Kali ini kita akan membicarakan mengenai pembangunan infrastruktur yang tidak lepas dari peningkatan pembangunan di bidang konstruksi. Sektor ini memiliki keterkaitan dengan banyak sektor karena dibutuhkan sebagai hasil fisik dari sebuah pembangunan dan membutuhkan bahan dari sektor lain untuk membangun. Dalam slide ini digambarkan perkembangan konstruksi di Provinsi Maluku dan keterkaitannya dengan sektor lain serta sudur pandang MP3EI. Tidak melulu melihat statistik sebagai angka atau sebuah ilmu sains saja namun lebih kepada apa yang dapat disampaikan oleh angka tersebut dalam lingkup pandangan dan pemahaman secara luas dan mudah dipahami.
4. KONSTRUKSI
&
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR/KONSTRUKSI MENJADI PENTING KARENA
INFRASTRUKTURLAH YANG MEMBENTUK KEGIATAN EKONOMI
SECARA MASIF
CONTOH:
PEMBANGUNAN PASAR MENDORONG PEREKONOMIAN
BERBAGAI SEKTOR
NILAI PASAR KONSTRUKSI TERUS MENGALAMI PENINGKATAN
DARI 300T (2012) MENJADI 400T (2013) DIPENGARUHI OLEH
PERMINTAAN PASAR TERHADAP PRODUK KONSTRUKSI SEMAKIN
TINGGI. DIPICU OLEH JUMLAH KELAS MENENGAH MENINGKAT
DARI 37,7% (2003) MENJADI 56,5% (2010)
CONTOH:
PERMINTAAN RUMAH YANG SEMAKIN TINGGI (SUDAHKAH KITA
MENENGOK IKLAN MASIF DI MEDIA MENGENAI PENAWARAN
RUMAH?)
13. ALUR DOKUMEN
BPS
•1.Buku
Pedoman (File
& Dok)
•2.Kuesioner
SKTh (File &
Dok)
•3.Kuesioner
SKTr-
I/II/III/IV-
2014 (File &
Dok)
•4.Direktori
Perusahaan
(File)
•5.Daftar
Sampel Utama
& Pengganti
(File & Dok)
BPSPropinsi
•1.Buku
Pedoman
(File)
•2.Kuesioner
SKTh (File &
Dok)
•3.Kuesioner
SKTr-
I/II/III/IV-
2014 (File &
Dok)
•4.Direktori
Perusahaan
(File)
•5.Daftar
Sampel Utama
& Pengganti
(File & Dok)
BPSKab/Kota
•1.Buku
Pedoman (File
cetak sendiri)
•2.Kuesioner
SKTh (File &
Dok)
•3.Kuesioner
SKTr-
I/II/III/IV-
2014 (File &
Dok)
•4.Direktori
Perusahaan
(File)
•5.Daftar
Sampel Utama
(File & Dok)
Pencacah/Pemeriksa
• 1.Kuesion
er SKTh
& SKTr
• 2.Sampel
Utama
(Dokumen
)
Perusahaan
• 1.Kuesion
er SKTh
& SKTr
(masing-
masing 1
Dokumen)
•1.Kuesioner
SKTh (1
kuesioner
asli dari
Prsh)
•2.Sampel
Terpilih
Update (File
& Dok)
•1.Kuesioner
SKTh (1
kuesioner asli
dari Prsh
kirim ke pusat
sudah
diperiksa,
1 kuesioner
salinan arsip
prov)
•2.Sampel
Terpilih
Update (File &
Dok)
•1.Kuesioner
SKTh (1
kuesioner asli
dari
Perusahaan, 1
kuesioner lagi
disalin dari
Perusahaan
sudah
diperiksa)
•2.Sampel
Terpilih
Update (File &
Dok)
• 1.Kuesion
er SKTh
1
kuesioner
dari
Perusaha
an (sudah
diperiksa)
• 1.Kuesion
er SKTh
& SKTr
(masing-
masing 1
dokumen)
14. Konstruksi : suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan
tempat kedudukannya. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api,
terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi,
dan lain-lain.
Perusahaan : suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang/jasa,
terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri.
Badan usaha perusahan konstruksi dapat berbentuk PT, CV, Firma, PT(Persero), dan Perusahaan Umum.
Jaringan Perusahaan Konstruksi
Tunggal : perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan
seluruh kegiatan dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Istilah lain dari perusahaan tunggal adalah
perusahaan tanpa cabang.
Kantor pusat : perusahaan yang mempunyai cabang/perwakilan/unit pembantu di tempat lain, yang
secara administratif melakukan pengkoordinasian kegiatan dan pengawasan terhadap seluruh perusahaan
cabang/perwakilan/unit pembantu (divisi).
Cabang : suatu unit kegiatan ekonomi yang diperbolehkan menjalankan semua jenis kegiatan dari kegiatan
ekonomi yang secara struktural berada di atasnya dan menyelenggarakan tata usaha/pembukuan sendiri
tetapi dalam mengatur usahanya tetap mengacu pada segala ketentuan yang diberikan oleh kantor pusat.
Perwakilan : suatu unit kegiatan ekonomi yang dalam melakukan kegiatannya berdasarkan petunjuk dan
aturan yang telah ditetapkan dan merupakan kepanjangan tangan dari unit kegiatan ekonomi
(perusahaan) yang secara struktural berada di atasnya/kantor pusat.
Unit pembantu (divisi) : suatu unit kegiatan ekonomi yang dalam kegiatannya membantu keperluan unit
kegiatan ekonomi yang berada di atasnya, baik kantor pusat, cabang maunpun perwakilan. Unit pembantu
(divisi) pada umumnya tidak mempunyai kewenangan.
KONSEP DAN DEFINISI
15. BADAN HUKUM
Adalah bentuk pengesahan suatu perusahaan pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi
pemerintah (departemen terkait) yang diperkuat dengan bukti tertulis atau akte.
Bentuk badan hukum terdiri dari:
- PT (Persero) : perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah), dan kekayaan
perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara, dengan tujuan mencari keuntungan maksimum
dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada secara efesien.
- PerseroanTerbatas (PT/NV) : perusahaan yang berbentuk badan hukum, didirikan dengan modal
yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggungjawab terbatas pada nilai
nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya, pemegang saham ikut serta
berperan sesuai besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antar
pemegang saham.
- Perseroan Komanditer/ Comanditair Venootschap (CV) : suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk
berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan
bertanggungjawab penuh atas kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan
pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggungjawab terbatas pada
kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
- Firma : suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing
anggota firma bertanggungjawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi
bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula.
- Koperasi : organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau
badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas
dasar azas kekeluargaan.
- Lainnya : semua bentuk badan hukum perusahaan yang belum termasuk dia atas.
16. KONSTRUKSI
VS
STATISTIK
NUMBER
BEHIND CONSTRUCTION
B. Alokasi sampel perusahaan/usaha per Kab/Kota
: target sampel perusahaan/usaha konstruksi pada kabupaten/kota ke k pada
propinsi ke v,
: power pada compromise allocation,
: target sampel perusahaan/usaha konstruksi dengan proportional allocation pada
kabupaten/kota ke k propinsi ke v,
: populasi perusahaan/usaha konstruksi pada kabupaten/kota ke k propinsi ke v,,
: target sampel perusahaan/usaha konstruksi pada propinsi ke v,
: target sampel perusahaan/usaha konstruksi dengan equal allocation pada
kabupaten/kota ke k propinsi ke v,
: jumlah Kabupaten Propinsi ke v.
10
kvM
vR
kvm
Ekvm
)1( EkvPkvkv mmm
vR
k
kv
kv
Pkv m
M
M
m v
1
v
v
Ekv
R
m
m
Pkvm
vm
dimana
RANCANGAN PENARIKAN SAMPEL SKTH-13
17. PERHITUNGAN ANGKA INDEKS SKTR-14
A. Indeks Berantai
digunakan untuk menghitung indeks pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa
dan nilai konstruksi.
Formula :
dimana,
It = Indeks pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa, nilai
konstruksi pada triwulan ke t
Vt i = Jumlah pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa, nilai
konstruksi pada perusahaan ke i triwulan ke t
V(t-1) I = Jumlah pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa, nilai
konstruksi pada perusahaan ke i triwulan ke (t-1)
100
1
)1(
1
n
i
it
n
i
ti
t
V
V
I
KONSTRUKSI
VS
STATISTIK
NUMBER
BEHIND CONSTRUCTION
18. B. INDEKS MASALAH BISNIS
DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG KONDISI DERAJAT KEGAWATAN
KINERJA PENGUSAHA.
FORMULA :
DIMANA,
IMB = INDEKS MASALAH BISNIS ; IMV = INDEKS MASALAH UNTUK KONDISI KE-V
TV = TOTAL NILAI SKOR UNTUK KONDISI KE-V
SVI = NILAI SKOR UNTUK KONDISI KE-V PADA PERUSAHAAN KE-I
N = JUMLAH PERUSAHAAN
INTERPRETASI :
10
1
10
1
v
v
v
vv
T
IMT
IMB
n
i
viv ST
1 n
T
v
IM v
v
%100
Mv atau IMB = 0 % : tidak ada masalah
0 % < IMv atau IMB ≤ 25% : sedikit masalah
25% < IMv atau IMB ≤ 50% : cukup bermasalah
50% < IMv atau IMB ≤ 75% : bermasalah
75% < IMv atau IMB ≤ 100% : sangat bermasalah
KONSTRUKSI
VS
STATISTIK
NUMBER
BEHIND CONSTRUCTION
PERHITUNGAN INDEKS MASALAH BISNIS
19. PERHITUNGAN NILAI KONSTRUKSI
VARIABEL NILAI KONSTRUKSI :
NK = (NP – NS) X %NR
DIMANA :
NK = NILAI PEKERJAAN KONSTRUKSI
NP = NILAI PROYEK
NS = NILAI PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN
%NR = PERSENTASE REALISASI FISIK PEKERJAAN YANG
DISELESAIKAN
%NR = % PEKERJAAN YANG DISELESAIKAN AKHIR PERIODE
SURVEI - % PEKERJAAN DIAWAL PERIODE SURVEI
KONSTRUKSI
VS
STATISTIK
NUMBER
BEHIND CONSTRUCTION
20. KONSTRUKSI
VS
ISUTERKINI
• PEMBENTUKAN ASEAN ECCONOMIC COMMUNITY (AEC) 31 DESEMBER
2015 PKL 24.00 BERLAKU PASAR BERSAMAASEAN;
• LIBERALISASI PERDAGANGAN PENUH DIANTARAANGGOTA WTO MULAI
2020;
• DAMPAK:
• HILANGNYA HAMBATAN TARIF/ NON-TARIF MENUNTUT KESIAPAN
INDUSTRI DAN PERTANIAN;
• TERBUKANYA AKSES PASAR DAN PERLAKUAN NON-DISKRIMINASI
ALIRAN JASA DAN INVESTASI MENUNTUT KESIAPAN SEKTOR JASA
DAN INVESTASI;
• MOBILITAS TENAGA KERJA YANG LEBIH BEBAS MENUNTUT TENAGA
KERJA NASIONAL.
21. VS
ISUTERKINI
• PEMBENTUKAN ASEAN ECCONOMIC COMMUNITY (AEC) 31 DESEMBER
2015 PKL 24.00 BERLAKU PASAR BERSAMAASEAN;
• LIBERALISASI PERDAGANGAN PENUH DIANTARAANGGOTA WTO MULAI
2020;
• DAMPAK:
• HILANGNYA HAMBATAN TARIF/ NON-TARIF MENUNTUT KESIAPAN
INDUSTRI DAN PERTANIAN;
• TERBUKANYA AKSES PASAR DAN PERLAKUAN NON-DISKRIMINASI
ALIRAN JASA DAN INVESTASI MENUNTUT KESIAPAN SEKTOR JASA
DAN INVESTASI;
• MOBILITAS TENAGA KERJA YANG LEBIH BEBAS MENUNTUT TENAGA
KERJA NASIONAL.
22. KONSTRUKSI
VS
ISUTERKINI
RESPON INDONESIA:
PEMBENTUKAN MP3EI (MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN
PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA) DENGAN PENDEKATAN KORIDOR
EKONOMI DENGAN MENGIDENTIFIKASI POTENSI KEKUATAN EKONOMI DAN
KOMODITI ANDALAN NASIONAL
PENDEKATAN INI DIDASARI OLEH BENTUK WILAYAH INDONESIA YANG
MERUPAKAN NEGARA KEPULAUAN. DIMANA FOKUSNYA KEPADA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR/KONSTRUKSI UNTUK MENDUKUNG
PERTUMBUHAN EKONOMI, KARENA MENURUT IDB (ISLAMIC DEVELOPMENT
BANK) 2010, KENAIKAN 1% INVESTASI INFRASTRUKTUR DI INDONESIA AKAN
MEMBERIKAN KONSTRIBUSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SEBESAR
0,3%.
23. KONSTRUKSI
VS
ISUTERKINI
SEKTOR KONSTRUKSI MENGHASILKAN INFRASTRUKTUR YANG MEMILIKI
PENGARUH DUAARAH:
• TERHADAP SEKTOR EKONOMI YANG MENDUKUNGNYA
• TERHADAP SEKTOR EKONOMI YANG MEMANFAATKAN/MEMBUTUHKANNYA
SEHINGGA TANPA INFRASTRUKTUR YANG MEMADAI, MAKA AKAN TERJADI
UNBALANCE SUPPLY-DEMMAND.
TANTANGAN:
INFRASTRUKTUR/KONSTRUKSI MEMILIKI KEBUTUHAN YANG TIDAK MURAH
KARENA BERKAITAN DENGAN MATERIAL/BARANG YANG SEBEGIAN BESAR
MERUPAKAN BARANG YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI.
DIBUTUHKAN:
SISTEM LOGISTIK YANG EFISIEN, UNTUK MENEKAN HIGH ECONOMY COST
DITAMBAH LAGI DENGAN GEOGRAFI WILAYAH KEPULAUAN
24. TANTANGAN
BAGI PROVINSI
MALUKU
PEMETAAN
INFRASTRUKTUR
PROVINSI MALUKU
Tema Pembangunan: Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi dan Pertambangan
Nasional. Maluku disebut juga sebagai pusat industri perikanan dan sebagai Lumbung Ikan
Nasional
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DENGAN PENDEKATAN MP3EI
35. TANTANGAN
BAGI
PROVINSI
MALUKU
NO BIDANG PU TIPIKAL PEKERJAAN
1. Sumber Daya Air 1. Rehabilitasi/ Peningkatan Jaringan
Irigasi, Drainase dan Sungai
2. Rehabilitasi Prasarana Pengendali
Banjir
3. Rehabilitasi/Peningkatan Daerah
Rawa, Tambak dan Pantai
4. Rehabilitasi/Peningkatan Situ,
Embung, Waduk, Dam, Tampungan
Air Baku, Konservasi DAS,
Perkuatan Tebing, Bendung dan
Check Dam
5. Operasi dan Pemeliharaan, Flood
way, Situ, Bendungan/Waduk,
Bendung, Daerah Irigasi/ Rawa
dan Sungai
6. Rehabilitasi/Peningkatan Jaringan
Irigasi Air Tanah dan Jaringan
Irigasi Pompa
7. Pembangunan/Perkuatan Tebing
dan Tanggul Sungai
8. Pembangunan Prasarana
Pengendali Banjir
9. Pembangunan Kanal
10.Pembangunan Prasarana Air Baku
11.Pembangunan Check Dam dan Sabo
Dam
12.Pembangunan Jaringan Daerah
Irigasi, Drainase Rawa dan Tambak
13.Pembangunan Embung, Danau,
Reservoar, Situ dan Kolam
14.Pembangunan Bendungan, Dam
Pengendali Sedimen dan
Prasarananya
15.Pembangunan Bendung dan
Prasarananya
16.Pembangunan Pengaman Pantai dan
Prasarananya
17.Normalisasi Kali, Sungai dan
Drainase
18.Pembangunan Sistem Pengelolaan
Sumber Air dan Air Tanah serta
Prasarananya
36. TANTANGAN
BAGI
PROVINSI
MALUKU
NO BIDANG PU TIPIKAL PEKERJAAN
2. Bina Marga 1. Pemel.Berkala Jalan
2. Pemel. Berkala Jembatan
3. Penggantian Jembatan
4. Peningk Jalan Flexible Pav
5. Pemb. Jalan Flexible Pavem
6. Pemb/Peningk Jln Rigid Pav
7. Pembangunan Underpass
8. Pemb. Jembatan
9. Pemb. Flyover
3. Cipta Karya 1. Pro. Penataan Bangunan dan
Lingkungan
2. Pro. Rehab/ Renov/ Pemb Gedung
untuk Resident dan Non Resident
3. Pro. Pemb Prasarana dan Sarana
Kawasan Permukiman
4. Pro. Pemb Prasarana dan Sarana
Sistem Pengolahan Air Limbah
(SPAL)
5. Pro Pemb Prasarana dan Sarana
Sistem Pengolahan Air Minum
(SPAM)
7. Proyek Pembangunan Prasarana dan
Sarana Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) dan Tempat Pembuangan Sampah
(TPS)
8. Proyek Peningkatan/Pembangunan
Jalan Lingkungan (Paving Block)
9. Proyek Peningkatan/Pembangunan
Jalan Lingkungan ( Jalan Beton )
10. Proyek Peningkatan/Pembangunan
Jalan Lingkungan ( Aspal )
11. Proyek Pembangunan Jaringan
Drainase/Normalisasi Alur
39. SUMMARY
SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK WILAYAH, PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI PROVINSI MALUKU;
1. SEBAIKNYA DIMULAI DARI PEMBANGUNAN PELABUHAN, KARENA
SEBAGIAN BESARWILAYAH MALUKU MERUPAKANWILAYAH KEPULAUAN
2. DIBUTUHKAN PEMETAAN WILAYAH DENGAN MEMASUKAN
UNSUR/FAKTOR CUACA/MUSIM KARENA AKSES TERHADAP
WILAYAH/PULAU DI MALUKU SANGAT MEMPENGARUHI KONDISI LOGISTIK
BAHANYANG DIBUTUHKAN UNTUK INFRASTRUKTUR
3. DIBUTUHKAN SUATU SISTEM/PEMETAAN RANTAI PASOK BAHAN-BAHAN
MATERIAL/ALAT BERAT DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI/INFRASTRUKTUR UNTUK MEMBUAT SUATU SISTEM
PASOKAN YANG EFISIEN SEHINGGA DAPAT MENEKAN BIAYA EKONOMI
TINGGI KARENA KELANGKAAN BAHAN YANG MENYEBABKAN KENAIKAN
HARGA KUALITAS DAN EFISIENSI PEKERJAAN INSFRASTRUKTUR
40. THANK YOULET’S START QUESTION AND ANSWER
BOLEH MENGUTIP DENGAN MENYEBUTKAN SUMBERNYA