Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan permukiman di Kota Palopo. Beberapa poin kuncinya adalah menata kawasan permukiman yang layak huni, meningkatkan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi dan drainase, serta merevitalisasi kawasan permukiman kumuh.
3. 1. Jalan Lingk. (Trotoar)
2. Jembatan
3. Drainase Lingkungan
4. Air Bersih
5. Sanitasi
6. Persampahan
7. Lampu penerangan Jalan
Dokumen
NUAP = Skala
Kelurahan/Kawasan
KOMPONEN
INFRASTRUKTUR NUSP-2
Dokumen
SIAP = Skala Kota
Dokumen
RKM
Dokumen
PERENCANAAN NUSP-2
4. Kota Palopo merupakan salah satu wilayah kota administrasi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan
Luas wilayah 247,52 Km2
Jumlah Penduduk: 164.903 jiwa
(BPS, tahun 2014)
Secara Geografis = 120O03’10’’–120O14’34’’ BT &
2O53’15’’–3O04’08’’ LS
Terdapat 9 wilayah kecamatan yaknia:
- Kec. Wara Selatan
- Kec. Sendana
- Kec. Wara
- Kec. Wara Timur
- Kec. Mungkajang
- Kec. Wara Utara
- Kec. Bara
- Kec. elluwanua
- Kec. Wara Barat
Laju Pertumbuhan Penduduk: 2,54%
(BPS, tahun 2014)
5. PRODUK
HUKUM
VISI DAN MISI ARAHAN KEBIJAKAN STRATEGI
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Kota
Palopo
Tahun
2011-
2031
Visi: Penataan Ruang yang Mengakomodasi
Peluang Investasi dalam Rangka Menciptakan
Kota Palopo Sebagai Pusat Perkembangan
Ekonomi Sulawesi Selatan Bagian Utara’ .
Misi:
Mewujudkan pusat-pusat pelayanan
ekonomi dan pelayanan jasa skala regional;
Mewujudkan pengembangan sarana
prasarana wilayah dalam rangka
mendorong peluang investasi dan
pemerataan wilayah Kota palopo;
Mewujudkan keseimbangan fungsi
budidaya dan fungsi lindung dalam upaya
membentuk Kota Palopo yang
berkelanjutan;
peningkatan kualitas dan
jangkauan pelayanan sarana
dan prasarana yang dapat
mendorong perkembangan
kegiatan dan terwujudnya
lingkungan permukiman
kota yang nyaman dan aman
Pengembangan kawasan
permukiman kota sebagai
tempat pemusatan
penduduk yang ditunjang
oleh penyediaan prasarana
dan sarana perkotaan yang
memadahi sesuai dengan
hirarki dan fungsinya.
Meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan
pelebaran jalan, serta pengelolaan lalu lintas;
Meningkatakan pemerataan pelayanan air minum di wilayah kota;
Mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke tempat pemrosesan
akhir (TPA) dengan cara pengolahan setempat per-wilayah melalui
teknik-teknik yang berwawasan lingkungan;
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan prasarana air limbah;
Menata jaringan drainase yang terpadu dan saling terkoneksi;
melakukan penataan lingkungan permukiman, dan penyediaan sarana
dan prasaran permukiman perkotaan
meremajakan dan merehabilitasi lingkungan perumahan yang menurun
kualitasnya, dilengkpai dengan sarana dan prasarana lingkungannya;
menyelenggarakan pembangunan perumahan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke
bawah; dan
RPJMD
Kota
Palopo
Tahun
2013-
2018
Visi: “Terwujudnya Palopo Sebagai Kota
Pendidikan, Jasa, Niaga Dan Agroindustri Yang
Berwawasan Agama, Budaya Dan Lingkungan
Yang Terkemuka Di Indonesia”
Misi :
Mendorong pemberdayaan masyarakat dan
meningkatkan pelayanan masyarakat
diberbagai sektor
Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara berkelanjutan
Penataan kota yang berwawasan
lingkungan
Mendorong Perkembangan industri rumah tangga
Memperkuat peran serta dan keswadayaan masyarakat
Meningkatkan kualitas pelayanan umum
Memperkuat sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan
pembangunan
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Mempertahankan pola relasi keragaman budaya
Meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi dan perhubungan
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong investasi
Meningkatkan kompetensi tenaga kerja
Meningkatkan efektivitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
ruang serta mengembangkan kawasan baru
RDTR
Kota
Palopo
Pengembangan dan
penataan kawasan
perumahan sebagai dampak
perkembangan wilayah
perencanaan
Pengembangan upaya
mitigasi bencana terkait
dengan bencana genangan
maupun kebakaran
Pengembangan perumahan vertikal (rumah susun milik/RUSUNAWI)
Menata kawasan perumahan eksisting yang ada di ruang daratan, agar
tebentuk kawasan yang baik, teratur dan estetik
Penyediaan kolam resapan disetiap persil
Memperbaiki kondisi drainase yang terintegrasi dengan saluran primer
yang ada di ruang daratan
Mengembangkan RTH di sekitar lokasi rawan bencana banjir dan
genangan sebagai penangkap air
Mengembangkan jalur alternatif untuk evakuasi
Membangun hidran pemadam kebakaran
OVERVIEW KEBIJAKAN DAN STARTEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KOTA PALOPO
6. PRODUK HUKUM ARAHAN KEBIJAKAN STRATEGI
Strategi
Pengembangan
Pembangunan
Infrastruktur
Permukiman
Kota Palopo
(SPPIP)
• Terciptanya penataan kawasan permukiman yang layak huni dan bersinergi dengan kawasan lainnya.
• Pengembangan kawasan permukiman merupakan satu kesatuan dengan pengembangan infrastruktur
perkotaan yang tetap mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palopo.
• Terciptanya kawasan permukiman yang memenuhi persyaratan teknis untuk bersinergi dengan sIstem
infrastruktur Kota Palopo.
• Terbangunnya permukiman yang layak huni dan terpenuhinya kebutuhan permukiman bagi
masyarakat.
• Tertatanya lingkungan permukiman menjadi lingkungan yang sehat, indah, aman dan nyaman.
• Menerapkan budaya bersih dan tertib di lingkungan permukiman.
• Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menata lingkungan permukiman
Rencana
Pembangunan
Kawasan
Permukiman
Prioritas
(RPKPP)
Pemenuhan Rumah Layak Huni untuk semua golongan masyarakat;
Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh pesisir;
Pembatasan pertumbuhan bangunan di kawasan yang bukan peruntukannya;
Pengendalian perluasan kawasan permukiman pesisir;
Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih secara merata kesegenap kawasan permukiman;
Peningkatan kapasitas pelayanan persampahan;
Peningkatan cakupan layanan draenase;
Penciptaan Estetika Bangunan dan Lingkungan yang Asri dan Sejuk.
Rencana Induk
Sistem
Penyediaan Air
Minum Kota
Palopo Tahun
2014-2032
(RISPAM)
Garis besar sistem penyediaan air baku di wilayah administratif;
Garis besar rencana pembagian wilayah administratif menjadi satu atau lebih wilayah pelayanan
sesuai potensi air baku dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik wilayah pelayanan dengan
jaringan perpipaan maupun wilayah pelayanan dengan Non jaringan perpipaan;
Indikasi program pengembangan untuk setiap rencana wilayah pelayanan berdasarkan urutan
prioritas;
Kriteria dan standar pelayanan di wilayah administratif kabupaten/kota;
Indikasi keterpaduan program dengan pengembangan prasarana dan sarana sanitasi yang merupakan
dampak penggunaan air minum untuk wilayah pelayanan yang dianggap strategis dan merupakan
wilayah pusat pertumbuhan;
Memorandum
Program
Sanitasi (MPS)
Meningkatkan akses layanan air
limbah komunal bagi MBR
Peningkatan pengolahan Air
Limbah
Tersedianya kebijakan sistim
pengelolaan persamapahan kota
Peningkatan sistim Pengolahan
persampahan dengan TPS3R
Tersedianya prasarana dan sarana
drainase pada setiap kawasan
Peningkatan sistim pengolahan
Drainase
Peningkatan Sarana dan Prasarana Sistem On Side
Pembangunan Sistem Off Site
Program Pengaturan dan Peningkatan Kelembagaan
Peningkatan sistim Pengolahan Air Limbah
Pengembangan kinerja Pengelolaan Persampahan
Pengembangan kinerja pengembangan kinerja sistim pengelolaan persampahan
Program Pengaturan dan Peningkatan Kelembagaan
Pengembangan Kinerja sistim Pengelolaan persampahan
Pengembangan sistim jaringan saluran drainase
Program Pengembangan Kinerja `
Peningkatan sistim Pengolahan Drainase
OVERVIEW KEBIJAKAN DAN STARTEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KOTA PALOPO
7. OVERVIEW KEBIJAKAN DAN STARTEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KOTA PALOPO
PETA RENCANA POLA RUANGPETA RENCANA STRUKTUR
RUANG
PETA RENCANA KAWASAN
STRATEGIS
Pusat Pelayanan Kota (PPK):
(fungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa)
• Kelurahan Tompotikka dan kelurahan Lagaligo
di wilayah Kec. Wara,
• Kelurahan Salekoe di wilayah Kec. Wara Timur
Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK):
• SPPK I = Kelurahan Maroangin Kecamatan Telluwanua
• SPPK II = Kelurahan Rampoang Kecamatan Bara,
• SPPK III = Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan
• SPPK IV = Kelurahan Sendana Kecamatan Sendana
• SPPK V = Kelurahan Battang Kecamatan Wara Barat
Pusat lingkungan (PL)
(merupakan pusat pelayanan ekonomi, perdagangan dan jasa skala
lingkungan, pelayanan sosial dan budaya, serta perumahan)
Pusat permukiman Takkalala di Kec. Wara Selatan;
Pusat permukiman Dangerakko di Kec. Wara;
Pusat permukiman Surutanga di Kec. Wara Timur;
Pusat permukiman Pontap di Kec. Wara Timur;
Pusat permukiman Salotellue di Kec. Wara Timur;
Pusat permukiman Ponjalae di Kec. Wara Timur;
Pusat permukiman Sabbangparu di Kec. Wara Utara;
Pusat permukiman Batupasi di Kec. Wara Utara;
Pusat permukiman Penggoli di Kec. Wara Utara;
Kota Palopo di tetapkan sebagai: Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW). tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN)
KSK dari sudut
kepentingan
pertumbuhan ekonomi
• kawasan cepat tumbuh
di Kelurahan Benteng,
Kelurahan Pontap,
Kelurahan Surutanga
Kecamatan Wara
Timur, Kelurahan
Songka Kecamatan
Wara Selatan,
Kelurahan Sumarambu
Kecamatan
Telluwanua, Kelurahan
Latuppa Kecamatan
Mungkajang.
KSP dari sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi;
• di sebagian Kec. Wara Utara, Kec. Wara Timur, Kec.
Wara Selatan dan Kec. Bara, dan sebagian wilayah Kec.
Telluwanua;
8. OVERVIEW KEBIJAKAN DAN STARTEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KOTA PALOPO
Pengembangan Permukiman Kumuh prioritas
diarahkan pada 3 (tiga) Kecamatan yaitu :
- Kec. Wara Selatan (Prioritas I)
- Kec.Bara (Prioritas II)
- Kec. Wara Utara (Prioritas III)
Peta Rencana Strategi
Pengembangan Permukiman dan
Infrastruktur Perkotaan
9. INFRATSRUKTUR
Sebaran bangunan permukiman yang tidak tertata dengan baik
Masih banyaknya rumah tidak layak huni yang dihuni masyarakat
Tingginya kepadatan penduduk pada wilayah pesisir Kota Palopo
Pengembangan dan pengelolaan persampahan skala kota belum
terencana dengan baik. Sampah yang terangkut baru 11% perhari
dan hanya melayani dalam wilayah perkotaan
Pembangunan prasarana dan sarana drainase masih parsial dan
belum tertintegrasi
Kondisi saluran drainase yang sebagian besar mengalami kerusakan
Minimnya ketersediaan RTH baik untuk skala lingkungan dan
kelurahan
Kurangnya pembangunan sistem pengelolaan air limbah yang
memadai pada kawasan kumuh
Pengembangan perumahan dan permukiman belum efektif
mengindahkan kaidah penataan bangunan dan lingkungan,
Sistem jaringan jalan pada kawasan permukiman belum terpola
secara baik dengan kondisi jalan yang banyak mengalami kerusakan
Sistem Distribusi pelayanan air minum yang belum optimal
Belum tersedianya sarana proteksi kebakaran pada kawasan-
kawasan yang teridentifikasi berpotensi mengalami kebakaran
Ekonomi
Belum optimalnya penciptaan lapangan kerja melalui
pengembangan sektor informal untuk menyerap angkatan kerja;
Adanya dorongan dari pemerintah daerah kepada masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) untuk meningkatkan usaha-usaha
kecil dan mendukung aktivitas sektor swasta, koperasi dan
masyarakat
Adanya upaya pembangunan infrastruktur pada wilayah pesisir
pantai salemo untuk pengembangan sektor perdagangan, pelayanan
jasa dan sektor pariwisata guna meningkatkan perekonomian Kota
Palopo
mendorong masyarakat khususnya yang bermukim di wilayah
pesisir Kota Palopo agar terus mengembangkan dan meningkatkan
potensi budidaya rumput laut dan perikanan.
I
II
10. Kelembagaan
Belum optimalnya upaya pemberdayaan
masyarakat serta belum terwujudnya community
self-government di di Kota Palopo
Masih rendahnya kemampuan lembaga dalam
pengendalian pemanfaatan ruang terkait dengan
sempadan sungai dan pantai sesuai dengan fungsi
pemanfaatannya;
Belum optimalnya pengelolaan lingkungan,
mitigasi dan adaptasi bencana serta perubahan
iklim
Pola hubungan kemitraan antar lembaga dalam
upaya penanganan permukiman kumuh belum
terintegrasi dengan baik sehingga sering terjadi
tumpang tindih dalam pengalokasian program
III
Sosial
kerawanan sosial; konflik sosial, dan sebagainya
yang mash sering terjadi
Kurang optimalnya pelibatan masyarakat dalam
perencanaan dan pemantauan (monitoring)
pembangunan perkotaan
Masih cukup tingginya masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR) yang memerlukan fasilitasi untuk
menjadi sejahtera;
Tingginya laju Pertumbuhan penduduk Kota
Palopo dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang
rata-rata mencapai 2,54%
Kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat
masih rendah
Kepedulian Masyarakat terhadap lingkungan masih
rendah
IV
12. Luasan Kumuh Hasil Verifikasi: 89,33 Ha.
Cat:
- luasan kumuh hasil verfikasi tidak mengalami perubahan
- Perubahan terjadi pada lokasi permukiman kumuh, (pergeseran
delineasi pada setiap RW)
Hasil verifikasi data & lokasi kawasan kumuh telah ditetapkan kembali
melalui SK Walikota no. 226/V/2016 tentang Perubahan Lampiran
Keputusan Walikota Palopo No. 394/XII/2015 Tentang Penetapan
Lokasi Kawasan Kumuh
2
SK Hasil Verifikasi
14. Hasil Verifikasi
dikelompokkan berdasarkan:
1. kesamaan karakteristik/
tipologi kumuh
2. Lokasi dengan jarak
yang berdekatan
3. Pembentuk
sistem/jaringan
infrastruktur yang tidak
dapat ditangani dalam
bentuk spot-spot
kumuh
Kawasan kumuh di Kota Palopo berjumlah: 10 Kawasan
Hasil analisa Pembentukan Kawasan menghasilkan :
9 Kawasan Permukiman Kumuh
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24. Kelurahan
Nama
Kawasan
Kumuh
Skor
Jumlah
Pendud
uk
Miskin
Skor
Kepadat
an
Bangun
an
Jumlah
Skor
Ranking
Kerentan
an Sosial
Kategori Indikatif Opsi Penanganan
Dangerakko Dangerakko 2 1 3 2 Sedang
Perbaikan kualitas
lingkungan hunian
Takkalala Takkalala 1 1 2 1 Rendah
Opsi penanganan
disesuaikan dengan tingkat
defisiensi infrastruktur
kawasan
Surutanga Surutanga 1 1 2 1 Rendah
Opsi penanganan
disesuaikan dengan tingkat
defisiensi infrastruktur
kawasan
Pontap Pontap 3 3 6 3 Tinggi
Perbaikan rumah dan
kegiatan pendukung untuk
peningkatan pendapatan
masyarakat
Salutellue Salotellue 3 3 6 3 Tinggi
Perbaikan rumah dan
kegiatan pendukung untuk
peningkatan pendapatan
masyarakat
Ponjalae Ponjalae 1 3 4 2 Sedang
Perbaikan kualitas
lingkungan hunian
Sabbamparu Sabbamparu 3 1 4 2 Sedang
Perbaikan kualitas
lingkungan hunian
Batupasi Batupasi 3 1 4 2 Sedang
Perbaikan kualitas
lingkungan hunian
Penggoli Penggoli 3 3 6 3 Tinggi
Perbaikan rumah dan
kegiatan pendukung untuk
peningkatan pendapatan
masyarakat
Kawasan yang tergolong
memiliki tingkat
kerentanan tinggi yakni:
Kaw. Pontap, Kaw.
Salutellue dan Kaw.
Penggoli.
Opsi penanganan :
Perbaikan rumah dan
kegiatan pendukung
untuk peningkatan
pendapatan
masyarakat.
1
25. Kelurahan
Nama
Kawasan
Kumuh
Jumlah
Skor
Ranking
Defisiensi
Infrastruktur
Kategori Opsi Penanganan
Dangerakko Dangerakko 13 1 Rendah
Pemugaran infrastruktur yang
mengalami defisiensi
Takkalala Takkalala 21 3 Tinggi Peremajaan
Surutanga Surutanga 13 1 Rendah
Pemugaran infrastruktur yang
mengalami defisiensi
Pontap Pontap 23 3 Tinggi Pemugaran menyeluruh
Salutellue Salotellue 11 1 Rendah
Pemugaran infrastruktur yang
mengalami defisiensi
Ponjalae Ponjalae 23 3 Tinggi Peremajaan
Sabbamparu Sabbamparu 20 2 Sedang Pemugaran menyeluruh
Batupasi Batupasi 13 1 Rendah
Pemugaran infrastruktur yang
mengalami defisiensi
Penggoli Penggoli 20 2 Sedang Pemugaran menyeluruh
Kawasan yang memiliki
tingkat defisiensi
infrastruktur yakni:
Kaw. Takalala, Kaw.
Pontap dan Kaw.
Ponjalae.
Opsi penanganan :
Peremajaan.
2
27. 4
No Kelurahan
Nama
Kawasan
Kumuh
Prioritas
Kode
Matrix
Strategi Penanganan
1 Pontap Pontap 1 3x3
Penanganan segera untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur dan mutu kehidupan sosial
ekonomi masyarakat termasuk perbaikan rumah kumuh
2 Penggoli Penggoli 2 3x2
Prioritas pada peningkatan kemampuan sosial ekonomi masyarakat dan layanan infrastruktur sesuai
SPM serta perbaikan kualitas rumah kumuh
3 Ponjalae Ponjalae 3 2x3
Penyediaan Infrastruktur dalam rangka peningkatan kualitas Lingkungan dan perbaikan mutu
kehidupan sosial ekonomi masyarakat serta kualitas rumah kumuh
4 Salutellue Salotellue 4 3x1
Perhatian khusus dalam rangka mengurangi tingkat kerentanan sosial ekonomi masyarakat miskin
melalui pelatihan dan perbaikan rumah kumuh
5 Sabbamparu Sabbamparu 5 2x2
Peningkatan layanan infrastruktur sesuai SPM dan perbaikan kualitas rumah kumuh serta peningkatan
penghidupan masyarakat miskin pada kawasan kumuh
6 Takkalala Takkalala 6 1x3
Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur untuk mengurangi tingkat defisiensi dan kerusakan
infrastruktur
7 Dangerakko Dangerakko 7 2x1
Peningkatan taraf penghidupan masyarakat miskin pada kawasan kumuh dan perbaikan kualitas rumah
kumuh
8 Batupasi Batupasi 7 2x1
Peningkatan taraf penghidupan masyarakat miskin pada kawasan kumuh dan perbaikan kualitas rumah
kumuh
9 Surutanga Surutanga 9 1x1
Rencana tindak pencegahan melalui pengawasan, pengendalian atas kesesuaian fungsi permukiman
dan pemberdayaan masyarakat
No Kelurahan
Nama
Kawasan
Kumuh
Ranking
Kerentanan
Sosial
Ranking
Defisiensi
Infrastruktur
Ranking Prioritas
Penanganan
1 Dangerakko Dangerakko 2 1 7
2 Takkalala Takkalala 1 3 6
3 Surutanga Surutanga 1 1 9
4 Pontap Pontap 3 3 1
5 Salutellue Salotellue 3 1 4
6 Ponjalae Ponjalae 2 3 3
7 Sabbamparu Sabbamparu 2 2 5
8 Batupasi Batupasi 2 1 7
9 Penggoli Penggoli 3 2 2
Ranking Prioritas Penanganan
Strategi Penanganan Kumuh
sesuai skala prioritas
Di Kota Palopo
29. STRATEGI PENANGANAN DAN SKENARIO
No Permasalahan Strategi Keluaran/ Output Pola Penanganan
1 Tingginya jumlah
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) sehingga
berdampak pada rendahnya
pemenuhan rumah layak
huni
Peningkatan ekonomi
masyarakat agar dapat
memenuhi rumah sehat dan
layak huni
Adanya pemenuhan rumah
sehat dan layak huni bagi
masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR)
Terpeliharanya lingkungan
kawasan permukiman
Perbaikan rumah tidak layak
huni
Mendorong peningkatan ekonomi
masyarakat berpenghasilan rendah pada
kawasan kumuh
Melakukan pemberdayaan guna
meningkatkan kualitas sumber daya
manusia
Fasilitasi penyediaan rumah dan
infrastruktur
2 Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga
kelestarian lingkungan
Meningkatkan kesadaran
masyarakat agar berperilaku
hidup bersih dan sehat, dan
kesadaran dalam menjaga
lingkungan sekitar
Masyarakat memiliki perilaku
hidup bersih dan sehat
Adanya kesadaran dalam
menjaga lingkungan sekitar
Melakukan Sosialisasi perilaku hidup
bersih dan sehat
Meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam memeliharan dan melestarikan
lingkungan
3 Berkembangnya spot-spot
kumuh pada kawasan pesisir
dan bantaran sungai
Memperkuat aturan mekanisme
perizinan dalam pembangunan
pada kawasan pesisir dan
bantaran sungai
Berkurangnya permukiman
kumuh yang berlokasi pada
kawasan pesisir dan bantaran
sungai
Tertatanya kawasan pesisir dan
bantaran sungai
Melakukan pengawasan dan
pengendalian pembangunan pada
kawasan pesisir dan bantaran sungai
Pemberdayaan masyarakat
Peremajaan kawasan
4 Lokasi kawasan kumuh yang
berpotensi genangan dan
banjir akibat rendahnya
kapasitas saluran drainase,
luapan sungai
Pengendalian genangan dan
banjir melalui normalisasi
sungai dan peningkatan
kapasitas saluran drainase
Kawasan yang bebas genangan
dan banjir
Saluran drainase yang berfungsi
dengan optimal
Melakukan normalisasi sungai
Perbaikan saluran drainase yang
mengalami kerusakan
Pembangunan tanggul pada sungai yang
belum bertanggul
30. No Permasalahan Strategi Keluaran/ Output Pola Penanganan
5 Banyaknya rumah tidak
layak huni
Meningkatkan penyediaan
jumlah rumah layak huni
Berkurangnya jumlah rumah
tidak layak huni
Masyarakat dapat memiliki
rumah layak huni sesuai
persyaratan teknis bangunan
Pemugaran; renovasi (perubahan
beberapa bagian dari komponen
permukiman) Preservasi
(pengendalian melalui aturan
pemanfaatan ruang dan bangunan)
Permukiman kembali
6 Kondisi infrastruktur
kawasan yang tidak
memadai
Meningkatkan pembangunan
infrastruktur
Ketersediaan infrastruktur
yang memadai dan sesuai
dengan persyaratan teknis
Adanya kenyamanan bagi
masyarakat yang
menggunakan infrastruktur
Perbaikan infrastruktur kawasan agar
sesuai dengan persyaratan teknis
Pembangunan sarana dan prasarana
kawasan
7 Kurangnya pengatahuan
masyarakat tentang
aturan intensitas
pemanfaatan ruang dan
tata bangunan
Meningkatkan pengetahuan
masyarakat melalui
sosialisasi dan edukasi
tentang aturan intensitas
pemanfaatan ruang dan tata
bangunan
Masyarakat mampu
memahami aturan intensitas
pemanfaatan ruang dan tata
bangunan
sosialisasi dan edukasi tentang aturan
intensitas pemanfaatan ruang dan
tata bangunan
meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pengawasan dan pengendalian
pembangunaan permukiman
STRATEGI PENANGANAN DAN SKENARIO
31. N
o
Kawasan
Kumuh
Aspek Permasalahan
Konsep Penanganan Strategi
Pencegahan Peningkatan Pencegahan Peningkatan
1 Kawasan
Pontap
Bangunan
Gedung
84% bangunan tidak sesuai
persyaratan teknis dan tidak
layak huni
50% bangunan tidak memiliki
keteraturan dan sebagian
berada pada sempadan pantai
Pengawasan
dan
pengendalian
serta
pemberdayaan
masyarakat
Permukiman
kembali dan
Peremajaan
bangunan yang
tidak layak huni
Melakukan sosialisasi
terkait aturan
sempadan pantai
sosialisasi dan edukasi
tentang aturan
intensitas pemanfaatan
ruang dan tata
bangunan
merelokasi secara bertahap dan terbatas pada
unit lingkungan permukiman yang dikategorikan
kumuh berat, dan cenderung merusak
ekosistem pantai
Melakukan rehabilitasi dan renovasi bangunan
agar sesuai dengan persyaratan teknis
Merubah orientasi muka bangunan agar
menghadap ke jalan atau pantai
Jalan
Lingkungan
54% jalan lingkungan dalam
kondisi rusak
38,7% jalan lingkungan tidak
sesuai dengan persyaratan
teknis
pemberdayaan
masyarakat
serta
Pengawasan
dan
pengendalian
Perbaikan jalan
lingkungan
Melakukan kegiatan
sosialisasi dan edukasi
tentang pentingnya
pemeliharaan jalan dan
infrastruktur lainnya
Melakukan rehabilitasi jalan lingkungan serta
pembangunan kelengkapan infrastruktur jalan
Air Minum Sebagian warga belum terlayani air
minum
Pengawasan
dan
pengendalian
Penanganan
dapat dilakukan
dengan
memberikan
bantuan
sambungan
rumah
Melakukan pemeliharaan
guna meningkatkan
pelayanan air minum
Memberikan bantuan stimulan sambungan
rumah
Drainase
Lingkungan
Kawasan berpotensi mengalami
banjir dan genangan
Kurangnya ketersedian saluran
drainse lingkungan
Kurangnya pemeliharaan
saluran drainase sehingga
mengakibatkan saluran tersebut
tidak berfungsi secara optimal
Sebagian saluran drainase
mengalami kerusakan fisik
Pengawasan
dan
pengendalian
serta
pemberdayaan
masyarakat
Pembangunan,
Perbaikan dan
peningkatan
fungsi saluran
drainase
Melakukan
sosialisasi agar
maasyarakat dapat
berperan aktif dalam
menjaga dan
memelihara saluran
drainase
Melakukan
pengawasan dan
pengendalian
rehabilitasi saluran drainase yang mengalami
kerusakan
melakukan normalisasi pada saluran drainase
yang mengalami pendangkalan akibat
sedimentasi dan sampah
Pembangunan saluran drainase baru
Memperbaiki sistem drainase lingkungan agar
terhubung dengan sistem drainase perkotaan
KONSEP DAN STRATEGI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SKALA KAWASAN
32. N
o
Kawasan
Kumuh
Aspek Permasalahan
Konsep Penanganan Strategi
Pencegahan Peningkatan Pencegahan Peningkatan
1 Kawasan
Pontap
Air Limbah Masih banyak rumah
tangga memiliki sistem
pengelolaan air limbah yang
tidak sesuai persyaratan
teknis
Masih terdapat rumah
tangga yang belum memiliki
prasarana dan sarana
pengelolaan air limbah
Pemberdayaan
masyarakat serta
Pengawasan dan
pengendalian
Penanganan sistem
pengelolaan air limbah
Melakukan sosialisasi dan edukasi
mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat
Membuat aturan terkait
keharusan memiliki MCK
Penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan
air limbah
Perbaikan sarana
prasarana serta sistem
pengelolaan air limbah
Pembangunan IPAL
Komunal dan Setempat
Persampahan Ketersediaan sarana dan
prasarana persampahan
yang belum memadai
Pengelolaan sampah oleh
masyarakat masih dilakukan
secara tradisional
Pengawasan dan
pengendalian serta
pemberdayaan
masyarakat
Pengadaan sarana
prasarana sampah untuk
mendukung sistem
pengelolaan sampah
secara terpadu
Melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap
pelaksanaan sistem pengelolaan
persampahan
Melakukan sosialisasi terkait
program pengelolaan sampah
terpadu (3R)
Peningkatan penyediaan
sarana prasarana
persampahan
Perbaikan manajemen
pengelolaan sampah
secara terpadu
Pengembangan inovasi
pengelolaan
persampahan
Sistem
Proteksi
Kebakaran
Tidak tersedia sistem
proteksi kebakaran
Tidak tersedianya prasrana
proteksi kebakaran
Pemberdayaan
masyarakat
Penyediaan sistem
proteksi kebakaran dan
prasarana proteksi
kebakaran
Melakukan sosialisasi dan edukasi
terkait bahaya ancaman
kebakaran
Penyediaan sistem
proteksi kebakaran
Penyediaan prasana
proteksi kebakaran, guna
meningkatkan
penanganan kebakaran
RTH Belum adanya ruang publik
yang dibangun pada
kawasan (taman RT dan
RW)
Pemberdayaan
masyarakat
Penyediaan ruang publik
bagi masyarakat baik
untuk skala RT maupun
RW
Melakukan sosialisasi terkait
pentingnya kebutuhan Ruang
Terbuka Hijau bagi masyarakat
Pembangunan taman RT
dan RW pada skala
kawasan
KONSEP DAN STRATEGI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SKALA
KAWASAN
33. 2015 2016 2017 2018 2019
KONDISI
KEKUMUHAN
KONSEP POLA
PENANGANAN
KEBUTUHAN PROGRAM PENANGANAN
SKEMA
PROGRAM
PENCEGAHAN
Permukiman
Kumuh Baru
Pengawasan dan
pengendalian,
Pemberdayaan
masyarakat,
Penegakan aturan perizinan dalam pemanfaatan lahan APBD Kota
Sosialisasi dan penyuluhan hidup bersih dan sehat APBD Kota
Kampanye dan penyuluhan untuk mendorong
partisipasi masyarakat dlm pengelolaan Air
Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi
untuk dibangun IPAL Komunal)
APBD Kota
Melakukan kegiatan sosialisasi
dan edukasi tentang cara
penanggulangan kebakaran APBD Kota
Pendampingan dan pelayanan
informasi
APBD Kota
PENINGKATAN
KUALITAS
KAWASAN
PONTAP
Peremajaan
Pemukiman Kembali & Rehabilitas bangunan hunian APBD & APBN
Pembangunan & peningkatan drainase ADB & APBD Kota
Normalisasi sungai ADB & APBD Kota
Pembangunan & Rehabilitasi jalan lingkungan ADB & APBD Kota
Penyediaan sarana prasarana
persampahan
ADB & APBD Kota
Pembangunan
taman
lingkungan
ADB & APBD Kota
Bantuan sambungan rumah
APBD
Pemb. MCK
Komunal
Pembangunan
IPAL Komunal
ADB & APBD Kota
Penyediaan sarana proteksi
kebakaran
APBD Kota &
APBD Prov.
KONSEP DESAIN KAWASAN
34. 2015 2016 2017 2018 2019
KONDISI
KEKUMUHAN
KONSEP POLA
PENANGANAN
KEBUTUHAN PROGRAM PENANGANAN
SKEMA
PROGRAM
PENINGKATAN
KUALITAS
KAWASAN
PENGGOLI
Peremajaan
Rehabilitas bangunan hunian APBD & APBN
Pembangunan & Peningkatan drainase ADB & APBD Kota
Normalisasi sungai ADB & APBD Kota
Pembangunan & Rehabilitasi jalan lingkungan ADB & APBD Kota
Penyediaan
sarana
prasarana
persampahan
ADB & APBD Kota
Pembangunan
taman
lingkungan
ADB & APBD Kota
Penggantian jaringan pipa air
minum
APBN
Pembangunan
IPAL Komunal
ADB & APBD Kota
Penyediaan sarana proteksi
kebakaran
APBD Kota &
APBD Prov.
PENINGKATAN
KUALITAS
KAWASAN
PONJALAE
Peremajaan
Rehabilitas bangunan hunian APBD & APBN
Pembangunan & Peningkatan drainase ADB & APBD Kota
Pembangunan & Rehabilitasi jalan lingkungan ADB & APBD Kota
Penyediaan
sarana
prasarana
persampahan
ADB & APBD Kota
Pembangunan
taman
lingkungan
ADB & APBD Kota
Penggantian jaringan pipa air
minum
APBN
Pembangunan
IPAL Komunal
ADB & APBD Kota
Penyediaan sarana proteksi
kebakaran
APBD Kota &
APBD Prov.
KONSEP DESAIN KAWASAN
36. PROGRAM KEGIATAN LOKASI
SKALA
PENANGANA VOLUME
KEBUTUHAN
DANA
RENCANA INVESTASI PER-TAHUN
SUMBER
PENDANA
AN
2015 2016 2017 2018 2019
Pembangunan
kembali dan
rehabilitasi
bangunan
hunian
Bangunan Gedung
Pengadaan Lahan untuk Rusunawa
(NSD)
Pontap Skala Kawasan
ADB
Penyusunan DED Rusunawa
Pontap
Skala Kawasan
ADB
Pembangunan Rusunawa
Pontap
Skala Kawasan
ADB
Bantuan stimulan bahan bangunan
Pontap
Skala Lingkungan
620 unit APBN
Pembangunan
dan rehabilitasi
jalan
lingkungan
Jalan Lingkungan
Pembangunan Jalan Setapak Rabat
Beton
Pontap Skala Lingkungan P.500 m,
L.2 m
325.450.000 325.450.000 ADB
Pembangunan Jalan Setapak
Rabat Beton
Pontap Skala Lingkungan P.235 m
L.2 M
110.000.000 110.000.000 ADB
Pembangunan Jalan Setapak Jalan
A.Tenriadjeng RT 2 RW 1
Pontap Skala Lingkungan - 46.300.000,00 46.300.000,00 APBD
Pembangunan Jalan Setapak Yos
Sudarso RT 2 RW 4
Pontap Skala Lingkungan - 60.200.000,00 60.200.000,00 APBD
Pembangunan Jalan Setapak Datok
Sulaiman RT 3 RW 4
Pontap Skala Lingkungan - 60.200.000,00 60.200.000,00 APBD
Rehabilitasi Trotoar Jalan Datok
Sulaiman I
Pontap Skala Lingkungan - 55.600.000,00 55.600.000,00 APBD
Pembangunan Jalan Lingkungan
Wara Timur Jl.H.Abd.Dg.Mappuji
Pontap Skala Lingkungan - 110.700.000 110.700.000 APBD
Pelebaran / Penimbunan Jalan
Lingkar Timur + 1 Unit Box Calver
dan 1 Unit Jembatan
Pontap Skala Kawasan -
6.600.000.000
6.600.000.000
APBD
Pembangunan Jalan Setapak Baru
Jalan Laguli (Jalan Baru Tanjung
Ringgit) RW 111 RT 1
Pontap Skala Kawasan - 74.100.000 74.100.000 APBD
Pengaspalan Jalan PKSBBM RW II RT
I Surutanga
Pontap Skala Kawasan - 216.000.000 216.000.000 ADB
Pembangunan Rigid Beton Jalan Yos
Sudarso sampai Jalan Abu Perto
Pontap Skala Kawasan - 4.060.000.000 4.060.000.000 APBD
Pembangunan Talud Jalan Laguli
(Jalan Baru Tanjung Ringgit)
Pontap Skala Lingkungan - 87.600.000 87.600.000 APBD
Peningkatan kualitas Tanggul Jalan
Masuk TPI / PPI Pontap
Pontap Skala Lingkungan - 140.000.000 140.000.000 ADB
RENCANA AKSI PENANGANAN KUMUH
37. RENCANA AKSI PENANGANAN KUMUH
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
SKALA
PENANGANA VOLUME
KEBUTUHAN
DANA
RENCANA INVESTASI PER-TAHUN
SUMBE
R
PENDA
NAAN
2015 2016 2017 2018 2019
Pembangunan dan
peningkatan
drainase
lingkungan
Drainase Lingkungan
Pembangunan Drainase
lingkungan
Pontap
Skala
Lingkungan P.177 m L.1 m 50.000.000
ADB
Pembangunan Drainase
Lingkungan + Plat
Pontap Skala
Lingkungan
P. 75 m L. 1,5 m 49.200.000 ADB
Pembangunan Drainase
Lingkungan
Pontap Skala
Lingkungan
P 675 m L,1,0 m 410.210.000 ADB
Pembangunan Drainase
Lingkungan
Pontap Skala
Lingkungan
400 m L.1,00 m 200.000.000 ADB
Pembangunan Drainase
Lingkungan + Plat
Pontap Skala
Lingkungan
P.210 m L.2 m 150.000.000 ADB
Pembangunan Drainase
Lingkungan Jl. Laguli
Pontap Skala
Lingkungan
- 75.000.000 APBD
Pembangunan Drainase
Lingkungan Jalan A.
Tenriadjeng
Pontap Skala
Lingkungan
-
97.200.000
APBD
Pembangunan Drainase
Lingkungan Jalan Laguli
Pontap Skala
Lingkungan
- 92.600.000 ADB
Pembangunan Drainase
Lingkungan + Plat
Pontap Skala Kawasan P.1.539 m L.2 m 6.416.439.000 ADB
Pembangunan Drainase
Lingkungan + Plat
Pontap Skala Kawasan P. 600 m, L 3 m 1.886.965.000 ADB
Normalisasi Sungai Tanjung
Ringgit
Pontap Skala
Lingkungan
- 184.900.000,00 APBD
Pembuatan Plat Duiker Rw 1, Rt
1 Surutanga
Pontap Skala
Lingkungan
- 45.000.000 APBD
Pembangunan Plat Duikker
Pontap Skala
Lingkungan
2 unit 150.220.000 ADB
Pembangunan Plat Duikker Pontap Skala
Lingkungan
2 unit 120.200.000 ADB
Pembangunan Plat Duikker Pontap Skala
Lingkungan
1 Unit 30.000.000 ADB
Penyediaan air
minum
Air Minum
Bantuan Stimulan Sambungan
Rumah
Pontap Skala
Lingkungan
72 Unit 72.000.000 72.000.000 APBD/A
PBN
38. PROGRAM KEGIATAN LOKASI
SKALA
PENANGANA VOLUME
KEBUTUHA
N DANA
RENCANA INVESTASI PER-TAHUN
SUMBER
PENDANA
AN
2015 2016 2017 2018 2019
Pengelolaan air
limbah
Air Limbah
Pembangunan MCK Komunal Pontap Skala
Lingkungan
1 unit 97.040.000
Pembangunan IPAL Komunal Wara
Timur RW 03
Pontap Skala
lingkungan
1 unit 250.000.000 APBD
Pembangunan IPAL Komunal Wara
Timur RW 04
Pontap Skala
Lingkungan
1 unit 250.000.000 APBD
Pembangunan IPAL Setempat
Wara Timur RW 01
Pontap Skala
Lingkungan
1 unit 250.000.000 APBD
Pembangunan IPAL Setempat
Wara Timur RW 02
Pontap Skala
Lingkungan
1 unit 250.000.000 APBD
Pembangunan IPAL Setempat
Wara Timur RW 03
Pontap Skala
Lingkungan
1 unit 250.000.000 APBD
Pembangunan IPAL Setempat
Wara Timur RW 04
Pontap Skala
Lingkungan
1 unit 250.000.000 APBD
Rehab. MCK TPI / PPI Kel. Pontap Pontap Skala
Lingkungan
1 unit 60.000.000 ADB
Bantuan stimulan jambanisasi Pontap Skala
Lingkungan
72 Unit 180.000.000 180.000.000 APBD
Penyediaan Truk/Motor tinja Skala Kawasan 1 unit APBD/APBN
Pengelolaan
persampahan
Persampahan
Penyediaan bak sampah Pontap Skala
Lingkungan
15 Unit 17.100.000 ADB
Penyediaan gerobak sampah Pontap Skala
Lingkungan
3 unit 10.000.000 ADB
Penyediaan motor sampah Pontap Skala Kawasan 4 unit 100.000.000 50.000.000 50.000.000 APBD
Penyediaan
sarana proteksi
kebakaran
Proteksi Kebakaran
Bantuan stimulan pompa portabel
pemadam kebakaran
Pontap Skala Kawasan 4 unit 60.000.000 60.000.000 APBD
Penataan ruang
terbuka hijau
Ruang Terbuka Hijau
Pembangunan Taman Lingkungan Pontap Skala
Lingkungan
1 unit 30.000.000 ADB
Pembangunan penerangan jalan
umum lingkungan (PJU)
Pontap Skala Kawasan 10 unit 5.000.000 50.000.000 APBD
RENCANA AKSI PENANGANAN KUMUH