SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
1 
BUDIDAYA TEH DAN PENGOLAHAN 
TEH HITAM (ORTHODOX) 
(CAMELIA SINENSIS) 
PPP NUSANTARA VI (PERSERO) 
UNIT USAHA DANAU KEMBAR 
Laporan praktek kerja Industri 
Disusun Sebagai Bukti pelaksanaan Prakerin 
Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Koto Baru 
Tahun Pelajaran 2014/2015 
PESERTA PRAKERIN SMK N 1 KOTO BARU 
KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN 
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTO BARU 
2014
2 
LEMBARAN PENGESAHAN 
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI 
Pt. Perkebunan Nusantara VI (Persero) Unit Usaha Danau Kembar 
24 mei – 24 Juni 2014 
Disetujui Oleh : 
Pembimbing Sekolah Pembimbing Lapangan Pembimbing Lapangan 
Asisten Afdeling B Asisten Pabrik 
FEFRI YANTI. SP RUDI SYAHPUTRA. SP ANGGI MAULANA 
Mengetahui, 
Kepala SMK Negeri 1 Koto Baru Pimpinan/Manager 
TAUFIK H. SUWANDA. SP, M. Eng SUNARYO
3 
KATA PENGANTAR 
Alhamdulillah dengan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT dengan 
Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan 
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang diikuti selama 2 bulan sejak tanggal 24 
Mei – 24 Juni 2014. 
Dengan tersusunnya laporan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih 
kepada : 
1. Bapak Taufik H. Suwanda SP.M.Eng, selaku kepala Sekolah SMK N 1 Koto 
Baru 
2. Bapak Alifuddin Saragih, selaku kepala pabrik 
3. Ibu Alfi Santi.SP, selaku ketua jurusan agribisnis produksi tanaman 
4. Bapak Rudi Syahputra.Sp, selaku asisten afdeling B 
5. Ibu Fefri Yanti.SP, selaku pembimbing di sekolah 
6. Bapak Edi Santoso, selaku mandor besar afdeling B 
7. Bapak Mulyadi, selaku mandor besar di pabrik 
Dengan tersusunnya laporan ini penulis mengharapkan kritik dan saran 
bertujuan untuk memperbaiki laporan di masa yang akan datang 
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga laporan ini 
bermanfaat terutama bagi penulis sendiri. 
Solok, 21 Juni 2014 
Penulis
4 
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ 1 
LEMBARAN PENGESAHAN. ....................................................................... 2 
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 3 
DAFTAR ISI .................................................................................................... 4 
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 5 
A. Latar Belakang pelaksanaan prakerin .................................................. 5 
B. Tujun Praktek Kerja Industri ................................................................ 6 
C. Tempat dan Waktu ............................................................................... 6 
D. Tema ..................................................................................................... 6 
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN ............................................................. 7 
A. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................. 7 
B. Struktur organisasi ............................................................................... 8 
C. Uraian Tugas ........................................................................................ 9 
BAB III BUDIDAYA TANAMAN TEH DI PTP NUSANTARA 
VI UNIT USAHA DANAU KEMBAR ............................................... 10 
A. Tanaman Teh ........................................................................................ 10 
I. Pembibitan ....................................................................................... 10 
II. Penanaman ....................................................................................... 13 
BAB IV PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM (ORTHODOX) ............... 19 
A. Penyediaan Pucuk Daun Segar ............................................................ 19 
B. Pelayuan ............................................................................................... 19 
C. Penggulungan dan Penggilingan .......................................................... 20 
D. Sortasi Bubuk Basah ............................................................................ 20 
E. Fermentasi ............................................................................................ 20 
F. Pengeringan .......................................................................................... 20 
G. Sortasi kering ....................................................................................... 21 
H. Pengemasan .......................................................................................... 21 
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 22 
A. Kesimpulan .......................................................................................... 22 
B. Saran ..................................................................................................... 22 
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23
5 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) penyelenggaraan 
pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi kegiatan belajar 
siswa di sekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja 
langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka 
peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai 
relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja. 
Harapan utama dan kegiatan prakerin ini di samping meningkatkan 
keahlian profesional siswa agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja 
agar siswa memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi 
kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan 
kerajinan dalam bekerja. 
Adapun landasan hukum pelaksanaan Prakerin adalah: 
1. UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 
2. PP. Nomor: 29 / 1990 tentang Pendidikan Menengah 
3. Kep. Menaker No: 285 / MEN / 1991 tentang Pelaksanaan 
Permagangan Nasional 
4. PP No: 39 / 1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan 
Nasional 
5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor : 0490 / U / 1992 tentang Sekolah 
Menengah Kejuruan 
6. Surat Keputusan Mendikbud No: 080 / U / 1993 tentang Kurikulum 
SMK sebagaimana telah diubah menjadi kurikulum SMK Edisi 1999
6 
B. Tujuan Prakerin 
Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk: 
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu 
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos 
klerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. 
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) 
antara SMK dan Industri. 
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang 
berkualitas profesional. 
4. Memberi pengakuan dan pengahargaan terhadap pengalaman kerja sebagai 
bagian dari proses pendidikan. 
C. Tempat dan Waktu 
Praktek kerja lapangan ini dilakukan di PTP Nusantara VI Unit usaha Danau 
kembar. Kegiatan ini berlangsung selama 2 bulan yang dimulai tanggal 24 
Mei s/d 23 Juli 2014. 
D. Tema 
Pada kesempatan praktek kerja lapangan ini penulis menyangkut tema tentang 
“Proses Budidaya Tanaman Teh”.
7 
BAB II 
TINJAUAN PERUSAHAAN 
A. Sejarah Singkat Perusahaan 
Unit Usaha Danau Kembar merupakan Badan Usaha Milik Negara 
(BUMN) unit dari PTP Nusantara VI ( Persero ) yang berdiri berdasarkan 
peraturan Pemerintah No. 11 tanggal 14 Februari 1996 dan Surat keputusan 
Menteri Keuangan republik Indonesia No. 165/KMK. 016/ 1996 tanggal 11 
Maret 1996 tentang penggabungan PTP Nusantara VI ( Persero ) Unit Usaha 
Danau Kembar adalah Unit Usaha Ex. PTP VIII yang bernama Gunung 
Talang. Sebelum diserahkan kepada PTP VIII, Hak Guna Usaha Kebun Danau 
Kembar dimiliki oleh: 
1. NV. CULLT MY. Teluk Gunung. 
2. Tahun 1955 Expirasi Hak Erfpacht. 
3. Tahun 1965 diberikan kepada PT. Kami Saiyo. 
4. Tahun 1975 Hak Guna Usaha PT Kami saiyo dicabut. 
5. Tahun 1976 diberi kepada PT. Pentarik Utama. 
6. Tahun 1979 diserahkan kepada PTP VIII. 
7. Tahun 1996 PTP berubah menjadi PTP Nusantara dan dimiliki oleh 
PTP Nusantara VI ( Persero)
8
9 
C. Uraian Tugas 
1. Teknik Kerja 
a. Pembibitan 
b. Penanaman 
c. Pemeliharaan 
d. Panen 
e. Pengolahan 
2. Pelaksanaan kerja di Lapangan 
a. Pengelolaan Lahan 
b. Menanam 
c. Pengendalian Gulma 
d. Pemupukan 
e. Hama dan penyakit 
f. Pemetikan 
3. Pengolahan di Pabrik 
a. Penerimaan dan Penimbangan Bahan Baku 
b. Pelayuan 
c. Turun Layu 
d. Penggilingan 
e. Fermentasi 
f. Pengeringan 
g. Sortasi 
h. Pengemasan 
4. Disiplin Kerja 
a. Masuk kerja pukul 07.00 WIB 
b. Istirahat kerja pukul 09.30 – 11.00 WIB (di Lapangan), Pukul 11.00 – 
14.00 WIB (di Pabrik) 
c. Pulang kerja pukul 12.00 WIB (di Lapangan), Pukul 16.00 WIB (di 
pabrik).
10 
BAB III 
BUDIDAYA TANAMAN TEH DI PTP NUSANTARA VI 
UNIT USAHA DANAU KEMBAR 
A. Tanaman Teh 
Tanaman teh (Camellia Sinesis) merupakan tanaman tahunan yang hidup 
di daerah dingin yaitu perbukitan dan di pegunungan. Tanaman teh diduga 
berasal dari pegunungan antara Tibet dan RRC selatan yaitu di daerah antara 
25-35o LU, dan antara garis meridian 95-105 o. 
Keadaan tanah tanaman teh secara geologis terdiri atas jenis andosol dan 
latosol dengan iklim basah yang bercurah hujan 2600 mm/tahun dan 
kelembaban udara 82% s/d 90% dengan suhu rata-rata 18 o C s/d 25 o C. 
I. Pembibitan 
Berhasilnya pembibitan stek teh sangat ditentukan oleh kematangan 
perencanaan dan persiapan yang meliputi teknik penyiapan media tanah dan 
mutu bahan stek sebagai berikut : 
a. Waktu Penyetekan 
Penyetekan dapat dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan 
Maret atau bulan-bulan basah / banyak hujan. 
b. Syarat Lokasi Pembibitan 
Lokasi yang baik adalah lokasi yang terbuka, tidak di bawah pohon-pohon 
besar atau dekat dengan bangunan yang tinggi. Paling terutama 
sekali lokasi harus dekat dengan sumber air. 
c. Pembuatan Naungan 
Bangunan naungan yang kolektif yaitu berukuran 2 m diatas permukaan 
tanah. Jarak dari tiang ke tiang 2,5 x 4,5 m 
Dinding samping bagian bawah setinggi 75 cm ditutup rapat dengan 
bilik bamboo atau bahan lain dan pembuatan naungan harus disertai 
dengan pembuatan selokan sedalam 60 cm dan lebar 40 cm yang
11 
berfungsi membantu pembuangan. Perhitungan luas bangunan tiap 1 m 
persegi bekong dapat memuat bibit 140. Luas bangunan efektif termasuk 
jalan dan selokan adalah 60%. 
Contoh : apabila akan dibuat bibit sebanyak 10.000 bekong, maka luas 
bangunan yang harus dibuat adalah : 
10.000 
84 
x 1 m2 = 119 m2 
d. Ukuran Kantong Plastik dan Sungkup Plastik 
Kantong plastik, lebar leaflet 12 m dengan panjang 25 m dan tebal 0,04 
mm. plastic sheet (lembaran plastic) lebar leaflet 100 cm dan tebal 0,08 
mm. kantong plastic dapat dilubangi 5 lubang dengan diameter 1 cm 
pada kedua belah sisi agak kebawah. Pada sudut bagian bawah digunting 
agar berlubang. Jenis plastic yang digunakan adalah jenis PE (Poly 
Ethylon). 
e. Persiapan Media Tanah 
Sumber tanah diambil dari lahan yang sudah lama tidak diolah dn 
letaknya miring. Ph tanah yang baik antara 4,5-5,5. Kemudian pisahkan 
tanah atasan (top soil) dan tanah bawahan (sub soil) dan disimpan di 
penyimpanan tanah 4-6 minggu dan dijaga agar tanah tetap 
lembab.topsoil dan subsoil perlu diayak dengan kawat ayakan 1 cm, agar 
terbebas dari sisa-sisa akar dan batu. Setelah diayak tanah perlu 
dicampur dengan obat-obatan dan pupuk. 
Topsoil : Dithane M-45 400 gram 
Pupuk TSP 500 gram 
Tawas 600 gram 
Subsoil : Dithane M-45 300 gram 
Tawas 1000 gram 
Kantong plastic terdiri dari 2/3 bagian topsoil dan 1/3 bagian subsoil.
12 
f. Pembuatan Bedengan dan Penyusunan Bekong 
Ukuran bedengan dengan lebar 1 m dan panjang 15 m, jarak antara 
bedengan 60 cm. lantai bedengan harus dinaikkan 10 cm dari permukaan 
tanah dengan cara mengeruk sebagian tanah bedengan kemudian 
bekong-bekong disusun rapid an berbaris tegak lurus dengan ditutupi 
plastic agar terhindar dari air hujan. 
g. Pembuatan Rangka Sungkup untuk Plastik Selubung 
Rangka sungkup dibuat untuk dari belahan bamboo dan tali raffia. 
Bentuk rangka sungkup berupa setengah lingkaran dengan tinggi puncak 
rangka sungkup 40 cm dari permukaan bekong. 
h. Pemeliharaan 
1) Pemeliharaan Sungkup dan Penyiraman 
Sungkup plastic harus dijaga tetap rapat. Jika terlihat ada genang-genangan 
air diatasnya. Penyiraman dilakukan sesuai dengan hasil 
pengecekan. Tanah dalam bekong tidak boleh terlalu basah atau 
sebaliknya. Pada tanah-tanah yang cepat kering, penyiraman pertama 
dilakukan 3-4 minggu sekali. 
Nah yang dapat menahan air lebih banyak, penyiraman dilakukan 2-3 
bulan setelah penanaman. Jumlah kebutuhan air pada setiap kali 
penyiraman 5-10 liter untuk 100-200 bekong. 
2) Pembukaan Sungkup dan Penyesuaian dengan udara Luar 
a. Pembukaan pertama dapat dilakukan setelah 3-4 bulan 
(hendaknya didasarkan kepada keadaan pertumbuhan) 
b. Tahap pertama sungkup dibuka 2 jam setiap hari mulai pukul 7-9 
pag, selama 2 minggu. Tahap kedua dan selanjutnya lama 
pembukaan ditingkatkan dari 4jam, 6 jam, 8 jam dan 12 jam 
tanpa sungkup.
13 
c. Mulai bulan ke 6 dan selanjutnya, bibit yang sehat dibuka penuh 
tanpa sungkup. Pada bulan ke tujuh dilakukan sortasi vivit 
dengan cara dipisahkan. 
3) Penyiangan 
4) Pembersihan rumput-rumputan dan lumut dengan memakai soled 
bamboo, selain itu bunga yang tumbuh dari stek the harus dibuang. 
5) Seleksi Bibit. 
a. Bibit yang tumbuhnya setelah uur 6 bulan dipilih dan dipisahkan 
dari yang kecil-kecil. 
b. Bibit yang kecil disatukan dalam bedengan terpisah dan 
diperlukan secara khusus, selanjutnya disungkup kembali 1-1,5 
bulan untuk merangsang pertumbuhan. 
i. Bibit Siap Tanam 
a. Umur maksimal 12 bulan 
b. Tinggi minimal 25 cm 
c. System perakaran cukup baik, akar tunggang semua / minimal 2 
buah, terdapat pembengkakan halus 
d. Habitus sehat, kekar dan berdaun normal. 
II. Penanaman 
1. Persiapan Lahan 
A. Pembongkaran pohon dan tunggul 
B. Nyacar, nyasap semak belukar 
C. Pengolahan tanah 
Pencangkulan pertama = 40-60 cm 
Pencangkulan kedua = 30 cm 
D. Pembuatan drainase 
Sesuai dengan kontur dan jumlah saluran tergantung pada 
kemiringan tanah.
X X X X X X X 
X X X X X X 
X X X X X X X 
14 
E. Pembuatan jalan kebun 
Untuk memperkuat jalan, pada bagian-bagian yang penting perlu 
dicampur dengan kapur 18 kg/m2 tanah (jalan) dengan 
perbandingan 1 tanah : 4 kapur atau ditanami rumput paspalum 
notatum. 
2. Penanaman di Ladang 
a) Jarak tanaman dan jumlah tanaman 
% Kemiringan 
Tanah 
Jarak Tanam 
Jumlah per – ha 
(Pohon) 
≤ 15 120 x 90 cm 9.260 
15 – 30 120 x 75 cm 11.110 
≥ 30 120 x 60 cm 13.888 
b) Pengajiran  sistem tanam 
c) Lubang Tanam 
1. Ukuran lubang 
Bibit asal stump = 30 x 30 x 40 cm 
Bekong = 20 x 20 x 40 cm 
Sulaman = 35 x 35 x 40 cm
15 
2. Waktu pembuatan 
Setelah hujan pertama dibiarkan agar terkena sinar matahari. 
d) Pupuk Dasar 
Urea;TSP;KCL;MOPA = 12,5 + 5 + 5 + G/Lubang 
(Untuk tanah ber Ph > 6 ditambah belerang lumpur 50 g atau 
belerang murni (cirrus) = 10 – 15 g 
e) Cara Tanam 
1) Bibit dengan kantong plastic : 
Penyobekan plastic harus sempurna dari ujung kantong plastic 
sampai pangkal kantong plastic. Jika saat membuka kantong 
plastic sebaiknya dilakukan pelan, agar tanah dan akar tetap 
utuh. 
2) Bibit asal stump 
Penyobekannya hendaknya menggunakan dengan caplak 
(sebuah alat penyobek yang terbuat dari bambu). 
3. Pemeliharaan Tanaman Muda (Tanaman Belum Menghasilkan) 
A. Penyulaman 
Penyulaman dilakukan secepat mungkin dn dilakukan secara 
berkala sampai berumur 2 tahun. 
B. Penyiangan 
Penyiangan dilakukan 8-10 kali dalam 1 tahun 
Penyiangan dapat dilakukan secara manual = koret, cangkir, sabit, 
dan gacok. 
C. Pemupukan 
Pemupukan dilakukan 4-6 kali dalam setahun (dosis pupuk 
disesuaikan dengan jenis tanah & umur tanaman)
16 
D. Hama dan Penyakit 
a. Pemeliharaan 
Pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara pengawasan secara 
intensif. 
b. Hama Intensif 
Helopeltis, ulat penggulung pucuk / daun, ulat jengkol dan 
tungau/mite. 
c. Penyakit Utama 
Cacar daun (Blister Blight) dan cendawan akar. 
E. Pembentukan Bidang Petik 
Pemangkasan dan centring, bending dan kombinasi antara 
keduanya. 
4. Pemeliharaan Tanaman menghasilkan 
A. Penyiangan 
Penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mekanis dan 
kimiawi. 
B. Pemangkasan 
1. Tipe pangkasan produksi 
a) Pangkasan Kepris 
Ukuran tinggi pangkas 60-70 cm (dapat dilaksanakan pada 
kondisi tanaman yang kurang baik) 
b) Pangkasan bersih 
Ukuran tinggi pangkas 45-60 cm (dapat dilakukan 
menjelang kemarau ditambah ajir dan dibuang menjelang 
dijendang) 
c) Pangkasan Setengah Bersih 
Ukuran tinggi pangkas 45-65 cm (ranting-ranting yang 
dipangkas < 0,5 cm pada bagian tengah dibuang.
17 
2. Prinsip Pemangkasan 
Mengikuti (sejajar) pada permukaan tanah 
3. Waktu Pemangkasan 
Hindarkan pemangkasan pada musim kemarau 
C. Pemetikan 
Hasil tanaman teh adalah pucuk/daun muda yang pemungutannya 
dengan cara dipetik. 
a) Macam petikan 
P.halus = p + 1; p + 2 m; b + 1 m 
P.medium = p + 2; p + 3 m; b + 1; b + 2 m 
P.kasar = p + 3; b+2 
P.sangat kasar = p + 4; b + 3 
P.keras = hanya menigngalkan kepel. 
b) Daun pemeliharaan 
Pengertian : kumpulan daun dibawah bidang petik yang mampu 
berfotosintesa untuk pertumbuhan tanaman (aktifitas 
pertumbuhan dan respirasi). 
c) Istilah-istilah pucuk 
a. Peko 
b. Burung 
c. Kepel 
d. Peko nagog 
e. Pucuk tanggung 
f. Ceker ayam 
g. Gabar 
h. Kaboler
18 
d) Daur Petik 
Pengertian : selang waktu antara dua saat pemetikan 
(ditentukan bun oleh kecepatan tumbuh tanaman). 
D. Hanca petikan dan Cara Menghitung kebutuhan Pemetik 
Hanca Petikan 
Pengertian : luas areal petikan yang harus dipetik untuk satu hari 
Agar daur petik sesuai dengan ketentuan, maka harus dihitung luas 
kebun yang harus dipetik setiap harinya.
19 
BAB IV 
PROSES PENGOLAHAN THE HITAM (ORTHODOX) 
Proses Pengolahan Teh Hitam Metode Orthodox 
A. Penyediaan Pucuk Daun Segar 
Mutu teh hitam hasil pengolahan terutama ditentukan oleh bahan bakunya 
yaitu daun segar hasil petikan. Secara fisik, pucuk yang bermutu adalah daun 
muda yang utuh, segar dan bewarna kehijauan. Menurut beberapa ahli 
pengolahan, 75% mutu teh ditentukan dikebun (ketinggian tempat, jenis 
petikan dan penangan hasil petikan) sisanya yang 25% ditentukan oleh proses 
pengolahan. 
Untuk mencapai tujuan, sebelum masuk proses pengolahan di pabrik, daun 
hasil petikan harus (Setyaamidjaja, 2000): 
 Masih dalam keadaan segar, tidak rusak seperti patah-patah atau putus-putus, 
sobek dan terperam 
 Tidak terlalu lama tertahan di kebun dan tidak terkena sinar matahari 
secara langsung 
 Ditampung dalam wadah pengumpul daun dengan tidak melebihi 
kapasitas optimum, 
 Diangkut dari kebun dengan hati-hati dan 
 Dipisah-pisahkan antara daun yang baik dengan daun yang rusak. 
B. Pelayuan (Withering) 
Pada pelayuan dalam proses pengolahan teh hitam orthodox, digunakan 
palung pelayuan (withering trough). Kegiatan pelayuan terdiri atas beberapa 
langkah berikut (Setyaamidjaja, 2000): 
 Pembeberan pucuk 
 Pengaturan udara 
 Kapasitas palung pelayuan 
 Tingkat layu pucuk 
 Lama pelayuan
20 
C. Penggulungan dan Penggilingan 
Penggulungan (rolling) akan membuat saun memar dan dinding sel rusak, 
sehingga cairan sel keluar di permukaan dengan merata, dan pada saat itu 
sudah mulai terjadi oksidasi enzimatis (fermentasi). Dengan adanya 
penggulungan, secara fisik daun yang sudah digulung akan memudahkan 
tergiling dalam proses penggilingan. 
Dengan dilaksanakannya penggilingan, maka gulungan akan tergiling 
menjadi partikel yng lebih kecil sesuai dengan yang dikehendaki konsumen, 
gulungan akan berukuran lebih pendek, cairan sel keluar semaksimal 
mungkin, dan dihasilkan bubuk basah sebanyak-banyaknya. Hasil 
penggilingan adalah bubuk basah yang kemudian dipisah-pisahkan menjadi 
beberapa jenis bubuk pada sortasi bubuk basah. 
D. Sortasi Bubuk Basah 
Bertujuan untuk memperoleh bubuk yang seragam, dan 
memudahkandortasi kering, serta memudahkan dalam proses pengeringan. 
Mesin yang biasa dipakai adalah Rotary Ball Breaker. Mesin ini memasang 
ayakan dengan mesh (jumlah lubang per inci persegi pada ayakan) yang 
berbeda sesuai dengan grade (jenis bubuk) yang diinginkan. 
E. Fermentasi 
Fermentasi atau oksidase enzimatis merupakan proses oksidasi senyawa 
polifenol dengan bantuan enzim polifenol oxidase. Fermentasi ini dipengaruhi 
oleh beberapa factor yaitu kadar air dalam bahan (hasil sortasi basah), suhu 
dan kelembapan relative, kadar enzim, jenis bahan, serta tersedianya oksigen. 
F. Pengeringan 
Tujuan utama pengeringan adalah menghentikan proses fermentasi 
senyawa polifenol dalam bubuk teh pada saat komposisi zat-zat pendukung 
kualitas mencapai keadaan optimal. Dengan adanya pengeringan, kadar air 
dalam teh bubuk akan berkurang, sehingga teh akan tahan lama dalam 
penyimpanan. Teh produk yang dihasilkan bewarna hitam, sehingga di
21 
pasaran produk ini disebut teh hitam orthodox untuk membedakannya dari teh 
hitam CTC (Setyaamidjaja, 2000). 
G. Sortasi Kering 
Yang dimaksud sortasi kering adalah kegiatan memisah-misahkan teh 
bubuk kering (teh hitam) menjadi jenis tertentu yang sesuai dengan yang 
dikehendakidalam perdagangan. Tujuan sortasi kering adalah mendapatkan 
ukuran dan warna partikel teh kering yang seragam sesuai dengan standart 
yang diinginkan oleh konsumen. Sortasi kering meliputi : 
 Memisah-misahkan teh kering menjadi beberapa jenis (grade) yang 
sesuai dengan standart perdagangan the 
 Menyeragamkan bentuk, ukuran dan warna masing-masing grade dan 
 Membersihkan teh dari serat, tangkai dan bahan-bahan lain seperti 
debu dan sebagainya. 
H. Pengemasan 
Pengemasan atau pengepakan adalah upaya memberikan wadah bagi 
produk teh hitam agar memudahkan pengiriman produk teh tersebut kepada 
konsumen atau pasar dan pengiriman ke luar negeri sebagai komoditi ekspor. 
Tujuan pengemasan adalah : 
 Untuk melindungi produk (teh hitam) dari kerusakan, 
 Memudahkan transportasi atau pengangkutan dari lokasi produsen ke 
konsumen (pasar dalam dan luar negeri), 
 Efisiensi dalam penyimpanannya di gudang dan 
 Dapat menjadi alat promosi
22 
BAB V 
KESIMPULAN DAN SARAN 
A. Kesimpulan 
Dapat disimpulkan bahwa : 
1) Tanaman teh dapat hidup pada kelembaban udara 80-90% dengan suhu 
udara 18-25o c 
2) Teh dapat diperbanyak dengan cara di stek 
3) Tempat penanaman teh pada dataran tinggi 
4) Pemeliharaan tanaman teh dilakukan dengan cara penyiangan, 
pemangkasan, pemupukan, dan pengendalian gulma, dan pengendalian 
hama penyakit dengan bahan kimia. 
5) Pada tanaman teh juga diperhatika kesuburan tanahnya 
6) Proses pengolahan di lapangan seperti panen dapat dilakukan dengan cara 
petik mesin dan petik gunting. 
7) Proses pengolahan di pabrik yaitu daun basah, pelayuan, turun daun, 
penggulungan, fermentasi, pengeringan, sortasi, dan pengepakan. 
B. Saran 
Untuk tanaman bibit teh sebaiknya ditempatkan di tempat yang teduh atau 
tidak terkena cahaya matahari langsung. Tapi lebih baik lagi jika diletakkan 
didalam sungkup atau naungan. 
Pada penanaman teh di lapangan sebaiknya menggunakan pisau atau 
karter untuk menyobek polybag dan diusahakan tanah yang ada didalam 
polybag tidak hancur. Jika tanah didalam polybag sempat hancur, maka akan 
mengganggu pertumbuhan bibit the yang akan ditanam. 
Kemudian saat melakukan penimbunan saat menanam bibit teh sebaiknya 
tanahnya sedikit diinjak supaya tanaman teh dapat berdiri tegak dan tanahnya 
padat.
23 
DAFTAR PUSTAKA 
TP.1985.Pedoman Pelaksanaan Pembibitan Stek Teh. Balai Penelitian : Bandung 
TP.2013.Selayang Pandang 
www.mail. Archive Pembibitan The. (Selasa, 20 Agustus 2013) 
www.mail. Industrial Valvesand Power. (Rabu, 21 Agustus 2013)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptGoogle
 
Konversi (energi)
Konversi (energi)Konversi (energi)
Konversi (energi)Rufa Hera
 
Istilah teknik dasar memasak
Istilah teknik dasar memasakIstilah teknik dasar memasak
Istilah teknik dasar memasaksiti sangidah
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhanNisa 'Icha' El
 
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.pptsandirustandi8
 
PKK XII PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF.pptx
PKK XII PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF.pptxPKK XII PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF.pptx
PKK XII PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF.pptxEriyantiDiyahHNiasar
 
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah ikhsan saputra
 
Pidato Bahasa Jawa Singkat !!
Pidato Bahasa Jawa Singkat !!Pidato Bahasa Jawa Singkat !!
Pidato Bahasa Jawa Singkat !!Simbar2
 
Proposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur UlangProposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur UlangAulia Srie Wardani
 
Soal ON MIPA-PT Biologi 2017 : Keanekaragaman Hayati
Soal ON MIPA-PT Biologi 2017 : Keanekaragaman HayatiSoal ON MIPA-PT Biologi 2017 : Keanekaragaman Hayati
Soal ON MIPA-PT Biologi 2017 : Keanekaragaman HayatiNesha Mutiara
 
Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Arly Hidayat
 
5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor dieselWahyuIchsan4
 
Contoh cover laporan praktikum
Contoh cover laporan praktikumContoh cover laporan praktikum
Contoh cover laporan praktikumKeszya Wabang
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
DeuteromycotaAini29
 

Mais procurados (20)

Makalah sejarah g30 spki pdf
Makalah sejarah g30 spki pdfMakalah sejarah g30 spki pdf
Makalah sejarah g30 spki pdf
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia ppt
 
Konversi (energi)
Konversi (energi)Konversi (energi)
Konversi (energi)
 
Tanaman c3
Tanaman c3Tanaman c3
Tanaman c3
 
Istilah teknik dasar memasak
Istilah teknik dasar memasakIstilah teknik dasar memasak
Istilah teknik dasar memasak
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhan
 
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 
PKK XII PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF.pptx
PKK XII PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF.pptxPKK XII PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF.pptx
PKK XII PAPARAN DESKRIPTIF, NARATIF, ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF.pptx
 
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
 
Pidato Bahasa Jawa Singkat !!
Pidato Bahasa Jawa Singkat !!Pidato Bahasa Jawa Singkat !!
Pidato Bahasa Jawa Singkat !!
 
Proposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur UlangProposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur Ulang
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
 
Soal ON MIPA-PT Biologi 2017 : Keanekaragaman Hayati
Soal ON MIPA-PT Biologi 2017 : Keanekaragaman HayatiSoal ON MIPA-PT Biologi 2017 : Keanekaragaman Hayati
Soal ON MIPA-PT Biologi 2017 : Keanekaragaman Hayati
 
Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)
 
5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel
 
Contoh cover laporan praktikum
Contoh cover laporan praktikumContoh cover laporan praktikum
Contoh cover laporan praktikum
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Ribosom
RibosomRibosom
Ribosom
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 

Semelhante a Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

MANAJEMEN MIKROKLIMAT PADA PEMELIHARAAN AYAM PEMBIBIT BROILER FASE LAYER DI F...
MANAJEMEN MIKROKLIMAT PADA PEMELIHARAAN AYAM PEMBIBIT BROILER FASE LAYER DI F...MANAJEMEN MIKROKLIMAT PADA PEMELIHARAAN AYAM PEMBIBIT BROILER FASE LAYER DI F...
MANAJEMEN MIKROKLIMAT PADA PEMELIHARAAN AYAM PEMBIBIT BROILER FASE LAYER DI F...Dewi Purwati
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...Alorka 114114
 
Akuntansi 2
Akuntansi 2Akuntansi 2
Akuntansi 2aderika
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkrino firsa
 
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdfLEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdfMohZaini6
 
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...Nita Mardiana
 
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Andria Bin Muhayat
 
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Hamka Cadaz
 
Proposal pt.arga wastu asli
Proposal pt.arga wastu asliProposal pt.arga wastu asli
Proposal pt.arga wastu asliYunan Maramis
 
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, MalangLaporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malangnurul isnaini
 
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara isyagori
 
Laporan pkl (hana desliana ;
Laporan pkl (hana desliana ;Laporan pkl (hana desliana ;
Laporan pkl (hana desliana ;Desliana Hana
 
PEMBUKA (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK.PEMBUKA (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK.Phaphy Wahyudhi
 

Semelhante a Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox (20)

Instalasi sistem jaringan
Instalasi sistem jaringanInstalasi sistem jaringan
Instalasi sistem jaringan
 
MANAJEMEN MIKROKLIMAT PADA PEMELIHARAAN AYAM PEMBIBIT BROILER FASE LAYER DI F...
MANAJEMEN MIKROKLIMAT PADA PEMELIHARAAN AYAM PEMBIBIT BROILER FASE LAYER DI F...MANAJEMEN MIKROKLIMAT PADA PEMELIHARAAN AYAM PEMBIBIT BROILER FASE LAYER DI F...
MANAJEMEN MIKROKLIMAT PADA PEMELIHARAAN AYAM PEMBIBIT BROILER FASE LAYER DI F...
 
Laporan upload
Laporan uploadLaporan upload
Laporan upload
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN di APOTEK ATING 3 DAYEUHKOLOT PENYERAHAN OBAT ...
 
Akuntansi 2
Akuntansi 2Akuntansi 2
Akuntansi 2
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
 
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdfLEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
 
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
 
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
 
Laporan Akhir KP
Laporan Akhir KPLaporan Akhir KP
Laporan Akhir KP
 
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
 
Proposal pt.arga wastu asli
Proposal pt.arga wastu asliProposal pt.arga wastu asli
Proposal pt.arga wastu asli
 
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, MalangLaporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
 
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara
 
Laporan pkl
Laporan pklLaporan pkl
Laporan pkl
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
Laporan pkl (hana desliana ;
Laporan pkl (hana desliana ;Laporan pkl (hana desliana ;
Laporan pkl (hana desliana ;
 
Ceza cover
Ceza coverCeza cover
Ceza cover
 
Rktm kp karang agung
Rktm kp karang agungRktm kp karang agung
Rktm kp karang agung
 
PEMBUKA (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK.PEMBUKA (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK.
 

Mais de VJ Asenk

Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasaVJ Asenk
 
Surat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakSurat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakVJ Asenk
 
Sultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaSultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaVJ Asenk
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilVJ Asenk
 
Rumus persegi
Rumus persegiRumus persegi
Rumus persegiVJ Asenk
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitamVJ Asenk
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabVJ Asenk
 
Perilaku sombong
Perilaku sombongPerilaku sombong
Perilaku sombongVJ Asenk
 
Pengertian zakat
Pengertian zakatPengertian zakat
Pengertian zakatVJ Asenk
 
Pemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahPemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahVJ Asenk
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaVJ Asenk
 
Panitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiPanitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiVJ Asenk
 
Nankobes fc
Nankobes fcNankobes fc
Nankobes fcVJ Asenk
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purbaVJ Asenk
 
Laporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniLaporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniVJ Asenk
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanVJ Asenk
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganVJ Asenk
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...VJ Asenk
 
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014VJ Asenk
 

Mais de VJ Asenk (20)

Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasa
 
Surat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakSurat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hak
 
Sultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaSultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusuma
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobil
 
Rumus persegi
Rumus persegiRumus persegi
Rumus persegi
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
 
Perilaku sombong
Perilaku sombongPerilaku sombong
Perilaku sombong
 
Pengertian zakat
Pengertian zakatPengertian zakat
Pengertian zakat
 
Pemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahPemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buah
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
 
Panitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiPanitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasi
 
Nankobes fc
Nankobes fcNankobes fc
Nankobes fc
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Laporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniLaporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudni
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
 
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
Jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani tahun 2014
 

Último

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 

Último (20)

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox

  • 1. 1 BUDIDAYA TEH DAN PENGOLAHAN TEH HITAM (ORTHODOX) (CAMELIA SINENSIS) PPP NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA DANAU KEMBAR Laporan praktek kerja Industri Disusun Sebagai Bukti pelaksanaan Prakerin Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Koto Baru Tahun Pelajaran 2014/2015 PESERTA PRAKERIN SMK N 1 KOTO BARU KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTO BARU 2014
  • 2. 2 LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI Pt. Perkebunan Nusantara VI (Persero) Unit Usaha Danau Kembar 24 mei – 24 Juni 2014 Disetujui Oleh : Pembimbing Sekolah Pembimbing Lapangan Pembimbing Lapangan Asisten Afdeling B Asisten Pabrik FEFRI YANTI. SP RUDI SYAHPUTRA. SP ANGGI MAULANA Mengetahui, Kepala SMK Negeri 1 Koto Baru Pimpinan/Manager TAUFIK H. SUWANDA. SP, M. Eng SUNARYO
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Alhamdulillah dengan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT dengan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang diikuti selama 2 bulan sejak tanggal 24 Mei – 24 Juni 2014. Dengan tersusunnya laporan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Taufik H. Suwanda SP.M.Eng, selaku kepala Sekolah SMK N 1 Koto Baru 2. Bapak Alifuddin Saragih, selaku kepala pabrik 3. Ibu Alfi Santi.SP, selaku ketua jurusan agribisnis produksi tanaman 4. Bapak Rudi Syahputra.Sp, selaku asisten afdeling B 5. Ibu Fefri Yanti.SP, selaku pembimbing di sekolah 6. Bapak Edi Santoso, selaku mandor besar afdeling B 7. Bapak Mulyadi, selaku mandor besar di pabrik Dengan tersusunnya laporan ini penulis mengharapkan kritik dan saran bertujuan untuk memperbaiki laporan di masa yang akan datang Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga laporan ini bermanfaat terutama bagi penulis sendiri. Solok, 21 Juni 2014 Penulis
  • 4. 4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ 1 LEMBARAN PENGESAHAN. ....................................................................... 2 KATA PENGANTAR ..................................................................................... 3 DAFTAR ISI .................................................................................................... 4 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 5 A. Latar Belakang pelaksanaan prakerin .................................................. 5 B. Tujun Praktek Kerja Industri ................................................................ 6 C. Tempat dan Waktu ............................................................................... 6 D. Tema ..................................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN ............................................................. 7 A. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................. 7 B. Struktur organisasi ............................................................................... 8 C. Uraian Tugas ........................................................................................ 9 BAB III BUDIDAYA TANAMAN TEH DI PTP NUSANTARA VI UNIT USAHA DANAU KEMBAR ............................................... 10 A. Tanaman Teh ........................................................................................ 10 I. Pembibitan ....................................................................................... 10 II. Penanaman ....................................................................................... 13 BAB IV PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM (ORTHODOX) ............... 19 A. Penyediaan Pucuk Daun Segar ............................................................ 19 B. Pelayuan ............................................................................................... 19 C. Penggulungan dan Penggilingan .......................................................... 20 D. Sortasi Bubuk Basah ............................................................................ 20 E. Fermentasi ............................................................................................ 20 F. Pengeringan .......................................................................................... 20 G. Sortasi kering ....................................................................................... 21 H. Pengemasan .......................................................................................... 21 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 22 A. Kesimpulan .......................................................................................... 22 B. Saran ..................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23
  • 5. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja. Harapan utama dan kegiatan prakerin ini di samping meningkatkan keahlian profesional siswa agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar siswa memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja. Adapun landasan hukum pelaksanaan Prakerin adalah: 1. UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. PP. Nomor: 29 / 1990 tentang Pendidikan Menengah 3. Kep. Menaker No: 285 / MEN / 1991 tentang Pelaksanaan Permagangan Nasional 4. PP No: 39 / 1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan Nasional 5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor : 0490 / U / 1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan 6. Surat Keputusan Mendikbud No: 080 / U / 1993 tentang Kurikulum SMK sebagaimana telah diubah menjadi kurikulum SMK Edisi 1999
  • 6. 6 B. Tujuan Prakerin Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk: 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos klerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. 2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) antara SMK dan Industri. 3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional. 4. Memberi pengakuan dan pengahargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. C. Tempat dan Waktu Praktek kerja lapangan ini dilakukan di PTP Nusantara VI Unit usaha Danau kembar. Kegiatan ini berlangsung selama 2 bulan yang dimulai tanggal 24 Mei s/d 23 Juli 2014. D. Tema Pada kesempatan praktek kerja lapangan ini penulis menyangkut tema tentang “Proses Budidaya Tanaman Teh”.
  • 7. 7 BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Unit Usaha Danau Kembar merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) unit dari PTP Nusantara VI ( Persero ) yang berdiri berdasarkan peraturan Pemerintah No. 11 tanggal 14 Februari 1996 dan Surat keputusan Menteri Keuangan republik Indonesia No. 165/KMK. 016/ 1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang penggabungan PTP Nusantara VI ( Persero ) Unit Usaha Danau Kembar adalah Unit Usaha Ex. PTP VIII yang bernama Gunung Talang. Sebelum diserahkan kepada PTP VIII, Hak Guna Usaha Kebun Danau Kembar dimiliki oleh: 1. NV. CULLT MY. Teluk Gunung. 2. Tahun 1955 Expirasi Hak Erfpacht. 3. Tahun 1965 diberikan kepada PT. Kami Saiyo. 4. Tahun 1975 Hak Guna Usaha PT Kami saiyo dicabut. 5. Tahun 1976 diberi kepada PT. Pentarik Utama. 6. Tahun 1979 diserahkan kepada PTP VIII. 7. Tahun 1996 PTP berubah menjadi PTP Nusantara dan dimiliki oleh PTP Nusantara VI ( Persero)
  • 8. 8
  • 9. 9 C. Uraian Tugas 1. Teknik Kerja a. Pembibitan b. Penanaman c. Pemeliharaan d. Panen e. Pengolahan 2. Pelaksanaan kerja di Lapangan a. Pengelolaan Lahan b. Menanam c. Pengendalian Gulma d. Pemupukan e. Hama dan penyakit f. Pemetikan 3. Pengolahan di Pabrik a. Penerimaan dan Penimbangan Bahan Baku b. Pelayuan c. Turun Layu d. Penggilingan e. Fermentasi f. Pengeringan g. Sortasi h. Pengemasan 4. Disiplin Kerja a. Masuk kerja pukul 07.00 WIB b. Istirahat kerja pukul 09.30 – 11.00 WIB (di Lapangan), Pukul 11.00 – 14.00 WIB (di Pabrik) c. Pulang kerja pukul 12.00 WIB (di Lapangan), Pukul 16.00 WIB (di pabrik).
  • 10. 10 BAB III BUDIDAYA TANAMAN TEH DI PTP NUSANTARA VI UNIT USAHA DANAU KEMBAR A. Tanaman Teh Tanaman teh (Camellia Sinesis) merupakan tanaman tahunan yang hidup di daerah dingin yaitu perbukitan dan di pegunungan. Tanaman teh diduga berasal dari pegunungan antara Tibet dan RRC selatan yaitu di daerah antara 25-35o LU, dan antara garis meridian 95-105 o. Keadaan tanah tanaman teh secara geologis terdiri atas jenis andosol dan latosol dengan iklim basah yang bercurah hujan 2600 mm/tahun dan kelembaban udara 82% s/d 90% dengan suhu rata-rata 18 o C s/d 25 o C. I. Pembibitan Berhasilnya pembibitan stek teh sangat ditentukan oleh kematangan perencanaan dan persiapan yang meliputi teknik penyiapan media tanah dan mutu bahan stek sebagai berikut : a. Waktu Penyetekan Penyetekan dapat dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Maret atau bulan-bulan basah / banyak hujan. b. Syarat Lokasi Pembibitan Lokasi yang baik adalah lokasi yang terbuka, tidak di bawah pohon-pohon besar atau dekat dengan bangunan yang tinggi. Paling terutama sekali lokasi harus dekat dengan sumber air. c. Pembuatan Naungan Bangunan naungan yang kolektif yaitu berukuran 2 m diatas permukaan tanah. Jarak dari tiang ke tiang 2,5 x 4,5 m Dinding samping bagian bawah setinggi 75 cm ditutup rapat dengan bilik bamboo atau bahan lain dan pembuatan naungan harus disertai dengan pembuatan selokan sedalam 60 cm dan lebar 40 cm yang
  • 11. 11 berfungsi membantu pembuangan. Perhitungan luas bangunan tiap 1 m persegi bekong dapat memuat bibit 140. Luas bangunan efektif termasuk jalan dan selokan adalah 60%. Contoh : apabila akan dibuat bibit sebanyak 10.000 bekong, maka luas bangunan yang harus dibuat adalah : 10.000 84 x 1 m2 = 119 m2 d. Ukuran Kantong Plastik dan Sungkup Plastik Kantong plastik, lebar leaflet 12 m dengan panjang 25 m dan tebal 0,04 mm. plastic sheet (lembaran plastic) lebar leaflet 100 cm dan tebal 0,08 mm. kantong plastic dapat dilubangi 5 lubang dengan diameter 1 cm pada kedua belah sisi agak kebawah. Pada sudut bagian bawah digunting agar berlubang. Jenis plastic yang digunakan adalah jenis PE (Poly Ethylon). e. Persiapan Media Tanah Sumber tanah diambil dari lahan yang sudah lama tidak diolah dn letaknya miring. Ph tanah yang baik antara 4,5-5,5. Kemudian pisahkan tanah atasan (top soil) dan tanah bawahan (sub soil) dan disimpan di penyimpanan tanah 4-6 minggu dan dijaga agar tanah tetap lembab.topsoil dan subsoil perlu diayak dengan kawat ayakan 1 cm, agar terbebas dari sisa-sisa akar dan batu. Setelah diayak tanah perlu dicampur dengan obat-obatan dan pupuk. Topsoil : Dithane M-45 400 gram Pupuk TSP 500 gram Tawas 600 gram Subsoil : Dithane M-45 300 gram Tawas 1000 gram Kantong plastic terdiri dari 2/3 bagian topsoil dan 1/3 bagian subsoil.
  • 12. 12 f. Pembuatan Bedengan dan Penyusunan Bekong Ukuran bedengan dengan lebar 1 m dan panjang 15 m, jarak antara bedengan 60 cm. lantai bedengan harus dinaikkan 10 cm dari permukaan tanah dengan cara mengeruk sebagian tanah bedengan kemudian bekong-bekong disusun rapid an berbaris tegak lurus dengan ditutupi plastic agar terhindar dari air hujan. g. Pembuatan Rangka Sungkup untuk Plastik Selubung Rangka sungkup dibuat untuk dari belahan bamboo dan tali raffia. Bentuk rangka sungkup berupa setengah lingkaran dengan tinggi puncak rangka sungkup 40 cm dari permukaan bekong. h. Pemeliharaan 1) Pemeliharaan Sungkup dan Penyiraman Sungkup plastic harus dijaga tetap rapat. Jika terlihat ada genang-genangan air diatasnya. Penyiraman dilakukan sesuai dengan hasil pengecekan. Tanah dalam bekong tidak boleh terlalu basah atau sebaliknya. Pada tanah-tanah yang cepat kering, penyiraman pertama dilakukan 3-4 minggu sekali. Nah yang dapat menahan air lebih banyak, penyiraman dilakukan 2-3 bulan setelah penanaman. Jumlah kebutuhan air pada setiap kali penyiraman 5-10 liter untuk 100-200 bekong. 2) Pembukaan Sungkup dan Penyesuaian dengan udara Luar a. Pembukaan pertama dapat dilakukan setelah 3-4 bulan (hendaknya didasarkan kepada keadaan pertumbuhan) b. Tahap pertama sungkup dibuka 2 jam setiap hari mulai pukul 7-9 pag, selama 2 minggu. Tahap kedua dan selanjutnya lama pembukaan ditingkatkan dari 4jam, 6 jam, 8 jam dan 12 jam tanpa sungkup.
  • 13. 13 c. Mulai bulan ke 6 dan selanjutnya, bibit yang sehat dibuka penuh tanpa sungkup. Pada bulan ke tujuh dilakukan sortasi vivit dengan cara dipisahkan. 3) Penyiangan 4) Pembersihan rumput-rumputan dan lumut dengan memakai soled bamboo, selain itu bunga yang tumbuh dari stek the harus dibuang. 5) Seleksi Bibit. a. Bibit yang tumbuhnya setelah uur 6 bulan dipilih dan dipisahkan dari yang kecil-kecil. b. Bibit yang kecil disatukan dalam bedengan terpisah dan diperlukan secara khusus, selanjutnya disungkup kembali 1-1,5 bulan untuk merangsang pertumbuhan. i. Bibit Siap Tanam a. Umur maksimal 12 bulan b. Tinggi minimal 25 cm c. System perakaran cukup baik, akar tunggang semua / minimal 2 buah, terdapat pembengkakan halus d. Habitus sehat, kekar dan berdaun normal. II. Penanaman 1. Persiapan Lahan A. Pembongkaran pohon dan tunggul B. Nyacar, nyasap semak belukar C. Pengolahan tanah Pencangkulan pertama = 40-60 cm Pencangkulan kedua = 30 cm D. Pembuatan drainase Sesuai dengan kontur dan jumlah saluran tergantung pada kemiringan tanah.
  • 14. X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 14 E. Pembuatan jalan kebun Untuk memperkuat jalan, pada bagian-bagian yang penting perlu dicampur dengan kapur 18 kg/m2 tanah (jalan) dengan perbandingan 1 tanah : 4 kapur atau ditanami rumput paspalum notatum. 2. Penanaman di Ladang a) Jarak tanaman dan jumlah tanaman % Kemiringan Tanah Jarak Tanam Jumlah per – ha (Pohon) ≤ 15 120 x 90 cm 9.260 15 – 30 120 x 75 cm 11.110 ≥ 30 120 x 60 cm 13.888 b) Pengajiran  sistem tanam c) Lubang Tanam 1. Ukuran lubang Bibit asal stump = 30 x 30 x 40 cm Bekong = 20 x 20 x 40 cm Sulaman = 35 x 35 x 40 cm
  • 15. 15 2. Waktu pembuatan Setelah hujan pertama dibiarkan agar terkena sinar matahari. d) Pupuk Dasar Urea;TSP;KCL;MOPA = 12,5 + 5 + 5 + G/Lubang (Untuk tanah ber Ph > 6 ditambah belerang lumpur 50 g atau belerang murni (cirrus) = 10 – 15 g e) Cara Tanam 1) Bibit dengan kantong plastic : Penyobekan plastic harus sempurna dari ujung kantong plastic sampai pangkal kantong plastic. Jika saat membuka kantong plastic sebaiknya dilakukan pelan, agar tanah dan akar tetap utuh. 2) Bibit asal stump Penyobekannya hendaknya menggunakan dengan caplak (sebuah alat penyobek yang terbuat dari bambu). 3. Pemeliharaan Tanaman Muda (Tanaman Belum Menghasilkan) A. Penyulaman Penyulaman dilakukan secepat mungkin dn dilakukan secara berkala sampai berumur 2 tahun. B. Penyiangan Penyiangan dilakukan 8-10 kali dalam 1 tahun Penyiangan dapat dilakukan secara manual = koret, cangkir, sabit, dan gacok. C. Pemupukan Pemupukan dilakukan 4-6 kali dalam setahun (dosis pupuk disesuaikan dengan jenis tanah & umur tanaman)
  • 16. 16 D. Hama dan Penyakit a. Pemeliharaan Pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara pengawasan secara intensif. b. Hama Intensif Helopeltis, ulat penggulung pucuk / daun, ulat jengkol dan tungau/mite. c. Penyakit Utama Cacar daun (Blister Blight) dan cendawan akar. E. Pembentukan Bidang Petik Pemangkasan dan centring, bending dan kombinasi antara keduanya. 4. Pemeliharaan Tanaman menghasilkan A. Penyiangan Penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mekanis dan kimiawi. B. Pemangkasan 1. Tipe pangkasan produksi a) Pangkasan Kepris Ukuran tinggi pangkas 60-70 cm (dapat dilaksanakan pada kondisi tanaman yang kurang baik) b) Pangkasan bersih Ukuran tinggi pangkas 45-60 cm (dapat dilakukan menjelang kemarau ditambah ajir dan dibuang menjelang dijendang) c) Pangkasan Setengah Bersih Ukuran tinggi pangkas 45-65 cm (ranting-ranting yang dipangkas < 0,5 cm pada bagian tengah dibuang.
  • 17. 17 2. Prinsip Pemangkasan Mengikuti (sejajar) pada permukaan tanah 3. Waktu Pemangkasan Hindarkan pemangkasan pada musim kemarau C. Pemetikan Hasil tanaman teh adalah pucuk/daun muda yang pemungutannya dengan cara dipetik. a) Macam petikan P.halus = p + 1; p + 2 m; b + 1 m P.medium = p + 2; p + 3 m; b + 1; b + 2 m P.kasar = p + 3; b+2 P.sangat kasar = p + 4; b + 3 P.keras = hanya menigngalkan kepel. b) Daun pemeliharaan Pengertian : kumpulan daun dibawah bidang petik yang mampu berfotosintesa untuk pertumbuhan tanaman (aktifitas pertumbuhan dan respirasi). c) Istilah-istilah pucuk a. Peko b. Burung c. Kepel d. Peko nagog e. Pucuk tanggung f. Ceker ayam g. Gabar h. Kaboler
  • 18. 18 d) Daur Petik Pengertian : selang waktu antara dua saat pemetikan (ditentukan bun oleh kecepatan tumbuh tanaman). D. Hanca petikan dan Cara Menghitung kebutuhan Pemetik Hanca Petikan Pengertian : luas areal petikan yang harus dipetik untuk satu hari Agar daur petik sesuai dengan ketentuan, maka harus dihitung luas kebun yang harus dipetik setiap harinya.
  • 19. 19 BAB IV PROSES PENGOLAHAN THE HITAM (ORTHODOX) Proses Pengolahan Teh Hitam Metode Orthodox A. Penyediaan Pucuk Daun Segar Mutu teh hitam hasil pengolahan terutama ditentukan oleh bahan bakunya yaitu daun segar hasil petikan. Secara fisik, pucuk yang bermutu adalah daun muda yang utuh, segar dan bewarna kehijauan. Menurut beberapa ahli pengolahan, 75% mutu teh ditentukan dikebun (ketinggian tempat, jenis petikan dan penangan hasil petikan) sisanya yang 25% ditentukan oleh proses pengolahan. Untuk mencapai tujuan, sebelum masuk proses pengolahan di pabrik, daun hasil petikan harus (Setyaamidjaja, 2000):  Masih dalam keadaan segar, tidak rusak seperti patah-patah atau putus-putus, sobek dan terperam  Tidak terlalu lama tertahan di kebun dan tidak terkena sinar matahari secara langsung  Ditampung dalam wadah pengumpul daun dengan tidak melebihi kapasitas optimum,  Diangkut dari kebun dengan hati-hati dan  Dipisah-pisahkan antara daun yang baik dengan daun yang rusak. B. Pelayuan (Withering) Pada pelayuan dalam proses pengolahan teh hitam orthodox, digunakan palung pelayuan (withering trough). Kegiatan pelayuan terdiri atas beberapa langkah berikut (Setyaamidjaja, 2000):  Pembeberan pucuk  Pengaturan udara  Kapasitas palung pelayuan  Tingkat layu pucuk  Lama pelayuan
  • 20. 20 C. Penggulungan dan Penggilingan Penggulungan (rolling) akan membuat saun memar dan dinding sel rusak, sehingga cairan sel keluar di permukaan dengan merata, dan pada saat itu sudah mulai terjadi oksidasi enzimatis (fermentasi). Dengan adanya penggulungan, secara fisik daun yang sudah digulung akan memudahkan tergiling dalam proses penggilingan. Dengan dilaksanakannya penggilingan, maka gulungan akan tergiling menjadi partikel yng lebih kecil sesuai dengan yang dikehendaki konsumen, gulungan akan berukuran lebih pendek, cairan sel keluar semaksimal mungkin, dan dihasilkan bubuk basah sebanyak-banyaknya. Hasil penggilingan adalah bubuk basah yang kemudian dipisah-pisahkan menjadi beberapa jenis bubuk pada sortasi bubuk basah. D. Sortasi Bubuk Basah Bertujuan untuk memperoleh bubuk yang seragam, dan memudahkandortasi kering, serta memudahkan dalam proses pengeringan. Mesin yang biasa dipakai adalah Rotary Ball Breaker. Mesin ini memasang ayakan dengan mesh (jumlah lubang per inci persegi pada ayakan) yang berbeda sesuai dengan grade (jenis bubuk) yang diinginkan. E. Fermentasi Fermentasi atau oksidase enzimatis merupakan proses oksidasi senyawa polifenol dengan bantuan enzim polifenol oxidase. Fermentasi ini dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu kadar air dalam bahan (hasil sortasi basah), suhu dan kelembapan relative, kadar enzim, jenis bahan, serta tersedianya oksigen. F. Pengeringan Tujuan utama pengeringan adalah menghentikan proses fermentasi senyawa polifenol dalam bubuk teh pada saat komposisi zat-zat pendukung kualitas mencapai keadaan optimal. Dengan adanya pengeringan, kadar air dalam teh bubuk akan berkurang, sehingga teh akan tahan lama dalam penyimpanan. Teh produk yang dihasilkan bewarna hitam, sehingga di
  • 21. 21 pasaran produk ini disebut teh hitam orthodox untuk membedakannya dari teh hitam CTC (Setyaamidjaja, 2000). G. Sortasi Kering Yang dimaksud sortasi kering adalah kegiatan memisah-misahkan teh bubuk kering (teh hitam) menjadi jenis tertentu yang sesuai dengan yang dikehendakidalam perdagangan. Tujuan sortasi kering adalah mendapatkan ukuran dan warna partikel teh kering yang seragam sesuai dengan standart yang diinginkan oleh konsumen. Sortasi kering meliputi :  Memisah-misahkan teh kering menjadi beberapa jenis (grade) yang sesuai dengan standart perdagangan the  Menyeragamkan bentuk, ukuran dan warna masing-masing grade dan  Membersihkan teh dari serat, tangkai dan bahan-bahan lain seperti debu dan sebagainya. H. Pengemasan Pengemasan atau pengepakan adalah upaya memberikan wadah bagi produk teh hitam agar memudahkan pengiriman produk teh tersebut kepada konsumen atau pasar dan pengiriman ke luar negeri sebagai komoditi ekspor. Tujuan pengemasan adalah :  Untuk melindungi produk (teh hitam) dari kerusakan,  Memudahkan transportasi atau pengangkutan dari lokasi produsen ke konsumen (pasar dalam dan luar negeri),  Efisiensi dalam penyimpanannya di gudang dan  Dapat menjadi alat promosi
  • 22. 22 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa : 1) Tanaman teh dapat hidup pada kelembaban udara 80-90% dengan suhu udara 18-25o c 2) Teh dapat diperbanyak dengan cara di stek 3) Tempat penanaman teh pada dataran tinggi 4) Pemeliharaan tanaman teh dilakukan dengan cara penyiangan, pemangkasan, pemupukan, dan pengendalian gulma, dan pengendalian hama penyakit dengan bahan kimia. 5) Pada tanaman teh juga diperhatika kesuburan tanahnya 6) Proses pengolahan di lapangan seperti panen dapat dilakukan dengan cara petik mesin dan petik gunting. 7) Proses pengolahan di pabrik yaitu daun basah, pelayuan, turun daun, penggulungan, fermentasi, pengeringan, sortasi, dan pengepakan. B. Saran Untuk tanaman bibit teh sebaiknya ditempatkan di tempat yang teduh atau tidak terkena cahaya matahari langsung. Tapi lebih baik lagi jika diletakkan didalam sungkup atau naungan. Pada penanaman teh di lapangan sebaiknya menggunakan pisau atau karter untuk menyobek polybag dan diusahakan tanah yang ada didalam polybag tidak hancur. Jika tanah didalam polybag sempat hancur, maka akan mengganggu pertumbuhan bibit the yang akan ditanam. Kemudian saat melakukan penimbunan saat menanam bibit teh sebaiknya tanahnya sedikit diinjak supaya tanaman teh dapat berdiri tegak dan tanahnya padat.
  • 23. 23 DAFTAR PUSTAKA TP.1985.Pedoman Pelaksanaan Pembibitan Stek Teh. Balai Penelitian : Bandung TP.2013.Selayang Pandang www.mail. Archive Pembibitan The. (Selasa, 20 Agustus 2013) www.mail. Industrial Valvesand Power. (Rabu, 21 Agustus 2013)