SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
Baixar para ler offline
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
KD 
A. PENGERTIAN RENDERING.
Seiiring perkembangan teknologi, Computer Graphic (CG) atau yang biasa disebut dengan
animasi, telah terbukti mampu membawa revolusi baru dalam industri visual entertainment, baik
dalam dunia perfilman, computer games, hingga periklanan. Proses pembuatan suatu karya
animasi dibagi menjadi designing, modeling, animating, dan lighting. Proses lighting
(pencahayaan) merupakan proses terakhir dan merupakan bagian proses yang menentukan ke-
realistis-an suatu animasi.
Perangkat lunak 3ds Max atau aplikasi 3D lainnya merupakan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk membuat animasi, yang memiliki kemampuan merata dalam segala aspek
desain 3D, baik gambar bergerak (animate image) maupun gambar diam (still life image). Pada
Piranti lunak 3D, dimungkinkan untuk menambahkan suatu algoritma tertentu pada proses
pencahayaan dan rendering untuk menghasilkan tingkat keakuratan pencahayaan yang lebih
baik, khususnya dalam menampikan bayangan terhadap objek sehingga dapat memantulkan
cahaya.
Algoritma scanline ialah metode yang digunakan dalam menghasilkan grafik pada motion
pictures dalam komputer grafik, selain juga digunakan untuk video game dan pada kebanyakan
sebagai visualisasi model pada berbagai teknik terapan. bekerja pada sebuah baris-demi-baris
dasar bukan poligon-by-poligon atau pixel demi pixel-dasar. Semua poligon yang akan diberikan
pertama-tama diurutkan berdasarkan koordinat ‘y’ atas di mana mereka pertama kali muncul,
maka setiap baris atau garis scan gambar dihitung dengan menggunakan menentukan nilai
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
persimpangan dari garis scan dengan polygon yang memiliki urutan terdepan, sedangkan daftar
urutan terdepan akan diperbarui terus supaya polygon yang telah terlihat tidak hilang
membentuk garis scan, demikian seterusnya (Wylie, 1967).
Ray tracing merupakan pengembangan dari algoritma sebelumnya yaitu algoritma
scanline. Ray Tracing adalah teknik untuk menghasilkan sebuah gambar dengan menelusuri jalur
cahaya melalui pixel dalam suatu obyek gambar kemudian membuat simulasi efek dari
pertemuan pixel menjadi sebuah obyek yang tampak realistic (Watt, 1992).
Istilah Rendering adalah suatu proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun
animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses
modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam
sebuah bentuk output.
Rendering tidak hanya digunakan pada game programming, tetapi juga digunakan pada
banyak bidang, misalnya arsitektur, simulator, movie, spesial effect pada tayangan televisi, dan
design visualization. Rendering pada bidang-bidang tersebut memiliki perbedaan, terutama pada
fitur dan teknik renderingnya. Terkadang rendering juga diintegrasikan dengan model yang lebih
besar seperti paket animasi.
Rendering harus dilakukan secara cermat dan teliti. Oleh karena itu terkadang dilakukan
PreRendering sebelum rendering dilaksanakan. PreRendering sendiri ialah proses
pengkomputeran secara intensif, biasanya digunakan untuk pembuatan film, menggunakan
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
graphics card dan 3D hardware accelerator untuk penggunaan real time rendering. Secara umum,
proses untuk menghasilkan rendering dua dimensi dari objek-objek 3D melibatkan 5 komponen
utama, yaitu geometri, kamera, cahaya, karakteristik permukaan dan algoritma rendering.
B. METODE RENDERING.
a) Ray Tracing Rendering.
Ray tracing sebagai sebuah metode rendering pertama kali digunakan pada tahun
1980 untuk pembuatan gambar tiga dimensi. Ide dari metode rendering ini sendiri berasal
dari percobaan Rene Descartes, di mana ia menunjukkan pembentukan pelangi dengan
menggunakan bola kaca berisi air dan kemudian merunut kembali arah datangnya cahaya
dengan memanfaatkan teori pemantulan dan pembiasan cahaya yang telah ada saat itu.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Metode rendering ini diyakini sebagai salah satu metode yang menghasilkan
gambar bersifat paling foto realistik. Konsep dasar dari metode ini adalah merunut proses
yang dialami oleh sebuah cahaya dalam perjalanannya dari sumber cahaya hingga layar
dan memperkirakan warna macam apa yang ditampilkan pada pixel tempat jatuhnya
cahaya. Proses tersebut akan diulang hingga seluruh pixel yang dibutuhkan terbentuk.
b) Wireframe rendering.
Wireframe yaitu Objek 3D dideskripsikan sebagai objek tanpa permukaan. Pada
wireframe rendering, sebuah objek dibentuk hanya terlihat garis-garis yang menggambarkan
sisi-sisi edges dari sebuah objek. Metode ini dapat dilakukan oleh sebuah komputer dengan
sangat cepat, hanya kelemahannya adalah tidak adanya permukaan, sehingga sebuah objek
terlihat tranparent. Sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara sisi depan dan sisi
belakang dari sebuah objek.
c) Hidden Line Rendering.
Metode ini menggunakan fakta bahwa dalam sebuah objek, terdapat permukaan yang
tidak terlihat atau permukaan yang tertutup oleh permukaan lainnya. Dengan metode ini,
sebuah objek masih direpresentasikan dengan garis-garis yang mewakili sisi dari objek, tapi
beberapa garis tidak terlihat karena adanya permukaan yang menghalanginya.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Metode ini lebih lambat dari dari wireframe rendering, tapi masih dikatakan relatif
cepat. Kelemahan metode ini adalah tidak terlihatnya karakteristik permukaan dari objek
tersebut, seperti warna, kilauan (shininess), tekstur, pencahayaan, dll.
d) Shaded Rendering.
Pada metode ini, komputer diharuskan untuk melakukan berbagai perhitungan baik
pencahayaan, karakteristik permukaan, shadow casting, dan lain-lain. Metode ini
menghasilkan citra yang sangat realistik, tetapi kelemahannya adalah lama waktu rendering
yang dibutuhkan. Contoh nyata dari rendering adalah dengan menggunakan software Blender,
Vray (3DS Max) dan OpenGL. Satu trik khusus membuat kita dapat me-render seluruh film
yang tengah kita buat dengan sangat cepat, yaitu render pranala. Bayangkan kita dapat segera
menyaksikan karya kita, memeriksa kualitas animasi dan narasinya, tanpa perlu menunggu
proses render yang terlalu lama.
Render pranala memanfaatkan pustaka OpenGL yang menggambar seluruh
antarmuka Blenderatau 3D Studio Max termasuk viewport 3D ke layar, sehingga meski ia
mengorbankan kualitas visual, jenis render ini dapat dilakukan dengan sangat cepat.
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Contoh rendering dengan menggunakan OpenGL adalah render pranala. Render ini tidak
dapat langsung dilakukan melalui baris perintah. Blender maupu 3D Studio max harus
terlebih dahulu memiliki “kanvas” OpenGL, yang artinya proses render harus dimulai saat
antarmuka grafis tersedia.
C. ALGORITMA DALAM PROSES RENDERING.
a. Algoritma Ray Casting.
Raycasting adalah metode dimana gambar dari seluruh permukaan obyek yang
terlihat (serta semua bagian dari scene yang terlihat oleh kamera) diperoleh dengan cara
memancarkan garis sinar dari kamera / viewer menuju scene (Hearn, 1994). Karena
raycasting merupakan metode yang diterapkan dalam dunia komputasi, maka film dari
kamera pinhole adalah layar monitor (screen), dan lubang kecil dari kamera tersebut adalah
“viewpoint”, serta Proses dilaksanakan dalam tiap pixel dari layar monitor.
Ray Casting Algorithm
Pada algoritma raycasting, proses pencahayaan dilakukan dengan cara
menembakkan sebuah garis sinar dalam tiap-tiap pixel dari screen tergantung dari banyaknya
pixel dalam screen tersebut. Selanjutnya, garis sinar akan bergerak lurus satu arah (garis sinar
juga merupakan alur pandang dari viewer) hingga menemukan atau membentur sebuah
obyek terdekat yang menghalangi jalur sinar tersebut. Melalui garis sinar inilah obyek yang
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
menghalanginya dapat dilihat oleh mata. Dengan menggunakan beberapa material, tekstur
dan efek cahaya dalam scene, algoritma dari raycasting dapat menentukan bayangan obyek
tersebut. Asumsi yang sederhana seperti jika permukaan obyek menghadap dan menghalangi
cahaya, maka permukaan tersebut akan tidak terhalangi atau tidak berada dalam
pembayangan (shading).
Proses pembayangan dari permukaan obyek dikomputasikan dengan menggunakan
metode shading standar dalam komputer grafik 3D. Salah satu kelebihan dari raycasting jika
dibandingkan dengan metode lama dari algoritma scanline adalah kemampuan untuk bekerja
dengan permukaan non-planar dan solid, seperti kerucut dan bulatan. Jika sebuah permukaan
dapat ditembus oleh garis sinar, maka raycasting bisa merender obyek dibelakangnya dengan
mudah.
b. Algoritma Ray Tracing.
Metode ini memberikan hasil yang hampir sama dengan raycasting dan scanline
rendering, tetapi mampu memberikan efek optic yang lebih baik, seperti simulasi dari refleksi
dan refraksi yang lebih akurat dengan hasil output yang lebih baik. Perbedaannya yaitu ray
tracing mengikuti sinar yang diawali dari titik mata, dan merupakan pengembangan dari
raycasting, bukan dari sumber cahaya seperti yang digunakan oleh scanline rendering (Klein
et al., 2000).
Ray tracing algorithm
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Ray tracing bekerja dengan mencari jejak (tracing) sebuah garis cahaya yang
berpotongan (intersect) dengan lensa kamera. Karena bekerja dengan mengikuti arah garis
sinar yang berlawanan, berbagai informasi visual dari seluruh scene dikumpulkan dan
dihasilkan pada titik pandang dari kamera atau mata. Tetapi hasil dari refleksi dan refraksi
dari absorpsi dikalkulasikan ketika sinar tersebut berinteraksi atau berpotongan dengan
obyek serta media lainnya dalam scene, dimana scene dalam ray tracing ditampilkan baik oleh
para programmer maupun visual artist dengan menggunakan tool – tool perantara. Scene juga
bias mengandung data dari berbagai gambar maupun model yang diperoleh dari peralatan
lain seperti digital fotografi.
c. Algoritma ScanLine.
Scanline rendering adalah sebuah teknik rendering dalam komputer grafik 3D yang
bekerja berdasarkan baris per baris dari poligon dan pixel. Setiap polygon yang akan dirender
pertama akan disusun dari puncak atas kordinat Y dimana pertama kali muncul, kemudian
tiap-tiap baris atau scanline dari image dikomputasikan dengan menggunakan perpotongan
antara scanline dengan polygon yang terdaftar, dimana scanline bergerak secara berurutan
menuju kebawah gambar (Morein, 2000).
ScanLine Algorithm
MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING
MOJOKERTO
PROV. J A W A T I M U R
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR
Scanline rendering lebih merupakan metode yang digunakan dalam menghasilkan
grafik pada motion pictures dalam komputer grafik, selain juga digunakan untuk video game
dan pada kebanyakan sebagai visualisasi model pada berbagai teknik terapan. Dalam scanline
rendering, penggambaran dihasilkan dengan melakukan iterasi melalui bagian komponen dari
geometri sederhana. Jika jumlah dari pixel yang keluar relatif konstan, maka waktu render
cenderung meningkat dalam proporsi liner berdasarkan dari jumlah geometri sederhana
tersebut.
.:: TERIMA KASIH ::.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Animasi 2D dan 3D KD: Menggambarkan konsep dasar object 3 d dalam sketsa ran...
Animasi 2D dan 3D  KD: Menggambarkan konsep dasar object 3 d dalam sketsa ran...Animasi 2D dan 3D  KD: Menggambarkan konsep dasar object 3 d dalam sketsa ran...
Animasi 2D dan 3D KD: Menggambarkan konsep dasar object 3 d dalam sketsa ran...
 
Animasi 2D
Animasi 2DAnimasi 2D
Animasi 2D
 
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami material pada object 3 d
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami material pada object 3 dAnimasi 2D dan 3D KD : Memahami material pada object 3 d
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami material pada object 3 d
 
Proses animasi 3 d
Proses animasi 3 dProses animasi 3 d
Proses animasi 3 d
 
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (ve...
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (ve...Animasi 2D dan 3D KD : Memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (ve...
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (ve...
 
PEMBUATAN ANIMASI PUPPETER
PEMBUATAN ANIMASI PUPPETERPEMBUATAN ANIMASI PUPPETER
PEMBUATAN ANIMASI PUPPETER
 
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambarMenerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
 
KD : Menganalisis pemberian efek pada gambar bitmap
KD : Menganalisis pemberian efek pada gambar bitmapKD : Menganalisis pemberian efek pada gambar bitmap
KD : Menganalisis pemberian efek pada gambar bitmap
 
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektorDesain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
 
3.1 memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (vector)
3.1 memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (vector)3.1 memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (vector)
3.1 memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (vector)
 
Materi Teknik Editing video
Materi Teknik Editing videoMateri Teknik Editing video
Materi Teknik Editing video
 
story board.ppt
story board.pptstory board.ppt
story board.ppt
 
Soal HOTS Desain Grafis dan Percetakan
Soal HOTS Desain Grafis dan PercetakanSoal HOTS Desain Grafis dan Percetakan
Soal HOTS Desain Grafis dan Percetakan
 
Pertemuan 9 (Animasi)
Pertemuan 9 (Animasi)Pertemuan 9 (Animasi)
Pertemuan 9 (Animasi)
 
Materi 1 - 3D.pptx
Materi 1 - 3D.pptxMateri 1 - 3D.pptx
Materi 1 - 3D.pptx
 
Animasi dalam multimedia
Animasi dalam multimediaAnimasi dalam multimedia
Animasi dalam multimedia
 
Soal HOTS Animasi 2D 3D
Soal HOTS Animasi 2D 3DSoal HOTS Animasi 2D 3D
Soal HOTS Animasi 2D 3D
 
A n i m a s i
A n i m a s iA n i m a s i
A n i m a s i
 
Pengenalan Aplikasi Adobe Premiere
Pengenalan Aplikasi Adobe PremierePengenalan Aplikasi Adobe Premiere
Pengenalan Aplikasi Adobe Premiere
 
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
SOAL ESSAY HOTS DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN KELAS XI SEMSTER 2
 

Semelhante a Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d

4. multimedia design
4. multimedia design4. multimedia design
4. multimedia design
Dony Riyanto
 
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Ainun Najib
 
Naskah algorithma ray tracing & sceneline
Naskah algorithma ray tracing & scenelineNaskah algorithma ray tracing & sceneline
Naskah algorithma ray tracing & sceneline
Eva Handriyantini
 
Naskah algorithma ray tracing & sceneline
Naskah algorithma ray tracing & scenelineNaskah algorithma ray tracing & sceneline
Naskah algorithma ray tracing & sceneline
Eva Handriyantini
 

Semelhante a Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d (20)

12._Pengolahan_permodelan_obyek_sederhana_berbasis_3d_hardsurface.pdf
12._Pengolahan_permodelan_obyek_sederhana_berbasis_3d_hardsurface.pdf12._Pengolahan_permodelan_obyek_sederhana_berbasis_3d_hardsurface.pdf
12._Pengolahan_permodelan_obyek_sederhana_berbasis_3d_hardsurface.pdf
 
Grafik 3 dimensi
Grafik 3 dimensiGrafik 3 dimensi
Grafik 3 dimensi
 
4. multimedia design
4. multimedia design4. multimedia design
4. multimedia design
 
Pengantar_Grafika_3D_Transformasi_3D.ppt
Pengantar_Grafika_3D_Transformasi_3D.pptPengantar_Grafika_3D_Transformasi_3D.ppt
Pengantar_Grafika_3D_Transformasi_3D.ppt
 
229334287 laporan-praktikum-dhani
229334287 laporan-praktikum-dhani229334287 laporan-praktikum-dhani
229334287 laporan-praktikum-dhani
 
Computer vision
Computer visionComputer vision
Computer vision
 
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
 
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
Grafika 130631100018 ainun_najib_modul1
 
14._Memahami_material_pada_object_3D.pdf
14._Memahami_material_pada_object_3D.pdf14._Memahami_material_pada_object_3D.pdf
14._Memahami_material_pada_object_3D.pdf
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
 
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan CitraChap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
 
Animasi 3d kd 1
Animasi 3d kd 1Animasi 3d kd 1
Animasi 3d kd 1
 
Modul Animasi 3D - Part 11
Modul Animasi 3D - Part 11Modul Animasi 3D - Part 11
Modul Animasi 3D - Part 11
 
Modul pembelajaran 3D studio max
Modul pembelajaran 3D studio maxModul pembelajaran 3D studio max
Modul pembelajaran 3D studio max
 
Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptx
Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptxMemahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptx
Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptx
 
Komputer grafik 1
Komputer grafik 1Komputer grafik 1
Komputer grafik 1
 
Komputer grafik 1
Komputer grafik 1Komputer grafik 1
Komputer grafik 1
 
Naskah algorithma ray tracing & sceneline
Naskah algorithma ray tracing & scenelineNaskah algorithma ray tracing & sceneline
Naskah algorithma ray tracing & sceneline
 
Naskah algorithma ray tracing & sceneline
Naskah algorithma ray tracing & scenelineNaskah algorithma ray tracing & sceneline
Naskah algorithma ray tracing & sceneline
 

Mais de MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO

Mais de MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO (18)

KD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambarKD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambar
 
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
 
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrogramanMenerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
 
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
 
Menerapkan tipografi
Menerapkan tipografiMenerapkan tipografi
Menerapkan tipografi
 
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
 
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
 
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
 
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambarMenganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
 
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografiMenerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
 
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputerKD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
 
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasiMenganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat kerasKOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
 
DESAIN MEDIA INTERAKTIF KD:Mendiskusikan fungsi dan unsur warna cmyk dan rgb
DESAIN MEDIA INTERAKTIF KD:Mendiskusikan fungsi dan unsur warna cmyk dan rgbDESAIN MEDIA INTERAKTIF KD:Mendiskusikan fungsi dan unsur warna cmyk dan rgb
DESAIN MEDIA INTERAKTIF KD:Mendiskusikan fungsi dan unsur warna cmyk dan rgb
 
KD : Memahami konsep multimedia interaktif berbasis halaman web dan media in...
KD : Memahami konsep multimedia interaktif  berbasis halaman web dan media in...KD : Memahami konsep multimedia interaktif  berbasis halaman web dan media in...
KD : Memahami konsep multimedia interaktif berbasis halaman web dan media in...
 
Desain Grafis Percetakan KD : Mengevaluasi karya fotografi
Desain Grafis Percetakan KD : Mengevaluasi karya fotografiDesain Grafis Percetakan KD : Mengevaluasi karya fotografi
Desain Grafis Percetakan KD : Mengevaluasi karya fotografi
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d

  • 1. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR KD  A. PENGERTIAN RENDERING. Seiiring perkembangan teknologi, Computer Graphic (CG) atau yang biasa disebut dengan animasi, telah terbukti mampu membawa revolusi baru dalam industri visual entertainment, baik dalam dunia perfilman, computer games, hingga periklanan. Proses pembuatan suatu karya animasi dibagi menjadi designing, modeling, animating, dan lighting. Proses lighting (pencahayaan) merupakan proses terakhir dan merupakan bagian proses yang menentukan ke- realistis-an suatu animasi. Perangkat lunak 3ds Max atau aplikasi 3D lainnya merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat animasi, yang memiliki kemampuan merata dalam segala aspek desain 3D, baik gambar bergerak (animate image) maupun gambar diam (still life image). Pada Piranti lunak 3D, dimungkinkan untuk menambahkan suatu algoritma tertentu pada proses pencahayaan dan rendering untuk menghasilkan tingkat keakuratan pencahayaan yang lebih baik, khususnya dalam menampikan bayangan terhadap objek sehingga dapat memantulkan cahaya. Algoritma scanline ialah metode yang digunakan dalam menghasilkan grafik pada motion pictures dalam komputer grafik, selain juga digunakan untuk video game dan pada kebanyakan sebagai visualisasi model pada berbagai teknik terapan. bekerja pada sebuah baris-demi-baris dasar bukan poligon-by-poligon atau pixel demi pixel-dasar. Semua poligon yang akan diberikan pertama-tama diurutkan berdasarkan koordinat ‘y’ atas di mana mereka pertama kali muncul, maka setiap baris atau garis scan gambar dihitung dengan menggunakan menentukan nilai
  • 2. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR persimpangan dari garis scan dengan polygon yang memiliki urutan terdepan, sedangkan daftar urutan terdepan akan diperbarui terus supaya polygon yang telah terlihat tidak hilang membentuk garis scan, demikian seterusnya (Wylie, 1967). Ray tracing merupakan pengembangan dari algoritma sebelumnya yaitu algoritma scanline. Ray Tracing adalah teknik untuk menghasilkan sebuah gambar dengan menelusuri jalur cahaya melalui pixel dalam suatu obyek gambar kemudian membuat simulasi efek dari pertemuan pixel menjadi sebuah obyek yang tampak realistic (Watt, 1992). Istilah Rendering adalah suatu proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output. Rendering tidak hanya digunakan pada game programming, tetapi juga digunakan pada banyak bidang, misalnya arsitektur, simulator, movie, spesial effect pada tayangan televisi, dan design visualization. Rendering pada bidang-bidang tersebut memiliki perbedaan, terutama pada fitur dan teknik renderingnya. Terkadang rendering juga diintegrasikan dengan model yang lebih besar seperti paket animasi. Rendering harus dilakukan secara cermat dan teliti. Oleh karena itu terkadang dilakukan PreRendering sebelum rendering dilaksanakan. PreRendering sendiri ialah proses pengkomputeran secara intensif, biasanya digunakan untuk pembuatan film, menggunakan
  • 3. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR graphics card dan 3D hardware accelerator untuk penggunaan real time rendering. Secara umum, proses untuk menghasilkan rendering dua dimensi dari objek-objek 3D melibatkan 5 komponen utama, yaitu geometri, kamera, cahaya, karakteristik permukaan dan algoritma rendering. B. METODE RENDERING. a) Ray Tracing Rendering. Ray tracing sebagai sebuah metode rendering pertama kali digunakan pada tahun 1980 untuk pembuatan gambar tiga dimensi. Ide dari metode rendering ini sendiri berasal dari percobaan Rene Descartes, di mana ia menunjukkan pembentukan pelangi dengan menggunakan bola kaca berisi air dan kemudian merunut kembali arah datangnya cahaya dengan memanfaatkan teori pemantulan dan pembiasan cahaya yang telah ada saat itu.
  • 4. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Metode rendering ini diyakini sebagai salah satu metode yang menghasilkan gambar bersifat paling foto realistik. Konsep dasar dari metode ini adalah merunut proses yang dialami oleh sebuah cahaya dalam perjalanannya dari sumber cahaya hingga layar dan memperkirakan warna macam apa yang ditampilkan pada pixel tempat jatuhnya cahaya. Proses tersebut akan diulang hingga seluruh pixel yang dibutuhkan terbentuk. b) Wireframe rendering. Wireframe yaitu Objek 3D dideskripsikan sebagai objek tanpa permukaan. Pada wireframe rendering, sebuah objek dibentuk hanya terlihat garis-garis yang menggambarkan sisi-sisi edges dari sebuah objek. Metode ini dapat dilakukan oleh sebuah komputer dengan sangat cepat, hanya kelemahannya adalah tidak adanya permukaan, sehingga sebuah objek terlihat tranparent. Sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara sisi depan dan sisi belakang dari sebuah objek. c) Hidden Line Rendering. Metode ini menggunakan fakta bahwa dalam sebuah objek, terdapat permukaan yang tidak terlihat atau permukaan yang tertutup oleh permukaan lainnya. Dengan metode ini, sebuah objek masih direpresentasikan dengan garis-garis yang mewakili sisi dari objek, tapi beberapa garis tidak terlihat karena adanya permukaan yang menghalanginya.
  • 5. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Metode ini lebih lambat dari dari wireframe rendering, tapi masih dikatakan relatif cepat. Kelemahan metode ini adalah tidak terlihatnya karakteristik permukaan dari objek tersebut, seperti warna, kilauan (shininess), tekstur, pencahayaan, dll. d) Shaded Rendering. Pada metode ini, komputer diharuskan untuk melakukan berbagai perhitungan baik pencahayaan, karakteristik permukaan, shadow casting, dan lain-lain. Metode ini menghasilkan citra yang sangat realistik, tetapi kelemahannya adalah lama waktu rendering yang dibutuhkan. Contoh nyata dari rendering adalah dengan menggunakan software Blender, Vray (3DS Max) dan OpenGL. Satu trik khusus membuat kita dapat me-render seluruh film yang tengah kita buat dengan sangat cepat, yaitu render pranala. Bayangkan kita dapat segera menyaksikan karya kita, memeriksa kualitas animasi dan narasinya, tanpa perlu menunggu proses render yang terlalu lama. Render pranala memanfaatkan pustaka OpenGL yang menggambar seluruh antarmuka Blenderatau 3D Studio Max termasuk viewport 3D ke layar, sehingga meski ia mengorbankan kualitas visual, jenis render ini dapat dilakukan dengan sangat cepat.
  • 6. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Contoh rendering dengan menggunakan OpenGL adalah render pranala. Render ini tidak dapat langsung dilakukan melalui baris perintah. Blender maupu 3D Studio max harus terlebih dahulu memiliki “kanvas” OpenGL, yang artinya proses render harus dimulai saat antarmuka grafis tersedia. C. ALGORITMA DALAM PROSES RENDERING. a. Algoritma Ray Casting. Raycasting adalah metode dimana gambar dari seluruh permukaan obyek yang terlihat (serta semua bagian dari scene yang terlihat oleh kamera) diperoleh dengan cara memancarkan garis sinar dari kamera / viewer menuju scene (Hearn, 1994). Karena raycasting merupakan metode yang diterapkan dalam dunia komputasi, maka film dari kamera pinhole adalah layar monitor (screen), dan lubang kecil dari kamera tersebut adalah “viewpoint”, serta Proses dilaksanakan dalam tiap pixel dari layar monitor. Ray Casting Algorithm Pada algoritma raycasting, proses pencahayaan dilakukan dengan cara menembakkan sebuah garis sinar dalam tiap-tiap pixel dari screen tergantung dari banyaknya pixel dalam screen tersebut. Selanjutnya, garis sinar akan bergerak lurus satu arah (garis sinar juga merupakan alur pandang dari viewer) hingga menemukan atau membentur sebuah obyek terdekat yang menghalangi jalur sinar tersebut. Melalui garis sinar inilah obyek yang
  • 7. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR menghalanginya dapat dilihat oleh mata. Dengan menggunakan beberapa material, tekstur dan efek cahaya dalam scene, algoritma dari raycasting dapat menentukan bayangan obyek tersebut. Asumsi yang sederhana seperti jika permukaan obyek menghadap dan menghalangi cahaya, maka permukaan tersebut akan tidak terhalangi atau tidak berada dalam pembayangan (shading). Proses pembayangan dari permukaan obyek dikomputasikan dengan menggunakan metode shading standar dalam komputer grafik 3D. Salah satu kelebihan dari raycasting jika dibandingkan dengan metode lama dari algoritma scanline adalah kemampuan untuk bekerja dengan permukaan non-planar dan solid, seperti kerucut dan bulatan. Jika sebuah permukaan dapat ditembus oleh garis sinar, maka raycasting bisa merender obyek dibelakangnya dengan mudah. b. Algoritma Ray Tracing. Metode ini memberikan hasil yang hampir sama dengan raycasting dan scanline rendering, tetapi mampu memberikan efek optic yang lebih baik, seperti simulasi dari refleksi dan refraksi yang lebih akurat dengan hasil output yang lebih baik. Perbedaannya yaitu ray tracing mengikuti sinar yang diawali dari titik mata, dan merupakan pengembangan dari raycasting, bukan dari sumber cahaya seperti yang digunakan oleh scanline rendering (Klein et al., 2000). Ray tracing algorithm
  • 8. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Ray tracing bekerja dengan mencari jejak (tracing) sebuah garis cahaya yang berpotongan (intersect) dengan lensa kamera. Karena bekerja dengan mengikuti arah garis sinar yang berlawanan, berbagai informasi visual dari seluruh scene dikumpulkan dan dihasilkan pada titik pandang dari kamera atau mata. Tetapi hasil dari refleksi dan refraksi dari absorpsi dikalkulasikan ketika sinar tersebut berinteraksi atau berpotongan dengan obyek serta media lainnya dalam scene, dimana scene dalam ray tracing ditampilkan baik oleh para programmer maupun visual artist dengan menggunakan tool – tool perantara. Scene juga bias mengandung data dari berbagai gambar maupun model yang diperoleh dari peralatan lain seperti digital fotografi. c. Algoritma ScanLine. Scanline rendering adalah sebuah teknik rendering dalam komputer grafik 3D yang bekerja berdasarkan baris per baris dari poligon dan pixel. Setiap polygon yang akan dirender pertama akan disusun dari puncak atas kordinat Y dimana pertama kali muncul, kemudian tiap-tiap baris atau scanline dari image dikomputasikan dengan menggunakan perpotongan antara scanline dengan polygon yang terdaftar, dimana scanline bergerak secara berurutan menuju kebawah gambar (Morein, 2000). ScanLine Algorithm
  • 9. MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO PROV. J A W A T I M U R SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR Scanline rendering lebih merupakan metode yang digunakan dalam menghasilkan grafik pada motion pictures dalam komputer grafik, selain juga digunakan untuk video game dan pada kebanyakan sebagai visualisasi model pada berbagai teknik terapan. Dalam scanline rendering, penggambaran dihasilkan dengan melakukan iterasi melalui bagian komponen dari geometri sederhana. Jika jumlah dari pixel yang keluar relatif konstan, maka waktu render cenderung meningkat dalam proporsi liner berdasarkan dari jumlah geometri sederhana tersebut. .:: TERIMA KASIH ::.