SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 55
VISI DITJEN BIMAS BUDDHA
2015 - 2019
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BUDDHA INDONESIA YANG
TAAT BERAGAMA, RUKUN, HARMONIS, CERDAS DAN
SEJAHTERA”
• TAAT BERAGAMA berarti masyarakat Buddha mampu menjalankan setap
kegiatan keagamaan sesuai dengan ajaran agama Buddha
• RUKUN berati masyarakat Buddha selalu berusaha mengembangkan
keselarasan dan kerukunan baik intern maupun antar umat beragama,
sehingga tercipta suasana HARMONIS dalam masyarakat Buddha.
• CERDAS berarti masyarakat menguasai ilmu agama, sains dan teknologi
mampu berfikir rasional, inovatif, kreatif, serta mampu mengaplkasikan
nya pada kehidupan sehari-hari.
• SEJAHTERA berarti masyarakat Buddha yang aman, selamat, makmur
sentosa, terlepas dari gangguan (sejahtera lahir dan batin)
MISI
• Meningkatkan kualitas pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai agama dalam membentuk
mental umat Buddha
• Meningkatkan kerukunan intern umat beragama
Buddha dalam memperteguh kebhinekaan,
• Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama
Buddha yang merata dan berkualitas
• Meningkatkan akses dan mutu pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan yang berkarakter
• Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan
yang bersih, akuntabel dan terpercaya
Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama
Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (PASAL 328) terdiri atas:
a) Bagian Tata Usaha;
b) Bidang Pendidikan Madrasah;
c) Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam;
d) Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah;
e) Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah;
f) Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf;
g) Pembimbing Masyarakat Kristen
h) Pembimbing Masyarakat Katolik;
i) Pembimbing Masyarakat Hindu;
j) Pembimbing Masyarakat Buddha; dan
k) Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 356
• Pembimbing Masyarakat Buddha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 328 ayat (1) huruf j
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan
sistem informasi di bidang bimbingan
masyarakat Buddha berdasarka kebijakan
teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama
Dalam memberikan pelayanan, bimbingan dan
pembinaan meliputi 3 fungsi :
• Fungsi agama
• Fungsi pendidikan
• Fungsi pelayanan umum
Untuk melaksanakan 3 fungsi, maka
ditetapkan program kerja dan anggaran setiap
tahun pada tahun sebelumnya
PERKEMBANGAN ANGGARAN
BIMAS BUDDHA
TAHUN ANGGARAN
2014 5,362,191,000
2015 5,037,237,000
2016 6,599,881,000
2017 5,517,190,000
2018
PROGRAM KERJA BIMBINGAN
MASYARAKAT BUDDHA TAHUN 2017
NO. NAMA KEGIATAN VOLUME
HARGA
SATUAN
JUMLAH BIAYA
Pengelolaan dan Pembinaan
Urusan Agama Buddha
1 Tunjangan penyuluh
Non PNS
70 orang 6000.000 492.000.000
2 Orientasi Pandita 1 kegiatan 54.478.000 54.478.000
3 Pembinaan Kerukunan
Umat Buddha
1 kegiatan 55.250.000 55.250.000
4 Pembinaan Pengurus
Majelis Agama Buddha
1 kegiatan 55.250.000 55.250.000
5 Bantuan Majelis /
Lembaga Provinsi
6 Lokasi 50.000.000 300000.000
6 Bantuan majelis /
lembaga Kab/kota
8 lokasi 25.000000 200.000.000
NO. NAMA KEGIATAN VOLUME
HARGA
SATUAN
JUMLAH BIAYA
Pengelolaan dan Pembinaan
Urusan Agama Buddha
7 Yobbana Dhamma
Samaya
1 kegiatan 105.630.000 105.630.000
8 Bantuan Rehab Rumah
Ibadah
3 lokasi 50.000.000 150.000.000
Pengelolaan dan Pembinaan
Pendidikan Agama Buddha
9 Sosialisasi Anti Narkoba 6 kegiatan 299.980.000
10 Tunjangan Profesi Guru
Non PNS
23 orang 798.000.000
11 Orientasi Guru SMB 1 kegiatan 161.170.000 161.170.000
12 Bimbingan Teknis
Kurikulum 2013
2 kegiatan 141.082.000 282.164.000
13 Workshop Penelitian
Tindakan Kelas
2 kegiatan 193.771.000 387.542.000
NO. NAMA KEGIATAN VOLUME
HARGA
SATUAN
JUMLAH BIAYA
Pengelolaan dan Pembinaan
Pendidikan Agama Buddha
14 Workshop Penilaian
Kinerja Guru
1 kegiatan 190.156.000 190.156.000
15 Workshop Penyusunan
Kisi-Kisi dan Soal PAB
1 kegiatan 269.970.000 269.970.000
16 Penyusunan Silabus
dan RPP
1 kegiatan 290.250.000 290.250.000
NO. NAMA KEGIATAN VOLUME
HARGA
SATUAN
JUMLAH
BIAYA
Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan
Agama Buddha
17 Tunjangan Guru Non PNS 35 orang 6.000.000 210.000.000
18 Tunjangan Guru SMB 95 orang 6.000.000 570.000.000
19 Orientasi Manajemen Pengurus
Lembaga Pendidikan Buddhis
1 kegiatan 131.281.000 131.281.000
20 Orientasi Manajemen Pengurus
Yayasan Pendidikan Buddhis
1 kegiatan 130.850.000 130.850.000
21 Pembinaan Manajemen Sekolah
berciri Buddhis
1 kegiatan 131.140.000 131.140.000
22 Bantuan lembaga pendidikan dan
Mahasiswa
6 Lokasi 50.000.000 300.000.000
23 Bantuan SMB 6 lokasi 50.000.000 300.000.000
24 Bantuan Keyboard/organ 10 buah 18.000.000 180.000.000
25 Pengadaan Sound Sistem 5 unit 35.600.000 178.000.000
DASAR PROGRAM BANTUAN
• PMK 168 TAHUN 2015
• PMA 67 TAHUN 2015
• PETUNJUK TEKNIS BANTUAN DARI ESELON 1
(DIRJEN)
• PETUNJUK PELAKSANAAN DARI
KPA(KAKANWIL)
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 67 TAHUN 2015
TENTANG
BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN AGAMA
Ditetapkan
pada tanggal, Desember 2017
MENTERI AGAMA REPUBLIK
INDONESIA,
LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN
Pasal 2
• Bantuan Pemerintah dilaksanakan
berdasarkan asas kepastian bentuk, kepastian
identitas penerima, kejelasan tujuan,
kejelasan penanggung jawab, dan
ketersediaan anggaran.
Pasal 3
(1) Bantuan Pemerintah diberikan dalam bentuk
uang, barang, dan/atau jasa.
(2) Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi bidang sosial
keagamaan, pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan, serta kemanusiaan.
JENIS BANTUAN PEMERINTAH
Jenis Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
PASAL 3 ayat (1) meliputi:
1. pemberian penghargaan;
2. beasiswa;
3. tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya;
4. bantuan operasional;
5. bantuan sarana/prasarana;
6. bantuan rehabilitasi / pembangunan
gedung/bangunan; dan
7. bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan
pemerintah.
PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH
(pasal 5)
• Bantuan Pemerintah berupa pemberian
penghargaan diberikan kepada perseorangan,
kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, dan
lembaga non pemerintah.
• Bantuan Pemerintah berupa beasiswa diberikan
kepada:
– siswa/mahasiswa Warga Negara Indonesia yang
berprestasi yang belajar di dalam/luar negeri yang
belajar pada madrasah/sekolah/Perguruan Tinggi
Keagamaan Negeri; dan
– mahasiswa asing yang belajar pada PerguruanTinggi
Keagamaan Negeri di Indonesia.
• Bantuan Pemerintah berupa tunjangan profesi
guru diberikan kepada:
– guru non PNS yang mengajar pada lembaga
pendidikan agama/keagamaan yang didirikan oleh
masyarakat yang terdaftar pada Kementerian Agama;
dan
– guru agama non PNS yang mengajar pada sekolah
umum.
• Bantuan Pemerintah berupa tunjangan lainnya
diberikan kepada perseorangan (non PNS) yang
bertugas pada lembaga keagamaan non formal.
• Bantuan Pemerintah berupa bantuan operasional
diberikan kepada lembaga pendidikan dan
lembaga keagamaan yang didirikan oleh
masyarakat yang terdaftar pada Kementerian
Agama.
• Bantuan Pemerintah berupa bantuan sarana dan
prasarana diberikan kepada kelompok
masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan,
lembaga keagamaan yang dibentuk oleh
masyarakat, lembaga Pemerintah dan lembaga
Non Pemerintah yang melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Kementerian Agama.
• Bantuan Pemerintah berupa bantuan rehabilitasi
/ pembangunan gedung/bangunan diberikan
kepada lembaga pendidikan agama/keagamaan,
lembaga keagamaan yang dibentuk oleh
masyarakat atau lembaga keagamaan non formal
yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Kementerian Agama.
PROSEDUR PENYALURAN
Pasal 9
(1) Bantuan Pemerintah disalurkan berdasarkan:
– usulan/proposal; atau
– kebijakan Menteri.
(2) Penyaluran Bantuan Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dilaksanakan berdasarkan usulan/proposal
yang diterima pada tahun anggaran
sebelumnya dan tahun anggaran berjalan.
• Perseorangan, kelompok masyarakat atau
lembaga pemerintah/non pemerintah
mengajukan usulan/proposal Bantuan
Pemerintah kepada Pimpinan/Kepala Satker.
• Usulan/proposal Bantuan Pemerintah
dilengkapi dengan persyaratan administratif
dan rencana penggunaan.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan
Administratif ditetapkan dalam petunjuk
teknis.
• Penetapan penerima Bantuan Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (6) antara
lain memuat identitas penerima, alamat,
jumlah/besaran, dan bentuk bantuan pemerintah.
• Dalam hal Bantuan Pemerintah berbentuk uang,
penetapan penerima bantuan pemerintah selain
mencantumkan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1),wajib mencantumkan nomor rekening
penerima bantuan pemerintah pada Bank Persepsi.
• Dalam hal Bantuan Pemerintah berbentuk barang,
penetapan penerima bantuan pemerintah selain
mencantumkan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1),wajib mencantumkan nama barang, jenis
barang, harga barang, dan spesifikasi barang.
Pasal 13
• Penerima Bantuan Pemerintah berupa bantuan
operasional berbentuk uang/barang, bantuan
sarana/prasarana, bantuan rehabilitasi /
pembangunan gedung / bangunan, dan bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik bantuan
pemerintah berbentuk uang yang telah
ditetapkan oleh PPK wajib menandatangani
Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PPK, Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
(SPTJB).
ISI PERJANJIAN KERJASAMA (PKS)
• hak dan kewajiban penerima Bantuan
Pemerintah;
• komitmen/kesanggupan untuk menggunakan
bantuan sesuai rencana penggunaan bantuan
yang tercantum dalam usulan/proposal; dan
• sanksi, apabila penerima Bantuan Pemerintah
tidak menepati PKS.
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 17
• Laporan pertanggungjawaban Bantuan
Pemerintahdalam bentuk bantuan operasional,
bantuan sarana/prasarana,bantuan
rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan,
dan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik
bantuan pemerintahberupa uang sebagaimana
dimaksud pada paling sedikit memuat bukti
penerimaan bantuan disertai dengan berita acara
serah terima uang, rincian penggunaan, dan bukti
pembayaran.
• Laporan pertanggungjawaban Bantuan
Pemerintah berbentuk barang sebagaimana
dimaksud pada paling sedikit memuat tanda
terima barang disertai informasi data barang
yang meliputi nama, spesifikasi, dan jumlah
• Laporan pertanggungjawaban sebagaimana
dimaksud disimpan oleh penerima bantuan
sebagai dokumen untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan
aparat pengawas fungsional (ITJEN, BPK, BPKP,
KPK)
 Dalam hal pertanggungjawaban Bantuan
Pemerintah berbentuk uang kepada
lembaga pemerintah/non pemerintah
terdapat sisa uang, penerima bantuan wajib
mengembalikan ke Kas Negara secepatnya
dengan menggunakan Surat Setoran Bukan
Pajak (SSBP).
 Pejabat Eselon I Pusat selaku penanggung
jawab program menetapkan Petunjuk
teknis pelaksanaan penyaluran setiap jenis
Bantuan Pemerintah
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN
• Sesuai dengan :
Keputusan Dirjen Bimas Buddha
Nomor 29 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Teknis Pemberian Bantuan Operasional
Organisasi Keagamaan Buddha
ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA
YANG BERHAK MENERIMA BANTUAN
• Organisasi Keagamaan Buddha yang secara
benar dan aktif berperan sebagai organisasi
keagamaan Buddha yang bergerak dalam
bidang sosial, keagamaan dan pendidikan
keagamaan Buddha
• Organisasi keagamaan Buddha berbadan
hukum dan tidak berbadan hukum
ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA
YANG BERBADAN HUKUM
• Majelis keagamaan Buddha
• Organisasi wanita
• Organisasi pemuda
• Forum-forum keagamaan
• Yayasan
• Organisasi keagamaan Buddha yang sejenis
ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA
TIDAK BERBADAN HUKUM
• Perkumpulan Keagamaan Buddha
• Pesamuan keagamaan Buddha
• Atau organisasi keagamaan Buddha sejenis
yang tidak berbadan hukum, tetapi terdata
dalam pelayanan dan pembinaan teknis ditjen
Bimas Buddha
SYARAT PENERIMA BANTUAN
OPERASIONAL
• Sebelum menerima bantuan, lembaga WAJIB
mengajukan permohonan bantuan yang
ditujukan kepada Dirjen Bimas Buddha ATAU
Kepala Kanwil kementerian agama Prov DKI
Jakarta c.q Pembimas Buddha ATAU Kepala
kantor Kementerian Agama Kab/kota c.q
Penyelenggara/Kasi Bimas Buddha
SYARAT PENERIMA BANTUAN
OPERASIONAL
• Permohonan tersebut harus dilampiri :
• Proposal bantuan dengan kerangka acuan kerja
(KAK)
• Foto copy tanda daftar organisasi
• Surat keterangan domisili dari pejabat setempat
• Rekomendasi dari pembimas/penyelenggara
• Foto copy rekening atas nama organisasi
• Melampirkan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
• Semua berkas dijilid rapi
TPG
• PMK 164 TAHUN 2010 tentang pembayaran
TPG
• PMA 43 TAHUN 2014 Tentang tatacara
pembayaran TPG
• PMA 42 TAHUN 2015 tentang tatacara
pembayaran TPG
• Keputusan Dirjen Bimas Buddha Nomor 32
tahun 2016 tentang beban kerja guru
PMA 43
PMA 42/2015
Beban kerja guru PAB
berdasarkan SK Dirjen Bimas Buddha No.32
tahun 2016
• Bagi guru PAB yg mendapat tugas tambahan
sebagai mengampu guru BK dg peserta didik
150 siswa atau lebih disetarakan dengan 24
JTM
• Perhitungan beban kerja guru PAB harus
sesuai dengan sertifikat yg dimiliki
JTM mata Pelajaran PAB
• TK, 1 JTM PBM selama 30 menit
• SD, TK, 1 JTM PBM selama 35 menit
• SMP, 1 JTM PBM selama 40 menit
• SMA, 1 JTM PBM selama 45 menit
PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU PAB
• Bimbingan belajar ko-kurikuler berupa baca
sutra, paritta, mantra, dhammapada
• Bimbingan pelatihan meditasi
• Bimbingan ko-kurikuler 1 mata pelajaran 2
jam/minggu, jika lebih dari 1 mapel maka
maksimal diakumulasikan 6 jam/minggu
• Mengajar SMB/dhammasekkha, 1 mapel
maksimal 4 jam/minggu
Lanjutan pemenuhan beban kerja
• Bimbingan pengayaan/remidial dg jadwal
sistematis 2 JTM/minggu untuk 1 mapel
• Pembinaan ekstrakurikuler dlm bentuk
pramuka, PMR, olahraga, olimpiade/lomba
mapel, kesenian, karya ilmiah remaja,keg
kerohanian Buddha, paskibra, pecinta alam,
jurnalis/fotografer, UKS maksimal 2
jam/minggu 1 mapel
Bantuan Tunjangan Guru Agama Buddha Non PNS
1. Surat Permohonan ditujukan ke Pembimas Buddha
2. Surat Keterangan
3. Usulan Penerima Tunjangan Guru Agama dan Keagamaan Buddha Non
PNS
4. Surat Pernyataan Kinerja
5. FC SK Pengangkatan sebagai guru Pendidikan Agama Buddha
6. SK Pembagian Tugas sebagai guru Pendidikan Agama Buddha
7. Asli Surat Keterangan Masih Aktif Mengajar PAB dari sekolah
8. Jadwal Mengajar
9. Jumlah murid Buddha tiap kelas
10. Fotocopy KTP
11. Foto copy Ijazah Terakhir
12. Foto copy rekening BRI (masih aktif)
13. Pas Photo 3 x 4 satu lembar
NO BERKAS
1. Fotocopy KTP
2. Fotocopy NPWP
3. Usulan Calon Penerima Subsidi TFG
4. Daftar Usulan Penerima Subsidi TFG
5. Surat Pernyataan
6.
Fotocopy SK pengangkatan sebagai guru Pendidikan
Agama Buddha (PAB)
7.
SK Pembagian Tugas sebagai guru Pendidikan Agama
Buddha (PAB)
8. Asli Surat Keterangan Aktif Mengajar PAB
9. Jadwal Mengajar
10. Jumlah murid beragama Buddha tiap kelas
11. Foto copy Ijazah terakhir
12. Foto copy buku rekening Bank BRI (aktif)
Bantuan Tunjangan Guru Agama Buddha Non PNS
1. Surat Permohonan ditujukan ke Pembimas Buddha
2. Surat Keterangan
3. Usulan Penerima Tunjangan Guru Agama dan Keagamaan Buddha Non
PNS
4. Surat Pernyataan Kinerja
5. FC SK Pengangkatan sebagai guru Pendidikan Agama Buddha
6. SK Pembagian Tugas sebagai guru Pendidikan Agama Buddha
7. Asli Surat Keterangan Masih Aktif Mengajar PAB dari sekolah
8. Jadwal Mengajar
9. Jumlah murid Buddha tiap kelas
10. Fotocopy KTP
11. Foto copy Ijazah Terakhir
12. Foto copy rekening BRI (masih aktif)
13. Pas Photo 3 x 4 satu lembar
Contoh Format Surat Keterangan dan Petunjuk Pengisian
Contoh Format Surat Usulan
Contoh Format Surat Usulan
PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2017
• Arahan Dirjen Bimas Buddha pada RAKER
PEJABAT PUSAT DAN DAERAH tgl 14 – 17
Maret 2016 di Bali bahwa :
• Program berdasarkan tidak lagi berdasarkan
tugas fungsi bimas Buddha
• Tetapi berdasarkan kebutuhan riil.
• Oleh karna itu setiap usulan program harus
disertai data/proposal
LIMA BUDAYA KERJA
INTEGRITAS
PROFESIONALITAS
INOVASI
TANGGUNGJAWAB
KETELADANAN
AJARAN BUDDHA
Materi program kerja bimas buddha 2016
Materi program kerja bimas buddha 2016
Materi program kerja bimas buddha 2016
Materi program kerja bimas buddha 2016

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

SOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaSOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaFormasi Org
 
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...Idik Saeful Bahri
 
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptxLEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptxBudi953659
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MalangPenataan Ruang
 
Panduan rpjmdes
Panduan rpjmdesPanduan rpjmdes
Panduan rpjmdesrajapusbar
 
Bahan_Sosialisasi_PMK_62_Tahun_2023_edit_100723.pdf.pdf
Bahan_Sosialisasi_PMK_62_Tahun_2023_edit_100723.pdf.pdfBahan_Sosialisasi_PMK_62_Tahun_2023_edit_100723.pdf.pdf
Bahan_Sosialisasi_PMK_62_Tahun_2023_edit_100723.pdf.pdfMamanAbdurrahman20
 
Laporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 RaperdaLaporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 RaperdaAde Suerani
 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKATPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKATKaisarDatin
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaSeptian Muna Barakati
 
Bab viii wanus hasil
Bab viii wanus  hasilBab viii wanus  hasil
Bab viii wanus hasilEdi Ison
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPenataan Ruang
 
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia rickygunawan84
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung TengahRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung TengahPenataan Ruang
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatDeki Zulkarnain
 
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan KorupsiPenguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan KorupsiTri Widodo W. UTOMO
 

Mais procurados (20)

SOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaSOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah Desa
 
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
 
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptxLEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
 
Panduan rpjmdes
Panduan rpjmdesPanduan rpjmdes
Panduan rpjmdes
 
Bahan_Sosialisasi_PMK_62_Tahun_2023_edit_100723.pdf.pdf
Bahan_Sosialisasi_PMK_62_Tahun_2023_edit_100723.pdf.pdfBahan_Sosialisasi_PMK_62_Tahun_2023_edit_100723.pdf.pdf
Bahan_Sosialisasi_PMK_62_Tahun_2023_edit_100723.pdf.pdf
 
Laporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 RaperdaLaporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 Raperda
 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKATPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Bab viii wanus hasil
Bab viii wanus  hasilBab viii wanus  hasil
Bab viii wanus hasil
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
 
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung TengahRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
 
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desaSpb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
 
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan KorupsiPenguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
 
Slide PP 43/2014
Slide PP 43/2014Slide PP 43/2014
Slide PP 43/2014
 
Perdes sotk jadi
Perdes sotk jadiPerdes sotk jadi
Perdes sotk jadi
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
 

Semelhante a Materi program kerja bimas buddha 2016

40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdfDeriDeri9
 
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdfOptimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdfGeryToya
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
13 OSLAN JUNAIDI.pdf
13 OSLAN JUNAIDI.pdf13 OSLAN JUNAIDI.pdf
13 OSLAN JUNAIDI.pdfNiela7
 
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptxFix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptxKementerianAgamaKota2
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptxIMADEJIWAASTIKA
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptxviviednopidtrianis
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptxviviednopidtrianis
 
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdfPERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdfpepensupendie1
 
Kepgub no.265 tahun_.2017
Kepgub no.265 tahun_.2017Kepgub no.265 tahun_.2017
Kepgub no.265 tahun_.2017faizal yonafan
 
30 ps-2016 bantuan smk sebagai pusat minat dan bakat (final)
30 ps-2016 bantuan smk sebagai pusat minat dan bakat (final)30 ps-2016 bantuan smk sebagai pusat minat dan bakat (final)
30 ps-2016 bantuan smk sebagai pusat minat dan bakat (final)iqbal maulana
 
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahTata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Proposal Pengusulan BOSDA Madin Darussalam 2015
Proposal Pengusulan BOSDA Madin Darussalam 2015Proposal Pengusulan BOSDA Madin Darussalam 2015
Proposal Pengusulan BOSDA Madin Darussalam 2015midarussalam_baron
 
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptxFeraEzaSafitri
 
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...Muh Saleh
 

Semelhante a Materi program kerja bimas buddha 2016 (20)

40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
40juklak_juknis_pemberian_bantuan_baru.pdf
 
Hibah Bansos
Hibah BansosHibah Bansos
Hibah Bansos
 
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdfOptimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
 
13 OSLAN JUNAIDI.pdf
13 OSLAN JUNAIDI.pdf13 OSLAN JUNAIDI.pdf
13 OSLAN JUNAIDI.pdf
 
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptxFix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
Fix Program Prioritas Kemenag Kota Tual Tahun 2020 Dari Kakan.pptx
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI.pptx
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI ok.pptx
 
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptxMATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
MATERI_LAYANAN_PUBLIK_MODERASI_BERAGAMA_BALI (2).pptx
 
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdfPERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
 
Apbn 2016- presiden joko widodo indonesia raya
Apbn 2016- presiden joko widodo indonesia raya Apbn 2016- presiden joko widodo indonesia raya
Apbn 2016- presiden joko widodo indonesia raya
 
Kepgub no.265 tahun_.2017
Kepgub no.265 tahun_.2017Kepgub no.265 tahun_.2017
Kepgub no.265 tahun_.2017
 
30 ps-2016 bantuan smk sebagai pusat minat dan bakat (final)
30 ps-2016 bantuan smk sebagai pusat minat dan bakat (final)30 ps-2016 bantuan smk sebagai pusat minat dan bakat (final)
30 ps-2016 bantuan smk sebagai pusat minat dan bakat (final)
 
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahTata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
 
5. bab i rkp desa jatilor 2015
5. bab i rkp desa jatilor 20155. bab i rkp desa jatilor 2015
5. bab i rkp desa jatilor 2015
 
2 juknis bansos_pondok_pesantren
2  juknis bansos_pondok_pesantren2  juknis bansos_pondok_pesantren
2 juknis bansos_pondok_pesantren
 
Proposal Pengusulan BOSDA Madin Darussalam 2015
Proposal Pengusulan BOSDA Madin Darussalam 2015Proposal Pengusulan BOSDA Madin Darussalam 2015
Proposal Pengusulan BOSDA Madin Darussalam 2015
 
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
 
files12414Panduan Dandes-2.pdf
files12414Panduan Dandes-2.pdffiles12414Panduan Dandes-2.pdf
files12414Panduan Dandes-2.pdf
 
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
 

Último

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Último (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Materi program kerja bimas buddha 2016

  • 1.
  • 2. VISI DITJEN BIMAS BUDDHA 2015 - 2019 “TERWUJUDNYA MASYARAKAT BUDDHA INDONESIA YANG TAAT BERAGAMA, RUKUN, HARMONIS, CERDAS DAN SEJAHTERA” • TAAT BERAGAMA berarti masyarakat Buddha mampu menjalankan setap kegiatan keagamaan sesuai dengan ajaran agama Buddha • RUKUN berati masyarakat Buddha selalu berusaha mengembangkan keselarasan dan kerukunan baik intern maupun antar umat beragama, sehingga tercipta suasana HARMONIS dalam masyarakat Buddha. • CERDAS berarti masyarakat menguasai ilmu agama, sains dan teknologi mampu berfikir rasional, inovatif, kreatif, serta mampu mengaplkasikan nya pada kehidupan sehari-hari. • SEJAHTERA berarti masyarakat Buddha yang aman, selamat, makmur sentosa, terlepas dari gangguan (sejahtera lahir dan batin)
  • 3. MISI • Meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam membentuk mental umat Buddha • Meningkatkan kerukunan intern umat beragama Buddha dalam memperteguh kebhinekaan, • Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama Buddha yang merata dan berkualitas • Meningkatkan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan yang berkarakter • Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan terpercaya
  • 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (PASAL 328) terdiri atas: a) Bagian Tata Usaha; b) Bidang Pendidikan Madrasah; c) Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam; d) Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah; e) Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah; f) Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf; g) Pembimbing Masyarakat Kristen h) Pembimbing Masyarakat Katolik; i) Pembimbing Masyarakat Hindu; j) Pembimbing Masyarakat Buddha; dan k) Kelompok Jabatan Fungsional
  • 5. Pasal 356 • Pembimbing Masyarakat Buddha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 328 ayat (1) huruf j mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Buddha berdasarka kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
  • 6. Dalam memberikan pelayanan, bimbingan dan pembinaan meliputi 3 fungsi : • Fungsi agama • Fungsi pendidikan • Fungsi pelayanan umum Untuk melaksanakan 3 fungsi, maka ditetapkan program kerja dan anggaran setiap tahun pada tahun sebelumnya
  • 7. PERKEMBANGAN ANGGARAN BIMAS BUDDHA TAHUN ANGGARAN 2014 5,362,191,000 2015 5,037,237,000 2016 6,599,881,000 2017 5,517,190,000 2018
  • 8. PROGRAM KERJA BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA TAHUN 2017 NO. NAMA KEGIATAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha 1 Tunjangan penyuluh Non PNS 70 orang 6000.000 492.000.000 2 Orientasi Pandita 1 kegiatan 54.478.000 54.478.000 3 Pembinaan Kerukunan Umat Buddha 1 kegiatan 55.250.000 55.250.000 4 Pembinaan Pengurus Majelis Agama Buddha 1 kegiatan 55.250.000 55.250.000 5 Bantuan Majelis / Lembaga Provinsi 6 Lokasi 50.000.000 300000.000 6 Bantuan majelis / lembaga Kab/kota 8 lokasi 25.000000 200.000.000
  • 9. NO. NAMA KEGIATAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha 7 Yobbana Dhamma Samaya 1 kegiatan 105.630.000 105.630.000 8 Bantuan Rehab Rumah Ibadah 3 lokasi 50.000.000 150.000.000 Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Buddha 9 Sosialisasi Anti Narkoba 6 kegiatan 299.980.000 10 Tunjangan Profesi Guru Non PNS 23 orang 798.000.000 11 Orientasi Guru SMB 1 kegiatan 161.170.000 161.170.000 12 Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 2 kegiatan 141.082.000 282.164.000 13 Workshop Penelitian Tindakan Kelas 2 kegiatan 193.771.000 387.542.000
  • 10. NO. NAMA KEGIATAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Buddha 14 Workshop Penilaian Kinerja Guru 1 kegiatan 190.156.000 190.156.000 15 Workshop Penyusunan Kisi-Kisi dan Soal PAB 1 kegiatan 269.970.000 269.970.000 16 Penyusunan Silabus dan RPP 1 kegiatan 290.250.000 290.250.000
  • 11. NO. NAMA KEGIATAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Buddha 17 Tunjangan Guru Non PNS 35 orang 6.000.000 210.000.000 18 Tunjangan Guru SMB 95 orang 6.000.000 570.000.000 19 Orientasi Manajemen Pengurus Lembaga Pendidikan Buddhis 1 kegiatan 131.281.000 131.281.000 20 Orientasi Manajemen Pengurus Yayasan Pendidikan Buddhis 1 kegiatan 130.850.000 130.850.000 21 Pembinaan Manajemen Sekolah berciri Buddhis 1 kegiatan 131.140.000 131.140.000 22 Bantuan lembaga pendidikan dan Mahasiswa 6 Lokasi 50.000.000 300.000.000 23 Bantuan SMB 6 lokasi 50.000.000 300.000.000 24 Bantuan Keyboard/organ 10 buah 18.000.000 180.000.000 25 Pengadaan Sound Sistem 5 unit 35.600.000 178.000.000
  • 12. DASAR PROGRAM BANTUAN • PMK 168 TAHUN 2015 • PMA 67 TAHUN 2015 • PETUNJUK TEKNIS BANTUAN DARI ESELON 1 (DIRJEN) • PETUNJUK PELAKSANAAN DARI KPA(KAKANWIL)
  • 13. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN AGAMA Ditetapkan pada tanggal, Desember 2017 MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN
  • 14. Pasal 2 • Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan asas kepastian bentuk, kepastian identitas penerima, kejelasan tujuan, kejelasan penanggung jawab, dan ketersediaan anggaran.
  • 15. Pasal 3 (1) Bantuan Pemerintah diberikan dalam bentuk uang, barang, dan/atau jasa. (2) Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang sosial keagamaan, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, serta kemanusiaan.
  • 16. JENIS BANTUAN PEMERINTAH Jenis Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada PASAL 3 ayat (1) meliputi: 1. pemberian penghargaan; 2. beasiswa; 3. tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; 4. bantuan operasional; 5. bantuan sarana/prasarana; 6. bantuan rehabilitasi / pembangunan gedung/bangunan; dan 7. bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah.
  • 17. PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH (pasal 5) • Bantuan Pemerintah berupa pemberian penghargaan diberikan kepada perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, dan lembaga non pemerintah. • Bantuan Pemerintah berupa beasiswa diberikan kepada: – siswa/mahasiswa Warga Negara Indonesia yang berprestasi yang belajar di dalam/luar negeri yang belajar pada madrasah/sekolah/Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri; dan – mahasiswa asing yang belajar pada PerguruanTinggi Keagamaan Negeri di Indonesia.
  • 18. • Bantuan Pemerintah berupa tunjangan profesi guru diberikan kepada: – guru non PNS yang mengajar pada lembaga pendidikan agama/keagamaan yang didirikan oleh masyarakat yang terdaftar pada Kementerian Agama; dan – guru agama non PNS yang mengajar pada sekolah umum. • Bantuan Pemerintah berupa tunjangan lainnya diberikan kepada perseorangan (non PNS) yang bertugas pada lembaga keagamaan non formal. • Bantuan Pemerintah berupa bantuan operasional diberikan kepada lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan yang didirikan oleh masyarakat yang terdaftar pada Kementerian Agama.
  • 19. • Bantuan Pemerintah berupa bantuan sarana dan prasarana diberikan kepada kelompok masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, lembaga keagamaan yang dibentuk oleh masyarakat, lembaga Pemerintah dan lembaga Non Pemerintah yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Agama. • Bantuan Pemerintah berupa bantuan rehabilitasi / pembangunan gedung/bangunan diberikan kepada lembaga pendidikan agama/keagamaan, lembaga keagamaan yang dibentuk oleh masyarakat atau lembaga keagamaan non formal yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Agama.
  • 20. PROSEDUR PENYALURAN Pasal 9 (1) Bantuan Pemerintah disalurkan berdasarkan: – usulan/proposal; atau – kebijakan Menteri. (2) Penyaluran Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan berdasarkan usulan/proposal yang diterima pada tahun anggaran sebelumnya dan tahun anggaran berjalan.
  • 21. • Perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah mengajukan usulan/proposal Bantuan Pemerintah kepada Pimpinan/Kepala Satker. • Usulan/proposal Bantuan Pemerintah dilengkapi dengan persyaratan administratif dan rencana penggunaan. • Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan Administratif ditetapkan dalam petunjuk teknis.
  • 22. • Penetapan penerima Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (6) antara lain memuat identitas penerima, alamat, jumlah/besaran, dan bentuk bantuan pemerintah. • Dalam hal Bantuan Pemerintah berbentuk uang, penetapan penerima bantuan pemerintah selain mencantumkan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),wajib mencantumkan nomor rekening penerima bantuan pemerintah pada Bank Persepsi. • Dalam hal Bantuan Pemerintah berbentuk barang, penetapan penerima bantuan pemerintah selain mencantumkan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),wajib mencantumkan nama barang, jenis barang, harga barang, dan spesifikasi barang.
  • 23. Pasal 13 • Penerima Bantuan Pemerintah berupa bantuan operasional berbentuk uang/barang, bantuan sarana/prasarana, bantuan rehabilitasi / pembangunan gedung / bangunan, dan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah berbentuk uang yang telah ditetapkan oleh PPK wajib menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PPK, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB).
  • 24. ISI PERJANJIAN KERJASAMA (PKS) • hak dan kewajiban penerima Bantuan Pemerintah; • komitmen/kesanggupan untuk menggunakan bantuan sesuai rencana penggunaan bantuan yang tercantum dalam usulan/proposal; dan • sanksi, apabila penerima Bantuan Pemerintah tidak menepati PKS.
  • 25. PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 17 • Laporan pertanggungjawaban Bantuan Pemerintahdalam bentuk bantuan operasional, bantuan sarana/prasarana,bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, dan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintahberupa uang sebagaimana dimaksud pada paling sedikit memuat bukti penerimaan bantuan disertai dengan berita acara serah terima uang, rincian penggunaan, dan bukti pembayaran.
  • 26. • Laporan pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah berbentuk barang sebagaimana dimaksud pada paling sedikit memuat tanda terima barang disertai informasi data barang yang meliputi nama, spesifikasi, dan jumlah • Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud disimpan oleh penerima bantuan sebagai dokumen untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional (ITJEN, BPK, BPKP, KPK)
  • 27.  Dalam hal pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah berbentuk uang kepada lembaga pemerintah/non pemerintah terdapat sisa uang, penerima bantuan wajib mengembalikan ke Kas Negara secepatnya dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP).  Pejabat Eselon I Pusat selaku penanggung jawab program menetapkan Petunjuk teknis pelaksanaan penyaluran setiap jenis Bantuan Pemerintah
  • 28. PETUNJUK TEKNIS BANTUAN • Sesuai dengan : Keputusan Dirjen Bimas Buddha Nomor 29 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan Buddha
  • 29. ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA YANG BERHAK MENERIMA BANTUAN • Organisasi Keagamaan Buddha yang secara benar dan aktif berperan sebagai organisasi keagamaan Buddha yang bergerak dalam bidang sosial, keagamaan dan pendidikan keagamaan Buddha • Organisasi keagamaan Buddha berbadan hukum dan tidak berbadan hukum
  • 30. ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA YANG BERBADAN HUKUM • Majelis keagamaan Buddha • Organisasi wanita • Organisasi pemuda • Forum-forum keagamaan • Yayasan • Organisasi keagamaan Buddha yang sejenis
  • 31. ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA TIDAK BERBADAN HUKUM • Perkumpulan Keagamaan Buddha • Pesamuan keagamaan Buddha • Atau organisasi keagamaan Buddha sejenis yang tidak berbadan hukum, tetapi terdata dalam pelayanan dan pembinaan teknis ditjen Bimas Buddha
  • 32. SYARAT PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL • Sebelum menerima bantuan, lembaga WAJIB mengajukan permohonan bantuan yang ditujukan kepada Dirjen Bimas Buddha ATAU Kepala Kanwil kementerian agama Prov DKI Jakarta c.q Pembimas Buddha ATAU Kepala kantor Kementerian Agama Kab/kota c.q Penyelenggara/Kasi Bimas Buddha
  • 33. SYARAT PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL • Permohonan tersebut harus dilampiri : • Proposal bantuan dengan kerangka acuan kerja (KAK) • Foto copy tanda daftar organisasi • Surat keterangan domisili dari pejabat setempat • Rekomendasi dari pembimas/penyelenggara • Foto copy rekening atas nama organisasi • Melampirkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) • Semua berkas dijilid rapi
  • 34. TPG • PMK 164 TAHUN 2010 tentang pembayaran TPG • PMA 43 TAHUN 2014 Tentang tatacara pembayaran TPG • PMA 42 TAHUN 2015 tentang tatacara pembayaran TPG • Keputusan Dirjen Bimas Buddha Nomor 32 tahun 2016 tentang beban kerja guru
  • 36.
  • 37.
  • 39. Beban kerja guru PAB berdasarkan SK Dirjen Bimas Buddha No.32 tahun 2016 • Bagi guru PAB yg mendapat tugas tambahan sebagai mengampu guru BK dg peserta didik 150 siswa atau lebih disetarakan dengan 24 JTM • Perhitungan beban kerja guru PAB harus sesuai dengan sertifikat yg dimiliki
  • 40. JTM mata Pelajaran PAB • TK, 1 JTM PBM selama 30 menit • SD, TK, 1 JTM PBM selama 35 menit • SMP, 1 JTM PBM selama 40 menit • SMA, 1 JTM PBM selama 45 menit
  • 41. PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU PAB • Bimbingan belajar ko-kurikuler berupa baca sutra, paritta, mantra, dhammapada • Bimbingan pelatihan meditasi • Bimbingan ko-kurikuler 1 mata pelajaran 2 jam/minggu, jika lebih dari 1 mapel maka maksimal diakumulasikan 6 jam/minggu • Mengajar SMB/dhammasekkha, 1 mapel maksimal 4 jam/minggu
  • 42. Lanjutan pemenuhan beban kerja • Bimbingan pengayaan/remidial dg jadwal sistematis 2 JTM/minggu untuk 1 mapel • Pembinaan ekstrakurikuler dlm bentuk pramuka, PMR, olahraga, olimpiade/lomba mapel, kesenian, karya ilmiah remaja,keg kerohanian Buddha, paskibra, pecinta alam, jurnalis/fotografer, UKS maksimal 2 jam/minggu 1 mapel
  • 43. Bantuan Tunjangan Guru Agama Buddha Non PNS 1. Surat Permohonan ditujukan ke Pembimas Buddha 2. Surat Keterangan 3. Usulan Penerima Tunjangan Guru Agama dan Keagamaan Buddha Non PNS 4. Surat Pernyataan Kinerja 5. FC SK Pengangkatan sebagai guru Pendidikan Agama Buddha 6. SK Pembagian Tugas sebagai guru Pendidikan Agama Buddha 7. Asli Surat Keterangan Masih Aktif Mengajar PAB dari sekolah 8. Jadwal Mengajar 9. Jumlah murid Buddha tiap kelas 10. Fotocopy KTP 11. Foto copy Ijazah Terakhir 12. Foto copy rekening BRI (masih aktif) 13. Pas Photo 3 x 4 satu lembar
  • 44. NO BERKAS 1. Fotocopy KTP 2. Fotocopy NPWP 3. Usulan Calon Penerima Subsidi TFG 4. Daftar Usulan Penerima Subsidi TFG 5. Surat Pernyataan 6. Fotocopy SK pengangkatan sebagai guru Pendidikan Agama Buddha (PAB) 7. SK Pembagian Tugas sebagai guru Pendidikan Agama Buddha (PAB) 8. Asli Surat Keterangan Aktif Mengajar PAB 9. Jadwal Mengajar 10. Jumlah murid beragama Buddha tiap kelas 11. Foto copy Ijazah terakhir 12. Foto copy buku rekening Bank BRI (aktif)
  • 45. Bantuan Tunjangan Guru Agama Buddha Non PNS 1. Surat Permohonan ditujukan ke Pembimas Buddha 2. Surat Keterangan 3. Usulan Penerima Tunjangan Guru Agama dan Keagamaan Buddha Non PNS 4. Surat Pernyataan Kinerja 5. FC SK Pengangkatan sebagai guru Pendidikan Agama Buddha 6. SK Pembagian Tugas sebagai guru Pendidikan Agama Buddha 7. Asli Surat Keterangan Masih Aktif Mengajar PAB dari sekolah 8. Jadwal Mengajar 9. Jumlah murid Buddha tiap kelas 10. Fotocopy KTP 11. Foto copy Ijazah Terakhir 12. Foto copy rekening BRI (masih aktif) 13. Pas Photo 3 x 4 satu lembar
  • 46. Contoh Format Surat Keterangan dan Petunjuk Pengisian
  • 49. PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2017 • Arahan Dirjen Bimas Buddha pada RAKER PEJABAT PUSAT DAN DAERAH tgl 14 – 17 Maret 2016 di Bali bahwa : • Program berdasarkan tidak lagi berdasarkan tugas fungsi bimas Buddha • Tetapi berdasarkan kebutuhan riil. • Oleh karna itu setiap usulan program harus disertai data/proposal