Makalah ini membahas tentang elektrokimia dan menjelaskan:
1. Definisi elektrokimia sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-sifat listrik dengan reaksi kimia.
2. Pengertian elektrokimia mencakup proses sel galvanik dan elektrolit serta elektrolisis.
3. Penggabungan antara elektrokimia dan fotovoltaik dapat digunakan untuk membersihkan reaksi oksidasi.
1. MAKALAH KIMIA
ELEKTROKIMIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................... ................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 4
2. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 4
3. TUJUAN ............................................................................................................... 5
4. MANFAAT ........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Elektrokimia ................................................................... 6
2. Pengertian elektrokimia ............................................................... 8
3. Penggabungan elektrokimia dan Fotovoltaik untuk membersihkan reaksi oksidasi
............................................................................. 10
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN ....................................................................................................... 12
2. SARAN ................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sel elektrolisis merupakan pemanfaatan arus listrik untuk menghasilkan reaksi
redoks. Oleh karena itu, elektrolisis adalah proses penguraian suatu senyawa
dengan pengaliran arus listrik yang melaluinya. Dalam elektrolisis, terjadi
perubahan energy listrik menjadi energy kimia. Sel elektrolisis merupakan
kebalikan dari sel volta karena listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi
2. redoks tak spontan. Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya electron dari arus
listrik searahke dalam larutan melalui kutub negative. Spesi tertentu atau ion yang
bermuatan positif akan menyerap electron dan mengalami reaksi reduksi di katoda.
Spesi yang lain atau ion bermuatan negative akan melepas electron dan mengalami
reaksi oksidasi di kutub positif atau anoda. Elektroda positif dan negative pada sel
elektrolisis ditentukan oleh sumber arus listrik. Jenis elektroda yang digunakan
dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh pada hasil elektrolisis. Elektroda
dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan keaktifannya, yaitu elektrodatidak aktif
(tidak ikut bereaksi atau inert) seperti C, Pt, dan elektroda aktif (ikut bereaksi atau
tidak inert, selain C, Pt) pada proses elektrolisis. Pada proses elektrolisis dengan
elektroda aktif berlangsung reaksi elektroda dan reaksi elektrolit, sedangkan proses
elektrolisis dengan elektroda inert hanya berlangsung reaksi elektrolitnya saja. Jika
dalam elektrolisis digunakan elektrolit berupa larutan, maka reaksi yang terjadi
tidak hanya melibatkan ion-ion d alam larutan, tapi juga air. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya kompetisi antara ion dengan molekul pelarutnya atau ion-ion
lain dalam larutan pada saat mengalami reaksi di anoda dan katoda. Spesi yang
memiliki E0 lebih besar akan menang dalam kompetisi tersebut.
2. RUMUSAN MASALAH
1) Apakah definisi dan pengertian elektrokimia?
2) Bagaimanakah penggabungan antara elektrokimia dan fotovotaik?
3. TUJUAN
Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka ada beberapa tujuan yang akan
diperoleh dari penyusunan makalah ini. Tujuan – tujuan tersebut antara lain :
1) Pembaca dapat mengerti bahwa elektrokimia itu adalah ilmu yang mempelajari
aksi antara sifat-sifat listrik dengan reaksi kimia.
2) Juga mengetahui bahwa elektrokimia juga bisa digabungkan dengan fotovoltaik.
4. MANFAAT
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar –
besarnya, yaitu antara lain :
a) Bagi Pembaca
Setelah membaca makalah ini diharapkan para pembaca mengerti ilmu tentang
elektrokimia.
b) Bagi penulis
Diharapkan dengan adanya makalah ini bukan hanya makalah ini saja yang akan
disusun oleh penulis, tetapi diharapkan akan muncul makalah – makalah yang lain
yang lebih berguna lagi bagi semua pihak yang membacanya, terutama bagi para
pembaca
3. BAB II PEMBAHASAN
DEFINISI ELEKTROKIMIA
Definisi elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik
dengan reaksi kimia. Misalnya perubahan energy kimia menjadi energy listrik pada
elemen elektrokimia, reaksi oksidasi-oksidasi secara spontan pada elemen yang
dijadikan sumber arus listrik, dan perpindahan electron dan perpindahan electron
dalam larutan elektrolit dan terjadi pada aki.
Elektrokimia ini dikenal dengan dalam bahasa inggrisnya adalah electo chemistry.
Definisi elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik
dengan reaksi kimia. Misalnya perubahan energy kimia menjadi energy listrik pada
elemen elektrokimia, reaksi oksidasi-oksidasi secara spontan pada elemen yang
dijadikan sumber arus listrik, dan perpindahan electron dan perpindahan electron
dalam larutan elektrolit dan terjadi pada aki. Elektrokimia ini dikenal dengan
dalam bahasa inggrisnya adalah electro chemistry.
Adapun berbagai definisi elektrokimia lainnya yaitu
4. 1. Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi kimia yang
berlangsung dalam larutan pada antarmuka konduktor elektron (logam atau
semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit), dan melibatkan perpindahan
elektron antara elektroda dan elektrolit atau sejenis dalam larutan.Jika reaksi kimia
didorong oleh tegangan eksternal, maka akan seperti elektrolisis, atau jika
tegangan yang dibuat oleh reaksi kimia seperti di baterai, maka akan terjadi reaksi
elektrokimia. Sebaliknya, reaksi kimia terjadi di mana elektron yang ditransfer
antara molekul yang disebut oksidasi / reduksi (redoks) reaksi. Secara umum,
elektrokimia berkaitan dengan situasi di mana oksidasi dan reduksi reaksi
dipisahkan dalam ruang atau waktu, dihubungkan oleh sebuah sirkuit listrik
eksternal.
2. Elektrokimia adalah ilmu tentang hubungan antara senyawa listrik dan kimia.
Elektrokimia merupakan studi yang mempelajari bagaimana reaksi kimia dapat
menimbulkan tegangan listrik dan tegangan listrik terbalik dapat menyebabkan
reaksi kimia dalam sel elektrokimia. Konversi energi dari bentuk kimia ke bentuk
listrik dan sebaliknya adalah inti dari elektrokimia. Ada dua jenis sel elektrokimia,
yaitu sel galvanik dan elektrolit. Sel galvanik adalah sel yang menghasilkan tenaga
listrik ketika sel mengalami reaksi kimia sedangkan Sel elektrolit adalah sel yang
mengalami reaksi kimia ketika tegangan listrik diterapkan. Elektrolisis dan korosi
adalah contoh dari proses penting seperti yang ada pada elektrokimia. Prinsip-prinsip
dasar elektrokimia didasarkan pada rasio tegangan antara dua zat dan
memiliki kemampuan untuk bereaksi satu sama lain. Semakin lama logam dalam
elemen galvanik yang terpisah dalam seri tegangan elektrokimia, semakin kuat
listrik akan terekstrak. Teori Elektro-kimia dan metode elektrokimia memiliki
aplikasi praktis dalam teknologi dan industri dalam banyak cara. Penemuan dan
pemahaman reaksi elektrokimia telah memberikan kontribusi untuk
mengembangkan sel bahan bakar dan baterai, dan pemahaman logam relatif
terhadap satu sama lain dalam elektrolisis dan korosi.
3. Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi kimia dalam larutan
melibatkan konduktor (logam atau semikonduktor) dan konduktor ionik
(elektrolit), yang melibatkan pertukaran elektron antara elektroda dan elektrolit.
Bidang Ini mencakup bidang ilmiah yaitu proses kimia yang melibatkan semua
perpindahan elektron antar zat, sehingga transformasi energi kimia menjadi energi
listrik. Ketika proses ini terjadi, menghasilkan perpindahan elektron yang terjadi
secara spontan dan memproduksi arus listrik ketika terhubung ke sebuah sirkuit
listrik, memproduksi atau perbedaan potensial antar dua kutub, disebut sel atau
baterai (yang sering terdiri dari beberapa sel). Ketika proses ini terjadi dan
disebabkan oleh aksi arus listrik dari sumber eksternal, proses ini disebut
elektrolisis.
5. 4. Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari perpindahan antara energi
listrik dan energi kimia. Dengan kata lain, reaksi kimia yang terjadi pada
antarmuka konduktor listrik (disebut elektroda yang dapat menjadi logam atau
semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit) dapat menjadi solusi dan dalam
beberapa kasus khusus, zat padat . Jika reaksi kimia didorong oleh beda potensial
maka, secara eksternal disebut elektrolisis. Namun, jika penurunan potensi listrik
dibuat sebagai hasil dari reaksi kimia, yang dikenal sebagai "daya baterai", juga
disebut sel baterai atau galvanik. Reaksi kimia yang menghasilkan perpindahan
elektron antara molekul yang dikenal sebagai reaksi redoks, dan pentingnya dalam
elektrokimia sangat penting, karena melalui reaksi tersebut dilakukan proses yang
menghasilkan listrik atau sebaliknya, yang diproduksi sebagai konsekuensinya.
Secara umum, studi elektrokimia menangani situasi di mana terdapat reaksi
oksidasi-reduksi ditemukan dipisahkan secara fisik atau sementara, berada di
lingkungan yang terhubung ke sebuah sirkuit listrik. Penelitian yang terakhir
adalah kimia analitik dalam subdiscipline dikenal sebagai analisis potensiometri
PENGERTIAN ELEKTROKIMIA
Eletrokimia adalah kajian reaksi redoks yang dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga di dalam system itu dapat ditentukan potensial listrik yang dapat
diukur. Di dalam sebuah sel volta sebuah reaksi redoks spontan membangkitkan
arus listrik yang mengalir lewat rangkaian luar. Semua sel elektrokimia harus
mempunyai rangkaian dalam, ion dapat mengalir dalam bentuk ionnya berdifusi.
Beberapa tipe sel tertentu menggunakan jembatan garam untuk maksud tertentu.
Dalam masing-masing sel oksidasi berlanngsung pada anoda dan reduksi
berlangsung pada katoda. Elektrolisis adalah suatu proses dimana reaksi kimia
terjadi pada elektroda yang tercelup dalam elektrolit. Ketika tegangan diberikan
kepada elektroda itu. Elektroda yang bermuatan positif disebut anoda dan elektroda
yang bermuatan negative disebut katoda. Elektroda seperti platina yang hanya
mentransfer electron dari larutan disebut electron inert. Elektroda reaktif adalah
elektroda yang secara kimia memasuki reaksi elektroda selama elektrolisis,
terjadilah reduksi terhadap katoda dan oksidasi pada anoda. Gambaran umum tipe
reaksi elektroda dapat diringkas sebagai berikut:
a. Arus listrik yang membawa ion akan diubah pada elektroda
b. Ion negative yang sulit dibebaskan pada katoda menyebabkan pengurangan H2O
dan pembentukan H2 dan OH- dan absorpsi electron.
c. Ion negative yang sulit dibebaskan pada anoda menyebabkan pengurangan H2O
dan electron.
Sel galvani menghasilkan arus listrik bila reaksi berlangsung spontan. Sel
elektrolit menggunakan elektrolit untuk menghasilkan perubahan kimia.
6. Proses elektrolisis meliputi pendorongan arus listrik melalui sel untuk
menghasilkan perubahan kimia dimana potensi potensial sel adalah negative.
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh suatu arus listrik. Jika
dalam sel volta energy kimia diubah menjadi energy listrik, maka dalam sel
elektrolisis yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu energy listrik diubah menjadi
energy kimia. Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan
elektrolit,akan diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Factor
yang menentukan reaksi kimia elektrolisis antara lain: konsentrasi elektrolit yang
berbeda ada yang bersifat inert dan tidak inert. Hasil elektrolisis dapat
disimpulkan; reaksi pada katoda ada K+, Ca2+, Na+, H+.dari asam dan logam lain
(Cu2+), reaksi pada anoda, untuk anoda inert,ada OH-, Cl-, Br-, dan I-, dan sisa
asam lainnya serta anoda tidak inert (bukan Pt,dan C ). Dalam elektrolisis, sumber
aliran listrikdigunakan untuk mendesak electron agar mengalir dalam arah yang
berlawanan dengan aliran spontan. Hubungan antara jumlah energy listrik yang
dikonsumsi dan perubahan kimia yang dihasilkan dalam elektrolisis merupakan
salah satu persoalan penting yang dicarikan jawabannya oleh Michael
Faraday(1792-1867).
Hukum Faraday pertama tentang elektrolisis menyatakan bahwa “jumlah
perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listri yang
melewati suatu elektrolisis”. Hokum kedua “sejumlah tertentu arus listrik
menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu
elektrolisis”. Untuk menginduksi arus agar mengalir melewati sel elektrokimia,
dan menghasilkan reaksi sel non-spontan, selisih potensial yang diberikan harus
melebihi potensial arus nol, sekurang-kurangnya sebesar potensial lebih sel, yaitu
jumlah potensial ubin pada kedua elektroda dan penurunan Ohm(l x R) yang
disebabkan oleh arus yang melewati elektrolit. Potensial tambahan yang diperlukan
untuk mencapai laju reaksi yang dapat terdeteksi, mungkin harus besar, jika
rapatan arus pertukaran pada elektrodanya kecil, bengan alas an yang sama, sel
galvani menghasilkan potensial lebih kecil dari pada kondisi arus nol.
Penggabungan Elektrokimia dan Fotovoltaik untuk
membersihkan Reaksi Oksidasi
- Dalam sebuah reaksi oksidasi, sebuah elektron dibuang dari sebuah molekul.
Namun elektron tersebut harus dipindah entah kemana, jadi setiap reaksi oksidasi
dipasangkan dengan reaksi reduksi, dimana sebuah elektron ditambahkan pada
molekul kedua.
Masalahnya, kata Kevin Moeller, Profesor Kimia Universitas Washington, adalah
“molekul kedua adalah produk sampingan; ia bukan sesuatu yang kita inginkan.”
7. Sebagai contoh, kata beliau, adalah oksidasi alkohol industri yang menggunakan
kromium oksidan untuk mengubah alkohol menjadi keton. Dalam proses ini,
kromium, yang awalnya kromium VI, mengambil elektron dan menjadi kromium
IV. Kromium IV adalah produk limbah reaksi oksidasi.
Dalam kasus ini, ada solusi parsial. Natrium periodat digunakan untuk mendaur
ulang kromium IV yang sangat beracun. Sebagai garam, natrium periodat
berdisosiasi dalam larutan dan ion periodat (atom yodium dengan oksigen-oksigen
menempel) berinteraksi dengan kromium, mengembalikannya ke kondisi oksidasi
awal.
Ada cara lain melakukannya. “Elektrokimia dapat mengoksidasi molekul-molekul
dengan potensial oksidasi apapun, karena tegangan elektroda dapat disetel, atau
saya dapat menjalankan reaksi sedemikian hingga ia menyetel dirinya sendiri. Jadi
saya memiliki banyak waktu luang untuk melakukan hal-hal lain,” kata Moeller.
Lebih jauh, produk sampingan oksidasi elektrokimia adalah gas hidrogen, jadi ini
adalah proses yang bersih.
Namun ada juga masalah. Elektrokimia hanya dapat sehijau sumber listriknya. Bila
reaksi oksidasinya bersih, tapi listriknya datang dari pembangkit listrik berbahan
bakar fosil, masalahnya tidak lenyap, hanya dipindahkan.
Jawabannya adalah menggunakan energi terbersih yang mungkin ada, energi surya
yang ditangkap oleh sel fotovoltaik, untuk menjalankan reaksi elektrokimia.
“Itulah yang dijelaskan dalam artikel dalam Green Chemistry,” kata Moeller. “Ini
adalah makalah yang jelas mengatakan kalau ini mudah dilakukan, dan hasilnya
sama dengan reaksi yang tidak memakai fotovoltaik, jadi reaksi kimia tidak perlu
diubah.”
Artikel di Green Chemistry menunjukkan metodenya dengan secara langsung
mengoksidasi molekul-molekul di elektroda. Tidak ada reaktan kimia yang
digunakan. Semenjak menulis artikel ini, kelompok Moeller telah mempelajari
bagaimana elektrokimia bertenaga surya dapat digunakan untuk mendaur ulang
oksidan kimia secara bersih.
“Kita tidak dapat menjadikan semua sintesis kimia lebih bersih dengan
memasukkan tenaga surya pada elektrokimia,” kata Moeller, “namun kita dapat
memperbaiki reaksi oksidasi yang digunakan orang. Dan mungkin ini akan
menginspirasi orang lain untuk memunculkan solusi-solusi sederhana dan inovatif
pada tipe reaksi lain yang menarik minat mereka.”
8. BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. Definisi elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik
dengan reaksi kimia. Misalnya perubahan energy kimia menjadi energy listrik pada
elemen elektrokimia, reaksi oksidasi-oksidasi secara spontan pada elemen yang
dijadikan sumber arus listrik, dan perpindahan electron dan perpindahan electron
dalam larutan elektrolit dan terjadi pada aki.
Eletrokimia adalah kajian reaksi redoks yang dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga di dalam system itu dapat ditentukan potensial listrik yang dapat diukur.
b. Dalam sebuah reaksi oksidasi, sebuah elektron dibuang dari sebuah molekul.
Namun elektron tersebut harus dipindah entah kemana, jadi setiap reaksi oksidasi
dipasangkan dengan reaksi reduksi, dimana sebuah elektron ditambahkan pada
molekul kedua.
2. SARAN
Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang dapat
dicantumkan disini. Menurut pengertian elektrokimia ini, kajian reaksi redoks yang
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga di dalam system itu dapat ditentukan
potensial listrik yang dapat diukur. Saya sarankan para pembaca lebih mengerti
dan mempelajari materi tentang elektro kimia, karena dalam makalah ini pasti
masih banyak kekurangannya dalam materinya.