2. Bab I.Tinjauan Umum Etika
◦ Pengertian Etika
◦ Etika, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
◦ Etika, Moral dan Ilmu Pengetahuan
◦ Pelanggaran Etika dan Kaitannya Dengan Hukum
◦ Berbagai Macam Etika Yang Berkembang Di
Indonesia
◦ Etika dan Teknologi : Tantangan Masa Depan
◦ Soal Latihan
3. Bab II. Etika Komputer: Tinjauan Sejarah dan
Perkembangan
2.1. Sejarah Etika Komputer
2.2. Cakupan Etika Komputer
2.3. Isu-Isu Pokok Etika Komputer
2.4. Soal Latihan
Bab III. Pekerjaan, Profesi dan Profesional
3.1. Manusia dan Kebutuhannya
3.2. Pekerjaan dan Profesi
3.3. Profesi dan Profesional
3.4. Mengukur Profesionalisme
3.5. Soal Latihan
4. Bab IV. Tinjauan Profesi di Bidang TI
4.1. Gambaran Umum Pekerjaan Di Bidang TI
4.2. Pekerjaan di Bidang TI Sebagai Sebuah Profesi
4.3. Pekerjaan di Bidang TI Standard Pemerintah RI
4.4. Standardisasi Profesi TI Menurut IPKIN dan SRIGPS-SEARCC
4.5. Soal Latihan/Bahan Diskusi
Bab V. Menimbulkan Profesionalisme Pekerja TI
5.1. Perlunya Peningkatan Profesionalitas
5.2. Mempersiapkan SDM TI Sejak Dini
5.3. Menjadi Profesional IT Dengan Sertifikasi
5.4. Berbagai Jenis Sertifikasi Berorientasi Produk
5.5. Berbagai Jenis Sertifikasi Berorientasi Jenis
Pekerjaan
5.6. Soal Latihan
5. Bab VI. Peran Organisasi dan Kode Etik Dalam Sebuah
Profesi
6.1. Pembentukan Organisasi Profesi
6.2. Fungsi Pokok Organisasi Profesi
6.3. Organisasi Profesi Di Bidang TI Di Indonesia
6.4. Kode Etik Profesi
6.5. Tanggung Jawab Moral
6.6. Soal Latihan
Bab VII. Cyber Ethics: Tinjauan Etika Di Dunia Maya
7.1. Perkembangan Internet
7.2. Karakteristik Dunia Maya
7.3. Pentingnya Etika Di Dunia Maya
7.4. Netiket: Contoh Etika Berinternet
7.5. Pelanggaran Etika Berinternet
6. Bab VIII. Tinjauan Etika Bisnis Dalam TI
8.1. Cakupan Etika Bisnis
8.2. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
8.3. Bisnis Dalam Bidang TI
8.4. Tantangan Umum Bisnis Di Bidang TI
8.5. E-Commerce: Era Baru Bisnis TI Dan Tantangannya
8.6. Model Hukum Dan Perdagangan Elektronik
8.7. Soal Latihan
Bab IX. UU Hak Cipta dan Perlindungan Program Komputer
9.1. Tinjauan Umum UU Hak Cipta
9.2. Perlindungan Hak Cipta Terhadap Program
Komputer
9.3. Pendaftaran Hak Cipta
9.4. Maraknya Pelanggaran Hak Cipta
9.5. Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta
9.6. Soal Latihan
7. Bab X. Berbagai Jenis Lisensi dan Berkembangnya
Perangkat Lunak Bebas
10.1. Berbagai Jenis Lisensi Perangkat Lunak komputer
10.2. Alasan Merebaknya Pemakaian Software Open
Source
10.3. Pengertian dan Filosofi Perangkat Lunak Bebas
10.4. Ketentuan Hak Cipta Dalam Perangkat Lunak
Bebas
10.5. Soal Latihan
Bab XI. Tinjauan Regulasi Kejahatan Di Internet
11.1. Pengertian Cybercrime
11.2. Karakteristik Cybercrime
11.3. Berbagai Jenis Cybercrime Yang Berkembang
11.4. Upaya Pencegahan Cybercrime
11.5. Soal Latihan
8. Kegiatan Perkuliahan & Penilaian:
Kuliah (absensi kehadiran: 20%)
Quis, Tugas Individu & Presentasi (35%)
UTS (20%)
UAS (25%)
9. Definisi Etika:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika
adalah :
Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk,
tentang hak dan kewajiban moral.
Kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan
akhlak
Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut
masyarakat
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa
Yunani “ethos” yang berarti adab/ kebiasaan
yang baik.
Perkembangan etika studi tentang kebiasaan
manusia berdasarkan kesepakatan, menurut
ruang dan waktu yang
berbeda, yang menggambarkan perangai
manusia dalam kehidupan pada umumnya.
10. Untuk membuat kita lebih sensitif dan mementingkan
isu-isu etika sebelum kita harus menghadapi isu-isu
tersebut.
Caranya adalah:
Dengan mempelajari kasus-kasus penting yang pernah
terjadi sehingga akan mengetahui situasi apa yang
dihadapi dulu kemudian kita akan mengetahui apa
yang harus kita lakukan jika kasus serupa terjadi lagi.
Kita akan mempelajari teknik menganalisis dan
menyelesaikan masalah etika ketika masalah itu
timbul.
Otonomi Moral: kemampuan seseorang untuk berpikir
kritis dan mandiri tentang isu-isu moral dan
menerapkan pemikiran moral ini pada situasi yang
timbul dalam praktek karier profesional
11. Moral
Sony Keraf ( 1991 ) : moralitas adalah system
tentang bagaimana kita harus hidup dengan
baik sebagai manusia.
Frans Magnis Suseno ( 1987 ) : etika adalah
sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.
Moralitas menekankan, “ inilah cara anda
melakukan sesuatu”
Etika lebih kepada, “mengapa untuk
melakukan sesuatu itu harus menggunakan
cara tersebut ?
12. Etika & Moral
Secara etimologi etika dapat disamakan
dengan Moral. Moral berasal dari bahasa latin
“mos” yang berarti adapt kebiasaan.
Moral lebih kepada rasa dan karsa manusia
dalam melakukan segala hal di kehidupannya.
Jadi Moral lebih kepada dorongan untuk
mentaati etika.
13. Faktor yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika
Kebutuhan individu
Korupsi alasan ekonomi
Tidak ada pedoman
Area “abu-abu”, sehingga tak ada panduan
Perilaku dan kebiasaan individu
Kebiasaan yang terakumulasi tak dikoreksi
Lingkungan tidak etis
Pengaruh dari komunitas
Perilaku orang yang ditiru
Efek primordialisme yang kebablasan
14. Sangsi Pelanggaran Etika
Sanksi Sosial
Skala relative kecil, dipahami sebagai
kesalahan yang dapat “dimaafkan”.
Sanksi Hukum
Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Hukum pidana menempati prioritas utama,
diikuti oleh hokum Perdata.
15. Etika & Teknologi
Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan
manusia untuk memudahkan pekerjaannya.
Kehadiran teknologi membuat manusia
“kehilangan” beberapa sense of human yang
alami.
Cara orang berkomunikasi, by email or by surat,
membawa perubahan signifikan, dalam sapaan /
tutur kata.
Orang berzakat dengan SMS, implikasi pada
silaturahmi yang “tertunda”
Emosi ( “touch” ) yang semakin tumpul karena
jarak dan waktu semakin bias dalam teknologi
informasi.
16. Sejarah Etika Komputer
Era 1940 – 1950-an
Diawali dengan penelitian Norbert Wiener ( Prof. dari MIT )
tentang komputasi pada meriam yang mampu menembak jatuh
pesawat yang melintas di atasnya (PD II ).
Ramalannya tentang komputasi moderen yang pada
dasarnya sama dengan system jaringan syaraf yang bisa
melahirkan kebaikan sekaligus malapetaka.
Era 1960-an
Ungkapan Donn Parker : “that when people entered the
computer center, they left their ethics at the door”.
Dalam contoh kasus pemrosesan data, spesialis computer
bisa mengetahui data apa saja secara cepat.
Era 1980-an
Kemunculan kejahatan computer ( virus, unauthorized
login, etc ).
Studi berkembang menjadi suatu diskusi serius tentang masalah
etika computer. Lahirlah buku “Computer Ethics” ( Johnson,
1985 ).
Era 1990-an sampai sekarang
Implikasi pada bisnis yang semakin meluas akibat dari
kejahatan computer, membuat lahirnya forum-forum yang
peduli pada masalah tersebut.
( ETHICOMP by Simon Rogerson, CEPE by Jeroe van Hoven etc ).
17. Isu-Isu Pokok Etika Komputer
Kejahatan Komputer
Kejahatan yang dilakukan dengan computer
sebagai basis teknologinya.
Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of
Services ( DoS ) / melumpuhkan target
Cyber ethics
Implikasi dari INTERNET ( Interconection
Networking ), memungkinkan pengguna IT
semakin meluas, tak terpetakan, tak
teridentifikasi dalam dunia anonymouse.
Diperlukan adanya aturan tak tertulis
Netiket, Emoticon.
E-commerce
Otomatisasi bisnis dengan internet dan
layanannya, mengubah bisnis proses yang telah
ada dari transaksi konvensional kepada yang
berbasis teknologi, melahirkan implikasi
negative; bermacam kejahatan, penipuan,
kerugian karena ke-anonymouse-an tadi.
18. Pelanggaran HAKI
Masalah pengakuan hak atas kekayaan
intelektual. Pembajakan, cracking, illegal
software dst.
Tanggung jawab profesi
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu
diciptakan ruang bagi komunitas yang akan
saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan
Profesi Komputer & Informatika-1974 )
19. Manusia & Kebutuhannya
Abdulkadir Muhammad ( 2001 )
Mengklasifikasikan kebutuhan manusia
sebagai berikut :
Kebutuhan ekonomi ( material )
Kebutuhan psikis ( non-materi )
Kebutuhan biologis ( proses regenerasi )
Kebutuhan pekerjaan ( kebutuhan akan status
dan derajat )
20. Pekerjaan & Profesi
Thomas Aquinas seperti dikutip Sumaryono ( 1995
) mengatakan bahwa wujud kerja memiliki tujuan
:
Pemenuhan kebutuhan hidup
Mengurangi tingkat pengangguran / kriminalitas
Melayani sesama
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun
tidak setiap pekerjaan adalah profesi.
Seorang petugas staf administrasi bisa berasal
dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian
halnya dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang
membutuhkan pendidikan khusus.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus
yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan
sebelumnya.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
menuntut pengemban profesi tersebut untuk
terus memperbaharui keterampilannya sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi.
21. Profesi Profesional
“Bekerjalah dengan cinta…
Jika engkau tidak dapat bekerja dengan cinta,
Lebih baik engkau meninggalkannya..
Dan mengambil tempat di depan pintu gerbang
Candi-candi, meminta sedekah kepada
mereka
Yang bekerja dengan penuh suka dan cita”
( Kahlil Gibran )
22. Seorang pelaku profesi harus memiliki sifat –
sifat berikut :
Menguasai ilmu secara mendalam di
bidangnya
Mampu mengkonversi ilmu menjadi
keterampilan
Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi
Profesional adalah orang yang menjalankan
profesinya secara benar menurut nilai-nilai
normal.
Untuk menjadi orang yang professional,
diperlukan : komitmen, tanggung jawab,
kejujuran, sistematik berfikir, penguasaan
materi, menjadi bagian masyarakat
professional.
23. Untuk dapat merumuskan mengenai ciri-ciri dan
kode etik yang dimiliki oleh seorang
profesionalisme bidang IT diperlukan beberapa
referensi untuk mendukungnya. Diadopsi dari
Buku Ajar Etika Profesi oleh R.Rizal Isnanto, ST,
MM, MT, secara umum ada beberapa ciri atau
sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya
keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat
tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik
profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya
setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan
masyarakat.
24. 4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu
profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana
nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu
profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota
dari suatu profesi.
25. Sedangkan menurut Bagio Budiarjo dalam bukunya
“Komputer dan Masyarakat” ciri-ciri dari seorang
profesional adalah :
1. Memiliki pengetahuan yang tinggi di bidang
profesinya
2. Memiliki keterampilan yang tinggi di bidang
profesinya
3. Memiliki pengetahuan yang luas tentang manusia
dan masyarakat, budaya, seni, sejarah dan
komunikasi
4. Tanggap terhadap masalah klien, faham terhadap
isu-isu etis serta tata nilai kilennya
5. Mampu melakukan pendekatan multidispliner
6. Mampu bekerja sama.
7. Bekerja dibawah disiplin etika
8. Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada
kode etik, bila dihadapkan pada situasi dimana
pengambilan keputusan berakibat luas terhadap
masyarakat
26. Berdasarkan dua referensi diatas maka dapat
dirumuskan bahwa ciri-ciri dan kode etik dari
seorang profesionalisme bidang IT adalah :
1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
tinggi di bidang IT yang merupakan
kemempuan khusus yamg diperoleh berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun.
2. Memiliki pengetahuan yang luas tentang
manusia dan masyarakat, budaya, seni,
sejarah dan komunikasi. Serta mengabdi
pada kepentingan masyarakat, artinya setiap
pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan
masyarakat.
27. 3. Adanya kaidah dan standar moral yang
sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode
etik profesi. Sehingga mampu mengambil
keputusan didasarkan kepada kode etik, bila
dihadapkan pada situasi dimana
pengambilan keputusan berakibat luas
terhadap masyarakat.
4. Mampu melakukan pendekatan
multidispliner, mampu bekerja sama dan
bekerja dibawah disiplin etika.
28. Profesionalisme adalah komitmen para profesional
terhadap profesinya.
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan
dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus
untuk mengembangkan kemampuan
profesional.
Tuntutan atas profesionalisme, sebagai suatu faham dan
konsep idealisme profesional, sering dijadikan tuntutan
terhadap keberadaan pegawai di lingkungan birokrasi
pemerintahan.
Namun pemahaman akan profesionalisme itu sendiri
masih belum jelas dan belum ada standar penilaiannya.
Sebutan profesionalisme itu sendiri berasal dari kata
profesi. Jadi berbicara tentang profesionalisme tentu
mengacu pada pengertian profesi, sebagai suatu
pekerjaan.
Dalam suatu pekerjaan yang bersifat profesional
dipergunakan teknik serta prosedur yang bertumpu
pada landasan intelektual, yang secara sengaja harus
dipelajari dan kemudian secara langsung dapat
diabadikan bagi kemaslahatan orang lain.
29. TI merupakan teknologi yang selalu berkembang baik
secara revolusioner maupiun yang bersifat evolusioner.
Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang TI
menjadi suatu pekerjaan dimana pelakunya harus terus
mengembangkan ilmunya untuk mengikuti
perkembangan TI tersebut.
Artinya, seseorang yang sudah sampai level ahli di satu
bidang pada saat ini, bisa ketinggalan pada bidang yang
sama di masa depan jika tidak mengikuti perkembangan
yang ada.
Terdapat sejumlah faktor dominan dalam mempersoalkan
profesionalisme di kalangan pegawai. Pertama, kapasitas
intelektual pegawai yang relevan dengan jenis dan sifat
pekerjaannya. Kapasitas intelektual ini tentu berhubungan
dengan jenis dan tingkat pendidikan yang menjadi
karakteristik pengetahuan dan keahlian seseorang dalam
bekerja. Kedua, standar kerja yang sekurang-kurangnya
mencakup prosedur, tata cara dan hasil akhir pekerjaan.
ketiga, standar moral dan etika dalam melaksanakan
pekerjaan tersebut. Hal ketiga inilah yang sulit
dirumuskan dan dinyatakan secara utuh, karena proses
aktualisasinya tidak hanya ditentukan oleh sifat dan
watak seseorang, tetapi
30. Syarat profesinalisme yang harus dimiliki oleh
pekerja TI:
1. dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai
bagian dari masyarakat teknologi dan masyarakat
ilmu pengetahuan abad 21.
2. penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan
berdasarkan riset dan praktis, bukan hanya
merupakan teori atau konsep.
3. Pengembangan kemampuan profesional
berkesinambungan
31. Penyebab rendahnya profesionalisme pekerja TI:
Masih banyak pekerja TI yang tidak menekuni
profesinya secara total
belum adanya konsep yang jelas dan terdefinisi
tentang norma dan etika profesi pekerja di bidang
TI
Masih belum ada organisasi profesional yang
menangani para profesional di bidang TI
32. Alasan pentingnya sertifikasi profesionalisme di bidang TI:
Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan
di bidang TI membutuhkan expertise
bahwa profesi di bidang TI, dapat dikatakan merupakan
profesi yang menjual jasa dan bisnis jasa bersifat
kepercayaan.
Manfaat adanya sertifikasi profesionalisme:
ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih
profesional
pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian
individu terhadap sebuah profesi
pengakuan dari organisiasi profesi sejenis, baik tingkat
regional maupun internasional
membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional
maupun internasional
memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai
perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan.
33. Sebelum kita melihat lebih jauh tentang profesi di
bidang teknologi informasi, pertanyaan pertama
yang harus dijawab adalah apakah pekerjaan di
bidang teknologi informasi tersebut dapat dikatakan
sebagai suatu profesi ?
34. Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi
setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai
bidangnya.
a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di
dunia perangkat lunak ( software ), baik mereka yang
merancang system operasi,database maupun system
aplikasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan
seperti :
Sistem analis, merupakan orang yang abertugas
menganalisa system yang akan diimplementasikan,
mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan
dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan
desain system yang akan dikembangkan
35. Programer, merupakan orang yang bertugas
mengimplementasikan rancangan system
analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi
maupun system operasi ) sesuai system yang
dianalisa sebelumnya.
Web designer, merupakan orang yang
melakukan kegiatan perencanaan, termasuk
studi kelayakan, analisis dan desain terhadap
suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis
web.
Web programmer, merupakan orang yang
bertugas mengimplementasikan rancangan
web designer, yaitu membuat program
berbasis web sesuai desain yang telah
dirancang sebelumnya.
36. b. Kelompok kedua, adalah mereka yang
bergelut di bidang perangkat keras (
hardware ).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti :
Technical engineer, sering juga disebut
teknisi, yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik, baik mengenai
pemeliharaan maupun perbaikan perangkat
system computer.
Networking engineer, adalah orang yang
berkecimpung dalam bidang teknis jaringan
computer dari maintenance sampai pada
troubleshooting-nya.
37. c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung
dalam operasional system informasi. Pada lingkungan
kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
EDP Operator, adalah orang yang bertugas
mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing
dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi
lainnya.
System Administrator, merupakan orang yang
bertugas melakukan administrasi terhadap system,
memiliki kewenangan menggunakan hak akses
terhadap system, serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah
system.
Mis Director, merupakan orang yang memiliki
wewenang paling tinggi terhadap sebuah system
informasi, melakukan manajemen terhadap system
tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras,
perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
38. Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan
termasuk profesi atau bukan, criteria
pekerjaan tersebut harus diuji.
Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf
operator computer ( sekedar mengoperasikan
), tidak masuk dalam golongan profesi jika
untuk bekerja sebagai staf operator tersebut
tidak membutuhkan latar belakang
pendidikan tertentu.
39. Adapun seorang software engineer dapat
dikatakan sebagai sebuah profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai software
engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki
pengalaman kerja di bidangnya.
Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua
karakteristik yang dimiliki oleh software engineer
sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah
profesi, yaitu :
Kompetensi
Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu
menuntut professional software engineer untuk
memperdalam dan memperbaharui pengetahuan
dan keterampilannya sesuai tuntutan profesinya.
Tanggung jawab pribadi
Yang dimaksud yaitu kesadaran untuk
membebankan hasil pekerjaannya sebagai
tanggung jawab pribadi.
40. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara baik dan benar, seorang
software engineer perlu terus
mengembangkan bidang ilmu dalam
pengembangan perangkat lunak, seperti :
Bidang ilmu metodologi pengembangan
perangkat lunak
Manajemen sumber daya
Mengelola kelompok kerja
Komunikasi
41. Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi
pembangunan bangsa maka pemearintah pun
merasa perlu membuat standarisasi pekerjaan
dibidang teknologi informasi bagi pegawainya.
Institusi pemerintah telah mulai melakukan
klasifikasi pekerjaan dalam bidang teknologi
informasi sejak tahun 1992.
Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum
dapat mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada
teknologi informasi secara umum. Terlebih lagi,
deskripsi pekerjaan masih kurang jelas dalam
membedakan setiap sel pekerjaan.
42. Pegawai Negri Sipil yang bekerja dibidang
teknologi informasi, disebut pranata computer.
Beberapa penjelasan tentang pranata computer
sebagai berikut :
Pengangkatan Pejabat Pranata Komputer
Pengangkatan Pegawai Negri Sipil dalam
jabatan Pranata Komputer ditetapkan oleh
Mentri, Jaksa Agung, Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Tertinggi / Tinngi
Negara. Pimpinan Lembaga Pemerintah
Nondepartemen dan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat 1.
43. Syarat-Syarat Jabatan Pranata Komputer
◦ Bekerja pada satuan organisasi instansi
pemerintah dan bertugas pokok membuat,
memelihara dan mengembangkan dan
mengambangkan system dan atau program
penelolahan dengan computer.
◦ Berijazah serendah-rendahnya Sarjana Muda / D3
atau yang sederajat.
◦ Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam
bidang computer dan pengalaman melakukan
kegiatan di bidang computer.
◦ Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman
dalam bidang tertentu yang berhubungan dengan
bidang computer.
◦ Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan
sekurang-kurangnya bernilai baik
44.
45. Standardisasi Profesi TI Menurut SRIG-PS SEARCC
SEARCC (South East Asia Regional Computer
Confideration) merupakan suatu badan yang
beranggotakan himpunan professional IT yang
terdiri dari 13 negara. Indonesia sebagai anggota
SEARCC telah aktif turut serta dalam berbagai
kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC.
Salah satunya adalah SRIG-PS (Special Regional
Interest Group on Profesional Standardisation),
yang mencoba merumuskan standardisasi
pekerjaan dalam dunia teknologi informasi. Model
SEARCC untuk pembagian kerja dalam lingkungan
TI merupakan model 2 dimensi yang
mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat
keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang
dibutuhkan.
46. Jenis Pekerjaan Rekomendasi SRIG-PS SEARCC
Ada beberapa pekerjaan di bidang TI yang
direkomendasikan SRIG-PS SEARCC antara lain:
Programmer
Merupakan bidang pekerjaan untuk melakukan
pemrograman komputer terhadap suatu sistem
yang telah dirancang sebelumnya.
System Analyst
Merupakan bidang pekerjaan untuk melakukan
analisis dan desain terhadap sebuah sistem
sebelum dilakukan implementasi atau
pemrograman lebih lanjut. Analisis dan desain
merupakan kunci awal untuk keberhasilan sebuah
proyek berbasis komputer.
47. Project Manager (Manajer Proyek)
Merupakan pekerjaan untuk melakukan manajemen terhadap
proyek-proyek berbasis sistem informasi. Level ini adalah
level pengambil keputusan.
Instruktur
Berperan dalam bimbingan, pendidikan dan pengarahan baik
terhadap anak didik maupun pekerja level di bawahnya.
Specialist
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan
keahlian khusus. Pekerjaan spesialis menurut model SEARCC
ini terdiri dari:
1. Data Communication
2. Database
3. Security
4. Quality Assurances
5. IS Audit
6. System Software Support
7. Distributed System
8. System Integration
48. Jika lulusan TI lebih mengincar bidang kerja yang
sesuai dengan keahliannya, yaitu Programmer dan
System Analyst, mereka harus memperhatikan
kualifikasi utama, yaitu technical knowledge dan
technical skill. Hal ini yang harus dipenuhi adalah
kemampuan analythical thinking dan orientasi
kualitas yang tinggi, ketahanan kerja dalam jangka
waktu yang lama serta perhatian terhadap detail
yang juga tinggi. Di samping dua posisi tersebut,
posisi IT sales juga merupakan salah satu posisi
yang banyak dicari perusahaan. Pada posisi sales,
para professional di bidang TI tentunya memiliki
kelebihan dengan adanya penguasaan TI yang baik
sebagai product knowledge.
49. Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk
memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk
menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau
pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar
dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih
terdapat permasalahan seperti beragamnya standar dan
sertifikasi.
Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang
resmi dari pemerintah atau dapat juga mengikuti
standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut
vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor
certification), standar industri seperti sertifikat dari
Microsoft atau Cisco merupakan standar sertifikasi yang
diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan
oleh perusahaan, bukan badan sertifikasi pemerintah.
Memang pada intinya industrilah yang mengetahui
standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.
50. Pengetahuan di bidang IT
Selain memiliki kompetensi teknis di bidang IT,
diharapkan seorang pelaku di bidang IT juga memiliki
pengetahuan tambahan yang juga berkatian dengan
bidang IT. Berikut ini adalah daftar pengetahuan bidang
IT:
1. Dasar perangkat keras. Memahami organisasi dan
arsitektur komputer.
2. Dasar-dasar telekomunikasi. Mengenal perangkat
keras komunikasi data serta memahami prinsip
kerjanya.
3. Bisnis Internet. Mengenal berbagai jenis bisnis Internet
Kompetensi dasar standar (standard core competency)
yang harus dimiliki oleh kesemua kategori lapangan
pekerjaan yaitu:
1. Kemampuan mengoperasikan perangkat keras
2. Mengakses Internet.
51. Kategori lowongan pekerjaan yang ditawarkan di
lingkungan
Penyedia Jasa Internet (PJI) atau Internet Service Provider
(ISP):
Web Developer / Programmer
1. Membuat halaman web dengan multimedia.
2. CGI programming
Web Designer
Berikut ini adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang web designer
1. Kemampuan menangkap digital image.
2. Membuat halaman web dengan multimedia.
Database Administrator
1. Database Administrator berkorelasi dengan sertifikasi
2. Kompetensi yang harus dimiliki: monitor dan
administrator database.
52. System Administrator
1. Menghubungkan perangkat keras.
2. Melakukan instalasi Microsoft Windows
3. Melakukan instalasi Linux
4. Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web
server
5. Memahami Routing
Network Administrator
1. Menghubungkan perangkat keras.
2. Administrator dan melakukan konfigurasi sistem
operasi yang mendukung jaringan.
3. Administrator perangkat jaringan.
4. Memahami Routing
5. Mencari sumber kesalahan di jaringan dan
memperbaikinya.
6. Mengelola network security.
7. Monitor dan administrator keamanan jaringan.
53. Help Desk
1. Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis
Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC.
Technical Support
Kemampuan yang harus dimiliki :
1. Menghubungkan perangkat keras.
2. Melakukan instalasi Microsoft Windows
3. Melakukan instalasi Linux
4. Mencari sumber kesalahan di jaringan dan
memperbaikinya.
5. Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis
Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC.
6. Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server,
web server
54. Sertifikasi Java
Sun menawarkan tiga jenjang sertifikasi bagi
programmer Java. Dari tingkat dasar ke advanced
jenjang tersebut adalah: Sun Certified Programmer
(sertifikasi paling dasar ), Sun Certified Developer,
dan Sun Certified Architect. Setiap jenjang
sertifikasi membutuhkan jenjang sebelumnya.
Contoh, untuk mengambil sertifikasi Developer
Anda harus memiliki sertifikasi Programmer.
55. Sertifikasi Oracle
Sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi
yang paling populer dan banyak dicari. Laporan
IDC Certified Report 2002 menyebutkan bahwa
sertifikasi Oracle adalah kualitas yang paling
dicari oleh pasar TI. Untuk memenuhi kebutuhan
industri akan berbagai spesialisasi keahlian
dalam menggunakan teknologi Oracle, Oracle
saat ini menawarkan tiga jenis sertifikasi, yaitu :
Oracle Certified DBA, Oracle Certified Developer,
dan Oracle9iAS Web Administrator. Setiap jalur
sertifikasi dirancang untuk menguji penguasaan
pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan teknologi Oracle untuk suatu
bidang kerja tertentu seperti developer,
administrator, atau Web server administrator.
56. Sertifikasi Cisco
Cisco merupakan pemegang pangsa pasar terbesar
di bidang jaringan sampai saat ini. Cisco memiliki
tiga jenjang sertifikasi, yaitu Associate,
Professional, dan Expert. Jenjang sertifikasi Cisco
secara umum meliputi Cisco Certified Network
Associate (CCNA), Cisco Certified Network
Professional (CCNP), dan Cisco Certified
Internetworking Expert (CCIE). Selain tiga jenjang
umum tersebut, Cisco juga memiliki jalur
spesialisasi, seperti network design, security, dan
business networking. Beberapa jenis sertifikasi
untuk jalur spesialisasi ini di antaranya adalah
Cisco Certified Designing Associate (CCDA), Cisco
Certified Designing Professional (CCDP), dan Cisco
Security Specialist 1 (CSS1), dan lain sebagainya
57. Sertifikasi Microsoft Project
Ujian sertifikasi Office Specialist untuk
Microsoft Project difokuskan pada
kemampuan menggunakan berbagai
toolMicrosoft Project dalam pelaksanaan
berbagai tahapan proyek, seperti
perencanaan proyek, kustomisasi grafik dan
laporan kemajuan proyek, dan memfasilitasi
berbagai kegiatan kolaborasi dan komunikasi
tim.
58. Hambatan Pelaksanaan Sertifikasi
Beberapa alasan yang dapat menghambat keputusan
pengambilan sertifikasi antara lain:
Biaya yang mahal
Sekali mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikasi
yang bertaraf international, dibutuhkan biaya ± 150
USD. Itu pun belum tentu lulus. Jika tidak lulus, harus
mengulang pada periode berikutnya. Jika dua kali ujian
tetap tidak lulus maka ujian selanjutnya hanya boleh
diikuti satu tahun kemudian.
Kemampuan yang kurang memadai terhadap
penguasaan materi sertifikasi.
Dibutuhkan juga pengetahuan dan kemampuan di atas
rata-rata di bidang TI untuk bisa dinyatakan layak
menyandang sertifikasi internasional tersebut. Oleh
karena itu, sertifikasi sebaiknya dilakukan oleh orang
yang benar-benar siap dan menguasai dengan baik
bidang sertifikasi tersebut.
59. Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan
Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK) didirikan pada tanggal 1
Mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya
pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi
informasi dan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan
adanya kebutuhan tenaga kerja profesional maka dibutuhkan
pengakuan kompetensi para tenaga profesional baik nasional
ataupun internasional. Pengakuan tersebut bisa diperoleh jika
telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan
komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi
dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari
BNSP (Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor
19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian
bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar
kompeten dalam bidang kompetensinya.
60. Untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga
yang kompeten di bidang teknologi informasi dan
telekomunikasi baik secara Nasional dan
Internasional maka LSP TIK juga beracuan pada
standar Internasional, dengan adanya dukungan
Standar kompetensi Internasianal dari Microsoft,
Adobe, dan Oracle
61. Dalam pembuktian kompetensi, LSP TIK membagi
menjadi beberapa profesi yang secara umum
adalah :
1. Kompetensi profesi Programming .
2. Kompetensi profesi Networking.
3. Kompetensi profesi Aplikasi Perkantoran.
4. Kompetensi profesi Desain Grafis.
5. Kompetensi profesi Multimedia.
62. KOMPETENSI PROFESI PROGRAMMING.
Dalam Uji kompetensi Programming diperuntukkan kepada
para profesinoalisme dalam bidang programming baik yang
bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi
programming secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji
kompetensi programming adalah :
* PRACTICAL PROGRAMMER
* JUNIOR PROGRAMMER
* PROGRAMMER
* SENIOR PROGRAMMER
* ANALYST PROGRAMMER
* JUNIOR WEB PROGRAMMER
* WEB PROGRAMMER
* WEB MASTER
* JUNIOR DATABASE PROGRAMMER
* DATABASE PROGRAMMER
* SENIOR DATABASE PROGRAMMER
* JUNIOR MULTIMEDIA PROGRAMMER
* MULTIMEDIA PROGRAMMER
* QUALITY ASSURANCE
63. KOMPETENSI PROFESI NETWORKING.
Dalam Uji kompetensi Networking diperuntukkan
kepada para profesinoalisme dalam bidang
networking baik yang bekerja pada instansi
ataupun yang menekuni profesi networking secara
perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa
mengikuti uji kompetensi networking adalah :
* TECHNICAL SUPPORT
* JUNIOR NETWORK ADMINISRATOR
* NETWORK ADMINISTRATOR
* SENIOR NETWORK ADMINISTRATOR
* JUNIOR SYSTEM ADMINISRATOR
* SENIOR SYSTEM ADMINISRATOR
64. KOMPETENSI PROFESI APLIKASI PERKANTORAN.
Dalam Uji kompetensi Aplikasi Perkantoran bukan hanya
diperuntukkan kepada para profesinoalisme yang langsung
berkaitan dengan aplikasi perkantoran, tetapi kepada seluruh
profesonalisme lain yang dalam kebutuhannya juga
menggunakan aplikasi perkantoran dalam kegiatannya baik
yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi
secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji
kompetensi aplikasi perkantoran ini adalah :
* ACCOUNTAN
* ADMINISTRASI
* BASIC HELP DESK
* HELP DESK
* PROGRAMER dengan ADVANCE OFFICE
Secara level tingkatan untuk Aplikasi Perkantoran , adalah :
* Basic.
* Advance.
* Specialist. (penggunaan aplikasi perkantoran untuk hal-hal
kusus, misalkan programmer denga menggunakan macro
programming dalam aplikasi perkantoran).
65. KOMPETENSI PROFESI DESAIN GRAFIS.
Dalam Uji kompetensi Desain Grafis diperuntukkan
kepada para profesinoalisme dalam bidang Desain
Grafis baik yang bekerja pada instansi ataupun
yang menekuni profesi Desain Grafis secara
perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa
mengikuti uji kompetensi Desain Grafis adalah :
* DESAINNER
* KARTUNIS
* LAYOUTER
* EDITOR
* PHOTOGRAPHER
66. KOMPETENSI PROFESI MULTIMEDIA.
Dalam Uji kompetensi Multimedia diperuntukkan
kepada para profesinoalisme dalam bidang
Multimedia baik yang bekerja pada instansi
ataupun yang menekuni profesi Multimedia secara
perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa
mengikuti uji kompetensi Multimedia adalah :
* ANIMATOR
* TV PRODUSER
* KAMERAMEN
* PEMBUAT NASKAH FILM
* DUBBER
* DLL