SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
Baixar para ler offline
1. POTENSI DAN PROSPEK IKAN LELE DI BANGKA
Nilai Gizi Ikan Lele
Lele atau ikan keli atau catfish, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar.
Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta
memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula
apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan
kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan
pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan),
ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia). Dalam bahasa Inggris
disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya,
Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk
pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.
Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk,
sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar,
misalkan di got-got dan selokan. Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak
mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan
berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim
penghujan.
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang.
Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap
dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak,
sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.
Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk
menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang
tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-

1
tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi.
Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa
hari dengan maksud untuk membersihkannya.
Ikan lele memiliki kandungan Gizi sebagai berikut:
Kalori

: 217

Protein

: 26.7g

Karbohidrat : 0.0g
Lemak

: 11.5g

Selenium (20.7mcg), dan Vitamin B12 (4mcg)
Kalium (459mg), dan Niacin (3.6mg)
Berdasarkan Departemen Pertanian Amerika Serikat

(USDA), ikan lele

merupakan "sumber yang sangat baik" dari nutrisi tertentu menyediakan 20% atau
lebih dari nilai harian yang dianjurkan.
Ketika dimasak (panas kering), lele alam memberikan 0,333 gram omega-3
asam lemak, berasal dari EPA (0.1g), DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100
gram ikan lele. Sedangkan ikan lele hasil budidaya memberikan 0,259 gram
omega-3 asam lemak, berasal dari EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA
(0.082g), per 100 gram ikan lele.
Manfaat Ikan Lele
Selain sebagai bahan makanan konsumsi, ikan lele memiliki berbagai
manfaat lainnya. Diantaranya adalah :
Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas
hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami
ikan lele.
Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk
mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung
berdarah, kencing darah dan lain-lain.

2
Nilai gizi ikan lele termasuk tinggi dan baik untuk kesehatan karena
tergolong makanan dengan kandungan lemak yang relatif rendah dan
mineral yang relatif tinggi. Dalam setiap 100 gram, kandungan lemak ikan
ini hanya dua gram, jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi (14
gram), apalagi daging ayam (25 gram).
Selain kaya zat gizi, lele juga membantu pertumbuhan janin dalam
kandungan dan sangat baik bagi jantung karena rendah lemak.

Potensi ikan lele di Bangka
Berdasarkan Lembaga Pengembangan Bisnis dan Investasi Daerah (12
November 2011), kebutuhan ikan lele jumbo di Kabupaten Bangka Tengah,
Provinsi Bangka Belitung dilaporkan mengalami peningkatan dengan kebutuhan
rata-rata 500 kilogram per hari, hampir dua kali lipat jika dibanding beberapa bulan
lalu. Menurut dia, tingginya kebutuhan ikan lele karena semakin banyaknya
masyarakat yang mulai beralih dari konsumsi ikan laut menjadi ikan air tawar
dengan berbagai alasan. Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan ikan lele
jumbo di para pelaku usaha tersebut harus mendatangkan dari luar daerah seperti
Provinsi Sumatera Selatan dan daerah penghasil lainnya.
Kebutuhan lele jumbo di Bangka diperkirakan pada Desember 2011 hingga
Maret 2012 akan meningkat, karena cuaca buruk, sehingg banyak nelayan tidak
bisa melaut. Selain itu, menurut dia, rusaknya ekosistem laut karena aktivitas
penambangan bijih timah, sehingga wilayah tangkap ikan semakin jauh.
Permintaan yang selalu tinggi menjadikan ikan lele di Bangka memiliki nilai
ekonomis lebih tinggi dibandingkan daerah lain seperti di Jawa dan Sumatera.
Harga ikan lele konsumsi rata-rata di pulau Bangka adalah Rp20.000,- setiap kg.
Harga ini dua kali lipat harga ikan lele di pulau Jawa dan Sumatera. Harga yang

3
tinggi ini memungkinkan pembudidaya ikan lele dapat memperoleh keuntungan
yang lebih besar.

Prospek Usaha Ikan Lele di Bangka
Secara umum, analisa usaha budidaya ikan lele di kolam terpal di Bangka
adalah sebagai berikut :
A. Biaya Investasi
1. 3 terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 250.000,- = Rp. 750.000,2. Selang 15 meter @Rp.2.500,-

= Rp. 37.500,-

3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,-

= Rp. 20.000,-

4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,-

= Rp. 5.000,-

Jumlah

= Rp. 812.500,-

B. Biaya Produksi
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,2. Pakan selama 3 bulan

= Rp. 600.000,-

3. Obat-obatan selama 3 bulan

= Rp.

4. Tenaga Kerja

50.000,-

= Rp. 900.000,-

6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.812.500 : 10 = Rp. 81.250,5. Biaya lain-lain

= Rp. 100.000,-

Jumlah

= Rp.3.231.250,-

Perkiraan Hasil Panen :
70%

x

5000

:

7

=

500

kg

x

Rp.

15000

=

Rp.

7.500.000,-

Pendapatan = Rp. 7.500.000 – 3.231.250
= Rp. 4.268.750,-

4
2. TEKNIK BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

Teknologi budidaya ikan dengan kolam terpal antara lain adalah untuk :
Meningkatkan pemanfaatan lahan kering yang biasanya digarap sekali
setahun dengan komoditas tertentu saja menjadi lahan produktif sepanjang
tahun dengan komoditasnya beraneka ragam,
Meningkatkan pendapatan petani/pengelolanya dengan melakukan beberapa
difersikasi usaha antara lain budidaya ikan, peternakan dan budidaya tanaman
dalam satu unit lahan,
Meningkatkan pendapatan petani/pengelola karena kolam terpal sangat
efektif dan efisiensi dan dapat disinergikan dengan kegiatan lainnya;
Dapat menghemat air karena terpal adalah bahan yang kedap air;
Menghemat biaya produksi dengan memanfaatkan pakan alami berupa sayur
dan dedaunan yang ada disekitarnya;
Menghemat pupuk untuk pertanian karena air buangan limbah dan kegiatan
budidaya ikan mengandung pupuk organik

Sejarah diciptakannya kolam terpal
Di daerah Kabupaten Sumbawa Barat dan Pulau Sumbawa pada umumnya
merupakan dacrali dengan curah hujan yang relative sedikit. Banyak lahan tidur
dan lahan kering yang tidak tergarap akibat kurangnya air untuk kegiatan
pertanian. Dengan melihat kenyataan yang demikian, maka dilakukan usaha
menghidupkan kegiatan pertanian dengan membuat tendon air untuk mengatasi
kekurangan air dengan menggunakan terpal sebagai penampungan air yang akan
digunakan mengairi tanaman. Adapun sumber air digunakan sumur galian dan

5
sumur bor. Air yang ada di dalam terpal digunakan untuk memelihara ikan lele
dumbo. Sisa buangan/limbah tendon sudah melalui proses penyuburan secara
alami dari hasil metabolisme ikan, hancuran pakan ikan berupa dedaunan dan
kotoran ayam yang ada di atas kolam dialirkan pada lahan pertanian merupakan air
yang mengandung pupuk organic yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Teknologi budidaya ikan dengan menggunakan plastic atau terpal
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perikanan, dibeberapa daerah
sudah banyak diterapkan teknologi kolam plastik. Ada beberapa perbedaan kolam
terpal yang lazim digunakan pada umumnya yaitu terletak pada lokasi dan
kegunaannya. Tendon air yang kini diterapkan bisa digunakan pada lahan kering
dengan pemanfaatan limbah buangan atau limpasan airnya dapat digunakan untuk
mengairi lahan pertanian. Teknologi tendon air ini disinergikan dengan kegiatan
pertanian hortikultura yang dapat menghasikan produk pertanian yang tinggi dan
ramah lingkungan.
Berawal dari penerapan konsep pertanian terpadu (integrated farming) di
lahan marginal (kering), dimana dalam satu unit lahan pertanian dapat
diaplikasikan beberapa kegiatan antara lain kegiatan pertanian tanaman pangan,
kegiatan budidaya perikanan (pembesaran lele) dan kegiatan peternakan dengan
memelihara ayam diatas kolam terpal atan dikenal LONGYAM (kolong ayam).
Semua sub kegiatan merupakan mata rantai yang saling terkait dan saling
membutuhkan (bersimbiosis) satu sama lainnya. Penerapan pertanian terpadu
terutama pada lahan yang kekurangan air sangat bermanfaat bagi petani dan
memberikan keuntungan ganda.
Keunggulan teknologi kolam terpal/tendon air
•

Dapat diaplikasikan pada lahan kering

•

Mudah dan murah dilakukan oleh petani

6
•

Kolam terpal dapat disinergikan dengan kegiatan pertanian tanaman dan
peternakan sistem longyam

•

Kolam terpal ini sangat efisien dengan menerapkan konsep pertanian terpadu
(intergrated farm) yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani
pengelolanya

•

Budidaya ikan tandon air ini bersimbiosis, saling membutuhkan antara
kegiatan satu dengan Iainnya

•

Hemat air dan hemat biaya dengan sistem pinjam air yang sesunggühnya
digunakan untuk kegiatan pertanian

•

Salah satu penerapan pertanian organik ramah lingkungan.

Metode Pembuatan Kolam Terpal
A. Deskripsi alat dan bahan
No.

Jenis alat/bahan

1.

Volume

Kegunaan

Alat-alat
o Palu

•

Memasang pancang

o Gergaji

•

Pemotong

•

Pemotong/belah bambu

•

Gali saluran dan pematang

•

Gali saluran dan pematang

•

Menaikkan air dari sumur bor

o Parang

1 buah

o Sekop
o Mesin

pompa

air

kekuatan 5,5 pk
2. Bahan
o Terpal 4 x 6 m

1 buah

•

Sebagai wadah kedap air

o Dinding bambu

2 buah

•

Pelindung terpal dari luar

o Patok kayu

24 btg

•

Penguat/penahan terpal

o Bambu gunung

6 btg

•

Sebagai les dan penguat

o Potongan pipa PVC

1 buah

dinding bamboo

7
o Karet ban motor
o Paku 7 cm

•

o Tali nylon 4 mm

•

Pengikat terpal dengan PVC

•

1 buah

Katup pembuangan air

Penguat

1 meter

pancang

dengan

dinding
•

1 kg

Pengikat terpal bagian atas
Sebagai saringan pipa buang

25 m

B. Urutan dan tata cara pembuatan
Ada dua model kolam terpal yang dapat dibuat menurut lokasi dan
kemudahan dalam mendapatkan bahan bakunya yaitu:
a) Model kolam terpal dinding pancang
Cara pembuatanya adalah:
1.

Sebelum membuat kolam terpal terlebih dahulu ditentukan terlebih dahulu
lokasi yang tepat dalam membuatnya. Yang harus diperhatikan tingkat
kemiringan lahan, sehingga dapat dengan mudah untuk mengalirkan air ke
lahan pertanian. Kolam terpal sebaiknya dibangun di atas lahan yang agak
tinggi dan tidak jauh dari sumber air (sumur yang dibuat)

2.

Sebelum dibuat kolam terpal harus sudah ada sumur bor diameter 6 inchi
atau sumur gali

3.

Fasiitas yang lain adalah mesin pompa air bensin/solar dengan kekuatan
5,5 pk dengan pipa sedot berdiameter 2-3 inchi

4.

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu: alat-alat berupa
parang, gergaji, palu, cangkul, sekop dll

8
5.

Siapkan bahan berupa terpal, kayu patok, dinding bambu ukuran 1 m x 6
m sebanyak 2 buah, pipa paralon diameter 2-3 inchi. Dengan panjang 25
cm, paku dan tali nylon

6.

Ratakan tanah dasar yang akan dibuat kolam dengan cangkul dan sekop,
buanglag kerikil atau bekas akar kayu yang dapat membuat terpal bocor

7.

Ukur lokasi berbentuk segi empat menurut ukuran terpal jika ukuran
terpal berukuran 7 x 9 meter maka ukuran dasamya yang harus dibuat
adalah 6 x 8 meter dikurang dengan ketinggian terpal 1 meter

8.

Pasang patok kayu tegak lurus/vertical dengan menggali atau dipukul
dengan palu sampai betul-betul kuat untuk menahan tekanan air nantinya

9.

Potong dinding menurut ukuran tinggi kolam yaitu 1 meter dengan
panjang 6 meter jika kurang bisa disambung

10. Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku atau dinding tidak ada
yang menonjol agar terpal yang akan dipasang tidak mudah robek
11. Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam kemudian pasang bambu
di atas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan tali nilon tidak
terlalu kencang agar elastis jika diisi air
12. Lubang sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk tidak bocor terpal
diikat dengan ban motor sampai kencang
13. Buatlah saluran keliling
14. Pasang saringan pada pipa pembuangan, kolam terpal siap diisi dengan air
dan beberapa hari kemudian kolam siap ditebar ikan lele

9
b) Model kolam terpal pematang tanah
1. Persiapan sama dan poin 1 s/d 4
2. Ukur lahan yang akan dibuat kolam, kemudian bersihkan dan ratakan
dasamya
3. Buat profil dari bambu dan tali ukur lebar dan tinggi (lebar bawah pematang
1-1,5 meter lebar atas 50-75 cm dengan ketinggian 1 meter pematang yang
akan dibuat jika ukuran terpal 7 x 9 meter maka lebar kolam yang dibuat
adalah 6 x 8 meter dengan ketinggian pematang 75 cm
4. Setelah dibuat propilnya maka mulai pematang dibuat dengan mengambil
tanah urukan dan luar kolam dan galian saluran keliling sampai ketinggian
75 cm
5. Pasang terpal dengan tinggi 75 cm sedangkan sisa terpal sepanjang 25 cm
diletakkan mendatar di atas pematang
6. Tutup lagi atas terpal dengan tanah berumput sampai ketinggian satu meter
7. Lubangi sudut terpal bagian bawah dan pasangkan pipa paralon lalu diikat
kuat dengan karet ban motor
8. Pasang saringan pada pipa pembuangan dan kolam siap diisi air dan ditebar
ikan lele

C. Cara Membuat Lubang Saluran Outlet pada kolam terpal
Dapat digunakan pipa paralon (PVC) berdiameter 1,5" (inch) sepanjang 1
meter dengan sok penyambung yang sesuai untuk pipa paralon tersebut. Tentu saja
Anda dapat menggunakan diameter dan ukuran panjang pipa paralon (PVC) serta
sok penyambung yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan.

10
1. Siapkan beberapa alat dan bahan sebagai berikut.
o 1 pipa paralon (PVC) type D berdiameter 1,5" sepanjang lk 1 m atau
lebih (sesuaikan dengan kebutuhan)
o 1 sok penyambung untuk pipa PVC 1,5". Pilihlah sok penyambung
yang berkualitas baik
o 1 sok penutup, sesuai ukuran pipa PVC 1,5"
o 1/2 lembar kertas gosok (amplas/ amril), pilihlahtype yang sedikit
kasar (No 1 atau 1 1/2)
o 1 mata gergaji besi
o 1 mata pisau/ cutter (ukuran sedang) dan juga lembaran terpal yang
akan Anda gunakan sebagai media (kolam) pemeliharaan ikan
2. Dengan menggunakan gergaji besi, bagilah ujung pipa paralon menjadi dua
bagian yang sama, searah panjang pipa sepanjang kira-kira 8-10 cm.
3. Sisipkan bagian ujung lembaran amplas pada lubang yang dibuat
sebelumnya dan putarlah lembaran amplas tersebut mengelilingi ujung pipa
paralon sehingga terbalut sempurna.
4. Ujung pipa paralon yang telah terbalut amplas kemudian dimasukkan ke
lubang sok penyambung. Lakukan secara perlahan dan hati-hati sehingga
tidak terjadi sobekan atau lipatan pada kertas amplas tersebut.
5. Putarlah ujung pipa berikut amplas pembalutnya di dalam lubang sok
penyambung, pastikan putaran pipa adalah searah dengan proses pembalutan
amplas. Lakukan beberapa putaran hingga diperoleh tingkat kekasaran yang
merata pada sisi dalam lubang sok. Jika sudah, cabutlah pipa paralon berikut
ampas dari lubang sok penyambung tersebut dengan sedikit tarikan sambil
tetap mempertahankan arah putaran.
6. Lepaskan amplas dari ujung pipa paralon (PVC)kemudian letakkan lembaran
terpal secara tegak lurus pada ujung pipa paralon (PVC) pada lokasi dimana

11
lubang pembilas pada terpal akan dibuat kemudian pada sisi terpal yang
berlawanan dipasang sok penyambung (yang sisi/ bagian dalamnya telah
dikasarkan) lalu tekanlah sok secara perlahan hingga pipa paralon dan
lembaran terpal masuk ke dalam lubang sok. Agar diperoleh sambungan
yang

benar-benar rapat, proses penekanan dapat dibantu dengan

memukulkan sebatang kayu pada permukaan sok secara perlahan agar
bagian terpal yang berada dalam jepitan sok dan pipa PVC tidak sampai
cacat/ sobek.
7. Buatlah sayatan pada berbentuk 'cross' atau 'X' pada permukaan terpal
dengan menggunakan ujung pisau tajam (cutter) secara hati-hati. Usahakan
setiap ujung sayatan tidak sampai menyentuh bagian tepi sisi dalam sok
penyambung. Potonglah bagian terpal di sekeliling sisi dalam sok
penyambung dengan menggunakan pisau (cutter) hingga diperoleh lubang
yang rapi.
D. Cara memelihara ikan dengan kolam terpal
Adapun cara menggunakan kolam terpal antara kolam dengan menggunakan
pancang dinding dan yang menggunakan pematang tanah sama saja dan kegiatan
yang diuraikan adalah kegiatan yang berhubungan dengan budidaya ikan saja:
1.

Sediakan peralatan berupa mesin pompa air, kernudian naikkan air ke
dalam terpal sampai setengahnya

2.

Jika masih baru digunakan maka biarkanlah air sampai beberapa hari,
kemudian air dibuang untuk menghilangkan bau terpal

3.

Kolam diisi dengan air lagi sampai setengahnya, biarkan beberapa
harilalu buanglah air sampai kering

4.

Pasanglah saringan pada saluran pembuangan

5.

Isi air kolam sampai setengahnya atau sekitar 40 cm, biarkan 3-4 hari

12
6.

Tebarlah benih ikan lele dumbo ukuran 3-5 cm atau 5-8 cm dengan padat
tebar untuk kolam ukuran 6 x 8 m sebanyak 1000 ekor

7.

Penebaran dilakukan pagi atau sore hari agar tidak stress

8.

Pemeliharaan dilakukan pemberian pakan buatan berupa pelet selama 1
bulan tanpa pakan tambahan dengan dosis 5 sampai 10% dan berat total
ikan

9.

Pergantian air dilakukan sesering mungkin atau minimal 2 kali seminggu.
Air yang diganti biasanya 50% dan air yang ada di dalam kolam

10.

Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan dikurang menjadi 3% per
hari dengan memberikan pakan tambahan berupa daun dan sayuran yang
ditanam di sekitar kolam

11.

Untuk melihat pertumbuhan ikan dilakukan sampling seminggu sekali
caranya dengan mengambil 10% dan populasi ikan dan ditimbang
hasilnya dirata-rata kemudian dikalikan dengan jumlah ikan yang ada
maka akan diketahui jumlah berat ikan di dalam kolam dan prosentase
jumlah pakan yang akan diberikan

12.

Apabila terinfeksi penyakit cacar atau bercak, borok maka dilakukan
pemanenan ikan yang sakit direndam dengan larutan PK 0,1 ppm atau
secara alami diobati dengan daun pepaya dan sedikit garam dapur dan
lakukan pergantian air sering mungkin. Untuk mencegah terjangkitnya
penyakit jamur dapat diberikan pakan alami berupa daun pepaya pada
ikan

13.

Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan makanan dengan
melakukan panen selektif, jika mempunyai kolam lebih dari satu maka
ikan dipindahkan berdasarkan ukuran yang besarnya sama.

14.

Setelah umur 2,5 bulan atau 3 bulan maka ikan dapat dipanen dengan
ukuran 200 gram/ekor

13
3. MERAMU PAKAN UNTUK PEMBESARAN IKAN LELE
Komponen biaya paling tinggi dalam industri peternakan dan perikanan
adalah pakan. Apabila peternak menggunakan pakan buatan dari toko, nilainya
bisa mencapai 70% dari seluruh komponen biaya. Saat ini harga pakan buatan
sudah sekitar Rp 10.000,- per kg. Karenanya, para peternak lele biasanya memilih
menggunakan pakan ramuan sendiri hingga marjin yang diperoleh bisa lebih besar
dibanding penggunaan pakan buatan pabrik.
Biasanya, para peternak akan meramu pakan yang terdiri dari dedak halus
(bekatul) 20%, ampas tahu 20%, menir atau jagung giling 20%, dan ayam broiller
mati yang dibeli borongan di peternakan ayam atau ikan rucah yang dibeli di
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 35%, tepung tapioka 5% dan vitamin C
serta B Complex. Ayam broiller atau ikan tadi dibersihkan dan hanya diambil
dagingnya. Berikut teknik pembuatan pakan ikan lele.
IDENTIFIKASI & PEMILIHAN BAHAN BAKU BUATAN
Dalam membuat pakan buatan untuk ikan, hal pertama yang harus
dipertimbangkan, adalah persyaratan bahan baku untuk pakan, yaitu :
1. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia. Bila
manusia banyak membutuhkannya, bahan baku ini tidak boleh diberikan
kepada ikan.
2. Bahan baku ini harus tersedia dalam waktu lama, atau ketersediaannya harus
kontinyu. Bahan baku yang pada suatu saat ada dan kemudian lenyap, harus
dihindari. Padi yang diproduksi secara massal dan nasional, tentu
menyebabkan ketersediaan dedak dan bekatul untuk ternak juga melimpah
ruah. Sebaliknya untuk bahan baku yang diproduksi secara terbatas, juga akan
menghasilkan bahan secara terbatas pula.

14
3. Harga bahan baku; walaupun bisa digunakan, tapi bila harganya mahal maka
penggunaan bahan atau peran bahan baku itu sebagai bahan baku sudah
tersisihkan. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku itu harus dinilai dari
manfaat bahan itu, yang merupakan cermin dari kualitas bahan tersebut.
Tepung ikan, misalnya harganya memang mahal, tetapi bila dibandingkan
dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya,
maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.
4. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting lainnya. Walaupun
harganya murah, banyak terdapat di Indonesia, dan ketersediaannya kontinyu,
tetapi bila kandungan gizinya buruk, tentu bahan baku ini tidak dapat
digunakan.
Khusus untuk ikan, pakan buatan yang diberikan dapat dikatagorikan menjadi :
1. Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang berasal dari hewan yang
berukuran renik sampai ukuran beberapa centimeter yang di kultur atau
dikumpulkan dari alam; contohnya adalah Artemia, Daphnis dan Cacing
Sutra. Pakan alami ini dapat juga berasal dari tumbuhan, misalnya
fitoplankton dan daun talas.
2. Pakan lembek, merupakan cincangan ikan-ikan rucah dan cumi-cumi yang
langsung diberikan kepada ikan. Daya tahan pakan lembek ini 2 – 3 hari
dalam lemari pendingin.
3. Pakan kering lengkap, merupakan pakan berbentuk pelet, “flake” dan
“crumble” dengan kadar air rendah sehingga daya tahannya bisa 3 – 4 bulan
dan kandungan gizinya cukup lengkap karena dibuat sesuai dengan
kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam.
Dalam bab ini, bahan baku akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan
baku nabati dan bahan baku hewani. Banyak sekali bahan baku nabati yang dapat
diberikan kepada unggas, bahan baku nabati inilah, yang menyebabkan harga

15
pakan menjadi dapat ditekan. Dari sekian banyak bahan baku nabati, 70 – 75%
merupakan biji-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industri makanan, dan
sisanya hijauan sebagaimana layaknya bahan pakan yang berasal dari biji-bijian,
bahan pakan nabati ini sebagian besar merupakan sumber energi yang baik, tetapi
karena asalnya dari tumbuhan, kadar serat kasarnya tinggi. Sebagai sumber
vitamin, beberapa bahan berbentuk bijian atau olahannya tidaklah mengecewakan.

Bahan Baku Nabati
1. Jagung kuning
Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu
jagung putih dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan
jagung putih jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku
ternah dan ikan yang popular digunakan di Indonesia dan di beberapa negara.
Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan
sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), seperti
yang terlihat pada tabel 1, bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama
lysin dan triptofan.

16
2. Dedak halus
Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi
manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung
bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup
beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak.

Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung
kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan.
Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak
mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.

17
3. Minyak Nabati
Penggunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan yang membutuhkan
pasokan energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati
yang digunakan hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak
mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau
sawit pada umumnya berkisar antara 2 – 6 %.
4. Hijauan
Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata
sampai batasan tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung
ikan. Hijauan yang dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan
digunakan harus diolah terlebih dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas
matahari) tapi tidak boleh merusak warna, lalu penggilingan dan pengayakan.

Bahan Makanan Hewani
1. Tepung Ikan
Berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa
pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya beragam, tapi
pada umumnya berkisar antara 60 – 70%. Tepung ikan merupakan pemasok lysin
dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku
nabati. Mineral kalsium dan fosfornya pun sangat tinggi, dan karena berbagai
keunggulan inilah maka harga tepung ikan menjadi mahal.

2. Tepung Darah
Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak digunakan oleh pabrik
pakan, karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas “religius”
dan “dampak kesehatan”. Baik buruknya tepung darah yang digunakan sebagai

18
bahan baku dari segi kesehatan, tergantung pada bagaimana bahan itu diperoleh
dari rumah potong hewan. Bila berasal dari penampungan yang bercampur
kotoran, tentu bahan ini tidak layak digunakan, tapi bila berasal dari penampungan
yang bersih, maka tepung ini memenuhi syarat sebagai bahan baku pakan
3. Sisa Potongan Rumah Jagal/Tepung Tulang
Berasal dari tulang-tulang dengan sedikit daging yang melekat, kemudian
dikeringkan dan digiling, di pasaran biasa disebut tepung tulang. Bahan ini dapat
digunakan antara 2,5 – 10% dalam formula pakan dan lebih bersifat sebagai
pendamping tepung ikan. Bila digunakan berlebihan, tentu tidak menguntungkan,
karena kalsium akan terlalu banyak sehingga menurunkan selera makan.
4. Tepung Bulu Terolah
Tepung bulu diperoleh dengan merebus bulu unggas dalam wadah tertutup dengan
tekanan 3,2 atmosfer selama 45 menit dan dikembalikan lagi pada tekanan normal,
setelah itu dikeringkan pada temperatur 60oC dan digiling hingga halus. Tepung
bulu mempunyai energi metabolis 2354 kal/kg dan asam amino tersedia sebesar
65% dan penggunaannya maksimal 10%.
5. Limbah Unit Penetasan Ayam
Dalam penetasan telur ayam ras, ada telur-telur yang tidak bertunas atau bertunas
tapi mati, yang biasanya menjadi limbah. Limbah unit penetasan ini akan berguna
sekali untuk makanan unggas dan ikan.

Gizi Pakan Ikan
Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizi tertentu untuk
kehidupannya, yaitu untuk menghasilkan tenaga, menggantikan sel-sel yang rusak
dan untuk tumbuh. Zat gizi yang dibutuhkan adalah : protein, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral dan air.

19
A. Protein
Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan maupun
untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal tumbuhtumbuhan), lebih sulit
dicernakan daripada protein hewani (asal hewan), hal ini disebabkan karena protein
nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar dicerna.
Pada umumnya, ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewanhewan ternak di darat (unggas dan mamalia). Selain itu, jenis dan umur ikan juga
berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora membutuhkan protein yang
lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara
keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20 – 60%, dan
optimum 30 – 36%. Protein nabati biasanya miskin metionin, dan itu dapat
disuplau oleh tepung ikan yang kaya metionin.

B. Lemak
Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensialnya yaitu
asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain
asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensial ini banyak
terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi

dll. Kandungan lemak sangat

dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga
lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 – 18%.

C. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati.
Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10 – 50%. Kemampuan
ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk
menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilase). Ikan karnivora biasanya

20
membutuhkan karbohidrat sekitar 12%, sedangkan untuk omnivora kadar
karbohidratnya dapat mencapai 50%.

D. Vitamin
Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya adalah nafsu makan
hilang, kecepatan tumbuh berkurang, warna abnormal, keseimbangan hilang,
gelisah, hati berlemah, mudah terserang bakteri, pertumbuhan sirip kurang
sempurna, pembentukan lendir terganggu dll. Agar ikan tetap sehat, suplai vitamin
harus kontinyu, tapi kebutuhan akan vitamin dipengaruhi oleh ukuran ikan, umur,
kondisi lingkungan dan suhu air.

E. Mineral
Mineral adalah bahan an-organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk
pembentukan

jaringan

tubuh,

proses

metabolisma

dan

mempertahankan

keseimbangan osmotis. Mineral yang penting untuk pembentukan tulang, gigi dan
sisik adalah kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium,
kalium, klor, boron, alumunium, seng, arsen, dll. Makanan alami biasanya telah
cukup mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam
air. Namun pada umumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh
karena itu, beberapa macam mineral yang penting perlu kita tambahkan pada
proses pembuatan pakan.
Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan
buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya : antioksidan, perekat dan
pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin
E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA dan lain-lain dengan penggunaan 150 – 200
ppm. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin,
tepung kanji, tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10%. Bahan

21
perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang, sebab pakan udang
harus mempunyai ketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air.
Sebagai pelezat, pada umumnya dipakai garam dapur sebanyak 2%.

FORMULASI PAKAN IKAN
Metoda Menghitung Kebutuhan Bahan Baku
Sebelum mulai menghitung, harap diingat bahwa suatu bahan baku disebut
bahan sumber protein apabila kadar proteinnya > 20%. Karena harga protein
paling mahal, maka yang pertama dihitung adalah protein, sedangkan yang lainnya
menyesuaikan, misalnya dengan menambahkan sumber energi. Yang paling mudah
adalah menggunakan metoda “Bujung Sangkar”.

Sebagai contoh, akan disiapkan pakan ikan mas dengan 27% protein, dari bahan
dedak dan bungkil kedelai. Untuk membuat pakan ikan mas 27% protein sebanyak
100 kg, kita
harus mencampur dedak

: 17/35,8 = 47,5% x 100 = 47,5 kg

bungkil kedelai

: 18,8/35,8 = 52,5% x 100 = 52,5 kg

22
Kebutuhan alat pembuatan pakan Kebutuhan
ikan :

Bahan

pembuatan

pakan ikan :

1. Baskom

1. Daging ikan giling 50%

2. Ayakan / saringan

2. Dedak / bekatul 45%

3. Pengilingan

3. Minyak ikan 1%

4. Kompor

4. Vitamin/mineral 2%

5. Dandang

5. Tepung sagu 5%

6. Pisau

Sehingga untuk membuat 1 kg pakan ikan dibutuhkan : Daging ikan giling 500
gram, dedak 450 gram, minyak ikan 10 gram, vitamin 20 gram dan tepung sagu 50
gram.

23
Sumber bahan baku :
DIAGRAM PROSES PEMBUATAN PAKAN IKAN

PEMILIHAN BAHAN BAKU

PENGGILINGAN /
PENEPUNGAN
PENCAMPURAN
BAHAN BAKU

• Bahan Baku Hewani (ikan, bekicot, darah,
hati ikan, kepala udang, dll)
• Bahan baku nabati (dedak, kedelai,
bungkil kelapa, dedaunan, dll)
Ukuran partikel yang kecil memberikan
tekstur lembut pada pakan

Dicampur dari bahan paling sedikit
BB Utama :Tepung ikan, Dedak dll
BB Alternatif :Ikan rucah, ampas tahu
BB Pelengkap:Vitamin, minyak ikan, sagu

PENGUKUSAN

Pemanasan selama 15-20 menit, hingga
bahan baku matang

PENCETAKAN

Ukuran disesuaikan kebutuhan

PENGERINGAN

Penjemuran dengan sinar matahari atau
pengovenan

PENYIMPANAN

24

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

33 alat musik tradisional indonesia
33 alat musik tradisional indonesia33 alat musik tradisional indonesia
33 alat musik tradisional indonesiaNormouliza 'nurnurr'
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxwidyatihasibuan1
 
Presentasi KWU tentang budidaya ikan konsumsi dengan analisa SWOT
Presentasi KWU tentang budidaya ikan konsumsi dengan analisa SWOTPresentasi KWU tentang budidaya ikan konsumsi dengan analisa SWOT
Presentasi KWU tentang budidaya ikan konsumsi dengan analisa SWOTAldy Jenaka
 
RPP SMA PKWU Aspek Budidaya Kelas XI
RPP SMA PKWU Aspek Budidaya Kelas XIRPP SMA PKWU Aspek Budidaya Kelas XI
RPP SMA PKWU Aspek Budidaya Kelas XIDiva Pendidikan
 
Budidaya pembenihan ikan hias
Budidaya pembenihan ikan hiasBudidaya pembenihan ikan hias
Budidaya pembenihan ikan hiasgede jovial
 
PPT KEARIFAN LOKAL.pptx
PPT KEARIFAN LOKAL.pptxPPT KEARIFAN LOKAL.pptx
PPT KEARIFAN LOKAL.pptxbayuajiprayogo
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahZulfikarRaihanMalah
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdfModul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdfavita12
 
PPT PERTEMUAN 1.pptx
PPT PERTEMUAN 1.pptxPPT PERTEMUAN 1.pptx
PPT PERTEMUAN 1.pptxRestiana8
 
Proposal perikanan l ampung utara
Proposal perikanan l ampung utaraProposal perikanan l ampung utara
Proposal perikanan l ampung utaraBappedaLampungUtara
 
PPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptxPPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptxSabtoWibowo4
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu Lukita
 
Soal perikanan
Soal perikananSoal perikanan
Soal perikananjaka01
 

Mais procurados (20)

1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami
 
33 alat musik tradisional indonesia
33 alat musik tradisional indonesia33 alat musik tradisional indonesia
33 alat musik tradisional indonesia
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)
 
Presentasi KWU tentang budidaya ikan konsumsi dengan analisa SWOT
Presentasi KWU tentang budidaya ikan konsumsi dengan analisa SWOTPresentasi KWU tentang budidaya ikan konsumsi dengan analisa SWOT
Presentasi KWU tentang budidaya ikan konsumsi dengan analisa SWOT
 
RPP SMA PKWU Aspek Budidaya Kelas XI
RPP SMA PKWU Aspek Budidaya Kelas XIRPP SMA PKWU Aspek Budidaya Kelas XI
RPP SMA PKWU Aspek Budidaya Kelas XI
 
Budidaya pembenihan ikan hias
Budidaya pembenihan ikan hiasBudidaya pembenihan ikan hias
Budidaya pembenihan ikan hias
 
PPT KEARIFAN LOKAL.pptx
PPT KEARIFAN LOKAL.pptxPPT KEARIFAN LOKAL.pptx
PPT KEARIFAN LOKAL.pptx
 
Aquascape
AquascapeAquascape
Aquascape
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
 
Macam macam tarian di indonesia
Macam macam tarian di indonesiaMacam macam tarian di indonesia
Macam macam tarian di indonesia
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galah
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdfModul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
 
Susunan upacara bendera
Susunan upacara benderaSusunan upacara bendera
Susunan upacara bendera
 
PPT PERTEMUAN 1.pptx
PPT PERTEMUAN 1.pptxPPT PERTEMUAN 1.pptx
PPT PERTEMUAN 1.pptx
 
Proposal perikanan l ampung utara
Proposal perikanan l ampung utaraProposal perikanan l ampung utara
Proposal perikanan l ampung utara
 
PPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptxPPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptx
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
Soal perikanan
Soal perikananSoal perikanan
Soal perikanan
 

Destaque

Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patinOSIS
 
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)Iqmal Muttaqin
 
Perifiton booster dan udang
Perifiton booster dan udang Perifiton booster dan udang
Perifiton booster dan udang Ibnu Sahidhir
 
449 agribisnis perikanan_smk
449 agribisnis perikanan_smk449 agribisnis perikanan_smk
449 agribisnis perikanan_smkSMKN 3 tenggarong
 
449 agribisnis perikanan smk
449 agribisnis perikanan smk449 agribisnis perikanan smk
449 agribisnis perikanan smkWinarto Winartoap
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairSyara Hanjaya
 
Rpp budidaya ikan Kurikulum 2013
Rpp budidaya ikan Kurikulum 2013Rpp budidaya ikan Kurikulum 2013
Rpp budidaya ikan Kurikulum 2013Agoy Gea
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahIndah Asrida
 
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang peleanAnalisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang peleanHan Hanif
 
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...Herry Rachmat Safi'i
 
Proposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleProposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleAmy Puspita
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1lombkTBK
 

Destaque (20)

Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patin
 
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
 
Tepung Biji Jagung
Tepung Biji JagungTepung Biji Jagung
Tepung Biji Jagung
 
Pupuk cair
Pupuk cairPupuk cair
Pupuk cair
 
Perifiton booster dan udang
Perifiton booster dan udang Perifiton booster dan udang
Perifiton booster dan udang
 
449 agribisnis perikanan_smk
449 agribisnis perikanan_smk449 agribisnis perikanan_smk
449 agribisnis perikanan_smk
 
ppt leleee
ppt leleeeppt leleee
ppt leleee
 
449 agribisnis perikanan smk
449 agribisnis perikanan smk449 agribisnis perikanan smk
449 agribisnis perikanan smk
 
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujair
 
Rpp budidaya ikan Kurikulum 2013
Rpp budidaya ikan Kurikulum 2013Rpp budidaya ikan Kurikulum 2013
Rpp budidaya ikan Kurikulum 2013
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang peleanAnalisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
Analisa usaha budidaya udang vannamei di cv. sendang pelean
 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
 
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUDIDAYA LELE ORGANIK MEDIA TERPAL UNT...
 
Proposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleProposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan Lele
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lele
 
Budidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIlaBudidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIla
 
Budidaya gurame
Budidaya gurameBudidaya gurame
Budidaya gurame
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1
 

Semelhante a LELE BANGKA

Proposal www.i-kedai.com budidaya ikan mas
Proposal www.i-kedai.com budidaya ikan masProposal www.i-kedai.com budidaya ikan mas
Proposal www.i-kedai.com budidaya ikan masFurqan Lubis
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinWarta Wirausaha
 
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxRekieRDz
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalRoni Darmanto
 
Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Asep Walandra
 
Jurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorJurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorAsep Walandra
 
Budidaya ikan-sidat-final
Budidaya ikan-sidat-final Budidaya ikan-sidat-final
Budidaya ikan-sidat-final yufintaa
 
Materi Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptxMateri Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptxArumaHamida1
 
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptxBUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptxDeReg2
 
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun22014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2Yoga Amanta
 
Presentasi budidaya ikan lele
Presentasi budidaya ikan lelePresentasi budidaya ikan lele
Presentasi budidaya ikan leleArdyen Saputra
 
Budidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBudidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBBAP takalar
 

Semelhante a LELE BANGKA (20)

Proposal www.i-kedai.com budidaya ikan mas
Proposal www.i-kedai.com budidaya ikan masProposal www.i-kedai.com budidaya ikan mas
Proposal www.i-kedai.com budidaya ikan mas
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan
 
Jurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorJurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogor
 
Ikan patin
Ikan patinIkan patin
Ikan patin
 
Budidaya ikan-sidat-final
Budidaya ikan-sidat-final Budidaya ikan-sidat-final
Budidaya ikan-sidat-final
 
Materi Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptxMateri Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptx
 
Budidaya lele sangkuriang
Budidaya lele sangkuriangBudidaya lele sangkuriang
Budidaya lele sangkuriang
 
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptxBUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
 
Observasi kolam
Observasi kolamObservasi kolam
Observasi kolam
 
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun22014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
 
Budidaya Nila Salin.ppt
Budidaya Nila Salin.pptBudidaya Nila Salin.ppt
Budidaya Nila Salin.ppt
 
Presentasi budidaya ikan lele
Presentasi budidaya ikan lelePresentasi budidaya ikan lele
Presentasi budidaya ikan lele
 
Surimi dtpi
Surimi dtpiSurimi dtpi
Surimi dtpi
 
Budidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBudidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambak
 
Pikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkapPikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkap
 

Último

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Último (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

LELE BANGKA

  • 1. 1. POTENSI DAN PROSPEK IKAN LELE DI BANGKA Nilai Gizi Ikan Lele Lele atau ikan keli atau catfish, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan. Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika. Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat- 1
  • 2. tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya. Ikan lele memiliki kandungan Gizi sebagai berikut: Kalori : 217 Protein : 26.7g Karbohidrat : 0.0g Lemak : 11.5g Selenium (20.7mcg), dan Vitamin B12 (4mcg) Kalium (459mg), dan Niacin (3.6mg) Berdasarkan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), ikan lele merupakan "sumber yang sangat baik" dari nutrisi tertentu menyediakan 20% atau lebih dari nilai harian yang dianjurkan. Ketika dimasak (panas kering), lele alam memberikan 0,333 gram omega-3 asam lemak, berasal dari EPA (0.1g), DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100 gram ikan lele. Sedangkan ikan lele hasil budidaya memberikan 0,259 gram omega-3 asam lemak, berasal dari EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA (0.082g), per 100 gram ikan lele. Manfaat Ikan Lele Selain sebagai bahan makanan konsumsi, ikan lele memiliki berbagai manfaat lainnya. Diantaranya adalah : Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain-lain. 2
  • 3. Nilai gizi ikan lele termasuk tinggi dan baik untuk kesehatan karena tergolong makanan dengan kandungan lemak yang relatif rendah dan mineral yang relatif tinggi. Dalam setiap 100 gram, kandungan lemak ikan ini hanya dua gram, jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi (14 gram), apalagi daging ayam (25 gram). Selain kaya zat gizi, lele juga membantu pertumbuhan janin dalam kandungan dan sangat baik bagi jantung karena rendah lemak. Potensi ikan lele di Bangka Berdasarkan Lembaga Pengembangan Bisnis dan Investasi Daerah (12 November 2011), kebutuhan ikan lele jumbo di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung dilaporkan mengalami peningkatan dengan kebutuhan rata-rata 500 kilogram per hari, hampir dua kali lipat jika dibanding beberapa bulan lalu. Menurut dia, tingginya kebutuhan ikan lele karena semakin banyaknya masyarakat yang mulai beralih dari konsumsi ikan laut menjadi ikan air tawar dengan berbagai alasan. Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan ikan lele jumbo di para pelaku usaha tersebut harus mendatangkan dari luar daerah seperti Provinsi Sumatera Selatan dan daerah penghasil lainnya. Kebutuhan lele jumbo di Bangka diperkirakan pada Desember 2011 hingga Maret 2012 akan meningkat, karena cuaca buruk, sehingg banyak nelayan tidak bisa melaut. Selain itu, menurut dia, rusaknya ekosistem laut karena aktivitas penambangan bijih timah, sehingga wilayah tangkap ikan semakin jauh. Permintaan yang selalu tinggi menjadikan ikan lele di Bangka memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan daerah lain seperti di Jawa dan Sumatera. Harga ikan lele konsumsi rata-rata di pulau Bangka adalah Rp20.000,- setiap kg. Harga ini dua kali lipat harga ikan lele di pulau Jawa dan Sumatera. Harga yang 3
  • 4. tinggi ini memungkinkan pembudidaya ikan lele dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Prospek Usaha Ikan Lele di Bangka Secara umum, analisa usaha budidaya ikan lele di kolam terpal di Bangka adalah sebagai berikut : A. Biaya Investasi 1. 3 terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 250.000,- = Rp. 750.000,2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,- 3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,- 4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,- Jumlah = Rp. 812.500,- B. Biaya Produksi 1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 600.000,- 3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 4. Tenaga Kerja 50.000,- = Rp. 900.000,- 6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.812.500 : 10 = Rp. 81.250,5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,- Jumlah = Rp.3.231.250,- Perkiraan Hasil Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 15000 = Rp. 7.500.000,- Pendapatan = Rp. 7.500.000 – 3.231.250 = Rp. 4.268.750,- 4
  • 5. 2. TEKNIK BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Teknologi budidaya ikan dengan kolam terpal antara lain adalah untuk : Meningkatkan pemanfaatan lahan kering yang biasanya digarap sekali setahun dengan komoditas tertentu saja menjadi lahan produktif sepanjang tahun dengan komoditasnya beraneka ragam, Meningkatkan pendapatan petani/pengelolanya dengan melakukan beberapa difersikasi usaha antara lain budidaya ikan, peternakan dan budidaya tanaman dalam satu unit lahan, Meningkatkan pendapatan petani/pengelola karena kolam terpal sangat efektif dan efisiensi dan dapat disinergikan dengan kegiatan lainnya; Dapat menghemat air karena terpal adalah bahan yang kedap air; Menghemat biaya produksi dengan memanfaatkan pakan alami berupa sayur dan dedaunan yang ada disekitarnya; Menghemat pupuk untuk pertanian karena air buangan limbah dan kegiatan budidaya ikan mengandung pupuk organik Sejarah diciptakannya kolam terpal Di daerah Kabupaten Sumbawa Barat dan Pulau Sumbawa pada umumnya merupakan dacrali dengan curah hujan yang relative sedikit. Banyak lahan tidur dan lahan kering yang tidak tergarap akibat kurangnya air untuk kegiatan pertanian. Dengan melihat kenyataan yang demikian, maka dilakukan usaha menghidupkan kegiatan pertanian dengan membuat tendon air untuk mengatasi kekurangan air dengan menggunakan terpal sebagai penampungan air yang akan digunakan mengairi tanaman. Adapun sumber air digunakan sumur galian dan 5
  • 6. sumur bor. Air yang ada di dalam terpal digunakan untuk memelihara ikan lele dumbo. Sisa buangan/limbah tendon sudah melalui proses penyuburan secara alami dari hasil metabolisme ikan, hancuran pakan ikan berupa dedaunan dan kotoran ayam yang ada di atas kolam dialirkan pada lahan pertanian merupakan air yang mengandung pupuk organic yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Teknologi budidaya ikan dengan menggunakan plastic atau terpal sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perikanan, dibeberapa daerah sudah banyak diterapkan teknologi kolam plastik. Ada beberapa perbedaan kolam terpal yang lazim digunakan pada umumnya yaitu terletak pada lokasi dan kegunaannya. Tendon air yang kini diterapkan bisa digunakan pada lahan kering dengan pemanfaatan limbah buangan atau limpasan airnya dapat digunakan untuk mengairi lahan pertanian. Teknologi tendon air ini disinergikan dengan kegiatan pertanian hortikultura yang dapat menghasikan produk pertanian yang tinggi dan ramah lingkungan. Berawal dari penerapan konsep pertanian terpadu (integrated farming) di lahan marginal (kering), dimana dalam satu unit lahan pertanian dapat diaplikasikan beberapa kegiatan antara lain kegiatan pertanian tanaman pangan, kegiatan budidaya perikanan (pembesaran lele) dan kegiatan peternakan dengan memelihara ayam diatas kolam terpal atan dikenal LONGYAM (kolong ayam). Semua sub kegiatan merupakan mata rantai yang saling terkait dan saling membutuhkan (bersimbiosis) satu sama lainnya. Penerapan pertanian terpadu terutama pada lahan yang kekurangan air sangat bermanfaat bagi petani dan memberikan keuntungan ganda. Keunggulan teknologi kolam terpal/tendon air • Dapat diaplikasikan pada lahan kering • Mudah dan murah dilakukan oleh petani 6
  • 7. • Kolam terpal dapat disinergikan dengan kegiatan pertanian tanaman dan peternakan sistem longyam • Kolam terpal ini sangat efisien dengan menerapkan konsep pertanian terpadu (intergrated farm) yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani pengelolanya • Budidaya ikan tandon air ini bersimbiosis, saling membutuhkan antara kegiatan satu dengan Iainnya • Hemat air dan hemat biaya dengan sistem pinjam air yang sesunggühnya digunakan untuk kegiatan pertanian • Salah satu penerapan pertanian organik ramah lingkungan. Metode Pembuatan Kolam Terpal A. Deskripsi alat dan bahan No. Jenis alat/bahan 1. Volume Kegunaan Alat-alat o Palu • Memasang pancang o Gergaji • Pemotong • Pemotong/belah bambu • Gali saluran dan pematang • Gali saluran dan pematang • Menaikkan air dari sumur bor o Parang 1 buah o Sekop o Mesin pompa air kekuatan 5,5 pk 2. Bahan o Terpal 4 x 6 m 1 buah • Sebagai wadah kedap air o Dinding bambu 2 buah • Pelindung terpal dari luar o Patok kayu 24 btg • Penguat/penahan terpal o Bambu gunung 6 btg • Sebagai les dan penguat o Potongan pipa PVC 1 buah dinding bamboo 7
  • 8. o Karet ban motor o Paku 7 cm • o Tali nylon 4 mm • Pengikat terpal dengan PVC • 1 buah Katup pembuangan air Penguat 1 meter pancang dengan dinding • 1 kg Pengikat terpal bagian atas Sebagai saringan pipa buang 25 m B. Urutan dan tata cara pembuatan Ada dua model kolam terpal yang dapat dibuat menurut lokasi dan kemudahan dalam mendapatkan bahan bakunya yaitu: a) Model kolam terpal dinding pancang Cara pembuatanya adalah: 1. Sebelum membuat kolam terpal terlebih dahulu ditentukan terlebih dahulu lokasi yang tepat dalam membuatnya. Yang harus diperhatikan tingkat kemiringan lahan, sehingga dapat dengan mudah untuk mengalirkan air ke lahan pertanian. Kolam terpal sebaiknya dibangun di atas lahan yang agak tinggi dan tidak jauh dari sumber air (sumur yang dibuat) 2. Sebelum dibuat kolam terpal harus sudah ada sumur bor diameter 6 inchi atau sumur gali 3. Fasiitas yang lain adalah mesin pompa air bensin/solar dengan kekuatan 5,5 pk dengan pipa sedot berdiameter 2-3 inchi 4. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu: alat-alat berupa parang, gergaji, palu, cangkul, sekop dll 8
  • 9. 5. Siapkan bahan berupa terpal, kayu patok, dinding bambu ukuran 1 m x 6 m sebanyak 2 buah, pipa paralon diameter 2-3 inchi. Dengan panjang 25 cm, paku dan tali nylon 6. Ratakan tanah dasar yang akan dibuat kolam dengan cangkul dan sekop, buanglag kerikil atau bekas akar kayu yang dapat membuat terpal bocor 7. Ukur lokasi berbentuk segi empat menurut ukuran terpal jika ukuran terpal berukuran 7 x 9 meter maka ukuran dasamya yang harus dibuat adalah 6 x 8 meter dikurang dengan ketinggian terpal 1 meter 8. Pasang patok kayu tegak lurus/vertical dengan menggali atau dipukul dengan palu sampai betul-betul kuat untuk menahan tekanan air nantinya 9. Potong dinding menurut ukuran tinggi kolam yaitu 1 meter dengan panjang 6 meter jika kurang bisa disambung 10. Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku atau dinding tidak ada yang menonjol agar terpal yang akan dipasang tidak mudah robek 11. Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam kemudian pasang bambu di atas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan tali nilon tidak terlalu kencang agar elastis jika diisi air 12. Lubang sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk tidak bocor terpal diikat dengan ban motor sampai kencang 13. Buatlah saluran keliling 14. Pasang saringan pada pipa pembuangan, kolam terpal siap diisi dengan air dan beberapa hari kemudian kolam siap ditebar ikan lele 9
  • 10. b) Model kolam terpal pematang tanah 1. Persiapan sama dan poin 1 s/d 4 2. Ukur lahan yang akan dibuat kolam, kemudian bersihkan dan ratakan dasamya 3. Buat profil dari bambu dan tali ukur lebar dan tinggi (lebar bawah pematang 1-1,5 meter lebar atas 50-75 cm dengan ketinggian 1 meter pematang yang akan dibuat jika ukuran terpal 7 x 9 meter maka lebar kolam yang dibuat adalah 6 x 8 meter dengan ketinggian pematang 75 cm 4. Setelah dibuat propilnya maka mulai pematang dibuat dengan mengambil tanah urukan dan luar kolam dan galian saluran keliling sampai ketinggian 75 cm 5. Pasang terpal dengan tinggi 75 cm sedangkan sisa terpal sepanjang 25 cm diletakkan mendatar di atas pematang 6. Tutup lagi atas terpal dengan tanah berumput sampai ketinggian satu meter 7. Lubangi sudut terpal bagian bawah dan pasangkan pipa paralon lalu diikat kuat dengan karet ban motor 8. Pasang saringan pada pipa pembuangan dan kolam siap diisi air dan ditebar ikan lele C. Cara Membuat Lubang Saluran Outlet pada kolam terpal Dapat digunakan pipa paralon (PVC) berdiameter 1,5" (inch) sepanjang 1 meter dengan sok penyambung yang sesuai untuk pipa paralon tersebut. Tentu saja Anda dapat menggunakan diameter dan ukuran panjang pipa paralon (PVC) serta sok penyambung yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan. 10
  • 11. 1. Siapkan beberapa alat dan bahan sebagai berikut. o 1 pipa paralon (PVC) type D berdiameter 1,5" sepanjang lk 1 m atau lebih (sesuaikan dengan kebutuhan) o 1 sok penyambung untuk pipa PVC 1,5". Pilihlah sok penyambung yang berkualitas baik o 1 sok penutup, sesuai ukuran pipa PVC 1,5" o 1/2 lembar kertas gosok (amplas/ amril), pilihlahtype yang sedikit kasar (No 1 atau 1 1/2) o 1 mata gergaji besi o 1 mata pisau/ cutter (ukuran sedang) dan juga lembaran terpal yang akan Anda gunakan sebagai media (kolam) pemeliharaan ikan 2. Dengan menggunakan gergaji besi, bagilah ujung pipa paralon menjadi dua bagian yang sama, searah panjang pipa sepanjang kira-kira 8-10 cm. 3. Sisipkan bagian ujung lembaran amplas pada lubang yang dibuat sebelumnya dan putarlah lembaran amplas tersebut mengelilingi ujung pipa paralon sehingga terbalut sempurna. 4. Ujung pipa paralon yang telah terbalut amplas kemudian dimasukkan ke lubang sok penyambung. Lakukan secara perlahan dan hati-hati sehingga tidak terjadi sobekan atau lipatan pada kertas amplas tersebut. 5. Putarlah ujung pipa berikut amplas pembalutnya di dalam lubang sok penyambung, pastikan putaran pipa adalah searah dengan proses pembalutan amplas. Lakukan beberapa putaran hingga diperoleh tingkat kekasaran yang merata pada sisi dalam lubang sok. Jika sudah, cabutlah pipa paralon berikut ampas dari lubang sok penyambung tersebut dengan sedikit tarikan sambil tetap mempertahankan arah putaran. 6. Lepaskan amplas dari ujung pipa paralon (PVC)kemudian letakkan lembaran terpal secara tegak lurus pada ujung pipa paralon (PVC) pada lokasi dimana 11
  • 12. lubang pembilas pada terpal akan dibuat kemudian pada sisi terpal yang berlawanan dipasang sok penyambung (yang sisi/ bagian dalamnya telah dikasarkan) lalu tekanlah sok secara perlahan hingga pipa paralon dan lembaran terpal masuk ke dalam lubang sok. Agar diperoleh sambungan yang benar-benar rapat, proses penekanan dapat dibantu dengan memukulkan sebatang kayu pada permukaan sok secara perlahan agar bagian terpal yang berada dalam jepitan sok dan pipa PVC tidak sampai cacat/ sobek. 7. Buatlah sayatan pada berbentuk 'cross' atau 'X' pada permukaan terpal dengan menggunakan ujung pisau tajam (cutter) secara hati-hati. Usahakan setiap ujung sayatan tidak sampai menyentuh bagian tepi sisi dalam sok penyambung. Potonglah bagian terpal di sekeliling sisi dalam sok penyambung dengan menggunakan pisau (cutter) hingga diperoleh lubang yang rapi. D. Cara memelihara ikan dengan kolam terpal Adapun cara menggunakan kolam terpal antara kolam dengan menggunakan pancang dinding dan yang menggunakan pematang tanah sama saja dan kegiatan yang diuraikan adalah kegiatan yang berhubungan dengan budidaya ikan saja: 1. Sediakan peralatan berupa mesin pompa air, kernudian naikkan air ke dalam terpal sampai setengahnya 2. Jika masih baru digunakan maka biarkanlah air sampai beberapa hari, kemudian air dibuang untuk menghilangkan bau terpal 3. Kolam diisi dengan air lagi sampai setengahnya, biarkan beberapa harilalu buanglah air sampai kering 4. Pasanglah saringan pada saluran pembuangan 5. Isi air kolam sampai setengahnya atau sekitar 40 cm, biarkan 3-4 hari 12
  • 13. 6. Tebarlah benih ikan lele dumbo ukuran 3-5 cm atau 5-8 cm dengan padat tebar untuk kolam ukuran 6 x 8 m sebanyak 1000 ekor 7. Penebaran dilakukan pagi atau sore hari agar tidak stress 8. Pemeliharaan dilakukan pemberian pakan buatan berupa pelet selama 1 bulan tanpa pakan tambahan dengan dosis 5 sampai 10% dan berat total ikan 9. Pergantian air dilakukan sesering mungkin atau minimal 2 kali seminggu. Air yang diganti biasanya 50% dan air yang ada di dalam kolam 10. Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan dikurang menjadi 3% per hari dengan memberikan pakan tambahan berupa daun dan sayuran yang ditanam di sekitar kolam 11. Untuk melihat pertumbuhan ikan dilakukan sampling seminggu sekali caranya dengan mengambil 10% dan populasi ikan dan ditimbang hasilnya dirata-rata kemudian dikalikan dengan jumlah ikan yang ada maka akan diketahui jumlah berat ikan di dalam kolam dan prosentase jumlah pakan yang akan diberikan 12. Apabila terinfeksi penyakit cacar atau bercak, borok maka dilakukan pemanenan ikan yang sakit direndam dengan larutan PK 0,1 ppm atau secara alami diobati dengan daun pepaya dan sedikit garam dapur dan lakukan pergantian air sering mungkin. Untuk mencegah terjangkitnya penyakit jamur dapat diberikan pakan alami berupa daun pepaya pada ikan 13. Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan makanan dengan melakukan panen selektif, jika mempunyai kolam lebih dari satu maka ikan dipindahkan berdasarkan ukuran yang besarnya sama. 14. Setelah umur 2,5 bulan atau 3 bulan maka ikan dapat dipanen dengan ukuran 200 gram/ekor 13
  • 14. 3. MERAMU PAKAN UNTUK PEMBESARAN IKAN LELE Komponen biaya paling tinggi dalam industri peternakan dan perikanan adalah pakan. Apabila peternak menggunakan pakan buatan dari toko, nilainya bisa mencapai 70% dari seluruh komponen biaya. Saat ini harga pakan buatan sudah sekitar Rp 10.000,- per kg. Karenanya, para peternak lele biasanya memilih menggunakan pakan ramuan sendiri hingga marjin yang diperoleh bisa lebih besar dibanding penggunaan pakan buatan pabrik. Biasanya, para peternak akan meramu pakan yang terdiri dari dedak halus (bekatul) 20%, ampas tahu 20%, menir atau jagung giling 20%, dan ayam broiller mati yang dibeli borongan di peternakan ayam atau ikan rucah yang dibeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 35%, tepung tapioka 5% dan vitamin C serta B Complex. Ayam broiller atau ikan tadi dibersihkan dan hanya diambil dagingnya. Berikut teknik pembuatan pakan ikan lele. IDENTIFIKASI & PEMILIHAN BAHAN BAKU BUATAN Dalam membuat pakan buatan untuk ikan, hal pertama yang harus dipertimbangkan, adalah persyaratan bahan baku untuk pakan, yaitu : 1. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia. Bila manusia banyak membutuhkannya, bahan baku ini tidak boleh diberikan kepada ikan. 2. Bahan baku ini harus tersedia dalam waktu lama, atau ketersediaannya harus kontinyu. Bahan baku yang pada suatu saat ada dan kemudian lenyap, harus dihindari. Padi yang diproduksi secara massal dan nasional, tentu menyebabkan ketersediaan dedak dan bekatul untuk ternak juga melimpah ruah. Sebaliknya untuk bahan baku yang diproduksi secara terbatas, juga akan menghasilkan bahan secara terbatas pula. 14
  • 15. 3. Harga bahan baku; walaupun bisa digunakan, tapi bila harganya mahal maka penggunaan bahan atau peran bahan baku itu sebagai bahan baku sudah tersisihkan. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku itu harus dinilai dari manfaat bahan itu, yang merupakan cermin dari kualitas bahan tersebut. Tepung ikan, misalnya harganya memang mahal, tetapi bila dibandingkan dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya, maka penggunaan tepung ikan menjadi murah. 4. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting lainnya. Walaupun harganya murah, banyak terdapat di Indonesia, dan ketersediaannya kontinyu, tetapi bila kandungan gizinya buruk, tentu bahan baku ini tidak dapat digunakan. Khusus untuk ikan, pakan buatan yang diberikan dapat dikatagorikan menjadi : 1. Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang berasal dari hewan yang berukuran renik sampai ukuran beberapa centimeter yang di kultur atau dikumpulkan dari alam; contohnya adalah Artemia, Daphnis dan Cacing Sutra. Pakan alami ini dapat juga berasal dari tumbuhan, misalnya fitoplankton dan daun talas. 2. Pakan lembek, merupakan cincangan ikan-ikan rucah dan cumi-cumi yang langsung diberikan kepada ikan. Daya tahan pakan lembek ini 2 – 3 hari dalam lemari pendingin. 3. Pakan kering lengkap, merupakan pakan berbentuk pelet, “flake” dan “crumble” dengan kadar air rendah sehingga daya tahannya bisa 3 – 4 bulan dan kandungan gizinya cukup lengkap karena dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam. Dalam bab ini, bahan baku akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Banyak sekali bahan baku nabati yang dapat diberikan kepada unggas, bahan baku nabati inilah, yang menyebabkan harga 15
  • 16. pakan menjadi dapat ditekan. Dari sekian banyak bahan baku nabati, 70 – 75% merupakan biji-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industri makanan, dan sisanya hijauan sebagaimana layaknya bahan pakan yang berasal dari biji-bijian, bahan pakan nabati ini sebagian besar merupakan sumber energi yang baik, tetapi karena asalnya dari tumbuhan, kadar serat kasarnya tinggi. Sebagai sumber vitamin, beberapa bahan berbentuk bijian atau olahannya tidaklah mengecewakan. Bahan Baku Nabati 1. Jagung kuning Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu jagung putih dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan jagung putih jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku ternah dan ikan yang popular digunakan di Indonesia dan di beberapa negara. Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), seperti yang terlihat pada tabel 1, bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama lysin dan triptofan. 16
  • 17. 2. Dedak halus Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak. Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan. Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya. 17
  • 18. 3. Minyak Nabati Penggunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan yang membutuhkan pasokan energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati yang digunakan hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara 2 – 6 %. 4. Hijauan Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata sampai batasan tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung ikan. Hijauan yang dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan digunakan harus diolah terlebih dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas matahari) tapi tidak boleh merusak warna, lalu penggilingan dan pengayakan. Bahan Makanan Hewani 1. Tepung Ikan Berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya beragam, tapi pada umumnya berkisar antara 60 – 70%. Tepung ikan merupakan pemasok lysin dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku nabati. Mineral kalsium dan fosfornya pun sangat tinggi, dan karena berbagai keunggulan inilah maka harga tepung ikan menjadi mahal. 2. Tepung Darah Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak digunakan oleh pabrik pakan, karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas “religius” dan “dampak kesehatan”. Baik buruknya tepung darah yang digunakan sebagai 18
  • 19. bahan baku dari segi kesehatan, tergantung pada bagaimana bahan itu diperoleh dari rumah potong hewan. Bila berasal dari penampungan yang bercampur kotoran, tentu bahan ini tidak layak digunakan, tapi bila berasal dari penampungan yang bersih, maka tepung ini memenuhi syarat sebagai bahan baku pakan 3. Sisa Potongan Rumah Jagal/Tepung Tulang Berasal dari tulang-tulang dengan sedikit daging yang melekat, kemudian dikeringkan dan digiling, di pasaran biasa disebut tepung tulang. Bahan ini dapat digunakan antara 2,5 – 10% dalam formula pakan dan lebih bersifat sebagai pendamping tepung ikan. Bila digunakan berlebihan, tentu tidak menguntungkan, karena kalsium akan terlalu banyak sehingga menurunkan selera makan. 4. Tepung Bulu Terolah Tepung bulu diperoleh dengan merebus bulu unggas dalam wadah tertutup dengan tekanan 3,2 atmosfer selama 45 menit dan dikembalikan lagi pada tekanan normal, setelah itu dikeringkan pada temperatur 60oC dan digiling hingga halus. Tepung bulu mempunyai energi metabolis 2354 kal/kg dan asam amino tersedia sebesar 65% dan penggunaannya maksimal 10%. 5. Limbah Unit Penetasan Ayam Dalam penetasan telur ayam ras, ada telur-telur yang tidak bertunas atau bertunas tapi mati, yang biasanya menjadi limbah. Limbah unit penetasan ini akan berguna sekali untuk makanan unggas dan ikan. Gizi Pakan Ikan Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizi tertentu untuk kehidupannya, yaitu untuk menghasilkan tenaga, menggantikan sel-sel yang rusak dan untuk tumbuh. Zat gizi yang dibutuhkan adalah : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air. 19
  • 20. A. Protein Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan maupun untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal tumbuhtumbuhan), lebih sulit dicernakan daripada protein hewani (asal hewan), hal ini disebabkan karena protein nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar dicerna. Pada umumnya, ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewanhewan ternak di darat (unggas dan mamalia). Selain itu, jenis dan umur ikan juga berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora membutuhkan protein yang lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20 – 60%, dan optimum 30 – 36%. Protein nabati biasanya miskin metionin, dan itu dapat disuplau oleh tepung ikan yang kaya metionin. B. Lemak Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensialnya yaitu asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensial ini banyak terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dll. Kandungan lemak sangat dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 – 18%. C. Karbohidrat Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati. Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10 – 50%. Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilase). Ikan karnivora biasanya 20
  • 21. membutuhkan karbohidrat sekitar 12%, sedangkan untuk omnivora kadar karbohidratnya dapat mencapai 50%. D. Vitamin Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya adalah nafsu makan hilang, kecepatan tumbuh berkurang, warna abnormal, keseimbangan hilang, gelisah, hati berlemah, mudah terserang bakteri, pertumbuhan sirip kurang sempurna, pembentukan lendir terganggu dll. Agar ikan tetap sehat, suplai vitamin harus kontinyu, tapi kebutuhan akan vitamin dipengaruhi oleh ukuran ikan, umur, kondisi lingkungan dan suhu air. E. Mineral Mineral adalah bahan an-organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk pembentukan jaringan tubuh, proses metabolisma dan mempertahankan keseimbangan osmotis. Mineral yang penting untuk pembentukan tulang, gigi dan sisik adalah kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium, kalium, klor, boron, alumunium, seng, arsen, dll. Makanan alami biasanya telah cukup mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam air. Namun pada umumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh karena itu, beberapa macam mineral yang penting perlu kita tambahkan pada proses pembuatan pakan. Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya : antioksidan, perekat dan pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA dan lain-lain dengan penggunaan 150 – 200 ppm. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin, tepung kanji, tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10%. Bahan 21
  • 22. perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang, sebab pakan udang harus mempunyai ketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air. Sebagai pelezat, pada umumnya dipakai garam dapur sebanyak 2%. FORMULASI PAKAN IKAN Metoda Menghitung Kebutuhan Bahan Baku Sebelum mulai menghitung, harap diingat bahwa suatu bahan baku disebut bahan sumber protein apabila kadar proteinnya > 20%. Karena harga protein paling mahal, maka yang pertama dihitung adalah protein, sedangkan yang lainnya menyesuaikan, misalnya dengan menambahkan sumber energi. Yang paling mudah adalah menggunakan metoda “Bujung Sangkar”. Sebagai contoh, akan disiapkan pakan ikan mas dengan 27% protein, dari bahan dedak dan bungkil kedelai. Untuk membuat pakan ikan mas 27% protein sebanyak 100 kg, kita harus mencampur dedak : 17/35,8 = 47,5% x 100 = 47,5 kg bungkil kedelai : 18,8/35,8 = 52,5% x 100 = 52,5 kg 22
  • 23. Kebutuhan alat pembuatan pakan Kebutuhan ikan : Bahan pembuatan pakan ikan : 1. Baskom 1. Daging ikan giling 50% 2. Ayakan / saringan 2. Dedak / bekatul 45% 3. Pengilingan 3. Minyak ikan 1% 4. Kompor 4. Vitamin/mineral 2% 5. Dandang 5. Tepung sagu 5% 6. Pisau Sehingga untuk membuat 1 kg pakan ikan dibutuhkan : Daging ikan giling 500 gram, dedak 450 gram, minyak ikan 10 gram, vitamin 20 gram dan tepung sagu 50 gram. 23
  • 24. Sumber bahan baku : DIAGRAM PROSES PEMBUATAN PAKAN IKAN PEMILIHAN BAHAN BAKU PENGGILINGAN / PENEPUNGAN PENCAMPURAN BAHAN BAKU • Bahan Baku Hewani (ikan, bekicot, darah, hati ikan, kepala udang, dll) • Bahan baku nabati (dedak, kedelai, bungkil kelapa, dedaunan, dll) Ukuran partikel yang kecil memberikan tekstur lembut pada pakan Dicampur dari bahan paling sedikit BB Utama :Tepung ikan, Dedak dll BB Alternatif :Ikan rucah, ampas tahu BB Pelengkap:Vitamin, minyak ikan, sagu PENGUKUSAN Pemanasan selama 15-20 menit, hingga bahan baku matang PENCETAKAN Ukuran disesuaikan kebutuhan PENGERINGAN Penjemuran dengan sinar matahari atau pengovenan PENYIMPANAN 24