SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
Memahami Proses Pembuatan Aplikasi Web PHP

                             dengan Konsep Modular Hierarchically



Selintas PHP

       PHP merupakan bahasa pemrograman sisi server yang bertugas mengolah apa saja di sisi server

untuk kemudian ditampilkan pada mode HTML di sisi client. PHP sebenarnya adalah program aplikasi

sendiri yang bisa dieksekusi secara mandiri, untuk mengerjakan script berekstensi php. Contoh dengan

perintah :



php /var/www/index.php




       Hasil keluarannya hanya dapat dibaca pada command prompt. PHP pun dapat dimanfaatkan

oleh program lain seperti Apache WebServer ataupun Microsoft IIS, agar keluarannya dapat

ditampilkan pada sisi web dalam mode HTML. Tentu PHP membutuhkan library yang dapat

menghubungkan antara PHP dengan Webserver tersebut. Jika anda menggunakan xampp, wamp pada

windows, sudah barang tentu kedua hal tersebut berhubungan. Biasanya Linux pun demikian, hanya

dengan mengaktifkan librarynya, PHP dan apache berhubungan.



Beberapa Coding Style

       Ada beberapa coding style yang sering digunakan dalam pemrograman PHP. Antara lain :

- Pemrograman berbasis framework

- Pemrograman Scratch

       – Single Feature Single Script

       – Satu Index, Hierarchical Modules
Untuk jenis satu fitur satu script, biasanya tiap fitur akan dibuat script satu persatu. Misalnya :

        /

        /index.php

        /berita.php

        /gallery.php

        /artikel.php

        /images/

Model seperti demikian biasanya pada satu script akan melakukan include koneksi database, dan

memanggil fungsi-fungsi statis yang ada. Misalnya:

<?php

//ini berita.php

include “koneksi.php”;

include “function.php”;

header();

sidebar();

echo “<div id='isi'>”;

isiberita();

echo “</div>”;

footer();

?>



Semua akan berisi urutan seperti berikut diatas. Baik index, gallery, dan seluruh fitur. Sehingga mode

pemanggilan di sisi browser akan seperti berikut:

http://namasitus/index.php

http://namasitus/berita.php

http://namasitus/gallery.php
Sedangkan jika menggunakan hierarchical dengan satu index, maka pada dasarnya pada index.php akan

berlaku urutan sedemikian :

<?php

include “config.php”;

if(!isset($_GET['module'])){

     $module = “home”;

}else{

     module = $_GET['module'];

}

?>

<html>

<div id=”header”>

</div>

<div id=”sidebar”>

</div>

<div id=”content”>



<?php

switch( $module ){

     case “home” : echo “isi home”; break;

     case “artikel” : echo “isi artikel”; break;

     //dst

}

?>



</div>

<div id=”footer”>

</div>

</html>
Artinya bahwa seluruh proses dalam web tersebut akan melewati halaman index terlebih

dahulu, setelah jelas apa module yang akan diload, barulah dipetakan prosesnya pada switch case.

Secara pemanggilan url akan menjadi seperti demikian :

http://namasitus/index.php?module=home

http://namasitus/index.php?module=gallery

dst

       Namun memang pengembangan tidak hanya sampai disitu. Pengembangannya konsep modular

ini akan mengarah pada kemudahan tracing dan pemanggilan fitur beserta aksinya. Misal seperti

berikut:



http://namasitus/index.php?module=berita&aksi=baca&no_berita=30



Perkiraan hierarchi nya akan menjadi seperti demikian

/index.php

/modules/

       home/

               index.php

               baca.php

               daftar.php

       berita/

               index.php

               daftar_berita.php

               baca.php

               arsip.php

       gallery/

               index.php

               daftar_gambar.php
baca.php

               arsip.php




Sedangkan halaman adminnya

/index.php

/modules/

        berita/

               index.php

               daftar_berita.php

               baca.php

               tambah.php

               edit.php

               hapus.php

        gallery/

               index.php

               daftar_gambar.php

               baca.php

               arsip.php

               tambah.php

               edit.php

               hapus.php

dan seterusnya.

        Perhatikan bahwa secara hirarki, segala fitur dan aksi telah terpetakan satu-persatu, sehingga

bagi programmer akan lebih mudah melakukan pengelolaan script. Kemudian secara coding akan

seperti berikut:


<?php

include “config.php”;

if(!isset($_GET['module'])){
$module = “home”;

}else{

     module = $_GET['module'];

}

?>

<html>

<div id=”header”>

</div>

<div id=”sidebar”>

</div>

<div id=”content”>



<?php

$mod_inc = “modules/” . $module . “/index.php”;

if( file_exists( $mod_inc ) ){

     include $mod_inc;

}else{

     echo “maaf fitur belum tersedia”;

}

?>



</div>

<div id=”footer”>

</div>

</html>



Perhatikan pada :


$mod_inc = “modules/” . $module . “/index.php”;

if( file_exists( $mod_inc ) ){
include $mod_inc;

}else{

     echo “maaf fitur belum tersedia”;

}




        Artinya bahwa pada bagian itu index.php akan melihat nama module, dan jika ada, akan

dicarikan ke dalam direktori module, dan subdirektori nama module yang dimaksud. Jika ada, akan

diload, jika tidak akan dikirimkan konfirmasi bahwa fitur belum tersedia.

        Kemudian biasanya pada index.php pada fitur yang dimaksud, akan berisi seperti demikian:

<?php

if( isset( $_GET['act'] ) ){

     $act = “default”;

}else{

     $act = $_GET['act'];

}



$act_inc = “module/” . $module . “/” . $act . “.php”;

if( file_exists( $act_inc ) ){

     include $act_inc;

}else{

     echo “aksi gagal”:

}



?>




Sedangkan pada tiap-tiap file di dalam module yang aktif, akan berisi aksi yang akan dikenakan pada

fitur tersebut. Misal edit berita, maka akan melibatkan file
index.php

         /module/

                /berita/

                       index.php //meload edit.php

                       edit.php //aktif



         Apa kelebihan sistem modular hierarchical ini? Kelebihannya adalah seluruh konfigurasi akan

diload dalam index pertama. Sehingga jika diperlukan adanya debug error, perubahan konfigurasi PHP,

penambahan file terinclude, dapat dilakukan dari halaman paling depan, tanpa mengubah file lainnya.

Disamping itu seluruh proses akan terkendali oleh index pertama. Sehingga jika terjadi site

undermaintenance juga dapat langsung di-deaktifasi dari index.php.

         Sekian tulisan singkat ini, semoga dapat berguna. Script ini hanya berupa garis besar untuk

mempermudah pemahaman, sehingga belum mencakup filter string, query dan lain sebagainya, yang

tentu akan saya tuliskan dalam tulisan yang lain.




Sekian




Wahyu Bimo Sukarno

http://bimosaurus.com

bimosaurus@gmail.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Script login form php
Script login form phpScript login form php
Script login form phpHanief Rpl
 
Controller dalam Laravel (Pemrograman Web II)
Controller dalam Laravel (Pemrograman Web II)Controller dalam Laravel (Pemrograman Web II)
Controller dalam Laravel (Pemrograman Web II)I Gede Iwan Sudipa
 
Wawan tutorial-zend-bagian-1-3
Wawan tutorial-zend-bagian-1-3Wawan tutorial-zend-bagian-1-3
Wawan tutorial-zend-bagian-1-3Haswi Haswi
 
Tugas session (hanni si6 b-40)
Tugas session (hanni si6 b-40)Tugas session (hanni si6 b-40)
Tugas session (hanni si6 b-40)hendrawansyah
 
test saja kok
test saja koktest saja kok
test saja koknehakhus
 
Cara instalasi moodle 2
Cara instalasi moodle 2Cara instalasi moodle 2
Cara instalasi moodle 24l1eya
 
Tutorial Instalasi, Upgrade, dan Backup Senayan
Tutorial Instalasi, Upgrade, dan Backup SenayanTutorial Instalasi, Upgrade, dan Backup Senayan
Tutorial Instalasi, Upgrade, dan Backup SenayanRido Ridho
 
Membuat Kalkulator Dengan JSP
Membuat Kalkulator Dengan JSPMembuat Kalkulator Dengan JSP
Membuat Kalkulator Dengan JSPIbrahim Naki
 
Laravel 5 Tutorial : Membuat Blog Sederhana dengan Laravel 5.3
Laravel 5 Tutorial : Membuat Blog Sederhana dengan Laravel 5.3Laravel 5 Tutorial : Membuat Blog Sederhana dengan Laravel 5.3
Laravel 5 Tutorial : Membuat Blog Sederhana dengan Laravel 5.3harisonmtd
 
Tutorial Penggunaan Laravel
Tutorial Penggunaan LaravelTutorial Penggunaan Laravel
Tutorial Penggunaan LaravelEka Rahmawati
 
Web mvc dengan java jsp seri 1
Web mvc dengan java   jsp seri 1Web mvc dengan java   jsp seri 1
Web mvc dengan java jsp seri 1Zaenal Arifin
 
Entri, Edit, Delete, Tampil (CRUD) dengan PHP dan Ajax JQuery
Entri, Edit, Delete, Tampil (CRUD) dengan PHP dan Ajax JQueryEntri, Edit, Delete, Tampil (CRUD) dengan PHP dan Ajax JQuery
Entri, Edit, Delete, Tampil (CRUD) dengan PHP dan Ajax JQueryAchmad Solichin
 
Membuat mvc framework sederhana dengan php
Membuat mvc framework sederhana dengan phpMembuat mvc framework sederhana dengan php
Membuat mvc framework sederhana dengan phpCahya Dwiana SN
 
Membuat+url+seo+friendly+menggunakan
Membuat+url+seo+friendly+menggunakanMembuat+url+seo+friendly+menggunakan
Membuat+url+seo+friendly+menggunakanJoe Listiani
 
Membangun Aplikasi Bisnis dengan Openbiz Framework dan Cubi Platform
Membangun Aplikasi Bisnis dengan Openbiz Framework dan Cubi PlatformMembangun Aplikasi Bisnis dengan Openbiz Framework dan Cubi Platform
Membangun Aplikasi Bisnis dengan Openbiz Framework dan Cubi PlatformAgus Suhartono
 
Belajar pemrograman berbasis web php dhtmlx part 10 simple crud dhtmlx dan co...
Belajar pemrograman berbasis web php dhtmlx part 10 simple crud dhtmlx dan co...Belajar pemrograman berbasis web php dhtmlx part 10 simple crud dhtmlx dan co...
Belajar pemrograman berbasis web php dhtmlx part 10 simple crud dhtmlx dan co...Tobing Manuppak
 

Mais procurados (18)

Script login form php
Script login form phpScript login form php
Script login form php
 
Laravel mix
Laravel mixLaravel mix
Laravel mix
 
Controller dalam Laravel (Pemrograman Web II)
Controller dalam Laravel (Pemrograman Web II)Controller dalam Laravel (Pemrograman Web II)
Controller dalam Laravel (Pemrograman Web II)
 
Wawan tutorial-zend-bagian-1-3
Wawan tutorial-zend-bagian-1-3Wawan tutorial-zend-bagian-1-3
Wawan tutorial-zend-bagian-1-3
 
Tugas session (hanni si6 b-40)
Tugas session (hanni si6 b-40)Tugas session (hanni si6 b-40)
Tugas session (hanni si6 b-40)
 
Wp2 keranjang belanja
Wp2   keranjang belanjaWp2   keranjang belanja
Wp2 keranjang belanja
 
test saja kok
test saja koktest saja kok
test saja kok
 
Cara instalasi moodle 2
Cara instalasi moodle 2Cara instalasi moodle 2
Cara instalasi moodle 2
 
Tutorial Instalasi, Upgrade, dan Backup Senayan
Tutorial Instalasi, Upgrade, dan Backup SenayanTutorial Instalasi, Upgrade, dan Backup Senayan
Tutorial Instalasi, Upgrade, dan Backup Senayan
 
Membuat Kalkulator Dengan JSP
Membuat Kalkulator Dengan JSPMembuat Kalkulator Dengan JSP
Membuat Kalkulator Dengan JSP
 
Laravel 5 Tutorial : Membuat Blog Sederhana dengan Laravel 5.3
Laravel 5 Tutorial : Membuat Blog Sederhana dengan Laravel 5.3Laravel 5 Tutorial : Membuat Blog Sederhana dengan Laravel 5.3
Laravel 5 Tutorial : Membuat Blog Sederhana dengan Laravel 5.3
 
Tutorial Penggunaan Laravel
Tutorial Penggunaan LaravelTutorial Penggunaan Laravel
Tutorial Penggunaan Laravel
 
Web mvc dengan java jsp seri 1
Web mvc dengan java   jsp seri 1Web mvc dengan java   jsp seri 1
Web mvc dengan java jsp seri 1
 
Entri, Edit, Delete, Tampil (CRUD) dengan PHP dan Ajax JQuery
Entri, Edit, Delete, Tampil (CRUD) dengan PHP dan Ajax JQueryEntri, Edit, Delete, Tampil (CRUD) dengan PHP dan Ajax JQuery
Entri, Edit, Delete, Tampil (CRUD) dengan PHP dan Ajax JQuery
 
Membuat mvc framework sederhana dengan php
Membuat mvc framework sederhana dengan phpMembuat mvc framework sederhana dengan php
Membuat mvc framework sederhana dengan php
 
Membuat+url+seo+friendly+menggunakan
Membuat+url+seo+friendly+menggunakanMembuat+url+seo+friendly+menggunakan
Membuat+url+seo+friendly+menggunakan
 
Membangun Aplikasi Bisnis dengan Openbiz Framework dan Cubi Platform
Membangun Aplikasi Bisnis dengan Openbiz Framework dan Cubi PlatformMembangun Aplikasi Bisnis dengan Openbiz Framework dan Cubi Platform
Membangun Aplikasi Bisnis dengan Openbiz Framework dan Cubi Platform
 
Belajar pemrograman berbasis web php dhtmlx part 10 simple crud dhtmlx dan co...
Belajar pemrograman berbasis web php dhtmlx part 10 simple crud dhtmlx dan co...Belajar pemrograman berbasis web php dhtmlx part 10 simple crud dhtmlx dan co...
Belajar pemrograman berbasis web php dhtmlx part 10 simple crud dhtmlx dan co...
 

Semelhante a Php module hierarchical

Tutorial ci
Tutorial ciTutorial ci
Tutorial ciWira Hul
 
Belajar pemrograman web menggunakan dhtmlx dan php part 4 galeri gambar & upl...
Belajar pemrograman web menggunakan dhtmlx dan php part 4 galeri gambar & upl...Belajar pemrograman web menggunakan dhtmlx dan php part 4 galeri gambar & upl...
Belajar pemrograman web menggunakan dhtmlx dan php part 4 galeri gambar & upl...Tobing Manuppak
 
Slide struktur codeigneter
Slide struktur codeigneterSlide struktur codeigneter
Slide struktur codeigneterCecilia Cintahta
 
Belajar php-dengan-framework-code-igniter1
Belajar php-dengan-framework-code-igniter1Belajar php-dengan-framework-code-igniter1
Belajar php-dengan-framework-code-igniter1Al-dhimas Purnama
 
pemrograman internet
pemrograman internetpemrograman internet
pemrograman internetmafailmi
 
Modul praktikum algoritma
Modul praktikum algoritmaModul praktikum algoritma
Modul praktikum algoritmaRony BolaNk
 
Seminggu Belajar Laravel Sample
Seminggu Belajar Laravel SampleSeminggu Belajar Laravel Sample
Seminggu Belajar Laravel Sampleadnanpurnaya
 
7 langkah-membuat-modul-cms-lokomedia
7 langkah-membuat-modul-cms-lokomedia7 langkah-membuat-modul-cms-lokomedia
7 langkah-membuat-modul-cms-lokomediadhedhedea
 
Belajar Framework CodeIgnitier Lengkap (bahasa Indonesia)
Belajar Framework CodeIgnitier Lengkap (bahasa Indonesia)Belajar Framework CodeIgnitier Lengkap (bahasa Indonesia)
Belajar Framework CodeIgnitier Lengkap (bahasa Indonesia)riarel
 
Laravel View dan Blade.pdf
Laravel View dan Blade.pdfLaravel View dan Blade.pdf
Laravel View dan Blade.pdfssuser42779e
 
Memahami Wordpress Theme : Header.Php, Sidebar.Php Dan Footer.Php
Memahami Wordpress Theme :  Header.Php, Sidebar.Php Dan Footer.PhpMemahami Wordpress Theme :  Header.Php, Sidebar.Php Dan Footer.Php
Memahami Wordpress Theme : Header.Php, Sidebar.Php Dan Footer.PhpFikri Rasyid
 
Belajar php-dengan-framework-code-igniter
Belajar php-dengan-framework-code-igniterBelajar php-dengan-framework-code-igniter
Belajar php-dengan-framework-code-igniterGeorge Kartutu
 
Belajar php-dengan-framework-code-igniter
Belajar php-dengan-framework-code-igniterBelajar php-dengan-framework-code-igniter
Belajar php-dengan-framework-code-igniterMuhammad Rais
 
Php dgn framework code ignitier
Php dgn framework code ignitierPhp dgn framework code ignitier
Php dgn framework code ignitierAlbertz Ace-Red
 
Php dgn frame work code ignitier
Php dgn frame work code ignitierPhp dgn frame work code ignitier
Php dgn frame work code ignitierHaswi Haswi
 

Semelhante a Php module hierarchical (20)

Php tutorial-17
Php tutorial-17Php tutorial-17
Php tutorial-17
 
Php CMS tutorial
Php CMS tutorialPhp CMS tutorial
Php CMS tutorial
 
Tutorial ci
Tutorial ciTutorial ci
Tutorial ci
 
Belajar pemrograman web menggunakan dhtmlx dan php part 4 galeri gambar & upl...
Belajar pemrograman web menggunakan dhtmlx dan php part 4 galeri gambar & upl...Belajar pemrograman web menggunakan dhtmlx dan php part 4 galeri gambar & upl...
Belajar pemrograman web menggunakan dhtmlx dan php part 4 galeri gambar & upl...
 
Slide struktur codeigneter
Slide struktur codeigneterSlide struktur codeigneter
Slide struktur codeigneter
 
Belajar php-dengan-framework-code-igniter1
Belajar php-dengan-framework-code-igniter1Belajar php-dengan-framework-code-igniter1
Belajar php-dengan-framework-code-igniter1
 
pemrograman internet
pemrograman internetpemrograman internet
pemrograman internet
 
Tutorial ci
Tutorial ciTutorial ci
Tutorial ci
 
Modul praktikum algoritma
Modul praktikum algoritmaModul praktikum algoritma
Modul praktikum algoritma
 
Seminggu Belajar Laravel Sample
Seminggu Belajar Laravel SampleSeminggu Belajar Laravel Sample
Seminggu Belajar Laravel Sample
 
7 langkah-membuat-modul-cms-lokomedia
7 langkah-membuat-modul-cms-lokomedia7 langkah-membuat-modul-cms-lokomedia
7 langkah-membuat-modul-cms-lokomedia
 
Belajar Framework CodeIgnitier Lengkap (bahasa Indonesia)
Belajar Framework CodeIgnitier Lengkap (bahasa Indonesia)Belajar Framework CodeIgnitier Lengkap (bahasa Indonesia)
Belajar Framework CodeIgnitier Lengkap (bahasa Indonesia)
 
Laravel View dan Blade.pdf
Laravel View dan Blade.pdfLaravel View dan Blade.pdf
Laravel View dan Blade.pdf
 
Php coder
Php coderPhp coder
Php coder
 
Pertemuan11
Pertemuan11Pertemuan11
Pertemuan11
 
Memahami Wordpress Theme : Header.Php, Sidebar.Php Dan Footer.Php
Memahami Wordpress Theme :  Header.Php, Sidebar.Php Dan Footer.PhpMemahami Wordpress Theme :  Header.Php, Sidebar.Php Dan Footer.Php
Memahami Wordpress Theme : Header.Php, Sidebar.Php Dan Footer.Php
 
Belajar php-dengan-framework-code-igniter
Belajar php-dengan-framework-code-igniterBelajar php-dengan-framework-code-igniter
Belajar php-dengan-framework-code-igniter
 
Belajar php-dengan-framework-code-igniter
Belajar php-dengan-framework-code-igniterBelajar php-dengan-framework-code-igniter
Belajar php-dengan-framework-code-igniter
 
Php dgn framework code ignitier
Php dgn framework code ignitierPhp dgn framework code ignitier
Php dgn framework code ignitier
 
Php dgn frame work code ignitier
Php dgn frame work code ignitierPhp dgn frame work code ignitier
Php dgn frame work code ignitier
 

Php module hierarchical

  • 1. Memahami Proses Pembuatan Aplikasi Web PHP dengan Konsep Modular Hierarchically Selintas PHP PHP merupakan bahasa pemrograman sisi server yang bertugas mengolah apa saja di sisi server untuk kemudian ditampilkan pada mode HTML di sisi client. PHP sebenarnya adalah program aplikasi sendiri yang bisa dieksekusi secara mandiri, untuk mengerjakan script berekstensi php. Contoh dengan perintah : php /var/www/index.php Hasil keluarannya hanya dapat dibaca pada command prompt. PHP pun dapat dimanfaatkan oleh program lain seperti Apache WebServer ataupun Microsoft IIS, agar keluarannya dapat ditampilkan pada sisi web dalam mode HTML. Tentu PHP membutuhkan library yang dapat menghubungkan antara PHP dengan Webserver tersebut. Jika anda menggunakan xampp, wamp pada windows, sudah barang tentu kedua hal tersebut berhubungan. Biasanya Linux pun demikian, hanya dengan mengaktifkan librarynya, PHP dan apache berhubungan. Beberapa Coding Style Ada beberapa coding style yang sering digunakan dalam pemrograman PHP. Antara lain : - Pemrograman berbasis framework - Pemrograman Scratch – Single Feature Single Script – Satu Index, Hierarchical Modules
  • 2. Untuk jenis satu fitur satu script, biasanya tiap fitur akan dibuat script satu persatu. Misalnya : / /index.php /berita.php /gallery.php /artikel.php /images/ Model seperti demikian biasanya pada satu script akan melakukan include koneksi database, dan memanggil fungsi-fungsi statis yang ada. Misalnya: <?php //ini berita.php include “koneksi.php”; include “function.php”; header(); sidebar(); echo “<div id='isi'>”; isiberita(); echo “</div>”; footer(); ?> Semua akan berisi urutan seperti berikut diatas. Baik index, gallery, dan seluruh fitur. Sehingga mode pemanggilan di sisi browser akan seperti berikut: http://namasitus/index.php http://namasitus/berita.php http://namasitus/gallery.php
  • 3. Sedangkan jika menggunakan hierarchical dengan satu index, maka pada dasarnya pada index.php akan berlaku urutan sedemikian : <?php include “config.php”; if(!isset($_GET['module'])){ $module = “home”; }else{ module = $_GET['module']; } ?> <html> <div id=”header”> </div> <div id=”sidebar”> </div> <div id=”content”> <?php switch( $module ){ case “home” : echo “isi home”; break; case “artikel” : echo “isi artikel”; break; //dst } ?> </div> <div id=”footer”> </div> </html>
  • 4. Artinya bahwa seluruh proses dalam web tersebut akan melewati halaman index terlebih dahulu, setelah jelas apa module yang akan diload, barulah dipetakan prosesnya pada switch case. Secara pemanggilan url akan menjadi seperti demikian : http://namasitus/index.php?module=home http://namasitus/index.php?module=gallery dst Namun memang pengembangan tidak hanya sampai disitu. Pengembangannya konsep modular ini akan mengarah pada kemudahan tracing dan pemanggilan fitur beserta aksinya. Misal seperti berikut: http://namasitus/index.php?module=berita&aksi=baca&no_berita=30 Perkiraan hierarchi nya akan menjadi seperti demikian /index.php /modules/ home/ index.php baca.php daftar.php berita/ index.php daftar_berita.php baca.php arsip.php gallery/ index.php daftar_gambar.php
  • 5. baca.php arsip.php Sedangkan halaman adminnya /index.php /modules/ berita/ index.php daftar_berita.php baca.php tambah.php edit.php hapus.php gallery/ index.php daftar_gambar.php baca.php arsip.php tambah.php edit.php hapus.php dan seterusnya. Perhatikan bahwa secara hirarki, segala fitur dan aksi telah terpetakan satu-persatu, sehingga bagi programmer akan lebih mudah melakukan pengelolaan script. Kemudian secara coding akan seperti berikut: <?php include “config.php”; if(!isset($_GET['module'])){
  • 6. $module = “home”; }else{ module = $_GET['module']; } ?> <html> <div id=”header”> </div> <div id=”sidebar”> </div> <div id=”content”> <?php $mod_inc = “modules/” . $module . “/index.php”; if( file_exists( $mod_inc ) ){ include $mod_inc; }else{ echo “maaf fitur belum tersedia”; } ?> </div> <div id=”footer”> </div> </html> Perhatikan pada : $mod_inc = “modules/” . $module . “/index.php”; if( file_exists( $mod_inc ) ){
  • 7. include $mod_inc; }else{ echo “maaf fitur belum tersedia”; } Artinya bahwa pada bagian itu index.php akan melihat nama module, dan jika ada, akan dicarikan ke dalam direktori module, dan subdirektori nama module yang dimaksud. Jika ada, akan diload, jika tidak akan dikirimkan konfirmasi bahwa fitur belum tersedia. Kemudian biasanya pada index.php pada fitur yang dimaksud, akan berisi seperti demikian: <?php if( isset( $_GET['act'] ) ){ $act = “default”; }else{ $act = $_GET['act']; } $act_inc = “module/” . $module . “/” . $act . “.php”; if( file_exists( $act_inc ) ){ include $act_inc; }else{ echo “aksi gagal”: } ?> Sedangkan pada tiap-tiap file di dalam module yang aktif, akan berisi aksi yang akan dikenakan pada fitur tersebut. Misal edit berita, maka akan melibatkan file
  • 8. index.php /module/ /berita/ index.php //meload edit.php edit.php //aktif Apa kelebihan sistem modular hierarchical ini? Kelebihannya adalah seluruh konfigurasi akan diload dalam index pertama. Sehingga jika diperlukan adanya debug error, perubahan konfigurasi PHP, penambahan file terinclude, dapat dilakukan dari halaman paling depan, tanpa mengubah file lainnya. Disamping itu seluruh proses akan terkendali oleh index pertama. Sehingga jika terjadi site undermaintenance juga dapat langsung di-deaktifasi dari index.php. Sekian tulisan singkat ini, semoga dapat berguna. Script ini hanya berupa garis besar untuk mempermudah pemahaman, sehingga belum mencakup filter string, query dan lain sebagainya, yang tentu akan saya tuliskan dalam tulisan yang lain. Sekian Wahyu Bimo Sukarno http://bimosaurus.com bimosaurus@gmail.com