SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 56
Oleh :  Dr. KH. Asep Habib Alwi, MA
Secara harfiyah Jadid  Qorib  Khabar  Secara istilah Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw. baik berupa ucapan, perbuatan maupun sikap/takrir dsb.  Definisi Hadits
Istilah Hadits Sunnah  Secara harfiyah tradisi, artinya suatu tradisi yang sudah dibiasakan.  Menurut istilah  Segala sesuatu yang dinukilkan dari Nabi saw. baik berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, maupun perjalanan hidup baik Nabi saw. setelah diutus menjadi Rasul ataupun sebelumnya.  Al Khabar Secara harfiyah berarti  Berita   Kata Al Khabar searti dengan Al Hadits namun, biasanya digunakan untuk menyebut hadits-hadits yang marfu’.  Al Atsar  Secara harfiyah berarti  bekas atau jejak   Kata Al Atsar searti dengan Al Hadits namun, biasanya digunakan untuk menyebut hadits-hadits yang maukuf.
Struktur Hadits  Sedangkan orang yang menukilkan hadits dari suatu kitab atau musnad ke kitab lain  disebut  Mukharij Sanad Secara bahasa Sandaran, yang kita bersandar kepadanya. Menurut istilah  Jalan yang dapat menghubungkan matanul hadits kepada Nabi Muhammad saw.  Matan  Secara bahasa Punggung jalan; tanah yang keras dan tinggi  Menurut istilah  Pembicaraan (kalam) atau materi berita yang diover oleh sanad yang terakhir. Baik pembicaraan itu sabda Nabi, sahabat, ataupun tabi’in.  Rawi  Orang yang menyampaikan hadits atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya).
Hadits sebagai sumber ajaran agama قُلْ أَطِيْعُوالله َوَالرَّسُولَ ,  فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ الله َلاَ يُحِبُّ اْلكاَفِرِيْنَ  “ katakanlah; taatilah Allah dan RasulNya; jika kamu berpaling,  maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”   (Ali Imran [3] : 32)  وَمَآءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَـهُوا  “ apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dan  apa yang dilarang bagimu maka tinggalkanlah”  (Al Hasyr [59] : 7)
Keadaan hadits Hadits memiliki tiga keadaan, jika dilihat dari segi hukum dan hubungannya dengan Al Qur’an,  1. Mengakui dan menguatkan suatu hukum tersebut dalam Al Qur’an  2. Menjelaskan Al Qur’an 3. Menetapkan suatu hukum yang tidak tersebut dalam Al Qur’an
Sejarah penulisan & pengkodifikasian hadits Hadits pada periode Rasul dan sahabat لاَتَكْتُبُوا عَنِّي شَيْأً إِلاَّالْقُرْآن ,  وَمَنْ كَتَبَ عَنِّي شَيْأًغَيْرَ الْقُرْآن فَلْيَمْحُهُ وَحَدِّثُواعَنيِّ وَلاَحَرَجَ  :  وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ  ( راوه مسلم )  “ Jangan kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Al Qur’an hendaklah ia hapus. Ceritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di  neraka.”  (H.R. Muslim)
Para Sahabat yang mempunyai naskah Hadits 1. Abdullah bin Amr bin ‘Ash ( 7 SH - 65 H)  Naskahnya disebut “ Ash-shahifah As-shidiqah  ” karena ditulis secara langsung dari Rasulullah saw.  .  2. Jabir bin Abdullah Al Anshary r.a. (16 H - 73 H)  Naskah haditsnya disebut “ Ash-shahifah Jabir  ” Pada masa khalifah Abu Bakar dan Umar Ibnu Khattab perkembangan hadits tidak begitu pesat sebab, anjurab beliau kepada para sahabat agar mengutamakan penyiaran Al Qur’an sebagai dasar syari’at islam yang pertama.  Hadits pada masa khalifah Abu Bakar, Umar Ibnu Khattab,  dan Usman bin Affan Sedangkan pada masa Khalifah Usman bin Affan perkembangan hadits begitu pesat sebab, banyak sahabat kecil dan tabi’in yang mulai mencari dan mengumpulkan hadits dari para sahabat yang lainnya.
Pembukuan hadits secara resmi Pembukuan hadits terjadi pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz.  Motif / tujuan pembukuan hadits : 1. Agar tidak mudah hilang dan lenyap dari perbendaharaan masyarakat 2. Untuk membersihkan dan memelihara al hadits dari hadits-hadits maudhu’  3. Agar tidak bercampur dengan Al Qur’an  4. Mengantisipasi dari banyaknya kaum muslimin yang hafal hadits wafat, karena usia dan karena pertempuran.
Ulumul Hadits Pengertian, Sejarah Perkembangan dan Cabang-cabangnya Pengertian dan sejarah perkembangannya Ulumul hadits adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang hal yang berkaitan dengan hadits.  Ilmu Hadits  Dirayah  Riwayah
Arti, Obyek, dan Faedah Ilmu Hadits Riwayah dan Dirayah Ilmu Hadits Riwayah Arti  Ilmu pengetahuan yang membahas bagaimana mengetahui cara-cara penukilan, pemeliharaan, dan pembukuan apa-apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad. Baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir dsb.  Obyek  Bagaimana cara menerima, menyampaikan, pada orang lain dan memindahkan atau membukukan dalam suatu kitab hadits.  Faedah  Menghindari adanya kemungkinan salah kutib terhadap apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw.
Ilmu Hadits Dirayah (Musthalahul Hadits) Arti  Undang-undang (kaidah-kaidah) untuk mengetahui hal ihwal sanad, matan, cara-cara menerima, dan menyampaikan hadits, sifat-sifat rawi dsb.  Obyek  Meneliti kelakuan para rawi dan keadaan marwinya (sanad dan matannya). Faedah  Menetapkan  maqbul  atau  matrudnya  hadits dan selanjutnya diamalkan ynag maqbulnya dan ditinggalkan yang matrudnya
Cabang-cabang Ilmu Hadits 1. Ilmu Rijalul Hadits 2. Ilmu Jarhi wat Ta’dil 3. Ilmu Fannil Mubhamat 4. Ilmu ‘Ilalil Hadits 5. Ilmu Gharibil Hadits 6. Ilmu Nasikh wal Mansukh 7. Ilmu Talfiqil Hadits 8. Ilmu Tashrif wat Tahrif 9. Ilmu Asbabi Wurudil Hadits 10. Musthalah Ahli Hadits
1. Ilmu Rijalul Hadits 2. Ilmu Jarhi wat Ta’dil 3. Ilmu Fannil Mubhamat 4. Ilmu ‘Ilalil Hadits 5. Ilmu Gharibil Hadits Ilmu yang membahas para perawi hadits, baik sahabat, tabi’in maupun agkatan sesudahnya. Ilmu yang membahas tentang sifat seorang rawi yang dapat mencatatkan keadilan dan kehafalannya. Ilmu yang dengannya diketahui nama orang-orang yang tidak disebut namanya di dalam matan atau di dalam sanad.  Ilmu yang menerangkan sebab-sebab yang tersembunyi, tidak nyata, yang dapat cacat suatu hadits yang nampaknya tiada bercacat itu.  Ilmu yang menerangkan makna kalimat yang terdapat dalam matan hadits yang sukar diketahui maknanya dan yang kurang terpakai oleh umum.
6. Ilmu Nasikh wal Mansukh 7. Ilmu Talfiqil Hadits 8. Ilmu Tashrif wat Tahrif 9. Ilmu Asbabi Wurudil Hadits 10. Musthalah Ahli Hadits Ilmu yang menerangkan hadits-hadits yang sudah dimansukhkan dan yang menasikhkan Ilmu yang membahas tentang cara mengupulkan (mengkompromikan) antara hadits-hadits yangsecara lahir bertentangan.  Ilmu yang menerangkan hadits-hadits yang sudah diubah titiknya (yang dinamai mushahhaf), dan bentuknya dinamai muharraf.  Ilmu yanhg mnerangkan sebab-sebab Nabi menuturkan sabdanya dan masa Nabi menuturkan itu.  Ilmu yang menerangkan pengertian-pengertian (istilah-istilah) yang dipakai oleh ahli-ahli hadits.
Pembagian Hadits dari segi  kualitas sanad , hadits terbagi menjadi 3 bagian  1. Hadits Shahih Hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatannya, sanadnya bersambung-sambung, tidak berillat, dan tidak janggal.  2. Hadits Hasan Hadits yang diriwayatkan oleh seorang 0yang adil, tapi tak begitu kokoh ingatannya, bersambung-sambung sanadnya, dan tidak terdapat illat serta kejanggalan pada matannya.  3. Hadits Dho’if Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan.
dari segi  kuantitas rawi , hadits terbagi menjadi 3 bagian  1. Hadits Mutawatir 2. Hadits Masyhur 3. Hadits Ahad
Hadits Mutawatir adalah suatu hadits hasil tanggapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh  sejumlah besar rawi, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul  dan bersepakat berdusta Para ahli Ushul Fiqh membagi  hadits mutawatir kepada 2 bagian Mutawatir Lafdzi Mutawatir Ma’nawi
Suatu hadits dapat dikatakan mutawatir  bila telah memenuhi tiga syarat ,[object Object],[object Object],2. Jumlah rawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan  mereka bersepakat untuk berdusta atau berbohong 3. Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam taqhabah pertama  dengan jumlah rawi-rawi dalam taqhabah berikutnya
Hadits Masyhur adalah Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih,  serta belum mencapai derajat mutawatir.  Hadits Masyhur terbagi menjadi tiga bagian ,[object Object],[object Object],2. Masyhur dikalangan ahli-ahli ilmu tertentu misalnya masyhur  di kalangan ahli hadits saja, atau ahli fiqih saja, atau ahli nahwu saja dsb.  3. Masyhur di kalangan orang umum saja.
Hadits Ahad adalah suatu hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir Para muhaditsin memberikan nama-nama tertentu bagi hadits Ahad mengingat banyak sedikitnya rawi-rawi yang berada pada tiap-tiap thabaqat, yaitu dengan  Hadits Masyhur ,  Hadits Aziz  dan  Hadits Gharib  Contoh hadits Dha’if, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.  قل النبي صلى الله عليه وسلم  :  الإيمان بِضعٌ وَسَبعون شُعبَةً وَالْحَيَاءُ شُعبَةٌ مِنَ الإيمانِ “  Nabi Muhammad saw, bersabda : iman itu bercabang-cabang menjadi 73 cabang, malu itu salah satu cabang dari iman.”
Pembagian Hadits dari segi  kualitas sanad , hadits terbagi menjadi 3 bagian  1. Hadits Shahih Hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatannya, sanadnya bersambung-sambung, tidak berillat, dan tidak janggal.  2. Hadits Hasan Hadits yang diriwayatkan oleh seorang yang adil,  tapi tak begitu kokoh ingatannya, bersambung-sambung sanadnya, dan tidak terdapat illat serta kejanggalan pada matannya.  3. Hadits Dho’if Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan.
Syarat-syarat Hadits Shahih Hadits dinilai shahih apabila memenuhi lima syarat  1. Rawinya bersifat adil 2. Sempurna ingatan 3. Sanadnya tidak putus 4. Hadits itu tidak ber’illat 5. Tidak ada kejanggalan
Seorang Rawi dikatakan adil apabila memenuhi 4 syarat 1. Selalu memelihara perbuatan ta’at dan menjauhi perbuatan maksiat 2. Menjauhi dosa-dosa kecil yang dapat menodai agama dan sopan santun 3. Tidak melakukan perkara-perkara mubah yang dapat menggugurkan iman kepada qadar dan mengakibatkan kepada penyesalan 4. Tidak mengikuti salah satu madzhab yang bertentangan dengan dasar syara’
Hadits shahih terbagi kepada dua bagian  Shahih lidzatih Shahih lighairih
Hadits Dha’if dan Macam-macamnya Hadits Dha’if adalah Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan. Sanad  Sebab-sebab tertolaknya Hadits dari dua jurusan Matan
Sebab-sebab tertolaknya Hadits karena sanadnya digugurkan/tak bersambung Dhaif disebabkan terputusnya sanad dan macam-macamnya  Yang digugurkan Disebut  Sanad pertama Hadits Mu’allaq  sanad yg terakhir  Hadits Mursal dua orang rawi atau lebih berturut -turut Hadits Mu’dhal dua orang rawi atau lebih tidak berturut -turut Hadits Munqathi’
Sebab-sebab tertolaknya Hadits karena cacat pada keadilan dan kedhabitan rawi  Dhaif disebabkan cacat selain keterputusan sanad  dan macam-macamnya  No Jenis cacat  Disebut  1 Dusta  Hadits Maudhu’ 2 Tertuduh dusta Hadits Matruk 3 Fasik 4 Banyak salah 5 Lengah dalam menghafal Hadits Munkar 6 Banyak waham Hadits Muallal 7 Menyalahi riwayat orang kepercayaan 8 Tidak diketahui identitasnya Hadits Mubham 9 Penganut Bid’ah Hadits Matrud 10 Tidak berturut-turut  Hadits Syadz & Mukhtalith
Sebab-sebab tertolaknya Hadits karena suatu sifat yang terdapat pada Matan Hadits Mauquf Berita yang disandarkan hanyha sampai kepada sahabat saja,  baik yang disandarkan itu perkataan atau perbuatan  dan baik sanadnya bersambung hatau teroutus Hadits Maqthu’ Perkataan atau perbuatan yang berasal dari seseorang tabi’i  serta dimaukufkan padanya, baik sanadnya bersambung atau tidak
Kehujjahan Hadits Dha’if  1. Melarang secara mutlak 2. Membolehkan
Syarat-syarat Seorang Perawi Dan Proses Transformasi 1. sama’ min lafdzhi  asy-syikh 2. Al Qira’ah ‘ala asy-syikh 3. Ijazah  4. Munawalah 5. Mukatabah  6. Wijadah  7. Washiyah  8. I’lam Syarat2  seorang rawi
Lafadz-lafadz untuk meriwayatkan Hadits Saya telah mendengar .........  سَمِعْتُ  Kami telah mendengar   سَمِعْناَ   ..........  Seseorang telah bercerita padaku   حَدَّثَنِى  ........  Seseorang telah bercerita pada kami   حَدَّثَناَ  ........  Seseorang telah mengabarkan padaku/kepada kami   أَخْبَرَناَ  ........ /  أَخْبَرَنِى   Lafadz meriwayatkan Hadits bagi para Rawi  yang mendengar langsung dari gurunya
رُوِىَ ,  حُكِىَ ,  عَنْ ,  أَنَّ diriwayatkan oleh ……, dihikayatkan oleh….. dari…. bahwasanya…..  Lafadz meriwayatkan Hadits bagi para Rawi yang mungkin mendengar sendiri atau tidak mendengar sendiri
ILMU JARHI WA AT-TA’DIL
Ta’rif Ilmu Jarhi Wa At-Ta’dil Menurut Muhadditsin  Jarh   ialah sifat seorang rawi mentaatkan keadilan dan kehafalannya.  Mentajrih  seorang rawi  berarti mensifati seorang rawi dengan sifat-sifat yang dapat menyebabkan kelemahan dan tertolak apa yang diriwayatkannya.  Ilmu Jarh wa At-ta’dil  ialah ilmu yang membahas tentang memberikan kritikan ‘aib atau memberikan pujian adil kepada seorang rawi
Manfa’at Ilmu Jarh Wa At-Ta’dil Untuk menetapkan apakah periwayatan seorang rawi itu  apat diterima atau harus ditolak sama sekali.
Macam-macam keaiban rawi Bid’ah  Mukhalafah  Ghalat  Jahalatul hal Da’wa al-Inqitha
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Fakhri Cool
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
juniska efendi
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
Ahmad Rouf
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Fakhri Cool
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Isa Ansori
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
LontongSayoer
 
1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar
Fakhri Cool
 

Mais procurados (20)

Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Asbabun nuzul
Asbabun nuzulAsbabun nuzul
Asbabun nuzul
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
 
penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraan
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)
 
Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 
MENUNTUT ILMU
MENUNTUT ILMUMENUNTUT ILMU
MENUNTUT ILMU
 
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modernPPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
Aliran murjiah
Aliran murjiahAliran murjiah
Aliran murjiah
 
Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
Asbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpointAsbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpoint
 
1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 

Destaque

Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul HaditsRijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
ade orreo
 
Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)
STEI SEBI
 
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
Slight Hope
 
Power point hadist tarbawi
Power point hadist tarbawiPower point hadist tarbawi
Power point hadist tarbawi
ckamim07
 
7. pembagian hadits secara umum dan bagan
7. pembagian hadits secara umum dan bagan7. pembagian hadits secara umum dan bagan
7. pembagian hadits secara umum dan bagan
Fakhri Cool
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
UIN Alaluddin Makassar
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Riana Arum
 

Destaque (20)

Makalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistMakalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadist
 
Hadist atau Sunnah ppt
Hadist atau Sunnah pptHadist atau Sunnah ppt
Hadist atau Sunnah ppt
 
ilmu Rijalul Hadits
ilmu Rijalul Haditsilmu Rijalul Hadits
ilmu Rijalul Hadits
 
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul HaditsRijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ilmu hadis slide show
Ilmu hadis slide showIlmu hadis slide show
Ilmu hadis slide show
 
Metode kritik hadits
Metode kritik haditsMetode kritik hadits
Metode kritik hadits
 
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa MansukhUlumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
 
Ppt hadis tarbawi
Ppt hadis tarbawiPpt hadis tarbawi
Ppt hadis tarbawi
 
Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)Nasakh (nasikh mansukh)
Nasakh (nasikh mansukh)
 
perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an
 
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
 
Power point hadist tarbawi
Power point hadist tarbawiPower point hadist tarbawi
Power point hadist tarbawi
 
7. pembagian hadits secara umum dan bagan
7. pembagian hadits secara umum dan bagan7. pembagian hadits secara umum dan bagan
7. pembagian hadits secara umum dan bagan
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
 
Qur’an hadist di mi kelas 1 semester gasal ppt
Qur’an hadist di mi kelas 1 semester gasal pptQur’an hadist di mi kelas 1 semester gasal ppt
Qur’an hadist di mi kelas 1 semester gasal ppt
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul haditsMakalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
 

Semelhante a Ulumul hadits

ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ahmadasif16
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
sholihiyyah
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
sholihiyyah
 
Sistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli HadithSistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli Hadith
dr2200s
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Kinza_com
 
Agama hadits
Agama haditsAgama hadits
Agama hadits
Intandea
 
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadPendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Marhamah Saleh
 

Semelhante a Ulumul hadits (20)

Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.pptSumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
 
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi  kuantitas dan kualitas sanad (1).pptKlasifikasi hadis ditinjau dari segi  kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
Sistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli HadithSistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli Hadith
 
keshahihan Hadits
keshahihan Haditskeshahihan Hadits
keshahihan Hadits
 
HADITS
HADITSHADITS
HADITS
 
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai AspeknyaMakalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
 
Agama hadits
Agama haditsAgama hadits
Agama hadits
 
dasar-dasar pengetahuan tentang Hadits Nabiuuuuuu
dasar-dasar pengetahuan tentang Hadits Nabiuuuuuudasar-dasar pengetahuan tentang Hadits Nabiuuuuuu
dasar-dasar pengetahuan tentang Hadits Nabiuuuuuu
 
3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam
 
Hukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas xHukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas x
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, AtsarPengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
 
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadPendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
 

Mais de Moh Yakub

Mais de Moh Yakub (8)

Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lama
Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lamaSosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lama
Sosialisasi 4 perbedaan borang baru dan lama
 
Sosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasiSosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasi
 
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasiSosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
 
Sosialisasi ban
Sosialisasi banSosialisasi ban
Sosialisasi ban
 
Ulumul qur’an
Ulumul qur’anUlumul qur’an
Ulumul qur’an
 
Persentasi tesis _m_ya'kup-1
Persentasi tesis _m_ya'kup-1Persentasi tesis _m_ya'kup-1
Persentasi tesis _m_ya'kup-1
 
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuanganPengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
Pengarahan puket ii bidang administrasi umum dan keuangan
 
Daftar kelulusanserdos2010
Daftar kelulusanserdos2010Daftar kelulusanserdos2010
Daftar kelulusanserdos2010
 

Último

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Ulumul hadits

  • 1. Oleh : Dr. KH. Asep Habib Alwi, MA
  • 2. Secara harfiyah Jadid Qorib Khabar Secara istilah Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw. baik berupa ucapan, perbuatan maupun sikap/takrir dsb. Definisi Hadits
  • 3. Istilah Hadits Sunnah Secara harfiyah tradisi, artinya suatu tradisi yang sudah dibiasakan. Menurut istilah Segala sesuatu yang dinukilkan dari Nabi saw. baik berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, maupun perjalanan hidup baik Nabi saw. setelah diutus menjadi Rasul ataupun sebelumnya. Al Khabar Secara harfiyah berarti Berita Kata Al Khabar searti dengan Al Hadits namun, biasanya digunakan untuk menyebut hadits-hadits yang marfu’. Al Atsar Secara harfiyah berarti bekas atau jejak Kata Al Atsar searti dengan Al Hadits namun, biasanya digunakan untuk menyebut hadits-hadits yang maukuf.
  • 4. Struktur Hadits Sedangkan orang yang menukilkan hadits dari suatu kitab atau musnad ke kitab lain disebut Mukharij Sanad Secara bahasa Sandaran, yang kita bersandar kepadanya. Menurut istilah Jalan yang dapat menghubungkan matanul hadits kepada Nabi Muhammad saw. Matan Secara bahasa Punggung jalan; tanah yang keras dan tinggi Menurut istilah Pembicaraan (kalam) atau materi berita yang diover oleh sanad yang terakhir. Baik pembicaraan itu sabda Nabi, sahabat, ataupun tabi’in. Rawi Orang yang menyampaikan hadits atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya).
  • 5. Hadits sebagai sumber ajaran agama قُلْ أَطِيْعُوالله َوَالرَّسُولَ , فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ الله َلاَ يُحِبُّ اْلكاَفِرِيْنَ “ katakanlah; taatilah Allah dan RasulNya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” (Ali Imran [3] : 32) وَمَآءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَـهُوا “ apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang dilarang bagimu maka tinggalkanlah” (Al Hasyr [59] : 7)
  • 6. Keadaan hadits Hadits memiliki tiga keadaan, jika dilihat dari segi hukum dan hubungannya dengan Al Qur’an, 1. Mengakui dan menguatkan suatu hukum tersebut dalam Al Qur’an 2. Menjelaskan Al Qur’an 3. Menetapkan suatu hukum yang tidak tersebut dalam Al Qur’an
  • 7. Sejarah penulisan & pengkodifikasian hadits Hadits pada periode Rasul dan sahabat لاَتَكْتُبُوا عَنِّي شَيْأً إِلاَّالْقُرْآن , وَمَنْ كَتَبَ عَنِّي شَيْأًغَيْرَ الْقُرْآن فَلْيَمْحُهُ وَحَدِّثُواعَنيِّ وَلاَحَرَجَ : وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ ( راوه مسلم ) “ Jangan kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Al Qur’an hendaklah ia hapus. Ceritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di neraka.” (H.R. Muslim)
  • 8. Para Sahabat yang mempunyai naskah Hadits 1. Abdullah bin Amr bin ‘Ash ( 7 SH - 65 H) Naskahnya disebut “ Ash-shahifah As-shidiqah ” karena ditulis secara langsung dari Rasulullah saw. . 2. Jabir bin Abdullah Al Anshary r.a. (16 H - 73 H) Naskah haditsnya disebut “ Ash-shahifah Jabir ” Pada masa khalifah Abu Bakar dan Umar Ibnu Khattab perkembangan hadits tidak begitu pesat sebab, anjurab beliau kepada para sahabat agar mengutamakan penyiaran Al Qur’an sebagai dasar syari’at islam yang pertama. Hadits pada masa khalifah Abu Bakar, Umar Ibnu Khattab, dan Usman bin Affan Sedangkan pada masa Khalifah Usman bin Affan perkembangan hadits begitu pesat sebab, banyak sahabat kecil dan tabi’in yang mulai mencari dan mengumpulkan hadits dari para sahabat yang lainnya.
  • 9. Pembukuan hadits secara resmi Pembukuan hadits terjadi pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz. Motif / tujuan pembukuan hadits : 1. Agar tidak mudah hilang dan lenyap dari perbendaharaan masyarakat 2. Untuk membersihkan dan memelihara al hadits dari hadits-hadits maudhu’ 3. Agar tidak bercampur dengan Al Qur’an 4. Mengantisipasi dari banyaknya kaum muslimin yang hafal hadits wafat, karena usia dan karena pertempuran.
  • 10. Ulumul Hadits Pengertian, Sejarah Perkembangan dan Cabang-cabangnya Pengertian dan sejarah perkembangannya Ulumul hadits adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang hal yang berkaitan dengan hadits. Ilmu Hadits Dirayah Riwayah
  • 11. Arti, Obyek, dan Faedah Ilmu Hadits Riwayah dan Dirayah Ilmu Hadits Riwayah Arti Ilmu pengetahuan yang membahas bagaimana mengetahui cara-cara penukilan, pemeliharaan, dan pembukuan apa-apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad. Baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir dsb. Obyek Bagaimana cara menerima, menyampaikan, pada orang lain dan memindahkan atau membukukan dalam suatu kitab hadits. Faedah Menghindari adanya kemungkinan salah kutib terhadap apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw.
  • 12. Ilmu Hadits Dirayah (Musthalahul Hadits) Arti Undang-undang (kaidah-kaidah) untuk mengetahui hal ihwal sanad, matan, cara-cara menerima, dan menyampaikan hadits, sifat-sifat rawi dsb. Obyek Meneliti kelakuan para rawi dan keadaan marwinya (sanad dan matannya). Faedah Menetapkan maqbul atau matrudnya hadits dan selanjutnya diamalkan ynag maqbulnya dan ditinggalkan yang matrudnya
  • 13. Cabang-cabang Ilmu Hadits 1. Ilmu Rijalul Hadits 2. Ilmu Jarhi wat Ta’dil 3. Ilmu Fannil Mubhamat 4. Ilmu ‘Ilalil Hadits 5. Ilmu Gharibil Hadits 6. Ilmu Nasikh wal Mansukh 7. Ilmu Talfiqil Hadits 8. Ilmu Tashrif wat Tahrif 9. Ilmu Asbabi Wurudil Hadits 10. Musthalah Ahli Hadits
  • 14. 1. Ilmu Rijalul Hadits 2. Ilmu Jarhi wat Ta’dil 3. Ilmu Fannil Mubhamat 4. Ilmu ‘Ilalil Hadits 5. Ilmu Gharibil Hadits Ilmu yang membahas para perawi hadits, baik sahabat, tabi’in maupun agkatan sesudahnya. Ilmu yang membahas tentang sifat seorang rawi yang dapat mencatatkan keadilan dan kehafalannya. Ilmu yang dengannya diketahui nama orang-orang yang tidak disebut namanya di dalam matan atau di dalam sanad. Ilmu yang menerangkan sebab-sebab yang tersembunyi, tidak nyata, yang dapat cacat suatu hadits yang nampaknya tiada bercacat itu. Ilmu yang menerangkan makna kalimat yang terdapat dalam matan hadits yang sukar diketahui maknanya dan yang kurang terpakai oleh umum.
  • 15. 6. Ilmu Nasikh wal Mansukh 7. Ilmu Talfiqil Hadits 8. Ilmu Tashrif wat Tahrif 9. Ilmu Asbabi Wurudil Hadits 10. Musthalah Ahli Hadits Ilmu yang menerangkan hadits-hadits yang sudah dimansukhkan dan yang menasikhkan Ilmu yang membahas tentang cara mengupulkan (mengkompromikan) antara hadits-hadits yangsecara lahir bertentangan. Ilmu yang menerangkan hadits-hadits yang sudah diubah titiknya (yang dinamai mushahhaf), dan bentuknya dinamai muharraf. Ilmu yanhg mnerangkan sebab-sebab Nabi menuturkan sabdanya dan masa Nabi menuturkan itu. Ilmu yang menerangkan pengertian-pengertian (istilah-istilah) yang dipakai oleh ahli-ahli hadits.
  • 16. Pembagian Hadits dari segi kualitas sanad , hadits terbagi menjadi 3 bagian 1. Hadits Shahih Hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatannya, sanadnya bersambung-sambung, tidak berillat, dan tidak janggal. 2. Hadits Hasan Hadits yang diriwayatkan oleh seorang 0yang adil, tapi tak begitu kokoh ingatannya, bersambung-sambung sanadnya, dan tidak terdapat illat serta kejanggalan pada matannya. 3. Hadits Dho’if Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan.
  • 17. dari segi kuantitas rawi , hadits terbagi menjadi 3 bagian 1. Hadits Mutawatir 2. Hadits Masyhur 3. Hadits Ahad
  • 18. Hadits Mutawatir adalah suatu hadits hasil tanggapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat berdusta Para ahli Ushul Fiqh membagi hadits mutawatir kepada 2 bagian Mutawatir Lafdzi Mutawatir Ma’nawi
  • 19.
  • 20.
  • 21. Hadits Ahad adalah suatu hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir Para muhaditsin memberikan nama-nama tertentu bagi hadits Ahad mengingat banyak sedikitnya rawi-rawi yang berada pada tiap-tiap thabaqat, yaitu dengan Hadits Masyhur , Hadits Aziz dan Hadits Gharib Contoh hadits Dha’if, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. قل النبي صلى الله عليه وسلم : الإيمان بِضعٌ وَسَبعون شُعبَةً وَالْحَيَاءُ شُعبَةٌ مِنَ الإيمانِ “ Nabi Muhammad saw, bersabda : iman itu bercabang-cabang menjadi 73 cabang, malu itu salah satu cabang dari iman.”
  • 22. Pembagian Hadits dari segi kualitas sanad , hadits terbagi menjadi 3 bagian 1. Hadits Shahih Hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatannya, sanadnya bersambung-sambung, tidak berillat, dan tidak janggal. 2. Hadits Hasan Hadits yang diriwayatkan oleh seorang yang adil, tapi tak begitu kokoh ingatannya, bersambung-sambung sanadnya, dan tidak terdapat illat serta kejanggalan pada matannya. 3. Hadits Dho’if Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan.
  • 23. Syarat-syarat Hadits Shahih Hadits dinilai shahih apabila memenuhi lima syarat 1. Rawinya bersifat adil 2. Sempurna ingatan 3. Sanadnya tidak putus 4. Hadits itu tidak ber’illat 5. Tidak ada kejanggalan
  • 24. Seorang Rawi dikatakan adil apabila memenuhi 4 syarat 1. Selalu memelihara perbuatan ta’at dan menjauhi perbuatan maksiat 2. Menjauhi dosa-dosa kecil yang dapat menodai agama dan sopan santun 3. Tidak melakukan perkara-perkara mubah yang dapat menggugurkan iman kepada qadar dan mengakibatkan kepada penyesalan 4. Tidak mengikuti salah satu madzhab yang bertentangan dengan dasar syara’
  • 25. Hadits shahih terbagi kepada dua bagian Shahih lidzatih Shahih lighairih
  • 26. Hadits Dha’if dan Macam-macamnya Hadits Dha’if adalah Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadits Shahih atau Hadits Hasan. Sanad Sebab-sebab tertolaknya Hadits dari dua jurusan Matan
  • 27. Sebab-sebab tertolaknya Hadits karena sanadnya digugurkan/tak bersambung Dhaif disebabkan terputusnya sanad dan macam-macamnya Yang digugurkan Disebut Sanad pertama Hadits Mu’allaq sanad yg terakhir Hadits Mursal dua orang rawi atau lebih berturut -turut Hadits Mu’dhal dua orang rawi atau lebih tidak berturut -turut Hadits Munqathi’
  • 28. Sebab-sebab tertolaknya Hadits karena cacat pada keadilan dan kedhabitan rawi Dhaif disebabkan cacat selain keterputusan sanad dan macam-macamnya No Jenis cacat Disebut 1 Dusta Hadits Maudhu’ 2 Tertuduh dusta Hadits Matruk 3 Fasik 4 Banyak salah 5 Lengah dalam menghafal Hadits Munkar 6 Banyak waham Hadits Muallal 7 Menyalahi riwayat orang kepercayaan 8 Tidak diketahui identitasnya Hadits Mubham 9 Penganut Bid’ah Hadits Matrud 10 Tidak berturut-turut Hadits Syadz & Mukhtalith
  • 29. Sebab-sebab tertolaknya Hadits karena suatu sifat yang terdapat pada Matan Hadits Mauquf Berita yang disandarkan hanyha sampai kepada sahabat saja, baik yang disandarkan itu perkataan atau perbuatan dan baik sanadnya bersambung hatau teroutus Hadits Maqthu’ Perkataan atau perbuatan yang berasal dari seseorang tabi’i serta dimaukufkan padanya, baik sanadnya bersambung atau tidak
  • 30. Kehujjahan Hadits Dha’if 1. Melarang secara mutlak 2. Membolehkan
  • 31. Syarat-syarat Seorang Perawi Dan Proses Transformasi 1. sama’ min lafdzhi asy-syikh 2. Al Qira’ah ‘ala asy-syikh 3. Ijazah 4. Munawalah 5. Mukatabah 6. Wijadah 7. Washiyah 8. I’lam Syarat2 seorang rawi
  • 32. Lafadz-lafadz untuk meriwayatkan Hadits Saya telah mendengar ......... سَمِعْتُ Kami telah mendengar سَمِعْناَ .......... Seseorang telah bercerita padaku حَدَّثَنِى ........ Seseorang telah bercerita pada kami حَدَّثَناَ ........ Seseorang telah mengabarkan padaku/kepada kami أَخْبَرَناَ ........ / أَخْبَرَنِى Lafadz meriwayatkan Hadits bagi para Rawi yang mendengar langsung dari gurunya
  • 33. رُوِىَ , حُكِىَ , عَنْ , أَنَّ diriwayatkan oleh ……, dihikayatkan oleh….. dari…. bahwasanya….. Lafadz meriwayatkan Hadits bagi para Rawi yang mungkin mendengar sendiri atau tidak mendengar sendiri
  • 34. ILMU JARHI WA AT-TA’DIL
  • 35. Ta’rif Ilmu Jarhi Wa At-Ta’dil Menurut Muhadditsin Jarh ialah sifat seorang rawi mentaatkan keadilan dan kehafalannya. Mentajrih seorang rawi berarti mensifati seorang rawi dengan sifat-sifat yang dapat menyebabkan kelemahan dan tertolak apa yang diriwayatkannya. Ilmu Jarh wa At-ta’dil ialah ilmu yang membahas tentang memberikan kritikan ‘aib atau memberikan pujian adil kepada seorang rawi
  • 36. Manfa’at Ilmu Jarh Wa At-Ta’dil Untuk menetapkan apakah periwayatan seorang rawi itu apat diterima atau harus ditolak sama sekali.
  • 37. Macam-macam keaiban rawi Bid’ah Mukhalafah Ghalat Jahalatul hal Da’wa al-Inqitha
  • 38.  
  • 39.  
  • 40.  
  • 41.  
  • 42.  
  • 43.  
  • 44.  
  • 45.  
  • 46.  
  • 47.  
  • 48.  
  • 49.  
  • 50.  
  • 51.  
  • 52.  
  • 53.  
  • 54.  
  • 55.  
  • 56.