SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 52
Baixar para ler offline
Sistem Informasi Geografis

  Konsep Entitas di Dunia Nyata
   dan Memodelkannya di SIG



                                  1
Agenda
1.Dunia Nyata
2.Model Dunia Nyata
3.Model Entity-Relationship (ER)
4.Model ER Spasial
5.Model Data
6.Dari Basis Data Menuju SIG
7.Dunia Nyata Menuju SIG


                                   2
Dunia Nyata
SIG      menyajikan     pandangan/persepsi
terhadap dunia nyata (real world). Untuk
menghasilkan persepsi ini dilibatkan proses-
proses yang jarang sekali bersifat langsung
dan mudah difahami seketika, karena dunia
nyata (realitas) bersifat tidak teratur
(irregular), kompleks, dan secara bertahap
mengalami perubahan yang tidak mudah
diprediksi.
                                           3
Dunia Nyata
              (next…)
Persepsi dari dunia nyata akan sangat
bergantung pada si pengamat (subjektif).
Contoh, seorang surveyor memandang
suatu jalan (raya) sebagai dua garis batas
(sisi) yang akan disurvey, seorang pekerja
jalan    raya     menganggapnya    sebagai
permukaan aspal yang akan dipertebal, dan
seorang     pengendara     menganggapnya
sebagai     jalur   atau   route   dimana
kendaraanya harus lewat.                  4
Dunia Nyata
              (next…)
Dunia nyata dapat dideskripsikan dengan
menggunakan fenomena2 yang berbeda &
tidak terbatas, mulai dari partikel2 atomik
hingga berdimensi lautan dan benua sekalipun.
Kompleksitas dan keluasan dunia nyata,
dikombinasikan dengan keseluruhan spektrum
interpretasinya, mengimplementasikan bahwa
perancangan sistem2 SIG bisa bervariasi
sesuai dengan pilihan, kesukaan, dan
kemampuan pada penciptanya.
                                            5
Dunia Nyata
               (next…)
Faktor manusia dapat menimbulkan elemen2
yang menjadi pembatasnya, sebagaimana data
yang telah dikompilasi dengan baik untuk suatu
aplikasi tertentu bisa jadi tak bermanfaat untuk
aplikasi yang lainnya.
Dunia nyata hanya dapat dideskripsikan di
dalam pengertian model2 yang membatasi
konsep2 dan prosedur yang diperlukan untuk
mentranslasikan pengamatan2 ke dalam data
yang dimengerti dan dibutuhkan di dalam SIG.
                                               6
Dunia Nyata
              (next…)
Proses-proses yang terlibat di dalam
menginterpretasikan      realitas    dengan
menggunakan model dunia nyata dan model
data tersebut disebut sebagai pemodelan
data. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan
di dalam masalah ini dapat digambarkan
sebagai berikut :


                                          7
Dunia Nyata
 (next…)




              8
Dunia Nyata
              (next…)
Untuk membawa dunia nyata ke dalam SIG,
harus digunakan model dunia nyata yang
telah disederhanakan. Fenomena-fenomena
yang serupa dan mirip dapat diklasifikasikan
dan dideskripsikan dalam bentuk model
dunia nyata. Model dunia nyata ini kemudian
dikonversikan ke dalam bentuk model data
dengan     menggunakan      elemen-elemen
geometri dan kualitas.
                                           9
Dunia Nyata
              (next…)
Kemudian, model data ini juga ditransfer ke
dalam bentuk basis data yang dapat yang
dapat menangani data-data digital yang
dapat dipresentasikan ke dalam bentuk
peta-peta dan laporan – baik dalam bentuk
softcopy maupun hardcopy.



                                         10
Model Dunia Nyata
Persepsi, rancangan, atau susunan model
dunia nyata yang dikembangkan oleh
perancang akan menentukan semua data
yang diperlukan. Persepsi ini mencakup
pembawa informasi yang paling dasar, yaitu
entity yang terdiri dari :
  klasifikasi tipe
  atribut
  relasi (relationship)
                                         11
Model Dunia Nyata
    (next…)




                    12
Model Dunia Nyata
            (next…)
Definisi Entity :
 Suatu objek yang dapat dibedakan dengan
 objek-objek lainnya berdasarkan atributnya.
 Orang, tempat, kejadian, atau konsep yang
 informasinya direkam
 Individu yang mewakili sesuatu yang nyata
 dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.
 Fenomena dunia nyata yang tidak dapat
 dibagi lagi menjadi fenomena yang sama
 atau sejenis.
                                          13
Model Dunia Nyata
             (tipe entity)
Konsep tipe entity mengasumsikan bahwa
fenomena-fenomena       dunia     nyata    dapat
diklasifikasikan.  Fenomena        yang     mirip
dikelompokan dalam satu entity. Selama
prosespengidentifikasian ini setiap entity harus
didefinisikan secara unik untuk menghindari
ambiguitas. Dengan demikian, suatu rumah
harus didefinisikan dan dapat dibedakan
sedemikian rupa pada suatu lokasi hingga
berbeda dengan rumah-rumah yang berlokasi -
                                               14
Model Dunia Nyata
         (tipe entity…next)
disebelahnya,     atau    berbeda    dengan
bangunan sekolah yang tepat berada di
seberangnya.
Sebagai contoh, suatu rumah (beralamat di
Jl. X, No. 13) diberi nomor pengenal (ID) 13,
rumah yang tepat berada disebelahnya
diberi nomor pengenal (ID) 15, sementara
bangunan sekolah yang berada tepat di
seberangnya diberi nomor pengenal (ID) 14.
                                           15
Model Dunia Nyata
         (tipe entity…next)
Banyak tipe entity yang masih dapat
diklasifisikasikan lebih lanjut hingga menjadi
tipe yang lebih kecil lagi.
Sebagai contoh, tipe entity jalan masih
dapat dipisahkan menjadi jalan raya, jalan
bebas hambatan (tol), jalan nasional, jalan
kota, jalan kereta api, jalan layang, dan
jalan-jalan yang lain.

                                            16
Model Dunia Nyata
           (atribut entity)
Setiap tipe entity dapat memiliki lebih dari
satu atribut yang mendeskripsikan sifat-sifat
dasar fenomena yang bersangkutan.
Contoh, entity yang termasuk ke dalam
klasifikasi bangunan bisa memiliki atribut-
atribut material (komposisi pasir, beton,
semen, kayu, dan sebagainya) yang
menjadi      komponen       pembangunannya,
atribut sejarah, dan atribut-atribut lainnya.
                                           17
Model Dunia Nyata
        (atribut entity…next)
Setiap entity boleh memiliki sejumlah atribut.
Contoh suatu danau dapat dideskripsikan
dengan menggunakan “nama”, “kedalaman”,
“kualitas air”, “populasi ikan”, “komposisi dan
kandungan zat kimia” yang terlarut di dalam
airnya, “aktivitas biologi”, “warna air”, “kadar
lumut”, beserta atribut-atribut lainnya yang
mungkin masih dimiliki dan diperlukan.

                                              18
Model Dunia Nyata
        (atribut entity…next)
Tipe-tipe entity juga dapat mendeskripsikan
data kualitatif dan atribut-atribut data
kuantitatif. Pada dasarnya, data kuantitatif
dapat diurutkan ke dalam 4 tingkatan
akurasi. Yang paling akurat adalah data
proposional (rasio), misalnya besaran
panjang dan nilai luas yang diukur
berdasarkan titik pusat sistem koodinat
tertentu (origin) atau berdasarkan titik awal
besaran yang bersangkutan.                  19
Model Dunia Nyata
        (atribut entity…next)
Data interval, seperti usia, dan besarnya
pendapatan merupakan kelompok data yang
akurasinya kurang. Data ordinal juga
memiliki akurasi yang kecil lagi karena
merepresentasikan        datanya         dalam
terminologi urutan: ”terbaik”, ”baik”, ”cukup”,
”buruk” dan ”sangat buruk”. Sedangkan tipe
data yang memiliki tingkat akurasi yang
paling rendah adalah data nominal, yakni
                                             20
Model Dunia Nyata
       (atribut entity…next)
tipe data yang dideskripsikan ke dalam
skala nominal, dimana setiap objek
diklasifikasikan ke  dalam     beberapa
kelompok.




                                      21
Model Dunia Nyata
(atribut entity…next)




                        22
Model Dunia Nyata
           (relasi entity)
Hampir setiap entity memiliki relasi-relasi
(spasial) dengan entity-entity lainnya yang
secara sederhana dapat dinyatakan dalam
bentuk sematik. Pada umumnya relasi ini
antara lain meliputi :
a)“Dimiliki”,  “termasuk”,    “berhubungan”
(“pertains” & “belongs”): contoh pipa yang
beratribut kode “AX12” merupakan salah
satu elemen/segmen jaringan pipa air
minum di wilayah kecamatan “Sukasari”     23
Model Dunia Nyata
        (relasi entity…next)
b)Berpotongan (“intersect”): sebagai contoh
  salah, satu segmen jalan “Setia Budhi”
  berpotongan dengan salah satu jalan
  “Sukajadi”, atau jalan “Sukarno-Hatta”
  terbagi ke dalam beberapa segmen
  hingga termasuk ke dalam kecamatan-
  kecamatan “Adipura” dan “Harthapura”;
  jalan dipotong oleh batas kecamatan.

                                         24
Model Dunia Nyata
        (relasi entity…next)
c)“Saling terkait” atau “berhubungan”
  (“connect”): sebagai contoh, segmen-
  segmen sungai nomor 1, 2, dan 3 saling
  berhubungan (bersambungan) satu sama
  lain     dalam      membentuk    atau
  menggambarkan unsur spasial sungai “S.
  Ciwaruga” secara utuh.


                                       25
Model Dunia Nyata
         (relasi entity…next)
d)“Terdiri dari” (“comprises”): sebagai
  contoh wilayah (batas) propinsi terdiri dari
  beberapa kabupaten, sedangkan wilayah
  kabupaten terdiri dari beberapa wilayah
  kecamatan.
e)“Terletak” di (“located” in/on): contoh,
  unsur spasial hotel “Merdeka” terletak di
  dalam unsur spasial persil milik “Pak
  Umar”, persil bangunan pabrik gula “PT X”
  terletak di kecamatan “Sukamulya”.        26
Model Dunia Nyata
         (relasi entity…next)
f) "Berdekatan"       ("proximity"):  sebagai
   contoh, gedung "Indoforgis" berdekatan
   dengan gedung "Musium Geodesi &
   Geometika" yang terletak di "Jl. Navigasi".
g)“Bersebelahan” atau “berbatasan” (“border
   on” atau “adjacent”): misalnya, persil
   tanah milik “Pak Ali” bersebelahan dengan
   persil tanah milik “Ibu Yati”, dan terletak
   persis     (bersebelahan/berbatasan)     di
   pinggir jalan “X”.                        27
Model Dunia Nyata
         (relasi entity…next)
Relasi2 di atas, secara intuisi nampak jelas
bila dilihat pada peta biasa (analog), namun
sayangnya, komputer tidak memiliki intuisi.
Karenanya pemrosesan relasi2 di atas oleh
sistem komputer memerlukan informasi dan
instruksi deskriptif lebih lanjut mengenai
cara kompilasinya. Maka dari itu aspek
pembacaan peta seperti ini memperlihatkan
perbedaan di antara pemrosesan/cara kerja
manusia dengan sistem komputer.             28
Model Dunia Nyata
         (relasi entity…next)
Dalam kondisi tertentu, ada beberapa relasi
entity yang tidak mudah dinyatakan atau
digunakan. Salah satu penyebabnya adalah
karena masalah kompleksitas. Sebagai
contohadalah pada kasus jaringan (pipa,
listrik, komunikasi, dll) dimana status katup
(switches) -- terbuka atau tertutup (on/off) --
menentukan elemen lain yang dianggap
memiliki entity logika.
                                             29
Model Entity-Relationship (ER)
Pada model ER, dunia nyata diterjemahkan/
ditransformasikan dengan menggunakan
sejumlah perangkat konseptual sehingga
menjadi sebuah diagram relasi antar entity.
Seperti halnya model dunia nyata,
komponen utama pembentuk model ER
adalah relasi dan entity-entity.
Kedua komponen ini dideskripsikan dengan
menggunakan atribut-atribut atau properties.
                                          30
Model Entity-Relationship (ER)
             (entity)
Entity merupakan individu yang mewakili suatu
yang nyata eksistensinya, dan dapat dibedakan
dengan yang lainnya. Seorang karyawan sebuah
perusahaan, guru, mobil yang sedang melintas di
depan kita, jalan raya, dan rumah, merupakan
contoh-contoh entity. Dan sekumpulan entity yang
sama, setipe, atau sejenis yang terdapat di dalam
lingkup yang sama akan membentuk suatu entity-
set (sekumpulan entity; yang pada umumnya akan
diimplementasikan dalam bentuk sebuah tabel
basis data atau layer spasial).
                                               31
Model Entity-Relationship (ER)
            (atribut)
Setiap entity pasti memiliki sejumlah atribut
yang akan mendeskripsikan karakteristiknya
(propeties).
Penentuan atau pemilihan atribut yang
relevan bagi suatu entity merupakan hal
penting di dalam pembentukan suatu model
data. Penentuan atribut (bagi suatu entity)
pada umumnya didasarkan pada fakta-fakta
yang ada.
                                           32
Model Entity-Relationship (ER)
             (relasi)
Relasi menunjukkan adanya hubungan atau
keterkaitan antara suatu entity dengan entity
lain yang berbeda. Contoh, entity mahasiswa
dengan NIM “M0509000“ dengan Nama “Eko“
memiliki relasi dengan entity matakuliah
dengan Kode “0953733406“ dan NamaKuliah
“Sistem Informasi Geografis“. Relasi di antara
kedua entity ini mengandung pengertian bahwa
mahasiswa tersebut sedang mengambil mata
kuliah tersebut di suatu perguruan tinggi.
                                            33
Model Entity-Relationship (ER)
        (relasi…next)
Jika relasinya cukup banyak, maka
kumpulan semua relasi yang terdapat di
antara entity di dalam beberapa entity set
yang berbeda (atau tabel-tabel) akan
membentuk relationship set (sekumpulan
atau himpunan relasi).
Walaupun demikian, istilah ini jarang
digunakan sehingga cukup dituliskan
sebagai “relasi” saja.
                                        34
Model Entity-Relationship (ER)
        (tingkat relasi)
Tingkat relasi menunjukkan adanya batas jumlah
maksimum entity yang dapat berelasi dengen entity
yang terdapat pada entity set yang lain (berbeda).
Misalnya, entity-entity pada entity set mahasiswa
dapat berelasi dengan satu, lebih dari satu, atau
bahkan tidak satupun dari entity-entity pada entity
set (tabel) matakuliah. Demikian pula sebaliknya,
entity-entity yang termasuk pada entity set
matakuliah dapat berelasi dengan satu, lebih dari
satu, atau tidak sama sekali dengan entity-entity
yang termasuk ke dalam entity set mahasiswa.
                                                 35
Model Entity-Relationship (ER)
     (tingkat relasi…next)
Dari sejumlah kemungkinan reasi antar entity ini,
tingkat relasi merujuk pada jumlah maksimum relasi
yang mungkin terjadi di antara entity set-entity set
yang bersangkutan. Demikian pula sebaliknya. Dari
contoh di atas dapat diketahui bahwa jumlah relasi
maksimum dari entity set mahasiswa ke entity set
matakuliah adalah lebih dari satu (banyak/many).
Demikian pula jumlah relasi dari entity set
matakuliah ke entity set mahasiswa, lebih dari satu/
banyak (many). Karena itu, tingkat relasi di antara
kedua entity set di atas adalah banyak ke banyak
(many to many).                                   36
Model Entity-Relationship (ER)
     (tingkat relasi…next)
Beberapa kemungkinan tingkat relasi yang
terdapat pada di dalam entity set (tabel):
a)satu ke satu (one to one): dengan relasi ini,
setiap entity pada entity set (tabel) A berhubungan
dengan (paling banyak) satu entity yang terdapat
pada entity set (tabel) B. Demikian pula
sebaliknya.




                                                 37
Model Entity-Relationship (ER)
     (tingkat relasi…next)
b) satu ke banyak (one to many): dengan relasi ini,
   setiap entity pada entity set A dapat
   berhubungan dengan lebih dari satu (banyak)
   entity yang terpada set entity set B. Tetapi tidak
   sebaliknya; setiap entity pada entity set B hanya
   dapat berhubungan (paling banyak) satu entity
   yang terdapat pada entity set A.




                                                   38
Model Entity-Relationship (ER)
     (tingkat relasi…next)
c) banyak ke satu (many to one): dengan relasi ini,
   setiap entity pada entity set A hanya dapat
   berhubungan dengan (paling banyak) satu entity
   yang terdapat pada entity set B. Sementara itu,
   setiap entity pada entity set B boleh
   berhubungan dengan lebih dari satu entity yang
   terdapat pada entity set A; kebalikan dari relasi
   one to many.



                                                  39
Model Entity-Relationship (ER)
     (tingkat relasi…next)
d) banyak ke banyak (many to many): dengan
   relasi ini, setiap entity pada entity set A boleh
   berhubungan dengan lebih dari satu entity yang
   terdapat pada entity set B. Demikian pula
   sebaliknya, setiap entity pada entity set B boleh
   berhubungan dengan lebih dari satu entity yang
   terdapat pada entity set A.




                                                  40
Model Entity-Relationship (ER)
        (Diagram ER)
Model entity-relationship (ER) yang berisi
komponen entity set (tabel) dan relationship
set (yang masing-masing dilengkapi dengan
atribut-atribut  yang    merepresentasikan
seluruh fakta dari sebagian dunia nyata)
dapat digambarkan lebih baik dan sistematis
dengan menggunakan diagram ER.
Adapun simbol-simbol dan notasi yang
digunakan di dalam penulisan diagram ini :
                                          41
Model Entity-Relationship (ER)
     (Diagram ER…next)
a)Persegi panjang yang merepresentasikan
  entity set.
b)Ellips yang menyatakan atribut2 entity set.
c)Belah       ketupat    (diamond)      yang
  menggambarkan relationship set.
d)Garis yang menghubungkan antara entity
  set dengan atributnya dan antara entity
  set dengan relationship setnya.

                                           42
Model ER Spasial
Sebenarnya, diagram ER yang digunakan
untuk mengakomodasikan kepentingan
terkait data spasial sama dengan diagram
ER biasa (menggunakan simbol-simbol
diagram ER biasa). Walaupun demikian,
pada diagram ini terdapat feature tambahan
(extension). Entity set yang jelas-jelas
memiliki dimensi spasial (dan data
spasialnya     memang      tersedia     untuk
dilibatkan) dapat digambarkan seperti :     43
Model ER Spasial
    (next…)
    Nama Entity Set

    tipe unsur XY T



Tabel
Atribut 1     Layer
Atribut 2    Spasial
Atribut 3              44
Model Data
Model dunia nyata memudahkan manusia
dalam studi aplikasi yang dipilih dengan
mereduksi   sejumlah      kompleksitas    yang
sebenarnya hadir. Jika model data ini akan
digunakan, model ini harus diimplementasikan
di dalam basis data. Model data merupakan
kumpulan    perangkat       konseptual    yang
digunakan untuk mendeskripsikan data,
hubungan antar (relasi) data, semantik (makna)
data, dan batasan mengenai data yang
bersangkutan.                                45
Model Data
               (next…)
Pembawa informasi di dalam model-model data
adalah objek (spasial) yang berhubungan
dengan beberapa entity di dalam model-model
dunia nyata. Suatu objek memiliki properties
seperti:
a)tipe
b)atribut
c)relasi
d)geometri
e)kualitas
                                          46
Model Data
                (next…)
Model dunia nyata dan entity-entitynya tidak
dapat direalisasikan secara langsung di dalam
basis data, sebagian karena alasan suatu entity
bisa saja terdiri dari beberapa objek. Sebagai
contoh, entity jalan “Sukarno-Hatta” yang cukup
panjang dan memotong jalan-jalan lainnya
dapat direpresentasikan sebagai kompilasi dari
semua segmen alan yang membentuk jalan
tsb. Setap segmen jalan di atas membawa
informasi objek.
                                             47
Model Data
               (next…)
Objek (spasial), di dalam suatu model data
SIG, pada dasarnya dapat dideskripsikan
dengan        menggunakan      propertiesnya
(tipe/identitas atau nomor pengenal, elemen
geometri, atribut, relasi, dan kualitasnya).
Identitas (biasanya dinyatakan dengan
bilangan bulat) merupakan nomor pengenal
yang unik (ID). Internal ID dibuat secara
otomatis oleh perangkat SIG.
                                          48
Model Data
                    (next…)
Model data dapat dirancang untuk mencakup:
a)Objek fisik: “jalan”, “wilayah pemukiman”, “saluran air”,
“sungai”, dan lain sejenisnya.
b)Objek-objek yang terklasifikasikan: “tipe vegetasi”, “zone
iklim”, “kelompok usia”, dan lain sejenisnya.
c)Peristiwa (events): “kecelakaan”, “kebocoran”, “tumpahan
minyak”, “longsor”, dan lain sejenisnya
d)Objek yang berubah secara kontinyu: “batas-batas suhu”,
“ketinggian”, “kedalaman”, dan lain sejenisnya
e)Objek buatan (garis): “kontur ketinggian”, “densitas
populasi”, dan lain sejenisnya.
f)Objek buatan untuk representasi yang dipilih dan basis
data (raster).                                             49
Dari Basis Data Menuju SIG
Jika model datanya sudah ditentukan, tidak terlalu
sulit untuk mewujudkannya ke dalam bentuk basis
data, walaupun sama sekali bukan tanpa
hambatan, terutama untuk SIG. Masalahnya
bagaimana kita dapat memilih basis data yang
sesuai     dengan     kebutuhan    kita   dengan
mempertimbangkan faktor2 : pengendalian &
akuisisi data, struktur data, penyimpanan data,
perubahan & updating data, manajemen data &
eksport-import     data,    pemrosesan       data,
pemanggilan & presentasi data, dan analisis data.
                                                50
Dunia Nyata Menuju SIG
a)membuat model analog permukaan 3D
b)mengenali wilayah & lokasi sendiri
c)menempatkan lokasi2 unsur spasial
   penting
d)mendapatkan introduksi masalah terkait
   spasial sederhana & membuat solusinya
e)mendengarkan solusi dari praktisi
f) mendengarkan solusi dari pakar
g)mendiskusikan masing2 model & solusi
                                       51
Next…


        52

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
2.morfometri das
2.morfometri das2.morfometri das
2.morfometri das
 
Pengolahan Data Spasial.pdf
Pengolahan Data Spasial.pdfPengolahan Data Spasial.pdf
Pengolahan Data Spasial.pdf
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.410. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
 
Pengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMapPengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMap
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
 
Jenis simbol peta
Jenis simbol petaJenis simbol peta
Jenis simbol peta
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Pemrosesan Dasar Citra Satelit (Landsat)
Pemrosesan Dasar Citra Satelit (Landsat)Pemrosesan Dasar Citra Satelit (Landsat)
Pemrosesan Dasar Citra Satelit (Landsat)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
 
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
 
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsatLaporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
 

Destaque

Portfolio eduardo-sardinha-fotografia
Portfolio eduardo-sardinha-fotografiaPortfolio eduardo-sardinha-fotografia
Portfolio eduardo-sardinha-fotografia
Sardinha17
 
Sebagai Renungan Bersama
Sebagai Renungan BersamaSebagai Renungan Bersama
Sebagai Renungan Bersama
Nur Qistina
 
Presentation Overview Adp Corporate Overview With Notes
Presentation Overview   Adp Corporate Overview   With NotesPresentation Overview   Adp Corporate Overview   With Notes
Presentation Overview Adp Corporate Overview With Notes
jarhod
 
Cambodia's outlook brief for 2013 possibilities and policy priorities for s...
Cambodia's outlook brief for 2013   possibilities and policy priorities for s...Cambodia's outlook brief for 2013   possibilities and policy priorities for s...
Cambodia's outlook brief for 2013 possibilities and policy priorities for s...
Solina Yean
 
Cambodia's outlook brief for 2013 possibilities and policy priorities for s...
Cambodia's outlook brief for 2013   possibilities and policy priorities for s...Cambodia's outlook brief for 2013   possibilities and policy priorities for s...
Cambodia's outlook brief for 2013 possibilities and policy priorities for s...
Solina Yean
 

Destaque (20)

Los medios y su público: ¿Las redes sociales propician el diálogo?
Los medios y su público: ¿Las redes sociales propician el diálogo?Los medios y su público: ¿Las redes sociales propician el diálogo?
Los medios y su público: ¿Las redes sociales propician el diálogo?
 
Portfolio eduardo-sardinha-fotografia
Portfolio eduardo-sardinha-fotografiaPortfolio eduardo-sardinha-fotografia
Portfolio eduardo-sardinha-fotografia
 
Sebagai Renungan Bersama
Sebagai Renungan BersamaSebagai Renungan Bersama
Sebagai Renungan Bersama
 
Blended Learning & the teaching profession
Blended Learning & the teaching profession Blended Learning & the teaching profession
Blended Learning & the teaching profession
 
Pag-iibigan Teknik/ Best Practice in Filipino
Pag-iibigan Teknik/ Best Practice in FilipinoPag-iibigan Teknik/ Best Practice in Filipino
Pag-iibigan Teknik/ Best Practice in Filipino
 
Presentation Overview Adp Corporate Overview With Notes
Presentation Overview   Adp Corporate Overview   With NotesPresentation Overview   Adp Corporate Overview   With Notes
Presentation Overview Adp Corporate Overview With Notes
 
ADP Short Overview
ADP Short OverviewADP Short Overview
ADP Short Overview
 
3 model data
3 model data3 model data
3 model data
 
201101 LOMA Resource: Industry Forecast for 2011
201101 LOMA Resource: Industry Forecast for 2011201101 LOMA Resource: Industry Forecast for 2011
201101 LOMA Resource: Industry Forecast for 2011
 
201303 LOMA Resource: Five Year Outlook
201303 LOMA Resource: Five Year Outlook201303 LOMA Resource: Five Year Outlook
201303 LOMA Resource: Five Year Outlook
 
201203 LOMA Resource: Industry in 10 Years
201203 LOMA Resource: Industry in 10 Years201203 LOMA Resource: Industry in 10 Years
201203 LOMA Resource: Industry in 10 Years
 
201201 LOMA Resource: Forecast 2012 - A Closer Look
201201 LOMA Resource: Forecast 2012 - A Closer Look201201 LOMA Resource: Forecast 2012 - A Closer Look
201201 LOMA Resource: Forecast 2012 - A Closer Look
 
Googlemaps tutorial
Googlemaps tutorialGooglemaps tutorial
Googlemaps tutorial
 
Cambodia's outlook brief for 2013 possibilities and policy priorities for s...
Cambodia's outlook brief for 2013   possibilities and policy priorities for s...Cambodia's outlook brief for 2013   possibilities and policy priorities for s...
Cambodia's outlook brief for 2013 possibilities and policy priorities for s...
 
Cambodia's outlook brief for 2013 possibilities and policy priorities for s...
Cambodia's outlook brief for 2013   possibilities and policy priorities for s...Cambodia's outlook brief for 2013   possibilities and policy priorities for s...
Cambodia's outlook brief for 2013 possibilities and policy priorities for s...
 
Respiratory & Cardiovascular system
Respiratory & Cardiovascular systemRespiratory & Cardiovascular system
Respiratory & Cardiovascular system
 
Clinical dignosis
Clinical dignosisClinical dignosis
Clinical dignosis
 
Sample Collection Of Sexually Assaulted Victims
Sample Collection Of Sexually Assaulted VictimsSample Collection Of Sexually Assaulted Victims
Sample Collection Of Sexually Assaulted Victims
 
23291582 dm-plant
23291582 dm-plant23291582 dm-plant
23291582 dm-plant
 
Pathogenesis of Acute Coronary Syndromes
Pathogenesis of Acute Coronary SyndromesPathogenesis of Acute Coronary Syndromes
Pathogenesis of Acute Coronary Syndromes
 

2 sig konsep_dunia_nyata_sig

  • 1. Sistem Informasi Geografis Konsep Entitas di Dunia Nyata dan Memodelkannya di SIG 1
  • 2. Agenda 1.Dunia Nyata 2.Model Dunia Nyata 3.Model Entity-Relationship (ER) 4.Model ER Spasial 5.Model Data 6.Dari Basis Data Menuju SIG 7.Dunia Nyata Menuju SIG 2
  • 3. Dunia Nyata SIG menyajikan pandangan/persepsi terhadap dunia nyata (real world). Untuk menghasilkan persepsi ini dilibatkan proses- proses yang jarang sekali bersifat langsung dan mudah difahami seketika, karena dunia nyata (realitas) bersifat tidak teratur (irregular), kompleks, dan secara bertahap mengalami perubahan yang tidak mudah diprediksi. 3
  • 4. Dunia Nyata (next…) Persepsi dari dunia nyata akan sangat bergantung pada si pengamat (subjektif). Contoh, seorang surveyor memandang suatu jalan (raya) sebagai dua garis batas (sisi) yang akan disurvey, seorang pekerja jalan raya menganggapnya sebagai permukaan aspal yang akan dipertebal, dan seorang pengendara menganggapnya sebagai jalur atau route dimana kendaraanya harus lewat. 4
  • 5. Dunia Nyata (next…) Dunia nyata dapat dideskripsikan dengan menggunakan fenomena2 yang berbeda & tidak terbatas, mulai dari partikel2 atomik hingga berdimensi lautan dan benua sekalipun. Kompleksitas dan keluasan dunia nyata, dikombinasikan dengan keseluruhan spektrum interpretasinya, mengimplementasikan bahwa perancangan sistem2 SIG bisa bervariasi sesuai dengan pilihan, kesukaan, dan kemampuan pada penciptanya. 5
  • 6. Dunia Nyata (next…) Faktor manusia dapat menimbulkan elemen2 yang menjadi pembatasnya, sebagaimana data yang telah dikompilasi dengan baik untuk suatu aplikasi tertentu bisa jadi tak bermanfaat untuk aplikasi yang lainnya. Dunia nyata hanya dapat dideskripsikan di dalam pengertian model2 yang membatasi konsep2 dan prosedur yang diperlukan untuk mentranslasikan pengamatan2 ke dalam data yang dimengerti dan dibutuhkan di dalam SIG. 6
  • 7. Dunia Nyata (next…) Proses-proses yang terlibat di dalam menginterpretasikan realitas dengan menggunakan model dunia nyata dan model data tersebut disebut sebagai pemodelan data. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan di dalam masalah ini dapat digambarkan sebagai berikut : 7
  • 9. Dunia Nyata (next…) Untuk membawa dunia nyata ke dalam SIG, harus digunakan model dunia nyata yang telah disederhanakan. Fenomena-fenomena yang serupa dan mirip dapat diklasifikasikan dan dideskripsikan dalam bentuk model dunia nyata. Model dunia nyata ini kemudian dikonversikan ke dalam bentuk model data dengan menggunakan elemen-elemen geometri dan kualitas. 9
  • 10. Dunia Nyata (next…) Kemudian, model data ini juga ditransfer ke dalam bentuk basis data yang dapat yang dapat menangani data-data digital yang dapat dipresentasikan ke dalam bentuk peta-peta dan laporan – baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. 10
  • 11. Model Dunia Nyata Persepsi, rancangan, atau susunan model dunia nyata yang dikembangkan oleh perancang akan menentukan semua data yang diperlukan. Persepsi ini mencakup pembawa informasi yang paling dasar, yaitu entity yang terdiri dari : klasifikasi tipe atribut relasi (relationship) 11
  • 12. Model Dunia Nyata (next…) 12
  • 13. Model Dunia Nyata (next…) Definisi Entity : Suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek-objek lainnya berdasarkan atributnya. Orang, tempat, kejadian, atau konsep yang informasinya direkam Individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Fenomena dunia nyata yang tidak dapat dibagi lagi menjadi fenomena yang sama atau sejenis. 13
  • 14. Model Dunia Nyata (tipe entity) Konsep tipe entity mengasumsikan bahwa fenomena-fenomena dunia nyata dapat diklasifikasikan. Fenomena yang mirip dikelompokan dalam satu entity. Selama prosespengidentifikasian ini setiap entity harus didefinisikan secara unik untuk menghindari ambiguitas. Dengan demikian, suatu rumah harus didefinisikan dan dapat dibedakan sedemikian rupa pada suatu lokasi hingga berbeda dengan rumah-rumah yang berlokasi - 14
  • 15. Model Dunia Nyata (tipe entity…next) disebelahnya, atau berbeda dengan bangunan sekolah yang tepat berada di seberangnya. Sebagai contoh, suatu rumah (beralamat di Jl. X, No. 13) diberi nomor pengenal (ID) 13, rumah yang tepat berada disebelahnya diberi nomor pengenal (ID) 15, sementara bangunan sekolah yang berada tepat di seberangnya diberi nomor pengenal (ID) 14. 15
  • 16. Model Dunia Nyata (tipe entity…next) Banyak tipe entity yang masih dapat diklasifisikasikan lebih lanjut hingga menjadi tipe yang lebih kecil lagi. Sebagai contoh, tipe entity jalan masih dapat dipisahkan menjadi jalan raya, jalan bebas hambatan (tol), jalan nasional, jalan kota, jalan kereta api, jalan layang, dan jalan-jalan yang lain. 16
  • 17. Model Dunia Nyata (atribut entity) Setiap tipe entity dapat memiliki lebih dari satu atribut yang mendeskripsikan sifat-sifat dasar fenomena yang bersangkutan. Contoh, entity yang termasuk ke dalam klasifikasi bangunan bisa memiliki atribut- atribut material (komposisi pasir, beton, semen, kayu, dan sebagainya) yang menjadi komponen pembangunannya, atribut sejarah, dan atribut-atribut lainnya. 17
  • 18. Model Dunia Nyata (atribut entity…next) Setiap entity boleh memiliki sejumlah atribut. Contoh suatu danau dapat dideskripsikan dengan menggunakan “nama”, “kedalaman”, “kualitas air”, “populasi ikan”, “komposisi dan kandungan zat kimia” yang terlarut di dalam airnya, “aktivitas biologi”, “warna air”, “kadar lumut”, beserta atribut-atribut lainnya yang mungkin masih dimiliki dan diperlukan. 18
  • 19. Model Dunia Nyata (atribut entity…next) Tipe-tipe entity juga dapat mendeskripsikan data kualitatif dan atribut-atribut data kuantitatif. Pada dasarnya, data kuantitatif dapat diurutkan ke dalam 4 tingkatan akurasi. Yang paling akurat adalah data proposional (rasio), misalnya besaran panjang dan nilai luas yang diukur berdasarkan titik pusat sistem koodinat tertentu (origin) atau berdasarkan titik awal besaran yang bersangkutan. 19
  • 20. Model Dunia Nyata (atribut entity…next) Data interval, seperti usia, dan besarnya pendapatan merupakan kelompok data yang akurasinya kurang. Data ordinal juga memiliki akurasi yang kecil lagi karena merepresentasikan datanya dalam terminologi urutan: ”terbaik”, ”baik”, ”cukup”, ”buruk” dan ”sangat buruk”. Sedangkan tipe data yang memiliki tingkat akurasi yang paling rendah adalah data nominal, yakni 20
  • 21. Model Dunia Nyata (atribut entity…next) tipe data yang dideskripsikan ke dalam skala nominal, dimana setiap objek diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok. 21
  • 22. Model Dunia Nyata (atribut entity…next) 22
  • 23. Model Dunia Nyata (relasi entity) Hampir setiap entity memiliki relasi-relasi (spasial) dengan entity-entity lainnya yang secara sederhana dapat dinyatakan dalam bentuk sematik. Pada umumnya relasi ini antara lain meliputi : a)“Dimiliki”, “termasuk”, “berhubungan” (“pertains” & “belongs”): contoh pipa yang beratribut kode “AX12” merupakan salah satu elemen/segmen jaringan pipa air minum di wilayah kecamatan “Sukasari” 23
  • 24. Model Dunia Nyata (relasi entity…next) b)Berpotongan (“intersect”): sebagai contoh salah, satu segmen jalan “Setia Budhi” berpotongan dengan salah satu jalan “Sukajadi”, atau jalan “Sukarno-Hatta” terbagi ke dalam beberapa segmen hingga termasuk ke dalam kecamatan- kecamatan “Adipura” dan “Harthapura”; jalan dipotong oleh batas kecamatan. 24
  • 25. Model Dunia Nyata (relasi entity…next) c)“Saling terkait” atau “berhubungan” (“connect”): sebagai contoh, segmen- segmen sungai nomor 1, 2, dan 3 saling berhubungan (bersambungan) satu sama lain dalam membentuk atau menggambarkan unsur spasial sungai “S. Ciwaruga” secara utuh. 25
  • 26. Model Dunia Nyata (relasi entity…next) d)“Terdiri dari” (“comprises”): sebagai contoh wilayah (batas) propinsi terdiri dari beberapa kabupaten, sedangkan wilayah kabupaten terdiri dari beberapa wilayah kecamatan. e)“Terletak” di (“located” in/on): contoh, unsur spasial hotel “Merdeka” terletak di dalam unsur spasial persil milik “Pak Umar”, persil bangunan pabrik gula “PT X” terletak di kecamatan “Sukamulya”. 26
  • 27. Model Dunia Nyata (relasi entity…next) f) "Berdekatan" ("proximity"): sebagai contoh, gedung "Indoforgis" berdekatan dengan gedung "Musium Geodesi & Geometika" yang terletak di "Jl. Navigasi". g)“Bersebelahan” atau “berbatasan” (“border on” atau “adjacent”): misalnya, persil tanah milik “Pak Ali” bersebelahan dengan persil tanah milik “Ibu Yati”, dan terletak persis (bersebelahan/berbatasan) di pinggir jalan “X”. 27
  • 28. Model Dunia Nyata (relasi entity…next) Relasi2 di atas, secara intuisi nampak jelas bila dilihat pada peta biasa (analog), namun sayangnya, komputer tidak memiliki intuisi. Karenanya pemrosesan relasi2 di atas oleh sistem komputer memerlukan informasi dan instruksi deskriptif lebih lanjut mengenai cara kompilasinya. Maka dari itu aspek pembacaan peta seperti ini memperlihatkan perbedaan di antara pemrosesan/cara kerja manusia dengan sistem komputer. 28
  • 29. Model Dunia Nyata (relasi entity…next) Dalam kondisi tertentu, ada beberapa relasi entity yang tidak mudah dinyatakan atau digunakan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah kompleksitas. Sebagai contohadalah pada kasus jaringan (pipa, listrik, komunikasi, dll) dimana status katup (switches) -- terbuka atau tertutup (on/off) -- menentukan elemen lain yang dianggap memiliki entity logika. 29
  • 30. Model Entity-Relationship (ER) Pada model ER, dunia nyata diterjemahkan/ ditransformasikan dengan menggunakan sejumlah perangkat konseptual sehingga menjadi sebuah diagram relasi antar entity. Seperti halnya model dunia nyata, komponen utama pembentuk model ER adalah relasi dan entity-entity. Kedua komponen ini dideskripsikan dengan menggunakan atribut-atribut atau properties. 30
  • 31. Model Entity-Relationship (ER) (entity) Entity merupakan individu yang mewakili suatu yang nyata eksistensinya, dan dapat dibedakan dengan yang lainnya. Seorang karyawan sebuah perusahaan, guru, mobil yang sedang melintas di depan kita, jalan raya, dan rumah, merupakan contoh-contoh entity. Dan sekumpulan entity yang sama, setipe, atau sejenis yang terdapat di dalam lingkup yang sama akan membentuk suatu entity- set (sekumpulan entity; yang pada umumnya akan diimplementasikan dalam bentuk sebuah tabel basis data atau layer spasial). 31
  • 32. Model Entity-Relationship (ER) (atribut) Setiap entity pasti memiliki sejumlah atribut yang akan mendeskripsikan karakteristiknya (propeties). Penentuan atau pemilihan atribut yang relevan bagi suatu entity merupakan hal penting di dalam pembentukan suatu model data. Penentuan atribut (bagi suatu entity) pada umumnya didasarkan pada fakta-fakta yang ada. 32
  • 33. Model Entity-Relationship (ER) (relasi) Relasi menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan antara suatu entity dengan entity lain yang berbeda. Contoh, entity mahasiswa dengan NIM “M0509000“ dengan Nama “Eko“ memiliki relasi dengan entity matakuliah dengan Kode “0953733406“ dan NamaKuliah “Sistem Informasi Geografis“. Relasi di antara kedua entity ini mengandung pengertian bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil mata kuliah tersebut di suatu perguruan tinggi. 33
  • 34. Model Entity-Relationship (ER) (relasi…next) Jika relasinya cukup banyak, maka kumpulan semua relasi yang terdapat di antara entity di dalam beberapa entity set yang berbeda (atau tabel-tabel) akan membentuk relationship set (sekumpulan atau himpunan relasi). Walaupun demikian, istilah ini jarang digunakan sehingga cukup dituliskan sebagai “relasi” saja. 34
  • 35. Model Entity-Relationship (ER) (tingkat relasi) Tingkat relasi menunjukkan adanya batas jumlah maksimum entity yang dapat berelasi dengen entity yang terdapat pada entity set yang lain (berbeda). Misalnya, entity-entity pada entity set mahasiswa dapat berelasi dengan satu, lebih dari satu, atau bahkan tidak satupun dari entity-entity pada entity set (tabel) matakuliah. Demikian pula sebaliknya, entity-entity yang termasuk pada entity set matakuliah dapat berelasi dengan satu, lebih dari satu, atau tidak sama sekali dengan entity-entity yang termasuk ke dalam entity set mahasiswa. 35
  • 36. Model Entity-Relationship (ER) (tingkat relasi…next) Dari sejumlah kemungkinan reasi antar entity ini, tingkat relasi merujuk pada jumlah maksimum relasi yang mungkin terjadi di antara entity set-entity set yang bersangkutan. Demikian pula sebaliknya. Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa jumlah relasi maksimum dari entity set mahasiswa ke entity set matakuliah adalah lebih dari satu (banyak/many). Demikian pula jumlah relasi dari entity set matakuliah ke entity set mahasiswa, lebih dari satu/ banyak (many). Karena itu, tingkat relasi di antara kedua entity set di atas adalah banyak ke banyak (many to many). 36
  • 37. Model Entity-Relationship (ER) (tingkat relasi…next) Beberapa kemungkinan tingkat relasi yang terdapat pada di dalam entity set (tabel): a)satu ke satu (one to one): dengan relasi ini, setiap entity pada entity set (tabel) A berhubungan dengan (paling banyak) satu entity yang terdapat pada entity set (tabel) B. Demikian pula sebaliknya. 37
  • 38. Model Entity-Relationship (ER) (tingkat relasi…next) b) satu ke banyak (one to many): dengan relasi ini, setiap entity pada entity set A dapat berhubungan dengan lebih dari satu (banyak) entity yang terpada set entity set B. Tetapi tidak sebaliknya; setiap entity pada entity set B hanya dapat berhubungan (paling banyak) satu entity yang terdapat pada entity set A. 38
  • 39. Model Entity-Relationship (ER) (tingkat relasi…next) c) banyak ke satu (many to one): dengan relasi ini, setiap entity pada entity set A hanya dapat berhubungan dengan (paling banyak) satu entity yang terdapat pada entity set B. Sementara itu, setiap entity pada entity set B boleh berhubungan dengan lebih dari satu entity yang terdapat pada entity set A; kebalikan dari relasi one to many. 39
  • 40. Model Entity-Relationship (ER) (tingkat relasi…next) d) banyak ke banyak (many to many): dengan relasi ini, setiap entity pada entity set A boleh berhubungan dengan lebih dari satu entity yang terdapat pada entity set B. Demikian pula sebaliknya, setiap entity pada entity set B boleh berhubungan dengan lebih dari satu entity yang terdapat pada entity set A. 40
  • 41. Model Entity-Relationship (ER) (Diagram ER) Model entity-relationship (ER) yang berisi komponen entity set (tabel) dan relationship set (yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari sebagian dunia nyata) dapat digambarkan lebih baik dan sistematis dengan menggunakan diagram ER. Adapun simbol-simbol dan notasi yang digunakan di dalam penulisan diagram ini : 41
  • 42. Model Entity-Relationship (ER) (Diagram ER…next) a)Persegi panjang yang merepresentasikan entity set. b)Ellips yang menyatakan atribut2 entity set. c)Belah ketupat (diamond) yang menggambarkan relationship set. d)Garis yang menghubungkan antara entity set dengan atributnya dan antara entity set dengan relationship setnya. 42
  • 43. Model ER Spasial Sebenarnya, diagram ER yang digunakan untuk mengakomodasikan kepentingan terkait data spasial sama dengan diagram ER biasa (menggunakan simbol-simbol diagram ER biasa). Walaupun demikian, pada diagram ini terdapat feature tambahan (extension). Entity set yang jelas-jelas memiliki dimensi spasial (dan data spasialnya memang tersedia untuk dilibatkan) dapat digambarkan seperti : 43
  • 44. Model ER Spasial (next…) Nama Entity Set tipe unsur XY T Tabel Atribut 1 Layer Atribut 2 Spasial Atribut 3 44
  • 45. Model Data Model dunia nyata memudahkan manusia dalam studi aplikasi yang dipilih dengan mereduksi sejumlah kompleksitas yang sebenarnya hadir. Jika model data ini akan digunakan, model ini harus diimplementasikan di dalam basis data. Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual yang digunakan untuk mendeskripsikan data, hubungan antar (relasi) data, semantik (makna) data, dan batasan mengenai data yang bersangkutan. 45
  • 46. Model Data (next…) Pembawa informasi di dalam model-model data adalah objek (spasial) yang berhubungan dengan beberapa entity di dalam model-model dunia nyata. Suatu objek memiliki properties seperti: a)tipe b)atribut c)relasi d)geometri e)kualitas 46
  • 47. Model Data (next…) Model dunia nyata dan entity-entitynya tidak dapat direalisasikan secara langsung di dalam basis data, sebagian karena alasan suatu entity bisa saja terdiri dari beberapa objek. Sebagai contoh, entity jalan “Sukarno-Hatta” yang cukup panjang dan memotong jalan-jalan lainnya dapat direpresentasikan sebagai kompilasi dari semua segmen alan yang membentuk jalan tsb. Setap segmen jalan di atas membawa informasi objek. 47
  • 48. Model Data (next…) Objek (spasial), di dalam suatu model data SIG, pada dasarnya dapat dideskripsikan dengan menggunakan propertiesnya (tipe/identitas atau nomor pengenal, elemen geometri, atribut, relasi, dan kualitasnya). Identitas (biasanya dinyatakan dengan bilangan bulat) merupakan nomor pengenal yang unik (ID). Internal ID dibuat secara otomatis oleh perangkat SIG. 48
  • 49. Model Data (next…) Model data dapat dirancang untuk mencakup: a)Objek fisik: “jalan”, “wilayah pemukiman”, “saluran air”, “sungai”, dan lain sejenisnya. b)Objek-objek yang terklasifikasikan: “tipe vegetasi”, “zone iklim”, “kelompok usia”, dan lain sejenisnya. c)Peristiwa (events): “kecelakaan”, “kebocoran”, “tumpahan minyak”, “longsor”, dan lain sejenisnya d)Objek yang berubah secara kontinyu: “batas-batas suhu”, “ketinggian”, “kedalaman”, dan lain sejenisnya e)Objek buatan (garis): “kontur ketinggian”, “densitas populasi”, dan lain sejenisnya. f)Objek buatan untuk representasi yang dipilih dan basis data (raster). 49
  • 50. Dari Basis Data Menuju SIG Jika model datanya sudah ditentukan, tidak terlalu sulit untuk mewujudkannya ke dalam bentuk basis data, walaupun sama sekali bukan tanpa hambatan, terutama untuk SIG. Masalahnya bagaimana kita dapat memilih basis data yang sesuai dengan kebutuhan kita dengan mempertimbangkan faktor2 : pengendalian & akuisisi data, struktur data, penyimpanan data, perubahan & updating data, manajemen data & eksport-import data, pemrosesan data, pemanggilan & presentasi data, dan analisis data. 50
  • 51. Dunia Nyata Menuju SIG a)membuat model analog permukaan 3D b)mengenali wilayah & lokasi sendiri c)menempatkan lokasi2 unsur spasial penting d)mendapatkan introduksi masalah terkait spasial sederhana & membuat solusinya e)mendengarkan solusi dari praktisi f) mendengarkan solusi dari pakar g)mendiskusikan masing2 model & solusi 51
  • 52. Next… 52