Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tim Korkot berperan penting dalam meningkatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan perkotaan seperti pemerintah, LSM, dan masyarakat dalam penanganan perumahan dan permukiman kumuh di Kota Surakarta dengan melakukan berbagai kegiatan seperti pelatihan, kajian bersama, dan kerja sama program.
1. PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI
PENANGANAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH
SejalandengansemangatprogramKOTAKUyangsudahdi launchingpadatahun2016 sebagai pengganti
program PNPM-MPatau P2KKPdimanaperanPemerintahDaerahsebagai Nahkoda, perlu upaya-upaya
yang harusdilakukanolehteman-temanpendampingdi wilayahmasing-masingkhususnyaTimKorkotdi
tingkatKota/Kabupaten untuk melakukan upaya sinergi, berkolaborasi, saling memberikan kontribusi
antar multi Stakeholderdi tingkatkotabaikNGO, LSM, Tokoh, Pemerhati Kota dan Pemerintah Kota itu
sendiri dalam membangun kota. Sehingga dapat mempercepat proses-proses pembangunan dan
semakinterarahperencanaandi tingkatKota, tidaksalingtumpangtindih khususnyadi sektoryang akan
menjadi target Program KOTAKU yaitu Perumahan dan Permukiman.
Tidakmudahdalam menjalin Kolaborasi dengan pelibatan Multi Stakeholder di level kota/kabupaten,
perlu upaya yang luar biasa dalam menggalang kerjasama dan saling berkontribusi dalam penanganan
isue perumahandanpermukiman antarastakeholderdi tingkatanKota/Kabupaten,selain itu juga perlu
kesiapan dan kapasitas dari masing-masing personil di internal konsultan Program KOTAKU dalam
menghadapi tantangan program yang baru. Secara kebetulan saja isue terkait dengan penanganan
Perumahan dan Permukiman sudah ditangkap lebih dini oleh Pemerintah Kota Surakarta semenjak
diluncurkanyaUUNo. 1 Tahun 2011 olehPemerintahPusat,dankonsultan dari program PNPM-Mandiri
Perkotaan sekarang Program KOTAKU selalu terlibat dan saling memberikan kontribusi walaupun
sekedar memberikan masukan atau konsep kegiatanya.
PENYIAPAN di INTERNAL KONSULTAN
Mempersiapkandiri merupakanlangkahawal yang dilakukan di tingkat internal konsultan, hal ini yang
palingpenting dan mendasar, minimal di tataran level Tim Korkot, baik pengalaman, pemahaman dan
kualitasdari personil-personil yangadasehinggadapatberkontribusidalamsetiapkegiatandalamupaya
penanganan permasalahan isue perumahan permukiman di level tingkat Kota/Kabupaten.
KBIK (Komunitas Belajar Internal Konsultan) adalah langkah awal dalam menggali pemahaman dan
belajarpengalamanantarsesama personil yangadabaikdi tingkatTimKorkotmaupunTim Faskel dalam
rangka membangun, mempersiapakan dan saling memperkuat diantara personil yang ada. KBIK yang
dilakukanbaiksecaraformal daninformal dalam setiap pertemuan, dalam KBIK mendiskusikan hal-hal
yang ada di sekitar pendampingan program, isue yang sedang berkembang, kebijakan yang ada baik
pusatdan daerahsampai dengankemampuanfasilitasi dari masing-masing pendamping atau personil.
Penguatan Kapasitas Penggunaan Aplikasi
AutoCAD
Penguatan Kapasitas Belajar Fasilitas
Infrastruktur yang baik
2. Dari hanya sekedar ngobrol dan berdiskusi pasti akan keluar ide-ide dan harapan dari masing-masing
personil, sehingga pasti akan ada dorongan melakukan hal-hal yang positif dan inovasi baru dalam
pendampingan,selainitu juga ajang berbagi pengalaman maupun berbagi kemampuan terkait dengan
hal-hal teknismisalnyakemampuanpenggunaanaplikasi AutoCad, ArcGIS, Corel Draw dan kemampuan
teknis lainya.
Dari pengalamanpendampingansejak2008 sampai 2015 di KotaSurakarta untukkemampuanFasilitator
Teknik tingkatkelurahanterkaitdenganpenggunaanaplikasi Software AutoCAD, dari Fasilitator Teknik
yang hanya 20% paham meningkat menjadi 100% paham dengan penggunaan Software AutoCAD, ini
contohkeberhasilandari prosesbelajar bersama saling menguatkan antar pendamping di lingkup Kota
Surakarta, selain itu juga pemahaman terkait dengan proses fasilitasi perencanaan untuk program
penangananperumahandanpermukimansemakinmeningkatterbukti denganbanyaknyateman-teman
fasilitatormenjadi Narasumberdanterlibatdiberbagai forum-forum tingkat kelurahan dan kecamatan.
MELIBATKAN DIRI DALAM STAKEHOLDER PEMBANGUNAN KOTA
Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan oleh Tim Korkot ketika di internal Konsultan Pendamping
sudah mulai menunjukkan kualitas pemahaman yang sama dan meningkat adalah melakukan
pendekatan dan pelibatan kegiatan kepada pihak lain atau yang sering kita sebut stakeholder
pembangunan kota, baik dari LSM, NGO, Pemerhati Kota, SKPD maupun lembaga yang peduli lainya
tentang perkembangan perkotaan. Ini merupakan tahapan yang paling berat karena harus mampu
berhubungan dengan berbagai macam orang, lembaga, kegiatan dan juga berbagai macam materi
pembahasan,kadangkalamateri yang dibahas pun masih asing bagi kita, tetapi tidak ada salahnya kita
juga belajar mengenai hal-hal yang belum pernah kita temukan atau kerjakan sebelumnya, kadang di
dalam pertemuan-pertemuan yang asing tersebut kita menemukan mitra strategis untuk membahas
isue-isue perkembangan kota yang sejalan dengan bidang kita.
Perlu kerendahan hati dan waktu yang lebih dalam mencari dan melibatkan diri dengan komunitas di
luar kita, selain itu juga menyesuaikan diri dengan bahasa-bahasa yang asing di telinga kita karena
pembahasan di luar konteks program yang kita tangani. Dalam melibatkan diri kedalam kegiatan-
kegiatan yang ada di tingkat kota pasti kita akan mendapatkan banyak sekali mitra dan juga informasi
terkait dengan perkembangan kota maupun isue-isue kebijakan yang berkembang.
Pertamamemangkitadalammelibatkandiri kedalamkomunitas-komunitas baru masih dalam tahapan
sebagai pendengar yang baik, tetapi nanti pasti akan berkontribusi atas beberapa kegiatan yang
dilakukan oleh komunitas-komunitas peduli perkotaan tersebut walupun sekadar masukan maupun
konsepyangmerupakanhasil diskusibersamatersebut.Kunci utamadalambermitraatauberkolaborasi
dengan pihak lain adalah mengedepankan sikap saling menghargai, saling memberikan kontribusi,
terbuka dan percaya.
MEMBERIKAN KONTRIBUSI dan KERJASAMA PROGRAM ANTAR STAKEHOLDER PEMBANGUNAN KOTA
Setelah pelibatan dalam kegiatan dan hubungan yang semakin baik antara kita dari Konsultan
PendampingdanMulti Stakeholder Pembangunan Kota yang terdiri dari NGO, LSM, Tokoh Masyarakat,
SKPD,DPRD dan lainya, tahapan yang nantinya berkembang adalah saling memberikan kontribusi atas
pelibatan kita di forum-forum membangun Kolaborasi tersebut. Ini merupakan bentuk Kolaborasi
tingkatlanjutdimanakitadapatmewarnai denganmemberikanKontribusi Kerjasama Program, Konsep
dan Pemikiran maupun Siergi Perencanaan yang kita Kerjakan khususnya dalam pengembangan
penangananperumahandanpermukiman disetiap kegiatan Forum-Forum Multi Stakeholder tersebut.
Banyak hal yang bisa kita perbuat dari Konsultan Pendamping Program KOTAKU baik dari kegiatan kita
sendiri maupun pengembangan-pengembangan yang mengarah kepada tujuan yang positif untuk
membangunsebuahKota,denganobyekyangsama,targetyangsama,isue pengembangan perumahan
3. dan permukimanyangsama,basisdatamilikbersamapasti pembangunanakanterarah dan tidak saling
tumpang tindih dan mempercepat target dari masing-masing program atau lembaga.
Kegiatan-kegiatanyangtelahdilakukanolehTimKorkot di Kota Surakarta dalam bermitra dengan Multi
Stakeholder pembangunan kota antara lain :
a. Dengan Pattiro, Solo Kota Kita, Jerami, SAPA dan Forum Kota, mengembangkan Renstra
Kelurahan berbasis Pembangunan Partisipatif, mengadakan kajian-kajian efektifitas peran
TKPKD, mengadakan kajian-kajian Pilot 5 Kelurahan TKPKD, mengadakan kajian efektifitas
bantuan Posyandu dan efektifitas pelaksanaan Pokdumas, mengembangkan pelaksanaan
MusrenbangKelurahanyangberbasisRenstraKelurahan, pengembangan database kemiskinan
tingkat kota, pengembangan sinergi perencanaan PNPM-MP kedalam Musrenbang Kelurahan,
b. Dengan Spekham, mengembangkan pola perencanaan berbasis Gender dan pengembangan
kelembagaan Sanitasi Perkotaan,
c. Dengan IUWASH, mengembangkan kelembagaan KSM Sanitasi dan kerjasama pembangunan
atau perbaikan Jamban Keluarga,
d. DenganBLUD, mengembangkanKonsep Penataan dan Pembangunan Kawasan dibantaran Kali
Pepe (RumahDeret),KonsepPenataandanPembangunanKawasanKelurahanKratonan,Konsep
Penataan dan Pembangunan Kawasan Kampung Kajen Danukusuman, Relokasi Kawasan
Bencana Banjir, Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partsipatif, Pelatihan KSMPerumahan,
Pelatihan KSM Sanitasi, Pelatihan Penguatan Dasar Tukang dan Pelatihan AutoCAD untuk
Tenaga Pendamping BLUD dll,
e. Dengan AKSANSI, melakukan pelatihan penguatan KSM SANIMAS, melakukan Monitoring
Tahunan Pembangunan KSM SANIMAS, melakukan Pembangunan Jaringan SR pada IPAL
Komunal yang belum memiliki sambungan ke rumah tangga,
f. Dengan Forum PKK Kota ,melakukan pelatihan KSMdi Kelurahan Purwodiningratan,
g. Dengan SKPD DTRK, mengembangkan pola perencanaan partisipatif ditingkat kelurahan,
mengembangkan lomba design program penataan kawasan di tingkat kelurahan kelurahan,
pelatihan AutoCAD bagi mahasiswa UNS yang mendampingi program penataan kawasan di
tingkat kelurahan dll,
h. Dengan SKPD Bappeda, membuat konsep-konsep penataan kawasan dan pembangunan
perumahan permukiman melalui program Kementerian PUPERA pada program BSPS setiap
tahun, pembinaan dan Monitoring KSMSanitasi Kota, sinergi pelaksanaan program PNPM-MP
terhadap pelaksanaan program yang bersumber dari dana APBD, pembuatan data base RTLH
dan prioritasi pelaksanaan kegiatan RTLH di tingkat Kota, Konsep dan Perencanaan Kawasan
Relokasi terdampak Banjir Bengawan Solo, sinergi P2KKP dengan kegiatan RKPKP bersumber
dari Baseline 100-0-100 dll,
i. Dengan SKPD DPU, membuat pola perencanaan spasial berbasis data Baseline 100-0-100,
monitoring berkala KSM Sanitasi Kota, Pelatihan KSM, Pelatihan LKM, Pelatihan Tukang,
Kerjasama kajian Perencanaan Penataan Kawasan bantaran Kali Pepe dll,
j. Dengan SKPD Bappermas PP PA & KB, melakukan pendampingan program RTLH yang
bersumber dari dana APBD Kota Surakarta, pelatihan AutoCAD, pendampingan Monitoring
pelaksanaanRTLHyang bersumberdari danaAPBD Kota Surakarta, pelaksanaan UN Habitat day
di Kota Surakarta, Pengembangan Pola Perencanaan Partisipatif di tingkat Kelurahan,
k. DenganSKPDDKK, melakukanpendampingan Fasilitasi dan Penguatan Posyandu Tingkat Kota,
Sinergi pelaksanaanPNPM-MPdengan Pendanaan yang Bersumber dari Dinas Kesehatan Kota,
MonitoringjambanKeluarga,PelatihanKSMdalam rangka Hygenitas Produk Rumah Tangga dll,
l. Dengan SKPD Dinas Koperasi UKM, Mendapatkan Pelatihan UPK dan Sekretaris mengnai
Lembaga Keuangan Mikro,
4. m. Tim Teknis Kota (PNPM-MP, Bappeda, DPU, Bappermas, DTRK, SKPD Kecamatan dan SKPD
Kelurahan) Setiaptahun dari sejak2010 – 2015 mengikuti LombaHari Habitatdi tingkat Provinsi
Jateng dan selalu mendapatkan nominasi maupun juara 1 tingkat Provinsi jateng,
n. Selaindiatasteman2di level Timfaskel jugamelakukankerjasamayangintensantara Kelurahan,
Kecamatan dan Program-Program lainya yang berjalan.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KOLABORASI DI KOTA SURAKARTA
Urban Social Forum 2013 Forum Koordinasi Multi Stakeholder
Sinergi Perencanaan Program RTLH & Bedah
Kampung
Pendataan RTLH bersama SKPD Bappeda &
DPU Kota Surakarta
5. Paparan Multi SKPD tentang Konsep Penataan
Partisipatif Kawasan Kampung Kajen (konsep
dari PNPM-MP)
Pengembangan Sistem Informasi dan
Monitoring Infrastruktur Perkotaan
Forum Multi Stakeholder dalam Pembahasan
Sinergi Musrenbang dan Renstra Masyarakat
Forum Multi Stakeholder dalam Pembahasan
DATA BASE TUNGGAL Kemiskinan Daerah
Paparan Kepada Walikota terkait Sinergitas
Perencanaan Program Pembangunan
Monitoring Bersama Komisi 3 DPRD terkait
dengan Penataan Kawasan Kumuh
6. Penggunaan Data Baseline 100-0-100 dan
pelibatan LKMpada kegiatan RKPKP
Sebagai Narasumber Bimbingan Teknis
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Membantu Setiap Tahun Konsep dan Gagasan
untuk Lomba Habitat Provinsi Jateng
Sebagai AnggotaPokjaSanitasi Kota Surakarta,
bersinergi dalamprosespembangunansanitasi
Keterlibatan selaku anggota TKPKD Kota
Surakarta
Diskusi Aktif dalam proses Perencanaan
Pembangunan Partisipatif dengan NGO