SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
KONSEP OTONOMI
DAERAH
Pengertian
Otonomi
• Berasal dr Bhs.Yunani “Autonomie”
(Auto=sendiri & Nomos=undang2)
• Otonomi: Mengatur dgn Undang2
Sendiri
• Otonomi a/ Pemberian Hak &
Kekuasaan Perundang2an U/
Mengatur & Mengurus RT-nya
Sendiri Kpd Instansi, perusahaan,
daerah.
LANJUTAN
• Otonomi a/ kebebasan u/ membuat
keputusan sendiri dg tetap menghormati
perundang2an (charles eisenmann)
• Otonomi a/ wewenang u/
menyelenggarakan kepentingan
sekelompok penduduk yg berdiam dlm
suatu lingk.wil.ttt yg mencakup
mengatur, mengurus, mengendalikan &
mengembangkan berbagai hal yg perlu
bagi kehidupan penduduk (the liang gie)
• Otonomi a/ hak yg diberikan kpd
penduduk yg tinggal dlm suatu wil.ttt u/
mengatur, mengurus, mengendalikan &
mengemb. urusannya sendiri dg tetap
PENGERTIAN OTONOMI
DAERAH
• Otonomi daerah a/ hak penduduk
yg tinggal dlm suatu daerah sbg
kesatuan masy. hukum u/
mengatur, mengurus,
mengendalikan & mengembangkan
urusannya sendiri sesuai dg
aspirasi masy. setempat dg tetap
menghormati peraturan
perundangan yg berlaku
PENGERTIAN DAERAH
OTONOM
• A/ daerah yg jelas batas2nya &
memiliki kewenangan u/
menyelenggarakan urusan RT-nya
sendiri berdasarkan peraturan perund.
yg berlaku
• Pem. daerah otonom a/ pemda yg badan
pemerintahannya dipilih o/ pend.
setempat & memiliki kewenangan u/
menyelenggarakan urusan RT-nya
sendiri berdasarkan peraturan
perund.& tetap mengakui supremasi &
kedaulatan nasional
UU NO. 32 2004
• Otonomi Daerah Adalah Hak, Wewenang Dan
Kewajiban Daerah Otonom Untuk Mengatur
Dan Mengurus Sendiri Urusan Pemerintahan
Dan Kepentingan Masyarakat Setempat Sesuai
Dengan Peraturan Perundangan-undangan.
DAERAH OTONOM
• Disebut Daerah Adalah Kesatuan Masyarakat
Hukum Yangg Mempunyai Batas2 Wilayah Yg
Berwenang Mengatur Dan mengurus Urusan
Pemerintahan Dan Kepentingan Masyarakat
Setempat Menurut Prakarsa Sendiri
Berdasarkan Aspirasi Masyarakat Dalam
Sistem Nkri.
• UU No. 32 2004
UU No. 23/2014
Daerah otonom yang selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI.
Apa perbedaan kewenangan mengatur dan
mengurus :
•Mengurus adalah
•Mengatur adalah
4 Perspektif yang mendasari Otda
1. Bahwa otda adh sarana untuk demokratisasi
2. Otda membantu meningkatkan kualitas dan
efesiensi pemerintahan
3. Otda dpt mendorong stabilitas dan kesatuan
nasional
4. Otda memajukan pembangunan daerah
(Mas’ud, 2005 : 22 )
M. Ryass Rsyid : Lima dasar alasan UU
Otda
1.Adanya persepsi bahwa otda memberdayakan
pemda dan masy daerah. UU otda
memberikan ruang kesempatan bg masy
daerah u menentukan kebijakan mrk u
mewujudkan kesejahteraan daerah.
2.Adanya keyakinan bhw otda a/ membantu
menciptakan tercapainya prinsip pemthan yg
demokratis dgn menjamin partispasi,
kesetaraan dan keadilan yg lbh besar.
Lanjutan ……..
3. Otda dpt meningkatkan peran DPRD sbg
legislatif dlm pemda dan memberdayakan sbg
lbg pengawas.
4.Otda diterapkan u/ mengantisipasi
meningkatnya tantangan dan tuntutan baik dr
dlm maupun luar negeri.
5.Otda diterapkan sbg upaya u melestarikan
bentuk pemda yg bersifat tradisional, tmsk
pmthan di tkt desa.
Prinsip-prinsip Pemberian Otonomi Daerah
Menurut Uu No.22/1999
1. Penyelenggaraan otda dilaksanakan dgn
memperhatikan aspek demokrasi, keadilan,
pemerataan serta potensi & keanekaragaman
daerah.
2. Pelaksanaan otda didasarkan pd otonomi luas,
nyata & bertanggung jawab.
3. Pelaks otonomi yg luas & utuh diletakkan pd
Kab & Kota, sedang otonomi Daerah Propinsi
merpk otonomi yg terbatas.
4. Pelaksanaan otda hrs sesuai dgn konstitusi
negara shg tetap terjamin hubungan yg serasi
antara Pusat & Daerah serta Antar Daerah
Lanjutan:
5. Pelaksanaan otda hrs lebih meningkatkan
kemandirian Daerah Otonom & karenanya dlm Kab
& Kota tdk ada lagi Wilayah Administrasi. Demikian
pula di kawasan2 khusus yg dibina o/ Pemerintah
atau pihak lain seperti badan otorita, kawasan
pelabuhan, kawasan perumahan, & semacamnya
berlaku Peraturan Daerah Otonom
6. Pelaks otda hrs lbh meningkatkan peranan & fungsi
badan legislatif daerah, baik sbg fungsi legislasi,
fungsi pengawasan maupun fungsi anggaran atas
penyeleng Pemda
7. Pelaks asas dekonsentrasi diletakkan pd Daerah
Propinsi dlm kedudukannya sbg Wilayah
Administrasi u/ melaks kewenangan pemerintahan
ttt yg dilimpahkan kpd Gubernur sbg wakil
Pemerintah Pusat
8. Pelaks asas tugas pembantuan dimungkinkan tdk
hny dr Pemerintah Pusat kpd Daerah, ttp jg dari
Pem Pusat & Daerah kpd Desa yg disertai dgn
pembiayaan, sarana & prasarana, serta sumber daya
manusia dgn kewajiban melaporkan pelaksanaannya.
Dalam UU no.22/1999 dan UU no 32/2004 prinsip
otonomi yang dianut adalah otonomi yang luas,
nyata dan bertanggung jawab.
Otonomi Luas ad keleluasaan daerah u/ menyelenggarakan
pemerintahan yg mencakup kewenangan semua bidang
pemerintahan kecuali kewenangan di bidang politik luar
negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter, fiskal
dan agama serta kewenangan bidang lainnya yang meliputi:
a.Kebijakan ttg perencanaan nasional & pengendalian
pembangunan nasional secara makro
b.Dana perimbangan keuangan
c. Sistem administrasi negara & lembaga perekonomian
negara
d.Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia
e. Pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi
tinggi yang strategis
f. Konservasi
g. Standarisasi nasional
Catatan
a. Termasuk dalam kewenangan pusat
b. Yang menentukan pemerintah pusat
d. Kewenangan dari pemerintah pusat
e. Pendayagunaan yang memiliki teknologi yang
strategis termasuk dalam kewenangan pusat
f. Konservasi adlh kewenangan untuk menjaga
kelestarian alam. Contoh taman nasional. Itu
termasuk dlaam kewenangan pusat.
g. Setiap hal pasti memiliki standar nasional dan
yang menyelenggarakannya ialah termasuk
dalam kewenangan pusat.
Otonomi Nyata
Adalah keleluasaan daerah untuk
menyelenggarakan kewenangan
pemerintahan di bidang tertentu yang
secara nyata ada dan diperlukan serta
tumbuh, hidup dan berkembang di daerah
Bidang pemerintahan yang wajib
dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten dan
Daerah Kota meliputi pekerjaan umum,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan,
pertanian, perhubungan, industri dan
perdagangan, penanaman modal,
lingkungan hidup, pertanahan, koperasi
dan tenaga kerja.
Otonomi yang Bertanggung Jawab
Adalah perwujudan pertanggungjawaban sebagai
konsekuensi pemberian hak dan
kewenangan kepada daerah dalam wujud
tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh
daerah dalam mencapai pemberian otonomi,
berupa:
a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik
b. Pengembangan kehidupan demokrasi
c. Keadilan dan pemerataan
d. Pemeliharaan hubungan yang serasi
antara Pusat dan Daerah serta antar
daerah dalam rangka menjaga keutuhan
NKRI
SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
A. SENTRALISASI
Adalah pemusatan semua kewenangan
pemerintahan (politik & administrasi)
pd pemerintah pusat
Kewenangan pem.Ada 2 (dua) jenis:
A. Kewenangan politik
B.Kewenangan administrasi
KEWENANGAN POLITIK A/ KEWENANGAN MEMBUAT
KEBIJAKAN
KEWENANGAN ADMINISTRASI A/ KEWENANGAN
MELAKSANAKAN KEBIJAKAN
PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT!
1. WEWENANG POLITIK
2. WEWENANG ADMINISTRASI
B.DESENTRALISASI
• Berasal dr bhs latin ‘de’ yg berarti lepas & ‘centrum’
yg artinya pusat
• ‘Decentrum’: melepas dr pusat atau menjauh dr
pemusatan
• Desentralisasi a/:
penyerahan wewenang politik & adm.Dr puncak
hirarki org. (Pemerintah pusat) kpd jenjang
org.Bawahnya (pemerintah daerah)
PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT!
KEWENANGAN POLITIK
KEWENANGAN ADMINISTRASI
BEBERAPA PENGERTIAN DESENTRALISASI
• PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
(PBB)
Desentralisasi merujuk pd pemindahan
kekuasaan dr pem. pusat baik melalui
dekonsentrasi (delegasi) pd pejabat wilayah
maupun melalui evolusi pd badan-badan
otonom daerah
J.H.A.LOGEMAN
• Dekonsentrasi (desentralisasi jabatan) a/
pelimpahan kekuasaan dr alat
perlengkapan neg.Tingkatan lbh atas kpd
bawahannya guna melancarkan pekerjaan
dlm melaks.Tugas pemerintahan
• Desentralisasi ketatanegaraan
(desentralisasi politik) a/ pelimpahan
kekuasaan perundangan & pemerintahan
kpd daerah2 otonom dlm lingk.nya.
Dibedakan mjd 2 (dua) yaitu:
a. Desentralisasi teritorial
b. Desentralisasi fungsional
BAYU SURIANINGRAT
• Desentralisasi jabatan a/ pelimpahan kekuasaan dr
atasan kpd bawahannya dlm rangka kepegawaian
u/meningk.Kelancaran pekerjaan
• Desentralisasi kenegaraan a/ penyerahan kekuasaan
u/mengatur daerah dlm lingk.Nya u/mewujudkan
asas demokrasi dlm pemerintahan negara
RONDINELLI
• Desentralisasi a/ penyerahan perencanaan,
pembuatan keputusan atau kewenangan adm.Dr
pem.Pusat pd org.Wil, satuan adm.Pem, org.Semi
otonom,pemda atau org.Non-pemerintah/lsm
DESENTRALISASI VS SENTRALISASI
1. Desentralisasi jauh lbh fleksibel dr
sentralisasi krn desentralisasi dpt
merespons dg cepat perub2 lingk.&
Keb.Masy
2. Desentralisasi jauh lbh efektif drpd
sentralisasi
3. Desntralisasi jauh lbh inovatif drpd
sentralisasi
4. Desentralisasi lbh meningk.Moral,
komitmen & produktivitas
(SUMBER: DAVID OSBORNE & TED
GABLER.”REINVENTING GOVERNMENT”.HAL.250
DLM ISKADIR.2000:37-38)
DEKONSENTRASI
• PELIMPAHAN WEWENANG PEMERINTAHAN
OLEH PEMERINTAH KEPADA GUBERNUR
SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DAN ATAU
KEPADA INSTANSI VERTIKAL DI WILAYAH
TERTENTU.
TUGAS PEMBANTUAN
• PENUGASAN DAI PEMERINTAH KEPADA
DAERAH DAN ATAU DESA DARI PEMERINTAH
PROVINSI KEPADA KABUPATEN /KOTA SERTA
DARI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
KEPADA DESA UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS
TERTENTU.
PERBEDAAN DESENTRALISASI & DEKONSENTRASI
DESENTRALISASI
1. Mencipt.Daerah otonom
2. Memiliki batas2
wil.Yurisdiksi daerah
otonom
3. Penyerahan wewenang
pem.Dlm bid.Politik &
admininistrasi
4. Kewenangan diberikan pd
daerah otonom
5. Menimbulkan otonomi
daerah
6. Daerah otonom berada di
luar hirarki
org.Pem.Pusat.
Hubungannya a/antar
org.Publik
7. Wewenang yg diserahkan
terbatas pd wewenang
pem.Yaitu wewenang yg
dimiliki presiden & para
menteri
DEKONSENTRASI
• Mencipt.Perangkat pusat di
berbagai wilayah
• Tdp batas2
wil.Kerja/jabatan/adm
• Pelimpahan wewenang
pem.Hanya bid.Adm
• Yg diberi limpahan wewenang
a/perangkat atau pejabat pusat
• Tdk menimbulkan otonomi
daerah
• Wil.Adm.Berada dlm hirarki
org.Pem.Pusat.Hub,nya a/intra
org.
• Wewenang pem.Yg diserahkan
a/pem.Umum,koord,pengawasa
n,tramtib,pembinaan bgs &
bid.Pem.Khusus dr menteri2
teknis
• Pembiayaannya dr APBN
PERBEDAAN SENTRALISASI, DESENTRALISASI &
DEKONSENTRASI
AsasAsas WewenangWewenang
PolitikPolitik
Wewenang AdministrasiWewenang Administrasi SumberSumber
KeuanganKeuangan
PusatPusat DaerahDaerah
OtonomOtonom
Prkt PstPrkt Pst
di Pstdi Pst
Prkt PstPrkt Pst
di Wildi Wil
Prkt PstPrkt Pst
di DOdi DO
APBNAPBN APBAPB
DD
SentralisasiSentralisasi XX -- XX -- -- XX --
DekonsentrasiDekonsentrasi XX -- -- XX XX XX --
DesentralisasiDesentralisasi -- XX -- -- XX -- XX
(SUMBER: NURCHOLIS. 2002:1.13)
ALASAN
DESENTRALISASI
1. U/ mencegah penumpukan kekuasaan pd
pem.Pusat yg dpt menimbulkan tirani
2. Sbg tindakan pendemokrasian
3. Dr sudut teknik organisatoris: mampu
menciptakan pemerintahan yg efisien
4. Dr sudut kultural: spy perhatian sepenuhnya dpt
tertuju pd kekhususan daerah (mis.
Geografi,penduduk,ekonomi,dll)
5. Dr sudut kepent.Pemb.Ekonomi: spy pemda dpt
lebih banyak & scr lsg membantu pemb.Ekonomi
(the liang gie, dlm nurcholis,2002:1.30)
DERAJAT DESENTRALISASI
1. Fungsi atau urusan yg dijalankan pemda
2. Jenis pendelegasian fungsi (ultra-vires doctrine
& open end arrangement/general competence)
3. Jenis kontrol pem.Pusat atas pemda
4. Keuangan daerah, yg menyangkut sejauhmana
adanya desentralisasi pengamb.Keput.(Ttg
penerimaan & pengeluaran pemda)
5. Metode pembentukan pemda
6. Derajat ketergantungan finansial pemda thd
pem.Pusat
7. Besarnya wil.Pemda
8. Politik partai
(SUMBER: MULUK, 2006:18-19)
PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT &
DAERAH
Cara pemerintah pusat menyerahkan
dan/atau melimpahkan kewenangan kpd
pemda terdapat 2 (dua) cara:
1. Dg dirinci satu per satu (ultra-vires
doctrine)
2. Dg membuat rumusan umum (open-end
arrangement / general competentence)
PENJELASAN:
• ULTRA-VIRES DOCTRINE A/ pem.Pusat
menyerahkan wewenang pemerintahan kpd
daerah otonom dg cara merinci satu per satu
dimana daerah otonom hanya boleh melaks.
wewenang yg diserahkan tsb. Sisa
kewenangan yg lainnya diselenggarakan o/
pem. Pusat
• OPEN-END ARRANGEMENT/GENERAL COMPETENCE
A/ daerah otonom boleh
menyelenggarakan semua urusan di luar yg
dimiliki pem.Pusat. Artinya pem.Pusat
menyerahkan kewenangan pemerintahan kpd
pemda u/ diselenggarakan sesuai dg
kebutuhan & inisiatif pemda ybs
(SUMBER:NURCHOLIS, 2002:3.5)
PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT DAN
DAERAH
• Absolut, artinya kewenangan tersebut mutlak milik
pemerintah pusat, meliputi politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal, yustisi
serta agama. Penyelenggaraan kewenangan ini
bersifat sentralistik.
• Concurrent, artinya kewenangan yang dijalankan
daerah ( desentralisasi), bisa juga bersama2 pem
pusat (dekonsentrasi). Kewenangan ini terbagi
menjadi kewenangan wajib dan pilihan. (lihat bab III:
pasal 10-14 UU no 32/2004)
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHANANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT
(Mutlak urusan Pusat)
CONCURRENT
(Urusan bersama
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
PILIHAN/OPTIONAL
(Sektor Unggulan)
WAJIB/OBLIGATORY
(Pelayanan Dasar)
SPM
(Standar Pelayanan Minimal)
- Hankam
- Moneter dan fiskal
- Yustisi
- Politik Luar Negeri
- Agama
Contoh: kesehatan,
pendidikan, lingkungan
hidup, pekerjaan umum,
dan perhubungan
Contoh: pertanian,
industri, perdagangan,
pariwisata, kelautan dsb
PEM.PUSAT
PEM.PROVINSI
PEM.KAB/KOTA
a. POLITIK LUAR NEGERI
b. PERTAHANAN
c. KEAMANAN
d. YUSTISI
e. MONETER & FISKAL
f. AGAMA
A. LINTAS KAB/KOTA
B. BIDANG PEMERINTAHAN TTT
C. BID.PEM.YG BLM DPT DILAKS.PEM. KAB/KOTA
D. BID.PEM.YG DILIMPAHKAN PEM.PUSAT
SISA KEWENANGAN PEM.PUSAT & PEM.PROVINSI
KEWENANGAN PEM.PUSAT & DAERAH
PEM.PUSAT
PEM.PROPINSI
PEM.KAB/KOTA
TERBATAS
KOORDINATIF
LUAS
TITIK BERAT KEWENANGAN
PEM.PUSAT & PEM.DAERAH
PENATAAN KEWENANGAN…….
KRITERIA PEMBAGIAN KEWENANGAN:
1. EKSTERNALITAS; SIAPA YG KENA DAMPAK MAKA DIA YANG BERWENANG
MENGURUSINYA.
2. AKUNTABILITAS; YANG BERWENANG MENGURUS ADALAH UNIT
PEMERINTAHAN YANG PALING DEKAT DENGAN DAMPAK TERSEBUT.
3. EFISIENSI; BAHWA OTONOMI HARUS MENCIPTAKAN EFISIENSI DENGAN
MEMPERHATIKAN ECONOMIES OF SCALE (SDM, sarana & prasarana, dana
dll) . UNTUK ITU PERLU MEMPERTIMBANGKAN CATCHMENT AREA PELAYANAN
ADANYA INTER-RELASI DAN INTER-DEPENDENSI ANTAR TINGKATAN
PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN KEWENANGAN MASING-MASING
KEWENANGAN PELAKS. PEM. PUSAT
TERBATAS PD KEWENANGAN YG
BERTUJUAN:
1. Mempertahankan & memelihara identitas
& integritas bangsa & negara
2. Menjamin pelayanan kualitas & pelayanan
umum yg setara bagi warga negara
3. Menjamin efisiensi pelayanan umum krn
jenis pelayanan umum berskala nasional
4. Menjamin keselamatan fisik & non fisik yg
setara bagi semua warga negara
LANJUTAN:
5. Menjamin pengadaan teknologi keras &
lunak yg langka, canggih, mahal &
beresiko tinggi serta sdm yg berkualitas,
& diperlukan o/bangsa & neg. Spt
teknologi nuklir, teknologi peluncuran
satelit, teknologi penerbangan, dsb
6. Menjamin supremasi hukum nasional
7. Menciptakan stabilitas ekonomi dlm
rangka peningkatan kemakmuran rakyat
THANKS For Your ATTENTION

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHarles Janang
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruanggege52
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalVallen Hoven
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanBayu Rizky Aditya
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 

Mais procurados (20)

4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Pembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, sppPembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, spp
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Dasar ilmu pem (hiro)
Dasar ilmu pem (hiro)Dasar ilmu pem (hiro)
Dasar ilmu pem (hiro)
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 

Semelhante a OTONOMI DAERAH DAN PEMERINTAHAN

14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptxEkiDarmawan4
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasimaneicon22
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.pptAsuKina
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusRafi Mariska
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahMuhamad Yogi
 
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahPkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahScout Dan
 
ppt otonomi daerah
ppt otonomi daerahppt otonomi daerah
ppt otonomi daerahMardhiya96
 

Semelhante a OTONOMI DAERAH DAN PEMERINTAHAN (20)

14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
 
Otoda
OtodaOtoda
Otoda
 
12063332 (1).ppt
12063332 (1).ppt12063332 (1).ppt
12063332 (1).ppt
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 
Makalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesiaMakalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesia
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Politik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasionalPolitik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasional
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
PPKN KEL 2.pptx
PPKN KEL 2.pptxPPKN KEL 2.pptx
PPKN KEL 2.pptx
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
 
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahPkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
 
ppt otonomi daerah
ppt otonomi daerahppt otonomi daerah
ppt otonomi daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 

Mais de Siti Sahati

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuSiti Sahati
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuSiti Sahati
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Siti Sahati
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategySiti Sahati
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Siti Sahati
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSiti Sahati
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Siti Sahati
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifSiti Sahati
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikSiti Sahati
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaSiti Sahati
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human DevelopmentSiti Sahati
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiSiti Sahati
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis TransekSiti Sahati
 

Mais de Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Último

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Último (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

OTONOMI DAERAH DAN PEMERINTAHAN

  • 2. Pengertian Otonomi • Berasal dr Bhs.Yunani “Autonomie” (Auto=sendiri & Nomos=undang2) • Otonomi: Mengatur dgn Undang2 Sendiri • Otonomi a/ Pemberian Hak & Kekuasaan Perundang2an U/ Mengatur & Mengurus RT-nya Sendiri Kpd Instansi, perusahaan, daerah.
  • 3. LANJUTAN • Otonomi a/ kebebasan u/ membuat keputusan sendiri dg tetap menghormati perundang2an (charles eisenmann) • Otonomi a/ wewenang u/ menyelenggarakan kepentingan sekelompok penduduk yg berdiam dlm suatu lingk.wil.ttt yg mencakup mengatur, mengurus, mengendalikan & mengembangkan berbagai hal yg perlu bagi kehidupan penduduk (the liang gie) • Otonomi a/ hak yg diberikan kpd penduduk yg tinggal dlm suatu wil.ttt u/ mengatur, mengurus, mengendalikan & mengemb. urusannya sendiri dg tetap
  • 4. PENGERTIAN OTONOMI DAERAH • Otonomi daerah a/ hak penduduk yg tinggal dlm suatu daerah sbg kesatuan masy. hukum u/ mengatur, mengurus, mengendalikan & mengembangkan urusannya sendiri sesuai dg aspirasi masy. setempat dg tetap menghormati peraturan perundangan yg berlaku
  • 5. PENGERTIAN DAERAH OTONOM • A/ daerah yg jelas batas2nya & memiliki kewenangan u/ menyelenggarakan urusan RT-nya sendiri berdasarkan peraturan perund. yg berlaku • Pem. daerah otonom a/ pemda yg badan pemerintahannya dipilih o/ pend. setempat & memiliki kewenangan u/ menyelenggarakan urusan RT-nya sendiri berdasarkan peraturan perund.& tetap mengakui supremasi & kedaulatan nasional
  • 6. UU NO. 32 2004 • Otonomi Daerah Adalah Hak, Wewenang Dan Kewajiban Daerah Otonom Untuk Mengatur Dan Mengurus Sendiri Urusan Pemerintahan Dan Kepentingan Masyarakat Setempat Sesuai Dengan Peraturan Perundangan-undangan.
  • 7. DAERAH OTONOM • Disebut Daerah Adalah Kesatuan Masyarakat Hukum Yangg Mempunyai Batas2 Wilayah Yg Berwenang Mengatur Dan mengurus Urusan Pemerintahan Dan Kepentingan Masyarakat Setempat Menurut Prakarsa Sendiri Berdasarkan Aspirasi Masyarakat Dalam Sistem Nkri. • UU No. 32 2004
  • 8. UU No. 23/2014 Daerah otonom yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI.
  • 9. Apa perbedaan kewenangan mengatur dan mengurus : •Mengurus adalah •Mengatur adalah
  • 10. 4 Perspektif yang mendasari Otda 1. Bahwa otda adh sarana untuk demokratisasi 2. Otda membantu meningkatkan kualitas dan efesiensi pemerintahan 3. Otda dpt mendorong stabilitas dan kesatuan nasional 4. Otda memajukan pembangunan daerah (Mas’ud, 2005 : 22 )
  • 11. M. Ryass Rsyid : Lima dasar alasan UU Otda 1.Adanya persepsi bahwa otda memberdayakan pemda dan masy daerah. UU otda memberikan ruang kesempatan bg masy daerah u menentukan kebijakan mrk u mewujudkan kesejahteraan daerah. 2.Adanya keyakinan bhw otda a/ membantu menciptakan tercapainya prinsip pemthan yg demokratis dgn menjamin partispasi, kesetaraan dan keadilan yg lbh besar.
  • 12. Lanjutan …….. 3. Otda dpt meningkatkan peran DPRD sbg legislatif dlm pemda dan memberdayakan sbg lbg pengawas. 4.Otda diterapkan u/ mengantisipasi meningkatnya tantangan dan tuntutan baik dr dlm maupun luar negeri. 5.Otda diterapkan sbg upaya u melestarikan bentuk pemda yg bersifat tradisional, tmsk pmthan di tkt desa.
  • 13. Prinsip-prinsip Pemberian Otonomi Daerah Menurut Uu No.22/1999 1. Penyelenggaraan otda dilaksanakan dgn memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan serta potensi & keanekaragaman daerah. 2. Pelaksanaan otda didasarkan pd otonomi luas, nyata & bertanggung jawab. 3. Pelaks otonomi yg luas & utuh diletakkan pd Kab & Kota, sedang otonomi Daerah Propinsi merpk otonomi yg terbatas. 4. Pelaksanaan otda hrs sesuai dgn konstitusi negara shg tetap terjamin hubungan yg serasi antara Pusat & Daerah serta Antar Daerah
  • 14. Lanjutan: 5. Pelaksanaan otda hrs lebih meningkatkan kemandirian Daerah Otonom & karenanya dlm Kab & Kota tdk ada lagi Wilayah Administrasi. Demikian pula di kawasan2 khusus yg dibina o/ Pemerintah atau pihak lain seperti badan otorita, kawasan pelabuhan, kawasan perumahan, & semacamnya berlaku Peraturan Daerah Otonom 6. Pelaks otda hrs lbh meningkatkan peranan & fungsi badan legislatif daerah, baik sbg fungsi legislasi, fungsi pengawasan maupun fungsi anggaran atas penyeleng Pemda 7. Pelaks asas dekonsentrasi diletakkan pd Daerah Propinsi dlm kedudukannya sbg Wilayah Administrasi u/ melaks kewenangan pemerintahan ttt yg dilimpahkan kpd Gubernur sbg wakil Pemerintah Pusat 8. Pelaks asas tugas pembantuan dimungkinkan tdk hny dr Pemerintah Pusat kpd Daerah, ttp jg dari Pem Pusat & Daerah kpd Desa yg disertai dgn pembiayaan, sarana & prasarana, serta sumber daya manusia dgn kewajiban melaporkan pelaksanaannya.
  • 15. Dalam UU no.22/1999 dan UU no 32/2004 prinsip otonomi yang dianut adalah otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Otonomi Luas ad keleluasaan daerah u/ menyelenggarakan pemerintahan yg mencakup kewenangan semua bidang pemerintahan kecuali kewenangan di bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter, fiskal dan agama serta kewenangan bidang lainnya yang meliputi: a.Kebijakan ttg perencanaan nasional & pengendalian pembangunan nasional secara makro b.Dana perimbangan keuangan c. Sistem administrasi negara & lembaga perekonomian negara d.Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia e. Pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis f. Konservasi g. Standarisasi nasional
  • 16. Catatan a. Termasuk dalam kewenangan pusat b. Yang menentukan pemerintah pusat d. Kewenangan dari pemerintah pusat e. Pendayagunaan yang memiliki teknologi yang strategis termasuk dalam kewenangan pusat
  • 17. f. Konservasi adlh kewenangan untuk menjaga kelestarian alam. Contoh taman nasional. Itu termasuk dlaam kewenangan pusat. g. Setiap hal pasti memiliki standar nasional dan yang menyelenggarakannya ialah termasuk dalam kewenangan pusat.
  • 18. Otonomi Nyata Adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di bidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh, hidup dan berkembang di daerah Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan tenaga kerja.
  • 19. Otonomi yang Bertanggung Jawab Adalah perwujudan pertanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah dalam mencapai pemberian otonomi, berupa: a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik b. Pengembangan kehidupan demokrasi c. Keadilan dan pemerataan d. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam rangka menjaga keutuhan NKRI
  • 20. SENTRALISASI VS DESENTRALISASI A. SENTRALISASI Adalah pemusatan semua kewenangan pemerintahan (politik & administrasi) pd pemerintah pusat Kewenangan pem.Ada 2 (dua) jenis: A. Kewenangan politik B.Kewenangan administrasi
  • 21. KEWENANGAN POLITIK A/ KEWENANGAN MEMBUAT KEBIJAKAN KEWENANGAN ADMINISTRASI A/ KEWENANGAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT! 1. WEWENANG POLITIK 2. WEWENANG ADMINISTRASI
  • 22. B.DESENTRALISASI • Berasal dr bhs latin ‘de’ yg berarti lepas & ‘centrum’ yg artinya pusat • ‘Decentrum’: melepas dr pusat atau menjauh dr pemusatan • Desentralisasi a/: penyerahan wewenang politik & adm.Dr puncak hirarki org. (Pemerintah pusat) kpd jenjang org.Bawahnya (pemerintah daerah)
  • 23. PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT! KEWENANGAN POLITIK KEWENANGAN ADMINISTRASI
  • 24. BEBERAPA PENGERTIAN DESENTRALISASI • PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) Desentralisasi merujuk pd pemindahan kekuasaan dr pem. pusat baik melalui dekonsentrasi (delegasi) pd pejabat wilayah maupun melalui evolusi pd badan-badan otonom daerah
  • 25. J.H.A.LOGEMAN • Dekonsentrasi (desentralisasi jabatan) a/ pelimpahan kekuasaan dr alat perlengkapan neg.Tingkatan lbh atas kpd bawahannya guna melancarkan pekerjaan dlm melaks.Tugas pemerintahan • Desentralisasi ketatanegaraan (desentralisasi politik) a/ pelimpahan kekuasaan perundangan & pemerintahan kpd daerah2 otonom dlm lingk.nya. Dibedakan mjd 2 (dua) yaitu: a. Desentralisasi teritorial b. Desentralisasi fungsional
  • 26. BAYU SURIANINGRAT • Desentralisasi jabatan a/ pelimpahan kekuasaan dr atasan kpd bawahannya dlm rangka kepegawaian u/meningk.Kelancaran pekerjaan • Desentralisasi kenegaraan a/ penyerahan kekuasaan u/mengatur daerah dlm lingk.Nya u/mewujudkan asas demokrasi dlm pemerintahan negara RONDINELLI • Desentralisasi a/ penyerahan perencanaan, pembuatan keputusan atau kewenangan adm.Dr pem.Pusat pd org.Wil, satuan adm.Pem, org.Semi otonom,pemda atau org.Non-pemerintah/lsm
  • 27. DESENTRALISASI VS SENTRALISASI 1. Desentralisasi jauh lbh fleksibel dr sentralisasi krn desentralisasi dpt merespons dg cepat perub2 lingk.& Keb.Masy 2. Desentralisasi jauh lbh efektif drpd sentralisasi 3. Desntralisasi jauh lbh inovatif drpd sentralisasi 4. Desentralisasi lbh meningk.Moral, komitmen & produktivitas (SUMBER: DAVID OSBORNE & TED GABLER.”REINVENTING GOVERNMENT”.HAL.250 DLM ISKADIR.2000:37-38)
  • 28. DEKONSENTRASI • PELIMPAHAN WEWENANG PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DAN ATAU KEPADA INSTANSI VERTIKAL DI WILAYAH TERTENTU.
  • 29. TUGAS PEMBANTUAN • PENUGASAN DAI PEMERINTAH KEPADA DAERAH DAN ATAU DESA DARI PEMERINTAH PROVINSI KEPADA KABUPATEN /KOTA SERTA DARI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEPADA DESA UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU.
  • 30. PERBEDAAN DESENTRALISASI & DEKONSENTRASI DESENTRALISASI 1. Mencipt.Daerah otonom 2. Memiliki batas2 wil.Yurisdiksi daerah otonom 3. Penyerahan wewenang pem.Dlm bid.Politik & admininistrasi 4. Kewenangan diberikan pd daerah otonom 5. Menimbulkan otonomi daerah 6. Daerah otonom berada di luar hirarki org.Pem.Pusat. Hubungannya a/antar org.Publik 7. Wewenang yg diserahkan terbatas pd wewenang pem.Yaitu wewenang yg dimiliki presiden & para menteri DEKONSENTRASI • Mencipt.Perangkat pusat di berbagai wilayah • Tdp batas2 wil.Kerja/jabatan/adm • Pelimpahan wewenang pem.Hanya bid.Adm • Yg diberi limpahan wewenang a/perangkat atau pejabat pusat • Tdk menimbulkan otonomi daerah • Wil.Adm.Berada dlm hirarki org.Pem.Pusat.Hub,nya a/intra org. • Wewenang pem.Yg diserahkan a/pem.Umum,koord,pengawasa n,tramtib,pembinaan bgs & bid.Pem.Khusus dr menteri2 teknis • Pembiayaannya dr APBN
  • 31. PERBEDAAN SENTRALISASI, DESENTRALISASI & DEKONSENTRASI AsasAsas WewenangWewenang PolitikPolitik Wewenang AdministrasiWewenang Administrasi SumberSumber KeuanganKeuangan PusatPusat DaerahDaerah OtonomOtonom Prkt PstPrkt Pst di Pstdi Pst Prkt PstPrkt Pst di Wildi Wil Prkt PstPrkt Pst di DOdi DO APBNAPBN APBAPB DD SentralisasiSentralisasi XX -- XX -- -- XX -- DekonsentrasiDekonsentrasi XX -- -- XX XX XX -- DesentralisasiDesentralisasi -- XX -- -- XX -- XX (SUMBER: NURCHOLIS. 2002:1.13)
  • 32. ALASAN DESENTRALISASI 1. U/ mencegah penumpukan kekuasaan pd pem.Pusat yg dpt menimbulkan tirani 2. Sbg tindakan pendemokrasian 3. Dr sudut teknik organisatoris: mampu menciptakan pemerintahan yg efisien 4. Dr sudut kultural: spy perhatian sepenuhnya dpt tertuju pd kekhususan daerah (mis. Geografi,penduduk,ekonomi,dll) 5. Dr sudut kepent.Pemb.Ekonomi: spy pemda dpt lebih banyak & scr lsg membantu pemb.Ekonomi (the liang gie, dlm nurcholis,2002:1.30)
  • 33. DERAJAT DESENTRALISASI 1. Fungsi atau urusan yg dijalankan pemda 2. Jenis pendelegasian fungsi (ultra-vires doctrine & open end arrangement/general competence) 3. Jenis kontrol pem.Pusat atas pemda 4. Keuangan daerah, yg menyangkut sejauhmana adanya desentralisasi pengamb.Keput.(Ttg penerimaan & pengeluaran pemda) 5. Metode pembentukan pemda 6. Derajat ketergantungan finansial pemda thd pem.Pusat 7. Besarnya wil.Pemda 8. Politik partai (SUMBER: MULUK, 2006:18-19)
  • 34. PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT & DAERAH Cara pemerintah pusat menyerahkan dan/atau melimpahkan kewenangan kpd pemda terdapat 2 (dua) cara: 1. Dg dirinci satu per satu (ultra-vires doctrine) 2. Dg membuat rumusan umum (open-end arrangement / general competentence)
  • 35. PENJELASAN: • ULTRA-VIRES DOCTRINE A/ pem.Pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kpd daerah otonom dg cara merinci satu per satu dimana daerah otonom hanya boleh melaks. wewenang yg diserahkan tsb. Sisa kewenangan yg lainnya diselenggarakan o/ pem. Pusat • OPEN-END ARRANGEMENT/GENERAL COMPETENCE A/ daerah otonom boleh menyelenggarakan semua urusan di luar yg dimiliki pem.Pusat. Artinya pem.Pusat menyerahkan kewenangan pemerintahan kpd pemda u/ diselenggarakan sesuai dg kebutuhan & inisiatif pemda ybs (SUMBER:NURCHOLIS, 2002:3.5)
  • 36. PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT DAN DAERAH • Absolut, artinya kewenangan tersebut mutlak milik pemerintah pusat, meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal, yustisi serta agama. Penyelenggaraan kewenangan ini bersifat sentralistik. • Concurrent, artinya kewenangan yang dijalankan daerah ( desentralisasi), bisa juga bersama2 pem pusat (dekonsentrasi). Kewenangan ini terbagi menjadi kewenangan wajib dan pilihan. (lihat bab III: pasal 10-14 UU no 32/2004)
  • 37. ANATOMI URUSAN PEMERINTAHANANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT (Mutlak urusan Pusat) CONCURRENT (Urusan bersama Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota) PILIHAN/OPTIONAL (Sektor Unggulan) WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar) SPM (Standar Pelayanan Minimal) - Hankam - Moneter dan fiskal - Yustisi - Politik Luar Negeri - Agama Contoh: kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, dan perhubungan Contoh: pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, kelautan dsb
  • 38. PEM.PUSAT PEM.PROVINSI PEM.KAB/KOTA a. POLITIK LUAR NEGERI b. PERTAHANAN c. KEAMANAN d. YUSTISI e. MONETER & FISKAL f. AGAMA A. LINTAS KAB/KOTA B. BIDANG PEMERINTAHAN TTT C. BID.PEM.YG BLM DPT DILAKS.PEM. KAB/KOTA D. BID.PEM.YG DILIMPAHKAN PEM.PUSAT SISA KEWENANGAN PEM.PUSAT & PEM.PROVINSI KEWENANGAN PEM.PUSAT & DAERAH
  • 40. PENATAAN KEWENANGAN……. KRITERIA PEMBAGIAN KEWENANGAN: 1. EKSTERNALITAS; SIAPA YG KENA DAMPAK MAKA DIA YANG BERWENANG MENGURUSINYA. 2. AKUNTABILITAS; YANG BERWENANG MENGURUS ADALAH UNIT PEMERINTAHAN YANG PALING DEKAT DENGAN DAMPAK TERSEBUT. 3. EFISIENSI; BAHWA OTONOMI HARUS MENCIPTAKAN EFISIENSI DENGAN MEMPERHATIKAN ECONOMIES OF SCALE (SDM, sarana & prasarana, dana dll) . UNTUK ITU PERLU MEMPERTIMBANGKAN CATCHMENT AREA PELAYANAN ADANYA INTER-RELASI DAN INTER-DEPENDENSI ANTAR TINGKATAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN KEWENANGAN MASING-MASING
  • 41. KEWENANGAN PELAKS. PEM. PUSAT TERBATAS PD KEWENANGAN YG BERTUJUAN: 1. Mempertahankan & memelihara identitas & integritas bangsa & negara 2. Menjamin pelayanan kualitas & pelayanan umum yg setara bagi warga negara 3. Menjamin efisiensi pelayanan umum krn jenis pelayanan umum berskala nasional 4. Menjamin keselamatan fisik & non fisik yg setara bagi semua warga negara
  • 42. LANJUTAN: 5. Menjamin pengadaan teknologi keras & lunak yg langka, canggih, mahal & beresiko tinggi serta sdm yg berkualitas, & diperlukan o/bangsa & neg. Spt teknologi nuklir, teknologi peluncuran satelit, teknologi penerbangan, dsb 6. Menjamin supremasi hukum nasional 7. Menciptakan stabilitas ekonomi dlm rangka peningkatan kemakmuran rakyat
  • 43. THANKS For Your ATTENTION