SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Kebebasan Pers dan Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Media Massa dalam
Masyarakat Demokratis di Indonesia

1. Upaya Pembinaan Pers yang bebas dan bertanggung Jawab
Sebagaimana diketahui dalam sejarah, bahwa pers yang dipegang dan dikuasai
oleh pemerintah akan selalu membela kepentingan pemerintah (pemegang kekuasaan),
dan cenderung melanggar hak-hak asasi manusia warga negaranya.
Oleh karena itu, di Negara Indonesia yang berkeadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia perlu adanya upaya-upaya dan pembatasan-pembatasan untuk mengendalikan
agar pers tidak terlalu bebas atau kebebasan yang berlebihan, antara lain dengan cara :]
A. Pembuatan Undang-Undang Pers
Dengan peraturan perundangan tentang pers dan penyiaran yang dibuat
oleh pemerintah bersama DPR, diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak
yang terkait dengan pers dan media massa agar kehidupan pers dan gerak media
massa tetap dapat berlangsung dengan bebas namun disertai dengan tanggung
jawab.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam dunia pers, pihak-pihak yang
berkepentingan adalah pemerintah, rakyat (warga masyarakat), dan para pengelola
pers sendiri. Adolf Hitler dengan partai NAZI nya di Jerman menempatkan pers
sebagai corong pemerintah yang harus tunduk pada kepentingan pemerintah saat
itu. Pers adalah alat Negara yang selalu parallel isi beritanya dengan propaganda
Negara. Pers sebagai alat komunikasi dan penyampai informasi mempunyai hak
untuk berbeda pendapat dengan pemerintah sebagaimana dinegara-negara
demokrasi lainnya.
Sistem demokrasi pancasila menyaratkan kebebasan yang diikuti oleh
tanggung jawab. Meskipun hak-hak asasi pribadi diakui dan dilindungi, tetapi
dalam pelaksanaannya tidak dapat dilakukan tanpa batas. Hak-hak terhadap orang
lainlah pembatasnya sehingga kewajiban untuk saling menghormati menjadi salah
satu jati diri manusia, masyarakat, dan bangsa Indonesia. Pers dinegara Indonesia
adalah pers yang bebas dan bertanggung jawab (free and responsible press)
Selana pemerintahan Indonesia berdiri, telah pernah dikeluarkan UndangUndang Pers , misalnya pada masa orde baru berlaku UU nomor 11 Tahun 1966
tentang undang-Undang Pokok Pers.
Dalam pasal 2 ayat (2) UU tersebut, pers nasional berkewajiban :
1) Mempertahankan, membela, mendukung dan melaksanakan
pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
2) Memperjuangkan

pelaksanaan

amanat

penderitaan

rakyat

berdasarkan demokrasi pancasila
3) Memperjuangkan kebenaran dan keadilan atas dasar kebebasan
pers
4) Membina persatuan dan kesatuan kekuatan-kekuatan progresif
revolusioner dalam memperjuangkan menentang imperialism,
kolonialisme,

neokolonialisme,

feodalisme,

liberalism,

komunisme, dan fasisme dictator.
5) Menjadi penyalur pendapat umum yang bersifat konstruktif dan
progresif revolusioner.
Dalam bab II pasal 3 disebutkan pers mempunyai hak control, kritik dan
koreksi yang bersifat korektif dan konstruktif.
Walaupun dalam bab II pasal 4 disebutkan terhadap pers nasional tidak
dikenakan sensor dan pembredelan, namun kenyataannya dengan berdasarkan
Permenpen No. 01/MENPEN/1984 tentang SIUP, semua penerbitan surat kabar
harus memiliki surat izin penerbitan. Juga adanya SK Menpen RI No
147/KEP/Menpen/1975 tentang pengukuhan PWI dan Serikat Penerbit Surat
Kabar (SPSK) sebagai satu-satunya organisasi wartawan dan organisasi penerbit
pers Indonesia. Yang terakhir tersebut maksudnya untuk mempermudah
pembinaan dan menyelaraskan gerak langkah organisasi wartawan dan penerbit
dengan kepentingan pemerintah pada saat itu.
Pasa awal era reformasi, dunia pers Indonesia mengalami perubahan yang
mendasar dalam wujud deregulasi menuju kebebasan pers sebagai salah satu pilar
utama demokrasi. Pada tanggal 5 Juni 1998, telah :
1) Mengeluarkan Peraturan Menteri Penerangan No 01/MENPEN/1998 yang
mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi peraturan Menteri
Penerangan. No 01/MENPEN/1984 tentang SIUP. Dalam peraturan yang
abru itu selain menyederhanakan proses permohonan SIUP, juga
menetapkan tidak adalagi pembatalan SIUP.
2) SK No 133/MENPEN/1998 yang mencabut dan menyatakan tidak berlaku
lagi SK Menteri Penerangan No 47/KEP/MENPEN/1975 tentang
pengukuhan PWI dan serikat Penerbit surat kabar (SPSK) sebagai satusatunya organisasi wartawan dan orgaisasi penerbit pers indonesia
3)

Dengan kedua SK menteri tersebut, muncullah serbagai media
massa surat kabar dan organisasi wartawan selain PWI, dengan
dikeluarkannya UU no 40 tahun 1999 tentang pers dan UU no 32 Tahun
2002 tentang penyiaran dan lain-lain kini keberadaan pers semakin
terjamin.

B. Menfungsikan Dewan Pers sebagai Pembina Pers Nasional
Dewan pers sebagai lembaga yang mandiri mempunyai tugas dan
tanggung jawabuntuk membina kehidupan pers yang bebas dan bertanggung
jawab. Meskipun dewan ini tidak dapat menilai apakah seorang wartawan atau
pers telah melanggar, dewan ini tidak dapat menilai apakah seorang wartawan
atau pers telah melanggar sanksi kode etik jurnalistik atau belum dan apalagi
menjatuhkan sanksinya, namun tugas dan kewajiban untuk membina kemajuan
pers Indonesia menjadi lebih berarti.
Kode etik jurnalistik, kode etik grafika, dank ode etik iklan kiranya dapat
menjadi acuan dalam kerja pers dan kewartawanan, karena pers dilahirkan dan
didukung oleh masyarakat, tentunya masyarakat sendiri yang akan menilainya.
Wujud tindakan atau sanksi terhadap media massa yang dianggap melanggar hak
asasi rakyat atau masyarakat sering kita lihat dalam berbagai macam. Pers yang
tidak mengindahkan system nilai yang berlaku dalam masyarakat dan juga kode
etik jurnalistiknya sendiri akan langsung berhadapan dengan masyarakat dinegara
hokum yang demokratis ini.
C. Penegakan Supremasi Hukum
Semua aturan hokum dan perundang-undangan tidak mempunyai arti dan
dampak apapun apabila tidak ditegakkan berlakunya secara efektif dalam
kehidupan masyarakat dan Negara, oleh karena itu diperlukan sosialisasi aturan
hokum dan perundang-undangan disamping penegakan hokum itu sendiri.
Penegakan hokum yang didukung oleh seluruh lapisan masyarakat akan
mewujudkan supremasi hokum yang menimbulkan kepercayaan masyarakat pada
pemerintah semakin kuat.
Kemampuan pemerintah untuk menegakkan supremasi hokum termasuk
dalam kaitannya dengan kehidupan pers yang sangat membantu perkembangan
pers sehat bebas dan bertanggung jawab.
Kepastian hokum dan penyelesaian hokum yang sesuai dengan rasa
keadilan hokum masyarakat akan semakin memperkuat tegaknya hokum dan
keadilan dinegara kita.

D. Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Rakyat akan Hak-hak asasi
Manusia.
Semakin tinggi kesadaran rakyat akan hak-hak asasi manusia menuntut
peningkatan kecerdasan insane pers untuk melayani kebutuhan rakyat. Pers yang
tidak sejalan dalam penerapan kesadaran rakyat tentang hak asasi manusia akan
semakin ditinggalkan oleh segmen pembacanya. Peningkatan kualitas pers
menjadi keinginan rakyat pembacanya. Informasi yang benar disampaikan secara
santun dan menarik menjadi kebutuhan masyarakat yang semakin maju dan
berperadaban.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
irmasonghyekyo
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
Hosyatul Aliyah
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
Ram Dhany
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power point
hasan_dr
 

Mais procurados (20)

epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Sejarah Filsafat Yunani
Sejarah Filsafat YunaniSejarah Filsafat Yunani
Sejarah Filsafat Yunani
 
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
 
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarungKonsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
 
Tugas pkn ppt
Tugas pkn pptTugas pkn ppt
Tugas pkn ppt
 
Manusia makhluk yang berpikir
Manusia makhluk yang berpikirManusia makhluk yang berpikir
Manusia makhluk yang berpikir
 
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
power point ideologi pancasila
power point ideologi pancasilapower point ideologi pancasila
power point ideologi pancasila
 
Materialisme
MaterialismeMaterialisme
Materialisme
 
Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai ideologi negaraPancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai ideologi negara
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
 
Teori falsifikasi karl
Teori falsifikasi karlTeori falsifikasi karl
Teori falsifikasi karl
 
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuanPancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power point
 
Tugas makalah geostrategi
Tugas makalah geostrategiTugas makalah geostrategi
Tugas makalah geostrategi
 
Pengamalan nilai nilai pancasila
Pengamalan nilai nilai pancasilaPengamalan nilai nilai pancasila
Pengamalan nilai nilai pancasila
 

Semelhante a Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarakat demokratis di indonesia

Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat DemokrasiMengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Tia's Diary
 
Uu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persUu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 pers
Mystic333
 

Semelhante a Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarakat demokratis di indonesia (20)

Peranan Pers
Peranan PersPeranan Pers
Peranan Pers
 
ppt jurnalis hati.pptx
ppt jurnalis hati.pptxppt jurnalis hati.pptx
ppt jurnalis hati.pptx
 
8
88
8
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xiiBab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xii
 
Pers
PersPers
Pers
 
Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3
 
UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999
 
Pers & Konflik
Pers & Konflik Pers & Konflik
Pers & Konflik
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PersUndang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
 
Taqiya m 12 ipa1 pers_pkn
Taqiya m 12 ipa1 pers_pknTaqiya m 12 ipa1 pers_pkn
Taqiya m 12 ipa1 pers_pkn
 
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratisPeranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
 
JURNALIS BERMARTABAT
JURNALIS BERMARTABATJURNALIS BERMARTABAT
JURNALIS BERMARTABAT
 
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat DemokrasiMengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
 
Pers di indonesia
Pers di indonesiaPers di indonesia
Pers di indonesia
 
Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999
 
Uu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persUu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 pers
 
Peranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam MasyarakatPeranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam Masyarakat
 

Mais de VJ Asenk

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxPrakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
VJ Asenk
 
Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasa
VJ Asenk
 
Surat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakSurat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hak
VJ Asenk
 
Sultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaSultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusuma
VJ Asenk
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobil
VJ Asenk
 
Rumus persegi
Rumus persegiRumus persegi
Rumus persegi
VJ Asenk
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
VJ Asenk
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
VJ Asenk
 
Perilaku sombong
Perilaku sombongPerilaku sombong
Perilaku sombong
VJ Asenk
 
Pengertian zakat
Pengertian zakatPengertian zakat
Pengertian zakat
VJ Asenk
 
Pemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahPemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buah
VJ Asenk
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
VJ Asenk
 
Panitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiPanitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasi
VJ Asenk
 
Nankobes fc
Nankobes fcNankobes fc
Nankobes fc
VJ Asenk
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
VJ Asenk
 
Laporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniLaporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudni
VJ Asenk
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
VJ Asenk
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
VJ Asenk
 
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
VJ Asenk
 

Mais de VJ Asenk (20)

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxPrakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
 
Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasa
 
Surat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakSurat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hak
 
Sultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaSultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusuma
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobil
 
Rumus persegi
Rumus persegiRumus persegi
Rumus persegi
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
 
Perilaku sombong
Perilaku sombongPerilaku sombong
Perilaku sombong
 
Pengertian zakat
Pengertian zakatPengertian zakat
Pengertian zakat
 
Pemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahPemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buah
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
 
Panitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiPanitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasi
 
Nankobes fc
Nankobes fcNankobes fc
Nankobes fc
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Laporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniLaporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudni
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
 

Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarakat demokratis di indonesia

  • 1. Kebebasan Pers dan Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Media Massa dalam Masyarakat Demokratis di Indonesia 1. Upaya Pembinaan Pers yang bebas dan bertanggung Jawab Sebagaimana diketahui dalam sejarah, bahwa pers yang dipegang dan dikuasai oleh pemerintah akan selalu membela kepentingan pemerintah (pemegang kekuasaan), dan cenderung melanggar hak-hak asasi manusia warga negaranya. Oleh karena itu, di Negara Indonesia yang berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia perlu adanya upaya-upaya dan pembatasan-pembatasan untuk mengendalikan agar pers tidak terlalu bebas atau kebebasan yang berlebihan, antara lain dengan cara :] A. Pembuatan Undang-Undang Pers Dengan peraturan perundangan tentang pers dan penyiaran yang dibuat oleh pemerintah bersama DPR, diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pers dan media massa agar kehidupan pers dan gerak media massa tetap dapat berlangsung dengan bebas namun disertai dengan tanggung jawab. Sebagaimana diketahui bahwa dalam dunia pers, pihak-pihak yang berkepentingan adalah pemerintah, rakyat (warga masyarakat), dan para pengelola pers sendiri. Adolf Hitler dengan partai NAZI nya di Jerman menempatkan pers sebagai corong pemerintah yang harus tunduk pada kepentingan pemerintah saat itu. Pers adalah alat Negara yang selalu parallel isi beritanya dengan propaganda Negara. Pers sebagai alat komunikasi dan penyampai informasi mempunyai hak untuk berbeda pendapat dengan pemerintah sebagaimana dinegara-negara demokrasi lainnya. Sistem demokrasi pancasila menyaratkan kebebasan yang diikuti oleh tanggung jawab. Meskipun hak-hak asasi pribadi diakui dan dilindungi, tetapi dalam pelaksanaannya tidak dapat dilakukan tanpa batas. Hak-hak terhadap orang lainlah pembatasnya sehingga kewajiban untuk saling menghormati menjadi salah satu jati diri manusia, masyarakat, dan bangsa Indonesia. Pers dinegara Indonesia adalah pers yang bebas dan bertanggung jawab (free and responsible press)
  • 2. Selana pemerintahan Indonesia berdiri, telah pernah dikeluarkan UndangUndang Pers , misalnya pada masa orde baru berlaku UU nomor 11 Tahun 1966 tentang undang-Undang Pokok Pers. Dalam pasal 2 ayat (2) UU tersebut, pers nasional berkewajiban : 1) Mempertahankan, membela, mendukung dan melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen 2) Memperjuangkan pelaksanaan amanat penderitaan rakyat berdasarkan demokrasi pancasila 3) Memperjuangkan kebenaran dan keadilan atas dasar kebebasan pers 4) Membina persatuan dan kesatuan kekuatan-kekuatan progresif revolusioner dalam memperjuangkan menentang imperialism, kolonialisme, neokolonialisme, feodalisme, liberalism, komunisme, dan fasisme dictator. 5) Menjadi penyalur pendapat umum yang bersifat konstruktif dan progresif revolusioner. Dalam bab II pasal 3 disebutkan pers mempunyai hak control, kritik dan koreksi yang bersifat korektif dan konstruktif. Walaupun dalam bab II pasal 4 disebutkan terhadap pers nasional tidak dikenakan sensor dan pembredelan, namun kenyataannya dengan berdasarkan Permenpen No. 01/MENPEN/1984 tentang SIUP, semua penerbitan surat kabar harus memiliki surat izin penerbitan. Juga adanya SK Menpen RI No 147/KEP/Menpen/1975 tentang pengukuhan PWI dan Serikat Penerbit Surat Kabar (SPSK) sebagai satu-satunya organisasi wartawan dan organisasi penerbit pers Indonesia. Yang terakhir tersebut maksudnya untuk mempermudah pembinaan dan menyelaraskan gerak langkah organisasi wartawan dan penerbit dengan kepentingan pemerintah pada saat itu. Pasa awal era reformasi, dunia pers Indonesia mengalami perubahan yang mendasar dalam wujud deregulasi menuju kebebasan pers sebagai salah satu pilar utama demokrasi. Pada tanggal 5 Juni 1998, telah :
  • 3. 1) Mengeluarkan Peraturan Menteri Penerangan No 01/MENPEN/1998 yang mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi peraturan Menteri Penerangan. No 01/MENPEN/1984 tentang SIUP. Dalam peraturan yang abru itu selain menyederhanakan proses permohonan SIUP, juga menetapkan tidak adalagi pembatalan SIUP. 2) SK No 133/MENPEN/1998 yang mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi SK Menteri Penerangan No 47/KEP/MENPEN/1975 tentang pengukuhan PWI dan serikat Penerbit surat kabar (SPSK) sebagai satusatunya organisasi wartawan dan orgaisasi penerbit pers indonesia 3) Dengan kedua SK menteri tersebut, muncullah serbagai media massa surat kabar dan organisasi wartawan selain PWI, dengan dikeluarkannya UU no 40 tahun 1999 tentang pers dan UU no 32 Tahun 2002 tentang penyiaran dan lain-lain kini keberadaan pers semakin terjamin. B. Menfungsikan Dewan Pers sebagai Pembina Pers Nasional Dewan pers sebagai lembaga yang mandiri mempunyai tugas dan tanggung jawabuntuk membina kehidupan pers yang bebas dan bertanggung jawab. Meskipun dewan ini tidak dapat menilai apakah seorang wartawan atau pers telah melanggar, dewan ini tidak dapat menilai apakah seorang wartawan atau pers telah melanggar sanksi kode etik jurnalistik atau belum dan apalagi menjatuhkan sanksinya, namun tugas dan kewajiban untuk membina kemajuan pers Indonesia menjadi lebih berarti. Kode etik jurnalistik, kode etik grafika, dank ode etik iklan kiranya dapat menjadi acuan dalam kerja pers dan kewartawanan, karena pers dilahirkan dan didukung oleh masyarakat, tentunya masyarakat sendiri yang akan menilainya. Wujud tindakan atau sanksi terhadap media massa yang dianggap melanggar hak asasi rakyat atau masyarakat sering kita lihat dalam berbagai macam. Pers yang tidak mengindahkan system nilai yang berlaku dalam masyarakat dan juga kode etik jurnalistiknya sendiri akan langsung berhadapan dengan masyarakat dinegara hokum yang demokratis ini.
  • 4. C. Penegakan Supremasi Hukum Semua aturan hokum dan perundang-undangan tidak mempunyai arti dan dampak apapun apabila tidak ditegakkan berlakunya secara efektif dalam kehidupan masyarakat dan Negara, oleh karena itu diperlukan sosialisasi aturan hokum dan perundang-undangan disamping penegakan hokum itu sendiri. Penegakan hokum yang didukung oleh seluruh lapisan masyarakat akan mewujudkan supremasi hokum yang menimbulkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah semakin kuat. Kemampuan pemerintah untuk menegakkan supremasi hokum termasuk dalam kaitannya dengan kehidupan pers yang sangat membantu perkembangan pers sehat bebas dan bertanggung jawab. Kepastian hokum dan penyelesaian hokum yang sesuai dengan rasa keadilan hokum masyarakat akan semakin memperkuat tegaknya hokum dan keadilan dinegara kita. D. Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Rakyat akan Hak-hak asasi Manusia. Semakin tinggi kesadaran rakyat akan hak-hak asasi manusia menuntut peningkatan kecerdasan insane pers untuk melayani kebutuhan rakyat. Pers yang tidak sejalan dalam penerapan kesadaran rakyat tentang hak asasi manusia akan semakin ditinggalkan oleh segmen pembacanya. Peningkatan kualitas pers menjadi keinginan rakyat pembacanya. Informasi yang benar disampaikan secara santun dan menarik menjadi kebutuhan masyarakat yang semakin maju dan berperadaban.