2. ILMU PENGETAHUANA. HAKIKHAT
Kata ilmu dengan berbagai bentuknya dalam Al-
Qur’an terulang 854 kali yang digunakan dalam arti
proses pencapaian pengetahuan dan objek
pengetahuan.
Ilmu dari segi bahasa berarti kejelasan
Ilmu adalah sarana pokok untuk mencapai
pekerjaan dan ibadah
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dan mempunyai metode2 tertentu
yang bersifat ilmiah.
3. Lanjutn Ilmu
Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi
tidak setiap pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah semacam
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis. Bagaimana
cara menyusun kumpulan pengetahuan agar menjadi ilmu?
Jawabnya pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat ,
lalu dilahirkan, dibesarkan dan diasuh oleh matematika, logika,
bahasa, statistika dan metode ilmiah.
Maka seseorang yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan
yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika,
matematika, statistika dan bahasa. Kemudian pengetahuan yang
banyak itu diolah oleh suatu metode tertentu. Metode itu ialah
metode ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah diperlukan
juga untuk menyusun pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk
menjadi ilmu dan menarik pengetahuan lain yang dibutuhkan
untuk melengkapinya.
4. Lanjutan Ilmu
Untuk bepengetahuan seseorang cukup buka mata, buka
telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan.
Adapun untuk berilmu, maka metodenya menjadi lebih
serius. Tidak sekedar buka mata, buka telinga, pahami
realitas, hafalkan, sampaikan, secara serampangan.
Seseorang yang ingin berilmu, pertama kali ia harus
membaca langkah terakhir manusia berilmu, menangkap
masalah, membuat hipotesis berdasarkan pembacaan
langkah terakhir manusia berilmu, kemudian
mengadakan penelitian lapangan, membuat pembahasan
secara kritis dan akhirnya barulah ia mencapai suatu
ilmu. Ilmu yang ditemukannya sendiri.
5. Lanjutan
Ilmu pengetahuan bukan hanya diperoleh
dengan perantaraan akal dan indera yang
bersifat immateri, yaitu ilmu pengetahuan
yang berasal dari Allah sebagai khaliq
pengetahuan tersebut
Allah maha mengetahui, melalui ayat-ayat
Quraniyah dan Qauniyah, manusia
memberikan interpretasi terhadap ayat
Qauniyah, maka lahirlah pengetahuan
keIslaman
6. B. PERINTAH AL-QUR’AN UNTUK MENCARI,
MENEMUKAN DAN MEMPELAJARI
Perintah Al-Qur’an untuk mencari ilmu dapat
difahami dari dua aspek antara lain:
1. Al-Qur’an menyuruh manusia menggunakan Akal
Akal adalah merupakan salah satu dari perangkat
anugerah yang diberikan Allah kepada manusia
2. Al-Qur’an menyuruh manusia meneliti alam
Alam semesta merupakan realitas yang dihadapi
manusia, yang sampai kini baru sebagian kecil yang
dapat diketahui dan diungkap oleh manusia
7. C. CARA MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN
Dalam FPI diperoleh melalui dua cara antaralain;
1. Melalui Usaha Manusia
Ada 4 jenis antaralain:
a. pengetahuan empiris yg diperoleh melalui
indera
b. Pengetahuan sains melalui indera dan akal
c. Pengetahuan Filsafat melalui akal
d. Pengetahuan Intuisi melalui Qalbu (hati)
8. lanjutan
2. Yang diberikan oleh Allah Swt.
Ada tiga aspek antaralain
a. Wahyu yang disampaikan oleh para
rosul
b. Ilham yang diterima oleh akal
manusia
c. Hidayah yang diterima oleh hati
manusia
9. D. SUMBER DAN FUNGSI PENGETAHUAN
Sumber utama dari ilmu pengetahauan
dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits.
Fungsi Ilmu pengetahuan antaralain:
1. untuk berubudiyah kepada Allah
2. untuk membedakan yang hak dan yang
bathil
3. sebagai modal untuk mencapai kebenaran
dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
10. E. IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN
Lembaga pendidikan Islam harus selalu
menanamkan terhadap peserta didiknya, bahwa
usaha untuk mempelajari, menggali dan
mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya itu dalam
rangka pengabdian kepada Allah swt sebagai
Khaliq Ilmu pengetahuan.
Oleh karena di lembaga pendidikan Islam tidak
terdapat dikotomi ilmu agama dan ilmu umum,
karena semua ilmu itu adalah ilmu keislaman