SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Dalam melakukan perawatan saluran akar, ada tiga faktor yang memengaruhi
keputusan apakah perawatan saluran akar dilakukan atau tidak, yaitu :
1. Daya tahan tubuh pasien secara umum.
2. Tingkat keterlibatan jaringan periapeks.
3. Pencapaian daerah periapeks melalui saluran akar.
Indikasi perawatan saluran akar bergantung pada diagnosis dan situasi individual.
Diagnosis pulpa
Pulpa normal atau pulpitis reversibel. Perawatan saluran akar bukan
merupakan indikasi ( kecuali pada kasus-kasus tertentu ). Pasien dengan pulpitis
reversibel, biasanya ditangani dengan membuang penyebabanya kemudian diikuti
dengan restorasi ( jika diperlukan ).
Pulpitis Ireversibel. Pada kasus ini biasanya diperlukan perawatan saluran akar,
pulpotomi, pulpektomi sebagian ( parsial ), atau pencabutan.
Nekrosis. Pada kasus ini yang dapat dilakukan adalah perawatan saluran akar atau
pencabutan. Namun, pada gigi nekrosis mungkin diperlukan perawatan tambahan,
bergantung pada diagnosis periapeksnya.
Diagnosis Periradikuler
Normal. Pada keadaan normal tidak diperlukan perawatan khusus.
Periodontitis apikalis akut. Karena kasus ini adalah lesi inflamasi kecil ( tapi
sangat nyeri ) perawatan khusus biasanya tidak diperlukan. Pada kasus ini,
medikamen intrakanal tidak mengurangi gejala. Walaupun demikian, guna
menghambat bakteri pada pulpa yang nekrosis, dapat diberikan hidroksida
kalsium di dalam saluran akar dan aksesnya ditutup dengan pelet kapas dan
tumpatan sementara.
Periodontitis apikalis kronis.
Abses Apikalis Akut. Karena lesi ini disertai dengan nyeri dan atau
pembengkakan, diperlukan cara perawatan yang berbeda. Yang paling penting
adalah debridement iritan dari ruang saluran akar; oleh karena itu, diperlukan
pembersihan dan pembentukan saluran akar yang sempurna disertai dengan irigasi
yang mencukupi dan hati-hati.
( Walton, Richard E. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Ed. 3. Jakarta :
EGC )
Indikasi perawatan saluran akar :
- Gigi sulung dengan infeksi yang melewati kamar pulpa, baik pada gigi
vital, nekrosis sebagian maupun gigi sudah nonvital.
- Saluran akar dapat dimasuki instrumen.
- Kelainan jaringan periapeks dalam gambaran radiografi kurang dari
sepertiga apikal.
- Mahkota gigi masih dapat direstorasi dan berguna untuk keperluan
prostetik ( untuk pilar restorasi jembatan ).
- Gigi tidak goyang dan periodontal normal.
- Foto rontgen menunjukkan resorpsi akar tidak lebih dari sepertiga apikal,
tidak ada granuloma pada gigi sulung.
- Kondisi pasien baik serta ingin giginya dipertahankan dan bersedia untuk
memelihara kesehatan gigi dan mulutnya.
- Keadaan ekonomi pasien memungkinkan.
( Tarigan, Rasinta. 2004. Perawatan Pulpa Gigi ( Endodonti ). Jakarta : EGC. Hlm
145 - 149)
Kontraindikasi untuk perawatan saluran akar :
1. Bila dijumpai kerusakan luas jaringan periapikal yang melibatkan lebih
dari sepertiga panjang akar.
Kasus semacam ini adalah luar biasa, karena dalam pengamatan kami
bahwa makin besar jumlah kerusakan tulang yang rusak, makin kecil
kemungkinan untuk diperbaiki. Pada studi lanjutan selama 4 tahun
terhadap 529 gigi, Strindberg menemukan bahwa : a) Angka keberhasilan
pada kasus dengan daerah rarefaksi lebih rendah dibandingkan pada kasus
ektirpasi pulpa vital dan b) insidensi keberhasilan berkurang dengan
naiknya ukuran daerah rarefaksi.
2. Bila saluran akar gigi tanpa pulpa dengan daerah radiolusn terhalang oleh
akar berkurva/ bengkok, akar berliku-liku, dentin sekunder, batu pulpa
yang tidak dapat diambil atau dihindari, kanal yang mengapur atau
sebagian mengapur, gigi malformasi, atau suatu instrumen yang patah.
3. Bila terdapat perkembangan apeks akar yang tidak lengkap dengan
matinya pulpa.
4. Bila apeks akar terkena fraktur.
( Grossman, Louis I. 1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek. Ed. 11. Jakarta :
EGC. hlm 138 – 141 )
Kontraindikasi untuk perawatan saluran akar pada umumnya bergantung pada :
- Status pasien
- Alasan dental
- Alasan lokal
- Gigi tidak dapat direstorasi lagi.
- Resorpsi akar lebih dari sepertiga apikal.
- Kondisi pasien buruk, mengidap penyakit kronis, seperti diabetes melitus,
TBC, dan lain-lain.
- Terdapat belokan ujung dengan granuloma (kista) yang sukar dibersihkan
atau sukar dilakukan tindak bedah endodonti.
( Tarigan, Rasinta. 2004. Perawatan Pulpa Gigi ( Endodonti ). Jakarta : EGC.
Hlm 149)
Keadaan pasien yang memengaruhi penilaian indikasi atau kontraindikasi
perawatan endodonti adalah :
1. Umur
Pasien anak masih mempunyai masalah tingkah laku, tetapi jika pada
indikasi perawatan endodonti ada kerja sama yang baik, perawatan ini
dapat berhasil dengan baik. Pasien yang lebih tua umumnya lebih mudah
untuk dirawat.
2. Kesehatan umum pasien
Dalam literatur sering dikemukakan bahwa kesehatan yang buruk
merupakan kontraindikasi perawatan. Akan tetapi pada kenyataannya,
perawatan saluran akar lebih sering dipilih dibandingkan pencabutan untuk
pasien seperti ini.
Beberapa penyakit kronis harus diperhatikan untuk menetapkan indikasi
atau kontraindikasi perawatan endodonti, misalnya penyakit jantung,
diabetes, dan sebagainya.
3. Keadaan ekonomi
Tentunya perawatan saluran akar tidak dapat dilakukan pada pasien yang
tidak sanggup membayar biaya perawatan.
( Tarigan, Rasinta. 2004. Perawatan Pulpa Gigi ( Endodonti ). Jakarta : EGC.
Hlm 89)
Indikasi dan kontraindikasi psa

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)wahyuni majid
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptx
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptxInterpretasi Radiografi Periapikal.pptx
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptxIndahVitasari1
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelDedy Purnama
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3RSIGM
 
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawahhasril hasanuddin
 
Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut KacHuk EmPty
 

Mais procurados (20)

Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
desain gtl
desain gtldesain gtl
desain gtl
 
Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptx
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptxInterpretasi Radiografi Periapikal.pptx
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptx
 
inlay
inlayinlay
inlay
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibel
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
Gigi dan mulut
Gigi dan mulutGigi dan mulut
Gigi dan mulut
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
 
Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut
 

Semelhante a Indikasi dan kontraindikasi psa

endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1RSIGM
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1yes ican
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6RSIGM
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaNabilah Kusuma
 
responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyasrioktavinawulandar
 
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...AMENINAREZKIA
 
4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptxYuvitri1
 
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2RSIGM
 
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptxPendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptxdina410715
 
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxVignarossaP
 
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Univ.Moestopo
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
 

Semelhante a Indikasi dan kontraindikasi psa (20)

endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
 
Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
 
responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita resky
 
15766-51124-1-PB (1).pdf
15766-51124-1-PB (1).pdf15766-51124-1-PB (1).pdf
15766-51124-1-PB (1).pdf
 
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
 
4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx
 
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
 
Hasil; perawaatan
Hasil; perawaatanHasil; perawaatan
Hasil; perawaatan
 
Lp ameloblastoma
Lp ameloblastomaLp ameloblastoma
Lp ameloblastoma
 
Ppt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdfPpt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdf
 
Dental implant
Dental implantDental implant
Dental implant
 
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptxPendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
 
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
 
REFERAT.ppt
REFERAT.pptREFERAT.ppt
REFERAT.ppt
 
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 

Indikasi dan kontraindikasi psa

  • 1. Dalam melakukan perawatan saluran akar, ada tiga faktor yang memengaruhi keputusan apakah perawatan saluran akar dilakukan atau tidak, yaitu : 1. Daya tahan tubuh pasien secara umum. 2. Tingkat keterlibatan jaringan periapeks. 3. Pencapaian daerah periapeks melalui saluran akar. Indikasi perawatan saluran akar bergantung pada diagnosis dan situasi individual. Diagnosis pulpa Pulpa normal atau pulpitis reversibel. Perawatan saluran akar bukan merupakan indikasi ( kecuali pada kasus-kasus tertentu ). Pasien dengan pulpitis reversibel, biasanya ditangani dengan membuang penyebabanya kemudian diikuti dengan restorasi ( jika diperlukan ). Pulpitis Ireversibel. Pada kasus ini biasanya diperlukan perawatan saluran akar, pulpotomi, pulpektomi sebagian ( parsial ), atau pencabutan. Nekrosis. Pada kasus ini yang dapat dilakukan adalah perawatan saluran akar atau pencabutan. Namun, pada gigi nekrosis mungkin diperlukan perawatan tambahan, bergantung pada diagnosis periapeksnya. Diagnosis Periradikuler Normal. Pada keadaan normal tidak diperlukan perawatan khusus. Periodontitis apikalis akut. Karena kasus ini adalah lesi inflamasi kecil ( tapi sangat nyeri ) perawatan khusus biasanya tidak diperlukan. Pada kasus ini, medikamen intrakanal tidak mengurangi gejala. Walaupun demikian, guna menghambat bakteri pada pulpa yang nekrosis, dapat diberikan hidroksida kalsium di dalam saluran akar dan aksesnya ditutup dengan pelet kapas dan tumpatan sementara. Periodontitis apikalis kronis. Abses Apikalis Akut. Karena lesi ini disertai dengan nyeri dan atau pembengkakan, diperlukan cara perawatan yang berbeda. Yang paling penting adalah debridement iritan dari ruang saluran akar; oleh karena itu, diperlukan pembersihan dan pembentukan saluran akar yang sempurna disertai dengan irigasi yang mencukupi dan hati-hati. ( Walton, Richard E. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Ed. 3. Jakarta : EGC )
  • 2. Indikasi perawatan saluran akar : - Gigi sulung dengan infeksi yang melewati kamar pulpa, baik pada gigi vital, nekrosis sebagian maupun gigi sudah nonvital. - Saluran akar dapat dimasuki instrumen. - Kelainan jaringan periapeks dalam gambaran radiografi kurang dari sepertiga apikal. - Mahkota gigi masih dapat direstorasi dan berguna untuk keperluan prostetik ( untuk pilar restorasi jembatan ). - Gigi tidak goyang dan periodontal normal. - Foto rontgen menunjukkan resorpsi akar tidak lebih dari sepertiga apikal, tidak ada granuloma pada gigi sulung. - Kondisi pasien baik serta ingin giginya dipertahankan dan bersedia untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. - Keadaan ekonomi pasien memungkinkan. ( Tarigan, Rasinta. 2004. Perawatan Pulpa Gigi ( Endodonti ). Jakarta : EGC. Hlm 145 - 149) Kontraindikasi untuk perawatan saluran akar : 1. Bila dijumpai kerusakan luas jaringan periapikal yang melibatkan lebih dari sepertiga panjang akar. Kasus semacam ini adalah luar biasa, karena dalam pengamatan kami bahwa makin besar jumlah kerusakan tulang yang rusak, makin kecil kemungkinan untuk diperbaiki. Pada studi lanjutan selama 4 tahun terhadap 529 gigi, Strindberg menemukan bahwa : a) Angka keberhasilan pada kasus dengan daerah rarefaksi lebih rendah dibandingkan pada kasus ektirpasi pulpa vital dan b) insidensi keberhasilan berkurang dengan naiknya ukuran daerah rarefaksi. 2. Bila saluran akar gigi tanpa pulpa dengan daerah radiolusn terhalang oleh akar berkurva/ bengkok, akar berliku-liku, dentin sekunder, batu pulpa yang tidak dapat diambil atau dihindari, kanal yang mengapur atau sebagian mengapur, gigi malformasi, atau suatu instrumen yang patah. 3. Bila terdapat perkembangan apeks akar yang tidak lengkap dengan matinya pulpa. 4. Bila apeks akar terkena fraktur. ( Grossman, Louis I. 1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek. Ed. 11. Jakarta : EGC. hlm 138 – 141 )
  • 3. Kontraindikasi untuk perawatan saluran akar pada umumnya bergantung pada : - Status pasien - Alasan dental - Alasan lokal - Gigi tidak dapat direstorasi lagi. - Resorpsi akar lebih dari sepertiga apikal. - Kondisi pasien buruk, mengidap penyakit kronis, seperti diabetes melitus, TBC, dan lain-lain. - Terdapat belokan ujung dengan granuloma (kista) yang sukar dibersihkan atau sukar dilakukan tindak bedah endodonti. ( Tarigan, Rasinta. 2004. Perawatan Pulpa Gigi ( Endodonti ). Jakarta : EGC. Hlm 149) Keadaan pasien yang memengaruhi penilaian indikasi atau kontraindikasi perawatan endodonti adalah : 1. Umur Pasien anak masih mempunyai masalah tingkah laku, tetapi jika pada indikasi perawatan endodonti ada kerja sama yang baik, perawatan ini dapat berhasil dengan baik. Pasien yang lebih tua umumnya lebih mudah untuk dirawat. 2. Kesehatan umum pasien Dalam literatur sering dikemukakan bahwa kesehatan yang buruk merupakan kontraindikasi perawatan. Akan tetapi pada kenyataannya, perawatan saluran akar lebih sering dipilih dibandingkan pencabutan untuk pasien seperti ini. Beberapa penyakit kronis harus diperhatikan untuk menetapkan indikasi atau kontraindikasi perawatan endodonti, misalnya penyakit jantung, diabetes, dan sebagainya. 3. Keadaan ekonomi Tentunya perawatan saluran akar tidak dapat dilakukan pada pasien yang tidak sanggup membayar biaya perawatan. ( Tarigan, Rasinta. 2004. Perawatan Pulpa Gigi ( Endodonti ). Jakarta : EGC. Hlm 89)