − L|)
⇔ 80 ∙ 1 ∙ (60 − L4) @ 120 ∙ 1 ∙ (90 − 60)
⇔ 4.800 − 80L4 @ 3.600
⇔ 120L| @ 4.800 − 3.600
⇔ 80L| @ 1.200
⇔ L| @ 15°C
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 73
PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)
MeneMeneMeneMenentukan suhu akhir campuranntukan suhu akhir campuranntukan suhu akhir campuranntukan suhu akhir campuran
16. Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 20°C dimasukkan ke dalam bejana air
bermassa 100 gram dengan suhu 80°C. Jika diketahui kalor jenis alumunium 0,22 kal/g°C dan
kalor jenis air 1 kal/g°C, maka suhu akhir air dan alumunium mendekati ....
A. 20°C
B. 42°C
C. 62°C
D. 80°C
E. 100°C
17. Sebuah logam bermassa 1 kg yang sedang ditempa memiliki suhu 826°C. Logam tersebut
dicelupkan ke dalam 2 kg air bersuhu 20°C. Jika kalor jenis air 4.200 J/kg°C dan kalor jenis
logam 700 J/kg°C, suhu saat terjadi kesetimbangan adalah ....
A. 432°C
B. 354°C
C. 220°C
D. 146°C
E. 82°C
Menentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhu awalawalawalawal salah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuran
18. Teh panas bermassa 200 g pada suhu L4 dituang kedalam cangkir bermassa 150 g dan bersuhu
25°C. Jika kesetimbangan termal terjadi pada suhu 65°C dan kalor jenis air teh 5 kali kalor jenis
cangkir, suhu air teh mula-mula adalah ....
A. 71°C
B. 69°C
C. 65°C
D. 62°C
E. 59°C
Menentukan kalor jenisMenentukan kalor jenisMenentukan kalor jenisMenentukan kalor jenis salah satu zat pada pencampuransalah satu zat pada pencampuransalah satu zat pada pencampuransalah satu zat pada pencampuran
19. Sepotong uang logam bermassa 50 g bersuhu 85°C dicelupkan ke dalam 50 g air bersuhu 29,8°C
(kalor jenis air @ 1 kal.g-1.°C-1). Jika suhu akhirnya 37°C dan wadahnya tidak menyerap kalor,
maka kalor jenis logam adalah ....
A. 0,15 kal.g-1.°C-1
B. 0,30 kal.g-1.°C-1
C. 1,50 kal.g-1.°C-1
D. 4,8 kal.g-1.°C-1
E. 7,2 kal.g-1.°C-1
20. Sepotong logam bermassa 50 gram bersuhu 90°C dicelupkan ke dalam 100 gram air bersuhu
29,5°C (kalor jenis air @ 1 kal/gr°C). Jika suhu akhir 35°C, maka kalor jenis logam adalah ....
A. 0,20 kal/gr°C
B. 0,16 kal/gr°C
C. 0,15 kal/gr°C
D. 0,12 kal/gr°C
E. 0,10 kal/gr°C
21. Di dalam sebuah bejana besi bermassa 200 gram terdapat 100 gram minyak bersuhu 20°C.
Didalam bejana dimasukkan 50 gram besi bersuhu 75°C. Bila suhu bejana naik 5°C dan kalor
jenis minyak 0,43 kal/g°C, maka kalor jenis besi adalah ....
A. 0,143 kal/g°C
B. 0,098 kal/g°C
C. 0,084 kal/g°C
D. 0,075 kal/g°C
E. 0,064 kal/g°C
3QPTRV @ 3WPVRQ
IRWJRW(L| − LRW) @ IRSTJRST(LRST − L|)
⇔ 200 ∙ 0,22 ∙ (L| − 20) @ 100 ∙ 1 ∙ (80 − L|)
⇔ 44L| − 880 @ 8.000 − 100L|
⇔ 44L| + 100L| @ 8.000 + 880
⇔ 144L| @ 8.880
⇔ L| @ 61,67°C ≈ 62°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
IRW•JRW•LRW• + IRSTJRSTLRST
IRW•JRW• + IRSTJRST
@
200 ∙ 0,22 ∙ 20 + 100 ∙ 1 ∙ 80
200 + 100
@
8.880
300
@ 61,67°C ≈ 62°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
IW–—R•JW–—R•LW–—R• + IRSTJRSTLRST
IW–—R•JW–—R• + IRSTJRST
@
1 ∙ 700 ∙ 826 + 2 ∙ 4200 ∙ 20
1 ∙ 700 + 2 ∙ 4.200
@
578.200 + 168.000
9.100
@
746.200
9.100
@ 82°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
L| @ LRST + d
pemb logam
pemb 1 + pemb logam
e ∆L
@ 20 + d
700
700 + 8.400
e ∙ 806
@ 20 + 62
@ 82°C
3QPTRV @ 3WPVRQ
I˜—iTJ˜—iT™L| − L˜—iTš @ I›PœJ›Pœ(L›Pœ − L|)
⇔ 150 ∙ J˜—iT ∙ (65 − 25) @ 200 ∙ 5J˜—iT ∙ (L›Pœ − 65) (coret J˜—iT)
⇔ 6.000 @ 1.000L›Pœ − 65.000
⇔ 1.000L›Pœ @ 6.000 + 65.000
⇔ 1.000L›Pœ @ 71.000
⇔ L›Pœ @ 71°C
1
13
62
3QPTRV @ 3WPVRQ
IRSTJRST(L| − LRST) @ IUR•—JUR•—™LUR•— − L|š
⇔ 50 ∙ 1 ∙ (37 − 29,8) @ 50 ∙ JUR•— ∙ (85 − 37) (coret 50)
⇔ 7,2 @ 48JUR•—
⇔ JUR•— @
7,2
48
⇔ JUR•— @ 0,15 kal. gž4
. °Cž4
3QPTRV @ 3WPVRQ
IRSTJRST(L| − LRST) @ IW–—R•JW–—R•™LW–—R• − L|š
⇔ 100 ∙ 1 ∙ (35 − 29,5) @ 50 ∙ JW–—R• ∙ (90 − 35) (coret 50)
⇔ 11 @ 55JW–—R•
⇔ JW–—R• @
11
55
⇔ JW–—R• @ 0,20 kal. gž4
. °Cž4
2 1
3QPTRV @ 3WPVRQ
IŸP R•RJŸPQS™L| − LŸP R•Rš + I•S•¡RiJ•S•¡Ri™L| − L•S•¡Riš @ IŸPQSJŸPQS(LŸPQS − L|)
⇔ 200 ∙ JŸPQS(25 − 20) + 100 ∙ 0,43 ∙ (25 − 20) @ 50 ∙ JW–—R• ∙ (75 − 25)
⇔ 1.000JŸPQS + 215 @ 2.500JŸPQS
⇔ 1.500JŸPQS @ 215
⇔ JŸPQS @
215
1.500
⇔ JŸPQS @ 0,143kal/g°C
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 74
PENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZAT
Menentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuran
22. Balok es bermassa 50 gram bersuhu 0°C dicelupkan pada 200 gram air bersuhu 30°C yang
diletakkan dalam wadah khusus. Anggap wadah tidak menyerap kalor. Jika kalor jenis air
1 kal/gr°C dan kalor lebur es 80 kal/g, maka suhu akhir campuran adalah ....
A. 5°C
B. 8°C
C. 11°C
D. 14°C
E. 17°C
23. Sepotong es yang massanya 75 gram saat berada pada titik leburnya dimasukkan ke dalam
bejana berisi 150 gram air bersuhu 100°C (kalor jenis air @ 1 kal.gram-1.°C-1 dan kalor lebur es
@ 80 kal.gram-1). Jika dianggap tidak ada kalor yang terserap pada wadahnya setelah terjadi
keseimbangan termal, maka suhu air adalah ....
A. 60°C
B. 50°C
C. 45°C
D. 40°C
E. 36°C
24. Es massanya 125 gram bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam 500 gram air bersuhu 20°C. Ternyata
es melebur seluruhnya. Bila kalor lebur es @ 80 kal/gr dan kalor jenis air adalah 1 kal/gr°C,
maka suhu akhir campuran adalah ....
A. 0°C
B. 5°C
C. 10°C
D. 15°C
E. 20°C
Menentukan massa salah satuMenentukan massa salah satuMenentukan massa salah satuMenentukan massa salah satu zat sebelum pencampuranzat sebelum pencampuranzat sebelum pencampuranzat sebelum pencampuran
25. Sepotong es bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam 600 gram air bersuhu 40°C. Setelah terjadi
keseimbangan, diperoleh suhu akhir 0°C. Apabila kalor jenis air 1 kal/gram°C, kalor lebur es
80 kal/gram, maka massa es yang melebur seluruhnya adalah ....
A. 0,30 kg
B. 0,25 kg
C. 0,20 kg
D. 0,15 kg
E. 0,10 kg
26. Es bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam air bermassa 143,5 g yang memiliki suhu 22°C. Es dan air
berada di sebuah bejana. Anggap bejana tidak menyerap atau melepas kalor. Jika suhu
kesetimbangan 2°C, massa es yang dimasukkan sebanyak .... (MPQ @ 80 kal/g°C, JRST @ 1 kal/g°C)
A. 52 g
B. 48 g
C. 35 g
D. 30 g
E. 25 g
3QPTRV @ 3WPVRQ
IPQM + IPQJRST(L| − 0) @ IRSTJRST(LRST − L|)
⇔ 50 ∙ 80 + 50 ∙ 1 ∙ (L| − 0) @ 200 ∙ 1 ∙ (30 − L|)
⇔ 4.000 + 50L| @ 6.000 − 200L|
⇔ 250L| @ 2.000
⇔ L| @
2.000
250
@ 8°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
IPQJRSTLRST + IRSTJRSTLRST − IPQM
IPQJRST + IRSTJRST
@
50 ∙ 1 ∙ 0 + 200 ∙ 1 ∙ 30 − 50 ∙ 80
50 ∙ 1 + 200 ∙ 1
@
0 + 6.000 − 4.000
250
@
2.000
250
@ 8°C
3QPTRV @ 3WPVRQ
IPQM + IPQJRST(L| − 0) @ IRSTJRST(LRST − L|)
⇔ 75 ∙ 80 + 75 ∙ 1 ∙ (L| − 0) @ 150 ∙ 1 ∙ (100 − L|)
⇔ 6.000 + 75L| @ 15.000 − 150L|
⇔ 225L| @ 9.000
⇔ L| @
9.000
225
@ 40°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
IPQJRSTLRST + IRSTJRSTLRST − IPQM
IPQJRST + IRSTJRST
@
75 ∙ 1 ∙ 0 + 150 ∙ 1 ∙ 100 − 75 ∙ 80
75 ∙ 1 + 150 ∙ 1
(coret 75)
@
0 + 200 − 80
3
@
120
3
@ 40°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
IPQJRSTLRST + IRSTJRSTLRST − IPQM
IPQJRST + IRSTJRST
@
125 ∙ 1 ∙ 0 + 500 ∙ 1 ∙ 20 − 125 ∙ 80
125 ∙ 1 + 500 ∙ 1
@
0 + 10.000 − 10.000
625
@
0
625
@ 0°C
•€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ•
L| @
IRSTLRST − IPQ80
IRST + IPQ
@
500 ∙ 20 − 125 ∙ 80
500 + 125
(coret 125)
@
80 − 80
5
@ 0°C
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
IRSTLRST − IPQ80
IRST + IPQ
0 @
600 ∙ 40 − IPQ ∙ 80
600 + IPQ
⇔ 0 @ 600 ∙ 40 − IPQ ∙ 80
⇔ 80IPQ @ 24.000
⇔ IPQ @
24.000
80
@ 300 gram
ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹
L| @
IRSTLRST − IPQ80
IRST + IPQ
2 @
143,5 ∙ 22 − IPQ ∙ 80
143,5 + IPQ
⇔ 287 + 2IPQ @ 3.157 − 80IPQ
⇔ 82IPQ @ 2.870
⇔ IPQ @
24.000
82
@ 35 gram
3QPTRV @ 3WPVRQ
IPQM + IPQJRST(L| − 0) @ IRSTJRST(LRST − L|)
⇔ IPQ ∙ 80 + IPQ ∙ 1 ∙ (0 − 0) @ 600 ∙ 1 ∙ (40 − 0)
⇔ 80IPQ @ 24.000
⇔ IPQ @
24.000
80
⇔ IPQ @ 300 gram
3QPTRV @ 3WPVRQ
IPQM + IPQJRST(L| − 0) @ IRSTJRST(LRST − L|)
⇔ IPQ ∙ 80 + IPQ ∙ 1 ∙ (2 − 0) @ 143,5 ∙ 1 ∙ (22 − 2)
⇔ 82IPQ @ 2.870
⇔ IPQ @
2.870
82
⇔ IPQ @ 35 gram
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 75
Menentukan jumlah kalor yang merambatMenentukan jumlah kalor yang merambatMenentukan jumlah kalor yang merambatMenentukan jumlah kalor yang merambat
27. Batang besi homogen yang salah satu ujungnya dipanasi. Besi tersebut memiliki luas
penampang 17 cm2 dengan konduktivitas termal 4 × 10:
J/ms°C. Panjang batang 1 m dan
perbedaan suhu kedua ujung 30°C. Kalor yang merambat dalam batang besi selama 2 sekon
sebesar ....
A. 2,81 × 108
Joule
B. 4,08 × 109
Joule
C. 4,08 × 10:
Joule
D. 6,00 × 10:
Joule
E. 7,10 × 10£
Joule
28. Contoh soal lainnya menyusul ya... Pembahasan soal di SKL ini akan segera diupdate... Kunjungi
terus posting tentang SMART SOLUTION pada SKL ini di blog Pak Anang di http://pak-
anang.blogspot.com. Terima kasih.
3 @
]L
M
[
@
4 × 10:
∙ 17 × 10ž9
∙ 30
1
× 2
@ 4080 × 104
@ 4,08 × 109
Joule
Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 76
PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012
1. Perhatikan pernyataan berikut:
(1) konduktivitas logam
(2) perbedaan suhu ujung-ujung logam
(3) panjang logam
(4) massa logam
Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor pada logam adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) saja
2. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90°C (kalor jenis air = 1 kal.g−1
.°C−1
) dicampur 40 gram air sejenis
bersuhu 25°C. Jika tidak ada faktor lain yang mempengaruhi proses ini, maka suhu akhir campuran adalah
....
A. 15,4 °C
B. 23,0 °C
C. 46,0 °C
D. 64,0 °C
E. 77,0 °C
Jika adik-adik butuh ’bocoran’ butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-fisika-sma-2013.html. Semua soal tersebut
disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Terimakasih,
Pak Anang.
3 @
Z
[
@
 ] ∆L
¥
Kalor dipengaruhi oleh  (konduktivitas logam), ] (luas penampang
logam), ∆L (perbedaan suhu logam), dan ¥ (panjang logam)
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
Diket: I4 @ 60 g; L4 @ 90°C; I7 @ 40 g; L7 @ 25°C; J @ 1 kal gž4
°Cž4
L| @ L7 + d
I4
I4 + I7
e ∆L @ 25 + d
60
100
e 65 @ 25 + 39 @ 64 °C

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campurannoussevarenna
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009eli priyatna laidan
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaLutfiyah Siti
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiaRenny Aniwarna
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaAdhi Susanto
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiRidho Pasopati
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaPutri Shafira
 
Peristiwa 15 Januari 1974
Peristiwa 15 Januari 1974Peristiwa 15 Januari 1974
Peristiwa 15 Januari 1974aswansetiawan
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikranjana putri
 
Analisis Unsur Intrinsik Teater Drama Lutung Kasarung karya Seni Budaya Khatu...
Analisis Unsur Intrinsik Teater Drama Lutung Kasarung karya Seni Budaya Khatu...Analisis Unsur Intrinsik Teater Drama Lutung Kasarung karya Seni Budaya Khatu...
Analisis Unsur Intrinsik Teater Drama Lutung Kasarung karya Seni Budaya Khatu...Putri855452
 
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonMateri dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonRuth Mahastri
 

Mais procurados (20)

Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
 
Rumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMARumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMA
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
Bab 1. atmosfer bintang
Bab 1. atmosfer bintangBab 1. atmosfer bintang
Bab 1. atmosfer bintang
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan Indonesia
 
Peristiwa 15 Januari 1974
Peristiwa 15 Januari 1974Peristiwa 15 Januari 1974
Peristiwa 15 Januari 1974
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Analisis Unsur Intrinsik Teater Drama Lutung Kasarung karya Seni Budaya Khatu...
Analisis Unsur Intrinsik Teater Drama Lutung Kasarung karya Seni Budaya Khatu...Analisis Unsur Intrinsik Teater Drama Lutung Kasarung karya Seni Budaya Khatu...
Analisis Unsur Intrinsik Teater Drama Lutung Kasarung karya Seni Budaya Khatu...
 
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonMateri dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
 

Semelhante a Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kalor atau asas black)

Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxModul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxYamiYugi15
 
Prediksi 2 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 2 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 2 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 2 Ujian Nasional Kimia 2017dasi anto
 
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017dasi anto
 
LATIHAN PAS/UAS KIMIA KELAS XI
LATIHAN PAS/UAS KIMIA KELAS XILATIHAN PAS/UAS KIMIA KELAS XI
LATIHAN PAS/UAS KIMIA KELAS XIdasi anto
 
J3009 Unit 5
J3009   Unit 5J3009   Unit 5
J3009 Unit 5mechestud
 
Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)SajowFerlan
 
Soal olimpiade
Soal olimpiadeSoal olimpiade
Soal olimpiadeaunanor
 
Reaksi KImia pada Alkena dan Alkuna
Reaksi KImia pada Alkena dan Alkuna Reaksi KImia pada Alkena dan Alkuna
Reaksi KImia pada Alkena dan Alkuna SenMawar
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017dasi anto
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1kabul16
 
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017dasi anto
 

Semelhante a Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kalor atau asas black) (20)

Olimpiade sains nasional 2006
Olimpiade sains nasional 2006Olimpiade sains nasional 2006
Olimpiade sains nasional 2006
 
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxModul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
Prediksi 2 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 2 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 2 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 2 Ujian Nasional Kimia 2017
 
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
 
1
11
1
 
LATIHAN PAS/UAS KIMIA KELAS XI
LATIHAN PAS/UAS KIMIA KELAS XILATIHAN PAS/UAS KIMIA KELAS XI
LATIHAN PAS/UAS KIMIA KELAS XI
 
Listrik dan magnet
Listrik dan magnetListrik dan magnet
Listrik dan magnet
 
J3009 Unit 5
J3009   Unit 5J3009   Unit 5
J3009 Unit 5
 
Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
Soal olimpiade
Soal olimpiadeSoal olimpiade
Soal olimpiade
 
Reaksi KImia pada Alkena dan Alkuna
Reaksi KImia pada Alkena dan Alkuna Reaksi KImia pada Alkena dan Alkuna
Reaksi KImia pada Alkena dan Alkuna
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
 
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
 

Mais de Catur Prasetyo

Kelas 10 smk_mekanika_teknik_2
Kelas 10 smk_mekanika_teknik_2Kelas 10 smk_mekanika_teknik_2
Kelas 10 smk_mekanika_teknik_2Catur Prasetyo
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Catur Prasetyo
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.3 mikroskop atau teropong)
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.3 mikroskop atau teropong)Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.3 mikroskop atau teropong)
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.3 mikroskop atau teropong)Catur Prasetyo
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.3 termodinamika mesin ka...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.3 termodinamika mesin ka...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.3 termodinamika mesin ka...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.3 termodinamika mesin ka...Catur Prasetyo
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...Catur Prasetyo
 
Ff0061 01-creative-colorful-slides
Ff0061 01-creative-colorful-slidesFf0061 01-creative-colorful-slides
Ff0061 01-creative-colorful-slidesCatur Prasetyo
 
20050 halloween-frankestein
20050 halloween-frankestein20050 halloween-frankestein
20050 halloween-frankesteinCatur Prasetyo
 
10293 network-ppt-template-0001
10293 network-ppt-template-000110293 network-ppt-template-0001
10293 network-ppt-template-0001Catur Prasetyo
 
10192 fresh-lemon-ppt-template-0001
10192 fresh-lemon-ppt-template-000110192 fresh-lemon-ppt-template-0001
10192 fresh-lemon-ppt-template-0001Catur Prasetyo
 
1.8. membagi sudut sama besar
1.8.  membagi sudut sama besar1.8.  membagi sudut sama besar
1.8. membagi sudut sama besarCatur Prasetyo
 
1.7. membagi garis sama panjang
1.7.  membagi garis sama panjang1.7.  membagi garis sama panjang
1.7. membagi garis sama panjangCatur Prasetyo
 
1.6 memahami macam-macam sudut
1.6 memahami macam-macam sudut1.6 memahami macam-macam sudut
1.6 memahami macam-macam sudutCatur Prasetyo
 
1.5. memahami macam-macam garis dan penggunaanya
1.5.  memahami macam-macam garis dan penggunaanya1.5.  memahami macam-macam garis dan penggunaanya
1.5. memahami macam-macam garis dan penggunaanyaCatur Prasetyo
 
1.3. merawat alat gambar
1.3.  merawat alat gambar1.3.  merawat alat gambar
1.3. merawat alat gambarCatur Prasetyo
 
1.4. memahami bahan gambar
1.4.  memahami bahan gambar1.4.  memahami bahan gambar
1.4. memahami bahan gambarCatur Prasetyo
 
1.1. memahami alat gambr
1.1.  memahami alat gambr1.1.  memahami alat gambr
1.1. memahami alat gambrCatur Prasetyo
 
1.2. menggunakan alat gambar
1.2.  menggunakan alat gambar1.2.  menggunakan alat gambar
1.2. menggunakan alat gambarCatur Prasetyo
 
Smart solution un matematika sma 2014 (full version free edition)
Smart solution un matematika sma 2014 (full version   free edition)Smart solution un matematika sma 2014 (full version   free edition)
Smart solution un matematika sma 2014 (full version free edition)Catur Prasetyo
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.3 peluang kejadian)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.3 peluang kejadian)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.3 peluang kejadian)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.3 peluang kejadian)Catur Prasetyo
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...Catur Prasetyo
 

Mais de Catur Prasetyo (20)

Kelas 10 smk_mekanika_teknik_2
Kelas 10 smk_mekanika_teknik_2Kelas 10 smk_mekanika_teknik_2
Kelas 10 smk_mekanika_teknik_2
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.3 mikroskop atau teropong)
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.3 mikroskop atau teropong)Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.3 mikroskop atau teropong)
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.3 mikroskop atau teropong)
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.3 termodinamika mesin ka...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.3 termodinamika mesin ka...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.3 termodinamika mesin ka...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.3 termodinamika mesin ka...
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 2 indikator 2.8 fluida statis dan dina...
 
Ff0061 01-creative-colorful-slides
Ff0061 01-creative-colorful-slidesFf0061 01-creative-colorful-slides
Ff0061 01-creative-colorful-slides
 
20050 halloween-frankestein
20050 halloween-frankestein20050 halloween-frankestein
20050 halloween-frankestein
 
10293 network-ppt-template-0001
10293 network-ppt-template-000110293 network-ppt-template-0001
10293 network-ppt-template-0001
 
10192 fresh-lemon-ppt-template-0001
10192 fresh-lemon-ppt-template-000110192 fresh-lemon-ppt-template-0001
10192 fresh-lemon-ppt-template-0001
 
1.8. membagi sudut sama besar
1.8.  membagi sudut sama besar1.8.  membagi sudut sama besar
1.8. membagi sudut sama besar
 
1.7. membagi garis sama panjang
1.7.  membagi garis sama panjang1.7.  membagi garis sama panjang
1.7. membagi garis sama panjang
 
1.6 memahami macam-macam sudut
1.6 memahami macam-macam sudut1.6 memahami macam-macam sudut
1.6 memahami macam-macam sudut
 
1.5. memahami macam-macam garis dan penggunaanya
1.5.  memahami macam-macam garis dan penggunaanya1.5.  memahami macam-macam garis dan penggunaanya
1.5. memahami macam-macam garis dan penggunaanya
 
1.3. merawat alat gambar
1.3.  merawat alat gambar1.3.  merawat alat gambar
1.3. merawat alat gambar
 
1.4. memahami bahan gambar
1.4.  memahami bahan gambar1.4.  memahami bahan gambar
1.4. memahami bahan gambar
 
1.1. memahami alat gambr
1.1.  memahami alat gambr1.1.  memahami alat gambr
1.1. memahami alat gambr
 
1.2. menggunakan alat gambar
1.2.  menggunakan alat gambar1.2.  menggunakan alat gambar
1.2. menggunakan alat gambar
 
Smart solution un matematika sma 2014 (full version free edition)
Smart solution un matematika sma 2014 (full version   free edition)Smart solution un matematika sma 2014 (full version   free edition)
Smart solution un matematika sma 2014 (full version free edition)
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.3 peluang kejadian)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.3 peluang kejadian)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.3 peluang kejadian)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.3 peluang kejadian)
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...
 

Último

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Último (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Smart solution un fisika sma 2013 (skl 3 indikator 3.1 kalor, perpindahan kalor atau asas black)

  • 1. Smart SolutionSmart SolutionSmart SolutionSmart Solution TAHUN PELAJARAN 201TAHUN PELAJARAN 201TAHUN PELAJARAN 201TAHUN PELAJARAN 2012222/201/201/201/2013333 Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN 2013 Disusun Oleh : Pak AnangPak AnangPak AnangPak Anang
  • 2. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 67 34 0°C 100°C 37 38 39 3: SKL 3.SKL 3.SKL 3.SKL 3. Memahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yangMemahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yangMemahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yangMemahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor.menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor.menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor.menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor. 3.1.3.1.3.1.3.1. Menentukan pengaruh kalorMenentukan pengaruh kalorMenentukan pengaruh kalorMenentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalamterhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalamterhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalamterhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalam pemecahan masalahpemecahan masalahpemecahan masalahpemecahan masalah.... Konduksi ? @ A B @ CDE F KalorKalorKalorKalor Perubahan Suhu Perubahan Wujud 3 @ IJ∆L 3 @ IM 3 @ IN Suhu naik ⇔ Menyerap kalor Suhu turun ⇔ Melepas kalor Menyerap kalor Melepas kalor Tidak mungkin keduanyaTidak mungkin keduanyaTidak mungkin keduanyaTidak mungkin keduanya terjadi bersamaanterjadi bersamaanterjadi bersamaanterjadi bersamaan Diagram 34 @ IPQ JPQ ∆L 37 @ IM 38 @ IRST JRST ∆L 39 @ IN 3: @ IURV JURV ∆L Asas Black 3QPTRV @ 3WPVRQ Padat Cair Gas AirAirAirAir UapUapUapUap EsEsEsEs
  • 3. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 68 SMART SOLUTION:SMART SOLUTION:SMART SOLUTION:SMART SOLUTION: DUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDA Menentukan suhu sambungan dua batangMenentukan suhu sambungan dua batangMenentukan suhu sambungan dua batangMenentukan suhu sambungan dua batang Ingat dan pahamilah dulu konsep konduksi yang akan digunakan dalam cara cepat ini. Z @ 3 [ @ ]L M Kalor per satuan waktu yang ada di titik sambungan adalah sama. Misal L_ < La 3_ [ @ 3a [ ⇔ _]_(Lb − L_) M_ @ a]a(La − Lb) Ma ⇔ _]_ M_ (Lb − L_) @ a]a Ma (La − Lb) ⇔ d _]_ M_ e Lb − d _]_ M_ e L_ @ d a]a Ma e La − d a]a Ma e Lb ⇔ d _]_ M_ e Lb + d _]_ M_ e Lb @ d a]a Ma e L_ + d a]a Ma e La ⇔ Lb @ g _]_ M_ h L_ + g a]a Ma h La g _]_ M_ h + g a]a Ma h Dari penurunan rumus tersebut kita bisa menarik kesimpulan nilai g ij_j kj h dan g il_l kl h hanyalah pembanding saja, sehingga cara cepat untuk mencari suhu sambungan yaitu: Lb @ Σ g ]L M h Σ g ] M h DUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMA Menentukan suhu sambungan duaMenentukan suhu sambungan duaMenentukan suhu sambungan duaMenentukan suhu sambungan dua batangbatangbatangbatang Bila ukuran batang sama maka coret variabel yang dianggap sama. Lb @ Σ g ]L M h Σ g ] M h ⇒ Lb @ Σ(L) Σ TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: 1. Tentukan suhu terendah, misalkan L_. 2. Tentukan selisih suhu ∆L @ La − L_ 3. Cari nilai pembanding untuk L_ dan La yaitu g ij_j kj h dan g il_l kl h. 4. Lihat ukuran (luas atau panjang) batang sama apa nggak. Jika sama coret saja variabelnya. 5. Besar suhu sambungan adalah: Lb @ L_ + d pembanding B pembanding A + pembanding B e ∙ ∆L rstuℎ uw? A B LaL_ Lb
  • 4. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 69 PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERPENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERPENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERPENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)BEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)BEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)BEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA) Menentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuran Identik dengan konsep konduksi dua batang berbeda jenis di halaman sebelumnya, rumus untuk menentukan suhu akhir campuran: L| @ Σ(IJL) Σ(IJ) dengan (IJ) adalah nilai pembandingnya! PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA) MMMMenentukanenentukanenentukanenentukan suhusuhusuhusuhu akhir campuranakhir campuranakhir campuranakhir campuran Karena jenis zat sama, maka kalor jenisnya (J) sama, sehingga variabel J dicoret. L| @ Σ(IJL) Σ(IJ) dengan I adalah nilai pembandingnya! Catatan:Catatan:Catatan:Catatan: Untuk menentukan suhu akhir, massa, atau kalor jenis bisa juga menggunakan rumus cepat tadi. PENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZAT Menentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuran Khusus untuk pencampuran es 0°C dan air (satuan kalor harus kalori), berlaku TRIK SUPERKILAT: L| @ IRSTLRST − IPQ80 IRST + IPQ
  • 5. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 70 CONTOH SOALCONTOH SOALCONTOH SOALCONTOH SOAL DUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMADUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN SAMA MenentukanMenentukanMenentukanMenentukan suhu sambungan dua batangsuhu sambungan dua batangsuhu sambungan dua batangsuhu sambungan dua batang 1. Dua batang penghantar mempunyai panjang dan luas penampang yang sama disambung menjadi satu seperti pada gambar di bawah ini. Koefisien konduksi termal batang penghantar kedua @ 2 kali koefisien konduksi termal batang pertama. Jika batang pertama dipanaskan sehingga L4 @ 100°C dan L7 @ 25°C, maka suhu pada sambungan (L) adalah .... A. 30°C B. 35°C C. 40°C D. 45°C E. 50°C 2. Dua batang A dan B berukuran sama masing-masing mempunyai koefisien konduksi 2 dan k. Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujung- ujung yang bebas dikenakan suhu seperti pada gambar. Suhu (t) pada sambungan logam A dan B adalah .... A. 80°C B. 100°C C. 120°C D. 150°C E. 160°C 3. Batang logam P dan Q dengan ukuran panjang dan luas penampang yang sama disambungkan seperti pada gambar. Jika koefisien konduksi kalor logam Q dua kali koefisien konduksi kalor P maka suhu akhir pada sambungan logam adalah .... A. 300°C B. 260°C C. 160°C D. 96°C E. 80°C 4. Batang logam yang sama ukurannya, tetapi terbuat dari logam yang berbeda digabung seperti pada gambar di samping ini. Jika konduktivitas termal logam I @ 4 kali konduktivitas logam II, maka suhu pada sambungan kedua logam tersebut adalah .... A. 45°C B. 40°C C. 35°C D. 30°C E. 25°C 5. Dua batang logam A dan B yang mempunyai ukuran sama disambungkan satu sama lain pada salah satu ujungnya (seperti pada gambar). Jika suhu ujung bebas logam A 210°C dan diujung bebas logam B 30°C dan koefisien konduksi kalor logam A adalah dua kali koefisien konduksi logam B, maka suhu pada sambungan kedua logam adalah .... A. 80°C B. 90°C C. 120°C D. 150°C E. 180°C Z4 @ Z7 4]4(L4 − Lb) @ 7]7(Lb − L7) ⇔ 4]4(100 − Lb) @ 7]7(Lb − 25) ⇔ 4(100 − Lb) @ 24(Lb − 25) ⇔ 100 − Lb @ 2Lb − 50 ⇔ 100 + 50 @ 2Lb + Lb ⇔ 3Lb @ 150 ⇔ Lb @ 50°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ L7 + d pemb 1 pemb 1 + pemb 2 e ∆L @ 25 + d 1 1 + 2 e ∙ 75 @ 25 + 25 @ 50°C M4 @ M7 dan ]4 @ ]7 7 @ 24 ⇒ 4 7 @ 1 2 ⇒ 4anggap bernilai 1, 7anggap bernilai 2 ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ Lb @ _L_ + aLa _ + a @ 2 ∙ 210 + 1 ∙ 30 2 + 1 @ 450 3 @ 150°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ LŒ + d pemb P pemb P + pemb Q e ∆L @ 60 + d 1 1 + 2 e ∙ 300 @ 60 + 100 @ 160°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ L•• + d pemb I pemb I + pemb II e ∆L @ 0 + d 4 1 + 4 e ∙ 50 @ 0 + 40 @ 40°C 1 21 21 21 2 4 14 14 14 1 •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ L_ + d pemb B pemb A + pemb B e ∆L @ 30 + d 1 2 + 1 e ∙ 180 @ 30 + 60 @ 90°C 2222 1111 •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ La + d pemb A pemb A + pemb B e ∆L @ 30 + d 2 1 + 2 e ∙ 180 @ 30 + 120 @ 150°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ Lb @ ŽLŽ + ŒLŒ Ž + Œ @ 1 ∙ 360 + 2 ∙ 60 2 + 1 @ 480 3 @ 160°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ Lb @ •L• + ••L•• • + •• @ 4 ∙ 50 + 1 ∙ 0 4 + 1 @ 200 5 @ 40°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ Lb @ _L_ + aLa _ + a @ 2 ∙ 30 + 1 ∙ 210 2 + 1 @ 270 3 @ 90°C
  • 6. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 71 6. Dua batang logam P dan Q disambungkan pada salah satu ujungnya. Pada ujung-ujung yang lain diberi panas dengan suhu yang berbeda (lihat gambar). Bila panjang dan luas penampang kedua logam sama, tetapi koduktivitas logam P dua kali konduktivitas logam Q, suhu tepat pada sambungan di B adalah .... A. 20°C B. 30°C C. 40°C D. 50°C E. 60°C 7. Dua batang logam P dan Q yang mempunyai panjang dan luas penampang yang sama disambung menjadi satu pada salah satu ujungnya seperti gambar. Bila konduktivitas termal logam P 4 kali konduktivitas termal logam Q, maka suhu pada sambungan kedua logam saat terjadi keseimbangan termal adalah .... A. 120°C B. 100°• C. 90°C D. 80°C E. 60°C 8. Dua buah batang logam A dan B memiliki ukuran yang sama tetapi jenisnya berbeda dihubungkan seperti gambar: Kedua logam memiliki suhu yang beda pada kedua ujungnya. Jika koefisien konduksi termal A adalah setengah konduksi termal B, maka suhu pada sambungan batang adalah .... A. 55 °C B. 45 °C C. 35 °C D. 29 °C E. 24 °C DUA BATANG BERBEDA DAN UKURANDUA BATANG BERBEDA DAN UKURANDUA BATANG BERBEDA DAN UKURANDUA BATANG BERBEDA DAN UKURAN BERBEDABERBEDABERBEDABERBEDA Menentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhu sambungan dua batangsambungan dua batangsambungan dua batangsambungan dua batang 9. Dua buah batang logam P dan Q dengan suhu ujung-ujung berbeda dilekatkan (lihat gambar). Apabila koefisien konduktivitas logam P adalah setengah kali koefisien konduktivitas logam Q, serta AC @ 2CB, suhu di C adalah .... A C B A. 35 °C B. 40 °C C. 54 °C D. 70 °C E. 80 °C A B 4°C79°C PPPP QQQQ 40°C110°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ LŒ + d pemb P pemb P + pemb Q e ∆L @ 30 + d 2 2 + 1 e ∙ 30 @ 30 + 20 @ 50°C 2 12 12 12 1 •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ LŽ + d pemb Q pemb P + pemb Q e ∆L @ 25 + d 1 4 + 1 e ∙ 175 @ 25 + 35 @ 60°C 4 14 14 14 1 •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ La + d pemb B pemb A + pemb B e ∆L @ 4 + d 1 1 + 2 e ∙ 75 @ 4 + 25 @ 29°C 1 21 21 21 2 _ @ 1 2 a ⇒ _ a @ 1 2 ⇒ _ anggap bernilai 1, a anggap bernilai 2 •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• Lb @ LŒ + d pemb P pemb P + pemb Q e ∆L @ 40 + • 1 2 1 2 + 2 ‘ ∙ 70 @ 40 + d 1 1 + 4 e ∙ 70 @ 40 + 14 @ 54°C Ž @ 1 2 Œ ⇒ Ž Œ @ 1 2 ⇒ Ž anggap bernilai 1, Œ anggap bernilai 2 MŽ @ 2MŒ ⇒ MŽ MŒ @ 2 1 ⇒ MŽ anggap bernilai 2, MŒ anggap bernilai 1 Karena ukuran panjang beda, maka besar nilai pembandingnya adalah g i k h ’ “ “ ’ ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ Lb @ ŽLŽ + ŒLŒ Ž + Œ @ 2 ∙ 60 + 1 ∙ 30 2 + 1 @ 150 3 @ 50°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ Lb @ ŽLŽ + ŒLŒ Ž + Œ @ 4 ∙ 25 + 1 ∙ 200 4 + 1 @ 300 5 @ 60°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ Lb @ _L_ + aLa _ + a @ 1 ∙ 79 + 2 ∙ 4 1 + 2 @ 87 3 @ 29°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ Lb @ Ž MŽ L_ + Œ MŒ LŒ Ž + Œ @ 1 2 ∙ 110 + 2 1 ∙ 40 1 2 + 2 1 @ 135 2,5 @ 54°C
  • 7. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 72 PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG SAMA (KALOR JENISNYA SAMA) Menentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuran 10. Air bermassa 200 gram dan bersuhu 30°C dicampur air mendidih bermassa 100 gram dan bersuhu 90°C. (Kalor jenis air @ 1 kal.gram-1.°C-1). Suhu air campuran pada saat keseimbangan termal adalah .... A. 10°C B. 30°C C. 50°C D. 75°C E. 150°C 11. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90°C (kalor jenis air @ 1 kal.g-1.°C-1) dicampur 40 gram air sejenis bersuhu 25°C. Jika tidak ada faktor lain yang mempengaruhi proses ini, maka suhu akhir campuran adalah .... A. 15,4°C B. 23,0°C C. 46,0°C D. 64,0°C E. 77,0°C 12. Jika 75 gram air yang suhunya 0°C dicampur dengan 25 gram air yang suhunya 100°C, maka suhu akhir campurannya adalah .... A. 15°C B. 20°C C. 25°C D. 30°C E. 35°C 13. Air sebanyak 200 gram bersuhu 6°C dicampur dengan air sebanyak 150 gram bersuhu 69°C. Jika dianggap tidak ada kalor yang diserap lingkungan, suhu akhir air adalah .... A. 33°C B. 42°C C. 45°C D. 57°C E. 62°C 14. Susu cair sebanyak 80 g dan bersuhu 25°C dituangkan ke dalam sebuah cangkir. Selanjutnya, kopi panas sebanyak 120 g dan bersuhu 80°C ditambahkan kedalam cangkir tersebut. Anggap kalor jenis kedua cairan sama dan cangkir tidak menyerap maupun melepas kalor. Kesetimbangan termal terjadi pada suhu .... A. 36°C B. 48°C C. 50°C D. 58°C E. 65°C Menentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhu awalawalawalawal salah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuran 15. Air dingin sebanyak 80 g dituang ke dalam wadah. Setelah itu, ditambahkan air panas bersuhu 90°C sebanyak 120 g. Jika suhu pada saat terjadi kesetimbangan 60°C, suhu air dingin .... A. 12°C B. 15°C C. 18°C D. 24°C E. 27°C 3QPTRV @ 3WPVRQ I4J4(L| − L4) @ I7J7(L7 − L|) ⇔ 200 ∙ 1 ∙ (L| − 30) @ 100 ∙ 1 ∙ (90 − L|) ⇔ 200L| − 6.000 @ 9.000 − 100L| ⇔ 200L| + 100L| @ 9.000 + 6.000 ⇔ 300L| @ 15.000 ⇔ L| @ 50°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ I4L4 + I7L7 I4 + I7 @ 200 ∙ 30 + 100 ∙ 90 200 + 100 @ 15.000 300 @ 50°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ I4L4 + I7L7 I4 + I7 @ 60 ∙ 90 + 40 ∙ 25 60 + 40 @ 6.400 100 @ 64°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• L| @ L7 + d pemb 1 pemb 1 + pemb 2 e ∆L @ 25 + d 60 60 + 40 e ∙ 65 @ 25 + 39 @ 64°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ I4L4 + I7L7 I4 + I7 @ 75 ∙ 0 + 25 ∙ 100 75 + 25 @ 2.500 100 @ 25°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• L| @ L4 + d pemb 2 pemb 1 + pemb 2 e ∆L @ 0 + d 25 75 + 25 e ∙ 100 @ 0 + 25 @ 25°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ I4L4 + I7L7 I4 + I7 @ 200 ∙ 6 + 150 ∙ 69 200 + 150 @ 11.550 350 @ 33°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• L| @ L4 + d pemb 2 pemb 1 + pemb 2 e ∆L @ 6 + d 150 200 + 150 e ∙ 63 @ 6 + 27 @ 25°C 3 7 ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ I4L4 + I7L7 I4 + I7 @ 80 ∙ 25 + 120 ∙ 80 80 + 120 @ 11.600 200 @ 58°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• L| @ L4 + d pemb 2 pemb 1 + pemb 2 e ∆L @ 25 + d 120 80 + 120 e ∙ 55 @ 25 + 33 @ 58°C 1 4 3 5 3 5 ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ I4L4 + I7L7 I4 + I7 60 @ 80 ∙ L4 + 120 ∙ 90 80 + 120 60 @ 80L4 + 10.800 200 12.000 @ 80L4 + 10.800 80L4 @ 1.200 L4 @ 15°C 3QPTRV @ 3WPVRQ I4J4(L| − L4) @ I7J7(L7 − L|) ⇔ 80 ∙ 1 ∙ (60 − L4) @ 120 ∙ 1 ∙ (90 − 60) ⇔ 4.800 − 80L4 @ 3.600 ⇔ 120L| @ 4.800 − 3.600 ⇔ 80L| @ 1.200 ⇔ L| @ 15°C
  • 8. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 73 PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA)PENCAMPURAN DUA ZAT YANG BERBEDA (KALOR JENISNYA BERBEDA) MeneMeneMeneMenentukan suhu akhir campuranntukan suhu akhir campuranntukan suhu akhir campuranntukan suhu akhir campuran 16. Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 20°C dimasukkan ke dalam bejana air bermassa 100 gram dengan suhu 80°C. Jika diketahui kalor jenis alumunium 0,22 kal/g°C dan kalor jenis air 1 kal/g°C, maka suhu akhir air dan alumunium mendekati .... A. 20°C B. 42°C C. 62°C D. 80°C E. 100°C 17. Sebuah logam bermassa 1 kg yang sedang ditempa memiliki suhu 826°C. Logam tersebut dicelupkan ke dalam 2 kg air bersuhu 20°C. Jika kalor jenis air 4.200 J/kg°C dan kalor jenis logam 700 J/kg°C, suhu saat terjadi kesetimbangan adalah .... A. 432°C B. 354°C C. 220°C D. 146°C E. 82°C Menentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhuMenentukan suhu awalawalawalawal salah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuransalah satu zat sebelum pencampuran 18. Teh panas bermassa 200 g pada suhu L4 dituang kedalam cangkir bermassa 150 g dan bersuhu 25°C. Jika kesetimbangan termal terjadi pada suhu 65°C dan kalor jenis air teh 5 kali kalor jenis cangkir, suhu air teh mula-mula adalah .... A. 71°C B. 69°C C. 65°C D. 62°C E. 59°C Menentukan kalor jenisMenentukan kalor jenisMenentukan kalor jenisMenentukan kalor jenis salah satu zat pada pencampuransalah satu zat pada pencampuransalah satu zat pada pencampuransalah satu zat pada pencampuran 19. Sepotong uang logam bermassa 50 g bersuhu 85°C dicelupkan ke dalam 50 g air bersuhu 29,8°C (kalor jenis air @ 1 kal.g-1.°C-1). Jika suhu akhirnya 37°C dan wadahnya tidak menyerap kalor, maka kalor jenis logam adalah .... A. 0,15 kal.g-1.°C-1 B. 0,30 kal.g-1.°C-1 C. 1,50 kal.g-1.°C-1 D. 4,8 kal.g-1.°C-1 E. 7,2 kal.g-1.°C-1 20. Sepotong logam bermassa 50 gram bersuhu 90°C dicelupkan ke dalam 100 gram air bersuhu 29,5°C (kalor jenis air @ 1 kal/gr°C). Jika suhu akhir 35°C, maka kalor jenis logam adalah .... A. 0,20 kal/gr°C B. 0,16 kal/gr°C C. 0,15 kal/gr°C D. 0,12 kal/gr°C E. 0,10 kal/gr°C 21. Di dalam sebuah bejana besi bermassa 200 gram terdapat 100 gram minyak bersuhu 20°C. Didalam bejana dimasukkan 50 gram besi bersuhu 75°C. Bila suhu bejana naik 5°C dan kalor jenis minyak 0,43 kal/g°C, maka kalor jenis besi adalah .... A. 0,143 kal/g°C B. 0,098 kal/g°C C. 0,084 kal/g°C D. 0,075 kal/g°C E. 0,064 kal/g°C 3QPTRV @ 3WPVRQ IRWJRW(L| − LRW) @ IRSTJRST(LRST − L|) ⇔ 200 ∙ 0,22 ∙ (L| − 20) @ 100 ∙ 1 ∙ (80 − L|) ⇔ 44L| − 880 @ 8.000 − 100L| ⇔ 44L| + 100L| @ 8.000 + 880 ⇔ 144L| @ 8.880 ⇔ L| @ 61,67°C ≈ 62°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ IRW•JRW•LRW• + IRSTJRSTLRST IRW•JRW• + IRSTJRST @ 200 ∙ 0,22 ∙ 20 + 100 ∙ 1 ∙ 80 200 + 100 @ 8.880 300 @ 61,67°C ≈ 62°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ IW–—R•JW–—R•LW–—R• + IRSTJRSTLRST IW–—R•JW–—R• + IRSTJRST @ 1 ∙ 700 ∙ 826 + 2 ∙ 4200 ∙ 20 1 ∙ 700 + 2 ∙ 4.200 @ 578.200 + 168.000 9.100 @ 746.200 9.100 @ 82°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• L| @ LRST + d pemb logam pemb 1 + pemb logam e ∆L @ 20 + d 700 700 + 8.400 e ∙ 806 @ 20 + 62 @ 82°C 3QPTRV @ 3WPVRQ I˜—iTJ˜—iT™L| − L˜—iTš @ I›PœJ›Pœ(L›Pœ − L|) ⇔ 150 ∙ J˜—iT ∙ (65 − 25) @ 200 ∙ 5J˜—iT ∙ (L›Pœ − 65) (coret J˜—iT) ⇔ 6.000 @ 1.000L›Pœ − 65.000 ⇔ 1.000L›Pœ @ 6.000 + 65.000 ⇔ 1.000L›Pœ @ 71.000 ⇔ L›Pœ @ 71°C 1 13 62 3QPTRV @ 3WPVRQ IRSTJRST(L| − LRST) @ IUR•—JUR•—™LUR•— − L|š ⇔ 50 ∙ 1 ∙ (37 − 29,8) @ 50 ∙ JUR•— ∙ (85 − 37) (coret 50) ⇔ 7,2 @ 48JUR•— ⇔ JUR•— @ 7,2 48 ⇔ JUR•— @ 0,15 kal. gž4 . °Cž4 3QPTRV @ 3WPVRQ IRSTJRST(L| − LRST) @ IW–—R•JW–—R•™LW–—R• − L|š ⇔ 100 ∙ 1 ∙ (35 − 29,5) @ 50 ∙ JW–—R• ∙ (90 − 35) (coret 50) ⇔ 11 @ 55JW–—R• ⇔ JW–—R• @ 11 55 ⇔ JW–—R• @ 0,20 kal. gž4 . °Cž4 2 1 3QPTRV @ 3WPVRQ IŸP R•RJŸPQS™L| − LŸP R•Rš + I•S•¡RiJ•S•¡Ri™L| − L•S•¡Riš @ IŸPQSJŸPQS(LŸPQS − L|) ⇔ 200 ∙ JŸPQS(25 − 20) + 100 ∙ 0,43 ∙ (25 − 20) @ 50 ∙ JW–—R• ∙ (75 − 25) ⇔ 1.000JŸPQS + 215 @ 2.500JŸPQS ⇔ 1.500JŸPQS @ 215 ⇔ JŸPQS @ 215 1.500 ⇔ JŸPQS @ 0,143kal/g°C
  • 9. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 74 PENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZATPENCAMPURAN DISERTAI PERUBAHAN WUJUD ZAT Menentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuranMenentukan suhu akhir campuran 22. Balok es bermassa 50 gram bersuhu 0°C dicelupkan pada 200 gram air bersuhu 30°C yang diletakkan dalam wadah khusus. Anggap wadah tidak menyerap kalor. Jika kalor jenis air 1 kal/gr°C dan kalor lebur es 80 kal/g, maka suhu akhir campuran adalah .... A. 5°C B. 8°C C. 11°C D. 14°C E. 17°C 23. Sepotong es yang massanya 75 gram saat berada pada titik leburnya dimasukkan ke dalam bejana berisi 150 gram air bersuhu 100°C (kalor jenis air @ 1 kal.gram-1.°C-1 dan kalor lebur es @ 80 kal.gram-1). Jika dianggap tidak ada kalor yang terserap pada wadahnya setelah terjadi keseimbangan termal, maka suhu air adalah .... A. 60°C B. 50°C C. 45°C D. 40°C E. 36°C 24. Es massanya 125 gram bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam 500 gram air bersuhu 20°C. Ternyata es melebur seluruhnya. Bila kalor lebur es @ 80 kal/gr dan kalor jenis air adalah 1 kal/gr°C, maka suhu akhir campuran adalah .... A. 0°C B. 5°C C. 10°C D. 15°C E. 20°C Menentukan massa salah satuMenentukan massa salah satuMenentukan massa salah satuMenentukan massa salah satu zat sebelum pencampuranzat sebelum pencampuranzat sebelum pencampuranzat sebelum pencampuran 25. Sepotong es bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam 600 gram air bersuhu 40°C. Setelah terjadi keseimbangan, diperoleh suhu akhir 0°C. Apabila kalor jenis air 1 kal/gram°C, kalor lebur es 80 kal/gram, maka massa es yang melebur seluruhnya adalah .... A. 0,30 kg B. 0,25 kg C. 0,20 kg D. 0,15 kg E. 0,10 kg 26. Es bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam air bermassa 143,5 g yang memiliki suhu 22°C. Es dan air berada di sebuah bejana. Anggap bejana tidak menyerap atau melepas kalor. Jika suhu kesetimbangan 2°C, massa es yang dimasukkan sebanyak .... (MPQ @ 80 kal/g°C, JRST @ 1 kal/g°C) A. 52 g B. 48 g C. 35 g D. 30 g E. 25 g 3QPTRV @ 3WPVRQ IPQM + IPQJRST(L| − 0) @ IRSTJRST(LRST − L|) ⇔ 50 ∙ 80 + 50 ∙ 1 ∙ (L| − 0) @ 200 ∙ 1 ∙ (30 − L|) ⇔ 4.000 + 50L| @ 6.000 − 200L| ⇔ 250L| @ 2.000 ⇔ L| @ 2.000 250 @ 8°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ IPQJRSTLRST + IRSTJRSTLRST − IPQM IPQJRST + IRSTJRST @ 50 ∙ 1 ∙ 0 + 200 ∙ 1 ∙ 30 − 50 ∙ 80 50 ∙ 1 + 200 ∙ 1 @ 0 + 6.000 − 4.000 250 @ 2.000 250 @ 8°C 3QPTRV @ 3WPVRQ IPQM + IPQJRST(L| − 0) @ IRSTJRST(LRST − L|) ⇔ 75 ∙ 80 + 75 ∙ 1 ∙ (L| − 0) @ 150 ∙ 1 ∙ (100 − L|) ⇔ 6.000 + 75L| @ 15.000 − 150L| ⇔ 225L| @ 9.000 ⇔ L| @ 9.000 225 @ 40°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ IPQJRSTLRST + IRSTJRSTLRST − IPQM IPQJRST + IRSTJRST @ 75 ∙ 1 ∙ 0 + 150 ∙ 1 ∙ 100 − 75 ∙ 80 75 ∙ 1 + 150 ∙ 1 (coret 75) @ 0 + 200 − 80 3 @ 120 3 @ 40°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ IPQJRSTLRST + IRSTJRSTLRST − IPQM IPQJRST + IRSTJRST @ 125 ∙ 1 ∙ 0 + 500 ∙ 1 ∙ 20 − 125 ∙ 80 125 ∙ 1 + 500 ∙ 1 @ 0 + 10.000 − 10.000 625 @ 0 625 @ 0°C •€•‚ ƒ„…†€‚•‡ˆ• L| @ IRSTLRST − IPQ80 IRST + IPQ @ 500 ∙ 20 − 125 ∙ 80 500 + 125 (coret 125) @ 80 − 80 5 @ 0°C ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ IRSTLRST − IPQ80 IRST + IPQ 0 @ 600 ∙ 40 − IPQ ∙ 80 600 + IPQ ⇔ 0 @ 600 ∙ 40 − IPQ ∙ 80 ⇔ 80IPQ @ 24.000 ⇔ IPQ @ 24.000 80 @ 300 gram ƒ‰ˆ€• ƒŠ‡„••Š‹ L| @ IRSTLRST − IPQ80 IRST + IPQ 2 @ 143,5 ∙ 22 − IPQ ∙ 80 143,5 + IPQ ⇔ 287 + 2IPQ @ 3.157 − 80IPQ ⇔ 82IPQ @ 2.870 ⇔ IPQ @ 24.000 82 @ 35 gram 3QPTRV @ 3WPVRQ IPQM + IPQJRST(L| − 0) @ IRSTJRST(LRST − L|) ⇔ IPQ ∙ 80 + IPQ ∙ 1 ∙ (0 − 0) @ 600 ∙ 1 ∙ (40 − 0) ⇔ 80IPQ @ 24.000 ⇔ IPQ @ 24.000 80 ⇔ IPQ @ 300 gram 3QPTRV @ 3WPVRQ IPQM + IPQJRST(L| − 0) @ IRSTJRST(LRST − L|) ⇔ IPQ ∙ 80 + IPQ ∙ 1 ∙ (2 − 0) @ 143,5 ∙ 1 ∙ (22 − 2) ⇔ 82IPQ @ 2.870 ⇔ IPQ @ 2.870 82 ⇔ IPQ @ 35 gram
  • 10. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 75 Menentukan jumlah kalor yang merambatMenentukan jumlah kalor yang merambatMenentukan jumlah kalor yang merambatMenentukan jumlah kalor yang merambat 27. Batang besi homogen yang salah satu ujungnya dipanasi. Besi tersebut memiliki luas penampang 17 cm2 dengan konduktivitas termal 4 × 10: J/ms°C. Panjang batang 1 m dan perbedaan suhu kedua ujung 30°C. Kalor yang merambat dalam batang besi selama 2 sekon sebesar .... A. 2,81 × 108 Joule B. 4,08 × 109 Joule C. 4,08 × 10: Joule D. 6,00 × 10: Joule E. 7,10 × 10£ Joule 28. Contoh soal lainnya menyusul ya... Pembahasan soal di SKL ini akan segera diupdate... Kunjungi terus posting tentang SMART SOLUTION pada SKL ini di blog Pak Anang di http://pak- anang.blogspot.com. Terima kasih. 3 @ ]L M [ @ 4 × 10: ∙ 17 × 10ž9 ∙ 30 1 × 2 @ 4080 × 104 @ 4,08 × 109 Joule
  • 11. Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 76 PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA SMA 2012 1. Perhatikan pernyataan berikut: (1) konduktivitas logam (2) perbedaan suhu ujung-ujung logam (3) panjang logam (4) massa logam Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor pada logam adalah .... A. (1), (2), dan (3) B. (1) dan (4) C. (2) dan (4) D. (3) dan (4) E. (4) saja 2. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90°C (kalor jenis air = 1 kal.g−1 .°C−1 ) dicampur 40 gram air sejenis bersuhu 25°C. Jika tidak ada faktor lain yang mempengaruhi proses ini, maka suhu akhir campuran adalah .... A. 15,4 °C B. 23,0 °C C. 46,0 °C D. 64,0 °C E. 77,0 °C Jika adik-adik butuh ’bocoran’ butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-fisika-sma-2013.html. Semua soal tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal 20November 2012 yang lalu. Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html. Terimakasih, Pak Anang. 3 @ Z [ @ ] ∆L ¥ Kalor dipengaruhi oleh (konduktivitas logam), ] (luas penampang logam), ∆L (perbedaan suhu logam), dan ¥ (panjang logam) TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: Diket: I4 @ 60 g; L4 @ 90°C; I7 @ 40 g; L7 @ 25°C; J @ 1 kal gž4 °Cž4 L| @ L7 + d I4 I4 + I7 e ∆L @ 25 + d 60 100 e 65 @ 25 + 39 @ 64 °C