Klaster adalah sekelompok perusahaan dan lembaga yang berdekatan secara geografis dan saling terkait dalam bidang khusus. Klaster memungkinkan terjadinya sinergi dan inovasi melalui kerjasama antar anggotanya.
1. Klaster
Apa
Mengapa
Bagaimana
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
2. Paradoks Klaster Peran Baru
Lokasi & Klaster & Keunggulan
Persaingan Kompetitif
Peran
Pemerintah
Mengorganisasikan Prakarsa
Pembangunan Ekonomi Berbasis Klaster
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 2 of 140
3. Paradoks
Sementara . . . Di lain pihak . . .
• Sumberdaya, modal, teknologi • Fakta menunjukkan bahwa
dan input lainnya dapat ekonomi yang kompetitif
diperoleh di pasar global. terdapat pada kondisi
• Perusahaan dapat mengakses lokasi yang unik.
input tak bergerak melalui
jaringan perusahaan. Tak
perlu lagi berada dekat
dengan pasar untuk
melayaninya.
• Pemerintah kehilangan
pengaruhnya atas persaingan
pada kekuatan global.
Lokasi agaknya sudah tidak Ternyata lokasi masih berperan
penting lagi . . . penting, walaupun dengan alasan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org yang berbeda . . . 3 of 140
4. Paradoks
Artinya . . .
Kedekatan geografis
memiliki peran penting
dalam membangun daya
saing
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 4 of 140
5. Produk unggul
Produk berupa barang atau jasa yang mampu selalu
menjadi pilihan konsumen untuk membeli.
Perusahaan unggul
Perusahaan yang mampu mengatasi perubahan dan
persaingan pasar dalam memperbesar atau memper-
tahankan keuntungan, pangsa pasar dan skala usahanya
Kerumunan perusahaan unggul
Sehimpunan perusahaan yang saling terkait dalam hal
khusus yang menghasilkan produktivitas yang lebih
tinggi daripada himpunan perusahaan yang lain.
Daerah unggul
Daerah yang mampu memberikan iklim paling
produktif bagi dunia usaha
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 5 of 140
6. Produk unggul
Perusahaan unggul
Kerumunan perusahaan unggul
Daerah unggul
Dalam berbagai
tingkatan - mikro, meso
dan makro - unggul
memiliki pengertian
yang berbeda,namun
saling berkaitan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 6 of 140
7. Klaster
Klaster adalah sehimpunan
perusahaan* yang berkumpul
pada suatu wilayah geografis
serta saling berhubungan
secara khusus, yang bersaing
dan juga bekerjasama
* perusahaan, pemasok khusus, penyedia jasa, perusahaan
dari industri terkait dan lembaga-lembaga terkait (perguruan
tinggi, lembaga standar, asosiasi dagang)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 7 of 140
8. Klaster
• Klaster adalah sehimpunan perusahaan dan lembaga terkait
yang berdekatan secara geografis, berhubungan pada bidang
khusus, terkait karena kesamaannya dan komplementaritas-
nya.
• Cakupan geografis klaster berkisar dari regional, negara, kota,
atau negara-negara bertetangga. Cakupan geografis dari
klaster berhubungan dengan jarak yang memungkinkan
terjadinya informasi, transaksi, insentif dan efisiensi lainnya.
• Klaster meliputi lapisan industri-industri dan lembaga lain yang
saling terhubung serta penting untuk persaingan. Di antaranya,
pemasok input khusus, komponen, permesinan dan jasa, dan
juga penyedia infrastruktur khusus.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 8 of 140
9. Klaster
• Klaster juga seringkali meluas sampai kanal (saluran) bisnis
atau konsumen dan secara lateral, kepada pengolah produk
komplementer atau juga perusahaan yang terkait karena
ketrampilan, teknologi atau input yang sama.
• Banyak sekali klaster yang melibatkan lembaga pemerintah dan
lembaga lain ( perguruan tinggi, think tanks, penyedia latihan
ketrampilan, lembaga standard, asosiasi dagang) yang
menyediakan pelatihan, pendidikan, informasi, riset, dan du-
kungan teknis, secara khusus. Banyak juga klaster yang meli-
batkan asosiasi dagang, dan badan kolektif lain yang melibat-
kan anggota klaster. Perusahaan asing juga dapat dan meru-
pakan bagian dari klaster, tetapi hanya jika mereka melakukan
investasi permanen serta hadir secara signifikan di lokasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 9 of 140
10. Klaster Diagram skematik
related
related
supplier
supplier core
core buyer
buyer
supporting
supporting
supporting
supporting
institution
institution
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 10 of 140
11. The California Wine Cluster Perlengkapan
pembuatan anggur
Grapestock Barrels
Badan Pemerintah
(e.g., Select Committee on Wine Production
and Economy)
Pupuk, Pestisida, Botol
Herbisida
Tutup botol dan gabus
Peralatan panen anggur
Label
Teknologi Irigasi Pengolahan
Petani anggur
Minuman Anggur Public Relations and
Periklanan
Penerbitan Khusus (e.g.,
Wine Spectator, Trade
Journal)
Klaster Pertanian Pendidikan, Riset, & Organisasi Klaster Pariwisata
California Perdagangan (e.g. Wine Institute,
UC Davis, Culinary Institutes)
Klaster Pangan
Sources: California Wine Institute, Internet search, California State Legislature. Based on research by MBA
Kawi students R. Alexander, R. Arney, N. Black, E. Frost, and A. Shivananda.
1997 Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 11 of 140
12. Klaster
• Menggambarkan batas klaster merupakan proses kreatif,
dengan memahami linkage dan komplementaritas di antara
industri dan lembaga yang berperan penting dalam persaingan
pada bidang khusus. Kekuatan “spillovers” dan pentingnya bagi
produktivitas dan inovasi, merupakan faktor penentu batas
klaster.
• Definisi klaster terlalu luas jika merupakan agregat, seperti
pengolahan, jasa, atau consumer goods, atau “high-tech”. Di
sini hubungan antar industri lemah, dan diskusi tentang
kendala dan potensi klaster cenderung menjadi sangat umum.
Sebaliknya, menyamakan klaster dengan industri tunggal akan
“melewatkan” inter-koneksi dengan industri lain dan lembaga
yang secara kuat mempengaruhi daya saing.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 12 of 140
13. Klaster
• Klaster terjadi di berbagai jenis industri, di wilayah yang
kecil, bahkan di industri lokal, seperti restoran, dealer mobil,
toko penjual barang antik. Klaster hadir di dalam ekonomi yang
besar dan kecil, di perdesaan dan perkotaan, dan pada
beberapa level geografis ( negara, wilayah, daerah
metropolitan, kota ). Klaster terjadi di dalam ekonomi yang
sudah maju dan masih berkembang, walaupun klaster di negara
maju cenderung lebih berkembang.
• Batas klaster jarang sekali mengacu pada sistem standard
klasifikasi industri, karena tak dapat menangkap pelaku
penting dalam persaingan dan kaitan antar industri. Karena
bagian klaster seringkali dikategorikan pada industri atau jasa
yang berbeda, maka “klaster penting” menjadi tak terlihat.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 13 of 140
14. Klaster
• Sebagai contoh dapat disebutkan: di Massachusetts terdapat
400 perusahaan yang saling terkait dalam tema “alat
kesehatan”, melibatkan 39.000 lapangan kerja dengan upah
tinggi. Sebelumnya, klaster jelas ada, namun tak terlihat,
tenggelam dalam kategori industri besar, seperti peralatan
elektronik dan produk plastik.
• Definisi klaster yang tepat, berbeda pada lokasi yang
berbeda, bergantung pada segmen para anggota yang bersaing
dan strategi yang diterapkan. Contoh: Manhattan multimedia
cluster terdiri atas content provider dan industri terkait,
seperti penerbitan, media siaran, dan graphics & visual arts.
Sementara di San Francisco multimedia cluster terdiri atas
industri hardware dan software sebagai enabling technology.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 14 of 140
15. Klaster Ilustrasi
Lokasi “A” Lokasi “A”
Ind.plastik & Ind.peralatan elektronik Klaster alat kesehatan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 15 of 140
16. Klaster Ilustrasi
Lokasi “A” Lokasi “B”
Content
provider
hardware
Penerbitan
software
Media siaran
Graphics &
visual arts
Klaster multimedia Klaster multimedia
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 16 of 140
17. Klaster
• Klaster juga dapat dipandang dari berbagai level agregasi
(klaster pertanian, klaster anggur), dengan isu yang berbeda.
• Batas klaster juga selalu berubah, seiring dengan munculnya
perusahaan dan industri baru, surutnya industri serta
berkembang dan berubahnya lembaga lokal.
• Perkembangan teknologi dan pasar memunculkan industri baru,
menciptakan hubungan (linkage) baru, mengubah pasar yang
dilayani. Perubahan regulasi juga berkontribusi terhadap
perubahan batas, misalnya tentang telekomunikasi dan
transportasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 17 of 140
18. Klaster
• Mengapa lebih baik melihat dengan kacamata klaster daripada
pengelompokan perusahaan, industri, kode KBLI atau sektor?
Alasan paling penting adalah: klaster sebagai unit analisis lebih
sesuai dengan karakter alamiah persaingan dan peran
pemerintah yang tepat.
• Klaster, lebih luas dari kategori industri tradisional,
menangkap keterkaitan (linkage) penting, komplementaritas,
spillover dalam hal teknologi, ketrampilan, informasi,
pemasaran, dan kebutuhan konsumen yang melintasi
perusahaan dan industri. Externalities ini menciptakan alasan
kemungkinan tindakan kolektif dan pemberian peran bagi
pemerintah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 18 of 140
19. Klaster
• Hubungan antar perusahaan dan industri ini merupakan hal
yang mendasar dalam persaingan, produktivitas dan terutama
terhadap arah dan langkah formasi bisnis baru dan inovasi.
• Sebagian besar partisipan klaster bukanlah pesaing langsung,
tetapi melayani segmen industri yang berbeda. Mereka
berbagi (share) kebutuhan bersama, peluang, kendala dan
hambatan terhadap produktivitas.
• Klaster menyediakan forum yang konstruktif dan efisien untuk
dialog antar perusahaan terkait, pemasoknya, pemerintah dan
lembaga lain.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 19 of 140
20. Klaster
• Karena adanya externalities, investasi swasta dan publik untuk
meningkatkan lingkungan klaster, dinikmati banyak perusahaan.
• Melihat sekumpulan perusahaan dan lembaga sebagai klaster
juga memunculkan peluang berkoordinasi, perbaikan bersama
di wilayah yang menjadi kepedulian bersama, dengan risiko
yang lebih kecil dalam hal men-distorsi persaingan atau
membatasi intensitas persaingan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 20 of 140
21. Klaster
• Memandang dalam perspektif industri yang sempit atau sektor
seringkali hanya cenderung kepada melakukan lobby untuk
subsidi atau pengurangan pajak. Hasilnya, investasi publik
hanya melibatkan keuntungan spillover lintas perusahaan dan
industri yang kecil sehingga cenderung men-distorsi pasar.
• Karena sebagian besar partisipan pada pengelompokan yang
sempit tadi merupakan pesaing langsung, terdapat ancaman
yang nyata bahwa persaingan akan berkurang.
• Perusahaan juga seringkali ragu untuk berperanserta karena
takut untuk membantu pesaing langsung.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 21 of 140
22. Klaster
• Suatu industri atau perspektif sektoral yang sempit
cenderung untuk menghasilkan distorsi persaingan (anti-
competitive), sementara perspektif klaster fokus pada
peningkatkan persaingan (pro-competitive).
• Hadirnya konsumen, pemasok, dan perusahaan industri terkait
dalam dialog, membantu menjaga usulan-usulan yang
membatasi persaingan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 22 of 140
23. Klaster
investasi publik
hanya cenderung hanya mengha-
melakukan lobby silkan keuntungan
untuk subsidi spillover lintas
atau pengu- perusahaan yang
Memandang sekum- rangan pajak kecil sehingga
pulan perusahaan mendistorsi pasar
dalam perspektif
industri yang sempit
(sektoral)
terdapat ancaman
bahwa persaingan
sebagian besar akan berkurang
partisipan
merupakan Perusahaan ragu ber-
pesaing langsung peranserta karena
takut membantu
pesaing langsung
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 23 of 140
24. Klaster
Memunculkan peluang ber-
koordinasi, perbaikan ber-
sama di wilayah yang men-
jadi kepedulian bersama,
dengan risiko yang lebih ke-
Melihat sekumpulan cil dalam hal mendistorsi
perusahaan dan persaingan atau membatasi
lembaga sebagai intensitas persaingan.
klaster
Hadirnya konsumen,
pemasok, dan perusahaan
industri terkait dalam
forum dialog, membantu
menjaga usulan-usulan yang
membatasi persaingan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 24 of 140
25. Peran Baru
• Klaster mencerminkan suatu cara berpikir baru tentang
ekonomi nasional, wilayah dan lokal, serta mengharuskan
adanya peran baru bagi perusahaan, pemerintah dari berbagai
tingkatan serta lembaga lain, dalam meningkatkan daya saing.
• Bagi perusahaan, berpikir tentang persaingan dan strategi
didominasi dengan apa yang terjadi di dalam organisasi.
Klaster menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif berada di
luar perusahaan, bahkan di luar industri, terletak di basis
lokasi unit bisnis. Hal ini menciptakan agenda baru yang
penting bagi manajemen tetapi jarang diperhatikan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 25 of 140
26. Peran Baru
• Klaster menyatakan bahwa perusahaan memiliki kepentingan
utama dan nyata di lingkungan bisnis tempat mereka berlokasi,
yang lebih penting dari pajak, biaya listrik dan tingkat upah.
• Kesehatan klaster penting bagi kesehatan perusahaan.
Perusahaan dapat mengambil manfaat dari banyaknya pesaing
lokal. Asosiasi dagang menjadi aset yang berdaya saing, tidak
hanya untuk lobi dan organisasi sosial.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 26 of 140
27. Peran Baru
• Bagi pemerintah, berpikir tentang daya saing negara dan
wilayah berfokus pada ekonomi menyeluruh, dengan didominasi
oleh peran kebijakan tingkat nasional.
• Klaster menyarankan peran baru bagi pemerintah pusat, wila-
yah dan lokal. Dalam ekonomi global, kebijakan ekonomi makro
yang sehat merupakan kebutuhan tetapi tidak mencukupi.
Peran pemerintah yang menentukan dan tak terelakkan adalah
pada tingkat ekonomi mikro. Di antara peran tersebut adalah
memberikan prioritas terhadap kebijakan menghilangkan
penghambat pertumbuhan dan meningkatkan klaster (lama
atau baru).
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 27 of 140
28. Peran Baru
• Klaster adalah tenaga penggerak yang meningkatkan ekspor
dan magnet untuk menarik investasi asing. Klaster juga
mencerminkan adanya forum tempat dialog antar perusahaan,
instansi pemerintah dan lembaga sekolah, perguruan tinggi dan
utilitas publik dalam bentuk baru.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 28 of 140
29. Peran Baru Perusahaan
Dahulu . . . Sekarang . . .
• Berpikir tentang • Keunggulan
persaingan dan kompetitif berada
strategi, didominasi di luar perusahaan,
oleh perhatian bahkan di luar
terhadap apa yang industri, terletak
terjadi di dalam pada basis lokasi
organisasi perusahaan.
perusahaan.
Menciptakan agenda baru
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 29 of 140
30. Peran Baru Pemerintah
Dahulu . . . Sekarang . . .
• berpikir tentang daya • Dalam ekonomi global,
saing negara dan kebijakan ekonomi
wilayah, berfokus pada makro yang sehat
ekonomi menyeluruh, merupakan kebutuhan
dengan didominasi oleh tetapi tidak mencukupi.
peran kebijakan tingkat Peran pemerintah yang
nasional. menentukan dan tak
terelakkan adalah pada
tingkat ekonomi mikro.
Prioritas untuk menghilangkan
penghambat pertumbuhan dan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org perkuatan klaster 30 of 140
31. Lokasi &
Persaingan
Pengaruh lokasi
Diamond
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 31 of 140
32. Pengaruh lokasi
• Pada tahun sebelum 1990, pengaruh lokasi pada persaingan
berdasarkan alasan yang relatif sederhana dalam melihat
bagaimana perusahaan bersaing. Persaingan sebagian besar
statis dan terletak pada me-minimal-kan biaya dalam ekonomi
yang relatif tertutup. Keunggulan dalam faktor produksi
menjadi penentu. Penambahan perolehan (returns to scale)
memainkan peran utama.
• Saat ini persaingan sudah jauh berbeda. Persaingan adalah
dinamis dan terletak pada inovasi dan pencarian perbedaan
yang strategis. Hubungan dekat (linkage) dengan pembeli,
pemasok dan lembaga lain adalah penting, tidak hanya karena
efisiensi, tetapi juga karena adanya laju peningkatan diri
(improvement) dan inovasi. Lokasi berperan pada keunggulan
kompetitif melalui pengaruhnya pada produktivitas dan
khususnya pada pertumbuhan produktivitas.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 32 of 140
33. Pengaruh lokasi
• Faktor input generik biasanya berlimpah dan siap diakses.
Kemakmuran bergantung pada produktivitas yang
menggunakan dan meningkatkan faktor-faktor pada suatu
lokasi khusus.
• Produktivitas dan kemakmuran suatu lokasi tidak terletak
pada industri, yang di dalamnya terdapat perusahaan yang
bersaing pada produk tertentu, tetapi pada bagaimana
mereka bersaing.
• Perusahaan dapat lebih produktif pada suatu industri, bila
mereka menerapkan metoda yang canggih, menggunakan
teknologi maju dan menawarkan barang dan jasa yang unik,
tidak peduli itu adalah sepatu, pertanian atau semi-konduktor.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 33 of 140
34. Pengaruh lokasi
• Semua industri dapat menerapkan “teknologi tinggi”, dan
semua industri juga dapat menjadi “padat pengetahuan”. Jadi
dengan demikian istilah “high tech” yang biasanya melekat
pada bidang-bidang teknologi informasi dan bioteknologi,
relevansi-nya dipertanyakan.
• Istilah yang lebih tepat barangkali adalah enabling
technology, untuk menegaskan bahwa bidang-bidang ini
menyediakan perangkat (tools) yang dapat meningkatkan
banyak industri lain.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 34 of 140
35. Pengaruh lokasi
• Kehadiran industri apapun, tidak dengan sendirinya menjamin
kemakmuran jika perusahaan tidak produktif. Pembedaan
secara tradisional antara „high-tech‟ dan „low-tech‟,
pengolahan dan jasa, berbasis sumberdaya dan berbasis
pengetahuan, dan lain-lainnya menjadi kurang relevan.
• Meningkatkan produktivitas semua industri dapat
meningkatkan kemakmuran secara langsung dan melalui
pengaruh suatu industri kepada produktivitas industri yang
lain.
• Pada akhirnya produktivitas nasional ditentukan oleh
kecanggihan (teknologi, ketrampilan) yang digunakan
perusahaan untuk bersaing. Ekonomi tidak dapat semakin
produktif jika perusahaan tidak lebih produktif.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 35 of 140
36. Pengaruh lokasi
• Kecanggihan pendekatan (approach) perusahaan untuk
bersaing menentukan harga barang dan jasa yang diproduksi,
dapat memimpin dan efisien.
• Kecanggihan perusahaan dalam bersaing dapat dibagi menjadi
dua bagian:
• Yang pertama dan mendasar adalah efektifitas operasional, atau
upaya perusahaan dalam melakukan pendekatan terhadap praktik
terbaik (best practices) di bidang proses produksi, teknologi dan
teknik manajemen.
• Aspek kedua dari pencanggihan perusahaan adalah jenis strategi
yang diterapkan, seperti kemampuan bersaing melalui
diferensiasi (bukan hanya biaya), lapisan layanan yang bisa
disediakan dan pendekatan dalam penjualan secara internasional.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 36 of 140
37. Pengaruh lokasi
• Sekarang ini kecanggihan perusahaan dalam bersaing di suatu
wilayah, sangat kuat dipengaruhi oleh kualitas lingkungan
bisnis secara mikro-ekonomi.
• Beberapa aspek dari lingkungan bisnis (sistem jalan raya,
pajak perusahaan, sistem legal) menyentuh semua industri.
Wilayah ekonomi ini adalah penting dan mewakili kendala yang
melekat pada daya saing negara berkembang. Di negara yang
lebih maju, aspek lingkungan bisnis penentu daya saing
seringkali adalah spesifik klaster (kehadiran pemasok khusus,
ketrampilan dan jurusan-jurusan di perguruan tinggi).
• Hasil pengamatan pada pengaruh lokasi pada produktivitas
dan pertumbuhan produktivitas digambarkan dalam sebuah
model empat pengaruh yang saling berkaitan, berbentuk
diamond.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 37 of 140
38. Diamond Konteks utk
strategi per-
usahaan dan
persaingan
• Konteks lokal yang
mendorong investasi dan
perbaikan terus menerus
• Persaingan yang tinggi di Kondisi
Kondisi input antara pesaing lokal
permintaan
• Konsumen lokal yang penuntut
• Kuantitas dan biaya faktor
dan canggih
(input)
• Sumberdaya alam • Permintaan lokal pada segmen
• Sumberdaya manusia khusus yang tidak umum dan
• Sumberdaya modal Industri dapat dilayani secara global
• Infrastruktur fisik terkait dan • Kebutuhan konsumen yang dapat
• Infrastruktur administratif pendukung diantisipasi dari manapun.
• Infrastruktur informasi
• Infrastruktur iptek
• Kehadiran pemasok lokal yang
mampu dan perusahaan di
• Kualitas Faktor bidang terkait
• Spesialisasi Faktor • Adanya klaster dan bukan
Kawi Boedisetio industri yang terisolasi
telebiro.bandung0@clubmember.org 38 of 140
39. Diamond
• Perbaikan operasi dan strategi perusahaan yang dilakukan
bersamaan dengan perbaikan kualitas diamond memberikan
landasan mikro-ekonomi pada pengembangan ekonomi.
Beberapa elemen pada landasan ini patut ditonjolkan untuk
memahami pentingnya peran klaster pada persaingan.
• Faktor input (mencakup dari tangible asset seperti
infrastruktur fisik, sampai dengan informasi, sistem legal,
serta lembaga riset perguruan tinggi) yang digunakan oleh
seluruh perusahaan dalam bersaing. Untuk meningkatkan
produktivitas, faktor input harus diperbaiki dalam hal
efisiensi, kualitas dan pada akhirnya spesialisasi pada area
khusus klaster. Faktor terspesialisasi, terutama yang terpadu
dengan inovasi dan perbaikan kondisi (mis. Lembaga riset
perguruan tinggi), tidak hanya untuk mencapai produktivitas
tinggi, namun juga karena sulit disediakan oleh daerah lain.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 39 of 140
40. Diamond
• Konteks strategi perusahaan dan persaingan mengacu pada
aturan, insentif dan norma-norma yang mengatur jenis dan
intensitas persaingan.
• Ekonomi dengan produktivitas rendah dicirikan dengan
persaingan lokal yang kecil. Sebagian persaingan, kalaupun
ada, datang dari impor. Persaingan antar pelaku lokal,
kalaupun ada, banyak dilakukan dengan meniru. Harga menjadi
variabel utama dalam persaingan, dan perusahan menekan
upah pekerja untuk bersaing di tingkat lokal maupun luar
negeri. Persaingan dilakukan dengan melakukan investasi
minimum.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 40 of 140
41. Diamond
• Bergerak ke arah ekonomi yang lebih maju membutuhkan
pengembangan persaingan lokal yang lebih besar. Persaingan
harus bergeser dari upah rendah kepada biaya total rendah,
yang membutuhkan peningkatan efisiensi, dari proses
pengolahan dan pelayanan jasa.
• Pada akhirnya, persaingan juga harus berkembang ke arah
diferensiasi. Persaingan harus bergeser dari kegiatan meniru
ke inovasi dan dari investasi rendah ke investasi tinggi, tidak
saja untuk aset fisik, melainkan juga untuk intangible asset
(ketrampilan, teknologi). Klaster memegang peran penting
dalam transisi ini.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 41 of 140
42. Diamond
• Karakter persaingan di suatu lokasi sangat dipengaruhi oleh
banyak aspek dari lingkungan bisnis ( faktor yang tersedia,
kondisi permintaan). Iklim investasi dan kebijakan menuju
persaingan menentukan konteks-nya.
• Ekonomi makro, stabilitas politik, sistem pajak, kebijakan
pasar tenaga kerja mempengaruhi insentif untuk
pengembangan angkatan kerja.
• Aturan tentang kekayaan intelektual dan penegakkannya
berkontribusi terhadap kehendak perusahaan untuk
meningkatkan barang modal, ketrampilan dan teknologi.
• Kebijakan antitrust, kepemilikan pemerintah, aturan tentang
lisensi, kebijakan perdagangan, investasi asing, dan korupsi
berperan vital dalam menentukan intensitas persaingan lokal.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 42 of 140
43. Diamond
• Kondisi permintaan dalam negeri menentukan apakah
perusahaan dapat dan berkeinginan untuk berpindah dari
peniru, barang dan jasa kualitas rendah ke bersaing melalui
diferensiasi.
• Pada ekonomi dengan produktivitas rendah, fokus dititik
beratkan kepada pasar luar negeri. Pemajuan membutuhkan
pengembangan pasar lokal yang lebih penuntut. Munculnya
konsumen dalam negeri yang canggih, memberikan tekanan
kepada perusahaan serta memberikan pemahaman akan
kebutuhan sekarang dan mendatang yang sulit diraih di pasar
luar negeri.
• Permintaan lokal juga memunculkan segmentasi pasar, yang
dapat membuat perusahaan melakukan diferensiasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 43 of 140
44. Diamond
• Di tataran ekonomi global, kualitas permintaan lokal lebih
berperan daripada ukuran/volume-nya. Klaster (kerumunan)
industri yang saling terkait memiliki peran penting untuk
meningkatkan keunggulan sisi permintaan.
• Klaster adalah perwujudan dari “diamond” yang bekerja
(berfungsi). Kedekatan (proximity), bermula dari kehadiran
pada lokasi yang sama dari perusahaan, konsumen, pemasok
dan lembaga lain, memperbesar tekanan untuk berinovasi dan
meningkatkan diri.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 44 of 140
45. Diamond
• Pada Global Competitiveness Report (Porter, 1998), dari
statistik ditemukan dukungan empirik bahwa terdapat
hubungan antara lingkungan usaha dalam ekonomi mikro dan
tingkat kemakmuran nasional, khususnya dampak klaster lokal
dalam pengembangan ekonomi. Kehadiran klaster yang maju
memberikan keuntungan yang besar pada produktivitas dan
kapasitas berinovasi yang sulit didapat oleh perusahaan di
manapun.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 45 of 140
46. Diamond Peningkatan Landasan Ekonomi Mikro
Context for
Firm Strategy
and Rivalry
Factor Demand
(Input) Conditions
Conditions
Related and
Input lokal Input lokal yg Supporting
sedikit berlapis-lapis Industries
Biaya input Kualitas input
Input umum Input khusus
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 46 of 140
47. Diamond Peningkatan Landasan Ekonomi Mikro
Context for
Firm
Strategy and
Rivalry
Keuntungan dari biaya Keuntungan dari biaya
input total dan diferensiasi
Investasi rendah Investasi tinggi
Meniru Inovasi
Bersaing dengan impor Bersaing dengan lokal
Factor
Demand
(Input)
Conditions
Conditions
Related and
Supporting
Kawi Boedisetio Industries
telebiro.bandung0@clubmember.org 47 of 140
48. Diamond Peningkatan Landasan Ekonomi Mikro
Context for
Firm Strategy
and Rivalry
Factor Demand
(Input)
Conditions Conditions
Related and
Supporting Permintaan lokal Keseimbangan pada
Industries yang “sederhana” permintaan dalam negeri
Pasokan komoditas Pasar lokal yang canggih
ke pasar luar negeri dan tersegmentasi
Ekspor tradisional Ekspor non-tradisional ke
ke negara maju negara tetangga
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 48 of 140
49. Diamond Peningkatan Landasan Ekonomi Mikro
Context for
Firm Strategy
and Rivalry
Aliansi dengan Kolaborasi dengan
perusahaan asing perusahaan lokal
Material, komponen,
Pemasok berbasis lokal
mesin, jasa impor
Factor
Perusahaan dan Demand
(Input) klaster Conditions
Conditions industri yg terisolasi
Related and
Supporting
Industries
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 49 of 140
50. Klaster & Keunggulan
Kompetitif
• Klaster mempengaruhi persaingan dalam tiga cara:
a) Meningkatkan produktivitas para konstituen klaster
b) Meningkatkan inovasi dan pertumbuhan produktivitas
partisipan klaster.
c) Merangsang formasi bisnis baru yang mendukung inovasi
dan memperluas klaster.
• Setiap pengaruh klaster terhadap persaingan, pada kondisi
tertentu, bergantung pada hubungan personal, komunikasi
tatap muka serta jaringan individu dan lembaga yang
berinteraksi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 50 of 140
51. Klaster & Keunggulan
Kompetitif
Merangsang
munculnya
inovasi
Meningkatkan Memfasilitasi
produktivitas terjadinya
dan efisiensi komersialisasi
KLASTER
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 51 of 140
52. Klaster & Keunggulan
Kompetitif
• Walaupun eksistensi klaster memungkinkan terbangunnya
hubungan-hubungan dan menjadi efektif, hal itu tidak terjadi
secara otomatis. Mekanisme pengorganisasian secara formal
atau informal serta norma-norma budaya, seringkali
berperan dalam mem-fungsikan dan mengembangkan klaster.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 52 of 140
54. Klaster & Produktivitas
Akses terhadap input khusus dan tenaga kerja
Akses terhadap informasi
Komplementaritas
Akses terhadap lembaga dan barang publik (public goods)
Insentif dan pengukuran kinerja
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 54 of 140
55. Klaster & Produktivitas
• Berlokasi di dalam klaster memberikan akses utama atau
berbiaya rendah terhadap input khusus seperti komponen,
permesinan, layanan bisnis dan pegawai, dibandingkan dengan
integrasi vertikal, aliansi dengan entitas “luar” atau mengimpor
input dari tempat yang jauh.
• Mengambil sumberdaya dari luar mungkin perlu jika pemasok
lokal tak tersedia, tetapi bukan pilihan terbaik.
• Klaster mendorong pengembangan dan peningkatan pemasok lokal.
Perusahaan konstituen mendapat rangsangan untuk masuk
sebagai pemasok baru, atau pemasok luar melakukan investasi di
tingkat lokal.
Akses terhadap input khusus dan tenaga kerja
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 55 of 140
56. Klaster & Produktivitas
• Kehadiran klaster tidak hanya meningkatkan permintaan
terhadap input khusus, tetapi juga meningkatkan pasokannya.
• Ketersediaan tenaga, pelayanan dan komponen khusus, serta
banyaknya pihak yang membuat/menyediakannya, lebih sering
terjadi di dalam klaster (walaupun ada persaingan), daripada di
tempat lain.
Akses terhadap input khusus dan tenaga kerja
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 56 of 140
57. Klaster & Produktivitas
• Perluasan pasar, informasi teknik dan informasi khusus lainnya
yang terakumulasi dalam perusahaan dan lembaga lokal di dalam
klaster serta dapat diakses lebih baik atau lebih murah,
membuat perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya
mendekati batas maksimum.
• Hal ini juga dapat terjadi pada arus informasi di dalam unit-unit
perusahaan yang sama. Kedekatan, linkage pasokan dan teknologi
serta terjadinya hubungan personal yang berulang-kali ditambah
dengan ikatan komunitas, membantu terjadinya kepercayaan
(trust) dalam memfasilitasi terjadinya arus informasi di dalam
klaster.
• Mendapatkan informasi tentang kebutuhan pembeli terkini
adalah contoh kasus penting yang menunjukkan keuntungan
klaster dalam hal informasi.
Akses terhadap informasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 57 of 140
58. Klaster & Produktivitas
• Pembeli yang penuntut seringkali merupakan bagian dari klaster
dan partisipan klaster yang lain dapat memiliki informasi tentang
kebutuhan pembeli yang seringkali terbagikan (shared).
Akses terhadap informasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 58 of 140
59. Klaster & Produktivitas
• Kedekatan • Hubungan personal
yang berulang kali
• Linkage pasokan
dan teknologi • Ikatan komunitas
Membantu terjadinya kepercayaan (trust)
Arus
informasi
di dalam
klaster
Akses terhadap informasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 59 of 140
60. Klaster & Produktivitas
• Produk komplementer bagi pembeli
– Sebagai contoh di bidang pariwisata. Pengalaman wisatawan
tidak hanya dipengaruhi oleh penampilan dan kualitas daya
tarik wisata (pantai, tempat bersejarah dll), namun juga oleh
kualitas hotel, cinderamata, fasilitas bandara dan
transportasi.
– Komplementaritas lintas produk untuk menciptakan value bagi
pembeli adalah hal yang umum, tidak saja dari pemberian
layanan, tetapi juga desain produk, logistik dan layanan purna
jual.
– Berlokasi yang sama (co-location) di antara perusahaan dan
industri dalam klaster membuat lebih mudah untuk
berkoordinasi antara produk dan pelayanan.
Komplementaritas
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 60 of 140
61. Klaster & Produktivitas
• Produk komplementer bagi pembeli
– Hal ini juga akan menciptakan tekanan internal untuk
perbaikan di antara bagian-bagian klaster supaya dapat
memperbaiki kualitas atau efisiensi menyeluruh secara
mendasar.
Komplementaritas
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 61 of 140
62. Klaster & Produktivitas
• Komplementaritas pemasaran
– Kehadiran sekelompok perusahaan dan industri di suatu lokasi
menawarkan efisiensi dalam pemasaran bersama, seperti:
referal perusahaan, pameran dagang, majalah perdagangan,
delegasi pemasaran dlsb. Hal ini juga dapat meningkatkan
reputasi lokasi pada bidang khusus serta membuat pembeli
mempertimbangkan vendor atau pengolah (manufacturer)
yang berlokasi di sana.
– Pembeli dapat melihat banyak sekali perusahaan dalam sekali
kunjungan. Kehadiran sumber produk dan jasa yang banyak di
lokasi juga akan membuat pembeli merasakan risiko yang lebih
kecil karena terdapat potensi multi-sumber atau berganti
vendor jika ada kebutuhan.
Komplementaritas
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 62 of 140
63. Klaster & Produktivitas
• Komplementaritas karena kesesuaian kegiatan di
antara partisipan klaster
– Linkage dengan pemasok, saluran bisnis dan industri hilir lebih
mudah dikenali dan ditangkap dalam klaster dibandingkan
dengan partisipan yang bertebaran.
– Perbaikan yang mendasar dalam produktivitas seringkali
dimungkinkan manakala beberapa bagian klaster melakukan
perubahan secara simultan, misalnya melakukan koordinasi
untuk mengembangkan standard dan langkah-langkah
tertentu.
Komplementaritas
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 63 of 140
64. Klaster & Produktivitas
• Klaster memungkinkan banyak input tersedia, yang biasanya
mahal, ke dalam barang publik atau quasi-publik. Merekrut
pegawai yang sudah dilatih dalam program pelatihan lokal dapat
mengurangi biaya pelatihan internal perusahaan. Perusahaan
seringkali dapat mengakses infrastruktur khusus, saran dari para
ahli dari lembaga lokal dengan biaya sangat murah.
• Informasi yang terbangun dalam klaster dapat dipandang sebagai
barang quasi-publik. Beberapa barang publik dalam klaster
sebenarnya mirip dengan barang publik konvensional dalam hal
kedekatannya dengan pemerintah dan lembaga publik (mis.
Investasi publik dalam infrastruktur khusus, program pendidikan,
informasi dan pameran dagang dll). Namun barang publik lainnya
muncul karena hasil samping alamiah dari persaingan. Yang
termasuk dalam kategori ini adalah informasi teknologi, kumpulan
teknologi, reputasi lokasi klaster, keuntungan pemasaran dan
sumberdaya yang telah dijelaskan terdahulu.
Akses terhadap lembaga dan barang publik
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 64 of 140
65. Klaster & Produktivitas
• Barang publik di lokasi klaster seringkali merupakan hasil dari
investasi swasta dalam pelatihan, infrastruktur, pusat mutu
(quality center) atau bentuk lain yang menguntungkan klaster.
• Investasi swasta dalam barang publik, biasa terjadi karena
keuntungan kolektif yang dirasakan partisipan klaster. Biasanya
investasi swasta terjadi dalam lingkungan asosiasi dagang atau
mekanisme kolektif lainnya.
Akses terhadap lembaga dan barang publik
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 65 of 140
66. Klaster & Produktivitas
Klaster memperbaiki insentif dalam perusahaan untuk mencapai
produktivitas yang tinggi karena beberapa alasan:
• Produktivitas menjadi tinggi karena tekanan persaingan.
Bersaing dengan kompetitor lokal memiliki efek insentif
yang kuat karena mudah untuk selalu (secara konstan)
melakukan perbandingan. Selain itu pesaing lokal memiliki
kondisi (lingkungan) yang mirip, seperti biaya buruh, akses
pasar lokal, biaya utilitas, sehingga persaingan harus
dilakukan pada dimensi yang lain.
• Tekanan persaingan diperbesar dengan adanya tekanan dari
rekan (peer), bahkan terhadap perusahaan yang tak langsung
menjadi pesaing. Kebanggaan dan hasrat untuk kelihatan
baik di mata komunitas lokal memotivasi perusahaan untuk
berusaha saling mengalahkan.
Insentif dan Pengukuran kinerja
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 66 of 140
67. Klaster & Produktivitas
Klaster memudahkan untuk mengukur kinerja internal karena
biasanya banyak perusahaan sekeliling yang melakukan fungsi
serupa.
• Oleh karenanya manajer memiliki kesempatan lebih luas
untuk membandingkan biaya internal.
• Biaya pemantauan untuk membandingkan kinerja pegawai
dengan perusahaan lokal lainnya juga lebih murah.
Akumulasi pengetahuan pada lembaga pembiayaan membuat
pemberian pinjaman dan pemilihan pembiayaan lain lebih
terinformasikan dengan baik serta dapat memperbaiki pemantauan.
Karena interaksi yang berulangkali, informasi dan reputasi menjadi
mudah tersebar. Interaksi di antara partisipan klaster lebih mudah
untuk menjadi konstruktif.
Insentif dan Pengukuran kinerja
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 67 of 140
68. Klaster & Inovasi
• Yang tidak kalah penting dari peran klaster terhadap
produktivitas adalah perannya terhadap inovasi dan
pertumbuhan produktivitas.
• Partisipasi dalam klaster menawarkan banyak potensi
keuntungan dalam inovasi dan peningkatan diri (walaupun itu
juga melibatkan risiko) dibandingkan dengan dalam lokasi yang
terisolasi. Karakter klaster bagi inovasi lebih penting
daripada peningkatan produktivitas.
• Perusahaan dalam klaster seringkali dapat merasakan
kebutuhan baru dari pembeli secara lebih jelas dan cepat.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 68 of 140
69. Klaster & Inovasi
• Perusahaan dalam klaster juga memperoleh manfaat dari
berkumpulnya perusahaan yang memahami pembeli dan
hubungan-hubungan bisnis, kesejajaran perusahaan dalam
industri terkait, berkumpulnya entitas informasi khusus yang
terbangun serta ke-cerewet-an pembeli.
• Perusahaan dalam klaster juga dapat dengan cepat mengamati
kecenderungan pembeli daripada pesaing yang terisolasi.
• Berpartisipasi dalam klaster juga menawarkan keuntungan
dalam merasakan teknologi, operasi dan peluang penyerahan
(delivery possibilities) yang baru.
• Partisipan dapat menemukan pemahaman yang lebih kaya akan
perkembangan teknologi, ketersediaan komponen dan mesin,
pelayanan, konsep pemasaran dlsb.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 69 of 140
70. Klaster & Inovasi
• Hubungan yang berlangsung dengan entitas lain dalam klaster
(termasuk perguruan tinggi) memudahkan pembelajaran,
karena mudah untuk berkunjung dan melakukan tatap muka.
• Pengamatan langsung terhadap perusahaan lain juga
dimudahkan. Sebaliknya, perusahaan yang terisolasi
merasakan biaya yang lebih mahal, menghadapi rintangan
untuk menyatukan pemahaman demi kebutuhan yang besar
dalam penciptaan pengetahuan dalam perusahaan.
• Potensi keunggulan klaster dalam merasakan kebutuhan dan
peluang berinovasi adalah signifikan, akan tetapi tidak kalah
pentingnya adalah fleksibilitas dan kapasitas untuk bertindak
dengan cepat.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 70 of 140
71. Klaster & Inovasi
• Perusahaan dalam klaster seringkali lebih cepat mendapatkan
komponen baru, layanan, dan permesinan yang dibutuhkan
untuk menerapkan inovasi, apakah dalam bentuk lini produk
yang baru, proses baru atau model logistik yang baru.
• Pemasok/mitra lokal dapat terlibat secara dekat dengan
proses inovasi, sehingga input yang dipasoknya lebih
memenuhi kebutuhan perusahaan.
• Personel khusus yang baru juga dapat direkrut secara lokal
untuk mengisi kekosongan yang dibutuhkan pendekatan baru
tersebut. Komplementaritas yang terlibat dalam inovasi lebih
mudah dicapai.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 71 of 140
72. Klaster & Inovasi
• Perusahaan dalam klaster dapat melakukan eksperimen
dengan biaya lebih murah. Atau dapat menunda komitmen
yang besar sampai produk, layanan, proses baru lebih terjamin
keberhasilannya. Sebaliknya, perusahaan yang mengandalkan
outsourcing dari jauh menghadapi tantangan lebih besar
dalam berkontrak, mengamankan pengiriman, mendapatkan
dukungan dan layanan teknik terkait, serta mengkoordinasikan
seluruh entitas komplementer-nya.
• Perusahaan yang mengandalkan integrasi vertikal menghadapi
hambatan inertia (kelembaman), kesulitan mencari trade-off
bila inovasi mengganggu aset internal dan kendala saat harus
menjaga produk/proses yang lama, sementara harus
mengembangkan produk baru.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 72 of 140
73. Klaster & Inovasi
• Keuntungan lain adalah adanya tekanan–tekanan persaingan,
tekanan dari perusahaan sejenis, pembandingan yang terus
menerus, yang terjadi karena berkumpulnya perusahaan pada
suatu area geografis.
• Kondisi dasar lingkungan bisnis yang mirip (upah buruh, biaya
utilitas), bersama dengan hadirnya pesaing yang banyak,
memaksa perusahaan untuk secara kreatif mencari faktor
pembeda di antara mereka.
• Perusahaan individual mengalami kesulitan untuk bertahan
lama, namun banyak perusahaan seringkali dapat maju lebih
pesat dibandingkan dengan perusahaan sejenis di daerah lain.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 73 of 140
74. Klaster & Inovasi
berkumpulnya Tekanan
perusahaan pada persaingan dari
suatu area perusahaan memaksa
geografis sejenis. perusahaan untuk
secara kreatif
Kondisi dasar Pembandingan mencari faktor
lingkungan bisnis yang terus- pembeda
yang mirip menerus
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 74 of 140
75. Klaster & Formasi bisnis baru
• Banyak sekali bisnis baru yang terbentuk dalam klaster yang
sudah ada, daripada di daerah yang terisolasi.
• Dorongan untuk masuk ke dalam bisnis, lebih besar di dalam
klaster karena terdapat informasi peluang yang lebih baik.
• Individu yang bekerja di sekitar klaster lebih mudah
merasakan kesenjangan (gap) baru tentang produk, jasa atau
pemasok yang dapat diisi. Dengan memahami hal ini, individu
lebih siap meninggalkan perusahaan yang sudah mapan untuk
memulai bisnis baru mengisi kekosongan yang dirasakannya.
• Peluang yang dirasakan dalam klaster lebih menarik karena
hambatan masuk (barrier to entry) lebih rendah daripada di
tempat lain.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 75 of 140
76. Klaster & Formasi bisnis baru
• Asset, ketrampilan, input dan pegawai yang dibutuhkan
seringkali telah tersedia di lokasi klaster dan lebih mudah
dikumpulkan di sini.
• Lembaga pembiayaan lokal dan investor yang telah mengenal
industri dalam klaster, membutuhkan biaya risiko yang lebih
rendah untuk permodalan.
• Pasar lokal yang signifikan juga seringkali sudah ada.
Wirausaha yang telah membangun hubungan-hubungan juga
lebih memilih untuk tinggal dalam komunitas yang sama.
• Entry barrier yang rendah, hadirnya konsumen lokal yang
potensial, hubungan yang terbangun dan hadirnya perusahaan
lokal yang “sudah jadi”, dapat mengurangi risiko untuk masuk
dalam bisnis.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 76 of 140
77. Klaster & Formasi bisnis baru
• Perlu dicatat, barrier to exit juga rendah karena kebutuhan
investasi khusus, pasar yang lebih luas bagi aset khusus juga
rendah.
• Walaupun wirausaha lokal memasuki klaster, wirausaha dari
tempat lain cepat atau lambat akan melakukan relokasi ke
lokasi klaster. Barriers to entry yang sama-sama rendah
menarik mereka karena terdapat potensi untuk menciptakan
nilai ekonomi dari gagasan atau ketrampilan mereka atau
meningkatkan produktivitas perusahaan mereka.
• Perusahaan yang bertempat di lokasi lain ( luar negeri atau
domestik), juga tertarik untuk membuka cabang di lokasi
klaster, mencari keuntungan produktivitas dan keunggulan
inovasi seperti telah didiskusikan sebelumnya.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 77 of 140
78. Klaster & Formasi bisnis baru
• Kehadiran klaster tidak saja akan merendahkan barrier to
entry, namun juga mengurangi risiko.
• Keunggulan klaster terhadap formasi bisnis baru adalah
mempercepat inovasi.
• Perusahaan besar seringkali menghadapi beberapa kendala
dan rintangan untuk melakukan inovasi. Perusahaan spin-off
seringkali mengambil kesempatan ini, terkadang dengan
“restu” dari perusahaan terdahulu. Tidak aneh jika
perusahaan besar dalam klaster, membina hubungan erat
dengan perusahaan kecil yang inovatif, membantu mendirikan
mereka, bahkan me”rangkul” nya ketika mereka berhasil.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 78 of 140
79. Klaster & Formasi bisnis baru
• Karena adanya formasi bisnis baru, kedalaman dan keluasan
klaster tumbuh setiap saat, sehingga meningkatkan
keunggulan klaster.
• Persaingan yang tinggi dalam klaster, bersama dengan entry
dan exit barrier yang rendah, membuat lebih banyak
perusahaan yang keluar dan masuk. Tetapi bagaimanapun, hasil
akhirnya adalah banyaknya perusahaan (yang bertahan dalam
klaster) memperoleh posisi yang kuat dalam berhadapan
dengan pesaingnya di lokasi lain.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 79 of 140
80. Klaster & Persaingan
• Pengaruh ini pada klaster adalah memperbesar bagian dari
diamond dan umpan balik di antara mereka. Kedekatan lokasi
akan memperbesar persaingan, dalam waktu yang sama
meningkatkan keuntungan ketersediaan faktor atau pemasok
di tingkat lokal.
• Berlokasi yang sama (co-location) memperpendek proses, di
mana persaingan mendorong munculnya pemasok lokal dan
industri terkait mendukung pesaing baru.
• Klaster menggambarkan kombinasi antara persaingan dan
kerjasama.
• Persaingan yang sengit terjadi untuk memenangkan dan
menguasai konsumen.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 80 of 140
81. Klaster & Persaingan
• Karena hadirnya beberapa pesaing dan insentif yang kuat,
intensitas persaingan antar klaster menjadi menonjol.
Kerjasama harus terjadi di wilayah yang beragam. Sebagian
besar adalah vertikal (pembeli-penjual), dengan industri
terkait, dan dengan lembaga lokal.
• Persaingan dan kerjasama dapat hadir bersama karena
mereka berada pada dimensi yang berbeda, atau kerjasama
pada level tertentu adalah bagian dari pemenangan persaingan
pada level yang lain.
• Suatu klaster yang terdiri atas perusahaan dan lembaga yang
dekat secara geografis, independen dan terhubung secara
informal, mencerminkan bentuk organisasi yang kuat.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 81 of 140
82. Klaster & Persaingan
• Klaster menawarkan keuntungan biaya transaksi dibandingkan
dengan bentuk lain dan memperbaiki banyak hal tentang
insentif. Interaksi yang berulang, kontrak informal yang
dihasilkan dari hidup dan bekerja pada suatu lokasi geografis,
melahirkan kepercayaan dan komunikasi terbuka sehingga
mengurangi biaya pemilahan dan penggabungan hubungan-
hubungan pasar.
• Keunggulan klaster tidak sama di semua bidang, walaupun
klaster dapat terjadi pada bidang ekonomi yang luas. Makin
kuat keunggulan klaster dan makin banyak bidang yang dapat
diperdagangkan, akan makin sedikit jumlah klaster yang ada.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 82 of 140
83. Klaster & Persaingan
• Arti penting klaster meningkat bersamaan dengan
kecanggihan persaingan dan sesuai dengan peningkatan
pengetahuan dan intensitas inovasi. Hal tersebut berarti,
terjadinya klaster cenderung meningkat bersamaan dengan
perkembangan ekonomi.
• Hubungan antara klaster dan persaingan membawa implikasi
penting bagi ekonomi berbasis geografis pada kota, wilayah,
negara dan sekelompok negara bertetangga. Perdagangan
internal dalam negara adalah daya yang kuat untuk
memperbaiki produktivitas, begitu pula dengan perdagangan
dengan negara tetangga yang bersebelahan.
• Formasi klaster merupakan bagian penting dari perkembangan
ekonomi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 83 of 140
84. Peran
Pemerintah
• Pemerintah memainkan peran yang beragam dalam ekonomi.
Peran pokoknya adalah untuk menciptakan kestabilan ekonomi
makro dan kestabilan politik.
• Peran pemerintah yang kedua adalah memperbaiki kapasitas
ekonomi mikro secara umum, melalui perbaikan kualitas dan
efisiensi general-purposes input terhadap bisnis dan lembaga.
Peran tersebut, seperti dinyatakan dalam teori diamond, akan
memberikan angkatan kerja terdidik, infrastruktur fisik yang
tepat serta informasi ekonomi yang akurat dan periodik.
• Peran yang ketiga adalah membangun aturan ekonomi mikro
yang menyeluruh serta membangun insentif terhadap
kompetisi dalam memerintah yang mendorong pertumbuhan
produktivitas.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 84 of 140
85. Peran
Pemerintah
• Peran keempat dari pemerintah adalah mengembangkan dan
menerapkan program aksi ekonomi yang positif, khusus dan
berjangka panjang atau melakukan perubahan proses yang
memobilisasi pemerintah, bisnis, lembaga dan warga negara.
• Kemajuan ekonomi seringkali terhalang oleh tidak adanya
tindakan dan kurangnya konsensus tentang langkah yang
diperlukan.
• Perubahan proses yang sehat perlu melibatkan semua
konstituen kunci dan mengangkat kepentingan pihak
berwenang atau pemerintah. Secara ideal, program aksi harus
terjadi tidak hanya pada level nasional, namun juga level
wilayah dan kabupaten/ kota.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 85 of 140
86. Peran
Pemerintah
• Walaupun peran pemerintah diperlukan bagi pengembangan
ekonomi, itu tidak cukup memadai. Dibutuhkan peran kelima
yakni memfasilitasi pengembangan dan penguatan klaster.
Walaupun lingkungan bisnis umum sangat penting bagi daya
saing, lingkungan klaster menjadi bertambah penting untuk
mengubah agar ekonomi tidak sekedar persaingan faktor
biaya.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 86 of 140
87. Peran
Pemerintah
• Kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan
peluang perkuatan klaster. Pada saat yang sama, produktivitas
dan keunggulan inovasi klaster terletak pada externalities dan
spillovers yang melibatkan entitas swasta. Selain mengubah
kebijakan dan tindakannya, pemerintah dapat memotivasi,
memfasilitasi dan memberikan insentif terhadap tindakan
kolektif oleh sektor swasta.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 87 of 140
88. Peran
Pemerintah
pertama kedua ketiga
menciptakan memperbaiki kapasitas ekonomi membangun aturan ekonomi
kestabilan ekonomi mikro secara umum, melalui mikro yang menyeluruh serta
makro dan perbaikan kualitas dan efisiensi membangun insentif terhadap
kestabilan politik. general-purposes input kompetisi dalam memerintah
terhadap bisnis dan lembaga. yang mendorong pertumbuhan
produktivitas.
keempat kelima
mengembangkan dan menerapkan memfasilitasi
program aksi ekonomi yang positif, pengembangan dan
khusus dan berjangka panjang atau penguatan klaster.
melakukan peru-bahan proses yang
memobilisasi pemerintah, bisnis,
lembaga dan warga negara.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 88 of 140
89. Peran
Pemerintah
Peran pemerintah pada perkuatan klaster
Klaster dan Kebijakan Industri
Klaster dan Kebijakan Ekonomi Menyeluruh
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 89 of 140
90. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
• Semua klaster menawarkan peluang untuk meningkatkan
produktivitas dan mendukung peningkatan upah, bahkan
termasuk yang tidak bersaing dengan daerah lain.
• Setiap klaster tidak hanya berkontribusi langsung terhadap
produktivitas nasional, tetapi juga mempengaruhi
produktivitas klaster yang lain. Ini berarti klaster tradisional
seperti pertanian, tak boleh ditinggalkan, tetapi harus
diperkuat.
• Upaya untuk memperkuat klaster, dapat dilakukan secara
berurutan (bergiliran) untuk pertimbangan praktis, namun
tujuan akhirnya harus mencakup semua klaster.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 90 of 140
91. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
Upaya untuk memperkuat
klaster, dapat dilakukan secara
berurutan (bergiliran) untuk
pertimbangan praktis, namun
tujuan akhirnya harus
mencakup semua klaster.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 91 of 140
92. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
• Pemerintah harus membangun dan memperkuat dari klaster
yang sudah ada atau baru muncul, dan bukan mencoba
menciptakan yang sama sekali baru.
• Industri baru dan klaster baru, muncul dari klaster yang
sudah ada, seiring dengan perkembangan ekonomi.
• Kegiatan berteknologi maju sebaiknya dikembangkan di
tempat yang telah memiliki basis yang kegiatannya belum
canggih.
• Klaster terbentuk bilamana terdapat fondasi keunggulan
lokasi.
• Sebagian besar klaster terbentuk secara independen,
terlepas dari campur tangan pemerintah, walaupun terkadang
ada pula peran pemerintah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 92 of 140
93. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
• Sebaiknya sudah ada benih klaster yang telah melewati uji
pasar, sebelum upaya pengembangan klaster dilakukan.
• Proses perkuatan klaster terdiri atas mengenali bahwa
klaster itu ada, dan kemudian menghilangkan penghambat,
mengurangi kendala dan membuang inefisiensi yang
menghalangi produktivitas serta inovasi dalam klaster.
• Yang termasuk kendala adalah, sumberdaya manusia,
infrastruktur, dan kendala yang berhubungan dengan regulasi.
Beberapa di antaranya dapat ditangani, sampai derajat
tertentu, oleh prakarsa swasta. Kendala lain bagaimanapun
adalah hasil dari kebijakan pemerintah dan lembaga sehingga
harus ditangani oleh pemerintah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 93 of 140
94. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
• Regulasi pemerintah, dapat saja menciptakan inefisiensi yang
tak perlu, seperti infrastruktur yang penting kurang tersedia,
kebijakan pendidikan dan pelatihan yang melupakan kebutuhan
klaster.
• Idealnya, semua kebijakan pemerintah yang menimbulkan
biaya pada perusahaan tanpa adanya kompensasi, daya saing
jangka panjang atau nilai sosial harus dikurangi atau
dihilangkan sama sekali.
• Perkuatan klaster memerlukan upaya yang lebih dari sekedar
memperbaiki lingkungan bisnis umum, untuk melihat bagaimana
kebijakan dan lembaga berpengaruh pada konsentrasi khusus
dari perusahaan dan industri terkait.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 94 of 140
95. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
• Pemerintah seringkali terjebak ke dalam “kebijakan
pembangunan” seperti memberikan subsidi dan hibah
teknologi yang mencoba untuk meningkatkan daya saing
perusahaan individu. Ditambah lagi dengan banyaknya
perhatian kebijakan berfokus pada level industri, suatu unit
analisis yang juga lebih sempit dari klaster. Di lain pihak,
pemikiran kebijakan yang lain mengarah kepada sektor yang
luas seperti permesinan, pengolahan dan jasa.
• Tak satupun pendekatan ini sejalan dengan persaingan
modern. Menyusun kebijakan yang menguntungkan perusahaan
individual mendistorsi pasar dan menghabiskan sumberdaya
pemerintah secara tidak efisien. Kebijakan yang berfokus
pada level industri mengasumsikan bahwa beberapa industri
lebih baik dari yang lainnya, dan berisiko mendistorsi atau
membatasi persaingan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 95 of 140
96. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
• Seringkali perusahaan ragu untuk ber-peranserta dalam
kegiatan yang melibatkan „pesaing langsung‟-nya. Sektor,
sebaliknya, terlalu luas untuk berdaya saing secara signifikan.
Pembedaan pengolahan versus jasa, dan „high-tech‟ versus
„low-tech‟ tak lagi memiliki arti.
• Fokus klaster menyoroti externalities, linkages, spillovers dan
lembaga pendukung yang penting bagi persaingan modern.
• Dengan mengelompokkan perusahaan, pemasok, industri
terkait, penyedia jasa dan lembaga, prakarsa pemerintah dan
investasi menyentuh masalah bersama dari perusahaan dan
industri tanpa mengancam persaingan.
• Peran pemerintah dalam penguatan klaster adalah mendorong
terbangunnya public atau quasi-public goods, yang
berpengaruh signifikan terhadap banyak sekali bisnis terkait.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 96 of 140
97. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
Fokus pada level industri
Kebijakan pembangunan: yang mengasumsikan
subsidi dan hibah bahwa beberapa industri
teknologi kepada lebih baik dari yang
perusahaan individual lainnya
Mengarah pada sektor yang
luas, seperti permesinan,
pengolahan, jasa.
tak satupun pendekatan ini sejalan
dengan persaingan modern
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 97 of 140
98. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
• Investasi pemerintah yang berfokus pada perbaikan
lingkungan bisnis dalam klaster, akan memperoleh hasil lebih
besar daripada menuju pada perusahaan atau industri
individual atau ekonomi secara luas.
• Beberapa peran spesifik pemerintah dalam penguatan klaster
dapat dilihat pada gambar berikut.
• Prioritas pemerintah yang tepat akan berubah dengan
berkembang dan matangnya klaster, dan sejalan dengan
berubahnya sumber keunggulan kompetitif.
• Pada awalnya prioritas diberikan pada perbaikan
infrastruktur dan menghilangkan penghambat diamond.
Selanjutnya, perannya berkisar pada kendala dan penghambat
inovasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 98 of 140
99. Peran pemerintah Konteks utk
dalam penguatan strategi per-
klaster usahaan dan
persaingan
Kondisi
Kondisi input
permintaan
• Menciptakan program pendidikan dan
pelatihan khusus.
• Mengembangkan upaya riset universitas
lokal tentang teknologi yang berhubungan Industri
dengan klaster. terkait dan
• Mendukung pengumpulan dan kompilasi pendukung
informasi tentang klaster spesifik.
• Meningkatkan transportasi khusus,
komunikasi khusus dan infrastruktur lain.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 99 of 140
100. Peran pemerintah Konteks utk
dalam penguatan strategi per-
klaster usahaan dan
persaingan
• Mengorganisasikan instansi
pemerintah yang relevan seputar
klaster.
• Fokus pada upaya menarik Kondisi
Kondisi input investasi asing seputar klaster. permintaan
• Fokus pada upaya ekspor seputar
klaster.
• Menghilangkan hambatan terhadap
persaingan lokal.
Industri
terkait dan
pendukung
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 100 of 140
101. Peran pemerintah Konteks utk
dalam penguatan strategi per-
klaster usahaan dan
persaingan
Kondisi
Kondisi input
permintaan
Industri
terkait dan
pendukung
• Menjadi sponsor forum untuk
mengumpulkan partisipan klaster.
• Menghubungkan upaya klaster spesifik
untuk menarik pemasok dan penyedia
jasa dari lokasi lain.
• Membangun free trade zone, industrial
parks atau supplier parks berorientasi
klaster.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 101 of 140
102. Peran pemerintah Konteks utk
dalam penguatan strategi per-
klaster usahaan dan
persaingan
Kondisi
Kondisi input
permintaan
• Menciptakan regulasi standard yang pro-
inovasi dan sederhana, yang
mempengaruhi klaster untuk:
• Mengurangi ketidakpastian regulasi.
Industri
terkait dan • Merangsang adopsi dini atas produk
pendukung dan teknologi
• Mendorong peningkatan
• Menjadi sponsor pengujian independen,
sertifikasi produk, dan rating services
untuk produk dan jasa klaster.
• Bertindak sebagai pembeli yang
penuntut bagi produk/jasa klaster.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 102 of 140
103. Peran pemerintah pada perkuatan klaster
Strategi
perusahaan &
persaingan
Kondisi
Faktor input
permintaan
Industri
pendukung
dan terkait
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 103 of 140
104. Kebijakan memperkuat Kebijakan yang menguntungkan perusahaan
perusahaan individual individual mendistorsi pasar dan meggunakan
(subsidi, hibah teknologi) sumberdaya pemerintah secara tidak efisien.
Titikberat pada level industri menganggap
bahwa sebagian industri lebih baik dari yang
Kebijakan pada tingkat lain dan membatasi persaingan. Seringkali
industri perusahaan ragu untuk berpartisipasi dalam
upaya-upaya yang melibatkan saingan
langsungnya.
Pertimbangan sektor terlalu luas bagi daya
Kebijakan sektor yang
saing. Pembedaan antara pengolahan dan jasa
luas (permesinan,
serta hi-tech dan low-tech tidak lagi memiliki
pengolahan, jasa)
arti yang penting.
Kebijakan pemerintah (biasanya)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 104 of 140
105. • Dengan mengelompokkan
perusahaan, pemasok, industri
terkait, penyedia jasa dan
lembaga, prakarsa dan investasi
• Externalities pemerintah menyentuh
kepentingan banyak perusahaan
• Linkage dan industri tanpa mengganggu
persaingan.
• Spillover • Peran pemerintah adalah
mendorong terbangunnya barang
publik yang mempengaruhi
• Supporting hubungan bisnis secara
Institutions signifikan.
• Investasi pemerintah
difokuskan pada perbaikan
lingkungan bisnis.
Kebijakan pemerintah berbasis klaster
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 105 of 140
106. • Menghapus hambatan
Terhadap
produktivitas
• Mengurangi kendala
dan
• Menghilangkan pertumbuhan
inefisiensi
produktivitas
Tujuan kegiatan pemerintah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 106 of 140
107. Klaster dan Kebijakan Industri
• Peran pemerintah untuk pengembangan dan peningkatan
klaster tidak dapat disamakan dengan “kebijakan industri”
(Industrial Policy). Landasan intelektual teori klaster industri
dan “Kebijakan Industri” berbeda secara mendasar, begitu
pula tentang kebijakan pemerintah.
• “Kebijakan Industri” berpandangan bahwa dalam persaingan,
beberapa industri menawarkan penciptaan kemakmuran lebih
besar dari yang lain. Industri yang “sexy” dijadikan sasaran
untuk didukung. Kebijakan Industri melihat bahwa keunggulan
kompetitif sangat ditentukan oleh peningkatan return to
scale. Berdasarkan pentingnya skala, pemerintah mengasuh
industri prioritas yang baru muncul (bayi), hingga mereka
mencapai critical mass, dengan cara subsidi, mengurangi
kompetisi internal, proteksi impor selektif, dan membatasi
investasi asing.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 107 of 140
108. Klaster dan Kebijakan Industri
• Subsidi dan pembatasan persaingan harus dikonsentrasikan
pada wilayah scale-sensitive, seperti penelitian dan
pengembangan serta investasi fasilitas.
• Kebijakan Industri cenderung untuk melakukan sentralisasi
intervensi keputusan di tingkat nasional. Melalui intervensi,
pemerintah mencoba untuk mengungkit daya saing (dan pangsa
pasar internasional). Kadangkala, pikiran tentang kebijakan
industri mencerminkan pandangan persaingan internasional
secara zero-sum, dan menganggap bahwa terdapat suatu
kumpulan permintaan yang harus dilayani dengan tujuan untuk
mendapatkan perolehan yang besar pada negara tertentu.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 108 of 140
109. Klaster dan Kebijakan Industri
• Teori klaster sangat berbeda. Konsep klaster terletak pada
kompetisi yang dinamis dan luas di antara perusahaan dan
lokasi, berdasarkan pertumbuhan produktivitas.
Interconnections dan spillovers dalam klaster seringkali lebih
penting terhadap pertumbuhan produktivitas daripada skala
ekonomi dari perusahaan individual.
• Semua klaster memberi harapan dan semua menawarkan
potensi untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan.
Masalahnya bukan pada negara (lokasi) bersaing APA, tetapi
pada bersaing dengan cara BAGAIMANA.
• Alih-alih menetapkan “sasaran”, semua klaster yang sudah ada
maupun yang baru membutuhkan perhatian. Semua klaster
dapat memperbaiki produktivitasnya, termasuk klaster
tradisional (mis. Pertanian).
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 109 of 140
110. Klaster dan Kebijakan Industri
• Teori klaster tidak menolak perusahaan asing, bahkan
menyambut baik mereka. Perusahaan asing meningkatkan
eksternalitas dan produktivitas. Kegiatannya di suatu negara
berkontribusi langsung terhadap lapangan kerja lokal dan
investasi.
• Teori klaster tidak menutup diri terhadap impor, dan
menekankan kebutuhan untuk secara berkala dan terus
menerus membuka pasar lokal terhadap impor yang dapat
mendorong efisiensi lokal, menyediakan kebutuhan input,
meningkatkan kondisi permintaan lokal, dan merangsang
persaingan.
• Klaster menghargai pentingnya prakarsa pada tingkat lokal.
Pemerintah pada berbagai tingkatan harus merangkul upaya
untuk mengejar keunggulan kompetitif dan spesialisasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 110 of 140
111. Klaster dan Kebijakan Industri
• Bila mungkin, keragaman di tingkat lokal dan sumber keunikan
dibangun dan diubah menjadi kekuatan.
• Spesialisasi juga menjanjikan diferensiasi produk yang
memenuhi kebutuhan baru dan memperluas pasar.
• Teori klaster fokus pada menghilangkan hambatan,
mengurangi kendala, dan membuang inefisiensi terhadap
produktivitas dan pertumbuhan produktivitas.
• Penekanan teori klaster bukan pada pangsa pasar, tetapi pada
peningkatan yang dinamis (dynamic improvement).
• Kebijakan klaster mendasari pandangan bahwa persaingan
adalah penjumlahan positif yang membuat peningkatan
produktivitas dan perdagangan memperluas pasar, serta
banyak daerah akan sejahtera bila mereka lebih produktif
dan inovatif.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 111 of 140
112. Klaster dan Kebijakan Ekonomi Menyeluruh
• Klaster merupakan cara mengorganisasikan pikiran tentang
berbagai bidang kebijakan.
• Berpikir berbasis klaster dapat membantu memberikan
prioritas fokus pada kebijakan di bidang iptek, pendidikan &
pelatihan, ekspor dan investasi asing.
• Lokasi terbaik untuk meningkatkan ekspor dan menarik
investasi asing adalah dalam klaster yang sudah ada atau
klaster yang baru muncul.
• Orientasi berbasis klaster memunculkan fakta bahwa lebih
banyak lagi bagian-bagian pemerintah yang dapat berperan
pada daya saing daripada yang selama ini dikenali.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 112 of 140
113. Klaster dan Kebijakan Ekonomi Menyeluruh
• Teori klaster membuat dampak kebijakan terhadap posisi
daya saing menjadi lebih jelas dan lebih operasional. Solusi
efektif seringkali memerlukan kolaborasi antar unit
pemerintah yang berbeda.
• Berpikir berbasis klaster juga memunculkan pentingnya peran
pemerintah pada beberapa lapis geografis.
• Fokus kebijakan tradisional adalah pada level nasional, dan
banyak aspek bisnis umum yang diberlakukan di level ini.
Bahkan akhir-akhir ini globalisasi memusatkan perhatian pada
lembaga multilateral tingkat dunia. Tetapi pemerintah tingkat
provinsi, kota besar dan lokal juga memiliki peran penting
dalam mempengaruhi lingkungan bisnis umum di suatu lokasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 113 of 140
114. Klaster dan Kebijakan Ekonomi Menyeluruh
Pengum-
pulan dan
Promosi
diseminasi
informasi ekspor
ekonomi
Pengem-
bangan
faktor ter- klaster Reformasi
peraturan
spesialisasi
dan maju
Promosi
Kebijakan investasi
iptek asing
(FDI)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 114 of 140
115. Klaster dan Kebijakan Ekonomi Menyeluruh
• Teori klaster juga menyarankan peran baru bagi perusahaan.
Peran sektor swasta dalam meningkatkan klaster, hadir di
semua bagian „diamond‟.
• Hal yang nampak jelas adalah meningkatkan kondisi faktor:
pasokan tenaga kerja terlatih dengan tepat, kualitas dan
ketepatan kegiatan riset di perguruan tinggi, penciptaan
infrastruktur fisik yang cocok dengan kebutuhan klaster,
pasokan informasi klaster spesifik.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 115 of 140
116. Mengorganisasikan Prakarsa
Pembangunan Ekonomi Berbasis Klaster
• Klaster merupakan wahana bagi perusahaan, pemerintah dan
lembaga lokal untuk bersama-sama melakukan dialog
konstruktif tentang peningkatan, serta menawarkan
mekanisme baru bagi kolaborasi antara sektor usaha dan
pemerintah.
• Pengorganisasian prakarsa klaster telah mulai muncul di
beberapa negara, wilayah atau kota, meliputi pengkajian
tentang pendorong dan penghambat klaster serta
mempercepat upaya swasta dan pemerintah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 116 of 140
117. Mengorganisasikan Prakarsa
Pembangunan Ekonomi Berbasis Klaster
• Karakteristik prakarsa klaster yang berhasil
• Penyebab kegagalan prakarsa
pengembangan klaster
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org 117 of 140