SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 44
Baixar para ler offline
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN
KAWASAN PERDESAAN
SUGENG BUDIHARSONO
Unit Manajemen Strategis
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Dipresentasikan pada Pelatihan Daring Pusat Pengembangan Kawasan Perdesaan yang
Berdayasaing yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Strategis KAHMI, Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Universitas Nusa Bangsa dan
Alumni Pengembangan Wilayah Perdesaan (APWD) yang diselenggarakan pada tanggal 29-30 Maret 2022
TURNPIKE THEORY (1)
Dalam teori pertumbuhan jalur cepat (turnpike theory) yang dipelopori oleh Samuelson,
disebutkan bahwa suatu daerah atau negara perlu untuk mengetahui sektor/komoditi
apa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dengan cepat, baik karena
potensi sumber daya alamnya maupun karena sektor tersebut memiliki competitive
advantage untuk dikembangkan.
Perkembangan sektor tersebut akan dapat mendorong perkembangan sektor lainya
karena adanya keterkaitan antar sektor. Untuk negara atau daerah yang sedang
berkembang, pembangunan ekonomi tidak dilakukan secara serentak (imbalance
growth) namun dilakukan dengan menetapkan sektor unggulan, dimana sektor
unggulan ini akan memberi implikasi ke depan (forward linkage) dan ke belakang
(backward linkage) terhadap sektor-sektor lainnya (Hirschman dalam Todaro 1985).
Pembangunan pada sektor-sektor tersebut akan menimbulkan multiplier effect yang
relatif lebih besar terhadap sektor lainnya dan akan berdampak pada percepatan
pertumbuhan ekonomi. Dengan kebutuhan anggaran yang sama, maka sektor unggulan
tersebut akan dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar terhadap
perekonomian.
TURNPIKE THEORY (2)
 Komoditas Unggulan merupakan
Instrumen dan Motor
Penggerak untuk mempercepat
pembangunan klaster.
 Komoditas Unggulan
dikembangkan dari mulai hulu
sampai hilir dan atau terkait
dengan sektor lainnya baik
secara vertikal (vertical value
chain) maupun horizontal
(horizontal value chain), dalam
suatu klaster yang disebut
Porterian cluster (Klaster
Porterian).
 Pengembangan komoditas unggulan
mencakup berbagai aktifitas
ekonomi dari hulu hingga
hilir dalam satu sistem rantai pasokan
dan rantai nilai.
 Merupakan wujud dari kapitalisasi
potensi klaster yang diharapkan
akan berdampak pada peningkatan
pendapatan dan penciptaan lapangan
kerja.
KOMODITAS UNGGULAN
URGENSI PENGEMBANGAN
KOMODITAS UNGGULAN
Meningkatkan
pendapatan
masyarakat dan
mengurangi angka
kemiskinan
Memberikan
implikasi
keterkaitan ke
depan (forward
linkage) dan ke
belakang
(backward linkage)
terhadap sektor
atau komoditi
lainnya
Memperluas
penyerapan tenaga
kerja dan
mengurangi jumlah
pengangguran
Meningkatkan nilai tambah dan
daya saing produk yang dihasilkan
oleh komunitas masyarakat kawasan
perdesaan
Daerah/wilayah/kawasan/negara perlu
untuk mengetahui sektor/komoditi yang
mempunyai potensi besar untuk
dikembangkan dengan cepat, baik karena
mempunyai potensi sumber daya alamnya
maupun karena sektor/komoditi tersebut
memiliki competitive advantage untuk
dikembangkan
KOMODITAS
UNGGULAN
WILAYAH/
KLASTER
SKALA
EKONOMI
PRODUKTIVITA
S
DAYA SAING
PRODUK
MEKANISME PENGEMBANGAN
KOMODITAS UNGGULAN
KOMODITAS
UNGGULAN
PROSES PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN
Proses pengembangan Komoditas Unggulan merupakan proses multi
stakeholder dan pembangunan kolaboratif. Sehingga perlu ditumbuhkan
kesadaran kolektif untuk seluruh stakeholder kunci agar mempunyai rasa
memiliki dan tanggungjawab
Masyarakat
Pemerintah:
Pusat, Daerah,
Desa/ Kelurahan
Dunia
Usaha
Masyarakat
Madani (Ormas,
LSM, dll)
Perguruan Tinggi/
Lembaga
Peneilitan PEMBANGUN
AN
KOLABORATI
F
TAHAPAN PENETAPAN KOMODITAS
UNGGULAN
Tahap 1
Pengusulan
Tahap 2
Pemilihan
Tahap 3
Verifikasi
Lapangan
Tahap 4
Penetapan
Tahap Pengusulan Komoditas Unggulan
Kepala
Desa/Lura
h
Pengurus
Klaster
Pelaku
Usaha
Toga dan
Tomas
Komoditas
Unggulan
Desa/
Kelurahan
Komoditas
X
Komoditas
Y
Komoditas
Z
CALON
KOMODITI
UNGGULAN
1.
1.
Tahap Pemilihan Komoditas Unggulan dengan 9
Kriteria
Ketersediaan
Bahan Baku
Ketersediaan
SDM
Ketersediaan
Sarana
Prasarana
Unique
Selling Point
(USP)
Pasar
Domestik
dan Ekspor
Keterlibatan
Masyarakat
Kesesuaian
dengan
Regulasi
Aspek
Lingkungan
Lamanya
Masy. dalam
Melakukan
Usaha tsb.
Keterangan:
Penentuan Prukades berbasis Appreciative Inquiry yaitu
menentukan komoditas unggulan berbasis KEKUATAN dari
kawasan tersebut
KOMODITA
S
UNGGULA
N TERPILIH
NON
Komodita
s
Unggulan
Calon
Komoditi
Unggulan
2.
ANALISIS PENENTUAN PRODUK UNGGULAN
• Analisis komoditi unggulan dengan Location Quotient (LQ) atau Revealed Comparative Advantage (RCA), Tipologi Klasssen,
atau Analisis dengan Tabel Input-Output. Alat analisis ini hanya bersifat “retrospektif”.
• Pengembangan komoditi unggulan bukan hanya restrospektif tapi juga prospektif. Perlu metode analisis yang dapat
menganalisis keduanya, misalnya dengan menggunakan proyeksi dengan sistem dinamik. Akan tetapi
permasalahan yang ada biasanya adalah ketersediaan data dan terlalu top down, tanpa melibatkan si pelaku itu sendiri.
• Penentuan Produk Unggulan:
– Mempertimbangkan potensi sumber daya yang ada.
– Usaha/pasar yang telah dilakukan pada masa lalu dan masa yang akan datang
– Berorientasi kepada permintaan jangka pendek dan jangka panjang.
– Bukan hanya untuk pasar lokal, regional, tetapi juga untuk pasar internasional.
– Komoditi unggulan yang dipilih harus diintegrasikan dengan sektor lainnya. Pengembangan komoditi unggulan jangan
hanya satu komoditi saja (single commodity development), namun harus diintegrasikan dengan sektor lainnya
misalnya pariwisata (integrated vertical and horizontal value chain).
– Keberlanjutan (pengusahaan. Pengolahan sampai kepada pengelolaan limbah)
• Untuk mengetahui kondisi komoditi unggulan dari hulu ke hilir menggunakan Analisis Value Chain (Value Chain Analysis).
• Analisis Pengembangan Wilayah dengan menggunakan analisis Sosiogram, Skalogram dan Sistem Informasi Geografi
(Geoghrapical Information System)
• Apakah ada kesulitan menentukan komoditas unggulan dengan metode di atas?
KETERSEDIAAN
BAHAN BAKU
A
Diutamakan bahan baku yang
digunakan berasal dari kawasan
perdesaan tersebut. Sehingga
dapat memanfaatkan sumber daya
lokal di kawasan perdesaan dan
tidak menimbulkan ketergantungan
terhadap kawasan lain.
Pengembangan bahan baku menjadi
produk unggulan diharapkan mampu
menimbulkan multiplier effects yang
dapat meningkatkan perokonomian
masyarakat.
Ketersediaan sumber daya
manusia yang kompeten
merupakan faktor utama dalam
pengembangan produk unggulan.
Sumber Daya Manusia berfungsi
sebagai intelectual capital. Tanpa
adanya SDM yang berkompeten,
maka SDA tidak akan terkelola
dengan optimal. Perlu didorong
adanya Balai Pelatihan dan
Pendidikan Kejuruan yang
mendukung pengolahan produk
unggulan.
KETERSEDIAAN SDM
B
Ketersediaan sarana dan
prasarana baik sarpras
pendukung hingga sarpras
transportasi, energi, dan
komunikasi yang mendukung dari
proses produksi hingga proses
pemasaran. Sarana Prasarana
seperti jalan, sarpras
pengolahan, hingga IT harus
tersedia untuk mendukung
kegiatan pengembangan
prukades.
KETERSEDIAAN
SARANA DAN
PRASARANA
C
Memiliki USP sangat penting,
agar yang dijual berbeda
dengan yang lainnya yang
ditawarkan oleh pesaing.
Sehingga pelanggan akan
memilih produk yang mempunyai
hal yang berbeda dengan psain
lainnya, namun bukan asal beda,
atau malah nyleneh.
UNIQUE SELLING
POINT
D
Produk unggulan memiliki
nilai jual dan berdaya saing
baik di pasar tingkat lokal,
regional dan internasional.
PASAR DOMESTIK
DAN EKSPOR
E
Pengembangan produk yang
diunggulkan harus melibatkan
UMKM. Semakin banyak
UMKM yang terlibat semakin
banyak masyarakat yang
terlibat. Pemanfaatan
masyarakat lokal yang
tergabung dalam UMKM
akan membuka banyak
lapangan pekerjaan.
KETERLIBATAN UMKM
F
Adanya regulasi dan deregulasi guna
mendukung pengembangan produk
unggulan. Apabila terdapat kebijakan
pemerintah yang menghambat
pengembangan produk unggulan
kawasan, maka kebijakan tersebut
dapat di-deregulasi. Contoh kebijakan
tentang insentif dari pemda untuk
perbaikan iklim investasi dengan
kemudahan perizinan bagi pengembang
produk unggulan
KESESUAIAN DENGAN
REGULASI
G
Pengembangan produk unggulan harus
mempertimbangkan kesesuaian lahan
dan peruntukan lahan yang ada di
kawasan perdesaan. Selain itu, status
kepemilikan lahan yang akan
dikembangkan merupakan milik
masyarakat atau aset desa.
Pengembangan produk yang
diunggulkan harus ramah
lingkungan dengan kata lain
tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan. Dengan demikian,
pengembangannya berjalan
secara berkelanjutan.
Misal pengembangan produk
jagung tidak boleh ditanam di
lahan yang memiliki kemiringan
tertentu karena akan
mengakibatkan erosi.
Proses produksi yang
menghasilkan limbah wajib
diperhatikan pengelolaannya.
ASPEK LINGKUNGAN
H
Kegiatan pengembangan produk
yang diunggulkan merupakan
kegiatan yang sudah membudaya
dalam kehidupan sehari-hari oleh
masyarakat di kawasan perdesaan.
Misalnya pembuatan kerajinan
anyaman di Tasikmalaya sudah
dilakukan secara turun temurun dan
menjadi budaya tersendiri pada
masyarakat lokal disana.
LAMANYA MASYARAKAT
DALAM
MELAKUKAN USAHA
TERSEBUT
I
SIMULASI PENENTUAN PRODUK
UNGGULAN
PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN
No KOMODITAS KRITERIA Klasifikasi
Komoditas*)
Ketersediaan
bahan baku
SDM yang
berkompeten
Sarana dan
Prasarana
UniqueSelling
Point(USP)
Pasar
Domestik
dan ekspor
Keterlibatan UKM
dan pengusaha
besar
Lamanya
masyarakat
melaksanakan
usaha
Keseuaian
dengan
regulasi
Aspek
Lingkungan
1.
2.
3.
Keterangan:
*) Klasifikasi: (1) Komoditas Potensial dan (2) Komoditas Unggulan
KUESIONER PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN (1)
No
Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
Nilai
1
Ketersediaan
bahan baku secara
lokal
Kurang dari 25 persen bahan baku tersedia secara
lokal = 0
3 0
Antara 25-50 persen bahan baku tersedia secara
lokal = 1
Antara 50 – 75 persen bahan baku tersedia secara
lokal = 2
Lebih dari 75 persen bahan baku tersedia secara
lokal = 3
2
Ketersediaan
SDM lokal yang
berkompeten
Kurang dari 25 persen SDM terampil tersedia secara
lokal = 0
3 0
Antara 25-50 persen SDM terampil tersedia secara
lokal = 1
Antara 50 – 75 persen SDM terampil tersedia secara
lokal = 2
Lebih dari 75 persen SDM terampil tersedia secara
lokal = 3
KUESIONER PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN (2)
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
Nilai
3
Ketersediaan
sarana dan
prasarana
yang berkaitan
dengan
pengembanga
n komoditas
unggulan
Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi
pengembangan komoditas unggulan buruk = 0
4 0
Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi
pengembangan komoditas unggulan cukup baik = 1
Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi
pengembangan komoditas unggulan baik dan
prasarana lainnya penunjang pengembangan
komoditas unggulan (energy dana tau air baku dan
atau internet) kurang baik = 2
Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi
pengembangan komoditas unggulan baik dan
prasarana lainnya penunjang pengembangan
komoditas unggulan (energy dana tau air baku dan
atau internet) cukup baik = 3
Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi
pengembangan komoditas unggulan baik dan prasarana
lainnya penunjang pengembangan komoditas unggulan
(energy dana tau air baku dan atau internet) cukup baik =
4
KUESIONER PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN (3)
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk
Nil
ai
4
Unique
Selling Point
(USP)
Produk tidak memiliki perbedaan dan keunikan
dibandingkan dengan produk dari wilayah lain = 0
2 0
Produk memiliki perbedaan dengan produk dari
wilayah lain= 1
Produk memiliki USP dibandingkan dengan wilayah
lain = 2
5
Pasar
domestik dan
ekspor
Tidak memiliki prospek untuk menjangkau pasar
nasional = 0
2 0
Komoditas memiliki prospek untuk pasar dengan
jangkauan secara nasional dan atau ekspor = 1
Komoditas memiliki prospek untuk pasar dengan
jangkauan secara nasional dan ekspor = 2
6.
Keterlibatan
masyarakat
dan UMKM
Kurang dari 25 persen masyarakat dan UMKM terlibat
dalam pengembangan komoditas unggulan = 0
3 0
Antara 25-50 persen masyarakay terlibat dalam
pengembangan komoditas unggulan = 1
Antara 50-75 persen masyarakay terlibat dalam
pengembangan komoditas unggulan = 2
Lebih 75 persen masyarakay terlibat dalam
pengembangan komoditas unggulan = 3
KUESIONER PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN (4)
No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk Nilai
7
Kreatifitas
masyarakat
Masyarakat masih belum ada Kreatifitas mengembangkan
komoditas unggulan = 0
2 0
Sebagian kecil masyarakat sudah mempunyai Kreatifitas
mengembangkan komoditas unggulan = 1
Sebagian besar masyarakat sudah mempunyai Kreatifitas
mengembangkan komoditas unggulan = 2
8
Kesesuaian
pengusahaan calon
komoditas
unggulan dengan
regulasi
Pengusahaan komoditas tidak sesuai dengan regulasi= 0
1 0
Pengusahaan komoditas tidak sesuai dengan regulasi= 1
9
Dampak
pengusahaan
komoditas
unggulan terhadap
lingkungan
Pengusahaan calon komoditas unggulan akan
menimbulkan dampak negative berat terhadap
lingkungan = 0
3 0
Pengusahaan calon komoditas unggulan akan
menimbulkan dampak negative sedang terhadap
lingkungan = 1
Pengusahaan calon komoditas unggulan akan
menimbulkan dampak negative kecil terhadap lingkungan
= 2
Pengusahaan calon komoditas unggulan tisak akan
menimbulkan dampak negative = 3
MULTIDIMENSIONAL SCALING
• MDS digunakan untuk membangun 'peta' yang menunjukkan
hubungan antara sejumlah objek berdasarkan tabel jarak antar
objek (Manly, 1994 dalam Alder et al., 200).
• MDS dapat menghasilkan “peta” jarak yang tidak bias dari
suatu lokasi relatif (Clarke, 1993 dalam Pitcher dan Preikshot,
2001).
• MDS dapat menghitung bilangan metrik dan non-metrik
• Teknik ordinasi memprakirakan konfigurasi (ordinasi) titik
dalam ruang t-dimensi (biasanya 2 atau 3 dimensi) dengan
menggunakan jarak Euclidean (Euclidean distance). Jarak
Euclidean antar titik dihitung dengan menggunakan formula
Pythagoras.
• Jarak Euclidean ruang 2 dimensi:
Y
X
X1 – X2
Y1 – Y2
KELAYAKAN MODEL MDS
Stress (%) Kesesuaian
0,0 – 2.5 Sempurna
2,5 – 5,0 Sangat Bagus
5,0 – 10,0 Baik
10,0 – 20,0 Cukup
>20,0 Kurang
 















n
Vf
i
Vf
n
i 1
2
)
1
(.,
)
1
,
(
2) RMS = R2 =
RMS = R2 ≥ 0,60  bagus
1) Nilai Stress =
PENGGUNAAN SOFTAWARE MDS
• Untuk memudahkan penghitungan nilai indeks dapat digunakan software
MDS yang telah dibuat oleh The Fisheries Center, University of British
Columbia, Vancouver, Canada, yaitu RAPFISH. Tetapi untuk pengukuran
indeks perkembangan desa perlu disesuaikan peubah dan skornya sesuai
dengan dimensi, peubah dan indikator perkembangan desa (sebut saja
RAPDESA).
• Pitcher (1999) menyatakan prinsip dasar dan fitur utama Rapfish, yang
dimodifikasi menjadi RAPDESA:
– Menghasilkan nilai indeks dimensi dan leverage attributes dimensi
– Menangkap sifat multivariat pembangunan desa
– Menangkap sifat multidisiplin pembangunan desa
– Skor atribut bisa berupa campuran biner, ordinal atau rasio
– Skor terbaik dan terburuk yang ditetapkan memberikan titik referensi tetap
untuk ordinasi statistik
– Teknik ordinasi tidak membuat asumsi distribusi
– Atribut yang tidak terkait dengan keberlanjutan dieliminasi sejak dini
– Dapat menunjukkan perubahan status sejalan dengan waktu
– Dapat direplikasi
– Kemudahan mengkoreksi
– Kemudahan memperbarui tanpa gangguan
– Teknik cepat
– Dapat menganalis satu individu desa
PROSES ANALISIS DENGAN SOFTWARE BERBASIS MDS
MEMASUKAN DATA PRODUK UNGGULAN
Attributes > Produk
Unggulan
Abbreviation
EKONOMI
Ketersediaan
bahan
baku
secara
lokal
Ketersediaan
SDM
yang
berkompeten
Sarana
dan
Prasarana
Unique
Selling
Point
(USP)
Pasar
domestik
dan
ekspor
Keterlibatan
masyarakat
dan
UKM
Kreativitas
masyarakat
Kesesuaian
dengan
regulasi
Dampak
terhadap
lingkungan
Pariwisata 3 2 2 2 2 2 1 1 2
Padi 3 3 4 2 2 3 1 1 2
Ikan 2 2 1 1 1 1 1 1 1
Mebel 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Mangga 3 2 2 1 1 1 1 1 2
Jagung 3 2 2 2 1 2 1 1 2
Reference PEL
GOOD - best attribute values 3 3 4 2 2 3 2 1 3
BAD - worst attribute values 0 0 0 0 0 0 0 0 0
UP - half good, half bad 3 3 4 2 2 0 0 0 0
DOWN - opposite to UP 0 0 0 0 0 3 2 1 3
Anchor PEL 3 3 4 2 2 3 2 1 0
3 3 4 2 2 3 2 0 0
3 3 4 2 2 3 0 0 0
3 3 4 2 0 0 0 0 0
3 3 4 0 0 0 0 0 0
3 3 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0 0 1 3
0 0 0 0 0 0 2 1 3
0 0 0 0 2 3 2 1 3
0 0 0 2 2 3 2 1 3
0 0 4 2 2 3 2 1 3
0 3 4 2 2 3 2 1 3
HASIL ANALISIS
LEVERAGE ATTRIBUTES
MONTE CARLO
Stress = 0.1629882 Iteration Stress Delta
Squared Correlation (RSQ) = 0.9450772 1 0.227338 9E+20
Number of iterations = 3 2 0.222779 0.004559
Memory needed (words) = 6534 3 0.222707 7.26E-05
Rotation angle (degrees) = 2.7434721
TERIMA KASIH
Pentingnya Unique Selling Point (USP)
• USP adalah konsep pemasaran yang pertama kali
diusulkan sebagai teori untuk menjelaskan pola
dalam kampanye iklan yang sukses di awal 1940-
an. Istilah ini dikembangkan oleh pelopor
periklanan televisi Rosser Reeves pada tahun 1960
dalam bukunya Reality in Advertising.
• Memiliki USP sangat penting, agar yang dijual
berbeda dengan yang lainnya yang ditawarkan oleh
pesaing. Sehingga pelanggan akan memilih produk
yang mempunyai hal yang berbeda dengan psain
lainnya, namun bukan asal beda, atau malah
nyleneh.
DEFINISI USP oleh Reeves
• Setiap iklan harus membuat proposisi kepada konsumen —
tidak hanya kata-kata, kepalsuan produk, atau iklan etalase
(show-window advertising). Setiap iklan harus mengatakan
kepada setiap orang yang melihatnya: "Beli produk ini,
untuk keuntungan khusus ini."
• Proposisi haruslah salah satu yang tidak dapat atau tidak
ditawarkan oleh pesaing. Itu harus unik — baik dalam
merek atau klaim yang tidak dibuat oleh bidang iklan
tertentu.
• Proposisi harus cukup kuat untuk menggerakkan massa,
mis., Menarik pelanggan baru dan juga pelanggan
potensial.
DEFINISI USP (2)
• Jim Blythe (2010) dalam bukunya Marketing Essentials menyatakan
bahwa USP mengandung satu fitur produk yang paling menonjol
berbeda dari pesaing, dan biasanya fitur yang memberikan manfaat
unik kepada konsumen.
• Felix et al. (2012) mendefinisikan USP sebagai meningkatkan posisi
dan daya jual perusahaan dan produk secara dramatis dengan
mencapai tujuan berikut:
– Unik - membedakan produk barang dan jasa yang dijual berbeda
dengan pesaing dan menempatkan posisi suatu
perusahaan/organisasi pada pilihan yang lebih logis
– Jual - membujuk orang lain untuk membeli produk atau layanan.
– Proposisi - penawaran yang disarankan untuk diterima.
KRITERIA BERBEDA DENGAN PESAING
• Penting. Perbedaannya memberikan manfaat yang sangat bernilai
bagi pembeli target.
• Khas. Pesaing tidak menawarkan perbedaan, atau perusahaan dapat
menawarkannya dengan cara yang lebih khas.
• Unggul. Perbedaannya lebih unggul daripada cara-cara lain bahwa
pelanggan mungkin mendapatkan manfaat yang sama.
• Berkomunikasi. Perbedaannya dapat dikomunikasikan dan terlihat
oleh pembeli.
• Lebih awal. Pesaing tidak dapat dengan mudah menyalin
perbedaannya.
• Terjangkau. Pembeli mampu membayar perbedaannya.
• Menguntungkan. Perusahaan dapat memperkenalkan perbedaan
secara menguntungkan.
TIGA DAYA TARIK DALAM MEMBUAT USP
• Daya tarik rasional melibatkan kepentingan pribadi dengan mengklaim
produk akan menghasilkan manfaat tertentu seperti nilai atau kinerja.
Dipercaya secara luas bahwa pembeli industri paling responsif terhadap
daya tarik rasional karena mereka memiliki pengetahuan tentang
produk, dilatih untuk mengenali nilai, dan bertanggung jawab kepada
orang lain atas pilihan mereka. Konsumen, ketika mereka membeli
barang-barang tertentu, juga cenderung mengumpulkan informasi dan
memperkirakan manfaat.
• Daya tarik emosional berupaya membangkitkan emosi negatif atau
positif yang akan memotivasi pembelian. Pemasar mencari proposisi
penjualan emosional yang tepat. Bahkan ketika produk tersebut mirip
dengan produk kompetisi, mungkin ada asosiasi unik yang dapat
dipromosikan.
• Daya tarik moral diarahkan pada perasaan audiens tentang apa yang
benar dan pantas. Ini sering digunakan untuk mendesak orang untuk
mendukung tujuan sosial.
TAHAPAN PEMBUATAN USP (1)
Identifikasi
Kelompok
Sarasan
Identifikasi
Masalah yang akan
dipecahkan
Menyenaraikan
Manftaan Khas
Terbaik
Menentukan Janji
Mengkombinasikan
dan Mengeolah lagi
Memformulaikan USP
Menguji USP
Menyebarkan USP
Menghidupkan USP
TAHAPAN PEMBUATAN USP (3)
• Menghidupkan USP. Setelah memiliki USP,
fokuslah untuk melakukannya - dengan sangat
baik dan konsisten. Lebih baik dari orang lain.
• Menyebarkan USP. USP yang sudah diuji sudah
dapat dipromosikan, dan yang lebih penting
akan memudahkan berkomunikasi dalam
memasarkan produk barang dan jasa, dan
kelompok sasaran dapat memahaminya dengan
cepat dan mudah.
CONTOH USP PRODUK YANG TERKENAL
• FedEx: When it absolutely, positively has to be
there overnight.
• M & Ms (Mars Incorporated): The milk chocolate
melts in your mouth, not in your hand.
• De Beers: A diamond is forever.
• Piza Domino: You get fresh, hot pizza delivered to
your door in 30 minutes or less or it's free.
• Mercedez Benz: Mercedes Driver Prevails
Pedestrian
POSITIONING STATEMENT (1)
• Seiring berjalannya waktu USP digantikan oleh positioning
statement yang dipolpulerkan oleh Al Ries dan Jack Trout
(1980) dalam bukunya yang berjudul Positioning: Battle For
Your Mind.
• Positioning adalah pendekatan yang berupaya memandu
penempatan pesan tentang produk barang dan jasa ke dalam
benak calon pelanggan.
• Positioning sangat penting untuk berkomunikasi dalam
masyarakat yang terlalu banyak berkomunikasi.
• Cara termudah untuk masuk ke pikiran seseorang adalah
menjadi yang pertama di sana. Jika tidak bisa menjadi yang
pertama, maka harus menemukan cara untuk memposisikan
diri secara kompetitif terhadap produk, layanan, ide, atau
orang pertama yang sebenarnya.
POSITIONING STATEMENT (2)
• Posisi merek atau bisnis ada di mata calon pelanggan. Positioning
adalah bagaimana membedakan barang dan jasa yang diproduksi
dalam pikiran calon pelanggan. Artinya, memposisikan produk
terdesebut dalam pikiran calon pelanggan.
• Masyarakat terlalu banyak berkomunikasi. Bahkan 30 tahun yang
lalu ada begitu banyak iklan sehingga harus benar-benar bekerja
untuk menembus kebisingan.
• Sulit untuk mengubah pikiran. Strategi terbaik sesuai dengan yang
dipikirkan orang dan direncanakan untuk menambah atau
memindahkan persepsi yang ada, tidak sepenuhnya mengubahnya.
Begitu pikiran dibuat, hampir tidak mungkin untuk berubah.
Pikiran hanya menerima apa yang cocok dengan pengetahuan atau
pengalaman sebelumnya.
• Membuat pesan sederhana. Pesan sederhana akan mudah diingat
dan dapat mengaitkannya kepada produk barang dan jasa yang
ditawarkan.
POSITIONING STATEMENT (3)
• Buat kategori yang bisa dimenangkan. Tentukan kategori secara
berbeda sehingga menjadi yang terbesar / terbaik / terpesona.
Lebih baik menjadi ikan besar di kolam kecil dan kemudian
memperluas kolam.
• Cari lubangnya. Kemudian mengisinya. Apa yang tidak dimiliki
pesaing dalam posisi mereka. Apa manfaat pelanggan yang tidak
ditangani atau dieksploitasi oleh pesaing?
• 80% pembelajaran berlangsung melalui mata. Kata-kata penting.
Terutama dalam bisnis jasa. Perlu memiliki frasa. Visualisasikan
kata-kata yang digunakan. Tujuannya adalah untuk mengarahkan
ide-ide verbal ke dalam pikiran.
• Mengisolasi target yang sempit biasanya merupakan langkah
pertama dalam menemukan posisi yang efektif. Semakin sempit
dan semakin baik sasaran, semakin baik. Hal ini akan membantu
memperjelas posisi.
MINDSHARE – MARKETSHARE –HEARTSHARE
• Positioning juga umumnya dikenal sebagai pemasaran
mindshare. Tujuannya adalah untuk mengajukan klaim
terhadap asosiasi kognitif dalam benak konsumen,
menghubungkan merek dagang dengan klaim manfaat
sebagai "sederhana, konsisten, dan sesering mungkin.
• Dari mindshare ini maka kita mengharapkan seberapa besar
produk barang dan jasa yang dapat dijual (market share)
dibandingkan dengan pesaing.
• Penguasaan market share saja tidak cukup, tetapi pelanggan
harus tetap diikat dengan memberikan nilai tambah
sebanyak mungkin kepada pelangan dengan meningkatkan
kepuasan pelanggan, yang disebut dengan heart share

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Identifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategisIdentifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategisardinmarL
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...BappedaLampungUtara
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Teknik perencanaan regional
Teknik perencanaan regionalTeknik perencanaan regional
Teknik perencanaan regionalRulli Saputra
 
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119Ridho Fitrah Hyzkia
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalDahlan Tampubolon
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahDadang Solihin
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategisardinmarL
 
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAHBakhrul Ulum
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
Materi 2 Potensi Daerah
Materi 2 Potensi DaerahMateri 2 Potensi Daerah
Materi 2 Potensi Daerahsuparmono
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daeraherlina na
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalSugeng Budiharsono
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Kebijakan dana insentif-daerah-2021
Kebijakan dana insentif-daerah-2021Kebijakan dana insentif-daerah-2021
Kebijakan dana insentif-daerah-2021BappedaLampungUtara
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 

Mais procurados (20)

Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Identifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategisIdentifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategis
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Teknik perencanaan regional
Teknik perencanaan regionalTeknik perencanaan regional
Teknik perencanaan regional
 
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
 
SWOT, SOAR,dan PRA
 SWOT, SOAR,dan  PRA SWOT, SOAR,dan  PRA
SWOT, SOAR,dan PRA
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Materi 2 Potensi Daerah
Materi 2 Potensi DaerahMateri 2 Potensi Daerah
Materi 2 Potensi Daerah
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Kebijakan dana insentif-daerah-2021
Kebijakan dana insentif-daerah-2021Kebijakan dana insentif-daerah-2021
Kebijakan dana insentif-daerah-2021
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
 

Semelhante a PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf

Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahSri Wahyuni
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirWarnet Raha
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisniskodok666
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahEnengNs
 
Tantangan dan arah pembangunan pertanian dalam era SDGs
Tantangan dan arah pembangunan pertanian dalam era SDGsTantangan dan arah pembangunan pertanian dalam era SDGs
Tantangan dan arah pembangunan pertanian dalam era SDGsssuser2d2e79
 
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan  dan monev pel bank indonesiaMekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan  dan monev pel bank indonesia
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesiaSugeng Budiharsono
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisBBPP_Batu
 
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.pptIdentifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.pptSafatUmboro
 
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptPPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptRitaKANJABUNG
 
Produk unggulan-agrokompleks-kediri
Produk unggulan-agrokompleks-kediriProduk unggulan-agrokompleks-kediri
Produk unggulan-agrokompleks-kediribeckht
 
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Sugeng Budiharsono
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanWarnet Raha
 
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANGSUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANGHasanuddin University
 

Semelhante a PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf (20)

Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan Wilayah
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Tantangan dan arah pembangunan pertanian dalam era SDGs
Tantangan dan arah pembangunan pertanian dalam era SDGsTantangan dan arah pembangunan pertanian dalam era SDGs
Tantangan dan arah pembangunan pertanian dalam era SDGs
 
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan  dan monev pel bank indonesiaMekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan  dan monev pel bank indonesia
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.pptIdentifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
 
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptPPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Produk unggulan-agrokompleks-kediri
Produk unggulan-agrokompleks-kediriProduk unggulan-agrokompleks-kediri
Produk unggulan-agrokompleks-kediri
 
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunan
 
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANGSUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
 
Agroindustri
Agroindustri  Agroindustri
Agroindustri
 

Mais de Sugeng Budiharsono

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfPENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanSugeng Budiharsono
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Sugeng Budiharsono
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaSugeng Budiharsono
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021Sugeng Budiharsono
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationSugeng Budiharsono
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIASugeng Budiharsono
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Sugeng Budiharsono
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatSugeng Budiharsono
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...Sugeng Budiharsono
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingSugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiSugeng Budiharsono
 

Mais de Sugeng Budiharsono (20)

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfPENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesia
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 

Último

Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 

Último (18)

Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 

PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf

  • 1. PENENTUAN PRODUK UNGGULAN KAWASAN PERDESAAN SUGENG BUDIHARSONO Unit Manajemen Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dipresentasikan pada Pelatihan Daring Pusat Pengembangan Kawasan Perdesaan yang Berdayasaing yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Strategis KAHMI, Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Universitas Nusa Bangsa dan Alumni Pengembangan Wilayah Perdesaan (APWD) yang diselenggarakan pada tanggal 29-30 Maret 2022
  • 2. TURNPIKE THEORY (1) Dalam teori pertumbuhan jalur cepat (turnpike theory) yang dipelopori oleh Samuelson, disebutkan bahwa suatu daerah atau negara perlu untuk mengetahui sektor/komoditi apa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dengan cepat, baik karena potensi sumber daya alamnya maupun karena sektor tersebut memiliki competitive advantage untuk dikembangkan. Perkembangan sektor tersebut akan dapat mendorong perkembangan sektor lainya karena adanya keterkaitan antar sektor. Untuk negara atau daerah yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi tidak dilakukan secara serentak (imbalance growth) namun dilakukan dengan menetapkan sektor unggulan, dimana sektor unggulan ini akan memberi implikasi ke depan (forward linkage) dan ke belakang (backward linkage) terhadap sektor-sektor lainnya (Hirschman dalam Todaro 1985). Pembangunan pada sektor-sektor tersebut akan menimbulkan multiplier effect yang relatif lebih besar terhadap sektor lainnya dan akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi. Dengan kebutuhan anggaran yang sama, maka sektor unggulan tersebut akan dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar terhadap perekonomian.
  • 4.  Komoditas Unggulan merupakan Instrumen dan Motor Penggerak untuk mempercepat pembangunan klaster.  Komoditas Unggulan dikembangkan dari mulai hulu sampai hilir dan atau terkait dengan sektor lainnya baik secara vertikal (vertical value chain) maupun horizontal (horizontal value chain), dalam suatu klaster yang disebut Porterian cluster (Klaster Porterian).  Pengembangan komoditas unggulan mencakup berbagai aktifitas ekonomi dari hulu hingga hilir dalam satu sistem rantai pasokan dan rantai nilai.  Merupakan wujud dari kapitalisasi potensi klaster yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja. KOMODITAS UNGGULAN
  • 5. URGENSI PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN Meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan Memberikan implikasi keterkaitan ke depan (forward linkage) dan ke belakang (backward linkage) terhadap sektor atau komoditi lainnya Memperluas penyerapan tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk yang dihasilkan oleh komunitas masyarakat kawasan perdesaan Daerah/wilayah/kawasan/negara perlu untuk mengetahui sektor/komoditi yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan dengan cepat, baik karena mempunyai potensi sumber daya alamnya maupun karena sektor/komoditi tersebut memiliki competitive advantage untuk dikembangkan
  • 7. PROSES PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN Proses pengembangan Komoditas Unggulan merupakan proses multi stakeholder dan pembangunan kolaboratif. Sehingga perlu ditumbuhkan kesadaran kolektif untuk seluruh stakeholder kunci agar mempunyai rasa memiliki dan tanggungjawab Masyarakat Pemerintah: Pusat, Daerah, Desa/ Kelurahan Dunia Usaha Masyarakat Madani (Ormas, LSM, dll) Perguruan Tinggi/ Lembaga Peneilitan PEMBANGUN AN KOLABORATI F
  • 8. TAHAPAN PENETAPAN KOMODITAS UNGGULAN Tahap 1 Pengusulan Tahap 2 Pemilihan Tahap 3 Verifikasi Lapangan Tahap 4 Penetapan
  • 9. Tahap Pengusulan Komoditas Unggulan Kepala Desa/Lura h Pengurus Klaster Pelaku Usaha Toga dan Tomas Komoditas Unggulan Desa/ Kelurahan Komoditas X Komoditas Y Komoditas Z CALON KOMODITI UNGGULAN 1. 1.
  • 10. Tahap Pemilihan Komoditas Unggulan dengan 9 Kriteria Ketersediaan Bahan Baku Ketersediaan SDM Ketersediaan Sarana Prasarana Unique Selling Point (USP) Pasar Domestik dan Ekspor Keterlibatan Masyarakat Kesesuaian dengan Regulasi Aspek Lingkungan Lamanya Masy. dalam Melakukan Usaha tsb. Keterangan: Penentuan Prukades berbasis Appreciative Inquiry yaitu menentukan komoditas unggulan berbasis KEKUATAN dari kawasan tersebut KOMODITA S UNGGULA N TERPILIH NON Komodita s Unggulan Calon Komoditi Unggulan 2.
  • 11. ANALISIS PENENTUAN PRODUK UNGGULAN • Analisis komoditi unggulan dengan Location Quotient (LQ) atau Revealed Comparative Advantage (RCA), Tipologi Klasssen, atau Analisis dengan Tabel Input-Output. Alat analisis ini hanya bersifat “retrospektif”. • Pengembangan komoditi unggulan bukan hanya restrospektif tapi juga prospektif. Perlu metode analisis yang dapat menganalisis keduanya, misalnya dengan menggunakan proyeksi dengan sistem dinamik. Akan tetapi permasalahan yang ada biasanya adalah ketersediaan data dan terlalu top down, tanpa melibatkan si pelaku itu sendiri. • Penentuan Produk Unggulan: – Mempertimbangkan potensi sumber daya yang ada. – Usaha/pasar yang telah dilakukan pada masa lalu dan masa yang akan datang – Berorientasi kepada permintaan jangka pendek dan jangka panjang. – Bukan hanya untuk pasar lokal, regional, tetapi juga untuk pasar internasional. – Komoditi unggulan yang dipilih harus diintegrasikan dengan sektor lainnya. Pengembangan komoditi unggulan jangan hanya satu komoditi saja (single commodity development), namun harus diintegrasikan dengan sektor lainnya misalnya pariwisata (integrated vertical and horizontal value chain). – Keberlanjutan (pengusahaan. Pengolahan sampai kepada pengelolaan limbah) • Untuk mengetahui kondisi komoditi unggulan dari hulu ke hilir menggunakan Analisis Value Chain (Value Chain Analysis). • Analisis Pengembangan Wilayah dengan menggunakan analisis Sosiogram, Skalogram dan Sistem Informasi Geografi (Geoghrapical Information System) • Apakah ada kesulitan menentukan komoditas unggulan dengan metode di atas?
  • 12. KETERSEDIAAN BAHAN BAKU A Diutamakan bahan baku yang digunakan berasal dari kawasan perdesaan tersebut. Sehingga dapat memanfaatkan sumber daya lokal di kawasan perdesaan dan tidak menimbulkan ketergantungan terhadap kawasan lain. Pengembangan bahan baku menjadi produk unggulan diharapkan mampu menimbulkan multiplier effects yang dapat meningkatkan perokonomian masyarakat. Ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten merupakan faktor utama dalam pengembangan produk unggulan. Sumber Daya Manusia berfungsi sebagai intelectual capital. Tanpa adanya SDM yang berkompeten, maka SDA tidak akan terkelola dengan optimal. Perlu didorong adanya Balai Pelatihan dan Pendidikan Kejuruan yang mendukung pengolahan produk unggulan. KETERSEDIAAN SDM B
  • 13. Ketersediaan sarana dan prasarana baik sarpras pendukung hingga sarpras transportasi, energi, dan komunikasi yang mendukung dari proses produksi hingga proses pemasaran. Sarana Prasarana seperti jalan, sarpras pengolahan, hingga IT harus tersedia untuk mendukung kegiatan pengembangan prukades. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA C Memiliki USP sangat penting, agar yang dijual berbeda dengan yang lainnya yang ditawarkan oleh pesaing. Sehingga pelanggan akan memilih produk yang mempunyai hal yang berbeda dengan psain lainnya, namun bukan asal beda, atau malah nyleneh. UNIQUE SELLING POINT D
  • 14. Produk unggulan memiliki nilai jual dan berdaya saing baik di pasar tingkat lokal, regional dan internasional. PASAR DOMESTIK DAN EKSPOR E Pengembangan produk yang diunggulkan harus melibatkan UMKM. Semakin banyak UMKM yang terlibat semakin banyak masyarakat yang terlibat. Pemanfaatan masyarakat lokal yang tergabung dalam UMKM akan membuka banyak lapangan pekerjaan. KETERLIBATAN UMKM F
  • 15. Adanya regulasi dan deregulasi guna mendukung pengembangan produk unggulan. Apabila terdapat kebijakan pemerintah yang menghambat pengembangan produk unggulan kawasan, maka kebijakan tersebut dapat di-deregulasi. Contoh kebijakan tentang insentif dari pemda untuk perbaikan iklim investasi dengan kemudahan perizinan bagi pengembang produk unggulan KESESUAIAN DENGAN REGULASI G Pengembangan produk unggulan harus mempertimbangkan kesesuaian lahan dan peruntukan lahan yang ada di kawasan perdesaan. Selain itu, status kepemilikan lahan yang akan dikembangkan merupakan milik masyarakat atau aset desa. Pengembangan produk yang diunggulkan harus ramah lingkungan dengan kata lain tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Dengan demikian, pengembangannya berjalan secara berkelanjutan. Misal pengembangan produk jagung tidak boleh ditanam di lahan yang memiliki kemiringan tertentu karena akan mengakibatkan erosi. Proses produksi yang menghasilkan limbah wajib diperhatikan pengelolaannya. ASPEK LINGKUNGAN H
  • 16. Kegiatan pengembangan produk yang diunggulkan merupakan kegiatan yang sudah membudaya dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat di kawasan perdesaan. Misalnya pembuatan kerajinan anyaman di Tasikmalaya sudah dilakukan secara turun temurun dan menjadi budaya tersendiri pada masyarakat lokal disana. LAMANYA MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN USAHA TERSEBUT I
  • 18. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN No KOMODITAS KRITERIA Klasifikasi Komoditas*) Ketersediaan bahan baku SDM yang berkompeten Sarana dan Prasarana UniqueSelling Point(USP) Pasar Domestik dan ekspor Keterlibatan UKM dan pengusaha besar Lamanya masyarakat melaksanakan usaha Keseuaian dengan regulasi Aspek Lingkungan 1. 2. 3. Keterangan: *) Klasifikasi: (1) Komoditas Potensial dan (2) Komoditas Unggulan
  • 19. KUESIONER PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN (1) No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk Nilai 1 Ketersediaan bahan baku secara lokal Kurang dari 25 persen bahan baku tersedia secara lokal = 0 3 0 Antara 25-50 persen bahan baku tersedia secara lokal = 1 Antara 50 – 75 persen bahan baku tersedia secara lokal = 2 Lebih dari 75 persen bahan baku tersedia secara lokal = 3 2 Ketersediaan SDM lokal yang berkompeten Kurang dari 25 persen SDM terampil tersedia secara lokal = 0 3 0 Antara 25-50 persen SDM terampil tersedia secara lokal = 1 Antara 50 – 75 persen SDM terampil tersedia secara lokal = 2 Lebih dari 75 persen SDM terampil tersedia secara lokal = 3
  • 20. KUESIONER PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN (2) No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk Nilai 3 Ketersediaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pengembanga n komoditas unggulan Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi pengembangan komoditas unggulan buruk = 0 4 0 Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi pengembangan komoditas unggulan cukup baik = 1 Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi pengembangan komoditas unggulan baik dan prasarana lainnya penunjang pengembangan komoditas unggulan (energy dana tau air baku dan atau internet) kurang baik = 2 Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi pengembangan komoditas unggulan baik dan prasarana lainnya penunjang pengembangan komoditas unggulan (energy dana tau air baku dan atau internet) cukup baik = 3 Aksesibilitas dari dan ke lokasi kawasan tempat lokasi pengembangan komoditas unggulan baik dan prasarana lainnya penunjang pengembangan komoditas unggulan (energy dana tau air baku dan atau internet) cukup baik = 4
  • 21. KUESIONER PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN (3) No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk Nil ai 4 Unique Selling Point (USP) Produk tidak memiliki perbedaan dan keunikan dibandingkan dengan produk dari wilayah lain = 0 2 0 Produk memiliki perbedaan dengan produk dari wilayah lain= 1 Produk memiliki USP dibandingkan dengan wilayah lain = 2 5 Pasar domestik dan ekspor Tidak memiliki prospek untuk menjangkau pasar nasional = 0 2 0 Komoditas memiliki prospek untuk pasar dengan jangkauan secara nasional dan atau ekspor = 1 Komoditas memiliki prospek untuk pasar dengan jangkauan secara nasional dan ekspor = 2 6. Keterlibatan masyarakat dan UMKM Kurang dari 25 persen masyarakat dan UMKM terlibat dalam pengembangan komoditas unggulan = 0 3 0 Antara 25-50 persen masyarakay terlibat dalam pengembangan komoditas unggulan = 1 Antara 50-75 persen masyarakay terlibat dalam pengembangan komoditas unggulan = 2 Lebih 75 persen masyarakay terlibat dalam pengembangan komoditas unggulan = 3
  • 22. KUESIONER PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN (4) No Peubah Pengukuran Indikator Baik Buruk Nilai 7 Kreatifitas masyarakat Masyarakat masih belum ada Kreatifitas mengembangkan komoditas unggulan = 0 2 0 Sebagian kecil masyarakat sudah mempunyai Kreatifitas mengembangkan komoditas unggulan = 1 Sebagian besar masyarakat sudah mempunyai Kreatifitas mengembangkan komoditas unggulan = 2 8 Kesesuaian pengusahaan calon komoditas unggulan dengan regulasi Pengusahaan komoditas tidak sesuai dengan regulasi= 0 1 0 Pengusahaan komoditas tidak sesuai dengan regulasi= 1 9 Dampak pengusahaan komoditas unggulan terhadap lingkungan Pengusahaan calon komoditas unggulan akan menimbulkan dampak negative berat terhadap lingkungan = 0 3 0 Pengusahaan calon komoditas unggulan akan menimbulkan dampak negative sedang terhadap lingkungan = 1 Pengusahaan calon komoditas unggulan akan menimbulkan dampak negative kecil terhadap lingkungan = 2 Pengusahaan calon komoditas unggulan tisak akan menimbulkan dampak negative = 3
  • 23. MULTIDIMENSIONAL SCALING • MDS digunakan untuk membangun 'peta' yang menunjukkan hubungan antara sejumlah objek berdasarkan tabel jarak antar objek (Manly, 1994 dalam Alder et al., 200). • MDS dapat menghasilkan “peta” jarak yang tidak bias dari suatu lokasi relatif (Clarke, 1993 dalam Pitcher dan Preikshot, 2001). • MDS dapat menghitung bilangan metrik dan non-metrik • Teknik ordinasi memprakirakan konfigurasi (ordinasi) titik dalam ruang t-dimensi (biasanya 2 atau 3 dimensi) dengan menggunakan jarak Euclidean (Euclidean distance). Jarak Euclidean antar titik dihitung dengan menggunakan formula Pythagoras. • Jarak Euclidean ruang 2 dimensi:
  • 25. KELAYAKAN MODEL MDS Stress (%) Kesesuaian 0,0 – 2.5 Sempurna 2,5 – 5,0 Sangat Bagus 5,0 – 10,0 Baik 10,0 – 20,0 Cukup >20,0 Kurang                  n Vf i Vf n i 1 2 ) 1 (., ) 1 , ( 2) RMS = R2 = RMS = R2 ≥ 0,60  bagus 1) Nilai Stress =
  • 26. PENGGUNAAN SOFTAWARE MDS • Untuk memudahkan penghitungan nilai indeks dapat digunakan software MDS yang telah dibuat oleh The Fisheries Center, University of British Columbia, Vancouver, Canada, yaitu RAPFISH. Tetapi untuk pengukuran indeks perkembangan desa perlu disesuaikan peubah dan skornya sesuai dengan dimensi, peubah dan indikator perkembangan desa (sebut saja RAPDESA). • Pitcher (1999) menyatakan prinsip dasar dan fitur utama Rapfish, yang dimodifikasi menjadi RAPDESA: – Menghasilkan nilai indeks dimensi dan leverage attributes dimensi – Menangkap sifat multivariat pembangunan desa – Menangkap sifat multidisiplin pembangunan desa – Skor atribut bisa berupa campuran biner, ordinal atau rasio – Skor terbaik dan terburuk yang ditetapkan memberikan titik referensi tetap untuk ordinasi statistik – Teknik ordinasi tidak membuat asumsi distribusi – Atribut yang tidak terkait dengan keberlanjutan dieliminasi sejak dini – Dapat menunjukkan perubahan status sejalan dengan waktu – Dapat direplikasi – Kemudahan mengkoreksi – Kemudahan memperbarui tanpa gangguan – Teknik cepat – Dapat menganalis satu individu desa
  • 27. PROSES ANALISIS DENGAN SOFTWARE BERBASIS MDS
  • 28. MEMASUKAN DATA PRODUK UNGGULAN Attributes > Produk Unggulan Abbreviation EKONOMI Ketersediaan bahan baku secara lokal Ketersediaan SDM yang berkompeten Sarana dan Prasarana Unique Selling Point (USP) Pasar domestik dan ekspor Keterlibatan masyarakat dan UKM Kreativitas masyarakat Kesesuaian dengan regulasi Dampak terhadap lingkungan Pariwisata 3 2 2 2 2 2 1 1 2 Padi 3 3 4 2 2 3 1 1 2 Ikan 2 2 1 1 1 1 1 1 1 Mebel 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Mangga 3 2 2 1 1 1 1 1 2 Jagung 3 2 2 2 1 2 1 1 2 Reference PEL GOOD - best attribute values 3 3 4 2 2 3 2 1 3 BAD - worst attribute values 0 0 0 0 0 0 0 0 0 UP - half good, half bad 3 3 4 2 2 0 0 0 0 DOWN - opposite to UP 0 0 0 0 0 3 2 1 3 Anchor PEL 3 3 4 2 2 3 2 1 0 3 3 4 2 2 3 2 0 0 3 3 4 2 2 3 0 0 0 3 3 4 2 0 0 0 0 0 3 3 4 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 1 3 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 2 3 2 1 3 0 0 0 2 2 3 2 1 3 0 0 4 2 2 3 2 1 3 0 3 4 2 2 3 2 1 3
  • 31. MONTE CARLO Stress = 0.1629882 Iteration Stress Delta Squared Correlation (RSQ) = 0.9450772 1 0.227338 9E+20 Number of iterations = 3 2 0.222779 0.004559 Memory needed (words) = 6534 3 0.222707 7.26E-05 Rotation angle (degrees) = 2.7434721
  • 33. Pentingnya Unique Selling Point (USP) • USP adalah konsep pemasaran yang pertama kali diusulkan sebagai teori untuk menjelaskan pola dalam kampanye iklan yang sukses di awal 1940- an. Istilah ini dikembangkan oleh pelopor periklanan televisi Rosser Reeves pada tahun 1960 dalam bukunya Reality in Advertising. • Memiliki USP sangat penting, agar yang dijual berbeda dengan yang lainnya yang ditawarkan oleh pesaing. Sehingga pelanggan akan memilih produk yang mempunyai hal yang berbeda dengan psain lainnya, namun bukan asal beda, atau malah nyleneh.
  • 34. DEFINISI USP oleh Reeves • Setiap iklan harus membuat proposisi kepada konsumen — tidak hanya kata-kata, kepalsuan produk, atau iklan etalase (show-window advertising). Setiap iklan harus mengatakan kepada setiap orang yang melihatnya: "Beli produk ini, untuk keuntungan khusus ini." • Proposisi haruslah salah satu yang tidak dapat atau tidak ditawarkan oleh pesaing. Itu harus unik — baik dalam merek atau klaim yang tidak dibuat oleh bidang iklan tertentu. • Proposisi harus cukup kuat untuk menggerakkan massa, mis., Menarik pelanggan baru dan juga pelanggan potensial.
  • 35. DEFINISI USP (2) • Jim Blythe (2010) dalam bukunya Marketing Essentials menyatakan bahwa USP mengandung satu fitur produk yang paling menonjol berbeda dari pesaing, dan biasanya fitur yang memberikan manfaat unik kepada konsumen. • Felix et al. (2012) mendefinisikan USP sebagai meningkatkan posisi dan daya jual perusahaan dan produk secara dramatis dengan mencapai tujuan berikut: – Unik - membedakan produk barang dan jasa yang dijual berbeda dengan pesaing dan menempatkan posisi suatu perusahaan/organisasi pada pilihan yang lebih logis – Jual - membujuk orang lain untuk membeli produk atau layanan. – Proposisi - penawaran yang disarankan untuk diterima.
  • 36. KRITERIA BERBEDA DENGAN PESAING • Penting. Perbedaannya memberikan manfaat yang sangat bernilai bagi pembeli target. • Khas. Pesaing tidak menawarkan perbedaan, atau perusahaan dapat menawarkannya dengan cara yang lebih khas. • Unggul. Perbedaannya lebih unggul daripada cara-cara lain bahwa pelanggan mungkin mendapatkan manfaat yang sama. • Berkomunikasi. Perbedaannya dapat dikomunikasikan dan terlihat oleh pembeli. • Lebih awal. Pesaing tidak dapat dengan mudah menyalin perbedaannya. • Terjangkau. Pembeli mampu membayar perbedaannya. • Menguntungkan. Perusahaan dapat memperkenalkan perbedaan secara menguntungkan.
  • 37. TIGA DAYA TARIK DALAM MEMBUAT USP • Daya tarik rasional melibatkan kepentingan pribadi dengan mengklaim produk akan menghasilkan manfaat tertentu seperti nilai atau kinerja. Dipercaya secara luas bahwa pembeli industri paling responsif terhadap daya tarik rasional karena mereka memiliki pengetahuan tentang produk, dilatih untuk mengenali nilai, dan bertanggung jawab kepada orang lain atas pilihan mereka. Konsumen, ketika mereka membeli barang-barang tertentu, juga cenderung mengumpulkan informasi dan memperkirakan manfaat. • Daya tarik emosional berupaya membangkitkan emosi negatif atau positif yang akan memotivasi pembelian. Pemasar mencari proposisi penjualan emosional yang tepat. Bahkan ketika produk tersebut mirip dengan produk kompetisi, mungkin ada asosiasi unik yang dapat dipromosikan. • Daya tarik moral diarahkan pada perasaan audiens tentang apa yang benar dan pantas. Ini sering digunakan untuk mendesak orang untuk mendukung tujuan sosial.
  • 38. TAHAPAN PEMBUATAN USP (1) Identifikasi Kelompok Sarasan Identifikasi Masalah yang akan dipecahkan Menyenaraikan Manftaan Khas Terbaik Menentukan Janji Mengkombinasikan dan Mengeolah lagi Memformulaikan USP Menguji USP Menyebarkan USP Menghidupkan USP
  • 39. TAHAPAN PEMBUATAN USP (3) • Menghidupkan USP. Setelah memiliki USP, fokuslah untuk melakukannya - dengan sangat baik dan konsisten. Lebih baik dari orang lain. • Menyebarkan USP. USP yang sudah diuji sudah dapat dipromosikan, dan yang lebih penting akan memudahkan berkomunikasi dalam memasarkan produk barang dan jasa, dan kelompok sasaran dapat memahaminya dengan cepat dan mudah.
  • 40. CONTOH USP PRODUK YANG TERKENAL • FedEx: When it absolutely, positively has to be there overnight. • M & Ms (Mars Incorporated): The milk chocolate melts in your mouth, not in your hand. • De Beers: A diamond is forever. • Piza Domino: You get fresh, hot pizza delivered to your door in 30 minutes or less or it's free. • Mercedez Benz: Mercedes Driver Prevails Pedestrian
  • 41. POSITIONING STATEMENT (1) • Seiring berjalannya waktu USP digantikan oleh positioning statement yang dipolpulerkan oleh Al Ries dan Jack Trout (1980) dalam bukunya yang berjudul Positioning: Battle For Your Mind. • Positioning adalah pendekatan yang berupaya memandu penempatan pesan tentang produk barang dan jasa ke dalam benak calon pelanggan. • Positioning sangat penting untuk berkomunikasi dalam masyarakat yang terlalu banyak berkomunikasi. • Cara termudah untuk masuk ke pikiran seseorang adalah menjadi yang pertama di sana. Jika tidak bisa menjadi yang pertama, maka harus menemukan cara untuk memposisikan diri secara kompetitif terhadap produk, layanan, ide, atau orang pertama yang sebenarnya.
  • 42. POSITIONING STATEMENT (2) • Posisi merek atau bisnis ada di mata calon pelanggan. Positioning adalah bagaimana membedakan barang dan jasa yang diproduksi dalam pikiran calon pelanggan. Artinya, memposisikan produk terdesebut dalam pikiran calon pelanggan. • Masyarakat terlalu banyak berkomunikasi. Bahkan 30 tahun yang lalu ada begitu banyak iklan sehingga harus benar-benar bekerja untuk menembus kebisingan. • Sulit untuk mengubah pikiran. Strategi terbaik sesuai dengan yang dipikirkan orang dan direncanakan untuk menambah atau memindahkan persepsi yang ada, tidak sepenuhnya mengubahnya. Begitu pikiran dibuat, hampir tidak mungkin untuk berubah. Pikiran hanya menerima apa yang cocok dengan pengetahuan atau pengalaman sebelumnya. • Membuat pesan sederhana. Pesan sederhana akan mudah diingat dan dapat mengaitkannya kepada produk barang dan jasa yang ditawarkan.
  • 43. POSITIONING STATEMENT (3) • Buat kategori yang bisa dimenangkan. Tentukan kategori secara berbeda sehingga menjadi yang terbesar / terbaik / terpesona. Lebih baik menjadi ikan besar di kolam kecil dan kemudian memperluas kolam. • Cari lubangnya. Kemudian mengisinya. Apa yang tidak dimiliki pesaing dalam posisi mereka. Apa manfaat pelanggan yang tidak ditangani atau dieksploitasi oleh pesaing? • 80% pembelajaran berlangsung melalui mata. Kata-kata penting. Terutama dalam bisnis jasa. Perlu memiliki frasa. Visualisasikan kata-kata yang digunakan. Tujuannya adalah untuk mengarahkan ide-ide verbal ke dalam pikiran. • Mengisolasi target yang sempit biasanya merupakan langkah pertama dalam menemukan posisi yang efektif. Semakin sempit dan semakin baik sasaran, semakin baik. Hal ini akan membantu memperjelas posisi.
  • 44. MINDSHARE – MARKETSHARE –HEARTSHARE • Positioning juga umumnya dikenal sebagai pemasaran mindshare. Tujuannya adalah untuk mengajukan klaim terhadap asosiasi kognitif dalam benak konsumen, menghubungkan merek dagang dengan klaim manfaat sebagai "sederhana, konsisten, dan sesering mungkin. • Dari mindshare ini maka kita mengharapkan seberapa besar produk barang dan jasa yang dapat dijual (market share) dibandingkan dengan pesaing. • Penguasaan market share saja tidak cukup, tetapi pelanggan harus tetap diikat dengan memberikan nilai tambah sebanyak mungkin kepada pelangan dengan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang disebut dengan heart share