Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar nirmana yang meliputi titik, garis, bidang, bentuk, dan warna. Titik adalah unsur terkecil yang tidak memiliki panjang, lebar, atau tinggi. Garis adalah hasil goresan yang hanya memiliki satu dimensi yaitu panjang. Bidang adalah permukaan datar dua dimensi. Bentuk merupakan penjabaran geometris dari bagian objek. Warna terbentuk dari spektrum
2. NIRMANA
Nirmana adalah penyusunan elemen-elemen visual seperti titik,
garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang
harmonis. Nirmana juga dapat diartikan sebagai hasil imajinasi
dalam bentuk dua dimensi dan tiga dimensi yang mempunyai nilai
keindahan.
Nirmana (rupa dasar) merupakan ilmu yang mempelajari
berbagai hal yang berkaitan dengan persepsi, ruang, bentuk,
warna, dan bahan berwujud dua dimensi atau tiga dimensi. Unsur
dasar bentuk dua dimensi adalah segitiga, segi empat, lingkaran,
dan bentuk organik, sedangkan unsur dasar bentuk tiga dimensi
adalah balok, prisma, bola, dan wujud tak beraturan.
Unsur penciptaan rupa yang utama adalah gambar, melalui gambar
manusia dapat menuangkan imajinasi atau gagasan kreatifnya.
Gambar merupakan “bahasa” yang universal. Gambar telah
menjadi alat komunikasi selama berabad-abad, bahkan hingga kini
di era modern. Gambar memiliki fungsi yang sangat beragam,
untuk mewujudkan sebuah gambar agar berfungsi diperlukan
unsur-unsur seni rupa yang dapat dipahami semua orang.
3. UNSUR-UNSUR NIRMANA
• TITIK
Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar (esensial), dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau
bidang. sebuah gambar dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik juga.
• GARIS
Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Garis bisa panjang, pendek,
tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan sebagainya.
• BIDANG
Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas serta mempunyai kedudukan, arah
dan dibatasi oleh garis. Bentuk bidang dapat geometris, organis, bersudut, tak teratur, dan bulat.
• BENTUK
Titik, garis, atau bidang akan menjadi bentuk apabila terlihat. Sebuah titik betapapun kecilnya pasti mempunyai raut, ukuran, warna,
dan tekstur. Bentuk ada dua macam, yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi
• WARNA
Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena itu warna tidak akan terbentuk jika tidak ada
cahaya. Tiap-tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan permukaan tersebut
memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih.
4. • Kesatuan (Unity) : Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah
karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang.
Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah,
dll), maka kesatuan telah tercapai.
• Keseimbangan (Balance) : Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.
Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan
adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini
tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling
membebani.
• Proporsi (Proportion) : Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam
sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam
sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa
hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8
: 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga
dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran
kertas dan layout halaman.
• Irama (Rhythm) : Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh
pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan
pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
• Dominasi (Domination) : Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi
berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan
pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai
bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
5. NIRMANA TITIK
Titik adalah bagian terkecil dari suatu objek, yang menempati suatu tempat, yang tidak memiliki panjang, lebar, dan
tinggi. Titik adalah suatu idea tau bisa disebut abstrak. Dikarenakan titik tidak bisa dijelaskan dengan cara biasa,
Titik termasuk sesuatu yang tak terdefinisi.
Titik, titik merupakan suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah
bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
6. NIRMANA GARIS
Garis adalah bentuk geometri yang dilukiskan oleh sebuah titik yang bergerak. Garis hanya mempunyai satu dimensi
yaitu panjang. Ada 3 jenis garis yaitu: garis lurus, garis penghubung terpendek antara dua titik yang tidak bertepatan.
Dalam geometri, ruas garis adalah sebagian dari garis yang dibatasi oleh dua titik ujung yang berbeda, dan memuat
semua titik pada garis di antara ujung-ujungnya
7. NIRMANA BIDANG
Bidang adalah permukaan datar dan dua dimensi. Sebuah bidang adalah analog dua dimensi dari titik (nol dimensi),
garis (satu dimensi) dan ruang (tiga dimensi).
Bidang dapat muncul sebagai subruang dari ruang dimensi yang lebih tinggi, misalnya dinding ruangan, atau berdiri
sendiri seperti pada geometri. Sebutan bidang digunakan untuk menyebut keseluruhan ruang
8. NIRMANA BENTUK
Bentuk ialah satu titik temu antara ruang dan massa.Bentuk juga merupakan penjabaran geometris dari bagian
semesta bidang yang di tempati oleh objek tersebut, yaitu ditentukan oleh batas-batas terluarnya namun tidak
tergantung pada lokasi (koordinat) dan orientasi (rotasi)-nya terhadap bidang semesta yang di tempati.
Bentuk sederhana dapat diterangkan oleh teori benda geometri dasar (dua dimensi) misalnya titik, garis, kurva,
bidang (misal, persegi atau lingkaran), atau bisa pula diterangkan oleh benda padat (tiga dimensi) seperti kubus,
atau bola. Namun, kebanyakan bentuk yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk rumit. Misalnya
bentuk pohon dan bentuk garis pantai, yang mana sangat rumit sehingga diperlukan lebih dari sekadar teori
geometri sederhana untuk menganalisanya.
9. NIRMANA WARNA
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya
tersebut.
Warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen
yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan
cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan
menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi
sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin
di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan
negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan
karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoretis sebenarnya
putih bukanlah warna).
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis
gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran
seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya
bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.