2. 1. Pengertian akad, definisi dan urgensi
mempelajari Fiqih Muamalah
2. Perbedaan perseroan kapitalisme dan
perseroan islam (syirkah)
3. Hukum dayn (hutang) dan riba
4. Akad ijarah dan pembagiannya
5. Akad bay (jual beli), jual beli kredit,
bay’salam dan bay’isthisna
6. Akad samsarah (makelar) dan ju’alah
7. Akad rahn (gadai) dan dhaman (kafalah)
8. Studi kasus hukum MLM dan Bisnis Online
9. Studi kasus hukum PT, BMT & Koperasi
10. Studi kasus hukum asuransi dan
murabahan bank syariah
Silabus Materi
3. Islam yang kembali asing
َغ ُمَالإسِإ
اْل ََأدَب
اًبي ِ
ر
َدَب اَمَكُدوُعَيَسَو
اًبي ِ
رَغ َأ
ِءَرُغإلِل ىَبوُطَف
Islam itu bermula asing dan akan
kembali asing seperti awalnya. Karena
itu kegembiraan dan kebaikanlah
untuk orang-orang yang terasing (HR
Muslim, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan
Ahmad).
4. Beratnya Hisab
Harta
ِهإيَلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص ِيِبَّنال َِنع
َلاَق ،َمَّلَسَو
:
َق ُلوُزَي ال
ِنإبا َمإد
ِبَر ِدإنِع إنِم ِةَماَيِقإلا َم إوَي َمَدآ
َخ إَنع َلأإسُي ىَّتَح ِه
سإم
:
إَنع
ِف ِهِباَبَشَو ،ُهاَنإأف اَميِف ِه ِ
رإُمع
إيأ إنِم ِهِلاَمَو ،ُهالإبأ اَمي
َن
َِمع اَذاَمَو ،ُهَقَفإنأ اَميِفَو ُهَبَسَك
َمِلَع اَميِف َل
“Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat masih belum beranjak di sisi
Tuhannya sebelum ditanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, apa yang
telah dilakukannya? Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya?
Tentang hartanya, dari mana dia memperolehnya? Dan untuk apa
dibelanjakannya? Tentang ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya itu?”
(HR. Ahmad dan At-Tabrani).
5. Jangan Takjub dengan Harta
Haram
َك ٌؤُرإِما َكإب ِجإعُي َال
إنِم ًالاَم َبَس
ِم َقَفإنَأ إنِإَف امَرَح
َصَت إوَأ ُهإن
ِهِب ََّقد
ِإَو ُهإنِم إلَبإقُي إمَل
إمَل َكَسإمَأ إن
إكَارَبُي
َو َاتَم إنِإَو ِهيِف ُهَل
َانَك ُهَكَرَت
ُهَداَز
ِ
ارَّنال ىَلِإ
”Jangan membuatmu takjub, seseorang
yang memperoleh harta dari cara haram,
jika dia infakkan atau dia sedekahkan maka
tidak diterima, jika ia pertahankan (simpan)
maka tidak diberkahi dan jika ia mati dan ia
tinggalkan harta itu maka akan jadi bekal
dia ke neraka.” (HR. Ath-Thabrani).
7. Pengertian Fiqih
لغة الفقه
:
الفهم
Fiqih menurut arti bahasa artinya
adalah “pemahaman”
باألحكام العلم اصطالحا الفقه
التفصيلية أدلتها من الشرعية
Fiqih menurut istilah artinya adalah ilmu
tentang hukum-hukum syariah yang berasal
dari dalil-dalil syariah yang terperinci.
(Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al
Fuqaha`, hlm. 267).
8. Definisi Mu’amalah
المعامالت
:
الشرعية األحكام
الدنيوية باألمور المتعلقة
,
األحكام
في الناس لتعامل المنظمة الشرعية
الدنيا
Muamalah artinya adalah hukum-hukum
syara’ yang terkait dengan urusan-urusan
duniawi, yaitu maksudnya hukum-hukum
syara’ yang mengatur hubungan / interaksi
manusia dalam kehidupan dunia.
(Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al
9. Pengertian Fiqih
Mu’amalah
المعامالت فقه
:
ف الناس لتعامل الشرعية باألحكام العلم
ي
الدنيا
Fiqih Muamalat : ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang mengatur
hubungan / interaksi manusia dalam kehidupan dunia.
المالية المعامالت فقه
:
لتعامل الشرعية باألحكام العلم
المال بشؤون يتعلق فيما الدنيا في الناس
Fiqih Muamalat Maliyah : Ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang
mengatur hubungan / interaksi manusia dalam kehidupan dunia
khususnya yang terkait dengan urusan harta.
10. Mu’amalah yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah dalam arti sempit, yaitu: hanya menyangkut
interaksi manusia dalam pengelolaan harta benda.
Cakupan Syari’at
Islam
13. Zaman halal dan haram tidak diperdulikan
ِ
اسَّنال ىَلَع يِتإأَي
َال ، ٌانَمَز
َخَأ اَم ُءإرَمال يِلاَبُي
، ُهإنِم َذ
َنِم إمَأ ِلَالَحال َنِمَأ
ِامَرَحال
“Bakal datang kepada manusia
suatu masa, di mana orang tiada
peduli akan apa yang diambilnya;
apakah dari yang halal ataukah
dari yang haram. (HR Bukhari
Muslim dari Abu Hurairah RA)
14. Zaman riba
merajalela
َق َةَرإيَرُه يِبَأ إَنع
ُلوُسَر َلاَق َلا
َع ُ َّ
َّللا ىَّلَص ِ َّ
َّللا
َمَّلَسَو ِهإيَل
َلاَق
َز ِ
اسَّنال ىَلَع يِتإأَي
ُلُكإأَي ٌانَم
َون
إأَي إمَل إنَمَف اَب ِ
الر
ِم ُهَباَصَأ ُهإلُك
إن
ِه ِ
ارَبُغ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
“Suatu saat nanti manusia akan
mengalami suatu masa, yang ketika itu
semua orang memakan riba. Yang tidak
makan secara langsung, akan terkena
debunya.” (Hr. Nasa`i, no. 4455)
15. Bagaimana doanya
terkabul
إشَأ َرَفَّسال ُلإيِطُي َلُجَّالر َر
َي ُّدُمَي َرَبإغَأ َثَع
ِهإيَد
ِاءَمَّسال ىَلِإ
:
،ِبَر اَي ِبَر اَي
ٌماَرَح ُهُمَعإطَمَو
ُغَو ٌماَرَح ُهُسَبإلَمَو حرام ومشربه
ِامَرَحالِب َيِذ
ُهَل ُابَجَتإسُي ىَّنَأَف
“Seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut,
berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke
langit, lantas berkata, Padahal makanannya haram,
‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’minumannya haram,
pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang
haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.”
(HR. Muslim)
16. Daging yang tumbuh dari harta haram
َّنَجإلا ُلُخإدَي َ
ال ُهَّنِإ
َتَبَن ٌمإحَل َة
إنِم
ِب ىَل إوَأ ُارَّنال تإحُس
ِه
“Sesungguhnya tidak akan masuk surga
daging yang tumbuh dari harta yang
haram. Neraka lebih pantas untuknya“.
[HR Ahmad dan Ad Darimi]
17. Pedagang jujur akan bersama
Nabi
ألا ُُوقدَّصال ُر ِاجَّتال
أعأم ُينِم
ِد ِ
الص أو أينِيِبَّنال
أدأَهُّال أو أينِِي
ِاء
“Pedagang yang senantiasa jujur lagi
amanah ‘terpercaya’ (akan dibangkitkan
pada hari kiamat) bersama para nabi,
shiddiqiin dan syuhada.” (HR. At-
Tirmidzi)
18. Pedagang dibangkitkan dalam keadaan
fajir
ُثأعْبُي أارَّجهتال َّنِإ
أيِِْال أم ْوأي أون
ِةأما
أَِّتا ِنأم َّالِإ اًارَّجُف
َّرأب أو أ َّ
َّللا ى
قأأدأص أو
“Sesungguhnya para pedagang akan
dibangkitkan pada hari kiamat nanti
sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali
pedagang yang bertakwa pada Allah,
berbuat baik dan berlaku jujur.” (HR
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
19. Ternyata mempelajari Fiqih Mu’amalah sangat
penting
Agar mengetehaui antara yang
halal dan haram.
Perkara halal pasti baik, dan
itulah yang kita kerjakan
Perkara haram pasti buruk, dan
itulah yang harus kita jauhi.
Halal-haram menyangkut nasib
kita di akhirat (di surga atau
neraka).
21. Senantiasa terus belajar
أط
أضْي ِ
رأف ِمْلِعْال ُبأل
ِلْسُم ِلُك ىألأع ٌة
م
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap
Muslim” (HR. Ibnu Majah)
أتْلأي اًِْي ِ
رأط أكألأس ْنأم
ًمْلِع ِهْيِف ُسِم
،ا
ْي ِ
رأط ِهِب ُهأل ُهللا ألََّأس
َّنأجْال ىألِإ اًِ
ِة
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari
ilmu padanya, Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
22. Ilmu apa saja yang harus
dipelajari?
Ilmu yang dimaksud adalah Ilmu
Syar’i
Menurut Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani :
“Adalah ilmu syar’i yang menghasilkan apa-apa yang
diwajibkan atas setiap mukallaf dalam urusan
agamanya baik dalam ibadahnya ataupun
mu’amalahnya, juga ilmu mengenai Allah, sifat-sifat-
Nya, sifat- sifat yang wajib ada pada Allah maupun
penyucian Allah dari segala sifat-sifat kekurangan. Dan
kisaran ilmu syar’i itu adalah ilmu tafsir, hadits, dan
fiqih.” (Ibnu Hajar Al ‘Asqalani, Fathul Bari, 1/141)
23. Termasuk di dalamnya Ilmu
Fiqih
Termasuk kewajiban menuntut “ilmu syar’i”
tersebut, adalah kewajiban mempelajari ilmu fiqih.
Imam Taqiyuddin An Nabhani berkata : “Meskipun
yang dimaksud “ilmu” dalam hadits tersebut
adalah setiap ilmu yang diperlukan muslim dalam
kehidupannya (secara umum), sesungguhnya
termasuk pula ke dalamnya “ilmu fiqih”… Dari
sinilah mempelajari fiqih itu termasuk perkara yang
menjadi keharusan bagi kaum muslimin, bahkan
termasuk hukum yang diwajibkan Allah atas
mereka, baik fardhu ‘ain maupun fardhu
kifayah.” (Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah
Al Islamiyyah, 2/10)
24. Pada saat apa belajar menjadi
fardhu ‘ain atau fardhu
kifayah?
1) Fardhu ‘ain : Jika terkait dengan aktivitas
sehari-hari seorang muslim.
2) Fardhu kifayah : Jika tidak terkait dengan
aktivitas sehari- hari seorang muslim.
(Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, 2/10)
25. Umar Bin Khatab melarang masuk pasar
ِإ اَنِقوُس يِف إعِبَي َ
ال
َت إدَق إنَم َّ
ال
َهَّقَف
ِينِالد يِف
“Tidak boleh berjualan di pasar kita
kecuali orang yang memiliki pemahaman
(fiqih) dalam urusan agama” (Riwayat
Imam Tarmizi)
26. Imam Ali bin Abi Thalib Ra
berkata :
“Barangsiapa yang berdagang sebelum
melakukan tafaqquh fid din (mempelajari
hukum Islam terkait dengan jual beli),
maka dia akan terjerumus ke dalam riba,
kemudian akan terjerumus, kemudian
akan terjerumus.”
(Syarbaini Khathib, Mughni al Muhtaj, Juz
2, hlm. 22).
28. Tasharrufaat
Perbuatan manusia yang terkait hukum syara’
diistilahkan tasharrufaat (tindakan atau
perbuatan hukum).
Pengertian Tasharruf:
التصرف
:
أثر له فعل أو قول كل
فَِي
“Tasharruf adalah setiap perkataan atau
perbuatan yang mempunyai akibat hukum”
(Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al Fuqoha`,
hlm. 99).
29. Pembagian
Tasharrufat
Ada dua macam tasharufat:
1. Tasharrufaat fi’liyah, yaitu
tasharruf yang berbentuk perbuatan
(fi’liyah), seperti: wudhu, sholat, dll
2. Tasharrufaat qauliyah, yaitu
tasharruf yang berbentuk perkataan
(qauliyah), contohnya adalah: akad
(Yusuf Sabatin, Al Buyu’, hlm. 8).
30. Pembagian Tasharrufaat
Qauliyah
Ada dua macam tasharufat qauliyah:
1. Akad, yaitu: ucapan dari dua pihak
atau lebih, misal akad jual beli.
2. Bukan akad, yaitu: ucapan dari satu
pihak saja, misalnya menjatuhkan
talak, pengakuan (iqrar) dll.
Contohnya: pengakuan utang.
Selanjutnya disebut tasharruf saja
(Yusuf Sabatin, Al Buyu’, hlm. 8).
31. Mu’amalah dengan Akad dan Tanpa
Akad
Berdasarkan dua macam tasharrufat
qauliyah itulah, maka ada dua
mu’amalah ditinjau dari segi ada
tidaknya akad :
1. Muamalah dengan akad,
seperti: jual beli, ijarah, syirkah,
dll.
2. Muamalah tanpa akad, seperti:
hawalah, dhoman, kafalah,
washiyat, waris, dll.
32. Kedua macam muamalah tersebut
merupakan bentuk interaksi antara
dua pihak (bukan perbuatan hukum
dari satu pihak),
Hanya saja, pada muamalah dengan
akad, diperlukan kesepakatan dari
dua pihak
Sedangkan pada muamalah tanpa
akad, tidak diperlukan kesepakatan
dua pihak
Mu’amalah dengan Akad dan Tanpa
Akad
34. Definisi Akad
Akad menurut bahasa artinya ikatan (ar-
rabthu), pengukuhan (al-ihkam), penguatan
(at-taqwiyah).
الواحد ربط أي الحبلين عِد
باالخر
Aqada al-hablaini, artinya dia mengikat yang
satu dengan yang lain.
Akad menurut istilah syar’i :
على بِبول ايجاب اطأبت ْرِا
وجه
محله في اثره يظَر مُّروع
Akad adalah ikatan ijab dengan kabul yang
sesuai hukum syara’ yang menimbulkan akibat
hukum pada objek akad (Yusuf As-Sabatin, Al-
Buyu’, hlm. 13).
35. Rukun Akad
Rukun-rukun akad adalah pokok-pokok akad
yang wajib ada dalam suatu akad.
Jika salah satu rukun akad tak ada, maka akad
yang ada tidak sah. Kedudukannya sama
seperti rukun-rukun sholat.
Jika salah satu rukun sholat tidak ada,
misalnya: tidak ada niat, tidak berdiri, tidak
membaca Al Fatihah, dll, maka sholatnya tidak
sah.
36. Rukun Akad
ADA TIGA RUKUN AKAD :
1. AL-AQIDANI, yaitu: adanya dua
pihak yang berakad.
2. MAHALLUL AQAD atau MA’QUUD
‘ALAIHI, yaitu: adanya objek akad
atau apa yang diakadkan.
3. SHIGHAT AKAD, yaitu: adanya ijab
dan qabul.
37. Syarat Akad
Ada dua macam syarat :
1. Syarat syar'i, yaitu syarat yang ditetapkan
oleh dalil syara’, contoh : syarat aqil
(berakal) untuk orang yang berakad.
2. Syarat ja'li, yaitu syarat yang ditetapkan
sendiri oleh pihak-pihak yg berakad. contoh :
waktu dan tempat serah terima barang, dll.
38. Syarat Ja’li yang
dibolehkan
Kaidah fiqih mengenai Syarat ja’li:
ِف ِط ْوُرهُّال يِف ُلْصلأا
ِتالأماأعُمْال ي
ةأحاأباإل
“Hukum asal membuat syarat- syarat (ja’li)
dalam mu’amalah adalah boleh”
Waktu dan tempat serah terima barang,
syarat mengenai jam kerja, hari kerja, baju kerja,
pembayaran upah, dll.
39. Syarat Ja’li yang tidak
dibolehkan
Syarat ja'li tidak boleh dibuat dan dilaksanakan jika
bertentangan dengan syara’.
Dalilnya :
ِك ْيِف أ
ْسيأل ط ْأرُّ هلُك
أب أوَُأف ِهللا ِبتا
ٌلِاط
“Setiap syarat (ja'li) yang bertentangan dgn
Kitabullah maka ia adalah batil." (HR Bukhari)
Contoh :
Perusahaan menetapkan baju kerja yang tidak
menutup aurat,
Perusahaan menetapkan jam kerja yang
menghalangi shalat wajib/ shalat jum’at.
Perusahaan membuat ketentuan : setiap barang
yang sudah dibeli tidak boleh dikembalikan.
40. Kemungkinan terjadinya
akad
Ada 2 kemungkinan :
1. AKAD SAH, yaitu: akad yang memenuhi
perintah syara’ pada rukun-rukun akad.
2. AKAD TIDAK SAH, yaitu: akad yang tidak
memenuhi perintah syara’ pada rukun-
rukun akad. Ada 2 macam :
a. Akad Batal, yaitu: Akad yang cacat pada
salah satu rukun akadnya, atau cacat pada
syarat yang wajib ada pada rukun aqad.
b. Akad Fasad, yaitu: Akad yg cacat pada sifat
akad, yang bukan rukun-rukun akad.
41. Penjelasan akad Batal
Akad batal (Al-Buthlan) adalah akad yang
tidak sesuai dengan perintah syaari’.
Ketidaksesuaian dengan perintah syara’ ini
dilihat dari asalnya suatu perbuatan.
Dengan demikian, batal adalah akad yang cacat
pada salah satu rukun akadnya atau cacat pada
syarat yang wajib melekat pada rukun
aqadnya.
Akad batal (batil) adalah lawan dari akad sah
atau absah (ash-shihah).
42. Penjelasan akad Batal
Maksud dari batal adalah tidak adanya penetapan
implikasi perbuatan di dunia dan adanya
penetapan sanksi siksaan di akhirat.
Maknanya perbuatan itu tidak berpahala, tidak
menggugurkan tanggungan dan tidak
menggugurkan kewajiban.
Implikasinya, jika dilakukan berdosa dan akad
sama sekali dianggap tidak pernah terjadi.
Sehingga akad wajib di-fasakh (di batalkan) dan
diulang sesuai syariah agar absah.
43. Penjelasan akad Batal
Akad yang batil ada beberapa kemungkinan, yaitu:
1. Akad batil karena adanya larangan terhadap
dzat akad. Contohnya:
a) Adanya unsur multiakad, yaitu adanya dua
jenis akad yang memberikan konsekuensi
hukum masing-masing, digabung dalam 1
(satu) akad (shafqatain fi shafqatin);
b) Adanya unsur riba dalam akad; dll.
44. Larangan Multiakad
Multi akad (al-‘uqud al-murakkabah) hukumnya
haram. Keharaman tersebut berdasarkan Hadits:
ُ َّ
َّللا ىَّلأص ِ َّ
َّللا ُلوُسأر ىأَأن
أمَّلأس أو ِهْيألأع
ْنأع
أو ةأِْفأص يِف ِْنيأتأِْفأص
ةأد ِاح
“Rasulullah SAW telah melarang dua kesepakatan
(akad) dalam satu kesepakatan (akad)” (HR. Imam
Ahmad).
ب عن وسلم عليه هللا صلى هللا رسول نَى
يعتين
بيعة في
“Rasulullah SAW telah melarang dua jual beli dalam
satu jual beli” (HR An Nasa`i, Tirmidzi, Baihaqi).
45. Penjelasan akad Batal
2. Akad batil karena tidak terpenuhinya rukun atau syarat
in’iqad akad. Contohnya:
1) Aqad Syirkah Musahamah, yaitu akad
pembentukan Perseroan Saham atau PT;
2) Aqad Bay’ al-Madhamin, yaitu jual beli sperma
yang ada pada sulbi hewan jantan);
3) Aqad Bay’ al-Malaqih, yaitu jual beli janin hewan
yang masih ada di dalam perut induknya;
4) Aqad Bay’ al-laban fi adh-Dhar’, yaitu jual beli
susu yang masih di dalam ambingnya atau jual beli
wol yang masih melekat pada bulu domba;
5) Aqad Bay’ al-Muhaqalah, yaitu jual beli gandum
yang masih di bulirnya.
46. Penjelasan Akad
Fasad
Akad fasad, yaitu akad yang cacat pada
sifat akadnya diluar rukun-rukun akad.
Fasad (rusak) adalah apa saja yang pada
asalnya tidak memenuhi ketentuan Asy-
Syâri, tetapi sifatnya tidak terkait dengan
pokok (substansi) akad.
Fasad tidak terdapat dalam perkara
ibadah. Fasad hanya terdapat dalam
perkara muamalah saja.
47. Penjelasan Akad
Fasad
Contohnya adalah:
1. Adanya unsur akad yang tidak
jelas (majhul).
2. Adanya unsur gharar
(penyesatan atau penipuan).
3. Adanya unsur ikrah (paksaan).
Mari kita lihat contohnya satu per satu.
48. Penjelasan Akad
Fasad
1. Contoh Akad Majhul: “Saya menjual mobil ini
seperti dijualnya mobil si Fulan”. Dalam jual beli ini,
si penjual menjual mobilnya tanpa menyebutkan
nominal harganya. Jual beli ini fasad, karena
ketidakjelasan harga, padahal kejelasan harga adalah
syarat bagi jual beli. Untuk menghilangkan fasadnya,
maka harganya harus disebutkan.
2. Contoh Akad Gharar: seseorang menjual seekor
sapi dengan menjanjikan sapi itu akan menghasilkan
susu sekian liter. Seseorang menjual domba dengan
menjanjikan domba itu akan mengandung anak
jantan.
3. Contoh Akad Ikrah: seseorang memaksa orang lain
dengan ancaman akan dibunuh, dipenjara atau
dipukul, agar menjual mobilnya kepada orang
tersebut.
49. Penjelasan Akad
Fasad
Implikasi dari akad yang fasad adalah
akadnya tidak sah, sehingga haram untuk
diamalkan, karena adanya kekurangan
dalam akad.
Jika telah terjadi kedua belah pihak boleh
mem-fasakh-nya atau hanya
menghilangkan fasadnya saja.
Akan tetapi, jika tetap dijalankan maka para
pelaku akadnya dianggap melakukan
kemaksiatan dan berdosa sampai mereka
menghilangkan fasadnya atau membatalkan
akadnya.
50. Akad sah tapi tetap
berdosa
Sebagai catatan tambahan, ada juga
transaksi-transaksi mu’amalah yang sah, tidak
termasuk akad yang fasad atau batal, namun
pelakunya berdosa.
Contohnya adalah jual beli pada saat adzan
Jumat.
Termasuk juga akad-akad lain yang dapat
diqiyaskan dengan contoh tersebut, misalnya
akad nikah pada saat adzan Jum’at,
melakukan akad ijarah pada saat adzan
Jum’at, menunaikan ibadah haji dengan harta
yang haram dsb (An-Nabhani, 1994).
52. AQAD
SAH
AQAD
TIDAK SAH
FASAD
BATHAL
1. ADA RUKUN ATAU
SYARAT YANG TIDAK
TERPENUHI
2. ADANYA LARANGAN
TERHADAP DZAT AQAD
MULTI AQAD
1. ADANYA UNSUR
MAJHUL
2. ADANYA UNSUR
GHARAR
3. ADANYA UNSUR
IKRAH
TIJARIYAH
53. Hati-hati dengan “merasa” banyak
amal
َين ِ
رَسإخَ إ
األِب إمُكُئِبَنُن إلَه إلُق
﴿ ًالاَمإعَأ
١٠٣
﴾
إعَس َّلَض َينِذَّلا
إمُهُي
وُبَسإحَي إمُهَو اَيإنُّدال ِةاَيَحإلا يِف
ُص َونُنِسإحُي إمُهَّنَأ َن
﴿ ًاعإن
١٠٤
﴾
ِبَر ِتاَيآِب واُرَفَك َينِذَّلا َكِئَلوُأ
َأ إتَطِبَحَف ِهِئاَقِلَو إمِه
َ
الَف إمُهُلاَمإع
﴿ ًانإزَو ِةَماَيِقإلا َم إوَي إمُهَل ُميِقُن
١٠٥
﴾
َهَج إمُهُؤاَزَج َكِلَذ
اَمِب ُمَّن
ُزُه يِلُسُرَو يِتاَيآ واُذَخَّتاَو واُرَفَك
﴿ ًاو
١٠٦
﴾
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?“ Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa
mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap
ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka
hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian
bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka
Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan
ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (Q.S Al Kahfi :103-106)
Misalnya kegiatan sehari-hari dagang, jual beli dirumah ada warung : berarti wajib belajar fiqih jual beli
Misalnya Dokter : berarti wajib belajar fiqih kedokteran
Fardu kifayah: misalnya sehari-hari dagang tapi belajar fiqih kedokteran, artinya fardu kifayah
Bapak ibu sudah menikah?Pada saat mau nikah didepan KUA melakukan apa Namanya?
Bapak ibu sudah menikah?Pada saat mau nikah didepan KUA melakukan apa Namanya?
Adanya multi akad membuat akadnya batal
Membuat objek akad tidak jelas
Contoh beli leasing, nikah